BAB I
BIAYA, KONSEP DAN KLASIFIKASI
Biaya produksi
Biaya produksi terdiri dari :
1. Bahan Langsung
Bahan langsung adalah bahan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan
digunakan untuk menghasilkan produk jadi disebut bahan mentah (raw material)
produk jadi dan dapat dtelusuri secara fisik dan mudah keproduk tersebut.
2. Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung biasanya disebut juga”touch labor” karena tenaga kerja
langsung melakukan kerja tangan atas produk pada saat produksi.
Biaya tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri secara fisik dalam pembuatan
produk disebut tenaga kerja tidak langsung dan diperlakukan sebagai bagian biaya
overhead pabrik.
3. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead adalah ketiga biaya manufaktur termasuk seluruh biaya
manufaktur yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan tenaga kerja
langsung. Biaya overhead pabrik dikombinasikan dengan biaya tenaga kerja
disebut biaya konversi.
Gabungan antara biaya tenaga kerja langsung dengan bahan langsung disebut
biaya utama (prime cost).
Biaya periodik
Biaya periodik adalah semua biaya yang tidak termasuk dalam biaya produk. Biaya
ini adalah beban dalam laporan laba rugi dalam periode dimana biaya tersebut terjadi
dengan menggunakan peraturan akuntansi akrual seperti yang telah dipelajari dalam
akuntansi keuangan. Contoh biaya periodik :
a. Komisi penjualan
b. Sewa kantor
c. Publik relation
d. Biaya non produksi lainnya
Latihan
1. Seandainya anda baru terpilih menjadi Presiden Direktur dari PT. Agro Jaya
Makmur, yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang Agroindustri
yang sedang mengalami kemajuan pesat. Buatlah struktur organisasinya yang
terdiri dari :
- Dewan Komisaris
- Presiden Direktur
- Direktur Pemasaran
- Direktur Produksi & Teknik
- Direktur Personalia
- Direktur Keuangan & Umum
MODUL AKUNTANSI BIAYA 4
- Direktur Litbang
- Sekretatis Perusahaan
- Manager Departemen Produksi
- Supervisor Bagian Asembling
- Supervisor Bagian Finishing
- Manager Departemen Teknik
- Supervisor Listrik
- Supervisor Reparasi
- Supervisor Pengendalian Produksi
- Supervisor Gudang Bahan
- Manager Departemen Akuntansi
- Manager Departemen Keuangan
- Manager Departemen Umum
- Supervisor Akuntansi Keuangan
- Supervisor Akuntansi Biaya
- Supervisor Auditing/Controller
- Supervisor Sistem & Budget
- Manager Riset Pemasaran
- Manager Cabang Pemasaran
- Manager Pengiriman
- Manager Penerimaan Karyawan
- Manager Evaluasi Pekerjaan
- Manager Perbaikan Produksi
- Manager Riset Dasar
- Manager Produk Baru
2. Jelaskan definisi dan beri contoh masing-masing dari klasifikasi biaya dalam
akuntansi biaya !
Hal mendasar yang perlu diketahui dalam mempelajari Akuntansi Biaya selain konsep
biaya yaitu mengenai sistem biaya dalam mengalokasikan dan membebankan biaya
kepada produk atau pesanan atau jasa, bagaimana cara perhitungan harga pokok suatu
produk, metode penentuan harga pokok, metode mengumpulkan biaya atau akumulasi
biaya suatu produk, siklus akuntansi biaya dan bagaimana laporan hasil biaya pada
perusahaan pabrikasi atau perusahaan manufaktur.
Sistem Biaya adalah organisasi dari formulir, catatan dan laporan yang terkoordinasi
yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan dan merupakan informasi biaya bagi
manajemen.
Dalam Akuntansi biaya sistem yang dapat digunakan untuk mengalokasikan dan
membebankan biaya ke unit produksi dapat dikelompokkan menjadi dua sistem yaitu:
1. Sistem Biaya Sesungguhnya (Historis)
Sistem biaya sesungguhnya atau sistem biaya aktual adalah suatu sistem dalam
pembebanan harga pokok produk atau pesanan atau jasa pada saat biaya tesebut
sudah terjadi atau biaya yang sesungguhnya dinikmati. Penyajian hasil baru akan
dilakukan apabila semua operasi sudah aelcsai pada periode akuntansi yang
bersangkutan.
d. Jurnal Gabungan
Bahan xxx
Hutang xxx
(Jurnal untuk mencatat bahan baku dan bahan penolong secara kredit).
Bahan xxx
Kas xxx
(Jurnal untuk mencatat bahan baku dan bahan penolong secara tunai)
7. Jurnal Penjualan
a. Pencatatan Penjualan Tunai
Kas xxx
Penjualan xxx
(Mencatat penjualan produk selesai secara tunai)
Catatan:
PDP = produk dalam proses TKL = tenaga kerja langsung
BBL = bahan baku langsung BOP = biaya overhead pabrik
6. Biaya overhead pabrik umum (tidak terinci) 70% dibayar tunai sisanya di cicil
$26.340.
Jurnal :
Pengendali Overhead Pabrik $ 26.340
Kas $ 18.438
Utang usaha $ 7.902
7. Jumlah yang diterima dari pelanggan atas pelunasan piutang mereka $205.000
Jurnal :
11. Penjualan $ 384.000, 40% dibayar tunai sisanya kredit. Harga pokok penjualan
75% dari penjualan.
Jurnal :
Kas $ 153. 600
Piutang Usaha $ 230.400
Penjualan $384.000
Biaya pokok penjualan $288.000
Persediaan Barang Jadi $288.000
Sistem job order costing digunakan untuk perusahaan yang memproduksi bermacam
produk selama periode tertentu. Sebagai contoh, perusahaan pakaian Levi Strauss
membuat berbagai jenis produk pakaian jins baik untuk pria dan wanita. Suatu pesanan
khusus misalnya berisi 1000 celana jins dengan model A312 ukuran pinggang 32.
Pesanan sebanyak 1000 unit ini disebut 1 batch atau 1 pekerjaan atau 1 job.
Dalam job order costing kita pelajari bagaimana mencatat dan mengumpulkan tiga
jenis biaya tersebut. Mengukur biaya bahan langsung. Dalam job order jika sudah ada
kesepakatan dengan konsumen mengenai kuantitas, harga dan pengiriman pesanan
maka dibuat formulir order produksi. Departemen kemudian menyiapkan formulir
kebutuhan barang. Formulir kebutuhan bahan berisi:
1. Spesifikasi tipe dan kuantitas bahan yang dikeluarkan dari gudang
2. Indentifikasi pekerjaan untuk membebankan biaya bahan
Ada beberapa alasan para menejer menggunakan tarif overhead yang ditentukan
dimuka dari pada tarif overhead aktual:
1. Sebelum akhir periode akuntansi, menejer menginginkan untuk mengetahui
penilaian sistem akuntansi terhadap pekerjaan yang diselesaikan.
Contoh:
Suatu perusahaan menunggu sampai akhir tahun untuk menghitung tarif BOP,
sehingga menejer sulit menentukan harga pokok penjualan sampai akhir tahun,
bahkan sampai produk pesanan di kirim ke pemesan.
2. Jika overhead aktual dihitung beberapa kali, faktor musiman dalam biaya
overhead pabrik dan basis alokasi dapat menimbulkan adanya fluktuasi tarif
overhead pabrik.
3. Penggunaan tarif overhead yang ditentukan dimuka dapat menyederhanakan
pencatatan.
Ilustrasi :
Perusahaan Jepang seperti halnya perusahaan Amerika , kebanyakan menggunakan
jam kerja langsung sebagai basis alokasi biaya overhead pabrik. Suatu survei di lebih
dari 250 perusahaan manufaktur di jepang menghasilkan :
Total 100 %
Pembebanan biaya overhead pabrik didasarkan jam mesin dibutuhkan 15.000 jam
mesin dan tarif per jam mesin $6 per jam.
Jurnal:
Saldo yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat diperlakukan sebagai berikut:
1. Ditutup ke harga pokok penjualan
2. Dialokasikan antara barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan
dalam proporsi overhead yang dibebankan selama periode tersebut di saldo akhir
masing – masing rekening.
Selisih :
Biasanya, biaya yang dibebankan kedepartemen akan terdiri dari hal – hal berikut
ini :
a. Biaya persediaan awal barang dalam proses
Dalam laporan biaya produksi biaya ini biasanya disebut ”perhitungan biaya” biaya
tersebut dibebankan dengan menghitung :
1. Biaya yang ditransfer ke departemen berikutnya (atau ke barang jadi)
2. Biaya yang masih ada didalam persediaan akhir barang dalam proses.
Contoh
American Chair Comp menggunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan
proses dengan asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang. Data produksi berikut ini
tersedia untuk bulan januari.
Perhitungan biaya langsung yang juga disebut sebagai perhitungan biaya variabel atau
perhitungan biaya marginal, membebankan ke produk hanya biaya produksi yang
bervariasi secara langsung dengan volume. Perhitungan biaya langsung memfokuskan
pada biaya yang diakibatkan oleh aktivitas produksi dan tingkatannya berubah – ubah.
Fokus ini diarahkan dalam 2 cara:
1. Untuk penggunaan internal dari hubungan biaya tetap – variable dan konsep
margin kontribusi.
2. Untuk penggunaan eksternal dalam perhitungan biaya persediaan, dalam
menentukan laba dan dalam pelaporan keuangan.
Margin kontribusi atau laba marginal adalah selisih antara pendapatan penjualan
dengan semua biaya variabel. Dalam perhitungan biaya langsung, margin
kontribusi dapat dihitung secara total untuk perusahaan secara keseluruhan atau
terpisah untuk masing – masing lini produk, teitori penjualan, divisi operasi dan
lain.
Bentuk penyajian laporan laba rugi dengan biaya langsung/metode variabel costing:
Ada 4000 unit persediaan awal pada kwartal I dan data sebagai berikut :
Diminta susunlah laporan laba rugi perkwartal dengan metode full costing dan
variabel costing:
Prinsip – prinsip JIT dapat diterapkan dalam memperbaiki pemeliharaan rutin, seperti
lokasi dan pengaturan alat – alat, cetakan dan perlengkapan yang digunakan bersama
– sama dengan mesin produksi.Aspek yang paling terlihat dari JIT adalah usaha untuk
mengurangi persediaan barang dalam proses dan bahan baku.
Tujuan mengurangi persediaan ke titik nol, hanya mungkin dalam kondisi berikut
1. Biaya dan waktu persiapan yang rendah atau tidak signifikan
2. Ukuran lot sama dengan satu
3. Waktu tunggu minimum atau hampir seketika
4. Beban kerja yang seimbang dan merata
5. Tidak ada interupsi karena kehabisan persediaan, kualitas buruk, pemeliharaan
mesin tidak sesuai jadwal, perubahan spesifikasi atau perubahan lain yang tidak
terencana
Backflushing
Backflushing,disebut juga perhitungan biaya backfushing (backfushing costing ) atau
akuntansi backflush, merupakan pendekatan yang dipersingkat atas akuntansi pada
aliran biaya manufaktur. Hal ini dapat diterapkan ke system JIT yang sudah matang,
dimana kecepatan begitu tinggi sehingga akuntansi tradisional tidak praktis.
Tujuan dari perhitungan backflush adalah untuk mengurangi jumlah kejadian yang
diukur dan dicatat dalam system akuntansi.
Saldo RIP terdiri atas biaya bahan baku sebesar $20.100, yang sebagian beasarnya
masih belum diproses, ditambah estimasi biaya konversi sebesar $ 900 yang
dibebankan kedalam pekerjaan yang baru diproses sebagian. Saldo persediaan barang
jadi terdiri atas bahan baku sebesar$ 84.000 dan estimasi biaya konversi sebesar$
86.000.
Saldo RIP terdiri atas biaya bahan baku sebesar $21.600, yang sebagian beasarnya
masih belum diproses, ditambah estimasi biaya konversi sebesar $ 1.400 yang
dibebankan kedalam pekerjaan yang baru diproses sebagian. Saldo persediaan barang
jadi terdiri atas bahan baku sebesar$ 85.800 dan estimasi biaya konversi sebesar$
88.200.
Transaksi :
a. Bahan baku yang diterima dari pemasok $ 406.000
Jurnal:
RIP $ 406.000
Hutang usaha $ 406.000
h. Komponen bahan baku atas pekerjaan yang sudah selesai dibacflush ke RIP: ( $
20.100 + $406.000 – $ 21.600) = $ 404.500
Jurnal :
Barang jadi $ 404.500
RIP $ 404.500
i. Komponen biaya bahan baku atas pekerjaan yang telah dijual dibacflush ke
barang jadi. ( $84.000 + $ 404.500_ $85.800)= $402700
Jurnal :
Harga pokok penjualan $402.700
Barang jadi $402.700
Jurnal :
RIP $ 500
Barang jadi $ 2.200
Harga pokok penjualan $2.700
Produk yang nilainya lebih besar tersebut biasanya disebut produk utama, ( main
product). Biaya gabungan dapat didefenisikan sebagai biaya yang muncul dari
produksi secara simultan atas berbagai produk dalam proses yang sama Biaya
gabungan terjadi apabila dua atau lebih produk gabungan atau produk sampingan
dihasilkan dari satu sumber daya Biaya gabungan terjadi sebelum titik pisah batas.
Contoh:
Penjualan produk utama 10.000 unit @ $2 , unit produksi 11.000 biaya produksi
perunit @ $1,5 persediaan awal 1000 unit dan persediaan akhir 2.000 unit beban
pemasaran dan administrasi $ 2.000 penjualan produk sampingan total $ 1.500.
Biaya produksi pada titik pemisah yang ditanggung produk utama terdiri dari
bahan baku $50.000, biaya tenaga kerja $70.000, Biaya overhead pabrik $40.000.
penjualan produk sampingan 5.000 unit @ $1,8 estimasi laba 20%, beban
pemasaran dan administrasi 5% dari harga jual. Biaya setelah titik pemisah
produk sampingan bahan baku $1.000, biaya tenaga kerja $1.200,Overhead
pabrik $300.
Diminta tentukan biaya pada titik pemisah produk utama dan produk sampingan:
Contoh
Jackson Inc. menghasilkan empat produk gabungan yang menghabiskan biaya
pabrikasi sebesar $120.000 pada titik pemisahan. Data sehubungan dengan produk ini
adalah sebagai berikut:
Diminta :
Alokasi biaya gabungan dengan menggunakan :
1. Metode nilai pasar pada titik pemisah
2. Metode nilai pasar setelah titik pemisah
3. Metode biaya per unit rata-rata
4. Metode rata-rata tertimbang
5. Metode Unit Kuantitatif
Soal:
1. Produk dengan total nilai yang relatif kecil dan dihasilkan secara simultan atau
bersamaan dengan suatu produk lain yang total nilainya lebih besar disebut :
a. Produk utama b. Produk sampingan
c. Produk Gabungan d. Produk campuran
3. Biaya yang muncul dari produksi secara simultan atas berbagai produk dalam
proses yang sama disebut:
a. Biaya utama b. Biaya gabungan
c. Biaya konversi d. Biaya sampingan
5. Apabila ada beberapa produk yang dihasilkan untuk suatu produksi dengan satuan
yang berbeda , bagaimana cara alokasi biaya gabungan tersebut dan jelaskan
metode apa yang dipakai.
a. Metode nilai pasar b. Metode rata – rata
c. Metode kuatitatif d. Metode kualitatif
7. Metode yang memasukkan nilai produk sampingan yang dapat digunakan dalam
penambah penjualan adalah sebagai berikut metode produk sampingan sebagai:
a. Pengurang biaya produksi b. Penambah biaya produksi
c. Penambah penjualan produk utama d. Pengurang HPP
9. Biaya pada titik pisah batas ditambah biaya setelah titik pisah batas disebut:
a. Biaya produksi b. Biaya utam
c. Biaya sampingan d. Biaya konversi
10. Metode ini didasarkan pada ide bahwa biaya produk sampingan berkaitan dengan
nilai jualnya disebut :
Uraian Singkat
1. Jelaskan perbedaan produk gabungan dengan produk sampingan.
2. Jelaskan bagaimana penyajian laporan laba rugi jika penjualan produk sampingan
diakui sebagai pendapatan.
3. Metode mana yang memasukkan nilai produk sampingan yang dapat digunakan
dalam proses produksi selanjutnya kebiaya produksi?
4. Apakah produk sampingan pernah menerima pembebanan biaya? Jelaskan.
5. Jelaskan metode untuk mengalokasikan total biaya produksi gabungan.
6. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari metode harga pasar!
7. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari metode rata – rata!
8. Kapan alokasi biaya gabungan ke produk gabungan diperlukan ?
9. Apabila ada beberapa produk yang dihasilkan untuk suatu produksi dengan satuan
yang berbeda , bagaimana cara alokasi biaya gabungan tersebut dan jelaskan
metode apa yang dipakai!
10. Dalam produk yang memproses lanjut bagaimana perhitungan biaya produksi?