2. Persetujuan Kredit
Sebelum barang dikirimkan, penjabat yang berwenang memberi otoritas harus
memberi persetujuan kredit kepada konsumen untuk transaksi penjualan yang
dilakukan secara kredit. Pemberian persetujuan kredit ini seringkali juga menjadi
petunjuk persetujuan pengiriman barang.
3. Pengiriman Barang
Fungsi ini adalah fungsi yang kritikal dan merupakan saat pertama dalam
siklus dimana perusahaan melepaskan asetnya. Kebanyakan perusahaan mengakui
terjadinya penjualan ketika barang dikirimkan. Dokumen pengiriman dibuat pada saat
barang dikirimkan.
a. Dokumen Pengiriman.
Dokumen pengirim dibuat untuk mengawali pengiriman barang yang berisi
deskripsi tentang barang yang dikirimkan, jumlah yang dikirimkan serta data
lainnya yang relevan. Dokumen pengiriman berfungsi sebagai isyarat untuk
membuat faktur tagihan kepada konsumen yang bisa berupa kertas atau
elektronik.
7. Penghapusan Piutang
Setelah menyimpulkan bahwa piutang kepada pelanggan tertentu tidak dapat
ditagih, perusahaan harus menghapus piutang tersebut.
a. Formulir Otoritas Penghapusan Piutang.
Formulir ini merupakan dokumen yang digunakan secara internal untuk
menyatakan perintah untuk menghapus piutang yang sudah tidak dapat tertagih.
1.7 Pengendalian Internal Tambahan Atas Saldo Akun dan Penyajian Serta
Pengungkapan
Pengendalian internal juga berkaitan langsung dengan saldo akun penyajian serta
pengungkapan yang mungkin terjadi, meskipun belum diidentifikasi atau diuji sebagai
bagian dari pengujian pengendalian atau pengujian substansif transaksi. Untuk siklus
penjualan dan penagihan, hal tersebut kemungkinan akan mempengaruhi tujuan yang
terkait dengan saldo nilai yang dapat direalisasi dan hak serta kewajiban dan empat tujuan
penyajiannya serta pengungkapan.
Nilai realisasi merupakan tujuan audit terkait saldo yang penting untuk akun piutang
dagang karena ketertagihan piutang sering kali merupakan unsur utama dari suatu laporan
keuangan. Nilai ini merupakan permasalahan yang terdapat pada kasus hukum yang
melibatkan auditor. Sehingga auditor harus menetapkan risiko bawaan yang tinggi untuk
tujuan nilai realisasi. Berikut dua pengendalian yang perlu diterapkan :
1. Penyusunan neraca saldo umur piutang dagang untuk dikaji ulang dan ditindaklanjuti
oleh personel manajemen yang tepat
2. Kebijakan penghapusan piutang ketika piutang tersebut kemungkinan besar tidak
dapat tertagih
1.8 Pengaruh Hasil Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Atas Transaksi
Hasil dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi
memilikidampak yang signifikan pada pengauditan selanjutnya, khususnya pada
pengujiansubstantif perincian saldo. Bagian pengauditan yang paling terpengaruhi
pengujianpengendalian dan pengujian substantif transaksi siklus penjualan dan penagihan
adalah saldo akun piutang dagang, kas, beban piutang tak tertagih dan penyisihan piutang
tak tertagih. Lebih lanjut, jika hasil pengujian tersebut tidak memuaskan, maka penting
untuk melakukan pengujian substantif transaksi tambahan untuk penjualan, retur
penjualan dan pengurangan harga, penghapusan piutang tak tertagih serta pemrosesan
penerimaan kas. Auditor perusahaan publik juga harus mempertimbangkan dampak dari
hasil pengujianyang tidak memuaskan pada audit pengendalian internal laporan
keuangan.
Pada tahap penyelesaian pengujian pengendalian dan pengujian substantiftransaksi,
auditor harus menganalisa setiap pengecualian yang ditemukan, baik untukaudit
perusahaan publik maupun nonpublik, untuk menentukan penyebab dan dampakdari
pengecualian tersebut terhadap penilaian risiko pengendalian, yang dapatberpengaruh
pada risiko deteksi dan pengujian substatnif lainnya.Pengaruh yang paling signifikan
yang merupakan akibat dari pengujianpengendalian dan pengujian substantif transaksi
dalam siklus penjualan dan penagihanadalah pada konfirmasi piutang dagang. Jenis
konfirmasi, ukuran sampel, dan penentuanwaktu pengujian semuanya akan terpengaruhi.
DAFTAR PUSTAKA
Al. Haryono Jusup. 2014. Auditing (Pengauditan Berbasis ISA), Edisi 2. Yogyakarta :
Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu YKPN
Elder, Randal J dkk. 2011. Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Terpadu (Adaptasi
Indonesia) Buku 1. Jakarta: Salemba Empat
Alvin A.Arens dkk. 2014. Auditing dan Jasa Assurance. Erlangga : Jakarta