Anda di halaman 1dari 10

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : Ully Aulifah Nurjannah, S.Pd

Judul Modul 2 AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR


Judul Kegiatan Belajar 1. Konsep Biaya Produksi
(KB) 2. Alur Biaya Harga Pokok Produksi
3. Metode Harga Pokok Pesanan
4. Metode Harga Pokok Proses
No Butir Refleksi Respon/Jawaba
n
1 Garis besar
KB 1. KONSEP BIAYA PRODUKSI
materi
yang 1. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memiliki kegiatan
dipelajari utama mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap jual.
Aktivitas yang terjadi pada perusahaan manufaktur dapat
dikelompokkan menjadi tiga fungsi: fungsi produksi, fungsi
pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum.
2. Fungsi produksi dan fungsi pemasaran adalah fungsi utama
sebuah perusahaan manufaktur karena dua fungsi ini berkontribusi
langsung untuk menciptakan pendapatan bagi perusahaan. Aktivitas
yang mendukung kegiatan produksi dan pemasaran dikelompokkan
sebagai fungsi administrasi dan umum. Contoh aktivitas pendukung
ini adalah akuntansi, keuangan, dan personalia.
3. Biaya merupakan sumber daya perusahaan (aset) berupa kas atau
setara kas yang dikorbankan perusahaan untuk memperoleh barang
atau jasa yang dapat menghasilkan manfaat atau keuntungan bagi
perusahaan, baik saat ini ataupun di masa mendatang.
4. Akuntansi perusahaan manufaktur memiliki konsep biaya yang
lebih rumit daripada akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan
dagang. Biaya dapat digolongkan menjadi beberapa kategori yang
berbeda, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari penggolongan
tersebut. Berikut adalah beberapa klasifikasi biaya yang relevan bagi
perusahaan manufaktur.

5. Elemen Biaya Produksi

A. Biaya Bahan Baku

a. Sistem Pembelian Bahan Baku

a. Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku

b. Prosedur Pemesanan Pembelian Bahan Baku


c. Prosedur Penerimaan Bahan Baku

d. Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Gudang

e. Prosedur Penerimaan bahan baku di gudang

f. Prosedur Pencatatan hutang dari pembelian bahan baku

b. Komponen Biaya Bahan Baku

• Biaya angkut sebagai tambahan untuk biaya pembelian

• Biaya angkut sebagai tambahan untuk biaya overhead pabrik

c. Sistem Pencatatan Bahan Baku

• Metode Persediaan Perpetual

• Metode Persediaan Fisik

d. Sistem Penilaian Bahan Baku

• Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification Method)

• Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First In First Out


Method)

• Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last In First Out


Method)

• Metode Rata-rata Bergerak (Moving-Average Method)

• Metode Biaya Standar (Standard Cost)

• Metode Rata-rata Harga Pokok Bahan Baku pada


Akhir Bulan

B. Biaya Tenaga Kerja

a) Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya Tenaga Kerja Langsung = Tarif Upah x Jam Kerja


Karyawan

b) Biaya Tenaga Tidak Langsung

C. Biaya Overhead Pabrik


a) Biaya Bahan Penolong
b) Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
c) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
d) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap asset tetap
e) Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu
f) Biaya Overhead Pabrik lain yang secara langsung
memerlukanpengeluaran uang tunai
• Menyusun anggaran biaya overhead pabrik

• Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik


kepadaproduk

a) Satuan Produk

b) Biaya Bahan Baku

c) Biaya Tenaga Kerja

d) Jam Tenaga Kerja Langsung

e) Jam Mesin

e. Metode Pembebanan Biaya Produksi

f. Metode Perhitungan Harga Pokok


1) Metode Harga Pokok Pesanan
Harga pokok produksi dari setiap pesanan dihitung setelah
produk selesai dikerjakan. Biaya per satuan produk
dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan
pesanan yang bersangkutan. Perusahaanyang
menggunakan sistem pesanan antara lain: perusahaan
konstruksi, perusahaan percetakan, perusahaan meubel,
usaha butik
pakaian, dan lain-lain.
2) Metode Harga Pokok Proses
Perhitungan biaya produksi biasanya dilakukan pada
setiap akhir periode (bulan, tahun). Harga pokok produksi
dihitung dengan cara membagi total biaya produksi yang
dikeluarkan selama periode tertentu dengan jumlah produk
yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan.
Perusahaan yang menggunakan sistem pesanan antara
lain: perusahaan kertas, perusahaan semen, perusahaan
tekstil, dan lain-lain.
g. Alternatif Perhitungan Harga Pokok Produksi
1) Metode harga pokok penuh (full costing)
Metode harga pokok penuh memperhitungkan semua
unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, baik
yang bersifat tetap maupun variabel. Harga pokok produksi
yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari
unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan
biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya non-
produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum)

2) Metode harga pokok variabel (variabel costing)


Metode harga pokok variabel merupakan metode
penentuan harga pokok produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel ke
dalam harga pokok produksi. Harga pokok produk yang
dihitung dengan pendekatan variable costing terdiri dari
unsur harga pokok produksi variabel (biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
variabel) ditambah dengan biaya non-produksi variabel
(biaya pemasaran variabel, biaya administrasi dan umum
variabel) serta biaya non-produksi tetap (biaya overhead
pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi
dan umum tetap.

KB 2. ALUR BIAYA HARGA POKOK PRODUKSI.


➢ Transaksi Keuangan Perusahaan Manufaktur
Siklus akuntansi (pencatatan dan pengikhtisaran) pada perusahaan
manufaktur, yaitu:
1) Tahap Pencatatan, meliputi: pembuatan/penerimaan bukti
transaksi, pencatatan dalam jurnal dan pemindahbukuan
(posting) ke buku besar.
2) Tahap Pengikhtisaran, meliputi: pembuatan neraca saldo,
pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuaian, penyusunan
laporan keuangan, pembuatan jurnal penutup dan pembuatan
jurnal pembalik
➢ Dokumen Transaksi
Dokumen transaksi untuk perusahaan manufaktur secara umum
meliputi transaksi yang menyangkut aktivitas produksi dan aktivitas
penjualan hasil produksi. Dokumen transaksi yang menyangkut
aktivitas produksi pada umumnya merupakan dokumen transaksi
internal, antara lain:
1) Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang sebagai
bukti transaksi pemakaian bahan baku atau bahan pembantu
dalam proses produksi.
2) Kartu jam kerja atau kartu tugas, daftar gaji dan upah sebagai
bukti pemakaian tenaga kerja dalam proses produksi.
3) Surat order produksi sebagai dokumen pelaksanaan
pembuatanproduk.
4) Laporan produk selesai sebagai dokumen pencatatan harga
pokok yang ditransfer ke gudang produk jadi.
➢ Akun Buku Besar Perusahaan Manufaktur
Pencatatan persediaan khususnya persediaan bahan baku
dan produk jadi, umumnya menggunakan sistem perpetual. Sesuai
dengan karakteristik kegiatan usaha manufaktur selain akun-akun
yang sifatnya umum seperti kas, piutang, utang dan sebagainya, di
dalam buku besar disediakan akun-akun yang digunakan untuk
mengumpulkan dan mengikhtisarkan biaya produksi. Akun-akun
yangdimaksud, yaitu:
1) Akun Sediaan Bahan Baku
2) Akun Gaji dan Upah
3) Akun Biaya Overhead Pabrik
4) Akun Barang Dalam Proses (BDP)
5) Akun Sediaan Produk Jadi
6) Akun Harga Pokok Penjualan
➢ Prosedur Pencatatan Biaya Produksi
Prosedur pencatatan biaya produksi, secara garis besar
meliputi:
1) Pencatatan biaya bahan baku
2) Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
➢ Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian biaya produksi perusahaan manufaktur
digunakan untuk menyesuaikan akun persediaan baik persediaan
bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan persediaan
produk jadi. Hal ini diperlukan oleh perusahaan manufaktur yang
menggunakan sistem sediaan fisik / periodik.
➢ Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Jika pada perusahaan dagang harga pokok 51 penjualan
dihitung berdasarkan sediaan awal ditambah pembelian dan
dikurangi sediaan akhir, pada perusahaan manufaktur harga pokok
penjualan belum dapat ditentukan sebelum harga pokok produksi
diketahui. Harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi
selama satu siklus akuntansi biaya.
Perusahaan manufaktur membutuhkan satu jenis laporan
yang berbeda dengan perusahaan jenis lain, yakni Laporan Harga
Pokok Produksi. Laporan ini menjabarkan tentang biaya yang
digunakanuntuk produksi pada periode pelaporan tersebut.
➢ Jurnal Penutup
Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur tidak jauh
berbeda dengan jurnal penutup pada perusahaan jasa maupun
dagang. Hal yang membedakan pada jurnal penutup perusahaan
manufaktur
adalah akun yang terkait dengan kegiatan produksi harus ditutup.
Akun “Ikhtisar Biaya Produksi” digunakan untuk menutup semua
akun yang ada dalam laporan harga pokok produksi.

KB 3. METODE HARGA POKOK PESANAN


➢ Metode Harga Pokok Pesanan digunakan oleh perusahaan
manufaktur yang membuat lebih dari satu jenis produk yang tidak
serupa, atau melakukan produksi atas dasar pesanan.
➢ Perusahaan yang memproduksi berbagai jenis produk membutuhkan
informasi biaya untuk setiap produk yang diproduksi.
➢ Biaya overhead pabrik termasuk biaya yang sulit untuk ditelusuri
kelekatannya pada suatu produk tertentu.
➢ Perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai jenis produk
membutuhkan informasi biaya produksi untuk setiap jenis produk
secara terpisah.
➢ Dapat menyediakan data harga pokok produksi untuk setiap pesanan
atau jenis produk.
➢ Salah satu ciri khas utama metode harga pokok pesanan adalah;
(1) perusahaan mengumpulkan dan mencatat biaya produksi untuk
setiap jenis produk atau pesanan secara terpisah, dan
(2) metode harga pokok pesanan tidak melacak biaya overhead
pabrik secara khusus
➢ Perusahaan membebankan nilai biaya overhead pabrik pada produk
bukan berdasarkan biaya overhead pabrik sesungguhnya,
melainkan berdasarkan biaya overhead pabrik yang dibebankan.
➢ Pada metode harga pokok pesanan terdapat dua akun biaya
overhead pabrik, yakni Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya dan
BiayaOverhead Pabrik yg Dibebankan.
➢ Contohnya, 50 persen dari biaya tenaga kerja langsung. Jika biaya
TKL adalah Rp20.000.000, maka biaya overhead pabrik yang
dibebankan adalah sebesar 50% x Rp20.000.000 = Rp10.000.000.
➢ Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya memiliki nilai yang lebih
besar daripada Biaya Overhead Pabrik yg Dibebankan, terdapat
selisih pembebanan kurang (under-applied) yang menghasilkan
Selisih Biaya Overhead Pabrik bersaldo debit, Sebaliknya, terdapat
selisih pembebanan lebih (over-applied) yang menghasilkan Selisih
Biaya Overhead Pabrik bersaldo kredit.

KB. 4 METODE HARGA POKOK PROSES


1. Dalam karakteristik Metode harga pokok proses merupakan sebuah
metode yang digunakan dalam suatu produksi bersifat massal dimana
biaya per unit produk diperoleh dari pembebanan biaya total ke jumlah
unit produk.
2. Metode harga pokok proses digunakan oleh perusahaan yang
memproduksi produk dalam jumlah masal, dimana perusahaan jenis ini
adalah perusahaan yang memiliki pengaruh besar di perekonomian.
3. Metode harga pokok proses ini juga banyak digunakan oleh perusahaan
seperti halnya pabrik cat, pabrik tekstil, pabrik roti dan pabrik yang
sejenisnya.
4. Ada beberapa manfaat Informasi Harga Pokok Produksi, diantaranya :
1) Menentukan harga jual produk.
2) Memantau realisasi biaya produk
3) Menghitung laba atau rugi periodik
4) Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk
dalamproses yang disajikan dalam neraca.
5. Yang menjadi topik utama dalam metode harga pokok proses meliputi:
(1) bagaimana menentukan harga pokok produk jadi yang
ditransferke departemen produksi berikutnya atau ditransfer ke
gudang dan
(2) bagaimana menentukan harga pokok produk yang melekat
padaproduk yang masih dalam proses produksi di akhir periode.
6. Terdapat Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dan Harga Pokok
Pesanan :
1) Pengumpulan biaya produksi
2) Perhitungan harga pokok produksi per satuan
3) Penggolongan biaya produksi
4) Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik
7. Kompleksitas produksi melibatkan adanya tambahan bahan baku
dankehilangan unit dalam proses produksi.
8. Beberapa variasi yang mungkin terjadi dalam proses produksi
antaralain:
1) Sequential Products.
Satu macam produk diproduksi melalui beberapa departemen
produksi dan dimulai dari departemen pertama.
2) Paralel Products.
Satu macam produk diproduksi melalui beberapa departemen
produksi, produksi dimulai di departemen I dan di departemen yang
lain (misal departemen A) yang tidak saling tergantung.
3) Selected Products.
Pabrik menghasilkan beberapa jenis produk yang diproduksi
melalui departemen produksi yang berbeda-beda namun awalnya
tetap dimulai dari departemen satu.
Terdapat Pencatatan Akuntansi pada Metode Harga Pokok
Proses serta perbedaan yang signifikan dari Metode harga pokok
proses untuk produk yang pengolahannya hanya melalui satu
departemen produksi dengan Metode harga pokok proses untuk
produk yang pengolahannya melalui lebih dari satu departemen
profuksi.

2 Daftar materi KB 1 : Perhitungan Biaya Produksi


yang sulit KB 2 : Pencatatan Jurnal Penyesuaian
dipahami di KB 3 : Biaya Overhead Pabrik
modul ini KB 4 : Perhitungan Harga Pokok Produksi

3 Daftar materi KB 1 : Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung


yang sering KB 2 : Harga Pokok Penjualan dengan Harga Pokok
mengalami ProduksiKB 3 : Biaya Overhead Pabrik
miskonsepsi KB 4 : Harga Pokok Produk dengan Harga Jual Produk

Anda mungkin juga menyukai