Anda di halaman 1dari 12

A.

Resume Standar Audit 300


Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh
auditor untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan
rencana audit dan program audit menyeluruh. Sebelum auditor menerima jasa
klien, seorang auditor harus melakukan perikatan antara auditor dan klien
agar aktivitas audit dapat berjalan dengan efektif. Baik auditor maupun
kliennya berkepentingan terhadap surat perikatan audit, karena dalam surat
tersebut berbagai kesepakatan penting tentang perikatan audit
didokumentasikan sehingga dapat dicegah terjadinya kesalahpahaman yang
mungkin timbul antara auditor dengan kliennya.
Aktivitas awal perikatan mengharuskan auditor untuk melaksanakan
prosedur tentang keberlanjutan hubungannya dengan klien dan perikatan
audit tertentu, mengevaluasi kepatuhan terhadap ketentuan etika, termasuk
independensi, dan menetapkan suatu pemahaman atas ketentuan perikatan
(contoh surat perikatan di lampirkan). Untuk perikatan audit berkelanjutan,
prosedur awal tersebut sering dilakukan sesaat setelah penyelesaian audit
sebelumnya.
Setelah melakukan suatu perikatan, langkah selanjutnya yaitu
menyusun aktivitas perencanaan. Dalam aktivitas perencanaan auditor harus
menetapkan strategi audit secara keseluruhan. Proses penetapan strategi audit
secara keseluruhan membantu auditor untuk menentukan sumber daya yang
diperlukan untuk melaksanakan perikatan, termasuk penugasan dalam
kontrak kerja tersebut.
Ketika membangun strategi audit, auditor harus memperoleh
pemahaman yang cukup tentang klien, auditor harus menentukan lingkup
perikatan, memastikan persyaratan pelaporan industri, lokasi klien, dan dasar
pelaporan yang digunakan oleh klien. Selanjutnya, persoalan waktu audit,
tenggat waktu untuk pelaporan, dan tanggal kunci atas informasi yang
diterima dari manajemen akan ditentukan. Selain itu, auditor akan membuat
penilaian awal pada area-area yang beresiko tinggi dari salah saji material,
lokasi material, dan akun-akun terkait; auditor akan menentukan pendekatan
yang diharapkan untuk mempertimbangkan pengendalian internal, dan
mempertimbangkan faktor-faktor industri signifikan terkini klien yang akan
menentukan fokus usaha tim audit
Setelah strategi audit secara keseluruhan telah ditetapkan, rencana
audit dikembangkan untuk merespon berbagai hal yang diidentifikasi dalam
strategi audit secara keseluruhan, dengan memperhatikan kebutuhan untuk
mencapai tujuan audit melalui penggunaan secara efisien sumber daya
yang dimiliki oleh auditor. Pada dasarnya, rencana audit harus
mempertimbangkan bagaimana melaksanakan audit secara efektif dan efisien.
Sifat dan luas aktivitas perencanaan yang diperlukan bergantung pada
ukuran dan kompleksitas perusahaan dan pengalaman sebelumnya auditor
dengan perusahaan tersebut. Penetapan strategi audit secara keseluruhan
dalam audit atas entitas kecil tidak membutuhkan proses yang kompleks
dan menghabiskan banyak waktu; penetapan tersebut bervariasi tergantung
dari ukuran entitas, kompleksitas audit, dan ukuran tim perikatan. Jika
terjadi peristiwa yang tidak terduga dan mengharuskan adanya perubahan
terhadap keputusan perencanaan selama pelaksanaan audit maka auditor perlu
memodifikasi strategi audit secara keseluruhan dan rancana audit.
Dokumentasi rencana audit berfungsi sebagai suatu catatan atas
perencanaan prosedur audit yang tepat yang dapat ditelaah dan disetujui
sebelum prosedur tersebut dilaksanakan (contoh dokumen perencanaan audit
dilampirkan). Auditor dapat menggunakan program standar audit atau
checklist penyelesaian audit, yang dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan untuk
mencerminkan kondisi perikatan tertentu.
Suatu catatan atas perubahan signifikan terhadap strategi audit secara
keseluruhan dan rencana audit, serta hasil perubahan tersebut terhadap sifat,
saat, dan luas prosedur audit yang direncanakan, menjelaskan mengapa
perubahan signifikan tersebut dilakukan, dan strategi audit secara keseluruhan
dan rencana audit yang pada akhirnya diterapkan dalam audit. Catatan
tersebut juga mencerminkan respons yang tepat terhadap perubahan
signifikan yang terjadi selama audit.
B. Contoh Kasus Pelanggaran Kode Etik (SA 300, para 6)
Mulyana W Kusuma – Anggota KPU 2004
Kasus anggota KPU ini terjadi pada tahun 2004, Mulyana W Kusuma
yan menjadi seorang anggota KPU (Komisi Pemilihan Umum) diduga telah
menyuap anggota BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) yang ketika itu
melaksanakan audit keuangan terhadap pengadaan logistik pemilu. Logistik
pemili tersebut berupa kotak suara, amplop suara, surat suara, tinta, serta
tekhnologi informasi. Setelah pemeriksaan dilaksanakan, BPK meminta
untuk dilakukan suatu penyempurnaan laporan. Setelah penyempurnaan
laporan dilakukan, BPK menyatakan bahwa laporan yang dihasilkan lebih
baik dari laporan sebelumnya, kecuali mengenai laporan teknologi informasi.
Maka disepakati laporan akan dilakukan periksaan kembali satu bulan
setelahnya.
Setelah satu bulan terlewati ternyata laporannya tak kunjung selesai
dan akhirnya diberikan tambahan waktu. Di saat penambahan waktu ini
terdengar kabar mengenai penangkapan Mulyana W Kusuma. Dia ditangkap
karena tuduhan akan melakukan tindakan penyuapan kepada salah satu
anggota tim auditor dari BPK, yaitu Salman Khairiansyah. Tim KPK bekerja
sama dengan pihak auditor BPK dalam penangkapan tersebut. Menurut
Khoiriansyah, dia bersama Komisi Pemberantas Korupsi mencoba merangkap
usaha penyuapan yang dilakukan oleh Mulyana menggunakan perekam
gambar pada 2 kali pertemuan.
Penangkapan Mulyana ini akhirnya menimbulkan pro-kontra. Ada
pihak yang memberikan pendapat Salman turut berjasa dalam mengungkap
kasus ini, tetapi lain pihak memberikan pendapat Salman tak sewajarnya
melakukan tindakan tersebut karena hal yang dilakukan itu melanggar kode
etik.
C. Lampiran
1. Contoh Surat Perikatan antara KAP Wilis & Adam, PC dan Earth Wear
Clothiers(Messier, 2014:73)
2. Contoh Dokumen Perencanaan Audit

PT. SINAR MATARAM


RENCANA PEMERIKSAAN
TAHUN BUKU 1995

1. Umum

PT. SINAR MATARAM didirikan berdasarkan akte notaris Abadi Thimoty, Sarjana
Hukum, Nomor 7, tertanggal 13 Mei 1992, dengan perubahan-perubahannya dan yang
terakhir dengan akter No. 47, tertanggal 25 januari 1993, yang dibuat dihadapan notaris
yang sama. Akte pendirian telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Repulik Indonesia
dengan surat No.Y.A.7/777/03 tertanggal 27 juli 1993 dan telah dimuat dalam Berita
Negara Repulik Indonesia tanggal 25 November 1993 No 99, tambahan No. 797

a. Maksud dan Tujuan Peusahaan:

Perusahaan bergerak dibidang penerbitan surat kabar Aneka Warta

b. Alamat Perusahaan

Kantor: Jl Gagak Rimang No 2-4

2. Susunan Pengurus
Dewan Komisaris

Direktur Utama : Andriyono Dharmadi

Ketua Dewan Komisaris : Oslan Sibarani

Direksi

Direktur Sirkulasi : Wim Hartono

Direktur Iklan : Ali Wahyudi

Direktur Akuntansi : Betty Hanafiah

3. Permodalan

Modal dasar perusahaan terdiri atas 8.000 lembar saham biasa dengan nilai pari
Rp. 50.000.000.000 per lembar

Dari jumlah tersebut sebanyak 6.000 lembar telah beredar , yaitu 4.500 lembar
diberikan kepad Tuan dan Ny. Andriono Dharmadi atas aktiva-aktiva yang diserahkan,
dan 1.500 dijual tunai (sebesar nilai nominal) kepada Tuan Oslan Sibarani, Direktur Bank
Nasional.

4. Kebijakan Akuntansi

a. Penyajian laporan keuangan


Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan, laporan arus kas
disusun berdasarkan metode tidak langsung (indirect method)
b. Persediaan
1. Persediaan bahan baku dibukukan berdasarkan harga perolehannya.
Penilaianpersediaan akhir berdasarkan metode FIFO.
2. Persediaan barang dalam proses (WIP) dinilai berdasarkan tahap-tahap
penyelesaian dalam proses produksinya. Penilaian persediaan tersebut
didasarkan atas taksiran ekuivalent unit selesai dari WIP dari masing-masing
tahap proses produksi yang bersangkutan.
3. Persediaan barang jadi dinilai berdasakan metode rata-rata.
c. Piutang usaha
Perusahaan tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu, tetapi langsung
membebankan keperkiraan rugi-laba, piutang yang benar-benar tak tertagih
d. Penyertaan dalam bentuk saham
Penyertaan dalam bentuk saham yang mencapai 20% atau lebih dibukukan
berdasarkan metode equity
e. Aktiva tetap
Aktiva tetap dinilai berdasarkan harga perolehan dan penyusutan dihitung dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis
aktiva tetap. Taksiran umur ekonomis aktiva tetap adalah sebagai berikut :
 Bangunan : 20 tahun
 Mesin-mesin : 10 tahun
 Kendaraan bermotor : 5 tahun
 Inventaris kantor dan pabrik : 5 tahun
f. Biaya Perijinan
Biaya perijinan yang ditangguhkan diamortisasi selama 10 tahun dengan metode
garis lurus
g. Utang/Piutang dalam rangka hubungan khusus
Hubungan khusus adalah hubungan secara langsung / tdk langsung
mempengaruhi kepengurusan atau pengelolaan perusahaan diluar hubungan
afiliasi. Utang piutang ini diselenggarakan atas dasar transaksi dengna syarat-
syarat sebagaimana lazimnya transaksi normal
h. Pengakuan pendapatan
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat dilakukan penyerahan barang kepada
pembeli
i. Transaksi dan penjabaran mata uang asing
Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang rupiah. Transaksi
dalam mata uang asing dibukukan dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya
transaksi. Saldo aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pertanggal
neraca dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada saat tanggal neraca. Selisi kurs
yang terjadi dikreditkan (dibebankan) pada perhitungan rugi laba tahun berjalan.
j. Taksiran pajak penghasilan
Taksiran pajak penghasilan ditentukan berdasarkan taksiran laba kena pajak dari
tahun yang bersangkutan. Perusahaan tidak menganut deferred tax accounting
methode atas perbedaan waktu.
k. Tahun buku
Tahun buku perusahaan berjalan tanggal 1 januari – 31 desember
5. Buku-buku yang digunakan perusahaan :

Dalam rangka penyusunan laporan keuangan, perusahaan telah


menyelenggarakan, antara lain :

 Buku kas
 Buku bank
 Buku besar
 Ayat-ayat jurnal
 Proses pembukuan masih dilakukan secara manual

6. A. Neraca Komperatif

Per Book Per Audit


31/12/2013 31/12/2012
(Rp) (Rp)
AKTIVA:
Aktiva lancar:

Kas-Bank Bina Indonesia 151.792.100 68.325.000

Kas-Bank Nasional 30.000.000 10.000.000

Kas Kecil 2.000.000 1.820.000

Piutang Dagang 103.640.000 96.480.000

Cadangan Kerugian Piutang (10.530.000) (8.100.000)


Piutang Klaim Asuransi -0- -0-

Persediaan Kertas Koran 108.196.000 84.016.000

Uang Muka Asuransi 17.400.000 1.360.000

Uang Muka Sewa -0- 12.000.000

Investasi

Investasi-Umum 65.950.000 151.380.000

Investasi-Tabungan 210.000.000 -0-

Tanah dan Bangunan...Beli Sewa -0- -0-

Akm. Depresiasi Tanah dan -0- -0-

Bangunan ...Beli Sewa

Mebel dan Peralatan Kantor 68.850.000 60.850.000

Akm.Depresiasi Mebel dan (31.045.000) (24.830.000)

Peralatan Kantor

Peralatan Percetakan 1.084.840.000 894.840.000

Akm. Depresiasi Peralatan Percetakan (470.590.000) (421.090.000)

1.330.503.100 927.051.000

UTANG:

Utang Voucher 121.675.000 60.380.000

Utang Gaji 16.273.000 -0-

Utang PPh Karyawan 10.552.000 5.844.000

Utang Pajak Bumi dan Bangunan 250.000 250.000

Utang Bunga -0- -0-

Utang Deviden -0- 60.000.000

Utang Jangka Panjang Yang Jatuh -0- -0-

Tempo Tahun 2013

Utang Jangka Panjang Yang Jatuh -0- -0-

Tempo Tahun 2014

Utang Jangka Panjang 475.000.000 250.000.000


Utang Beli Sewa -0- -0-

Utang PPh 6.864.300 12.722.000

Laba Penjualan Aktiva Tetap yang -0- -0-

Ditangguhkan

MODAL:

Saham Biasa 330.000.000 300.000.000

Agio Saham -0- -0-

Laba Yang Ditahan 237.855.100 83.620.000

Laba tahun Berjalan 132.033.700 154.235.100

1.330.503.100 927.051.100

7. B.Laba rugi Komparatif

Per Book Perbook


31/12/2013 31/12/2012
(Rp) (Rp)
PENGHASILAN:

Iklan - Umum 526.901.000 470.501.000

Iklan – Bioskop 198.610.000 175.555.000

Iklan – Mini 203.460.000 180.106.000

Penjualan Surat kabar 341.206.000 256.170.000

Total Penghasilan 1.270.177.000 1.082.323.000

Biaya-biaya Operasi:

Gaji 451.090.000 429.648.000

Komisi Iklan 77.276.000 67.380.000

Honorarium Koresponden 9.350.000 8.840.000

Honorarium lain-lain 21.380.000 18.650.000

Foto dan Gambar 8.740.000 6.980.000

Pemakaian kertas koran dan tinta 273.895.000 149.593.000

Reparasi dan Pemeliharaan 30.650.000 12.075.000

Supplis 9.740.000 9.130.000


Distribusi dan pengangkutan 6.470.000 5.880.000

Sewa 42.000.000 18.000.000

Depresiasi 55.715.000 50.662.000

Pajak Atas Bumi dan Bangunan 250.000 250.000

Asuransi 4.760.000 3.450.000

Listrik 28.540.000 24.100.000

Jasa Konsultan 22.350.000 18.870.000

Kerugian Piutang 10.900.000 7.730.000

Macam-macam Biaya 22.780.000 9.886.000

Total Biaya Oprasi 1.075.886.000 841.124.000

Laba bersih operasi 194.291.000 241.208.000

Pendapatan (biaya) di luar operasi:

Pendapatan Investasi 6.280.000 13.200.000

Pendapatan lain-lain 3.757.000 1.846.000

Biaya bunga (25.000.000) (30.000.000)

Laba (Rugi) Penghentian Aktiva 14.570.000 1.800.000

Jumlah (393.000) (13.154.000)

Laba bersih sebelum pajak 193.898.000 228.054.000

Taksiran Pajak Penghasilan 61.864.300 73.818.900

Laba bersih setelah pajak (ke Neraca) 132.033.700 154.235.100

8. Masalah akuntansi
a. Pembukuan dilakukan secara manual, sekarang dalam proses menuju
komputerisasi
b. Saldo antara controling acount dengan subledger tidak sama
c. Rekonsiliasi saldo bank dilakukan pada akhir tahun dan masih terdapat selisih
d. Perusahaan yang menuju komputerisasi akan dapat memberikan laporan yang
lebih cepat, akan tetapi praktekny perusahaan masih mengalami hambatan-
hambatan dalam penggunaan media tersebut yang berakibat pada
terlambatnya penerimaan laporan final. Untuk mengimbangi perkembangan
dan masalah-masalah yang timbul, perusahaan perlu meningkatkan pemakaian
komputer, dalam hal ini menerapkan program yang lebih mantap
9. Masalah perpajakan
a. Dalam pengelompokan biaya masih ditemukan biaya-biya yang seharusnya
tidak termasuk pada kelompok biaya menurut fiskal, hal ini perlu penegasan
lebih lanjut untuk penyusunan rekonsiliasi laba komersil dan laba fiskal
b. Tahun sebelumnya semua pajak-pajak yang terhutang telah diselesaikan,
dengan kata lain tidak ada pajak-pajak yang belum dibayarkan
10. Masalah pemeriksaan
a. Laporan keuangan perusahan untuk tahun buku 19944 diperiksa oleh kantor
akuntan Drs. Sidharus & Co
b. Kesulitan dalam membuat rekonsiliasi saldo hubungan R/K dengan anak
perusahaan
c. Pada pelaksanaan pemerikasaan fisik persediaan masih timbul kemungkinan
kesulitan dalam rekonsiliasi hasil stok opname dengan kartu stok
11. Rencana kerja :

Staffing:

Partner : Rizka awalia Mustakim


Supervisor : Mariana
Junior : Irwan Fadillah Nur
12. Jasa akuntan

Pemeriksaan umum atas laporan keuangan untuk dapat memberikan pendapat


atas kewajaran laoporang keuangan secara keseluruhan

13. Biaya pemeriksaan

Rp. 250.000.000 (dua ratus puluh lima juta rupiah ), ditambah PPN 10%, dikurangi
Pph 23 sebesar 6%

14. Waktu

Pemeriksaan lapangan dimulai/selesai : 31 Desember 1994 s/d 31 Maret 1995


Pemeriksaan Stock fisik/kas : 04 Januari 1994 s/d 29 Januari 1995
Evaluasi Internal Control : 31 Desember 1994 s/d 15 Januari 1995
Penyerahan Laporan Akuntan : 01 April 1995
Pelaksanaan stock opname
Dibuat Oleh: Direview Oleh:

Rizka Awalia Mustakim, SST, Ak Pranita Junus

Disetujui Oleh:

Muh. Ichsan Perdana

Anda mungkin juga menyukai