Anda di halaman 1dari 15

13.

1 DISKRIPSI SIKLUS PRODUKSI

Siklus Konversi yang disebut juga sebagai Siklus Produksi adalah sekelompok
kegiatan berulang pada aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data yang berhubungan
dengan pengkonversian sumber daya input, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan
overhead menjadi barang jadi atau jasa untuk dijual (Romney, Steinbart, Cushing,
1997). Siklus produksi adalah siklus yang befungsi untuk mengubah bahan baku
menjadi produk jadi. Keberadaan system informasi akuntansi sangat penting dalam
siklus produksi, dengan system informasi akuntansi membantu menghasilkan informasi
biaya yang tepat dan waktu kerja yang jelas.

Untuk dijadikan masukan bagi pembuat keputusan dalam perancanaan produk atau
jasa yang dihasilkan, berapa harga produk tersebut, dan bagaimana perencanaan
penyerapan dan alokasi sumber daya yang diperlukan, dan yang sangat penting adalah
bagaimana merencanakan dan mengendalikan biaya produksiserta evaluasi kinerja
terhadap produktifitas yang dihasikan.

Kegiatan Pokok Siklus Konversi


Siklus konversi memiliki sekumpulan kegiatan yang saling terkait. Masing-masing
kegiatan, memiliki sekumpulan prosedur dan langkah-langkah yang sudah baku.
Kegiatan Pokok Siklus Konversi :
Perencanaan Produksi
Permintaan Bahan Baku
Penugasan Karyawan
Akuntansi Biaya
Penyimpanan Barang

Kegiatan tersebut akan diuraikan dibawah ini.


1. Perencanaan Produksi :
Menetapkan jadwal produksi, jenis barang yang akan diproduksi, banyak unit yang
diproduksi dan anggaran biaya produksi. Penetapan ini sangat dipengaruhi oleh
informasi yang berasal dari bagian lain. Misalnya banyaknya unit diproduksi harus
memperhatikan informasi dari bagian pemasaran (produk apa saja yang akan laku di
pasar), bagian personalia (apakah jumlah karyawan mencukupi), bagian keuangan

1
(apakah dana untuk membeli bahan dan untuk menggaji karyawan cukup), dan
bagian penelitian dan pengembangan (berapa banyak bahan baku yang diperlukan).
Membuat rancangan barang barang yang akan diproduksi. Keputusan ini
didasarkan pada informasi dari bagian penelitian dan pengembangan yang telah
menemukan produk-produk baru dan juga dari bagian pemasaran yang telah
meneliti pasar barang-barang yang sedangditerima oleh pembeli.
Menyusun bill of materials atau rincian bahan baku untuk tiap satu unit produk.
Sebagai contoh, perusahaan pembuat roti harus menentukan untuk satu roti pisang
memerlukan berapa banyak tepung gandum, gula, vanili, telur. Selain itu harus di
sebutkan bahan penolong, juga harus disebutkan.
Membuat MRP (Material Requirement Plan) yaitu kebutuhan bahan baku selama
proses produksi. Bila produksi akan dilaksanakan selama empat bulan harus
dirancang dan dikomunikasikan kepada pihak dan bagian lain dalam perusahaan.
Menyiapkan penugasan karyawan. Terutama untuk bagian produksi. Kalau ada
kebutuhan tambahan, dapatdisiapkan jauh har isebelumnya, sehingga masih ada
cukup waktu untuk melatih mereka. Setelah rencana produksi selesai dirancang,
harus segera dikomunikasikan ke berbagai pihak, sehingga mereka dapat saling
menyesuaikan jadwalnya. Jangan sampai bagian pembelian membeli bahan baku
dalam jumlahbesar, ternyata gudang persediaan masih dipakai untuk menyimpan
barang-barang lain.

2. Permintaan Bahan Baku :


Menyiapkan bahan baku dan bahan penolong kepada bagian gudang dengan
menggunakan Material Requisition Form. Pada waktu perusahaan akan memulai
produksi ,salah satu kegiatan penting adalah menyiapkan bahan baku dan bahan
penolong. Bagian produksi perlu meminta bahan baku dan bahan penolong kepada
bagian gudang. Dalam Material Requisition Form, informasi yang paling penting
adalah kode dan nama barang, jumlah unit barang yang diminta dan yang dapat
dipenuhi oleh bagian gudang, tanda tangan.

3. Penugasan Karyawan
Dalam melakukan proses produksi, perusahaan perlu menugasi karyawan dengan baik,
agar tercipta iklim kerja yang adil. Jangan sampai terjadi ada karyawan yang menerima

2
pendapatan berlebih, sementara sebagian yang lain menerima pendapatan dalam jumlah
sedikit. Untuk itu manajemen perusahaan harus menugasi karyawan dengan cermat.
Penugasan Karyawan:
Penugasan karyawan dengan baik agar tercipta iklim kerja yang stabil.
Masing masing head Dept. harus dapat memperhitungkan penugasan dan
pendapatan karyawannya, hal ini bisa dikontrol dengan menggunakan Kartu Kerja
Karyawan, didalam kartu tersebut terdapat Jadwal Penugasan, Perhitungan
pendapatan yang diterima dalam periode tertentu.
Pada akhir bulan dari Kartu Karyawan ini dibuatkan Laporan Penugasan Karyawan.
Masing-masing kepala bagian atau kepala seksi harus dapat memperhitungkan
penugasan dan pendapatan masing- masing karyawan. Salah satunya dapat
digunakan adalah kartu kerja karyawan. Di dalam kartu ini terdapat jadwal
penugasan periode tertentu, missal seminggu . atau sebulan. Pada akhir bulan
barulah dibuatkan laporan penugasan karyawan.

4. Akuntansi Biaya :
Pengertian Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi
proses pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan
dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya
didefinisikan sebagai waktu dan sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi
diukur dengan satuan mata uang. Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah
habis terpakai.
Akuntansi Biaya :
1. Barang barang yang diproduksi harus dicatat dengan baik, agar dapat diketahui
total biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang tersebut. Setelah itu
perusahaan dapat mengambil keputusan berapa harga jual yang harus ditetapkan.
2. Akuntansi biaya juga berfungsi untuk mengevaluasi apakah proses produksi
periode yang baru berakhir lebih efisien atau lebih buruk dari periode produksi
sebelumnya
Selain itu, perusahaan juga dapat mengevaluasi apakahproses produksi periode
yang baru berakhir, lebih efisien atau lebih tidak efisien dibanding proses produksi
sebelumnya.

3
Manfaat Akuntansi Biaya :
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat
bagi manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta
menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah
menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola
perusahaannya, yaitu untuk perencanaan dan pengendalian laba, penentuan harga pokok
produk dan jasa, serta bagi pengambilan keputusan oleh manajemen.

Klasifikasi Biaya :
1. Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan
a. Factory Cost (Biaya produksi)
Biaya Bahan Baku (Direct Material Cost)
Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour Cost)
Biaya Tidak Langsung (Factory Overhead)
b.Commercial Expense (Operating Expense)
Marketing and selling expense
General and administration expense
2. Berdasarkan pengaruh Perubahan Volume Kegiatan Terhadap Biaya
a. Biaya Tetap
b. Biaya Variabel
c. Biaya Semi Variabel
3. Berdasarkan Objek yang Dibiayainya
a. Biaya Langsung
b. Biaya Tidak Langsung

Sistem Akuntansi Biaya :


Actual Cost System (Sistem Harga Pokok Sesungguhnya)
Sistem Pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan
sesuai dengan harga pokok yang sesungguhnya.
Standart Cost System( Sistem Harga Pokok Standart)
Sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan
sebesar harga pokok yang telah ditentukan /ditaksir sebelum suatu produk atau
pesanan dikerjakan.

4
5. Penyimpanan Barang

Setelah barang selesai diproduksi, harus disimpan ditempat penyimpanan yang baik
(di gudang). Penyimpanan harus dilakukan secara sistematis agar barang tidak rusak
dan pada waktunya dapat dicari dan diambil dengan mudah.

Agar persediaan barang jadi disimpan dengan aman dan baik, barang harus disimpan
dengan cara yang sistematis di gudang. Tugas ini menjadi tanggung jawab bagian
gudang.

Transaksi Rekening Debit Kredit


Pembelian bahan Persediaan bahan baku Rp. xx
Persediaan bahan penolong Rp. xx
Utang dagang/kas Rp. xx
Pemakaian bahan baku Barang dalam proses Rp. xx
Persediaan bahan baku Rp. xx
Pemakaian bahan penolong Barang dalam proses Rp. xx
Persediaan bahan Rp. xx
penolong
Pembebanan biaya tenaga kerja Barang dalam proses Rp. xx
langsung (produksi) Utang gaji/Kas Rp. xx
Pembebanan biaya tenaga kerja Barang dalam proses Rp. xx
tidak langsung Utang gaji/kas Rp. xx
Pembebanan biaya-biaya Barang dalam proses Rp. xx
Macam2 rekening di kredit Rp. xx
Penyelesaian produksi Persediaan barang jadi Rp. xx
Barang dalam proses Rp. xx
Penjualan Kas / Piutang dagang Rp. xx
Penjualan Rp. xx
Kos barang terjual Rp. xx
Persediaan barang jadi Rp. xx

Bagian produksi setelah selesai menyelesaikan produksi akan menyerahkan barang


jadi ke bagian gudang. Bagian gudang akan membuatkan formulir laporan
penerimaan barang (receiving form).

5
Informasi penting dalam formulir penerimaan barang adalah :

1. Tanggal terima
2. Kode dan nama barang
3. Banyaknya unit barang diterima
4. Kode karyawan yang menyerahkan
5. Kode karyawan yang menerima

Selain itu masih dapat ditambahkan informasi lain, misalnya : masing-masing


persediaan dicatat (diposting) ke kelompok persediaan yang mana, kode lokasi
penyimpanan, dan metode pengiriman (apabila lokasi pabrik relative jauh dari lokasi
gudang)

Ancaman dan Prosedur yang Dapat Diterapkan Dalam Siklus Produksi

Proses / Aktivitas Ancaman Prosedur yang dapat diterapkan


Desain Produk Desain produk yang kurang Perbaiki informasi tentang
pengaruh desain produk atas biaya.
baik
Data terinci mengenai biaya
jaminan dan produk.
Perencanaan dan Kelebihan produksi atau Sistem perencanaan produksi yang
penjadwalan kekurangan produksi lebih baik
Investasi yang tidak Tinjau dan setujui perolehan aktiva
optimal dalam aktiva tetap tetap; pengendalian anggaran
Operasi produksi/ Pencurian dan perusakkan Batasi akses fisik ke persediaan dan
Penugasan aktiva tetap
persediaan dan aktiva tetap
Karyawan Dokumentasikan semua
perpindahan persediaan sepanjang
proses produksi
Identifikasi semua aktiva tetap
Dokumentasi yang memadai dan
tinjau semua transaksi yang
melibatkan pembuangan aktiva
tetap
Akuntansi Biaya Kesalahan pencatatan dan Pengendalian edit entri data;
memasukkan data penggunaan pemindai kode garis
mengakibatkan data biaya jika memungkinkan; rekonsiliasi
yang tidak akurat. jumlah yang tercatat dengan
perhitungan fisik secara periodik
Ancaman umum Hilangnya data, Buat cadangan dan perencanaan
Dan Kinerja yang kurang pemulihan dari bencana; batasi
baik akses ke data biaya.
Pelaporan yang lebih baik dan tepat
waktu.

6
Aktivitas pengendalian yang diperlukan

1. Pemisahan fungsi akuntansi biaya dari fungsi produksi, fungsi gudang dan fungsi
yang menganggarkan biaya

Pencatatan yang dilakukan fungsi produksi, fungsi gudang, dan fungsi yang
menganggarkan biaya harus dipisah dengan pencatatan yang dilakukan fungsi biaya
karena apabila semua pecatatan dilakukan oleh keseluruhan fungsi produksi, gudang
dan penganggaran biaya maka akan sangat mudah terjadi manipulasi akuntansi dan
penyelewengan

2. Pemisahan fungsi gudang dari fungsi produksi

Fungsi gudang dan fungsi produksi perlu dipisah agar terjadi kelancaran proses
produksi dan untuk menghindari penyelewengan terhadap sediaaan perusahaan.
Dimana fungsi produksi bertanggung jawab untuk memprosen bahan baku menjadi
bahan jadi dan fungsi gudang bertanggung jawab atas keamanan sediaan yang
disimpan.

3. Surat order produksi otorisasi oleh kepala fungsi produksi

Kepala fungsi produksi adalah pemegang wewenang untuk memerintahkan unit-unti


organisasi yang ada dibawahnya dalam pelaksanaan kegiatan produksi, maka surat
order produksi perlu diotorisasi oleh kepala fungsi tersebut, sehingga semua dokumen
yang dibuat untuk pelaksanaan produksi memiliki dasar yang sah.

4. Daftar kebutuhan bahan dan daftar kegiatan produksi dibuat oleh fungsi perencanaan
dan pengendalian produksi dan diotorisasi oleh kepala fungsi produksi

Fungsi perencanaan dan pengedalian produksi merupakan staff dari kepala fungsi
produksi, setiap dokumen daftar daftar kebutuhan bahan dan kegiatan perlu diotorisasi
oleh kepala fungsi sehingga menjadi tolak ukur untuk mengawasi kegiatan produksi

5. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang diotorisasi oleh kepala fungsi
produksi yang bersangkutan

Dokumen berupa bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang digunakan


sebagai dasar pencatatan pengurangan sediaan yang dicata di dalam kartu gudang dan

7
kartu sediaan. Agar dokumen tersebut dianggap sah maka harus diotorisasi oleh
kepala fungsi produksi.

6. Penggunaan tarif biaya overhead pabrik untuk membebanan biaya overhead pabrik
kepada produk

Kartu jam kerja merupakan dokumen sumber sebagai dasar distribusi biaya tenaga
kerja langsung kedalam kartu harga pokok tiap-tiap pesanan. Pencatatan kedalam
kartu jam kerja diselenggarakan oleh fungsi produksi, diotorisasi oleh kepala fungsi
produksi.

7. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pembuat bukti kas keluar

Bukti kas keluar merupakan dokumen sumber bagi pencatatan biaya produksi dan non
produksi yang dikeluarkan lewat kas. Agar bukti kas keluar tersebut merupaka
dokumen yang sah maka perlu diotorsasi oleh kepala fungsi pembuat bukti kas keluar,
sebagai bukti telah dilakukannnya verfikasi terhadap kesahihan dokumen tersebut.

8. Surat order produksi, bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, Bukti kas
keluar, bukti memorial, bernomor urut tercetak dan penggunaannya
dipertanggungjawabkan

Pengendalian terhadap pemakaian berbagai dokumen sumber diatas dapat dilakukan


dengan membuat formulir dokumen tersebut dalam bentuk bernomor urut tercetak.
Penggunaan nomor urut tercetak setiapdokumen sumber tersebut harus
dipertanggungjawabkan oleh fungsi yang berwenang untuk menggunakannya.

9. Penggunaan kartu kas produk untuk mencatat kes produk yang diproduksi

Kartu kos produk merupakan buku pembantu biaya yang digunakan untuk
mengumpulakan biaya produksi ke produk secara individual. Keakuratan pembebanan
kos produk kepada pemesan sangat ditentukan oleh penyelenggaraan kartu kos
produk. Selain itu kartu kosproduk juga berfungsi untuk menetukan kos produk yang
selesai yang ditransfer dari fungsi produksi ke fungsi gudang.

10. Penggunaan laporan produk selesai untuk penyerahan produk selesai dari fungsi
produksi ke fungsi gudang dan untuk gudang dan untuk dasar pencatatan kos produk
jadi dalam buku pembantu sediaan

8
Laporan produk selesai berfungsi sebagai bukti penyerahan produk jadi dari fungsi
produksi ke fungsi gudang dan sebagai dasar bagi fungsi akuntansi biaya untuk
mencatat kos produk selesai ke buku pembantu sediaan.

13.2 BASIS DATA SIKLUS PRODUKSI

Basis Data Siklus Konversi

Pada siklus konversi, basis data yang diperlukan digunakan untuk mencatat data
persediaan, data karyawan bagian produksi, data kegiatan produksi, dan pembayaran
biaya-biaya. Basis data ini akan digunakan juga oleh siklus pendapatan.

Basis data yang diperlukan oleh siklus konversi terdiri atas table-tabel berikut ini.

Tabel Persediaan

Digunakan untuk menyimpan data persediaan barang jadi.

Kode persediaan
Nama persediaan
Kelompok persediaan ( misalnya, A,B,C)
Satuan (unit, kg, lembar, batang, dsb)
Lokasi simpan
Unit tersedia
Unit minimum
Harga jual
Gambar

Tabel Bahan Baku

Digunakan untuk menyimpan data bahan baku yang digunakan untuk membuat
persediaan barang jadi.

Kode bahan
Nama bahan
Satuan
Unit tersedia
Lokasi simpan

9
Harga beli
Unit minimum
Sifat bahan (cair, padat, curah, potongan, campuran, dsb)
Gambar

Tabel Rincian Persediaan

Digunakan untuk mencatat pelaksanaan produksi. Data yang dicatat meliputi nomor
batch (urutan) produksi, tanggal pelaksanaan produksi, banyaknya unit diproduksi, dan
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi tersebut.

Nomor batch
Tanggal mulai
Kode mandor
Nomor perintah kerja
Kode persediaan
Unit diproduksi
Unit masuk gudang

Tabel Rincian Produksi

Digunakan untuk melengkapi catatan proses produksi. Data yang dicatat merupakan
rincian proses produksi tersebut.

Nomor batch
Jenis biaya
Jumlah
Nomor dokumen sumber
Klasifikasi (bahan/tenaga kerja/overhead)

Tabel Data Karyawan

Digunakan untuk menyimpan data karyawan yang ada di bagian produksi.

Nomor pegawai
Nama
Gender
Tanggal lahir
Menikah

10
Pendidikan
Tanggal masuk kerja
Bagian
Golongan
Alamat
Telepon
Kota
Kode pos
Foto

13.3 KASUS 5

Kasus Integratif : Alpha Omega Electronics (Siklus Produksi)

LeRoy Williams, wakil direktur utama bagian produksi di AOE, khawatir dengan
masalah yang terkait dengan perubahan misi strategis perusahaan. Dua tahun yang lalu,
pihak manajemen puncak AOE telah memutuskan untuk menggeser strategi bisnis
perusahaan dari posisi tradisionalnya sebagai produsen berbiaya rendah untuk produk
elektronik sehari-hari, ke arah strategi diferensiasi produk. Sejak itu, AOE telah
meningkatkan variasi ukuran, gaya, dan fitur lini-lini produknya.Guna mendukung
pergeseran dalam fokus strategis ini, AOE telah menanamkan investasi besar pada
otomatisasi. Akan tetapi, sistem akuntansi biaya AOE belum diubah. Contohnya overhead
pabrik masih dialokasikan berdasarkan jam tenaga kerja langsung, walaupun otomatisasi
telah secara drastis mengurangi jumlah tenaga kerja langsung yang digunakan untuk
membuat sebuah produk. Akibatnya, investasi perlengkapan dan mesin baru menghasilkan
peningkatan dramatis dalam tarif overhead pabrik. Situasi ini telah menimbulkan masalah-
masalah berikut:

1. Para supervisor produksi mengeluhkan tidak masuk akalnya sistem akuntansi


tersebut. Mereka diberi penalti karena melakukan investasi yang meningkatkan
efisiensi keseluruhan. Memang, dengan menggunakan perlengkapan baru yang
canggih tersebut harga pokok produksi beberapa produk kini lebih mahal. Akan
tetapi perlengkapan baru tersebut telah meningkatkan kemampuan produksi dan
secara simultan mengurangi produk cacat.

11
2. Para eksekutif bagian pemasaran dan desain produk memiliki semua informasi
harga pokok produk tetapi tidak dapat menggunakannya untuk menetapkan harga
atau untuk menetapkan potensi tingkat laba produk baru. Bahkan, beberapa pesaing
telah mulai memberikan harga pada produk mereka di bawah harga pokok produk
AOE.

3. Walaupun beberapa langkah telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas, sistem


akuntansi biaya tidak memberikan ukuran yang memadai untuk mengevaluasi
pengaruh langkah-langkah tersebut dan untuk menunjukkan area yang
membutuhkan perbaikan lebih lanjut. Bahkan, LeRoy merasa frustasi dengan
ketidakmampuannya untuk menghitung pengaruh peningkatan kualitas yang telah
terjadi.

4. Laporan kinerja terus berfokus terutama pada ukuran keuangan. Akan tetapi, para
manajer lini di pabrik mengeluh bahwamereka membutuhkan informasi yang lebih
akurat dan tepat waktu atas aktivitas fisik, seperti unit yang diproduksi, tingkat
produk cacat, dan waktu produksi.

LeRoy telah menyampaikan kekhawatirannya pada Linda Spurgeon, direktur utama


AOE, yang setuju bahwa masalah-masalah tersebut sangat serius. Linda kemudian
mengadakan pertemuan dengan LeRoy, Ann Brandt, wakil direktur utama bagian
sistem informasi; dan Elizabeth Venko, kontroler AOE. Pada pertemuan tersebut,
Elizabeth dan Ann setuju untuk mempelajari bagaimana mengubah sistem akuntansi
biaya perusahaan agar dapat lebih akurat mencerminkan proses produksi AOE yang
baru. Guna memulai proyek ini, LeRoy setuju untuk mengantar Elizabeth dan Ann
keliling pabrik agar mereka dapat melihat serta memahami bagaimana teknologi yang
baru tersebut telah mempengaruhi aktivitas siklus produksi perusahaan.

Seperti yang digambarkan dalam kasus ini, kekurangan sistem informasi yang
digunakan untuk mendukung aktivitas siklus produksi dapat menimbulkan masalah bagi
sebuah organisasi. Ketersediaan informasi terbaru dan akurat mengenai biaya produksi
merupakan hal yang sangat penting untuk dapat secara efektif mengelola siklus
produksi.Saat Anda membaca bab ini, pikirkan cara bagaimana pengenalan teknologi
baru dalam siklus produksi mungkin membutuhkan juga perubahan dalam sistem
akuntansibiaya perusahaan.

12
SOLUSI KASUS ALPHA OMEGA ELECTRONICS

Setelah menyelesaikan kunjungan keliling di pabrik, Elizabeth Venko merasa bahwa


harus ada beberapa perubahan besar yang dibutuhkan untuk sistem akuntansi biaya yang
adadi AOE. Contohnya, walaupun operasi produksi di AOE sebagian besar otomatis,
overhead masih dialokasikan berdasarkan jam tenaga kerja langsung. Hal ini menyebabkan
penyimpangan biaya produk karena perbedaan kecil antara jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk merakit setiap bagian. Elizabeth memutuskan bahwa jalan keluarnya
adalah tidak hanya mengubah dasar alokasi. Sebagai gantinya, AOE akan
mengimplementasikan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. Beberapa biaya
berbeda akan digunakan untuk mengakumulasikan biaya overhead dan cost driver yang
tepat akan diidentifikasikan untuk digunakan dalam pembebanan biaya ke produk
tertentu. Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, termasuk pembicaraan dengan
controller dari perusahaan lain yang baru mengimplementasikan sistem ABC pada
perusahaannya. Elizabeth yakin bahwa perubahan ini akan mengatasi masalah AOE
berkaitan dengan penetapan harga produk dan keputusan bauran produk

Elizabeth juga memutuskan bahwa ada tiga perubahan besar yang dibutuhkan dalam
laporan yang dihasilkan oleh suatu sistem informasi. Pertama, data mengenai semua biaya
yang berkaitan dengan pengendalian kualitas, bukan hanya yang melibatkan pengerjaan
ulang dan pembuangan saja yang harus dikumpulkan. Kedua, laporan kinerja harus meliputi
ukuran keuangan dan non keuangan. Ketiga, prinsip akuntansi yang sesuai dengan GAAP
(Generally Accepted Accounting Principles) harus dikembangkan dalam pembuatan
laporan keuangan yang ditujukan untuk penggunaan internal perusahaan.

Mengapa Elizabeth memilih menggunakan ACB System, karena ABC membantu


mengurangi penyimpangan yang disebabkan oleh alokasi biaya tradisional. ABC juga
memberikan pandangan yang jelas tentang bagaimana komposisi perbedaan produk, jasa
dan aktivitas perusahaan yang memberi kontribusi sampai lini yang paling dasar dalam
jangka panjang.

Manfaat utama ABC adalah :

13
1. ABC menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan informatif yang mengarahkan
kepada pengukuran profitabilitas produk yang lebih akurat dan kepada keputusan
stratejik yang lebih baik tentang penentuan harga jual, lini produk, pasar dan
pengeluaran modal.

2. ABC menyajikan pengukuran yang lebih akurat tentang biaya yang dipicu oleh
adanya aktivitas, hal ini dapat membantu manajemen untuk meningkatkan product
value dan process value dengan membuat keputusan yang lebih baik tentang
desain produk, mengendalikan biaya secara lebih baik dan membantu
perkembangan proyek-proyek peningkatan value

3. ABC memudahkan manajer memberikan informasi tentang biaya relevan untuk


pengambilan keputusan bisnis.

14
Daftar Pustaka

1. Winarno, Wing Wahyu. 2007.Sistem Informasi Akuntansi.Yogyakarta:UPP STIM


YKPN.
2. Putri Utami, Dyah Ayu.2014.Sistem Informasi Akuntansi Siklus
Produksi,thegreatespage.blogspot.co.id/2014/12/siklus-produksi.html?m=1,diakses
pukul 11.26 AM.
3. Antika,Septi.2016.My Studies,septianiantika
history.blogspot.co.id/2016/03/pengujian-pengendalian-terhadap-
siklus.html?m=1,diakses pada 27 maret 2016 pukul 19.50.
4. Kristyana,Tyas.2013.Penjelasan siklus
produksi,tkristyana.mhs.uksw.edu/2013/07/penjelasan-siklus-
produksi.html?m=1,diakses pada 1 juli 2013 pukul 5.26 AM.

15

Anda mungkin juga menyukai