Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RANGKUMAN

“BIAYA BAHAN DAN TENAGA KERJA SERTA


PENGENDALIANNYA”

OLEH :

VILLA ALENSYA PASANGIN (A031211145)

AKUNTANSI BIAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
BIAYA BAHAN DAN TENAGA KERJA SERTA
PENGENDALIANNYA

Biaya bahan dapat dibedakan menjadi biaya bahan baku dan biaya bahan
penolong. Biayabahan baku adalah bahan yang identitasnya dapat dilacak pada produk
jadi dan yang diprosesmenjadi produk jadi dengan menggunakan tenaga kerja dan
overhead pabrik. Biaya bahanbaku merupakan salah satu elemen biaya utama. Bahan
penolong adalah bahan yangindentitasnya tidak dapat dilacak pada produk jadi dan
nilai relatif tidak material. Biaya bahan penolong merupakan elemen biaya overhead
pabrik.
1. Pembelian Bahan Baku
Umumnya perusahaan besar memiliki departemen pembelian yang berfungsi untuk
melakukan pembelian bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi. Ada 3
dokumen yang digunakan dalam pembelian bahan baku yaitu :
 Surat permintaan pembelian ( purchase requisition ), yaitu permintaan tertulis
kepada bagian pembelian untuk membeli bahan yang diperlukan.
 Surat pesanan pembelian ( purchase order ), yaitu permintaan tertulis kepada
pemasok untuk mengirimkan bahan yang dipesan pada tanggal tertentu.
 Laporan penerimaan barang ( receiving report ), yaitu laporan tertulis yang
dibuat pada saat bahan di terima.

Surat permintaan diajukan oleh bagian gudang kepada bagian pembelian


apabila persediaan bahan baku yang ada digudang sudah mencapai tingkat minimum
pemesanan kembali (reorder point). Reorder point merupakan tingkat kuantitas
persediaan yang ada yang memicu sebuah pesanan pembelian yang baru.
Atas dasar 3 dokumen inilah pembelian bahan dicatat. Pencatatan persediaan bahan
dapat menggunakan metode phisik maupun metode perpetual.
 Sistem persediaan fisik atau periodik adalah sistem dimana harga pokok penjualan
dihitung secara periodik dengan mengandalkan semata-mata pada perhitungan
fisik tanpa menyelenggarakan catatan hari ke hari atas unit yang terjual atau yang
ada ditangan. Sistem fisik digunakan untuk menentukan jumlah kuantitas
persediaan barang dan dilakukan pada akhir periode akuntansi.
 Sistem persediaan perpetual adalah suatu sistem yang menyelenggarakan
pencatatan terus-menerus yang menelusuri persediaan dan harga pokok penjualan
atas dasar harian. Perkiraan persediaan didukung dalam kartu-kartu pembantu
persediaan (kartu persediaan).

2. Metode Penilaian Persediaan Bahan Baku


 Metode First in First Out (FIFO), barang yang lebih dahulu masuk dianggap
yang lebih dulu keluar. Nilai persediaan akhir dihitung dengan cara mengalikan
barang yang masih ada dengan harga satuan.
 Metode Last in First Out (LIFO), barang yang terakhir masuk dianggap barang
yang lebih dahulu keluar. Nilai persediaan dihitung dengan cara mengkalikan
barang yang masih ada dengan harga per satuan.
 Metode Tertimbang Rata-rata (Weighted Average), Dengan metode rata-rata
tertimbang, harga persatuan barang dihitung dengan cara membagi jumlah harga
pembelian barang yang tersedia untuk dijual dengan jumlah barang yang
tersedia.
 Metode Identifikasi Khusus, yaitu pencatatan setiap barang yang masuk diberi
identifikasi khusus yang menunjukan harga satuan sesuai faktur yang diterima.
Pemberian label tanggal pembelian dan patok pada setiap barang yang dibeli
akan memudahkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan menentukan barang
yang telah dijual.

3. Pengendalian Bahan
Pengendalian bahan dimulai dengan persetujuan anggaran penjualan dan
produksi sampai dengan penyelesaian produk yang sipa untuk dijual atau dikirim ke
gudang atau kepada pelanggan. Tujuan utam pengandalian bahan adalah agar
perusahaan dapat melakukan pesanan bahan pada waktu yang tepat dan pada harga dan
kualitas semestinya.
Ada dua metode pengendalian bahan, yaitu :
 Siklus pesanan (order cycling), pada metode ini pengendaliaan dilakukan dengan
cara memeriksa secara periodik status kuantitas bahan yang ada untuk setiap item
atau kelas bahan.
 Metode minimum – malsimum (min – max), pada metode ini lebih
menitikberatkan pada batas kuantitas maksimum dan minimum persediaan.
Pengendalian dilakukan degan cara menentukan tingkat persediaan maksimum dan
minimum yang harus dibentuk. Tingkat minimum persdiaan adalah jumlah
kuantitas persediaan yang diperlukan untuk mencegah kehabisan bahan selama
siklus pemesanan kembali (reorder). Selanjutnya, lakukan pengamatan fisik
persediaan untuk menentukan bahwa titik pesan telah tercapai.

4. Biaya Tenaga Kerja


Biaya tenaga kerja (direct labor cost) adalah semua balas jasa yang diberikan
oleh perusahaan kepada semua karyawan , elemen biaya tenaga kerja yang merupakan
biaya produksi adalah biaya tenaga kerja untuk karyawan di pabrik. Biaya tenaga kerja
terbagi menjadi 2 yaitu :
 Biaya tenaga kerja langsung, biaya tenaga yang dapat ditelusuri kepada produk
yang dihasilkan, yang merupakan biaya utama untuk menghasilkan produk dan
jasa tersebut dan secara langsung di identifikasikan kepada produksi.
 Biaya tenaga kerja tidak langsung, seluruh biaya tenaga kerja selain biaya
tenaga kerja langsung yang berhubungan dengan proses produksi.

Insentif merupakan kompensasi tambahan atas prestasi karyawan di atas standar


yang ditentukan perusahaan. Untuk tujuan pencatatan, insentif merupakan bagian dari
gaji dan upah dan diperlakukan secara sama. Tunjangan merupakan kompensasi
tambahan selain gaji dan upah serta insentif yang diberikan oleh perusahaan kepada
karyawan, seperti tunjangan asuransi, tunjangan pensiun, tunjangan liburan, premi
lembur dan bonus. Tunjangan asuransi dan tunjangan pensiun diberikan sebagai
kompensasi untuk mengurangi beban karyawan dalam pembayaran asuransi dan
pensiun. Kedua tunjangan ini merupakan bagian yang akan memengaruhi akun gaji
dan upah. Premi lembur diperlakukan sebagai biaya baiya tenaga kerja langsung atau
biaya overhead pabrik. Sedangkan tunjangan liburan dan bonus diperlakukan sebagai
biaya overhead pabrik.
Jurnal yang dibutuhkan dalam akuntansi penggajian juga meliputi hal- hal berikut ini :
a. Jurnal pengakuan gaji dan upah.
Contoh:
Gaji dan Upah xxx
Utang Gaji dan Upah xxx
Utang Iuran Asuransi xxx
Utang Iuran Pensiun xxx
Utang Pajak Penghasilan Karyawan xxx
b. Jurnal distribusi gaji dan upah.
Contoh:
Barang dalam Proses xxx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xxx
Biaya gaji administrasi dan umum xxx
Biaya gaji pemasaran xxx
Gaji dan Upah xxx

c. Jurnal pembayaran gaji dan upah.


Contoh:
Utang Gaji dan Upah xxx
Utang Iuran Asuransi xxx
Utang Iuran Pensiun xxx
Utang Pajak Penghasilan Karyawan xxx
Kas xxx
5. Pengendalian biaya tenaga kerja
 Penempatan tenaga kerja
 Perencanaan skedul produksi
 Penyusunan anggaran
 Biaya tenaga kerja
 Waktu penyelesaian pekerjaan
 Perencanaan upah insentif

Anda mungkin juga menyukai