PT Bianglala, yang bergerak dalam usaha pakan ternak, akhir akhir ini mengalami
permintaan pesanan, omzet terus bertambah.
untuk itu PT Bianglala memutuskan untuk menambah kapasitas mesin Boiler yang
dimiliki saat ini.
Pemanas boiler ini menggunakan bahan bakar kayu dan ingin di ubah menjadi
bahan bakar batu bara agar kinerja boiler meningkat.
Turun mesin (overhaul) akan dialami oleh aset tetap tipe mesin atau aktivitasnya
menggunakan mesin.
Contohnya: Mobil, Mesin produksi, mobil atau kendaraan lainnya dan peralatan
yang berhubungan dengan produksi.
Aktiva mengalami turun mesin jika untuk bisa membuat suatu aset berfungsi
dengan baik diperlukan pembongkaran hampir menyeluruh pada komponen utama
dari aktiva tetap tersebut, lalu dilakukan pemasangan kembali.
Pada saat aktiva dalam proses turun mesin, terjadi juga proses pergantian
komponen, pemeliharaan, juga perbaikan pada aset mesin tersebut.
Aktivitas over haul umumnya terjadi saat mesin menurun output-nya secara
signfikan karena penggunaan yang sering.
Tindakan over haul akan memperpanjang umur keekonomian mesin tersebut.
Saat itu, mesin tersebut diestimasi memiliki life time selama 10 tahun dengan
menggunakan metode penyusutan garis lurus.
Setelah dilakukan turun mesin tersebut, mesin tersebut diperkirakan akan mampu
produktif hingga 5 tahun kedepan.
Perusahaan menghabiskan dana hingga Rp. 8.000.000 untuk turun mesin tersebut
Akumulasi
Debit | 8.000.000
Penyusutan
Notes :
Jurnal diatas untuk mengkapitalisasi pengeluaran atas turun mesin sebesar Rp
8.000.000
Masalah berikutnya :
Keterangan
5 Tahun adalah umur ekonomis setelah turun mesin, selama 5 tahun ke depan
mesin tersebut dapat beroperasi
Nilai Buku tutup tahun ke-8 ini pun menjadi bisa kita hitung, yaitu :
Tindakan atau aktivitas yang ditujukan hanya untuk membuat suatu aktiva tetap
berfungsi sebagaimana mestinya disebut dengan PEMELIHARAAN (Maintenance),
dan pengeluaran yang timbul hendaknya di bebankan (dijadikan biaya) pada
periode yang sama.
Apakah boleh dikapitalisasi ? (jawabannya ada di akhir sub pokok bahasan ini)
Contoh Kasus :
Jelas bisa kita lihat bahwa aktivitas ini adalah dimaksudkan hanya untuk membuat
AC tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka atas pengeluaran
tersebut dicatat sebagai berikut :
Contoh Kasus :
Bagian IT menemukan salah satu mouse computer tidak berfungsi lagi, dan sebuah
DVD RW pada computer yang lain juga tidak berfungsi, untuk itu diperlu dilakukan
penggantian terhadap kedua kompenen tersebut secara terpisah. Dari nota
pembelian komponen terlihat harga mouse adalah Rp 35,000,- sedangkan harga
DVD RW adalah Rp 450,000,-
Contoh Kasus :
Sudah beberapa bulan belakangan ini listrik di pabrik PT. XYZ sering mengalami
padam ditempat. Setelah diselidiki oleh electrician, diketahui penyebabnya adalah
karena penggunaan listrik di pabrik yang semakin meningkat seiring dengan adanya
penambahan beberapa mesin. Untuk itu diperlukan penambahan daya. Atas
penambahan daya tersebut, terjadi pengeluaran kas dengan rincian sebagai berikut
:
Istilah turun mesin (overhaul) terjadi pada aktiva tetap yang bekerjanya
menggunakan mesin. Misalnya : Mobil, Kendaraan, mesin produksi, peralatan
produksi. Dikatakan mengalami turun mesin apabila untuk membuatnya berfungsi
lebih baik, diperlukan tindakan pembongkaran terhadaphampir seluruh komponen
atau komponen utama dari aktiva tersebut, untuk kemudian dilakukan pemasangan
kembali. Pada proses turun mesin hampir pasti akan terjadi sekaligus tindakan :
Pemeliharaan, Perbaikan, penggantian koponen. Turun mesin (overhaul) biasanya
terjadi disaat-saat aktiva tersebut mengalami penurunan fungsi (kapasitas) yang
sangat signifikan akibat penggunaan yang sudah relatif lama.
Aktifitas turun mesin (overhaul) sudah pasti akan membuat umur ekonomis aktiva
tersebut menjadi bertambah. Untuk itu, pengeluaran-pengeluaran yang timbul
hendaknya dikapitalisasi dengan cara mendebit rekening akumulasi penyusutan
(accumulated depreciation) sebesar pengeluaran overhaul tersebut.
Contoh Kasus :
Memasuki tahun ke-8, salah satu mesin produksi PT. Royal Bali Cemerlang yang 7
tahun lalu diperoleh Rp 10,000,000,- (life time estimation 8 tahun), perlu
dilakukan turun mesin, untuk melakukan turun mesin, perusahaan membayar
sebesar Rp 7,000,000,- setelah turun mesin, mesin tersebut diperkirakan akan
masih produktif sampai 7 tahun ke depan.
Masalah berikutnya :
Berapa besarnya akumulasi penyusutan (Accum Deprec) setelah terjadi overhaul ?
Berapa besarnya Nilai Buku (book value) setelah overhaul ?
Berapa biaya penyusutan (depreciation) yang akan dibebankan pada tahun ke-8
ini ?
Berapa Nilau Buku Tutup Tahun ke-8 (Closing Book Value) nanti ?
Untuk menjawab semua pertanyaan di atas, maka perlu kita lakukan perhitungan
awal sebagai berikut :
Nilai Buku tutup tahun ke-8 ini pun menjadi bisa kita hitung, yaitu : Rp 8,250,000
Rp 1,178,571,- = Rp 7,071,429,-