KELOMPOK 3
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
Adji Aliaras D
Deni Roanita
Fenti Fitriani
Helsa Marshella P
Indira Prabandari
Petalita Akhirullistya
PENGGUNAAN AKTIVA TETAP (Utilization)
Penggunaan aktiva tetap (utilization) adalah 2nd phase dari siklus hidup aktiva
tetap. Pada masa inilah aktiva tetap diharapkan berproduksi,
menghasilkan output dan memberikan hasil kembali (gains / laba
/ profit / earning) atas costyang pernah dikeluarkan pada masa perolehannya.
Atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan pada suatu aktiva tetap, ada 2 (dua)
konsekwensi utama yang akan timbul :
1. Adanya pengeluaran (expenditure) untuk pemeliharaan (maintenance),
perbaikan (repair/betterment), penggantian komponen (replacement), turun mesin
(overhaul).
2. Adanya penurunan fungsi sekaligus berkurangnya umur ekonomis atas aktiva
tetap yang dipergunakan, yang biasa kita kenal dengan PENYUSUTAN
(depreciation).
1).Pemeliharaan (Maintenance)
Tindakan atau aktivitas yang ditujukan “hanya” untuk membuat suatu aktiva tetap
berfungsi sebagaimana mestinya disebut dengan PEMELIHARAAN (Maintenance),
dan pengeluaran yang timbul hendaknya di bebankan (dijadikan biaya) pada periode
yang sama.
Contoh Kasus :
PT. Royal Bali Cemerlang, membayar sebesar Rp 75,000,- untuk membersihkan 1
unit AC di ruangan Accounting sekaligus menambah Freon sebanyak 5 psi.
Jelas bisa kita lihat bahwa aktivitas ini adalah dimaksudkan hanya untuk membuat
AC tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka atas pengeluaran
tersebut dicatat sebagai berikut :
Contoh Kasus :
Dari kasus yang sama di atas, akan tetapi tehnisi AC perlu melakukan
penyambungan kabel ulang dan melakukan pengelasan pada pangkal pipa selang
yang sudah mengalami korosi ringan. Untuk itu PT.
Royal Bali Cemerlang harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp 350,000,-
Dapat kita lihat bahwa tindakan ini tidak hanya sekedar melakukan pemeliharaan
(maintenance) melainkan sudah terjadi aktivitas perbaikan (repaires). Untuk itu PT.
Royal Bali Cemerlang melakukan pencatatan sebagai berikut :
2).Perbaikan (Repair/betterment)
Perbaikan (repair) diperhitungkan sebagai aktivitas yang lebih besar dibandingkan
dengan pemeliharaan (maintenance). Dikatakan perbaikan (repair) apabila; untuk
membuat aktiva tersebut berfungsi sebagaimana mestinya diperlukan tindakan
pemulihan kondisi atas bagian/sparepart/komponen yang mengalami penurunan
fungsi, akan tetapi belum diperlukan suatu penggantian.
Contoh Kasus :
Dari kasus yang sama di atas, akan tetapi tehnisi AC perlu melakukan
penyambungan kabel ulang dan melakukan pengelasan pada pangkal pipa selang
yang sudah mengalami korosi ringan. Untuk itu PT. Royal Bali Cemerlang harus
mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp 350,000,-
Dapat kita lihat bahwa tindakan ini tidak hanya sekedar melakukan pemeliharaan
(maintenance) melainkan sudah terjadi aktivitas perbaikan (repaires). Untuk itu PT.
Royal Bali Cemerlang melakukan pencatatan sebagai berikut :
Contoh Kasus :
Sudah beberapa bulan belakangan ini listrik di pabrik PT. XYZ sering mengalami
padam ditempat. Setelah diselidiki oleh electrician, diketahui penyebabnya adalah
karena penggunaan listrik di pabrik yang semakin meningkat seiring dengan adanya
penambahan beberapa mesin. Untuk itu diperlukan penambahan daya. Atas
penambahan daya tersebut, terjadi pengeluaran kas dengan rincian sebagai berikut :
Aktifitas turun mesin (overhaul) sudah pasti akan membuat umur ekonomis aktiva
tersebut menjadi bertambah. Untuk itu, pengeluaran-pengeluaran yang timbul
hendaknya dikapitalisasi dengan cara mendebit rekening akumulasi penyusutan
(accumulated depreciation) sebesar pengeluaran overhaul tersebut.
Contoh Kasus :
Memasuki tahun ke-8, salah satu mesin produksi PT. Royal Bali Cemerlang yang 7
tahun lalu diperoleh Rp 10,000,000,- (life time estimation 8 tahun), perlu dilakukan
turun mesin, untuk melakukan turun mesin, perusahaan membayar sebesar Rp
7,000,000,- setelah turun mesin, mesin tersebut diperkirakan akan masih produktif
sampai 7 tahun ke depan.
Maka dilakukan pencatatan sebagai berikut :
Masalah berikutnya :
Berapa besarnya akumulasi penyusutan (Accum Deprec) setelah terjadi overhaul ?
Berapa besarnya Nilai Buku (book value) setelah overhaul ?
Berapa biaya penyusutan (depreciation) yang akan dibebankan pada tahun ke-8 ini ?
Berapa Nilau Buku Tutup Tahun ke-8 (Closing Book Value) nanti ?
Untuk menjawab semua pertanyaan di atas, maka perlu kita lakukan perhitungan
awal sebagai berikut :
1. Tingkat Keseringan
Jika jenis pengeluaran tersebut sering terjadi dan sifatnya rutin (repetitive),
sebaiknya pengeluaran tersebut dibiayakan saja, and vice versa
2. Metrialitas
Jika pengeluaran tersebut sifatnya material, maka sebaiknya dikapitalisasi, jika tidak
berarti di bebankan (silahkan diukur dengan membandingkan antara pengeluaran
yang terjadi dengan harga perolehan aktiva-nya).
3. Lama Manfaat
Jika pengeluaran tersebut diperkirakan akan memberikan manfaat lebih dari satu
tahun buku, maka sebaiknya di kapitalisasi, jika hanya satu tahun buku atau kurang,
sebaiknya dibebankan diperiode yang sama saja.
Dalam hal ini selanjutnya dibuat dalam laporan Rugi Laba pada bagian
Biaya dan kerugian lain-lain.
a.Perusahaan mendapat Laba; jika hasil penjualan lebih tinggi dari nilai
buku, dan sebaliknya.
b.Perusahaan mendapat Rugi; Jika hasil penjualan lebih rendah dari nilai
buku suatu aktiva tetap.
Perhitungan:
Harga perolehan mobil . . . . . . . . . . . . . . . Rp 50.000.000,-
(-) Akumulasi depresiasi . . . . . . . . . . . . . . . . (Rp 44.000.000,-)
(39.000.000 + 5.000.000)
Nilai buku pada tgl. penjualan Rp. 6.000.000,-
Harga penjualan mobil Rp 15.000.000,-
Laba penjualan mobil Rp 9.000.000,-
============
Kas . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. Rp 15.000.000,-
Akum.Depr. Mobil . . . . . . . Rp 44.000.000,-
Mobil Rp 50.000.000,-
Laba penj.Akt.Tetap Rp 9.000.000,-
2.Misalkan: Perusahaan mendapat rugi.
A. Pengertian Konsinyasi :
Konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang memiliki barang
menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan harga dan syarat
yang diatur dalam perjanjian.
1. Penerimaan barang komisi dari Cho Corp. sebanyak 50 unit komputer untuk dijual
dengan harga @ Rp. 3.500.000,00
2. Dijual 50 unit komputer dengan harga @ Rp. 3.500.000,00. Komisi penjualan 20%
3. Dibayar biaya-biaya pengangkutan oleh komisioner sebesar Rp. 500.000,00
4. HPP sebesar Rp 125.000.000
DIMINTA:
Buat jurnal transaksi yang diperlukan dengan pencatatan penjualan konsinyasi dilakukan
secara terpisah dan tidak secara terpisah
JAWAB:
Jawaban dari soal diatas dengan menggunakan pembukuan pengamanat, maka oleh Cho
Corp. setiap transaksi akan dijurnal sebagai berikut :
1. b. Metode Fisik
1) Pengiriman 50 unit komputer kepada Hyundai Department Store harga pokok Rp
125.000.000
Barang-barang konsinyasi Rp 125.000.000
Sedangkan jurnal yang diperlukan apabila pencatatan didasarkan pada hasil penjualan kotor
adalah sebagai berikut: