sebelum memasuki materi ini tentunya siswa harus sudah dapat menyusun Neraca
Kompetensi ini penting dikuasai siswa, apabila nanti terjun di dunia bisnis
Modul ini disusun sebagai tambahan referensi siswa dalam belajar selain
buku teks siswa. Kemudian siswa diharapkan dapat focus kepada materi yang sudah
dijelaskan pada modul tersebut. Setelah mempelajari materi ini siswa dapat menguji
II. Inti
1. Capaian Pembelajaran
manufaktur.
selesai
Biaya Produksi: Biaya produksi ialah biaya yang dimasukkan selama proses
produksi.
Persediaan Bahan Baku (Raw Materials Inventory) yaitu: Bahan-bahan utama yang
akan diolah melalui proses produksi menjadi barang jadi.
Persediaan Barang Dalam Proses (Work in Process) yait: Bahan baku yang telah
diolah dalam proses produksi, tetapi pengerjaannya belum selesai.
b. Tahap pengikhtisaran:
3) Neraca
Harga Pokok Produksi adalah biaya produksi barang yang telah diselesaikan selama
suatu periode. Harga pokok produksi terdiri dari biaya produksi ditambah persediaan barang
dalam proses awal dikurangi persediaan barang dalam proses akhir periode.
Laporan harga pokok produksi adalah laporan yang menjelaskan tentang
pengeluaran – pengeluaran selama proses produksi untuk suatu periode tertentu.
4. Laporan Laba Rugi
Dalam perusahaan manufaktur akun pembelian barang diganti dengan harga pokok
produksi.Jurnal-jurnal yang digunakan perusahaan manufaktur:
a. Jurnal pembelian bahan baku dan bahan penolong
Persediaan Bahan Baku (D)
Persediaan Bahan Penolong (D)
Kas/Hutang Dagang (K)
b. Jurnal pemakaian bahan baku
Persediaan Barang Dalam Proses (D)
Persediaan Bahan Baku (K)
c. Jurnal pembayaran gaji
Biaya Gaji (D)
Kas (K)
d. Jurnal mencatat harga pokok penjualan
Harga Pokok Penjualan (D)
Persediaan Produk Selesai (K)
e. Jurnal pemakaian bahan penolong
Biaya Overhead Pabrik (D)
Persediaan Bahan Penolong (K)
f. Jurnal distribusi biaya gaji dan upah langsung
Persediaan Barang Dalam Proses (D)
Biaya Gaji Dan Upah (K)
g. Jurnal distribusi biaya gaji tidak langsung
Biaya Overhead Pabrik (D)
Kas (K)
h. Jurnal pembebanan biaya overhead pabrik (penyusutan)
Biaya Overhead Pabrik (D)
Akumulasi Penyusutan (K)
i. Jurnal pembebanan biaya overhead pabrik ke dalam biaya produksi
Persediaan Barang Dalam Proses (D)
Biaya Overhead Pabrik (K)
j. Jurnal pemindahan harga pokok produk selesai
Persediaan Produk Selesai (D)
Persediaan Barang Dalam Proses (K)
k. Jurnal penjualan atau penyerahan produk ke pesanan
Kas/Piutang Dagang (D)
Penjualan (K)
l. Pembayaran biaya pemasaran dan biaya administrasi
Biaya Iklan (D)
Biaya Administrasi Umum (D)
Kas (K)
Ayat Jurnal Penyesuaian:
1. Persediaan Bahan Baku
Ikhtisar Biaya Produksi Rp.-
Persediaan bahan baku, awal Rp.-
Persediaan bahan baku, akhir Rp.-
Ikhtisar Biaya Produksi Rp.-
2. Persediaan Barang Dalam Proses
Ikhtisar Produksi xxx
Persediaan barang dalam proses xxx
Persediaa barang dalam proses xxx
Ikhtisar Produksi xxx
3. Persediaan Barang Jadi
Ikhtisar Laba Rugi xxx
Persediaan Barang Jadi xxx
Persediaan Barang Jadi xxx
Ikhtisar Laba Rugi xxx
Menutup saldo akun retur pembelian dan potongan pembelian kea kun ikhtisar biaya
produksi:
Retur pembelian ……………….. Rp. –
Potongan pembelian …………… Rp. –
Ikhtisar biaya prosuksi ………………… Rp. –
Contoh :
Data persediaan bahan baku yang dimiliki oleh suatu perusahaan manufaktur yang
dalam mencatat persediaan bahan baku menggunakan sistem periodik pada bulan
Desember 2008 sebagai berikut:
Persediaan bahan baku, 1 Desember …………………….Rp. 6.000.000,00
Pembelian bahan baku secara kredit bulan Desember ….. Rp. 56.300.000,00
Persediaan bahan baku, 31 Desember …………………..Rp. 8.500.000,00
Ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember yaitu: Memindah saldo akan persediaan
bahan baku awal period eke akun ikhtisar biaya produksi.
Ikhtisar biaya produksi ………………………Rp. 6.000.000,00
Persediaan bahan baku (awal) …………… Rp. 6.000.000,00
Mencatat saldo akun persediaan bahan baku akhir periode dengan membuka akun
ikhtisar biaya produksi.
Persediaan bahan baku (akhir) ………………Rp. 8.500.000,00
Ikhtisar biaya produksi …………………… Rp. 8.500.000,00
Untuk memahami pencatatan biaya overhead pabrik, simak contoh berikut ini:
Biaya overhead pabrik yang terjadi pada suatu pabrik selama Desember 2008
sebagai berikut:
Des 5 Membayar biaya reparasi mesin sebesar Rp. 1.600.000,00
Des 8 Membayar beban listrik gedung pabrik sebesar Rp. 1.000.000,00
Des 31 BOP yang terjadi akhir bulan 31 Desember 2008 adalah
Contoh:
Untuk memahami pencatatan barang yang belum selesai dikerjakan dalam sistem
pencatatan periodic, perhatikan contoh penyelesaian transaksi berikut ini:
Diketahui data persediaan barang dalam proses tanggal 1 Desember 2008 sebesar Rp.
14.300.000,00. Menurut informasi dari bagian produksi bahwa persediaan barang
dalam proses 31 Desember 2008 sebesar Rp. 10.200.000,00.
Berdasarkan data di atas, ayat jurnal penyesuaian tanggal 31 Desember 2008
adalah:Memindah saldo akun persediaan BDP awal period eke akun ikhtisar biaya
produksi.
Des 31
Ikhtisar biaya produksi Rp. 14.300.000,00 Rp. –
Persediaan BDP Rp. – Rp. 14.300.000,00
Mencatat saldo akun persediaan BDP akhir periode dengan membuka akun ikhtisar
biaya produksi.
Des 31
Persediaan BDP Rp. 10.200.000,00 Rp. –
Ikhtisar biaya produksi Rp. – Rp. 10.200.000,00
Mencatat saldo akun persediaan barang jadi akhir periode dengan membuka akun
ikhtisar laba rugi.
Des 31
Persediaan barang jadi Rp 34.000.000,00 Rp. –
Ikhtisar laba rugi Rp. – Rp. 34.000.000,00
Soal 2.
PT BSI memiliki Persediaan bahan baku awal tahun atau 1 Januari 2010 Rp.
1.000.000,Pembelian bahan baku selama tahun 2010 Rp. 10.000.000 sedangkan persediaan
akhir bahan baku per 31 desember 2010 Rp. 500.000
Pertanyaan:
Hitunglah pemakaian bahan baku selama tahun 2010
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan bahan baku.
Jawab:
Biaya pemakaian bahan baku
Persediaan bahan baku 1 Januari 2010 Rp. 1.000.000
Pembelian selama 2010 Rp. 10.000.000+
Bahan baku siap untuk dipakai Rp. 11.000.000
Persediaan bahan baku per 31 desember 2010 Rp. 500.000-
Biaya Pemakaian bahan baku tahun 2010 Rp. 10.500.000
Jurnal pemindahan pembelian bahan baku ke persediaan bahan baku pada akhir periode
(AJP)
Persediaan bahan baku Rp. 10.000.000
Pembelian Rp. 10.000.000
Soal 3.
BSI mengeluarkan biaya TKL selama 2010 sebesar Rp. 5.000.000
Buatlah jurnal pencatatan yang berhubungan dengan BTKL
Jawab:
Pada saat membayar BTKL
Biaya gaji/upah Rp. 5.000.000
Kas Rp. 5.000.000
Soal 4.
PT.BSI membayar perskot asuransi mesin pabrik Rp. 40.000 untuk masa 2 tahun,BTKTL
Rp. 500.000 yang belum dibayar per 31 desember 2010 Rp. 50.000,Biaya bahan penolong
Rp. 100.000, biaya sewa gedung Rp. 400.000 80% dibebankan pabrik yang 20%
dibebankan biaya kantor, BOP lainnya Rp. 25.000, Biaya penyusutan mesin pabrik 10%
dari harga perolehan Rp. 1.000.000
Jawab:
Pada Saat pembayaran
Porskot asuransi Rp.40.000
Kas Rp. 40.000
BTKTL Rp.500.000
Kas Rp. 500.000
Soal 5.
Dari data kasus diatas jika persediaan awal barang dalam proses Rp. 80.000 dan
persediaan akhir barang dalam proses Rp. 60.000,-
Hitunglah Harga Pokok Produksinya.
Jawab
Persediaan awal barang dalam proses Rp. 80.000
Biaya barang dalam proses Rp 16.615.000 +
Rp.16.695.000
Persediaan akhir barang dalam proses Rp. 60.000
–
Harga Pokok
Produksi Rp.16.635.000
============
Soal 6.
Pada data PT. BSI diatas jika ditambahkan jumlah persediaan awal barang jadi per 1
januari 2010 Rp. 200.000 dan persediaan akhir 31 Desember 2010 untuk barang jadi Rp.
100.000.
Hitunglah Harga Pokok Penjualannya.
Jawab:
Persediaan awal barang jadi 1 januari 2010 Rp. 20.000
Harga Pokok Produksi Rp.16.635.000+
Rp.16.655.000
Persediaan akhir barang jadi 31 desember 2010 Rp. 100.000
–
Harga Pokok
Penjualan Rp.16.555.000
===========
Soal Latihan
Data Keuangan untuk Neraca Saldo per 31 desember 2010 PT. BSI adalah sebaga berkut:
Kas Rp. 100.000
Persediaan bahan baku Rp. 120.000
Persediaan barang dalam proses Rp. 80.000
Persediaan barag jadi Rp. 200.000
Porskot asuransi Rp. 48.000
Mesin pabrik Rp. 1.000.000
Perabot kantor Rp. 200.000
Pembelian bahan baku Rp. 1.500.000
Biaya BTKL Rp. 1.000.000
BTKTL Rp. 400.000
Pemakaian Bahan penolong Rp. 100.000
Biaya sewa gedung Rp. 400.000
BOP lain2 Rp. 100.000
Biaya administrasi kantor Rp. 200.000
Akumulasi penyusutan mesin pabrik Rp. 100.000
Akumulasi penyusutan perabot kantor Rp. 40.000
Modal saham Rp. 1.000.000
Laba ditahan Rp. 308.000
Penjualan Rp. 4.000.000
Jumlah Rp. 5.448.000 Rp. 5.448.000
=========== =============
Jawab:
Ayat Jurnal Penyesuaian:
1. Biaya Asuransi mesin pabrik Rp. 24.000