Anda di halaman 1dari 51

MODUL AKUNTANSI BIAYA 1

BAB I
BIAYA, KONSEP DAN KLASIFIKASI

Biaya produksi
Biaya produksi terdiri dari :

1. Bahan Langsung
Bahan langsung adalah bahan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan
digunakan untuk menghasilkan produk jadi disebut bahan mentah (raw material)
produk jadi dan dapat dtelusuri secara fisik dan mudah keproduk tersebut.
2. Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung biasanya disebut juga”touch labor” karena tenaga kerja
langsung melakukan kerja tangan atas produk pada saat produksi.
Biaya tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri secara fisik dalam pembuatan
produk disebut tenaga kerja tidak langsung dan diperlakukan sebagai bagian biaya
overhead pabrik.
3. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead adalah ketiga biaya manufaktur termasuk seluruh biaya
manufaktur yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan tenaga kerja
langsung. Biaya overhead pabrik dikombinasikan dengan biaya tenaga kerja
disebut biaya konversi.
Gabungan antara biaya tenaga kerja langsung dengan bahan langsung disebut
biaya utama (prime cost).

Umumnya, biaya non produksi dipilah 2:


1. Beban penjualan dan marketing
2. Beban administrasi dan biaya umum

Biaya Produk vs Biaya Periodik


Biaya Produk
Biaya produk ditentukan dalam persediaan dan biasanya disebut juga inventoryable
cost. Berarti bahwa biaya produk seperti biaya bahan baku,atau biaya tenaga kerja

MODUL AKUNTANSI BIAYA 2


langsung atau biaya overhead pabrik mungkin terjadi dalam 1 periode akuntansi tetapi
tidak di perlakukan sebagai beban sampai periode berikutnya pada saat barang laku
dijual.

Biaya periodik
Biaya periodik adalah semua biaya yang tidak termasuk dalam biaya produk. Biaya
ini adalah beban dalam laporan laba rugi dalam periode dimana biaya tersebut terjadi
dengan menggunakan peraturan akuntansi akrual seperti yang telah dipelajari dalam
akuntansi keuangan. Contoh biaya periodik :
a. Komisi penjualan
b. Sewa kantor
c. Publik relation
d. Biaya non produksi lainnya

MODUL AKUNTANSI BIAYA 3


Klasifikasi biaya dalam laporan keuangan
Biaya yang berhubungan dengan neraca adalah salah satunya persediaan. Catatan atas
laporan keuangan tahunan Graham manufakturing yang berkaitan dengan persediaan
adalah sebagai berikut:

Pemahaman Lebih Mendalam biaya Produk


Untuk memahami biaya produk secara lengkap sangat penting untuk melihat
secara singkat aliran biaya dalam perusahaan manufaktur. Dengan mengerjakan
itu kita dapat melihat bagaimana biaya produk mengalir melalui berbagai macam
rekening dan mempengaruhi neraca dan laporan laba rugi dalam rangka produksi
dan penjualan produk.

Latihan
1. Seandainya anda baru terpilih menjadi Presiden Direktur dari PT. Agro Jaya
Makmur, yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang Agroindustri
yang sedang mengalami kemajuan pesat. Buatlah struktur organisasinya yang
terdiri dari :

- Dewan Komisaris
- Presiden Direktur
- Direktur Pemasaran
- Direktur Produksi & Teknik
- Direktur Personalia
- Direktur Keuangan & Umum
MODUL AKUNTANSI BIAYA 4
- Direktur Litbang
- Sekretatis Perusahaan
- Manager Departemen Produksi
- Supervisor Bagian Asembling
- Supervisor Bagian Finishing
- Manager Departemen Teknik
- Supervisor Listrik
- Supervisor Reparasi
- Supervisor Pengendalian Produksi
- Supervisor Gudang Bahan
- Manager Departemen Akuntansi
- Manager Departemen Keuangan
- Manager Departemen Umum
- Supervisor Akuntansi Keuangan
- Supervisor Akuntansi Biaya
- Supervisor Auditing/Controller
- Supervisor Sistem & Budget
- Manager Riset Pemasaran
- Manager Cabang Pemasaran
- Manager Pengiriman
- Manager Penerimaan Karyawan
- Manager Evaluasi Pekerjaan
- Manager Perbaikan Produksi
- Manager Riset Dasar
- Manager Produk Baru

2. Jelaskan definisi dan beri contoh masing-masing dari klasifikasi biaya dalam
akuntansi biaya !

3. Nyatakanlah termasuk dalam unsur-unsur apakah komponen biaya berikut ini :


– Sewa gedung
– Biaya listrik dan air
– Pajak kekayaan

MODUL AKUNTANSI BIAYA 5


– Gaji manajer pabrik
– Gaji pengendalian mutu
– Biaya reparasi mesin
– Upah tak langsung
– Alat pemotong

MODUL AKUNTANSI BIAYA 6


BAB 2
KALKULASI DAN AKUMULASI BIAYA

Hal mendasar yang perlu diketahui dalam mempelajari Akuntansi Biaya selain konsep
biaya yaitu mengenai sistem biaya dalam mengalokasikan dan membebankan biaya
kepada produk atau pesanan atau jasa, bagaimana cara perhitungan harga pokok suatu
produk, metode penentuan harga pokok, metode mengumpulkan biaya atau akumulasi
biaya suatu produk, siklus akuntansi biaya dan bagaimana laporan hasil biaya pada
perusahaan pabrikasi atau perusahaan manufaktur.

Sistem Biaya adalah organisasi dari formulir, catatan dan laporan yang terkoordinasi
yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan dan merupakan informasi biaya bagi
manajemen.

Dalam Akuntansi biaya sistem yang dapat digunakan untuk mengalokasikan dan
membebankan biaya ke unit produksi dapat dikelompokkan menjadi dua sistem yaitu:
1. Sistem Biaya Sesungguhnya (Historis)
Sistem biaya sesungguhnya atau sistem biaya aktual adalah suatu sistem dalam
pembebanan harga pokok produk atau pesanan atau jasa pada saat biaya tesebut
sudah terjadi atau biaya yang sesungguhnya dinikmati. Penyajian hasil baru akan
dilakukan apabila semua operasi sudah aelcsai pada periode akuntansi yang
bersangkutan.

2. Sistem Biaya Ditentukan di muka (Biaya Standar)


Sistem biaya ditentukan dimuka adalah suatu sistem dalam pembebanan harga
pokok kepada produk atau pesanan atau jasa dihasilkan sebesar harga pokok yang
ditentukan dimuka sebelum suatu produk atau jasa dikerjakan.Pada akhir periode
Akuntansi kedua sistem biaya ini dicatat dan kemudian dibandingkan sehingga
terlihat adanya varians antara biaya yang sesungguhnya terjadi dengan biaya yang
ditentukan dimuka. Varians tersebut yang timbul adalah varians lebih (over
applied) dan varians kurang (tinder applied).

MODUL AKUNTANSI BIAYA 7


Akumulasi biaya adalah suatu cara untuk mengetahui berapa besar biaya yang
dikeluarkan untuk suatu produk dan jasa.

Ada 2 metode yang umum digunakan dalam akumulasi biaya, yaitu :


1. Metode Akumulasi Biaya Pesanan
Akumulasi biaya pesanan adalah suatu metode yang digunakan dalam
pengumpulan harga pokok suatu produk, dimana biaya dikumpulkan untuk setiap
pesanan atau kontrak atau jasa terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat
dipisah sesuai identitasnya. Akumulasi biaya pesanan ini dapat diterapkan pada
perusahaan yang menggunakan proses produksi secara terputus-putus, seperti
pekerjaan konstruksi, bengkel, percetakan, catering makanan, meubel,dan
sebagainya.

2. Metode Akumulasi Biaya Proses.


Akumulasi biaya proses adalah suatu metode dalam pengumpulan harga pokok
produk dengan mengumpulkan biaya untuk setiap satuan waktu tertentu.
Akumulasi biaya proses ini dapat diterapkan pada perusahaan menggunakan
proses produksi terus-menerus, seperti perusahaanperakitan mobil, obat-obatan,
perusahaan penerbangan, rumah sakit, dan lain-lain.

3. Aliran Biaya dalam Perusahaan Manufaktur


Semua biaya manufaktur tidak memperdulikan biaya tetap maupun biaya
manufaktur. Artinya bahwa semua biaya manufaktur mengalir melalui perkiraan
barang dalam proses dan persediaan barang jadi. Sehingga merefleksikan asumsi
penyerapan tenaga kerja penuh. Buku besar umum dari perusahaan manufaktur
diantaranya bahan baku, beban gaji, pengendalian overhead, barang dalam proses,
barang jadi, dan harga pokok penjualan.

MODUL AKUNTANSI BIAYA 8


DASAR JURNAL PADA SIKLUS AKUNTANSI BIAYA
1. Jurnal Bahan Baku Langsung dan Bahan Penolong
b. Pencatatan pembelian bahan baku
Bahan baku xxx
Hutang xxx
(Jurnal untuk mrncatat pembelian bahan baku secara kredit).
Bahan baku xxx
Kas xxx
(Jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku secara tunai)

c. Pencatatan pembelian bahan penolong


Bahan pcnolong xxx
Hutang xxx
(Jurnal untuk mencatat pembelian bahan penolong secara kredit)

Bahan penolong xxx


Kas xxx
(Jurnal untuk mencatat pembelian bahan penolong secara tunai)

d. Jurnal Gabungan
Bahan xxx
Hutang xxx
(Jurnal untuk mencatat bahan baku dan bahan penolong secara kredit).
Bahan xxx
Kas xxx
(Jurnal untuk mencatat bahan baku dan bahan penolong secara tunai)

e. Jurnal Pemakaian Bahan Baku


Produk dalam proses bahan baku xxx
Persediaan Bahan baku xxx
(Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku)

MODUL AKUNTANSI BIAYA 9


f. Jurnal Pemakaian Bahan Penolong
BOP Pengendali xxx
Bahan penolong xxx
(Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan penolong)

2. Jurnal Tenaga Kerja Langsung


a. Jurnal Pencatatan Tenaga Kerja Terutang oleh Perusahaan
Beban gaji dan upah xxx
Gaji dan Upah terutang xxx
(Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang belum dibayar oleh perusahaan
atau gaji yang masih tertuang)

b. Pencatatan Distribusi Biaya Tenaga Kerja


PDP – TKL xxx
BOP pengendali xxx
Beban pemasaran xxx
Beban Adm xxx
Beban gaji dan upah xxx
(Jurnal untuk mencatat pemakaian tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik sesungguhnya dan biaya lain)

3. Jurnal Biaya Overhead Pabrik


a. Pencatatan pemakaian BOP
PDP - BOP xxx
Bahan penolong xxx
Tenaga kerja tidak langsung xxx
Biaya penyusutan xxx
BOP lain-lain xxx
(Jurnal untuk mencatat pemakaian biaya overhead pabrik)

b. Jurnal Biaya Overhead Sesungguhnya


BOP Pengendali xxx
Akumulasi penyusutan mesin xxx

MODUL AKUNTANSI BIAYA 10


Asuransi biaya dimuka xxx
Kas xxx

c. Jurnal Menutup BOP dibebankan ke rekening BOP Sesungguhnya


BOP dibebankan xxx
BOP Pengendali xxx

4. Jurnal Harga Pokok Produk Selesai


Produk selesai xxx
PDP – BBL xxx
PDP – TKL xxx
PDP-BOP xxx
(Jurnal untuk mencatat harga pokok produk selesai yang dipindahkan ke gudang)

5. Jurnal Harga Pokok Produk Dalam Proses


Persediaan PDP xxx
PDP - BBL xxx
PDP – TKL xxx
PDP – BOY xxx
(Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses)

6. Jurnal Harga Pokok Penjualan


Harga Pokok Penjualan xxx
Produk selesai xxx
(Jurnal untuk mencatat produk selesai yang terjual)

7. Jurnal Penjualan
a. Pencatatan Penjualan Tunai
Kas xxx
Penjualan xxx
(Mencatat penjualan produk selesai secara tunai)

MODUL AKUNTANSI BIAYA 11


b. Pencatatan Penjualan Kredit
Piutang xxx
Penjualan xxx
(Jurnal untuk mencatat penjualan produk selesai secara kredit).

Catatan:
PDP = produk dalam proses TKL = tenaga kerja langsung
BBL = bahan baku langsung BOP = biaya overhead pabrik

MODUL AKUNTANSI BIAYA 12


MODUL AKUNTANSI BIAYA 13
Pencatatan Transaksi dalam Perusahaan Industri
a. Pembayaran secara kredit
b. Beban dibayar dimuka
c. Pembelian dan perbaikan aktiva tetap
d. Berbagai pembayaran untuk sumber daya
e. Pembayaran untuk upah dan gaji
f. Pembelian bahan baku dan perlengkapan secara kredit
g. Pencatatan beban gaji

Contoh dalam penjurnalan:


Selama Januari, New Hope menyelesaikan akun – akun yang dijurnal secara garis
besar sebagai berikut

1. Bahan baku yang diterima dan dibeli secara kredit $ 100.000.


Jurnal :
Persediaan bahan baku $ 100.00
Hutang usaha $ 100.000

2. Bahan baku yang diminta selama bulan tersebut:


Untuk produksi $ 80.000
Untuk penggunaan bahan tidak langsung $ 12.000
Jurnal :
Barang dalam proses $ 80.000
Pengendali Overhead pabrik $ 12.000
Persediaan bahan baku $ 80.000
Persediaan bahan tidak langsung $ 12.000

3. Total biaya gaji dan upah $ 160.000


Biaya gaji dan upah yang terhutang dan dibayar dan dikenakan pajak pph 5%.
Jurnal :
Biaya gaji dan upah $ 160.000
Hutang gaji dan upah akrual $152.000
Hutang pajak $ 8.000

MODUL AKUNTANSI BIAYA 14


Pada waktu pembayaran jurnal :
Hutang gaji dan upah akrual $152.000
Kas $152.000

4. Distribusi biaya gaji dan upah gaji adalah sebagai berikut:


Tenaga kerja langsung 65%
Tenaga kerja tidak langsung 15%
Beban gaji pemasaran 13%
Beban gaji administrasi 7%
Jurnal :
Barang dalam proses $ 104.000
Pengendali overhead pabrik $ 24.000
Beban gaji pemasaran $ 20.800
Beban gaji administrasi $ 11.200
Biaya gaji dan upah $160.000

5. Overhead Pabrik terdiri atas :


Biaya penyusutan $ 21.300
Asuransi di bayar dimuka $ 1.200
Jurnal :
Pengendali Overhead Pabrik $ 22.500
Akumulasi penyusutan $ 21.300
Asuransi di bayar dimuka $ 1.200

6. Biaya overhead pabrik umum (tidak terinci) 70% dibayar tunai sisanya di cicil
$26.340.
Jurnal :
Pengendali Overhead Pabrik $ 26.340
Kas $ 18.438
Utang usaha $ 7.902

7. Jumlah yang diterima dari pelanggan atas pelunasan piutang mereka $205.000
Jurnal :

MODUL AKUNTANSI BIAYA 15


Kas $205.000
Piutang usaha $205.000

8. Hutang yang dibayar :


Hutang pajak $ 35.700
Hutang usaha $227.000
Jurnal :
Hutang pajak $ 35.700
Hutang usaha $227.000
Kas $262.700

9. Overhead pabrik diakumulasikan dan dibebankan ke perkiraan barang dalam


proses
Jurnal :
Barang dalam proses $84.840
Pengendali Overhead Pabrik $84.840

10. Unit yang selesai ditranfer ke persediaan barang jadi $ 320.000.


Jurnal :
Persediaan Barang Jadi $320.000
Barang dalam proses $320.000

11. Penjualan $ 384.000, 40% dibayar tunai sisanya kredit. Harga pokok penjualan
75% dari penjualan.
Jurnal :
Kas $ 153. 600
Piutang Usaha $ 230.400
Penjualan $384.000
Biaya pokok penjualan $288.000
Persediaan Barang Jadi $288.000

MODUL AKUNTANSI BIAYA 16


BAB 3
JOB ORDER COSTING SISTEM

Sistem job order costing digunakan untuk perusahaan yang memproduksi bermacam
produk selama periode tertentu. Sebagai contoh, perusahaan pakaian Levi Strauss
membuat berbagai jenis produk pakaian jins baik untuk pria dan wanita. Suatu pesanan
khusus misalnya berisi 1000 celana jins dengan model A312 ukuran pinggang 32.
Pesanan sebanyak 1000 unit ini disebut 1 batch atau 1 pekerjaan atau 1 job.

Pada umumnya perusahaan membagi biaya menjadi 3 kelompok


1. Biaya Bahan Baku
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
3. Biaya Overhead Pabrik

Dalam job order costing kita pelajari bagaimana mencatat dan mengumpulkan tiga
jenis biaya tersebut. Mengukur biaya bahan langsung. Dalam job order jika sudah ada
kesepakatan dengan konsumen mengenai kuantitas, harga dan pengiriman pesanan
maka dibuat formulir order produksi. Departemen kemudian menyiapkan formulir
kebutuhan barang. Formulir kebutuhan bahan berisi:
1. Spesifikasi tipe dan kuantitas bahan yang dikeluarkan dari gudang
2. Indentifikasi pekerjaan untuk membebankan biaya bahan

Kartu Biaya (Job Cost Sheets)


Setelah mendapatkan pemberitahuan order produksi telah dibuat.
Departemen akuntansi akan menyiapakan kartu biaya

MODUL AKUNTANSI BIAYA 17


Mengukur Biaya Tenaga Kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung ditangani dengan metode yang sama dengan biaya bahan
lagsung. Para pekerja menggunakan kartu jam kerja untuk mencatat waktu yang
mereka gunakan untuk setiap pekerjaan dan tugas – tugas lainnya.

Pembebanan overhead Pabrik


Overhead harus dimasukkan bersama – sama dengan biaya bahan langsung dan tenaga
kerja langsung kedalam kartu biaya produk. Pembebanan BOP untuk setiap unit
produk mengalami kesulitan dikarenakan :
1. Overhead pabrik adalah biaya tidak langsung. Hal ini berarti sangat sulit untuk
menelusuri biaya ini ke produk tertentu.

MODUL AKUNTANSI BIAYA 18


2. Overhead pabrik terdiri dari berbagai macam jenis biaya mulai dari paselin untuk
mesin sampai gaji tahunan manajer pabrik.
3. Meskipun output produksi ber fluktuasi, biaya overhead pabrik relatif tetap karena
adanya biaya tetap.

Ada beberapa alasan para menejer menggunakan tarif overhead yang ditentukan
dimuka dari pada tarif overhead aktual:
1. Sebelum akhir periode akuntansi, menejer menginginkan untuk mengetahui
penilaian sistem akuntansi terhadap pekerjaan yang diselesaikan.
Contoh:
Suatu perusahaan menunggu sampai akhir tahun untuk menghitung tarif BOP,
sehingga menejer sulit menentukan harga pokok penjualan sampai akhir tahun,
bahkan sampai produk pesanan di kirim ke pemesan.
2. Jika overhead aktual dihitung beberapa kali, faktor musiman dalam biaya
overhead pabrik dan basis alokasi dapat menimbulkan adanya fluktuasi tarif
overhead pabrik.
3. Penggunaan tarif overhead yang ditentukan dimuka dapat menyederhanakan
pencatatan.

Ilustrasi :
Perusahaan Jepang seperti halnya perusahaan Amerika , kebanyakan menggunakan
jam kerja langsung sebagai basis alokasi biaya overhead pabrik. Suatu survei di lebih
dari 250 perusahaan manufaktur di jepang menghasilkan :

Basis alokasi biaya overhead pabrik Persen

Jam Kerja 41.7%

Jam Mesin 6,4%

Jam kerja langsung dan jam mesin 43,6%

Basis alokasi lainnya 8,3 %

Total 100 %

MODUL AKUNTANSI BIAYA 19


Pencatatan dalam job order costing
Pada tanggal 1 april perusahaan memiliki bahan baku $ 7.000 Selama bulan tersebut
perusahaan melakukan pembelian bahan baku $ 60.000.
Jurnal:
Persediaan Bahan baku $ 60.000

Hutang dagang $ 60.000

Pengeluaran bahan langsung $ 50.000 dan bahan tidak langsung $ 2.000


Jurnal:
Barang dalam proses $ 50.000

Pengendali overhead pabrik $ 2.000

Persediaan bahan baku $ 50.000

Persediaan bahan tidak langsung $ 2.000

MODUL AKUNTANSI BIAYA 20


Biaya upah terdiri dari:
Biaya tenaga kerja langsung $ 60.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung $ 15.000
Jurnal:

Barang dalam proses $ 60.000

Pengendali overhead pabrik $ 15.000

Biaya upah $ 75.000

Pembebanan biaya overhead pabrik didasarkan jam mesin dibutuhkan 15.000 jam
mesin dan tarif per jam mesin $6 per jam.
Jurnal:

Barang dalam proses $ 90.000

Pengendali overhead pabrik yang dibebankan $ 90.000

BOP yang terhutang terjadi adalah sebagai berikut:


Utilitas $ 21.000
Sewa peralatan pabrik $ 16.000
BOP lain – lain $ 3.000
Total $ 40.000
Jurnal:
Jurnal

Pengendali overhead pabrik $ 40.000

Hutang dagang $ 40.000

Saldo yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat diperlakukan sebagai berikut:
1. Ditutup ke harga pokok penjualan
2. Dialokasikan antara barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan
dalam proporsi overhead yang dibebankan selama periode tersebut di saldo akhir
masing – masing rekening.

MODUL AKUNTANSI BIAYA 21


Closing :

Pengendali overhead pabrik yang dibebankan $ 90.000

Pengendali overhead pabrik $ 90.000

Selisih :

Pengendali overhead pabrik $ 50.000

Selisih BOP $ 50.000

MODUL AKUNTANSI BIAYA 22


BAB 4
PROCESS COSTING

Perbandingan job order costing dan Process Costing :


Job order costing Process Costing
Beberapa pekerjaan yang berbeda Hanya ada satu jenis produk yang
dikerjakan dalam satu periode. Masing- diperoduksi secara kontinue dan dalam
masing pekerjaan memiliki spesifikasi jangka panjang. Seluruh unit bersifat
masing-masing. identik.
Biaya dikumpulkan untuk setiap Biaya diakumulasikan per departemen.
pekerjaan.
Kartu biaya adalah dokumen sumber Laporan produksi departemen menjadi
yang digunakan mengendalikan dokumen sumber yang menunjukkan
pengumpulan biaya suatu pekerjaan. pengumpulan dan disposisi biaya
departemen.
Biaya per unit dihitung untuk setiap Biaya per unit dihitung per departemen
pekerjaan berdasarkan kartu biaya. berdasarkan laporan produksi per
departemen.

Persamaan job order costing dan Process Costing :


1. Tujuan utama dari kedua system tersebut adalah membebankan biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja dan overhead keproduk dan memberikan mekanisme
perhitungan biaya per unit.
2. Sistem mengunakan rekening yang sama termasuk biaya bahan baku, biaya
overhead, barang dalam proses dan barang jadi.
3. Aliran biaya keduanya melalui rekening – rekening manufaktur.

Departemen proses adalah lokasi didalam organisasi yang digunakan untuk


menghasilkan produk dan dimana bahan, tenaga kerja serta biaya overhead pabrik
ditambahkan kedalam produk. Beberapa produk dan jasa mungkin membutuhkan
beberapa departemen proses, sedangkan lainnya mungkin hanya butuh satu atau dua
departemen saja.

MODUL AKUNTANSI BIAYA 23


Tahapan dalam Departemen Proses

Metode rata – rata tertimbang


Dengan menggunakan metode rata – rata tertimbang , unit ekivalen departemen
dihitung dengan cara berikut :
Unit ekivalen produksi = unit yang ditranfer ke departemen berikutnya atau barang
jadi + unit ekivalen dalam persediaan akhir barang dalam proses.

Ada 3 tahap dalam membuat laporan biaya produksi:


1. Menyiapkan skedule kuantitas dan menghitung unit ekivalen.
Scedule kuantitas memungkinkan menejer untuk melihat secara sepintas berapa
unit yang diproses melalui suatu departemen selama satu periode dan melihat
tingkat penyelesaian unit yang masih dalam proses. Dalam scedule kuantitas unit
masukan sama dengan unit keluaran.
2. Menghitung biaya perunit ekivalen
Biaya perunit ekivalen akan digunakan untuk membebankan biaya ke unit yang
ditransfer ke departemen berikutnya dan akan digunakan untuk menghitung biaya
yang dibebankan ke persediaan barang dalam proses.
3. Menyiapkan rekonsiliasi biaya
Tujuan rekonsiliasi biaya adalah menunjukan bagaimana biaya yang dibebankan
ke persediaan barang dalam proses.

Biasanya, biaya yang dibebankan kedepartemen akan terdiri dari hal – hal berikut
ini :
a. Biaya persediaan awal barang dalam proses

MODUL AKUNTANSI BIAYA 24


b. Biaya bahan, tenaga kerja dan overhead yang ditambahkan dalam satu
periode
c. Biaya (jika ada) yang diterima dari departemen sebelumnya

Dalam laporan biaya produksi biaya ini biasanya disebut ”perhitungan biaya” biaya
tersebut dibebankan dengan menghitung :
1. Biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya (atau ke barang jadi)
2. Biaya yang masih ada didalam persediaan akhir barang dalam proses.

Contoh
American Chair Comp menggunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan
proses dengan asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang. Data produksi berikut ini
tersedia untuk bulan januari.

Supervisor masing – masing departemen melaporkan bahwa persediaan akhir dibarang


dalam proses 60% selesai untuk bahan baku di Dep. Pemotongan dan 100% selesai
untuk bahan baku di Dep. Perakitan. Persediaan akhir 20% selesai untuk tenaga kerja
di Dep. Pemotongan dan 70% selesai di Dep. Perakitan. Untuk overhead pabrik,
persediaan akhir 40% selesai di Dep. Pemotongan dan 70% selesai di Dep. Perakitan.

MODUL AKUNTANSI BIAYA 25


Data biaya untuk bulan Januari adalah sebagai berikut :

MODUL AKUNTANSI BIAYA 26


MODUL AKUNTANSI BIAYA 27
Jurnal Transfer :
Barang dalam proses Dep. Perakitan $25.000
Barang dalam proses Dep. Pemotongan $25.000

Perhitungan unit ekivalen :

MODUL AKUNTANSI BIAYA 28


MODUL AKUNTANSI BIAYA 29
Jurnal Transfer
Persediaan barang jadi $ 54.317
Barang dalam proses Dep. Perakitan $ 54.317

FIFO (First in First Out)


Persentase Persediaan awal 100 unit Dept Pemotongan : Biaya bahan baku 80% ,
tenaga kerja 40%, overhead 60%
Persentase Persediaan awal Dept Perakitan 180 unit : Biaya bahan baku 40% , tenaga
kerja 20%, overhead 20%

Perhitungan unit ekivalen :


Biaya bahan baku = (100 x 20%)+( 500-100)+( 200x 60%) = 540 unit
Tenaga kerja = (100x 60%)+( 500-100)+( 200x 20%) = 500 unit
Overhead pabrik = (100x 40%)+( 500-100)+( 200x 40%) = 520 unit

MODUL AKUNTANSI BIAYA 30


MODUL AKUNTANSI BIAYA 31
Jurnal Transfer
Barang jadi $24.960
Barang dalam proses Dep. Perakitan $24.960

MODUL AKUNTANSI BIAYA 32


BAB 5
VARIABEL COSTING

Perhitungan biaya langsung yang juga disebut sebagai perhitungan biaya variabel atau
perhitungan biaya marginal, membebankan ke produk hanya biaya produksi yang
bervariasi secara langsung dengan volume. Perhitungan biaya langsung memfokuskan
pada biaya yang diakibatkan oleh aktivitas produksi dan tingkatannya berubah – ubah.
Fokus ini diarahkan dalam 2 cara:
1. Untuk penggunaan internal dari hubungan biaya tetap – variable dan konsep
margin kontribusi.
2. Untuk penggunaan eksternal dalam perhitungan biaya persediaan, dalam
menentukan laba dan dalam pelaporan keuangan.

Margin kontribusi atau laba marginal adalah selisih antara pendapatan penjualan
dengan semua biaya variabel. Dalam perhitungan biaya langsung, margin
kontribusi dapat dihitung secara total untuk perusahaan secara keseluruhan atau
terpisah untuk masing – masing lini produk, teitori penjualan, divisi operasi dan
lain.

Kegunaan internal dari perhitungan biaya langsung


1. Sebagai alat perencanaan laba
Perhitungan biaya langsung juga membantu manajemen dalam merencanakan
dan mengevaluasi dampak atas laba dari suatu perubahan dalam volume,
perubahan dalam bauran penjualan, keputusan buat atau beli dan akuisisi
peralatan baru
2. Sebagai pedoman bagi penetapan harga produk
Perhitungan biaya langsung memberikan data yang diperlukan untuk
menghitung margin kontribusi dari setiap lini produk untuk harga jual perunit
yang berbeda dan tingkat penjualan yang berbeda
3. Evaluasi profitabilitas dari multiproduk
4. Pengambilan keputusan manajerial

MODUL AKUNTANSI BIAYA 33


Memisahkan biaya variabel dan biaya tetap untuk setiap aktivitas
meningkatkan kegunaan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas untuk
pengambilan keputusan jangka pendek.

Bentuk penyajian laporan laba rugi dengan biaya langsung/metode variabel costing:

MODUL AKUNTANSI BIAYA 34


Data QST Copr adalah sebagai berikut:
Kapasitas normal sebesar 20.000 unit perkuartal. Biaya standar variable perunit bahan
baku $30, tenaga kerja langsung $22 dan BOP variabel $8 Bop tetap Pertahun
$1.200.000 atau $ 300.000 perkwartal atau $15 perunit. Beban pemasaran variabel $
5 perunit beban pemasaran dan adm tetap $200.000 per kwartal dan harga jual $100
perunit. Varian bahan baku, varian tenaga kerja dan varian kendali overhead pabrik
masing – masing $15.000,$9.000, $ 14.000, $ 17.000 semua sifat unfavorable untuk
kwartal ke1,2,3 dan ke 4 dan varian volume $30.000 (uf) untuk kwartal 2 dan $30.000
untuk kwartal 4(f).

Ada 4000 unit persediaan awal pada kwartal I dan data sebagai berikut :

Diminta susunlah laporan laba rugi perkwartal dengan metode full costing dan
variabel costing:

MODUL AKUNTANSI BIAYA 35


MODUL AKUNTANSI BIAYA 36
MODUL AKUNTANSI BIAYA 37
BAB 6
JUST IN TIME DAN BACKFLUSHING

Just in time (JIT) adalah


Filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui eliminasi persediaan.
Semua bahan baku dan komponennya sebaiknya tiba dilokasi kerja pada saat yang
dibutuhkan – tepat waktu.

Prinsip – prinsip JIT dapat diterapkan dalam memperbaiki pemeliharaan rutin, seperti
lokasi dan pengaturan alat – alat, cetakan dan perlengkapan yang digunakan bersama
– sama dengan mesin produksi.Aspek yang paling terlihat dari JIT adalah usaha untuk
mengurangi persediaan barang dalam proses dan bahan baku.

Tujuan mengurangi persediaan ke titik nol, hanya mungkin dalam kondisi berikut
1. Biaya dan waktu persiapan yang rendah atau tidak signifikan
2. Ukuran lot sama dengan satu
3. Waktu tunggu minimum atau hampir seketika
4. Beban kerja yang seimbang dan merata
5. Tidak ada interupsi karena kehabisan persediaan, kualitas buruk, pemeliharaan
mesin tidak sesuai jadwal, perubahan spesifikasi atau perubahan lain yang tidak
terencana

Backflushing
Backflushing,disebut juga perhitungan biaya backfushing (backfushing costing ) atau
akuntansi backflush, merupakan pendekatan yang dipersingkat atas akuntansi pada
aliran biaya manufaktur. Hal ini dapat diterapkan ke system JIT yang sudah matang,
dimana kecepatan begitu tinggi sehingga akuntansi tradisional tidak praktis.
Tujuan dari perhitungan backflush adalah untuk mengurangi jumlah kejadian yang
diukur dan dicatat dalam system akuntansi.

MODUL AKUNTANSI BIAYA 38


Ilustrasi backflush accounting :
New hope Manufacturing Comp mempunyai data dan pencatatan sebagai berikut :
Saldo akun persediaan tanggal 1 januari :
Raw In Process (RiP) $ 21.000
Barang jadi $ 170.000
Perlengkapan $ 20.000

Saldo RIP terdiri atas biaya bahan baku sebesar $20.100, yang sebagian beasarnya
masih belum diproses, ditambah estimasi biaya konversi sebesar $ 900 yang
dibebankan kedalam pekerjaan yang baru diproses sebagian. Saldo persediaan barang
jadi terdiri atas bahan baku sebesar$ 84.000 dan estimasi biaya konversi sebesar$
86.000.

Saldo akun persediaan tanggal 31 januari :


RIP $ 23.000
Barang jadi $ 174.000
Perlengkapan $ 5.000

Saldo RIP terdiri atas biaya bahan baku sebesar $21.600, yang sebagian beasarnya
masih belum diproses, ditambah estimasi biaya konversi sebesar $ 1.400 yang
dibebankan kedalam pekerjaan yang baru diproses sebagian. Saldo persediaan barang
jadi terdiri atas bahan baku sebesar$ 85.800 dan estimasi biaya konversi sebesar$
88.200.

Transaksi :
a. Bahan baku yang diterima dari pemasok $ 406.000
Jurnal:
RIP $ 406.000
Hutang usaha $ 406.000

b. Bahan baku tidak langsung yang digunakan $ 15.000


Jurnal:

MODUL AKUNTANSI BIAYA 39


Biaya overhead pabrik $ 15.000
Perlengkapan $ 15.000

c. Total beban gaji kotor sebesar $ 160.000 dicatat dan dibayarkan


Jurnal:
Biaya gaji dan upah $ 160.000
Hutang gaji $ 160.000
Hutang gaji $ 160.000
Kas $ 160.000

d. Distribusi biaya gaji dan upah sebagai berikut:


Tenaga kerja langsung $ 25.000
Tenaga kerja tidak langsung $ 45.000
Gaji bagian pemasaran $ 50.000
Gaji bagian administrasi $ 40.000
Jurnal :
Harga pokok penjualan $ 25.000
Biaya overhead pabrik $ 45.000
Beban Gaji bagian pemasaran $ 50.000
Beban Gaji bagian administrasi $ 40.000
Biaya gaji dan upah $ 160.000

e. Overhead pabrik terdiri atas:


Penyusutan $290.000
Asuransi dibayar dimuka $ 9.000
Jurnal :
Biaya overhead pabrik $299.000
Akumulasi Penyusutan $290.000
Asuransi dibayar dimuka $ 9.000

f. Biaya overhead pabrik lain – lain :


Dibayar tunai $ 17.000
Kredit $ 4.000

MODUL AKUNTANSI BIAYA 40


Jurnal :
Biaya overhead pabrik $21.000
Kas $ 17.000
Hutang $ 4.000

g. Overhead pabrik diakumulasikan diperkiraan BOP kea kun HPP


Jurnal :
Harga pokok penjualan $ 380.000
Biaya overhead pabrik $380.000

h. Komponen bahan baku atas pekerjaan yang sudah selesai dibacflush ke RIP: ( $
20.100 + $406.000 – $ 21.600) = $ 404.500
Jurnal :
Barang jadi $ 404.500
RIP $ 404.500

i. Komponen biaya bahan baku atas pekerjaan yang telah dijual dibacflush ke
barang jadi. ( $84.000 + $ 404.500_ $85.800)= $402700
Jurnal :
Harga pokok penjualan $402.700
Barang jadi $402.700

j. Saldo akhir ditetapkan dalam akun persediaan dengan menyesuaikan komponen


biaya konversi: RIP ( $ 1400- $900= $500)
Barang jadi ( $ 88.200 - $86.000 = $ 2.200)

Jurnal :
RIP $ 500
Barang jadi $ 2.200
Harga pokok penjualan $2.700

MODUL AKUNTANSI BIAYA 41


MODUL AKUNTANSI BIAYA 42
BAB 7
PERHITUNGAN BIAYA UNTUK PRODUK SAMPINGAN ( BY-
PRODUCTS) DAN PRODUK GABUNGAN (JOINT PRODUCTS)

Produk sampingan ( by- products) umumnya digunakan untuk mendefenisikan suatu


produk dengan total nilai yang relatif kecil dan dihasilkan secara simultan atau
bersamaan dengan suatu produk lain yang total nilainya lebih besar.

Produk yang nilainya lebih besar tersebut biasanya disebut produk utama, ( main
product). Biaya gabungan dapat didefenisikan sebagai biaya yang muncul dari
produksi secara simultan atas berbagai produk dalam proses yang sama Biaya
gabungan terjadi apabila dua atau lebih produk gabungan atau produk sampingan
dihasilkan dari satu sumber daya Biaya gabungan terjadi sebelum titik pisah batas.

Metode Untuk menghitung Biaya Produk Sampingan.


1. Metode Pengakuan Pendapatan kotor
Dalam metode ini dari penjualan produk sampingan ditampilkan dalam laporan
laba rugi sebagai salah satu kategori ini :
a. Pendapata lain – lain
b. Tambahan pendapatan penjualan
c. Pengurangan biaya pokok penjualan dari produk utama
d. Pengurangan biaya produksi dari produk utama

Contoh:
Penjualan produk utama 10.000 unit @ $2 , unit produksi 11.000 biaya produksi
perunit @ $1,5 persediaan awal 1000 unit dan persediaan akhir 2.000 unit beban
pemasaran dan administrasi $ 2.000 penjualan produk sampingan total $ 1.500.

Ad. 1 Pendapatan produk sampingan sebagai Pendapata lain – lain


Penjualan produk utama $20.000
Beban pokok penjualan

MODUL AKUNTANSI BIAYA 43


Persediaan awal (1000 @ $1,5) $ 1.500
Total produksi (11.000 @ $1,5) $ 16.500
Tersedia untuk dijual $ 18.000
Persediaan akhir( 2000 @ $1,5) ($ 3.000)
Beban pokok penjualan ($ 15.000)
Laba bruto $ 5.000
Beban pemasaran dan administrasi ($ 2.000)
Laba operasi $ 3.000
Pendapatan lain –lain $ 1.500
Laba setelah pendapatan lain - lain sebelum pajak $ 4.500

Ad. 2 Pendapatan produk sampingan sebagai Tambahan pendapatan


penjualan.
Untuk metode ini laporan laba rugi diatas akan menampilkan $ 1.500 dari
pendapatan penjualan produk sampingan sebagai tambahan penjualan dari produk
utama sehingga total pendapatan menjadi sebesar $ 21.500. laba kotor nanti
tinggal disesuaikan dalam perhitungan.

Ad. 3 Pendapatan produk sampingan sebagai Pengurangan biaya pokok


penjualan dari produk utama.
Dalam metode ini pendapatan penjualan produk sampingan $1.500 sebagai
pengurang dari biaya pokok penjualan produk utama sehingga biaya pokok
penjualan yang disesuaikan menjadi ($ 15.000 - $1.500 = $ 13.500) dan laba bruto
menjadi ($20.000 - $ 13.500 = $6.500).

Ad. 4 Pendapatan produk sampingan sebagai Pengurangan biaya produksi


dari produk utama.
Dalam metode ini pendapatan penjualan produk sampingan $1.500 sebagai
pengurang dari biaya produksi produk utama sehingga biaya produksi yang
disesuaikan menjadi ($ 16.500- $1.500 = $ 15.000) dan total tersedia untuk dijual
menjadi ($1.500 +$ 15.000 = $16.500) dan biaya perunit menjadi $16.500/
12.000 unit = $1,375.

MODUL AKUNTANSI BIAYA 44


Penjualan produk utama $20.000
Beban pokok penjualan
Persediaan awal (1000 @ $1,5) $ 1.500
Total produksi (11.000@$1,5) $ 16.500
Penjualan produk sampingan ($ 1.500)
Biaya produksi disesuaikan $ 15.000
Tersedia untuk dijual $16.500/ 12.000 $ 16.500
Persediaan akhir (2000 @ $1,375) ($ 2.750)
Beban pokok penjualan ($ 13.750)
Laba bruto $ 6.250
Beban pemasaran dan administrasi ($ 2.000)
Laba operasi sebelum pajak $ 4.250

2. Metode Pengakuan Pendapatan bersih


Metode ini membebankan biaya yang terjadi setelah titik pemisah dicatat terpisah
dengan produk utama dan produk sampingan ditampilkan dilaporan laba rugi
dengan menggunakan metode 1 diatas.

3. Metode Biaya Penggantian


Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan – perusahaan yang produk
sampingannya digunakan oleh perusahaan itu sendiri. Perhitungan biaya produk
sampingan yang digunakan perusahaan bisa dengan harga transfer dalam
perusahaan. Harga transfer yang digunakan bisa ditetapkan dengan metode biaya
atau berdasarkan negosiasi.

4. Metode Harga Pasar (Reversal Cost)


Metode ini didasarkan pada ide bahwa biaya produk sampingan berkaitan dengan
nilai jualnya. Mungkin juga untuk menggunakan gabungan total harga pasar dari
produk utama dan produk sampingan pada titik pisah batas ebagai dasar untuk
mengalokasi bagian biaya ke produk sampingan.

MODUL AKUNTANSI BIAYA 45


Contoh:
Biaya produksi berdasarkan pemasukan biaya itu keproduk = biaya pada titik
pemisah (alokasi joint cost) + biaya setelah titik pemisah.

Biaya produksi pada titik pemisah yang ditanggung produk utama terdiri dari
bahan baku $50.000, biaya tenaga kerja $70.000, Biaya overhead pabrik $40.000.
penjualan produk sampingan 5.000 unit @ $1,8 estimasi laba 20%, beban
pemasaran dan administrasi 5% dari harga jual. Biaya setelah titik pemisah
produk sampingan bahan baku $1.000, biaya tenaga kerja $1.200,Overhead
pabrik $300.

Diminta tentukan biaya pada titik pemisah produk utama dan produk sampingan:

Produk Utama Produk Sampingan


Bahan baku $ 50.000
Biaya tenaga kerja $ 70.000
Biaya overhead pabrik $ 40.000
Total biaya produksi $ 160.000
Harga pasar 5.000 unit @ $ 1,8 $ 9.000
Estimasi laba 20% x $9.000 $ 1.800
Est beban pem dan admi 5% $ 450 ($ 2.250)
Estimasi biaya produksi $ 6.750
Biaya setelah titik pisah $ 1.000
Biaya tenaga kerja $ 1.200
Biaya overhead pabrik $ 300 ($ 2.500)
Nilai pada titik batas ($ 4.250) $ 4.250
Biaya produksi bersih $ 155.750

Metode Alokasi Biaya produksi bersama ke Produk gabungan


Biaya gabungan atau join cost adalah biaya yang dipakai secara bersama – sama oleh
beberapa produk. Dalam hal ini biaya yang dipakai secara bersama – sama adalah
biaya overhead pabrik. Untuk menghitung berapa biaya produksi untuk masing –
masing produk maka perlu dilakukan alokasi biaya gabungan.

MODUL AKUNTANSI BIAYA 46


Alokasi biaya gabungan ada beberapa diantaranya :
1. Metode nilai pasar pada titik pemisah
2. Metode nilai pasar setelah titik pemisah
3. Metode biaya per unit rata-rata
4. Metode rata-rata tertimbang
5. Metode kuantitatif

Contoh
Jackson Inc. menghasilkan empat produk gabungan yang menghabiskan biaya
pabrikasi sebesar $120.000 pada titik pemisahan. Data sehubungan dengan produk ini
adalah sebagai berikut:

Diminta :
Alokasi biaya gabungan dengan menggunakan :
1. Metode nilai pasar pada titik pemisah
2. Metode nilai pasar setelah titik pemisah
3. Metode biaya per unit rata-rata
4. Metode rata-rata tertimbang
5. Metode Unit Kuantitatif

MODUL AKUNTANSI BIAYA 47


Jawab:
1. Metode nilai pasar pada titik pemisah

2. Metode nilai pasar setelah titik pemisah

3. Metode biaya per unit rata-rata


Biaya = $ 120.000
Rata-rata / unit = 100.000 unit :
= $ 1,2 unit

4. Metode rata-rata tertimbang


Biaya produksi = $ 120.000
Rata-rata tertimbang / unit = 600.000 unit tertimbang :
= $ 0,2 / unit tertimbang

MODUL AKUNTANSI BIAYA 48


5. Metode Unit Kuantitatif
Metode unit kuantitatif mengalokasikan biaya gabungan berdasarkan satuan
pengukuran yang sama misalkan pon, kg atau meter persegi. Jika produk
gabungan tidak biasanya diukur dalam satuan ukuran yang sama, maka ukuran
tersebut harus dikonversikan kesatuan yang sama. Misalkan ketika arang
diproduksi, batu bara, ammonia sulfat dan gas juga ikut diproduksi dan masing –
masing diukur dalam satuan yang berbeda.

Soal:
1. Produk dengan total nilai yang relatif kecil dan dihasilkan secara simultan atau
bersamaan dengan suatu produk lain yang total nilainya lebih besar disebut :
a. Produk utama b. Produk sampingan
c. Produk Gabungan d. Produk campuran

2. Produk yang nilainya lebih besar tersebut biasanya disebut :


a Produk utama b. Produk sampingan
c. Produk Gabungan d. Produk campuran

3. Biaya yang muncul dari produksi secara simultan atas berbagai produk dalam
proses yang sama disebut:
a. Biaya utama b. Biaya gabungan
c. Biaya konversi d. Biaya sampingan

MODUL AKUNTANSI BIAYA 49


4. Metode yang memasukkan nilai produk sampingan yang dapat digunakan dalam
proses produksi selanjutnya kebiaya produksi adalah sebagai berikut penjualan
produk sampingan sebagai:
a. Pengurang biaya produksi b. Penambah biaya produksi
c. Penambah HPP d. Pengurang HPP

5. Apabila ada beberapa produk yang dihasilkan untuk suatu produksi dengan satuan
yang berbeda , bagaimana cara alokasi biaya gabungan tersebut dan jelaskan
metode apa yang dipakai.
a. Metode nilai pasar b. Metode rata – rata
c. Metode kuatitatif d. Metode kualitatif

6. Alokasi biaya gabungan dengan menggunakan kecuali :


a.Metode nilai pasar b. Metode rata-rata tertimbang
c.Metode kuatitatif d. Metode kualitatif

7. Metode yang memasukkan nilai produk sampingan yang dapat digunakan dalam
penambah penjualan adalah sebagai berikut metode produk sampingan sebagai:
a. Pengurang biaya produksi b. Penambah biaya produksi
c. Penambah penjualan produk utama d. Pengurang HPP

8. Metode yang memasukkan nilai produk sampingan yang dialokasikan dalam


extra ordinary income adalah sebagai berikut metode produk sampingan sebagai:
a. Pengurang biaya produksi b.Penambah biaya produksi
c. Pendapatan lain – lain d. Pengurang HPP

9. Biaya pada titik pisah batas ditambah biaya setelah titik pisah batas disebut:
a. Biaya produksi b. Biaya utam
c. Biaya sampingan d. Biaya konversi

10. Metode ini didasarkan pada ide bahwa biaya produk sampingan berkaitan dengan
nilai jualnya disebut :

MODUL AKUNTANSI BIAYA 50


a. Metode biaya reversal b. Metode kualitatif
c. Metode kuantitatif d. Metode rata –rata

Uraian Singkat
1. Jelaskan perbedaan produk gabungan dengan produk sampingan.
2. Jelaskan bagaimana penyajian laporan laba rugi jika penjualan produk sampingan
diakui sebagai pendapatan.
3. Metode mana yang memasukkan nilai produk sampingan yang dapat digunakan
dalam proses produksi selanjutnya kebiaya produksi?
4. Apakah produk sampingan pernah menerima pembebanan biaya? Jelaskan.
5. Jelaskan metode untuk mengalokasikan total biaya produksi gabungan.
6. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari metode harga pasar!
7. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari metode rata – rata!
8. Kapan alokasi biaya gabungan ke produk gabungan diperlukan ?
9. Apabila ada beberapa produk yang dihasilkan untuk suatu produksi dengan satuan
yang berbeda , bagaimana cara alokasi biaya gabungan tersebut dan jelaskan
metode apa yang dipakai!
10. Dalam produk yang memproses lanjut bagaimana perhitungan biaya produksi?

MODUL AKUNTANSI BIAYA 51

Anda mungkin juga menyukai