Tugas Pengauditan II
Jawaban tugas 18-21
1. Untuk setiap pertanyaan tersebut, sebutkan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
yang dipenuhi jika pengendalian berjalan dengan baik.
Tujuan audit spesifik untuk siklus pengeluaran
Hak dan Transaksi Perusahaan bertanggung jawab atas hutang yang Pertanyaan
Kewajiban berasal dan pencatatan transaksi pembelian (Ri). nomor 3
Penilaian atau Transaksi Semua transaksi pembelian (VAI) dan pengeluaran Pertanyaan
Alokasi kas (VA2) telah dinilai dengan menggunakan GAAP nomor 4
dan Pertanyaan
dijurnal, diikhtisarkan, serta diposting dengan benar.
nomor 5
Pertanyaan
nomor 6
Penyajian dan Transaksi Rincian pembelian (PD1) dan pengeluaran kas (PD2) Pertanyan
Pengungkapan mendukung penyajiannya dalam laporan keuangan nomor 7 dan 8
termasuk kiasifikasi dan pengungkapannya yang
berkaitan. Termasuk didalamnya penyiapan dan
penyimpanan cek.
2. Untuk setiap pengendalian internal, sebutkan pengujian pengendalian untuk menguji
keefektifannya.
Pengujian pengendalian untuk menguji keefektifannya.
3. Untuk setiap pertanyaan tersebut, identifikasilah sifat salah saji keuangan yang potensial
jika pengendalian tidak berjalan dengan baik
Suatu pengeluaran kas dapat dibuat untuk tujuan yang tidak diotorisasi
(keberadaan atau kejadian atas transaksi yang valid)
Suatu tanda bukti mungkin dibayar dua kali (keberadaan transaksi yang valid)
Suatu cek dapat diterbitkan untuk jumlah yang salah atau dicatat dalam jumlah
yang salah (penilaian atau alokasi)
4. Untuk setiap salah saji potensial pada bagian c, sebutkan prosedur audit subtantif yang
dapat digunakan untuk menentukan apakah ada salah saji yang material.
Prosedur substantif dapat dilaksanakan auditor untuk :
Mengumpulkan bukti tentang asersi yang menjadi dasar dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam saldo akun dan jenis transaksi;
Mendeteksi salah saji yang material
Prosedur substntif meliputi pemilihan sampel (saldo akun atau transaksi) yang
representatif (artinya mewakili seluruh populasi) untuk:
Uji rinci (tests of details), sebagai prosedur subtantif uji rinci ini melihat substansi
(misal dari satu akun) dengan menganalisis rincian atau detailnya. Uji ini dipakai
untuk mengumpulkan bukti audit yang memastikan angka dalam laporan keuangan
berkenaan dengan asersi-asersi eksistensi (misalnya persediaan barang memang ada),
akurasi (hitungannya sudah benar, misal dalam hal persediaan, jumlah unit dikalikan
harga), dan valuation (misalnya piutang yang diragukan akan dibayar oleh
pelanggan, dibuatkan penyisihan, sehingga saldo piutang dinilai dengan benar, tidak
terlalu tinggi atau overstated).