SMK
AKUNTANSI DAN
KEUANGAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga Bahan Ajar “Belanja Satuan Kerja dan Perangkat Daerah” disusun untuk siswa/i kelas
XI SMK ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bahan Ajar ini disusun dengan tujuan
agar siswa/i dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan. Bahan Ajar ini
memaparkan secara singkat materi pembelajaran serta dilengkapi pula dengan evaluasi yang
akan mendukung ketercapaian kompetensi dasar sesuai dengan yang diharapkan.
“Tak ada gading yang tak retak”, Penyusun meyakini bahwa dalam pembuatan Bahan
Ajar Belanja Satuan Kerja dan Perangkat Daerah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang relevan dan membangun guna penyempurnaan
Bahan Ajar ini di masa yang akan datang. Semoga Bahan Ajar ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya bagi siswa/i kelas XI SMK. Akhir kata Penyusun mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
KOMPETENSI INTI............................................................................................... 1
KOMPETENSI DASAR ........................................................................................ 1
INDEKS PENCAPAIAN KOMPETENSI……………………………………….. 2
TUJUAN PEMBELAJARAN................................................................................. 3
PETUNJUK PENGGUNAAN................................................................................ 4
PETA KONSEP....................................................................................................... 5
APERSEPSI............................................................................................................. 6
GLOSARIUM……………………………………………………………………. 6
MATERI
A. BELANJA PEMERINTAH DAERAH........................................................ 7
B. AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN SKPD......................................... 10
C. AKUNTANSI BELANJA DAN BEBAN PPKD......................................... 21
D. PRAKTIKUM SKPD DINAS...................................................................... 31
LATIHAN........................................................................................................................... 22
PENGAYAAN.................................................................................................................... 24
RANGKUMAN………………………………………………………………………....... 24
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………… 26
ii
KOMPETENSI INTI
Kompetensi Inti:
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi dan
Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.8 Menganalisis transaksi akuntansi belanja satker, dan akuntansi belanja desa/kelurahan
4.8 Melakukan pencatatan akuntansi belanja satker dan akuntansi belanja desa/kelurahan
1
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menjelaskan jenis belanja dan
beban Satuan Kerja Perangkat Daerah tanpa ada kesalahan
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menjelaskan pengakuan,
pengadaan, dan pengukuran belanja dan beban dengan benar
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menganalisis transaksi dan
jurnal penerimaan, pengguna pertanggungjawaban uang persediaan dengan benar
4. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat menganalisis transaksi dan
jurnal belanja dan beban yang diawali adanya tagihan secara benar
5. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menganalisis transaksi dan
jurnal belanja dan beban pegawai dengan benar
6. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menganalisis transaksi dan
jurnal belanja dan beban barang dan jasa dengan benar
7. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menganalisis transaksi dan
jurnal belanja dan beban hibah dan bantuan sosial dengan benar
8. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menganalisis transaksi dan
jurnal belanja modal dengan benar
9. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menganalisis transaksi dan
jurnal belanja dan beban PPKD dengan rinci
10. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat mengnalisis transaksi dan jurnal
belanja dan beban sesuai konsep HOBO dengan benar
11. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menganalisis transaksi dan
jurnal belanja dan beban PPKD sebagai entitas akuntansi dengan benar
12. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menganalisis transaksi atas
hibah dan bantuan sosial dengan benar
13. Setelah berdiskusi dan menggali informasi peserta didik dapat menganalisis transaksi atas
transfer dengan benar
14. Melalui praktikum, peserta didik dapat melakukan pencatatan akuntansi belanja dan beban
SKPD tanpa ada kesalahan
15. Melalui praktikum, peserta didik dapat melakukan pencatatan akuntansi belanja dan beban
PPKD tanpa ada kesalahan
16. Melalui latihan dan penugasan, peserta didik dapat melakukan praktikum SKPD dinas tanpa
ada kesalahan
3
PETUNJUK PENGGUNAAN
Petunjuk Penggunaan
1. Setiap peserta didik mempelajari Modul ini sesuai dengan kegiatan belajar yang
bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru
2. Apabila dalam mempelajari modul ini peserta didik mengalami kesulitan, hendaknya
menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku penunjang lainnya
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, koran, buku dari
sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan bila memang diperlukan
4. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik menjawab soal-
soal latihan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk
5. Bila tes hasil belajar belum mencapaiketuntasan belajar minimal (KBM) maka peserta
didik yang bersangkutan harus mengikuti program remedial sampai mencapai KBM.
Peserta didik yang tuntas boleh dilakukan pengayaan dengan melanjutkan materi
pelajaran berikutnya
4
PETA KONSEP
Pengukuran Belanja
Akuntansi Belanja dan Transaksi dan Jurnal Belanja dan Beban Pegawai
Beban SKPD
Akuntansi Belanja Transaksi dan Jurnal Belanja dan Beban sebagai entitas
dan Beban PPKD akuntansi PPKD
5
Praktikum SKPD
Transaksi atas transfer
Dinas
APERSEPSI
GLOSARIUM
SKPD
Organisasi/lembaga pada pemerintah daerah yang bertanggungjawab kepada gubenur/bupati/walikota
dalam rangka penyelenggaraan pemerintah yang terdiri dari sekretaris daerah, dinas daerah, dan
lembaga teknis daerah sesuai dengan kebutuhan daerah
PPKD
Kepala badan/dinas/biro keuangan/bagian keuangan yang mempunyai tugas melaksanakan pegelolaan
APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah
LO (Laporan Operasional)
Laporan yang menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas
pelaporan yang tercermin dalam pendapatan LO, beban dan surplus/deficit operasional dari
suatu entitas pelaporan.
6
MATERI
b) Belanja pemeliharaan
7
Pengeluaran yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya
yang sudah ada di dalam kondisi normal tanpa memperhatikan besar kecilnya jumlah
belanja
c) Belanja perjalanan dinas
Pengeluaran yang dilakukan untuk membiayai perjalanan dinas dalam rangka
pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.
b. Belanja modal
Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya
yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal meliputi belanja
modal untuk perolehan tanah,gedung, dan bangunan, peralatan dan mesin, jalan, irigasi
dan jaringan, serta aset tak berwujud.
1) Pengeluaran untuk perolehan awal aset tetap/aset tak berwujud
Meliputi harga beli aset tetap/aset lainnya ditambah semua biaya lain yang
dikeluarkan sampai aset tetap/aset lainnya tersebut siap untuk digunakan.
2) Pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap
Hal ini jika memenuhi kriteria:
a) Pengeluaran tersebut mengakibatkan bertambahnya masa manfaat aset yang
dimiliki
b) Pengeluaran tersebut memenuhi batasan minimal nilai kapasitas aset tetap
c. Belanja lain-lain
Belanja lain-lain adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak
biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam, bantuan
sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah.
2. Pengakuan Belanja dan Beban
a. Pengakuan belanja
Pengakuan merupakan penentuan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu transaksi.
Ketentuan pengakuan belanja, antara lain:
1) Untuk pegeluaran kas dari rekening umum, belanja diakui pada saat terjadi
8
pengeluaran kas, baik untuk transaksi SKPD maupun PPKD dengan pengesahan
definitif dari BUD
2) Untuk pengeluaran kas dari bendahara pengeluaran, belanja diakui pada saat terjadi
pertanggung jawaban atas pengeluaran yang sudah diverifikasi oleh PPK SKPD dan
disahkan oleh pengguna anggaran (PA)
3) Untuk pengeluaran pada badan layanan umum (BLU), belanja diakui dengan memacu
pada peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai badan layanan umum
(BLU)
b. Pengakuan beban
Ketentuan pengakuan beban, antara lain sebagai berikut:
1) Timbul kewajiban. Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak
dari pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah.
2) Terjadi konsumsi aset. Terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas kepada
pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan atau konsumsi aset nonkas
dalam kegiatan operasional pemerintah
3) Terjadi penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Penurunan manfaat ekonomi
atau potensi jasa terjadi saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan
aset bersangkutan atau dengan berlalunya waktu
9
b. Pendekatan aset
Pembelian atau pengadaan barang dan jasa dicatat sebagai persediaan jika pembelian barang
dan jasa tersebut dimaksudkan untuk digunakan dalam satu periode anggaran atau sifatnya
untuk berjaga-jaga.
4. Pengukuran Belanja
Ketentuan pengukuran belanja:
a. Belanja pada pemerintah pusat diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari rekening kas
umum negara. Pengakuan atas terjadinya belanja langsung dilakukan ketia surat perintah
pencairan dan langsung (SPD-LS) atas belanja tersebut terbit
b. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanjanya terjadi saat
pertanggung jawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi
perbendaharaan umum
c. Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan
perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum
Berikut adalah transaksi dan jurnal beban dan belanja dalam SKPD
10
1. Transaksi dan Jurnal Penerimaan, Penggunaan Pertanggung jawaban Uang Persediaan
Contoh Kasus 1
Contoh Kasus 2
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
11
5 Jan 2018 Beban Perjalanan Dinas LO Rp18.200.000
Beban Jasa Kantor LO Rp16.800.000
Beban Bahan Pakai Habis LO Rp15.400.000
Beban Konsumsi Rapat LO Rp14.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp64.400.000
Contoh Kasus 3
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
8 Jan 2018 Kas di bendahara pengeluaran Rp64.400.000
R/K PPKD Rp64.400.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit
8 Jan 2018 Tidak ada pencatatan karena transaksi
tersebut tidak menyebabkan kas
pemerintah berubah
12
2. Transaksi dan Jurnal Belanja dan Beban Yang Diawali Adanya Tagihan
Contoh Kasus 4
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
12 Jan Beban jasa kantor Rp3.500.000
2018 Beban sewa perlengkapan kantor Rp700.000
Utang Belanja Barang & Jasa Rp4.200.000
Contoh Kasus 5
Jurnal Finansial 13
Tanggal Keterangan Debit Kredit
17 Jan 2018 Utang Belanja barang dan jasa Rp4.200.000
Kas Bendahara Pengeluaran Rp4.200.000
Contoh Kasus 6
25 Januari 2018: Diandaikan pembayaran telepon dan sewa proyektor tersebut
tidak melewati tagihan terlebih dahulu, tetapi langsung dibayar
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
17 Jan 2018 Beban Jasa Kantor Rp3.500.000
Beban Sewa Perlengkapan Kantor Rp700.000
Kas Bendahara Pengeluaran Rp4.200.000
Contoh Kasus 7
Contoh Kasus 8
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
5 Feb 2018 Pendekatan Beban:
Beban Bahan Habis Pakai Rp21.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp21.000.000
Pendekatan Aset:
Bahan Habis Pakai Rp21.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp21.000.000
Contoh Kasus 9
Jurnal Finansial
16
Tanggal Keterangan Debit Kredit
9 Feb 2018 Pendekatan Beban:
Persediaan Bahan Habis Pakai Rp4.200.000
Beban Bahan Habis Pakai Rp4.200.000
Pendekatan Aset:
Beban Bahan Habis Pakai Rp16.800.000
Persediaan Bahan Habis Pakai Rp16.800.000
Contoh Kasus 10
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit 17
15 Feb 2018 Beban hibah Rp 19.600.000
Beban bantuan sosial Rp22.400.000
R/K PPKD Rp42.000.000
Contoh Kasus 11
Contoh Kasus 12
28 Februari 2018: Pada saat dilakukan pembayaran utang lain-lain atas pengadaan
barang tersebut, dilakukan dengan mekanisme SP2D LS
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
28 Feb 2018 Pendekatan Beban:
Utang Belanja Lain-lain Rp42.000.000
R/K PPKD Rp42.000.000
Pendekatan Aset:
Utang Belanja Lain-lain Rp42.000.000
R/K PPKD Rp42.000.000
Contoh Kasus 13
4 Maret 2018: Pada saat dilakukan penyerahan barang kepada pihak ketiga,
misalnya untuk hibah sebesar Rp14.000.000, dan bantuan sosial senilai
Rp18.200.000
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit 19
4 Mar 2018 Pendekatan Beban:
Persediaan Brg yang akan diberikan Rp9.800.000
Beban Hibah Rp5.600.000
Beban Bantuan Sosial Rp4.200.000
Pendekatan Aset:
Beban Hibah Rp14.000.000
Beban Bantuan Sosial Rp18.200.000
Persediaan Brg yg akan diberikan Rp32.200.000
Contoh Kasus 14
10 Maret 2018: Bendahara pengeluaran SKPD dinas pendapatan menerima
beberapa SP2D LS untuk pembayaran berikut.
1. Pembelian traktor besar Rp280.000.000
2. Pembelian mobil dinas Rp168.000.000
3. Pembelian komputer Rp56.000.000
4. Pembelian peralatan komunikasi Rp28.000.000
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit 20
Contoh Kasus 15
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
17 Mar 2018 R/K SKPD X
R/K PPKD
Contoh Kasus 16 22
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
22 Mar 2018 R/K SKPD X Rp6.440.000
R/K PPKD Rp6.440.000
Contoh Kasus 17
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
26 Mar 2018 R/K SKPD X Rp89.000.000
R/K PPKD Rp89.000.000
R/K PPKD Rp4.450.000
Utang PPh Pusat Rp4.450.000
Jurnal Pelaksanaan Anggaran
Tanggal Keterangan Debit Kredit 23
26 Mar 2018 Tidak ada pencatatan karena
transaksi tersebut tidak
menyebabkan kas pemerintah
berubah
Contoh Kasus 18
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
30 Mar 2018 R/K SKPD X Rp4.200.000
R/K PPKD Rp4.200.000
Contoh Kasus 19
Contoh Kasus 20
6 April 2018: PPN dan PPh Pasal 22 yang dipotong oleh BUD merupakan hak
pemerintah pusat sehingga BUD harus menyetorkan ke pusat.
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
6 Apr 2018 Utang PPh Pusat Rp2.660.000
Utang PPN Pusat Rp53.200.000
R/K PPKD Rp55.860.000
25
3. Transaksi dan Jurnal Belanja dan Beban PPKD sebagai Entitas Akuntansi
Contoh Kasus 21
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
10 Apr 2018 Beban Bunga Pinjaman Rp3.500.000
Beban Bunga Obligasi Rp2.800.000
Utang jangka Pendek lainnya Rp6.300.000
Contoh Kasus 22
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
14 Apr 2018 Utang Jangka Pendek lainnya Rp6.300.000
R/K PPKD Rp6.300.000
Contoh Kasus 23
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
21 Apr 2018 Beban Subsidi kepada BUMD Rp2.450.000
R/K PPKD Rp2.450.000
Contoh Kasus 24
Contoh Kasus 25
4 Mei 2018: Seandainya hibah dan bantuan sosial tersebut berupa barang, maka ada dua
pilihan pendekatan, yaitu pendekatan beban dan pendekatan aset.
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
4 Mei 2018 Pendekatan Beban:
Beban Hibah kepada masyarakat Rp3.360.000
Beban Bansos kepada Orsosmas Rp3.640.000
Utang Belanja Lain-lain Rp7.000.000
Pendekatan Aset:
Persd. Brg Diberikan Pihak Ketiga
Utang Belanja Lain-lain Rp7.000.000
Contoh Kasus 26
28
Contoh Kasus 27
11 Mei 2018: Pada saat dilakukan penyerahan barang kepada pihak ketiga, masing-
masing senilai Rp2.800.000 dan Rp3.500.000
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
11 Mei 2018 Pendekatan Beban:
Persediaan Brg yang akan diberikan Rp9.800.000
Beban Hibah Rp560.000
Beban Bantuan Sosial Rp140.000
Pendekatan Aset:
Beban Hibah Rp2.800.000
Beban Bantuan Sosial Rp3.500.000
Persediaan Brg yg akan diberikan Rp6.300.000
Jurnal Finansial
Tanggal Keterangan Debit Kredit
16 Mei 2018 Beban Trans. Bg Hsl kepada Pemkot Rp5.600.000
Beban Trans. Bantuan Keuang. Desa Rp2.100.000
Beban Trans. Bantuan Ke Parpol Rp1.680.000
Beban Trans. Dana Otonomi Khusus Rp1.400.000
R/K PPKD Rp10.780.000
2. TRANSAKSI OPERASI
Transaksi yang terjadi selama tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Tanggal Transaksi
3 Maret 2017 Bendahara penerimaan SKPD dinas perhubungan menerima kas untuk
pembayaran piutang retribusi pengenadalian lalu lintas yang ditetapkan
pada tahun 2017 sebesar Rp63.000.000
10 Maret 2017 Bendahara pengeluaran SKPD dinas perhubungan menerima SP2D UP dari
BUD sebesar Rp84.000.000 sebagai uang persediaan yang akan digunakan
untuk pengeluaran sehari-hari SKPD Dinas Perhubungan
26 Maret 2017 Bendahara pengeluaran SKPD dinas perhubungan menggunakan uang
persediaan untuk pembelian alat tulis kantor sebesar Rp63.000.000
1 April 2017 Dilakukan pembayaran belanja pegawai berupa gaji pokok dan tunjangan
31
keluarga dengan SP2D LS sebesar Rp9.240.000.000 yang diterima dari
BUD. Atas pembayaran tersebut, BUD memotong PPh Pasal 21 atas gaji
sebesar 5%.
15 April 2017 Bendahara pengeluaran SKPD dinas perhubungan
mempertanggungjawabkan uang persediaan yang digunakan sebesar
Rp63.000.000. Pada saat bersamaan, bendahara pengeluaran SKPD dinas
perhubungan menerima SP2D dari BUD sebagai penggantian uang
persediaan yang telah digunakan sebesar Rp63.000.000
5 Mei 2017 Bendahara penerimaan SKPD dinas perhubungan menyetor kas sebesar
Rp63.000.000 ke kas daerah yang berasal dari penerimaan retribusi
pengendalian lalu lintas sebelumnya
22 Mei 2017 Bendahara penerimaan SKPD dinas perhubungan menerima kas untuk
pembayaran retribusi terminall sebesar Rp168.000.000 dari pemakai
terminal.
5 Juni 2017 Bendahara penerimaan SKPD dinas perhubungan menyetor kas sebesar
Rp168.000.000 ke kas daerah yang berasal dari penerimaan retribusi
terminal sebelumnya.
15 Juni 2017 Bendahara penerimaan SKPD dinas perhubungan menerima kas untuk
pembayaran retribusi pengujian kendaraan bermotor sebesar
Rp126.000.000
21 Juni 2017 Bendahara penerimaan SKPD dinas perhubungan menyetor kas sebesar
Rp126.000.000 ke kas daerah yang berasal dari penerimaan retribusi
pengujian kendaraan bermotor.
Dibuat surat ketetapan retribusi daerah untuk retribusi izin trayek sebesar
Rp210.000.000
30 Juni 2017 Bendahara penerimaan SKPD dinas perhubungan menerima kas untuk
pembayaran retribusi izin trayek sebesar Rp147.000.000 yang sudah
ditetapkan sebelumnya
15 Juli 2017 Bendahara penerimaan SKPD dinas perhubungan menyetor kas sebesar
Rp147.000.000 ke kas daerah yang berasal dari penerimaan retribusi izin
32
trayek
20 Juli 2017 Dibuat surat ketetapan retribusi daerah untuk retribusi pemakaian kekayaan
daerah berupa sewa ruangan sebesar Rp105.000.000
5 Agustus 2017 Bendahara penerimaan SKPD dinas perhubungan menerima kas untuk
pembayaran retribusi pemakaian kekayaan daerah berupa sewa ruangan
sebesar Rp84.000.000 yang sudah ditetapkan sebelumnya
18 Agustus 2017 Dilakukan pengeluaran untuk pembangunan ruang kantor baru dengan
SP2D LS yang diterima dari BUD sebesar Rp1.050.000. Jumlah tersebut
sudah termasuk PPN 10%. BUD memotong PPN sebesar 10% dan PPh
Pasal 22 sebesar 0,5%
5 Sept 2017 Dilakukan pengeluaran untuk pembelian computer baru dengan SP2D LS
yang diterima dari BUD sebesar Rp462.000.000. Jumlah tersebut sudah
termasuk PPN 10%. BUD memotong PPN sebesar 10% dan PPh Pasal 22
sebesar 0,5%
13 Sept 2017 Dilakukan pengeluaran untuk pembelian kendaraan operasional angkutan
barang dengan SP2D LS yang diterima dari BUD sebesar Rp1.470.000.000.
Jumlah tersebut sudah termasuk PPN 10%. BUD memotong PPN sebesar
10% dan PPh Pasal 22 sebesar 0,5%
26 Sept 2017 Bendahara penerimaan SKPD dinas perhubungan menyetor kas sebesar
Rp84.000.000 ke kas daerah yang berasal dari penerimaan retribusi
pemakaian kekayaan daerah
5 Okt 2017 Bendahara penerimaan SKPD dinas perhubungan menerima kas untuk
pembayaran retribusi tempat khusus parkir sebesar Rp189.000.000
20 Okt 2017 Bendahara penerimaan SKPD dinas perhubungan menyetor kas sebesar
Rp189.000.000 ke kas daerah yang berasal penerimaan retribusi tempat
khusus parkir
28 Okt 2017 Bendahara pengeluaran SKPD dinas perhubungan menggunakan uang
persediaan untuk keperluan konsumsi rapat sebesar Rp21.000.000
5 Nov 2017 Bendahara pengeluaran SKPD dinas perhubungan menggunakan 33
uang
persediaan untuk pembayaran perjalanan dinas pegawai sebesar
Rp50.400.000
15 Nov 2017 Pihak ketiga melakukan pembayaran retribusi parkir tepi jalan umum
sebesar Rp157.500.000, yang langsung disetor ke kas daerah
29 Nov 2017 Dikeluarkan dana pembangunan termin terakhir konstruksi dalam
pengerjaan sebesar Rp840.000.000 dengan SP2D LS. Jumlah tersebut sudah
termasuk PPN 10% dan PPh Pasal 22 sebesar 0,5%
5 Des 2017 Bangunan terminal sudah selesai dikerjakan dan dilakukan serah terima
3. DATA PENYESUAIAN
Data penyesuaian akhir periode dari SKPD Dinas perhubungan adalah sebagai berikut:
a. Persediaan bahan habis pakai yang masih tersisa sebesar Rp136.500.000
b. Piutang retribusi yang diperkirakan tidak dapat ditagih sebesar Rp6.300.000
c. Penyusutan pada periode 2017 adalah
1. Penyusutan alat angkutan darat bermotor sebesar Rp336.000.000
2. Penyusutan alat kantor sebesar Rp 42.000.000
3. Penyusutan alat rumah tangga sebesar Rp 21.000.000
4. Penyusutan komputer sebesar Rp130.200.000
5. Penyusutan bangunan gedung tempat kerja sebesar Rp367.500.000
d. Pendapatan retribusi tempat parkir khusus yang sudah menjadi hak Pemda sebesar
Rp126.000.000
4. Tugas yang harus diselesaikan
a. Membuat jurnal transaksi operasi selama tahun 2017
b. Membuat buku besar selama tahun 2017
c. Menyusun neraca saldo per 31 Desember 2017
d. Membuat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2017
e. Membuat laporan realisasi anggaran (LRA) untuk tahun 2017
34
f. Membuat jurnal penutup pelaksanaan anggaran pada akhir tahun 2017
g. Menyusun laporan operasional (LO) untuk tahun 2017
h. Membuat jurnal penutup finansial pada akhir tahun 2017
i. Menyusun laporan perubahan ekuitas untuk tahun 2017
j. Menyusun neraca per 31 Desember 2017
Jurnal Transaksi
Jurnal Finansial
Komputer 13105
Tanggal Deskripsi Ref Debet Kredit Saldo
(Rp) (Rp) Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 1 Saldo awal 840.000.000
Sep 5 Pengadaan komputer baru 462.000.000 1.302.000.000
Ekuitas 31101
Tanggal Deskripsi Ref Debet Kredit Saldo
(Rp) (Rp) Debit (Rp) Kredit (Rp)
Jan 1 Saldo awal 11.508.000.000 11.508.000.000
46
Pendapatan Ret Park Tepi Jalan 157.500 157.500 157.500
Umum LRA
Pendapatan Retri Pengujian Kend. 126.000 126.000 126.000
Bermotor LRA
Pendapatan Retribusi Pemakaian 84.000 84.000 84.000
Kek. Daerah LRA
Pendapatan Retribusi Terminal 168.000 168.000 168.000
LRA
Pendapatan Retribusi Tempat 189.000 189.000 189.000
Khusus Parkir LRA
Pendapatan Retribusi Izin Trayek 147.000 147.000 147.000
LRA
Pendapatan Retribusi 63.000 63.000 63.000
Pengendalian lalu Lintas LRA
Belanja Gaji dan Tunjangan 924.000 924.000 924.000
Belanja Bahan Habis Pakai 63.000 63.000 63.000
Belanja Makanan dan Minuman 21.000 21.000 21.000
Belanja Perjalanan Dinas 50.400 50.400 50.400
Belanja Modal-Pengadaan 462.000 462.000 462.000
Komputer
Belanja Modal-Pengadaan Alat 1.470.000 1.470.000 1.470.000
Angkutan
Belanja Modal-Pengadaan 1.890.000 1.890.000 1.890.000
Bangunan
Pendapatan Retribusi Parkir Tepi 157.500 157.500 157.500 47
Jalan Umum LO
Pendapatan Retribusi Pengujian 126.000 126.000 126.000
Kend. Bermotor LO
Pendapatan Retribusi Pemakaian 105.000 105.000 105.000
Kek. Daerah LO
Pendapatan Retribusi Terminal 168.000 168.000 168.000
LO
Pendapatan Retribusi Izin Trayek 210.000 210.000 210.000
LO
Belanja Gaji dan Tunjangan 924.000 924.000 924.000
Belanja Bahan Habis Pakai 63.000 10.500 52.500 52.500
Belanja Makanan dan Minuman 21.000 21.000 21.000
Belanja Perjalanan Dinas 50.400 50.400 50.400
Pendapatan Retribusi Tempat 126.000 126.000 126.000
Khusus Parkir LO
Penyisihan Piutang Pendapatan 6.300 6.300 6.300
Beban penyisihan piutang 6.300 6.300 6.300
Beban penyusutan peralatan 529.200 529.200 529.200
Beban penyusutan bangunan 367.500 367.500 367.500
JUMLAH 22.394.400 22.394.400 1.039.500 1.039.500 23.297.400 23.297.400 4.880.000 934.500 1.950.900 892.500 16.466.100 21.470.400
48
SKPD DINAS PERHUBUNGAN KOTA SEMARANG
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017
(Dalam Rupiah)
Pendapatan
Pend. Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum LRA 157.500.000
Pendapatan Retribusi Pengujian Kend. Bermotor LRA 126.000.000
Pendapatan Retribusi Pemakaian Kek. Daerah LRA 84.000.000
Pendapatan Retribusi Terminal LRA 168.000.000
Pendapatan Retribusi Tempat Khusus Parkir LRA 189.000.000
Pendapatan Retribusi Izin Trayek LRA 147.000.000
Pendapatan Retribusi Pengendalian lalu Lintas LRA 63.000.000
TOTAL PENDAPATAN 934.500.000
Belanja
Belanja Operasi
Belanja Gaji dan Tunjangan 924.000.000
Belanja Bahan Habis Pakai 63.000.000
Belanja Makanan dan Minuman 21.000.000
Belanja Perjalanan Dinas 50.400.000
JUMLAH BELANJA OPERASI 1.058.400.000
BELANJA MODAL
Belanja Modal-Pengadaan Komputer 462.000.000
Belanja Modal-Pengadaan Alat Angkutan 1.470.000.000
Belanja Modal-Pengadaan Bangunan 1.890.000.000
JUMLAH BELANJA MODAL 3.822.000.000
TOTAL BELANJA 4.880.000.000
SURPLUS (DEFISIT) LRA (3.945.900.000)
Ekuitas Awal
Ekuitas (Jurnal penutup LRA) - Rp 11.508.000.000
Ekuitas (Jurnal penutup LO) (Rp1.058.400.000)
R/K PPKD Rp3.958.500.000
Rp2.900.100.000
Ekuitas Akhir Rp14.408.100.000
52
SKPD Dinas Perhubungan
NERACA
PER 31 Desember 2017
(dalam Rupiah)
53
LATIHAN
KASUS 1
2 Feb 2018: Pada awal periode, bendahara pengeluaran SKPD dinas pendapatan
menerima kas sebagai uang persediaan dari BUD yang digunakan untuk
membiayai pengeluaran rutin SKPD dinas pendapatan sebesar Rp84.000.000
KASUS 2
Anda diminta: membuat jurnal finansial dan jurnal pelaksanaan anggaran dari transaksi
tersebut.
KASUS 3
55
5 Mar 2018: Bendahara pengeluaran SKPD membeli alat tulis kantor sebesar
Rp25.200.000 dengan menggunakan uang persediaan
9 Mar 2018: Seandainya berdasarkan hasil perhitungan fisik pada akhir periode
diketahui bahwa persediaan bahan habis pakai yang masih ada di gudang sebesar
Rp5.600.000 maka perlu dilakukan penyesuaian
Anda diminta: membuat jurnal finansial dan jurnal pelaksanaan anggaran dari transaksi
tersebut.
KASUS 4
Anda diminta: membuat jurnal finansial dan jurnal pelaksanaan anggaran dari transaksi
tersebut.
PENGAYAAN 56
Kunjungilah salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada si sekitar
mu! Carilah informasi mengenai belanja dan beban operasional yang terjadi di sana,
kemudian dikumpulkan kepada Guru untuk diberikan penilaian!
RANGKUMAN
57
1. Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum negara/daerah yang
mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah
2. Belanja operasi adalah belanja yang dikeluarkan dari kas umum negara dalam rangka
DAFTAR PUSTAKA
58
Harti, Dwi. 2019. Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah untuk SMK/MAK Kelas
XI. Semarang: Erlangga
59