KELOMPOK 11
ANGGOTA KELOMPOK :
Olivia Cleverly A031191159
Muh. Berkah Heriyansyah A031191173
PEMBAHASAN
01 Standar Pelaporan
02 Laporan Auditor
03 Pengaruh Situasi yang Mengakibatkan Penyimpangan dari
Laporan Standar
04 Pertimbangan Pelaporan Lainnya
01
Standar
Pelaporan
Standar Pelaporan Pertama
Standar Pelaporan Pertama menyatakan bahwa :
“Laporan harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.”
Standar pelaporan pertama mengharuskan auditor untuk secara eksplisit menyatakan apakah
laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan GAAP. Standar ini mengharuskan
pernyataan suatu pendapat, bukan pernyataan tentang fakta. Untuk tujuan standar ini, GAAP tidak
hanya mencakup prinsip-prinsip akuntansi,seperti prinsip biaya, tetapi juga metode penerapannya,
seperti metode masuk pertama, keluar pertama ( FIFO ) dan masuk akhir, keluar pertama ( LIFO )
untuk persediaan, serta metode penyusutan garis lurus dan jumlah angka angka tahun
AU 411.04 : The Meaning of Present Fairly in Conformity With Generally Accepted Accounting
Principles in the Independent Auditors Report SAS 69 , menyatakan bahwa pendapat auditor mengenai
kesesuaian dengan GAAP harus didasarkan pada pertimbangannya tentang apakah :
Prinsip akuntansi yang dipilih dan diterapkan telah diterima secara umum.
Prinsip akuntansi telah sesuai dengan situasi yang dihadapi
Laporan keuangan,termasuk catatan yang bertalian,bersifat informatif atas hal-hal yang dapat
mempengaruhi penggunaan,pemahaman,dan interpretasinya.
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan telah diklasifikasikan dan di ikhtisarkan dengan
cara yang layak ( yakni,tidak terlalu rinci atau pun terlalu ringkas )
Laporan tersebut mencerminkan peristiwa dan transaksi yang mendasari dengan cara menyajikan
posisi keuangan,hasil operasi,serta arus kas dalam batas-batas yang layak dan praktis.
Perumusan GAAP
Prinsip-prinsip yang berasal dari sumber ini disebutkan dalam Rule 203 dari AICPA Code of
professional Conduct sebagai prinsip akuntansi yang dirumuskan (promulgated accounting
principles). Sesungguhnya AICPA menyatakan bahwa setelah prinsip-prinsip yang dirumuskan
berlaku untuk laporan keuangan entitas, maka prinsip itu harus diikuti guna memenuhi standar
pelaporan pertama. Rule 203 juga memberikan suatu pengecualian. Jika terdapat situasi yang tidak
biasa sehingga ketaatan terhadap prinsip yang dirumuskan akan mengakibatkan laporan keuangan
menjadi menyesatkan, maka prinsip dari satu kategori lainnya dapat digunakan. Situasi tidak biasa
yang dikemukakan dalam Rule 203 terutama terdiri dari peraturan perundangan baru atau evolusi
dari bentuk transaksi bisnis yang baru.
Standar Pelaporan Kedua
Standar pelaporan kedua adalah :
“Laporan yang harus menunjukkan situasi di mana prinsip-prinsip tersebut belum diterapkan
secara konsisten selama periode berjalan dalam kaitannya dengan periode sebelumnya.”
Dengan demikian, kecuali jika laporan itu memuat bahasa spesifik yang bertentangan, pembaca
dapat menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip akuntansi telah diterapkan secara konsisten. Tujuan dari
standar ini adalah (1) untuk memberikan keyakinan bahwa komparabilitas laporan keuangan diantara
periode-periode akuntansi tidak dipengaruhi secara material oleh prinsip akuntansi, dan (2) untuk
mempersyaratkan pelaporan yang tepat oleh auditor apabila komparabilitas telah dipengaruhi secara
material oleh perubahan semacam itu.
Perubahan Akuntansi yang Mempengaruhi
Konsistensi
• Perubahan dalam prinsip itu sendiri, seperti perubahan dari dasar penjualan ke dasar produksi ketika
mencatat pendapatan pertanian.
• Perubahan metode penerapan prinsip, seperti perubahan dari metode penyusutan garis lurus ke metode
jumlah-angka-tahun
• Perubahan entitas yang melaporkan,seperti penyajian laporan konsolidasi yang menggantikan laporan
masing-masing perusahaan atau perubahan anak perusahaan tertentu yang termasuk dalam kelompok
konsolidasi. Perubahan prinsip yang tidak dapat dipisahkan dari perubahan estimasi, dseperti
perubahan dari mengkapitalisasi dan mengamortisasi biaya atau harga pokok menjadi mencatatnya
sebagai beban pada saat terjadinya karena sekarang manfaat masa depannya meragukan.
Perubahan Akuntansi yang Tidak Mempengaruhi
Konsistensi
Standar konsistensi tidak mencakup pengaruh terhadap komparabilitas dari hal-hal berikut ;
Perubahan akuntansi yang melibatkan estimasi akuntansi
Koreksi kesalahan yang tidak melibatkan suatu prinsip
Klasifikasi dan reklasifikasi
Transaksi atau peristiwa yang secara substansial berbeda
Perubahan kondisi bisnis,seperti akuisisi ( atau pelepasan ) anak perusahaan
Peluncuran lini produk baru
Kehendak yang maha kuasa ( misalnya kebakaran,banjir,dan peristiwa serupa )
Standar Pelaporan Ketiga
Standar pelaporan ketiga menyatakan :
“Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan dianggap cukup memadai kecuali
dinyatakan lain dalam laporan audit.”
Menurut AU 411.04, arti dari frasa” menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum “ telah meluas hingga kecukupan pengungkapan. Jika laporan
keuangan dan catatan yang menyertainya tidak mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh
GAAP , maka laporan itu tidak disajikan secara wajar. Pengungkapan informatif ( informative
disclosures ) mencakup hal-hal material yang berkaitan dengan bentuk, susunan dan isi laporan
keuangan serta catatan yang menyertainya.
Standar Pelaporan Keempat
Tujuan dari standar keempat adalah untuk mencegah misinterpretasi atas tingkat
tanggung jawab yang diemban auditor apabila namanya dikaitkan dengan laporan
keuangan. Standar ini secara langsung mempengaruhi bentuk,isi,dan bahasa dalam
01
Menyatakan suatu Pendapat
Standar ini mempersyaratkan auditor untuk menyatakan pendapat atau menegaskan
bahwa suatu pendapat tidak dapat dinyatakan. Dalam kasus terakhir,alasan
penyebabnya harus dinyatakan dalam laporan auditor.
02
Laporan keuangan
Referensi pada standar pelaporan keempat untuk kata-kata “ secara keseluruhan
“penting bagi auditor karena, Pertama hal itu berarti bahwa pendapat auditor harus
bersangkutan dengan apa yang disajikan oleh masing-masing laporan secara
keseluruhan. Kedua “ secara keseluruhan “ tidak berarti bahwa auditor dilarang
untuk menyatakan pendapat yang berbeda atas laporan yang termasuk dalam
seperangkat lengkap laporan keuangan.
03
Sifat Audit
Bersama dengan pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan,auditor
disyaratkan untuk menyertakan dalam laporan itu petunjuk yang jeals mengenai
sifat audit. Hal ini diuraikan dalam kalimat pertama dari paragraf ruang lingkup
laporan auditor melalui frasa “ sesuai dengan standar audit yang berlaku umum.”
Dalam pengertian yang longgar,frasa ini dapat diinterpretasikan berarti bahwa
audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar profesional yang ditetapkan.
Paragraf ruang lingkup juga menunjukkan bahwa audit mencakup ( 1 )
pemeriksaan bukti atas dasar pengujian dan ( 2 ) penilaian prinsip akuntansi yang
digunakan,estimasi signifikan yang dilakukan oleh manajemen,sertaa penyajian
keseluruhan laporan keuangan.
04
Kaitan dengan Laporan Keuangan
Seorang akuntan publik ( CPA ) bersangkutan dengan laporan keuangan yang telah diaudit
apabila ia ditugaskan mengaudit laporan sesuai dengan GAAS dan menerapkan prosedur
audit pada laporan-laporan tersebut. Kaitan ini juga ada bila seorang CPA setuju atas
penggunaan namanya dalam suatu laporan,dokumen,atau komunikasi tertulis yang
memuat laporan keuangan yang telah diaudit.
05
Tingkat Tanggung Jawab
Persyaratn terakhir dalam standar pelaporan keempat adalah bahwa auditor harus
menunjukkan tingkat tanggung jawab yang diembannya atas audit tersebut dan
pendapatnya. Apabila lebih dari satu auditor yang terlibat dalam audit dan masing-masing
hanya memikul tanggung jawab atas pekerjaan atau pendapatnya,maka laporan audit harus
menunjukkan tanggung jawab terpisah yang ada.
02
Laporan Auditor
Laporan Standar
Laporan standar (standard report) terdiri dari paragraf pendahuluan (atau permulaan),
paragraf ruang lingkup (atau tengah), paragraf pendapat (atau kesimpulan), dan bahasa
standar. Bahasa laporan agak bervariasi tergantung pada apakah auditor melaporkan laporan
keuangan untuk satu tahun atau laporan keuangan komparatif. Laporan standar lazimnya
dialamatkan ke pribadi-pribadi atau kelompok yang ditunjuk oleh auditor. Untuk klien
berbentuk korporasi, laporan dialamatkan kepada dewan komisaris dan / atau pemegang
saham ; untuk klien bukan korporasi, alamatnya adalah partner atau pemilik perseorangan.
Lapiran standar auditor harus diberi tanggal per penyelesaian pekerjaan lapangan.
Contoh laporan standar auditor atas laporan keuangan komparatif
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Kami telah mengaudit neraca terlampir dari Perusahaan X pada tanggal 31 Desember 20X2 dan
20X1, serta laporan laba rugi, laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan
audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang berlaku umum. Standar tersebut
mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan
dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan
dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar
memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan Perusahaan X pada 31 Desember 20X2 dan 20X1,
dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang tanggal tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
[Tanda tangan]
[Tanggal]
Penyimpangan dari Laporan Standar
Penyimpangan dari laporan standar (departures from the standard report) terjadi apabila
auditor menyimpulkan bahwa (1) bahasa penjelasan harus ditambahkan pada laporan itu
walaupun masih menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atau (2) jenis pendapat yang
berbeda harus dinyatakan pada laporan keuangan itu.
1. Bahasa Penjelasan dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
Dapat saja terjadi situasi di mana bahasa penjelasan (explanatory language) ditambahkan
pada laporan tetapi auditor masih menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas
laporan keuangan bersangkutan. Tujuan dari informasi penjelasan adalah untuk memberi
tahu pemakai laporan itu tentang satu atau lebih fakta material berkenaan dengan audit
atau laporan keuangan yang telah diaudit.
Berikut ini adalah daftar situasi yang dapat mengakibatkan penambahan informasi
penjelasan pada laporan standar dengan pendapat wajar tanpa pengecualian :
Ketidaksesuaian dengan prinsip akuntansi yang dirumuskan yang diperlukan untuk
kewajaran penyajian dalam situasi tidak biasa.
Inkonsistensi dalam prinsip-prinsip akuntansi yang dipertanggung-jawabkan sesuai
dengan GAAP
Ketidakpastian yang dipertanggungjawabkan sesuai dengan GAAP
Keraguan yang substansial tentang kelangsungan usaha suatu entitas yang
dipertanggungjawabkan sesuai dengan GAAP
Penekanan suatu hal oleh auditor
Pendapat berdasarkan sebagian dari laporan auditor lain di mana tidak ada pembatasan
ruang lingkup dan ketidaksesuaian dengan GAAP
Jenis-Jenis Pendapat Lainnya
Auditor dapat menyimpulkan bahwa pendapat wajar tanpa pengecualian tidak dapat diberikan. Dalam
kasus itu, AU 508.10 menunjukkan bahwa auditor dapat menyatakan salah satu dari jenis pendapat lain
adalah :
Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion) yang menyatakan bahwa kecuali untuk
pengaruh hal-hal yang berkaitan dengan pengecualian, laporan keuangan itu menyajikan secara wajar
sesuai dengan GAAP.
Pendapat tidak wajar (adverse opinion) yang menyatakan bahwa laporan keuangan tidak
menyajikan secara wajar sesuai dengan GAAP.
Penolakan memberikan pendapat (disclaimer opinion) yang menyatakan bahwa auditor tidak
menyatakan suatu pendapat atas laporan keuangan.
Pertimbangan auditor mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan
dilakukan dalam kerangka kerja standar audit yang berlaku umum dan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Dalam memutuskan pendapat yang tepat, auditor
harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
Apakah bukti yang mencukupi telah diperoleh dalam audit guna mendapatkan
dasar yang layak untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan?
Apakah laporan keuangan telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas sesuai dengan
GAAP?
Berikut ini adalah daftar situasi yang dapat mengakibatkan penerbitan pendapat wajar dengan
pengecualian, pendapat tidak wajar, atau penolakan memberikan pendapat :
Kami telah mengaudit neraca terlampir dari X Company per 31 Desember, 20XX
Kalimat pertama dari paragraf pendapat juga akan dimodifikasi sebagai berikut:
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan X Company per 31 Desember 20X2, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
PENDAPAT WAJAR DENGAN PENGECUALIAN
Apabila laporan keuangan klien mengandung ketidaksesuaian dengan GAAP, maka pengaruhnya terhadap
laporan auditor akan berbeda atas dasar apakah hal itu merupakan ketidaksesuaian yang diperlukan dengan
GAAP yang dirumuskan atau ketidaksesuain lain dengan GAAP.
Bahasa Penjelasan dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
Apabila auditor sepakat bahwa karena keadaan yang tidak biasa, ketidaksesuaian denga prinsip akuntansi
yang dirumuskan diperlukan untuk menjaga agar laporan keuangan klien tidak menyesatkan, maka laporan
standar dengan bahasa penjelasan akan diterbitkan. Secara khusus, laporan itu berisi:
Paragraph pendahuluan dan ruang lingkup standar
Suatu paragraph penjelasan sebelum paragraph pendapat yang menjelaskan situasi dan menyatakan
bahwa penggunaan prinsip alternative dapat dibenarkan.
Suatu pendapat wajar tanpa pengecualian dalam paragraph pendapat standar
PENDAPAT WAJAR DENGAN PENGECUALIAN
Mengungkapkan dalam paragraph penjelasan sebelum paragraph pendapat semua alasan substantif atas
pendapat itu.
Mengungkapkan dalam paragraph penjelasan pengaruh utama dari hal pokok yang menjadi
pengecualian terhadap posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas, jika dapat diterapkan. Jika tidak
dapat diterapkan, maka laporan itu juga harus menyatakan hal tersebut.
Memberikan pendapatwajar dengan pengecualian dalam paragraph pendapat dengan referensi ke
paragraph penjelasan.
Berikut ini adalah contoh laporan yang diberikan pendapat wajar dengan pengecualian
(Gambar 5 : laporan auditor dengan pendapat wajar dengan pengecualian karena
ketidaksesuaian dengan GAAP)
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Apabila perubahan prinsip-prinsip akuntansi dilakukan tidak sesuai dengan GAAP, maka
auditor harus mengeluarkan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar,
tergantung pada materialitas perubahan itu. Selain itum auditor juga harus menambahkan suatu
paragraf penjelasan segera sebelum paragraf pendapat untuk menjelaskan ketidaksesuaian
dengan GAAP.
Pengaruhnya terhadap laporan standar dan contoh kata-kata paragraf penjelasan apabila
manajemen tidak dapat membenarkan perubahan prinsip akuntansi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
(Gambar 7 : laporan auditor dengan pendapat wajar dengan pengecualian karena
inkonsistensi dalam prinsip akuntansi yang tidak sesuai dengan GAAP)
Seperti dijelaskan dalam Catatan X atas laporan keuangan, pada tahun 20X2 Perusahaan menerapkan metode
akuntansi FIFO untuk persediaannya, sedangkan sebelumnya menggunakan metode LIFO. Meskipun penggunaan
metode FIFO sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, namun menurut pendapat kami Perusahaan belum
memberikan alasan yang layak untuk melakukan perubahan ini sebagaimana yang disyaratkan oleh prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
Menurut pendapat kami, kecuali untuk pengaruh perubahan prinsip akuntansi yang diuraikan dalam paragraf
terdahulu, laporan keuangan tersebut diatas menyajikan dengan wajar, semua hal yang material, posisi keuangan X
Company per 31 Desember 20X2 dan 20X1, serta hasil operasi arus kasnya untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Pengungkapan yang tidak Memadai
Dalam suatu audit, biasanya entitas diasumsikan merupakan perusahaan yang berkelanjutan (going
concern) yang akan terus ada. Meskipun dmeikian, auditor mempunyai tanggung jawab untuk
mengevaluasi apakah dala kenyataan entitas itu mempunyai kemampuan akan terus melanjutkan usaha
selama periode waktu yang layak, yaitu tidak melebihi satu tahun sesudah tanggal laporan keuangan yang
telah diaudit. AU 341,06, The Auditor Consideration of an Entity’s Ability to Continue as a Going
Concern (SAS 59), menunjukkan bahwa informasi yang bertentangan dengan asumsi kelangsungan
usaha mencakup:
Tren negative
Masalah internal
Masalah eskternal
Bahasa Penjelasan dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
1.
(Gambar 9 : laporan audit standar dengan bahasa penjelasan karena keraguan tentang kemampuan
perusahaan untuk melanjutkan usahanya.)
Apabila klien mempunyai satu atau lebih anak perusahaan, divisi, atau cabang, maka klien itu
mungkin perlu menugaskan lebih dari satu kantor akuntan utnuk berpartisipasi dalam audit.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa klien yang operasi utamanya berlokasi di Midwest
mempunyai anak perusahaan di luar negeri yang diaudit oleh kantor akuntan asing. Apabila
dua atau lebih kantor akuntan terlibat dalam suatu audit, maka satu kantor harus menjadi
auditor utama. Keputusan ini harus didasarkan pada faktor-faktor seperti jumlah relatif dan
signifikansi pekerjaan yang dilakukan serta luas pengetahuan perusahaan atas keseluruhan
laporan.
Keputusan untuk Tidak Membuat Referensi
Jika auditor utama dapat memperoleh kepuasan mengenai (1) independensi dan reputasi
professional dari auditor lain serta (2) ruang lingkup dan mutu pemeriksaan auditor lain, maka
referensi apabila bagiam dari laporan keuangan yang diperiksa oleh auditor lain bersiat
material terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.
Apabila auditor memutuskan untuk mebuat referensi ke auditor lain, laporan itu harus
menunjukkan secara jelas pembagian tanggung jawab yang ada di antara para auditor.
Ini dicapai dengan perubahan-perubahan berikut dalam laporan:
Dalam paragraph pendahuluan, besarnya bagian laporan keuangan yang diaudit oleh
auditor lain harus ditunjukkan.
Dalam paragraph ruang lingkup, laporan auditor lain harus dimasukkan dalam
sumber dasar yang memadai bagi auditor untuk memberikan pendapat.
Dalam paragraph pendapat, referensi harus dibuat pada laporan auditor lain.
Jenis Pendapat Lain
Jika auditor utama menyimpulkan bahwa pengandalan tidak dapat diberikan pada pekerjaan
auditor lain dan pekerjaan yang dilakukan oleh auditor lain bersifat material terhadap laporan
keuangan secara keseluruhan, maka berarti ada pembatasan ruang lingkup.
Kami tidak independen berkenaan dengan XYZ Company dan neraca terlampir per 31 Desember 20X1,
serta laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas terkait untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut yang tidak diaudit oleh kami dan dengan demikian, kami tidak menyatakan
pendapat atas laporan keuangan itu.
Laporan itu tidak boleh menyatakan mengapa akuntan publik tidak independen. Selain
itu, laporan itu juga tidak memasukkan suatu judul, dan setiap prosedur audit yang
dilaksanakan tidak boleh diuraikan. Seorang akuntan publik yang menyadari adanya
penyimpangan yang material dari GAAS juga harus (1) meminta revisi atas laporan
keuangan, (2) menguraikan penyimpangan dalam pengungkapan, atau (3) menolak
dikaitkan dengan laporan keuangan.
SITUASI YANG BERKENAAN DENGAN LAPORAN KEUANGAN
KOMPARATIF
Standar pelaporan keempat berlaku tidak hanya untuk laporan keuangan periode berjalan, tetapi juga
laporan dari setiap periode sebelumnya yang disajikan atas dasar komparatif dengan periode berjalan.
Selama audit tahun berjalan, audit harus waspada terhadap situasi dan peristiwa yang bertalian dengan
laporan keuangan periode sebelumnya. Situasi-situasi tersebut dapat mencakup :
01
PENDAPAT YANG BERBEDA
Untuk suatu tahun tertentu, seorang auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian atas satu laporan di samping memberikan jenis pendapat yang berbeda
untuk laporan lain. Demikian pula, dalam laporan komparatif, jenis pendapat yang
berbeda dapat dinyatakan atas satu atau lebih laporan untuk tahun sebelumnya sementara
pendapat wajar tanpa pengecualian dinyatakan atas laporan yang sama untuk tahun
berjalan.
02 Memutakhirkan Pendapat
Audit tahun berjalan oleh auditor dapat memberikan bukti bahwa pendapat atas laporan tahun
sebelumnya harus berbeda dari pendapat yang semila diberikan. Ini dapat berasal dari peristiwa-
peristiwa seperti (1) resolusi selanjutnya atas ketidakpastian yang ada pada tahun sebelumnya, (2)
penemuan ketidakpastian yang berlaku untuk tahun sebelumnya yang belum diketahui ketika
pendapat atas laporan tahun sebelumnya diberikan, atau (3) penetapan kemabli laporan periode
sebelumnya agar sesuai dengan GAAP. Pemutakhiran atas pendapat tahun sebelumnya
menghasilkan suatu laporan standar kecuali penambahan paragraph penjelasan yang merinci
pendapat yang berbeda dan semua alasan substantif atas perubahan pendapat. AU 508.69.
menunjukkan bahwa paragraph penjelasan berikut mungkin sesuai untuk pemutakhiran itu:
Dalam laporan kami tertanggal 1 Maret 20X2, kami menyatakan pendapat bahwa laporan
keuangan tahun 20X1 tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil operasi, dan
arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum karena dua penyimpangan
dari prinsip tersebut: (1) perusahaan mencatat properti, pabrik, dan peralatan pada nilai
taksiran, serta memperhitungkan penyusutan atas dasar nilai tersebut, dan (2) perusahaan
tidak menyisihkan untuk pajak penghasilan yang ditangguhkan berkenaan dengan
perbedaan antara laba dan tujuan pelaporan keuangan dan laba kena pajak. Seperti
diuraikan dalam catatan X, perusahaan telah menyajikan kembali laporan keuangan
tahun 20X1 agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dengan demikian,
pendapat kami saat ini atas laporan keuangan tahun 20X1, seperti yang disajikan di sini,
berbeda dengan yang disajikan dalam laporan kami sebelumnya.
03
Perubahan Auditor
Persyaratan pelaporan tambahan harus dipenuhi apabila terjadi perubahan auditor selama periode
yang tercakup oleh laporan komparatif. Jika laporan auditor terdahulu atas tahun sebelumnya
tidak disajikan, yang merupakan kasus yang biasa, maka perlu bagi auditor pengganti atau penerus
untuk mengubah laporan standar guna menjelaskan situasi tersebut. Karena situasi itu berkenaan
dengan kantor akuntan yang melaksanakan audit, maka informasi penjelasan ditambahkan pada
paragraf pendahuluan, bukan sebagai paragraf terpisah. Auditor pengganti atau penerus harus
menunjukkan dalam laporan tahun berjalan:
Bahasa laporan keuangan tahun sebelumnya telah diaudit oleh auditor lain
Tanggal laporan auditor terdahulu
Jenis laporan yang diterbitkan oleh auditor terdahulu
Jika laporan itu bukan laporan standar, berikan alasan substatif penyebabnya
Paragraf pendahuluan yang diperhatikan di bawah ini menggambarkan kata-kata yang
direkomendasikan oleh AU 506.74 apabila auditor terdahulu menerbitkan laporan
standar.
Kami telah mengaudit neraca ABC Company per 31 Desember 20X2, serta laporan laba rugi,
laporan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Laporan keuangan ini adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami
adalah menyatakan pendapat atas laporan keuangan ini berdasarkan audit kami. Laporan
keuangan ABC Company per 31 Desember 20X1 telah diaudit oleh auditor lain yang
laporannya tertanggal 31 Desember 20X1, menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian
atas laporan keuangan tersebut.
INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN YANG
TELAH DIAUDIT
Informasi Tambahan yang Disyaratkan
FASB dan Governmental Accounting Standards Board (GASB) telah menyimpulkan bahwa informasi
tambahan tertentu merupakan bagian yang sangat penting dari pelaporan keuangan entitas. SAS 52, Omnibus
Statement of Auditing Standards – 1987 (AU 558.08), menyatakan bahwa laporan standar harus diterbitkan
kecuali dalam situasi-situasi berikut:
Informasi tambahan yang disyaratkan dihilangkan
Pengukuran dan penyajian informasi itu menyimpang secara material dari pedoman yang digariskan
Auditor tidak dapat menyelesaikan prosedur yang ditetapkan
Auditor tidak dapat menghilangkan keraguan yang substansial mengenai apakah informasi itu sesuai
dengan pedoman yang ditetapkan
INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN YANG
TELAH DIAUDIT
Laporan auditor mengenai laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan GAAP negara lain
tergantung pada tujuan dari penggunaan laporan keuangan itu. SAS 51, Reporting on Financial
Statements Prepared for Use in Other Countries (AU 534.07) menunjukkan bahwa
Jika digunakan hanya di luar Amerika Serikat, maka laporan itu dapat berupa (1) laporan
auditor gaya A.S. yang dimodifikasi dengan prinsip-prinsip akuntansi negara lain atau (2)
laporan standar negara lain.
Jika digunakan baik di luar maupun di Amerika Serikat, maka laporan gaya A.S. harus
digunakan dengan pendapat wajar dengan pengecualian atau penolakan memberikan
pendapat, tergantung pada materialitas penyimpangan dari GAAP A.S.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik