OLEH :
AKUNTANSI BIAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
BIAYA BAHAN DAN TENAGA KERJA SERTA
PENGENDALIANNYA
Biaya bahan dapat dibedakan menjadi biaya bahan baku dan biaya bahan
penolong. Biayabahan baku adalah bahan yang identitasnya dapat dilacak pada produk
jadi dan yang diprosesmenjadi produk jadi dengan menggunakan tenaga kerja dan
overhead pabrik. Biaya bahanbaku merupakan salah satu elemen biaya utama. Bahan
penolong adalah bahan yangindentitasnya tidak dapat dilacak pada produk jadi dan
nilai relatif tidak material. Biaya bahan penolong merupakan elemen biaya overhead
pabrik.
1. Pembelian Bahan Baku
Umumnya perusahaan besar memiliki departemen pembelian yang berfungsi untuk
melakukan pembelian bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi. Ada 3
dokumen yang digunakan dalam pembelian bahan baku yaitu :
Surat permintaan pembelian ( purchase requisition ), yaitu permintaan tertulis
kepada bagian pembelian untuk membeli bahan yang diperlukan.
Surat pesanan pembelian ( purchase order ), yaitu permintaan tertulis kepada
pemasok untuk mengirimkan bahan yang dipesan pada tanggal tertentu.
Laporan penerimaan barang ( receiving report ), yaitu laporan tertulis yang
dibuat pada saat bahan di terima.
3. Pengendalian Bahan
Pengendalian bahan dimulai dengan persetujuan anggaran penjualan dan
produksi sampai dengan penyelesaian produk yang sipa untuk dijual atau dikirim ke
gudang atau kepada pelanggan. Tujuan utam pengandalian bahan adalah agar
perusahaan dapat melakukan pesanan bahan pada waktu yang tepat dan pada harga dan
kualitas semestinya.
Ada dua metode pengendalian bahan, yaitu :
Siklus pesanan (order cycling), pada metode ini pengendaliaan dilakukan dengan
cara memeriksa secara periodik status kuantitas bahan yang ada untuk setiap item
atau kelas bahan.
Metode minimum – malsimum (min – max), pada metode ini lebih
menitikberatkan pada batas kuantitas maksimum dan minimum persediaan.
Pengendalian dilakukan degan cara menentukan tingkat persediaan maksimum dan
minimum yang harus dibentuk. Tingkat minimum persdiaan adalah jumlah
kuantitas persediaan yang diperlukan untuk mencegah kehabisan bahan selama
siklus pemesanan kembali (reorder). Selanjutnya, lakukan pengamatan fisik
persediaan untuk menentukan bahwa titik pesan telah tercapai.