Judul Kegiatan Belajar 1. Konsep Biaya Produksi (KB) 2. Alur Biaya Harga Pokok Produksi 3. Metode Harga Pokok Pesanan 4. Metode Harga Pokok Proses No Butir Refleksi Respon/Jawaba n 1 Garis besar KB 1. KONSEP BIAYA PRODUKSI materi yang 1. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memiliki kegiatan dipelajari utama mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap jual. Aktivitas yang terjadi pada perusahaan manufaktur dapat dikelompokkan menjadi tiga fungsi: fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. 2. Fungsi produksi dan fungsi pemasaran adalah fungsi utama sebuah perusahaan manufaktur karena dua fungsi ini berkontribusi langsung untuk menciptakan pendapatan bagi perusahaan. Aktivitas yang mendukung kegiatan produksi dan pemasaran dikelompokkan sebagai fungsi administrasi dan umum. Contoh aktivitas pendukung ini adalah akuntansi, keuangan, dan personalia. 3. Biaya merupakan sumber daya perusahaan (aset) berupa kas atau setara kas yang dikorbankan perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa yang dapat menghasilkan manfaat atau keuntungan bagi perusahaan, baik saat ini ataupun di masa mendatang. 4. Akuntansi perusahaan manufaktur memiliki konsep biaya yang lebih rumit daripada akuntansi perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Biaya dapat digolongkan menjadi beberapa kategori yang berbeda, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari penggolongan tersebut. Berikut adalah beberapa klasifikasi biaya yang relevan bagi perusahaan manufaktur.
5. Elemen Biaya Produksi
A. Biaya Bahan Baku
a. Sistem Pembelian Bahan Baku
a. Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Baku
b. Prosedur Pemesanan Pembelian Bahan Baku
c. Prosedur Penerimaan Bahan Baku
d. Prosedur Pencatatan Penerimaan Bahan Baku di Gudang
e. Prosedur Penerimaan bahan baku di gudang
f. Prosedur Pencatatan hutang dari pembelian bahan baku
b. Komponen Biaya Bahan Baku
• Biaya angkut sebagai tambahan untuk biaya pembelian
• Biaya angkut sebagai tambahan untuk biaya overhead pabrik
c. Sistem Pencatatan Bahan Baku
• Metode Persediaan Perpetual
• Metode Persediaan Fisik
d. Sistem Penilaian Bahan Baku
• Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification Method)
• Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First In First Out
Method)
• Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last In First Out
Method)
• Metode Rata-rata Bergerak (Moving-Average Method)
• Metode Biaya Standar (Standard Cost)
• Metode Rata-rata Harga Pokok Bahan Baku pada
Akhir Bulan
B. Biaya Tenaga Kerja
a) Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Tarif Upah x Jam Kerja
Karyawan
b) Biaya Tenaga Tidak Langsung
C. Biaya Overhead Pabrik
a) Biaya Bahan Penolong b) Biaya Reparasi dan Pemeliharaan c) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung d) Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap asset tetap e) Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu f) Biaya Overhead Pabrik lain yang secara langsung memerlukanpengeluaran uang tunai • Menyusun anggaran biaya overhead pabrik
• Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik
kepadaproduk
a) Satuan Produk
b) Biaya Bahan Baku
c) Biaya Tenaga Kerja
d) Jam Tenaga Kerja Langsung
e) Jam Mesin
e. Metode Pembebanan Biaya Produksi
f. Metode Perhitungan Harga Pokok
1) Metode Harga Pokok Pesanan Harga pokok produksi dari setiap pesanan dihitung setelah produk selesai dikerjakan. Biaya per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan pesanan yang bersangkutan. Perusahaanyang menggunakan sistem pesanan antara lain: perusahaan konstruksi, perusahaan percetakan, perusahaan meubel, usaha butik pakaian, dan lain-lain. 2) Metode Harga Pokok Proses Perhitungan biaya produksi biasanya dilakukan pada setiap akhir periode (bulan, tahun). Harga pokok produksi dihitung dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan selama periode tertentu dengan jumlah produk yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan. Perusahaan yang menggunakan sistem pesanan antara lain: perusahaan kertas, perusahaan semen, perusahaan tekstil, dan lain-lain. g. Alternatif Perhitungan Harga Pokok Produksi 1) Metode harga pokok penuh (full costing) Metode harga pokok penuh memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Harga pokok produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya non- produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum)
2) Metode harga pokok variabel (variabel costing)
Metode harga pokok variabel merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel ke dalam harga pokok produksi. Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan variable costing terdiri dari unsur harga pokok produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya non-produksi variabel (biaya pemasaran variabel, biaya administrasi dan umum variabel) serta biaya non-produksi tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap.
KB 2. ALUR BIAYA HARGA POKOK PRODUKSI.
➢ Transaksi Keuangan Perusahaan Manufaktur Siklus akuntansi (pencatatan dan pengikhtisaran) pada perusahaan manufaktur, yaitu: 1) Tahap Pencatatan, meliputi: pembuatan/penerimaan bukti transaksi, pencatatan dalam jurnal dan pemindahbukuan (posting) ke buku besar. 2) Tahap Pengikhtisaran, meliputi: pembuatan neraca saldo, pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuaian, penyusunan laporan keuangan, pembuatan jurnal penutup dan pembuatan jurnal pembalik ➢ Dokumen Transaksi Dokumen transaksi untuk perusahaan manufaktur secara umum meliputi transaksi yang menyangkut aktivitas produksi dan aktivitas penjualan hasil produksi. Dokumen transaksi yang menyangkut aktivitas produksi pada umumnya merupakan dokumen transaksi internal, antara lain: 1) Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang sebagai bukti transaksi pemakaian bahan baku atau bahan pembantu dalam proses produksi. 2) Kartu jam kerja atau kartu tugas, daftar gaji dan upah sebagai bukti pemakaian tenaga kerja dalam proses produksi. 3) Surat order produksi sebagai dokumen pelaksanaan pembuatanproduk. 4) Laporan produk selesai sebagai dokumen pencatatan harga pokok yang ditransfer ke gudang produk jadi. ➢ Akun Buku Besar Perusahaan Manufaktur Pencatatan persediaan khususnya persediaan bahan baku dan produk jadi, umumnya menggunakan sistem perpetual. Sesuai dengan karakteristik kegiatan usaha manufaktur selain akun-akun yang sifatnya umum seperti kas, piutang, utang dan sebagainya, di dalam buku besar disediakan akun-akun yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengikhtisarkan biaya produksi. Akun-akun yangdimaksud, yaitu: 1) Akun Sediaan Bahan Baku 2) Akun Gaji dan Upah 3) Akun Biaya Overhead Pabrik 4) Akun Barang Dalam Proses (BDP) 5) Akun Sediaan Produk Jadi 6) Akun Harga Pokok Penjualan ➢ Prosedur Pencatatan Biaya Produksi Prosedur pencatatan biaya produksi, secara garis besar meliputi: 1) Pencatatan biaya bahan baku 2) Pencatatan Biaya Overhead Pabrik ➢ Jurnal Penyesuaian Jurnal penyesuaian biaya produksi perusahaan manufaktur digunakan untuk menyesuaikan akun persediaan baik persediaan bahan baku, persediaan produk dalam proses, dan persediaan produk jadi. Hal ini diperlukan oleh perusahaan manufaktur yang menggunakan sistem sediaan fisik / periodik. ➢ Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Jika pada perusahaan dagang harga pokok 51 penjualan dihitung berdasarkan sediaan awal ditambah pembelian dan dikurangi sediaan akhir, pada perusahaan manufaktur harga pokok penjualan belum dapat ditentukan sebelum harga pokok produksi diketahui. Harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi selama satu siklus akuntansi biaya. Perusahaan manufaktur membutuhkan satu jenis laporan yang berbeda dengan perusahaan jenis lain, yakni Laporan Harga Pokok Produksi. Laporan ini menjabarkan tentang biaya yang digunakanuntuk produksi pada periode pelaporan tersebut. ➢ Jurnal Penutup Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan jurnal penutup pada perusahaan jasa maupun dagang. Hal yang membedakan pada jurnal penutup perusahaan manufaktur adalah akun yang terkait dengan kegiatan produksi harus ditutup. Akun “Ikhtisar Biaya Produksi” digunakan untuk menutup semua akun yang ada dalam laporan harga pokok produksi.
KB 3. METODE HARGA POKOK PESANAN
➢ Metode Harga Pokok Pesanan digunakan oleh perusahaan manufaktur yang membuat lebih dari satu jenis produk yang tidak serupa, atau melakukan produksi atas dasar pesanan. ➢ Perusahaan yang memproduksi berbagai jenis produk membutuhkan informasi biaya untuk setiap produk yang diproduksi. ➢ Biaya overhead pabrik termasuk biaya yang sulit untuk ditelusuri kelekatannya pada suatu produk tertentu. ➢ Perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai jenis produk membutuhkan informasi biaya produksi untuk setiap jenis produk secara terpisah. ➢ Dapat menyediakan data harga pokok produksi untuk setiap pesanan atau jenis produk. ➢ Salah satu ciri khas utama metode harga pokok pesanan adalah; (1) perusahaan mengumpulkan dan mencatat biaya produksi untuk setiap jenis produk atau pesanan secara terpisah, dan (2) metode harga pokok pesanan tidak melacak biaya overhead pabrik secara khusus ➢ Perusahaan membebankan nilai biaya overhead pabrik pada produk bukan berdasarkan biaya overhead pabrik sesungguhnya, melainkan berdasarkan biaya overhead pabrik yang dibebankan. ➢ Pada metode harga pokok pesanan terdapat dua akun biaya overhead pabrik, yakni Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya dan BiayaOverhead Pabrik yg Dibebankan. ➢ Contohnya, 50 persen dari biaya tenaga kerja langsung. Jika biaya TKL adalah Rp20.000.000, maka biaya overhead pabrik yang dibebankan adalah sebesar 50% x Rp20.000.000 = Rp10.000.000. ➢ Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya memiliki nilai yang lebih besar daripada Biaya Overhead Pabrik yg Dibebankan, terdapat selisih pembebanan kurang (under-applied) yang menghasilkan Selisih Biaya Overhead Pabrik bersaldo debit, Sebaliknya, terdapat selisih pembebanan lebih (over-applied) yang menghasilkan Selisih Biaya Overhead Pabrik bersaldo kredit.
KB. 4 METODE HARGA POKOK PROSES
1. Dalam karakteristik Metode harga pokok proses merupakan sebuah metode yang digunakan dalam suatu produksi bersifat massal dimana biaya per unit produk diperoleh dari pembebanan biaya total ke jumlah unit produk. 2. Metode harga pokok proses digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produk dalam jumlah masal, dimana perusahaan jenis ini adalah perusahaan yang memiliki pengaruh besar di perekonomian. 3. Metode harga pokok proses ini juga banyak digunakan oleh perusahaan seperti halnya pabrik cat, pabrik tekstil, pabrik roti dan pabrik yang sejenisnya. 4. Ada beberapa manfaat Informasi Harga Pokok Produksi, diantaranya : 1) Menentukan harga jual produk. 2) Memantau realisasi biaya produk 3) Menghitung laba atau rugi periodik 4) Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalamproses yang disajikan dalam neraca. 5. Yang menjadi topik utama dalam metode harga pokok proses meliputi: (1) bagaimana menentukan harga pokok produk jadi yang ditransferke departemen produksi berikutnya atau ditransfer ke gudang dan (2) bagaimana menentukan harga pokok produk yang melekat padaproduk yang masih dalam proses produksi di akhir periode. 6. Terdapat Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dan Harga Pokok Pesanan : 1) Pengumpulan biaya produksi 2) Perhitungan harga pokok produksi per satuan 3) Penggolongan biaya produksi 4) Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik 7. Kompleksitas produksi melibatkan adanya tambahan bahan baku dankehilangan unit dalam proses produksi. 8. Beberapa variasi yang mungkin terjadi dalam proses produksi antaralain: 1) Sequential Products. Satu macam produk diproduksi melalui beberapa departemen produksi dan dimulai dari departemen pertama. 2) Paralel Products. Satu macam produk diproduksi melalui beberapa departemen produksi, produksi dimulai di departemen I dan di departemen yang lain (misal departemen A) yang tidak saling tergantung. 3) Selected Products. Pabrik menghasilkan beberapa jenis produk yang diproduksi melalui departemen produksi yang berbeda-beda namun awalnya tetap dimulai dari departemen satu. Terdapat Pencatatan Akuntansi pada Metode Harga Pokok Proses serta perbedaan yang signifikan dari Metode harga pokok proses untuk produk yang pengolahannya hanya melalui satu departemen produksi dengan Metode harga pokok proses untuk produk yang pengolahannya melalui lebih dari satu departemen profuksi.
2 Daftar materi KB 1 : Perhitungan Biaya Produksi
yang sulit KB 2 : Pencatatan Jurnal Penyesuaian dipahami di KB 3 : Biaya Overhead Pabrik modul ini KB 4 : Perhitungan Harga Pokok Produksi
3 Daftar materi KB 1 : Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung
yang sering KB 2 : Harga Pokok Penjualan dengan Harga Pokok mengalami ProduksiKB 3 : Biaya Overhead Pabrik miskonsepsi KB 4 : Harga Pokok Produk dengan Harga Jual Produk