Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi keuangan sektor publik sangat erat kaitannya dengan fungsi akuntansisebagai
penyedia informasi keuangan untuk pihak eksternal organisasi. Disektor public, kebutuhan akan
infprmasi akuntansi semakin tinggi seiringdengan semakin meningkatnya akuntabilitas publik
dan transparansi oleh lembaga –lembaga publik. Laporan keuangan sektor publik menjadi
instrument utama untukmenciptakan akuntabilitas publik.Untuk menghasilkan laporan keuangan
sektor publikyang relevan dan handal, maka diperlukan standar akuntansi keuangan sector
publikdan system akuntansi sector publik. Pengembangan standar akuntansi keuangan
sector publik merupakan suatu yang sangat krusial, karena kualitas srndar akuntansi
secaralangsung akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Dengan demikian pada bahan
ajar ini perlu dikembangkan system akuntansi yang mampu menghasilkan sebuah laporan
keuangan yang dapat dupertanggung jawabkan.

Pemahaman sektor publik sering diartikan sebagai aturan pelengkap pemerintah yang
mengakumulasi "utang sektor publik" dan "permintaan pinjaman sektor publik" untuk suatu
tahun tertentu. Artikulasi ini dampak dari sudut pandang ekonomi dan politik yang selama ini
mendominasi perdebatan sektor publik. Dari berbagai buku lama terbitan Eropa Barat, akuntansi
sektor publik disebut akuntansi pemerintahan. Dan diberbagai kesempatan disebut juga sebagai
akuntansi keuangan publik.

1.2 Rumusan Masalah

Secara ringkas makalah ini akan mengangkat masalah sebagai berikut :

1. Apa definisi organisasi sistem public?


2. Apa saja ciri-ciri organisasi sector public?
3. Bagaimana karakteristik organisasi sector public?
4. Bagaimana sejarah sector public?
5. Apa saja perbedaan organisasi sector public dengan organisasi sector public?
6. Apa saja persamaan organisasi sector public dengan organisasi swasta?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

1. Agar mahasiswa dapat lebih memahami konsep dasar organisasi sector public.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi Sektor Publik

Sebelum membahas tentang pengertian Organisasi Sektor Publik, terlebih dahulu kita
pahami tentang pengertian dari organisasi dan sektor publik. Secara garis besar, organisasi
adalah kelompok orang yang secara bersama - sama ingin mencapai tujuan. Sedangkan sektor
publik sering didefinisikan sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan
penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik.

Jadi, Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada kepentingan
publik.Karena orientasinya pada kepentingan publik maka organisasi ini biasanya tidak
berorientasi pada laba sebagai tujuan akhirnya.Namun sebagai sebuah organisasi, proses
manajemen tetap berjalan dalam organisasi sektor publik.Kegiatan perencanaan, pengendalian
biaya dan kegiatan serta evaluasi & pengendalian tetap dijalankan di organisasi sektor publik
seperti halnya di sektor swasta.

Organisasi sektor publik merupakan sebuah entitas ekonomi yang memiliki keunikan
tersendiri.Disebut sebagai entitas ekonomi karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak
kecil, bahkan bisa dikatakan sangat besar.Organisasi sektor publik juga melakukan transaksi -
transaksi ekonomi dan keuangan. Tetapi berbeda dengan entitas ekonomi lain, khususnya
perusahaan komersial yang mencari laba, sumber daya ekonomi organisasi sektor publik dikelola
tidak untuk tujuan mencari laba ( nirlaba ).

Contoh organisasi sektor publik yang besar dan terkenal adalah negara.Tujuan negara
adalah kesejahteraan dan kemajuan, bukan pemupukan laba yang diperoleh oleh negara
tersebut.Sebagai bentuk organisasi sektor publik yang besar dan kompleks pemerintahan / negara
banyak dibahas dalam literatur.Sehingga sering mengindentikan organisasi sektor publik dengan
pemerintahan.Padahal selain pemerintahan ada rumah sakit, pendidikan, lembaga swadaya
masyarakat, yayasan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, keagamaan yang merupakan
bentuk organisasi sektor publik.

Pertanggungjawaban dan pelaporan organisasi sektor publik memiliki acuan khusus.


Untuk pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan ( SAP ) dan rujukan
nasionalnya adalah International Public Sector Accounting Standard. Rujukan lain yang sering
digunakan adalah standar akuntansi pemerintah USA yaitu Government Accounting Standard.
Rujukan IPSAS lebih banyak digunakan karena sifatnya yang lebih umum dan tidak dipengaruhi
oleh bentuk organisasi pemerintah negara tertentu. Sedangkan standar USA tentunya akan sangat
diwarnai dengan sistem pengelolaan keuangan dan pelaksanaan jalannya pemerintahan.

2
Untuk organisasi sektor publik selain pemerintah menggunakan acuan PSAK 45 tentang
Organisasi Nirlaba. Hal yang membedakan laporan keuangan nirlaba dengan organisasi bisnis
adalah adanya pemisahan dana yang diterima oleh entitas sektor publik dalam bentuk entitas
dana. Biasanya dana yang diterima oleh organisasi tersebut harus dipertanggungjawabkan secara
khusus, maka harus ada pelaporan khusus dan terpisah.

Karakter organisasi sektor publik menunjukkan variasi sosial, ekonomi, politik dan
karakteristik menurut undang - undang.Aktivitas organisasi sektor publik amat beraneka
ragam.Kondisi organisasi sektor publik amat mandiri, atau lepas dari mekanisme murni pasar.

Organisasi sektor publik dapat dibatasi dengan organisasi - organisasi yang menggunakan
dana masyarakat, sehingga perlu melakukan pertanggungjawaban ke masyarakat.

Di Indonesia, Akuntansi Sektor Publik mencakup beberapa bidang utama, yakni :

a. Akuntansi Pemerintah Pusat

b. Akuntansi Pemerintah Daerah

c. Akuntansi Parpol dan LSM

d. Akuntansi Yayasan

e. Akuntansi Pendidikan dan Kesehatan

f. Akuntansi Tempat Peribadatan

Aktivitas yang mendekatkan diri ke pasar tidak pernah ditujukan untuk memindahkan
organisasi sektor publik ke sektor swasta.

2.2a Jenis-Jenis Organisasi Sektor Publik

Organisasi sektor publik merupakan penyedia barang publik. Diperlukan dalam rekayasa
struktur sosial,menjembatani masyarakat di struktur ekonomi tertentu untuk mempunyai
kekuatan ekonomi. Akuntansi Sektor Publik bergerak dalam lingkungan yang sangat komplek.

Jenis-jenis Organisasi Sektor Publik antara lain:

a. ORGANISASI KEMASYARAKATAN: (Panti Asuhan, Yayasan Dana Sosial,


Serikat Buruh, dll.).
b. ORGANISASI KESEHATAN: (Yayasan Jantung Indonesia, Palang Merah
Indonesia, Rumah Sakit, dll.).
c. ORGANISASI PROFESI: (Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia,
Persatuan Artis Seluruh Indonesia, dll.).

3
d. ORGANISASI PENDIDIKAN: (Sekolah Dasar, Sekolah Menegah……, Perguruan
Tinggi, dll.).
e. ORGANISASI POLITIK: (Partai Politik dan Organisasi Pendukungnya) .
f. INSTANSI PEMERINTAH: (Lembaga, Departemen, Kantor Dinas, dll. pada
Pemerintah Pusat s.d. Pemerintah Daerah).
g. Akuntansi Tempat Peribadah: Masjid, Gereja, Wihara, dan Pura.
h. ORGANISASI-ORGANISASI SOSIAL PADA BIDANG LAINNYA.

2.2b Lingkungan organisasi sektor publik dipengaruhi oleh faktor-faktor :

a. Faktor Ekonomi
Meliputi : Pertumbuhan ekonomi; tingkat inflasi; pertumbuhan pendapatan per kapita,
struktur produksi; tanaga kerja; arus modal dalam negeri; cadangan devisa; nilai tukar
uang; utang dan bantuan luar negeri, infrastruktur; teknologi; kemiskinan dan kesenjangan
ekonomi; dan sektor informal.
b. Faktor Politik
Meliputi: Hubungan negara dengan masyarakat; legitimasi pemerintah; tipe rezim yang
berkuasa; ideologi negara; elit politik dan massa; jaringan internasional; dan kelembagaan
c. Faktor Kultural
Meliputi: Keragaman suku, ras, agama, bahasa, dan budaya; sistem nilai di masyarakat;
historis; sosiologi masyarakat; karateristik masyarakat; dan tingkat pendidikan.
d. Faktor Demografi
Meliputi: Pertumbuhan penduduk; struktur usia penduduk; migrasi, dan tingkat kesehatan.

2.3. Ciri - Ciri Organisasi Sektor Publik

Organisasi sektor publik memiliki ciri sebagai berikut :

a. Tidak mencari keuntungan finansial

b. Dimiliki secara kolektif oleh publik

c. Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham

d. Keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi berdasarkan konsensus

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor swasta,
misalnya : layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dan sebagainya.
Adapun beberapa tugas sektor publik yang tidak bisa digantikan oleh sektor swasta, misalnya :
fungsi birokrasi perintahan. Sebagai konsekuensinya, akuntansi sektor publik dalam beberapa hal
berbeda dengan akuntansi sektor swasta.

4
2.4. Karakteristik Organisasi Sektor Publik

Organisasi sektor publik memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Tujuan

1. Memberikan informasi yang berguna untuk pengendalian manajemen dan


pertanggungjawaban.

2. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien, dan
ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya.

3. Memberikan informasi yang memungkinkan manajer untuk melaporkan pelaksanaan


tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber
daya yang menjadi wewenangnya.

b. Aktivitas

Pelayanan publik (publik services) seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan,


keamanan, penegakan hukum, transfortasi publik dan penyediaan pangan.

c. Sumber Pembiayaan

Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba perusahaan negara,
peinjaman pemerintah, serta pendapatan lain – lain yang sah dan tidak bertentangan
sengan perundangan yang berlaku.

d. Pola Pertanggungjawaban

Bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat seperti


Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ), Dewan Lerwakilan Daerah ( DPD ), dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD )

e. Kultur Organisasi

Bersifat birokratis, formal dan berjenjang

f. Penyusunan Anggaran

Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program.Penurunan program publik


dalam anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat dan
akhirnya disahkan oleh wakil dari masyarakat di DPR, DPD. Dan DPRD.

g. Stakeholder

Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor, para
investor, lembaga – lembaga internasional termasuk lembaga donor internasional seperti

5
Bank Dunia, IMF ( International Monetary Fund ), ADP ( Asian Development Bank ),
PBB ( Perserikatan Bangsa – Bangsa ), UNDP ( United Nation Depelopment Program,
USAID, dan Pemerintah luar negeri.

2.5. Sejarah Sektor Publik

Awal tahun 1990-an, paradigma pemerintah di berbagai Negara bergeser dari kelola
pemerintah formal (rulling Government), menuju ketata pemerintah yang baik (good
governance), dalam rangka menempatkan administrasi pemerintah menjadi lebih berhasil guna,
berdaya guna dan berkeadilan bagi setiap warga \masyarakat. Aparat pemerintahan berubah
menjadi tanggap akan tuntutan lingkungannya. Sehingga pelayanan yang diberikan menjadi lebih
baik dengan prosedur yang transparan dan berakuntabilitas.

Sebenarnya sejarah organisasi sector public telah sejak ribuan taun yang lalu. Bahkan,
dalam bukunya, Vernon Kam (1989) mengilustrasikan keberadaan praktek akuntansi sector
public sejak ribuan tahun sebelum masehi.Praktek tersebut dihasilkan dari berbagai interaksi
antar warga masyarakat dan berbagai kekuatan social masyarakat, pada umumnya berbentuk
pemerintahan-Organisasi sector public ini.

1. Semangat Kapitalisme (Capitalistic spirit)

2. Peristiwa Politik dan ekonomi (economic and politic event)

3. Inovasi teknologi (technology innovation )

Bukti sejarah mengidentifikasi bahwa praktek system pencatatan telah ada sehjak zaman
mesir kuno. Organisasi kementrian didirikan dengan tujuan mengadministrasi laporan untuk
Perdana Mentri. Para Mentri melakukan praktek laporan bulanan yang terkait dengan hasil
pemungutan pajak. Saat itu, pemerintah mesir tersusun atas distrik-distrik yang dipimpin oleh
seorang gubernur, yang bertugas menyimpan catatan kekayaan setiap distrik sebagai dasar
pemungutan pajak. Berikutnya, dimasa Babilonia, praktek pencatatan telahh dilakukan dalam
berbagai kegiatan untuk menghasilkan pendapatan dan produksi.

Dimasa Yunani, Pemerintahan yang berkuasa membagi secara adil berbagai sumber
pendapatan yang diterima. ‘phartenon’ merupakan sebutan bagi organisasi kementrian yang
bertugas. Mereka telah mengembangkan berbagai metode pencatatan barang yang berharga. Di
masa Roma, praktek akuntansi untuk mendukung mekanisme pajak dilakukan oleh semua
pejabat, baik iu digbernuran maupun kekaisaran. Pada pertengahan akhir aba ke-14. Praktek
pencatatan transaksi keunagn di Genoa adalah berupa bukti transaksi keuangan antara
pemerintahan yang berkuasa dan rakyat. Selanjutnya proses pencatatan berkembang dalam
proses perdagangan antar Negara.

6
Pada saat yang sama, di belahan dunia lain, gereja memasuki era peranan gereja dalam
pemerintahan. Proses administrasi pencatatan keuangan gereja telah dilakukan secara rapi.
Orientasi politik yang mendasari kebijakan administrasi adalah perlawanan kaum gereja
terhadap kaum kapitalistik yang berorentasi mencari keuntungan pribadi. Seterusnya, pengaruh
faham feodal berkembang sebagai alur utama dunia. Semua perkembangan paradigm ini terus
diikuti dengan praktekt akuntansi sector public.

Pada awal abat ke-15, kekuatan perekonomian bergeser dari italia ke inggris, dimana
filosofis ekonomi mercantilism bertahan selama dua abat berikutnya sekolah mercantilism
membuat system di mana pemerintahan pusat berusaha untuk mengendalikan dan mengatur
semua tahap perdagangan. Proses pelaporan dikembangkan lebih rinci terutama yang terkait
dengan informasi tenaga kerja, metode produksi, jenis dan kualitas barang yang diproduksi,
harga jual, dan metode pemasaran.

Pada akhir abat ke-18, terjadi perubahan dasar dalam aturan bisnis. Inisiatif individu
menjadi lebih dihargai dan diberi peluang seluas-luasnya. Praktek akuntansi sector public dapat
dikatakan berkembang lebih lambat diabat ke-19 dan 20 interpretasi yang salah mulai muncul
dengan menyamakan akuntansi sector public sebagai proses pencatatan penarikan pajak yang
dipungut oleh pemerintah. Pada tahun 1832, dibentuk komisi audit untuk melaporkan kedewan
Perwakilan Rakyat tentang pelaksanaan pengeluaran dana. Kedekatan para auditor dan para
pejabat terbilang sangat erat. Berbagai bukti sejarah menunjukkan praktek akuntansi sector
public.

Table 1.5 Sejarah Akuntansi Sektor Publik

Periode Peradaban Aktivitas

3000 SM - Babilonia Praktek pencatatan telah dilakukan dalam berbagai kegiatan


1000 untuk menghasilkan pendapatan dan produksi
SM

Mesir Kuno Praktek System pencatatan telah ada sejak zaman mesir kuno.
Organisasi kementrian telah didirikan dengan tujuan
mengadministrasikan laporan untuk Perdana Menteri. Para Mentri
melakukan praktek laporan bulanan yang terkait dengan hasil
pemungutan pajak.

1000 SM – Yunani Dimasa yunani, pemerintahan yang berkuasa membagi secar adil
abad berbagai sumber pendapatan yang diterima.
ke-1

Abad ke-1 – Roma Di masa Roma, praktek akuntansi untuk mendukung mekanisme
abat pajak dilakukan oleh semua pejabat, baik itu di gubernuran

7
ke-5 maupun di kekaisaran

Pertengahan Eropa Pada pertengahan akhir abat ke-14, praktek pencatatan transaksi
abat keuangan di Genoa adalah berupa bukti transaksi keuangan
ke-14 antara pemerintah yang berkuasa dan rakyat. Selanjutnya proses
pencatatan perkembangan dalam proses perdagangan antar
Negara. Pada saat yang sama, dibelahan dunia lain gereja
memasuki era peranan gereja dalam pemerinatahan.

Awal abad Eropa Pada awal abat ke-15, kekuatan perekonomian bergeser dari Itali
ke-15 ke Inggris dimana proses pelaporan dikembangkan lebih rinci,
terutaa informasi tentang tenaga kerja, metode produksi, jenis dan
kualitas barang yang di produksi, harga jual dan metoode
pemasaran.

Akhir abad Eropa Pada akhir abat ke-18 terjadi perubahan yang mendasar dalam
ke-18 aturan bisnis . inisiatif individu menjadi lebih dihargai dan diberi
peluang seluas-luasnya. Akibatnya, revolusi industry muncul di
inggris . kejadian ini menunjukkkan bahwa pengembangan
akuntansi keuangandan biaya diperusahaan telah dipicu oleh
perkembangan praktek akuntansi sector public.

Abad ke-19 Eropa Praktek akuntansi sector public dapat dikatakan berkembang lebih
- abad lambat. Interpretasi yang salah mulai muncul dengan
ke-20 menyamakan akuntansi sector public sebagai proses pencatatan
penarikan pajak yang dipungut oleh pemerintah.

2.6 Perbedaan Sifat dan Karakteristik Sektor Publik dengan Sektor Swasta

Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dengan
membandingkan beberapa hal, antara lain :

a. Tujuan organisasi

Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta.Perbedaan
menonjol terletak pada tujuan memperoleh laba. Pada sektor swasta terdapat tujuan untuk
memaksimumkan laba ( profit motive ), sedangkan pada sektor publik adalah pemberian
pelayanan publik dan penyediaan pelayanan publik.

8
Tetapi meskipun tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, tidak
berarti organisasi sektor publik sama sekali tidak memiliki tujuan yang bersifat finansial.
Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan finansial, akan tetapi hal tersebut berbeda baik
secara filosofis, konseptual, dan operasionalnya dengan tujuan profitabilitas sektor swasta.

b. Sumber pembiayaan

Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan
organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau sumber
pembiayaan.Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta dalam hal bentuk,
jenis dan tingkat risiko. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak dan retribusi,
charging for service, laba perusahaan milik negara seperti BUMN/BUMD, pinjaman pemerintah
berupa utang luar negeri dan obligasi pemerintah, penjualan aset negara, dan pendapatan lain -
lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang ditetapkan. Sedangkan
untuk sektor swasta sumber pembiayaan dipisahkan menjadi dua yaitu internal dan
eksternal.Sumber pembiayaan internal terdiri atas bagian laba yang diinvestasikan kembali ke
perusahaan (retained earnings) dan modal pemilik. Sumber pembiayaan eksternal misalnya utang
bank, penerbitan obligasi, dan penerbitan saham baru untuk mendapatkan dana dari publik.

c. Pola pertanggungjawaban

Manajemen pada sektor swasta bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan (pemegang
saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen bertanggung jawab
kepada parlemen dan masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi sektor publik
dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat ( public funds ). Pola
pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal dan horisontal. Pertanggungjawaban
vertikal ( vertical accountability ) adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
ototritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada
pemerintah pusat. Pertanggungjawaban horisontal ( horisontal accountability ) adalah
pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

d. Struktur organisasi

Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta.Struktur
organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarkis, sedangkan struktur
organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel.Salah satu faktor utama yang membedakan sektor
publik dengan sektor swasta adalah adanya pengaruh politik yang sangat tinggi pada organisasi
sektor publik. Tipologi pemimpin, termasuk pilihan dan orientasi kebijakan politik, akan sangat
berpengaruh terhadap pilihan struktur birokrasi pada sektor publik. Sektor publik memiliki
fungsi yang lebih kompleks dibandingkan dengan sektor swasta.

e. Karakteristik anggaran dan stakeholder

9
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran
dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan., anggaran
bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor swasta bersifat tertutup bagi
publik karena anggaran merupakan rahasia perusahaan.

Dari sisi stakeholder, pada sektor publik stakeholder dibagi menjadi dua yaitu internal dan
eksternal, pada stakeholder internal antara lain adalah lembaga negara (kabinet, MPR, DPR, dan
sebagainya), Kelompok politik ( partai politik ), manajer publik ( gubernur, BUMN, BUMD ),
pegawai pemerintah. Stakeholder eksternal pada sektor publik seperti masyarakat pengguna jasa
publik, masyarakat pembayar pajak, perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang
menggunakan pelayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi, Bank sebagai kreditor
pemerintah, Badan - badan internasional (IMF, ADB, PBB, dan sebagainya), investor asing, dan
generasi yang akan datang.

Pada sektor swasta, stakeholder internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan pemegang
saham.Sedangkan stakeholder eksternal terdiri dari bank, serikat buruh, pemerintah, pemasok,
distributor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang dan pasar modal.

f. Sistem akuntansi yang digunakan

Pada sektor swasta sistem akuntansi yang biasa digunakan adalah akuntansi yang berbasis
akrual ( accrual accounting ). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem
akuntansi berbasis kas ( cash basis accounting ).

g. Tolak Ukur

Tolak ukur organisasi sektor publik sulit diidentifikasi secara jelas, apakah pencapaian
kepuasan masyarakat, keberhasilan dalam memanfaatkan dana sesuai dgn anggaran atau efisiensi
dan efektifitas kegiatan sedangkan sektor swasta lebih jelas dalam pengukurannya yaitu mencari
laba

2.7. Persamaan Sifat dan Karakteristik Sektor Publik dengan Sektor Swasta

Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan sektor
swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu:

a. Sektor publik dan sektor swasta merupakan bagian integral dari sistem ekonomi di suatu
negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan
organisasi.

b. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya
(scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut untuk
menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, efektif dan efisien.

10
c. Proses pengendalian manajemen, kedua sektor sama - sama membutuhkan informasi yang
handal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu: Perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian.

d. Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya: baik
pemerintah maupun swasta sama - sama bergerak di bidang transportasi massa,
pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya.

e. Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan.

f. Merupakan bagian tidak terpisahkan dari suatu sistem perekonomian nasional.

11
BAB III

Kesimpulan

Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada kepentingan publik.
Karena orientasinya pada kepentingan publik maka organisasi ini biasanya tidak berorientasi
pada laba sebagai tujuan akhirnya.Namun sebagai sebuah organisasi, proses manajemen tetap
berjalan dalam organisasi sektor publik.

Organisasi sektor publik memiliki beberapa karakteristik, yaitu bertujuan untuk


mensejahterakan rakyat, memberikan pelayanan publik, sumber pembiayaan berasal dari dana
masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba, pinjaman pemerintah, serta pendapatan lain
yang sah dan tidak bertentangan dengan perundangan yang berlaku, bertanggung jawab kepada
masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat, kultur organisasi bersifat birokratis, formal
dan berjenjang, penyusunan anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan
program dan akhirnya disahkan oleh wakil dari masyarakat di DPR, DPD. Dan DPRD,
stakeholder dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor,
para investor, lembaga – lembaga internasional termasuk lembaga donor internasional seperti
Bank Dunia, IMF ( International Monetary Fund ), ADB ( Asian Development Bank ), PBB (
Perserikatan Bangsa – Bangsa ), UNDP ( United Nation Depelopment Program, USAID, dan
Pemerintah luar negeri.

Ruang lingkup organisasi sektor publik yaitu bergerak dalam lingkungan yang sangat
kompleks dan variatif, sektor publik menyerap banyak tenaga kerja, dipengaruhi oleh faktor
Lingkungan, yaitu : faktor ekonomi, politik, kultural dan demografi.

12
Daftar Pustaka

 Indra Bastian (2006). Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Jakarta : Penerbit
Erlangga

 www.google.com- widi.staff.gunadarma.ac.id/Pengantar ASP

 www.google.com-Bambang Kesit (2010 ). Akuntansi Sektor Publik

 www.scribd.com/doc/52907247/Pertemuan1-debby

 http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/08/makalah-akuntansi-sektor-publik.html

 Materi dari IKHSAN BUDI R., Drs., M.Si., Ak.

 Buku: Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai