Anda di halaman 1dari 9

Tugas Pajak (Rabu, 19 Agustus 2020)

Kelompok 4 :

 Aprillia Andora Michi,


 Dela Margareta,
 Felicia Wijaya,
 Jonathan Vincent Lie,
 Ng Novi,
 Vivian Tan

Bab III, Rekonsiliasi Fiskal.

A. Latihan soal pilihan ganda.


1. Menurut konsep biaya perpajakan, tidak semua pengeluaran bisa
dibebankan sebagai biaya, contohnya …. Tidak dibebankan sebagai biaya.
A. Sumbangan
B. Penyusutan
C. Amortisasi
D. Biaya yang besar
E. Bea siswa
2. Koreksi-koreksi yang akan menambah laba pajak disebut koreksi…
A. Fiskal
B. Laba pajak
C. Fiskal positif
D. Fiskal negatif
E. Laba akuntansi
3. Apabila dividen bukan merupakan objek pajak, maka bagaimana
memperlakukan perpajakan bunga atas pinjaman yang digunakan untuk
membeli saham?
A. Dapat dibebankan sebagai biaya
B. Sebagai objek pajak
C. Bukan objek pajak
D. Tidak dapat dibebankan sebagai biaya
E. Tidak ada jawaban yang benar
4. Perhatikan data dibawah ini
I. Karyawan swasta (pegawai tetap)
II. Koperasi
III. PNS
IV. Firma dan CV
V. TNI/POLRI
Yang bukan termasuk dalam subjek PPh badan adalah...
A. I, II, dan III
B. I, II, dan IV
C. I, II, dan V
D. I, III, dan V
E. I, III, dan IV
5. Metode penyusutan yang di gunakan oleh perusahaan adalah metode
jumlah angka tahun, sedangkan Ditjen Pajak adalah saldo menurun dan
garis lurus. Perbedaan tersebut di sebut…
A. Beda kedudukan
B. Beda langsung
C. Beda tak langsung
D. Beda tetap
E. Beda waktu
6. Penyebab terjadinya koreksi fiskal adalah…
A. Beda waktu dan beda pengakuan
B. Beda tetap dan beda pembebanan
C. PSAK dan UU perpajakan
D. Beda waktu dan beda tetap
E. SAK ETAP dan beda IFRS
7. Sebuah lampiran SPT tahunan PPh berupa kertas kerja yang berisi
penyesuaian antara laba/rugi sebelum pajak menurut komersial menurut
laba/rugi menurut SPT tahunan di sebut…
A. Koreksi SPT
B. Koreksi SSP
C. Koreksi SKP
D. Koreksi fiskal
E. Koreksi komersial
8. Berikut yang bukan merupakan unsur-unsur PPh badan adalah…
A. Badan usaha
B. Berkedudukan di Indonesia
C. Laba/rugi badan usaha
D. Penghasilan karyawan setahun
E. Pajak penghasilan
9. Besarnya tarif penyusutan bangunan permanen adalah sebesar…
A. 35%
B. 25%
C. 15%
D. 10%
E. 5%
10. Perbedaan yang bersifat tetap dan sekali pajak tidak memperkenankan
suatu biaya, maka selamanya biaya atau pemdapatan tersebut harus
dikeluarkan dari perhitungan pajak, disebut…
A. Beda langsung
B. Beda tak langsung
C. Beda kedudukan
D. Beda waktu
E. Beda tetap
11. Piutang ragu-ragu dihapuskan karena debitur meninggalkan Indonesia dan
tidak diketahui alamatnya, maka perlakuan untuk koreksi fiskal ini adalah…
A. Tidak ada koreksi
B. Koreksi fiskal negatif
C. Koreksi fiskal positif
D. Koreksi fiskal substansif
E. Koreksi fiskal degresif
12. Perhatikan pernyataan di bawah ini
I. Nilai persediaan akhir dicatat terlalu tinggi
II. Penyusutan mesin disusutkan terlalu kecil
III. Penyusutan gedung permanen 2% dari harga perolehan
IV. Prive untuk pemilik perusahaan
Yang termasuk dalam koreksi fiskal positif adalah…

A. I dan II
B. I dan III
C. I dan VI
D. II dan III
E. II dan VI
13. Tanah disusutkan sebesar 2% dari harga perolehan Rp 500.000.000,00.
Maka koreksi fiskal untuk tanah adalah…
A. Koreksi fiskal positif Rp 10.000.000,00
B. Koreksi fiskal negatif Rp 10.000.000,00
C. Koreksi fiskal negatif Rp 25.000.000,00
D. Koreksi fiskal positif Rp 25.000.000,00
E. Dihapuskan
14. Tanah yang diperbolehkan disusutkan berdasarkan UU perpajakan
adalah…
A. Tanah yang digunakan untuk gedung kantor perusahaan
B. Tanah yang digunakan sebagai bahan produksi
C. Tanah yang digunakan untuk pendirian bahan produksi
D. Tanah perusahaan yang di sewakan
E. Tanah perusahaan yang menggangur
15. Peraturan perpajakan yang menetapkan bahwa tarif yang digunakan untuk
penyusutan gedung permanen saldo menurun adalah…
A. 10%
B. 40%
C. 50%
D. 60%
E. 70%
16. Gedung permanen dengan harga perolehan Rp 250.000.000,00 disusutkan
sebesar 10% sebulan. Koreksi fiskal untuk gedung adalah…
A. Koreksi fiskal positif Rp 25.000.000,00
B. Koreksi fiskal negatif Rp 25.000.000,00
C. Koreksi fiskal positif Rp 12.500.000,00
D. Koreksi fiskal negatif Rp 12.500.000,00
E. Dihapuskan
17. Harga perolehan mesin Rp 50.000.000,00 dan disusutkan sebesar 20%
(saldo menurun) dan memiliki masa manfaat 4 tahun. Maka koreksi fiskal
untuk mesin adalah…
A. Koreksi fiskal negatif Rp 15.000.000,00
B. Koreksi fiskal positif Rp 15.000.000,00
C. Koreksi fiskal negatif Rp 25.000.000,00
D. Koreksi fiskal positif Rp 25.000.000,00
E. Koreksi fiskal positif Rp 30.000.000,00
18. Perusahaan “GUS” penghasilan setahun adalah Rp 800.000.000,00 dan
PKP ditemukan adalah Rp 690.000.000,00. Tarif PPh badan untuk
perusahaan “GUS” adalah…
A. 1%
B. 5%
C. 10%
D. 15%
E. 25%
19. Ditemukan peredaran bruto untuk PT HALU sebesar Rp 1.000.000.000,00
dan PKP senesar Rp 980.000.000,00. Maka PPh badan milik PT HALU
adalah…
A. Rp 1.000.000.000,00
B. Rp 274.400.000,00
C. Rp 245.000.000,00
D. Rp 122.500.000,00
E. Rp 9.800.000,00
20. Contoh perbedaan waktu adalah…
A. Penyusutan gedung
B. Pendapatan diterima di muka
C. Sewa dibayar di muka
D. Asuransi di bayar di muka
E. Beban bunga

B. Essay
1. PT. Indonesia Merdeka dalam bisnis perdagangan kain batik yang
merupakan wajib pajak badan yang berdomisili di Pekalongan. Data
laporan keuangan 2017 adalah sebagai berikut (dalam ribuan rupiah):
Penjualan (termasuk penjualan kepada instansi pemerintah sebesar 1.250.000
Rp.200.000 harga belum trmsk PPN)
Persediaan, 1 Januari 2017 200.000
Pembelian 1.000.000
Persediaan, 31 Desember 2017 720.000
Beban operasional:
Gaji 55.000
Tunjangan transport karyawan 45.000
Beban makan kantor 6.000
Beban pengobatan di tanggung perusahaan 20.000
Beban training karyawan 15.000
Beban seragam satpam 12.000
Beban sanksi administrasi pajak 10.000
Beban bunga pinjaman 7.000
Cadangan penghapusan piutang 5.000
Beban jamuan tamu tanpa daftar nominatif 10.000
Beban listrik dan telepon kantor 24.000
PBB dan bea materai 3.000
Penyutusan aset tetap 40.000
Premi asuransi kebakaran pabrik 10.000
Bantuan untuk panitia HUT RI 5.000
Sumbangan ke panti asuhan Rizky 8.000
Pendapatan lain-lain:
Sewa kendaraan boks kpd Fa. Maju (setelah PPh) 9.850
Keuntungan selisih kurs 5.000
Penerimaan kembali PBB yang telah dibebankan 5.000
Jasa giro Bank JAYA (sblm PPH) 2.000
Penghasilan bunga deposito (sblm PPH) 1.000
Laba neto penjualan dari singapura (sblm dipotong pajak penghasilan 200.000
negara sumber sebesar 20%)

Keterangan tambahan:
Jenis asset Tahun beli Harga beli ribuan (Rp.)
Bangunan permanen 6 Juli 2014 400.000
Kelompok 1 10 Desember 2015 60.000

 Penyusutan fiskal menggunakan metode garis lurus


 Persediaan akhir dinilai dengan metode LIFO, sedangkan apabila dinilai dengan
metode FIFO sebesar Rp.700.000.000
 Membayar PPh pasal 22 sbsr (1.5% x RP.200.000.000)=Rp.3.000.000
 Membayar PPh pasal 23 sbsr (1.5% x Rp.10.000.000) = Rp.150.000
 Membayar PPh pasal 25 selama 12 bln untuk setiap masa pajak Rp.5.000.000
selama tahun 2017

Pertanyaan :

1. Buatlah rekonsiliasi fiskal untuk PT. Indonesia Merdeka, sehingga diketahui


penghasilan kena pajaknya
2. Hitunglah PPh Pasal 29 untk tahun 2017
3. Hitunglah PPH pasal 25 untuk tahun 2018

Jawaban:
PT. Indonesia Merdeka

Rekonsiliasi Fiskal 2017


Menurut koreksi Fiskal
Keterangan menurut Fiskal Keterangan
Akuntansi positif negatif
Rp Rp
Penjualan 1.250.000     1.250.000  
HPP:          
Rp Rp
Persediaan awal 200.000     200.000  
Rp Rp
Pembelian 1.000.000     1.000.000  
Rp Rp Rp
Persediaan akhir 720.000   20.000 700.000 Pasal 10 ayat 6
Rp Rp
  480.000     500.000  
Rp Rp
penghasilan bruto usaha 770.000     750.000  
beban operasional :          
Rp Rp
gaji 55.000     55.000  
Rp Rp
tunjangan transport karyawan 45.000     45.000  
Rp Rp
beban makan kantor 6.000     6.000  
beban pengobatan di tanggung Rp Rp Rp
perusahaan 20.000 20.000   - pasal 9 ayat 1
Rp Rp
beban training karyawan 15.000     15.000  
Rp Rp
beban seragam satpam 12.000     12.000  
Rp Rp Rp
beban sanksi administrasi pajak 10.000 10.000   - pasal 9 ayat 1
Rp Rp
beban bunga pinjaman 7.000     7.000  
Rp Rp Rp
cadangan penghapusan piutang 5.000 5.000   - pasal 9 ayat 1
beban jamuan tamu tanpa daftar Rp Rp Rp SE-
nominatif 10.000 10.000   - 27/PJ.22/1986
Rp Rp
beban listrik dan telepon 24.000     24.000  
Rp Rp
PBB dan bea materai 3.000     3.000  
Rp Rp Rp
penyusutan asset tetap 40.000 5.000   35.000 pasal 11 ayat 6
premi asuransi kebakaran Rp     Rp  
10.000 10.000
Rp Rp Rp
bantuan untuk panitia HUT RI 5.000 5.000   - pasal 9 ayat 1
Rp Rp Rp
sumbangan ke panti asuhan Rizky 8.000 8.000   - pasal 9 ayat 1
Rp Rp
total beban operasional 275.000     212.000  
Rp Rp
penghasilan neto usaha 495.000     538.000  
penghasilan dari luar usaha          
Rp Rp Rp
sewa kendaraan boks Fa. Maju 9.850 150   10.000 pasal 4 ayat 1
Rp Rp
keuntungan selisih kurs 5.000     5.000  
Rp Rp
penerimaan kembali PBB 5.000     5.000  
Rp Rp Rp
jasa giro Bank Jaya 2.000   2.000 - pasal 4 ayat 2
Rp Rp Rp
penghasilan bunga deposito 1.000   1.000 - pasal 4 ayat 2
Rp Rp
total penghasilan dari luar usaha 22.850     20.000  
beban dari luar usaha:          
Rp Rp
laba bersih usaha dalam negeri 517.850     558.000  
Rp Rp
penghasilan dr singapura 200.000     200.000  
Rp Rp
penghasilan kena pajak 717.850     785.000  
PPh pasal 29 :

PPh terutang

(50% x 28%) x Rp.758.000.000 106.120.000

Kredit pajak:

PPh pasal 22 3.000.000

PPh pasal 23 150.000

PPh pasal 24:

Kredit pajak maximal singapura

(200.000.000 : 758.000.000) x 106.120.000 = 28.000.000

20% x Rp.200.000.000 =40.000.000

PPh pasal 24 28.000.000

PPh pasal 25 60.000.000 +

91.500.000-

PPh kurang bayar 14.970.000

PPh pasal 25 thn 2018:

PPH terutang 106.120.000

PPh pasal 22 ( 3.000.000)

PPh pasal 23 ( 150.000)

PPh pasal 24 ( 28.000.000)

PPh pasal 25 selam 1 thn ( 74.970.000)

PPh pasal 25 per bulan 6.247.500

Anda mungkin juga menyukai