Anda di halaman 1dari 3

Ada beberapa kegiatan atau aktivitas yang biasa terjadi pada saat aktiva tetap

digunakan.
1. Pemeliharaan (Maintenance)
Pemeliharaan atau Maintenance aktiva tetap suatu tindakan yang bertujuan hanya
untuk membuat aset tetap berfungsi normal seperti biasanya dan segala bentuk
pengeluaran sebaiknya dijadikan biaya atau di BEBAN kan diperiode pada saat biaya
maintenance di keluarkan.
Contoh Kasus Biaya Maintenance:
Untuk memberikan Oli pada mesin produksinya seperti biasanya, PT ABC
mengeluarkan uang sebesar Rp 400.000 serta membersihkan mesinnya. Transaksi
tersebut sangat jelas, bahwa PT ABC mengeluarkan cash untuk menjaga agar mesin
produksinya bisa berfungsi sebagaimana mestinya, dan pengeluaran ini dicatat dengan
jurnal sebagai berikut :
Office Maintenance
400.000
Cash
400.000
2. Perbaikan Aktiva Tetap (Repair)
Perbaikan (repair) merupakan aktivitas atau tindakan atas aktiva tetap dimana
aktivitas ini lebih besar daripada aktivitas pemeliharaan (maintenance). jika aktiva
tetap tersebut dapat berfungsi secara maksimal apabila dilakukan tindakan perbaikan
(repair) terlebih dahulu diamana ada bagian atau komponen pada aktiva tetap tersebut
menurun fungsinya tetapi masih belum diperlukan pergantian menyeluruh atas aktiva
tetap tersebut.
Contoh Kasus :
Dari kasus PT ABC diatas, saat teknisi mulai akan memasukkan atau mengganti Oli
akan tetapi diketahui komponen saluran Oli mesinnya diketahui bocor terkena korosi
sehingga oli mesin tak bisa bekerja semestinya. untuk itu PT ABC harus
mengeluarkan biaya tambahan untuk mengelas bagian mesin tersebut sebesar Rp
600.000,- Dari contoh kasus di atas, kita dapat melihat bahwa tindakan ini bukan
hanya sekedar aktivitas melakukan pemeliharaan (maintenance) melainkan sudah
terjadi aktivitas perbaikan (repairs) pada aktiva tetap mesin yang dimiliki PT ABC.
maka, PT ABC harus melakukan pencatatan sebagai berikut :
Akumulasi Penyusutan Mesin
600.000
Office Maintenance
Cash

400.000
400.000

3. Pergantian Komponen Aset


Penggantian komponen aktiva tetap, sudah jelas maksudnya, aktivitas penggantian
satu atau beberapa komponen dari aset tetap.

Contoh Kasus Penggantian Komponen:


Ditemukan bahwa wiper kaca mobil rusak dan ban mobil operasional pecah, wiper
tidak bisa dipakai lagi sedangkan spionnya pecah. maka PT ABC perlu melakukan
penggantian terhadap komponen yang sudah tidak berfungsi tersebut secara terpisah.
dari nota pembelian. tertera harga ban Rp 1.475.000,- dan harga wiper kaca mobil
adalah 70.000,- Atas transaksi tersebut, dilakukan pencatatan sebagai berikut :
Maintenance
70.000
Akumulasi Penyusutan Mobil
1.475.000
Cash
1.545.000
4. Pengangkatan Kapasitas Perusahaan
Pengangkatan Kapasitas Perusahaan yang sedang bertumbuh dan berkembang
biasanya jumlah produksinya juga meningkat. akibatnya, perusahaan mau tak mau
melakukan pengingkatan kapasitas (upgrade) terhadap aset tetap yang
digunakan,apakah itu gudang, mesin, tanah atau apapun itu sumber daya yang
menghasilkan terhadap pertumbuhan perusahaan. jika terjadi upgrading terhadap
aktiva tetap, hal ini akan menimbulkan pengeluaran pengeluaran yang cukup bernilai
material bagi perusahaan.
Contoh Kasus Peningkatan Kapasitas (Up-grading):
PT Bianglala, yang bergerak dalam usaha pakan ternak, akhir akhir ini mengalami
permintaan pesanan, omzet terus bertambah, untuk itu PT Bianglala memutuskan
untuk menambah kapasitas mesin Boiler yang dimiliki saat ini. pemanas boiler ini
menggunakan bahan bakar kayu dan ingin di ubah menjadi bahan bakar batu bara
agar kinerja boiler meningkat. dalam peningkatan kapasitas tersebut. PT Bianglala
mengeluarkan kas dengan rincian sebagai berikut :
Pembelian Besi
17.000.000
Biaya Pasang Teknisi
7.000.000
Penadah Batu Bara
6.000.000
Biaya Lain Lain
2.000.000
Transaksi tersebut dicatat :
Mesin
32.000.000
Cash
32.000.000
5. Turun Mesin (Overhaul)
Turun mesin (overhaul) akan dialami oleh aset tetap tipe mesin atau aktivitasnya
menggunakan mesin.
Contohnya: Mobil, Mesin produksi, mobil atau kendaraan lainnya dan peralatan yang
berhubungan dengan produksi. Aktiva mengalami turun mesin jika untuk bisa
membuat suatu aset berfungsi dengan baik diperlukan pembongkaran hampir
menyeluruh pada komponen utama dari aktiva tetap tersebut, lalu dilakukan
pemasangan kembali. Pada saat aktiva dalam proses turun mesin, terjadi juga proses

pergantian komponen, pemeliharaan, juga perbaikan pada aset mesin tersebut.


Aktivitas over haul biasanyanya terjadi saat mesin menurun outputnya secara
signfikan karena penggunaan yang sering. Tindakan over haul akan memperpanjang
umur keekonomian mesin tersebut. Maka pengeluaran yang timbul sebaiknya
dikapitalisasi dengan mendebit rekening akumulasi penyusutan sebesar pengeluaran
turun mesin tersebut.
Contoh Kasus Turun Mesin:
PT ABC Melakukan Turun Mesin pada salah satu mesin produksinya. Mesin yang di
beli 9 tahun lalu diperoleh dengan harga Rp 50.000.000. saat itu, mesin tersebut
diestimasimemiliki life time selama 10 tahun dengan menggunakan metode
penyusutan garis lurus. Setelah dilakukan turun mesin tersebut, mesin tersebut
diperkirakan akan mampu produktif hingga 5 tahun kedepan. Perusahaan
menghabiskan dana hingga Rp. 8.000.000 untuk turun mesin tersebut. Maka
dilakukan pencatatan sebagai berikut :
Akumulasi Penyusutan
8.000.000
Cash
8.000.000
Catatan : Jurnal diatas untuk mengkapitalisasi pengeluaran atas turun mesin sebesar
Rp 8.000.000.

Anda mungkin juga menyukai