P
edoman penting yang menjadi acuan banyak auditor internal maupun organisasi audit
internal di dunia adalah pedoman IIA yang dinamakan "Kerangka Kerja Internasional
untuk Praktik Profesional Audit Internal" atau lebih dikenal dengan sebutan The
International Professional Practices Framework (IPPF). IPPF terdiri dari pedoman-pedoman yang
bersifat wajib diikuti dan pedoman-pedoman tambahan lainnya. IIA selalu menyempurnakan
pedomannya tersebut dari waktu ke waktu. IPPF sendiri sebelumnya dikenal dengan
istilah Professional Practices Framework (PPF) saja.
Proyek penyempurnaan IPPF terakhir ditandai dengan adanya exposure perubahan yang dirilis
pada tahun 2014. Perlu diketahui bahwa sebelum disempurnakan, IPPF terdiri dari komponen-
komponen sebagai berikut:
Mandatory guidance, terdiri dari: (1) de nisi audit internal; (2) standar internasional audit
internal; dan (3) kode etik audit internal.
Strongly recommended guidance, terdiri dari: (1) position papers; (2) practice advisories; dan
(3) practice guides.
Kini sebagian poin perubahan di atas telah ada yang terealisasi. Perubahan yang paling jelas
adalah masuknya misi audit internal (mission) secara resmi sebagai komponen IPPF sejak Juli
2015. Misi menunjukkan cita-cita audit internal yang akan dicapai dalam suatu organisasi. Misi
tersebut sengaja dimasukkan dalam kerangka kerja untuk menunjukkan bahwa para praktisi audit
internal akan memanfaatkan keseluruhan kerangka kerja dalam upaya mendukung
kemampuannya mewujudkan misi. Kalimat misi audit internal sangat sederhana namun cukup
menginspirasi yaitu:
Meningkatkan dan melindungi nilai organisasi dengan memberikan asurans, advis dan
wawasan yang berbasis risiko dan objektif
Perubahan yang tidak kalah pentingnya pada Juli 2015 adalah masuknya core principles sebagai
bagian dari komponen mandatory guidance. Core principles secara keseluruhan menunjukkan
efektivitas audit internal. Fungsi audit internal bisa disebut efektif apabila seluruh core
principles tersebut ada, dengan penerapan yang dapat disesuaikan dengan kondisi masing-
masing organisasi. Adapun isi dari core principles adalah:
Mendemonstrasikan integritas.
Mendemonstrasikan kompetensi dan kecermatan profesional.
Objektif dan bebas dari pengaruh yang tidak semestinya (independen).
Selaras dengan strategi, tujuan dan risiko organisasi.
Diposisikan secara layak dan didukung sumber daya memadai.
Mendemonstrasikan kualitas dan perbaikan berkelanjutan.
Berkomunikasi secara efektif.
Memberi asurans berbasis risiko.
Berwawasan, proaktif dan fokus pada masa depan.
Mendorong perbaikan organisasi.
Khusus untuk implementation guidance, saat ini baru ada dua yang sudah terbit yaitu:
https://www.klikharso.com/2016/03/perubahan-kerangka-kerja-praktik.html 2/3
1/28/2019 Perubahan Kerangka Kerja Praktik Profesional Audit Internal - klikharso
Suharso
Penikmat kedamaian, kenyamanan, dan kemapanan. Juga pemerhati praktik governance,
risk, control, audit, akuntansi, dan manajemen sektor publik.
https://www.klikharso.com/2016/03/perubahan-kerangka-kerja-praktik.html 3/3