Anda di halaman 1dari 18

BAHAN AJAR

PRAKTIK AKUNTANSI
LEMBAGA/INSTANSI
PEMERINTAH

SMK/MA KELAS XI

Disusun Oleh

FITRI YULIANI
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga Modul Mata Pelajaran Praktik Akuntansi Lembaga dan Instansi Pemerintah ini
disusun untuk siswa/i kelas XI SMK ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Modul ini disusun dengan tujuan agar siswa/i dapat mencapai kompetensi dasar yang
telah ditentukan. Modul ini memaparkan secara singkat dan jelas materi pembelajaran serta
dilengkapi pula dengan evaluasi yang akan mendukung ketercapaian kompetensi dasar sesuai
dengan yang diharapkan.

“Tak ada gading yang tak retak”, penyusun meyakini bahwa dalam pembuatan modul
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
relevan dan membangun guna penyempurnaan modul ini di masa yang akan datang. Semoga
modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi siswa/i kelas XI SMK . Akhir
kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung.

Prabumulih, 2022
Penyusun

3
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................. iii
DAFTAR BAGAN ................................................................................................................................. iii
A. KOMPETENSI INTI ..................................................................................................................... 1
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR ........................................................................... 1

TUJUAN PEMBELAJARAN 2
C. PETUNJUK PENGGUNAAN ................................................................................................... 3
D. PETA KONSEP ............................................................................................................................ 4
E. MATERI
A. Pengertian Transaksi Pendapatan Daerah ......................................................
B. Transksi Daerah .........................................................................................................
C. Transaksi Pembiayaan Daerah ..............................................................................
D. Transaksi Asset Daerah .............................................................................................
E. Transaski Kewajiban Daerah ..................................................................................
F. Transaski Ekuitas Dana Daerah .............................................................................

REFLEKSI DIRI ....................................................................................................................................... 17


RANGKUMAN ........................................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 22

4
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional.
2. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

A. Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis transaksi pendapatan daerah, belanja daerah, pembiayaan daerah,
asset daerah, kewajiban daerah dan ekuitas dana daerah
4.3 Melakukan pencatatan transaksi pendapatan daerah, belanja daerah, pembiayaan
daerah, asset daerah, kewajiban daerah, dan ekuitas dana daerah

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3. Menganalisis transaksi pendapatan daerah, belanja daerah, pembiayaan daerah,
asset daerah, kewajiban daerah dan ekuitas dana daerah

Indikator Pencapaian Kompetensi:


3.3.1 Menelaah transaksi pendapatan daerah
3.3.2 Menelaah transaksi belanja daerah
3.3.3 Menelaah transaksi pembiayaan daerah
3.3.4 Menganalisis transaksi asset daerah
3.3.5 Menganalisis mengenai transaksi kewajiban daerah
3.3.6 Menganalisis mengenai transaksi ekuitas dana daerah

4.3 Melakukan pencatatan transaksi pendapatan daerah, belanja daerah, pembiayaan


daerah, asset daerah, kewajiban daerah, dan ekuitas dana daerah

Indikator Pencapaian Kompetensi:


4.3.1. Mengkonsep pencatatan transaksi pendapatan daerah
4.3.2 Mengkonsep pencatatan transaksi belanja daerah
4.3.3 Melakukan pencatatan transaksi pembiayaan daerah
4.3.4 Melakukan pencatatan transaksi asset daerah

4
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

4.3.5 Melakukan pencatatan transaksi kewajiban daerah


4.3.6 Melakukan pencatatan transaksi ekuitas dana daerah
.
F. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
1. Menelaah transaksi pendapatan daerah dengan benar dan rasa ingin tahu
2. Menelaah transaksi belanja daerah dengan benar dan rasa ingin tahu
3. Menelaah transaksi pembiayaan daerah dengan benar dan rasa ingin tahu
4. Menganalisis transaksi asset daerah dengan tepat dan percaya diri
5. Menganalisis mengenai transaksi kewajiban daerah dengan tepat dan percaya diri
6. Menganalisis pencatatan transaksi ekuitas dana daerah dengan benar dan percaya
diri
7. Mengkonsep pencatatan transaksi pendapatan daerah dengan mandiri dan tepat
8. Mengkonsep pencatatan transaksi belanja daerah dengan mandiri dan tepat
9. Melakukan pencatatan transaksi pembiayaan daerah dengan benar dan tanggung
jawab
10. Melakukan pencatatan transaksi asset daerah dengan benar dan tanggung jawab
11. Melakukan pencatatan transaksi kewajiban daerah dengan benar dan tanggung
jawab
12. Melakukan pencatatan transaksi ekuitas dana daerah dengan teliti dan tanggung
jawab

G. Petunjuk Penggunaan
Petunjuk bagi peserta didik :
1. Setiap peserta didik wajib mempelajari modul ini sesuai dengan kegiatan belajar yang
bersangkutan atau sesuai dengan petunjuk guru.
2. Apabila dalam mempelajari modul ini peserta didik mengalami kesulitan, hendaknya
menanyakan kepada para guru ataupun mencari lewat buku-buku penunjang lainnya.
3. Peserta didik dianjurkan untuk melengkapi referensi seperti internet, koran, buku dari
sumber lain yang relevan/sesuai dengan pembahasan bila memang diperlukan.
4. Setelah selesai kegiatan belajar yang bersangkutan, setiap peserta didik menjawab soal-
soal latihan dan menyelesaikan tugas sesuai petunjuk.
5. Bila tes hasil belajar belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) maka siswa
yang bersangkutan harus mengikuti program remedial sampai mencapai KKM. Siswa
yang tuntas boleh dilakukan pengayaan dengan melanjutkan pelajaran berikutnya.

5
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

Peta Konsep

Pencatatan Transaski
Pendapatan Daerah

Transaksi Belanja
Daerah

Transaksi Pembiayaan
Daerah

Konsep Dasar
Akuntansi/ Transaksi Asset
Instansi Daerah
Lembaga

Transaksi
Kewajiban
Daerah

Transaksi Ekuitas
Dana Daerah

6
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum
daerah, yang menambah ekuitas dana. Ini merupakan hak daerah dalam satu tahun
anggaran dan tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Pendapatan daerah meliputi:
Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.

Klasifikasi Pendapatan Daerah


Menurut Permendagri No. 21 Tahun 2011, Pendapatan Daerah dirinci menurut
urusan pemerintahan daerah, organisasi, kelompok, jenis, objek dan rincian objek
pendapatan. Pendapatan daerah yang dimaksud dikelompokkan atas :
1. Pendapatan Asli Daerah
2. Dana Perimbangan
3. Lain – lain pendapatan daerah yang sah.

Sementara dalam PP No. 71 Tahun 2010, dimana Perimbangan diganti dengan


istilah pendapatan transfer, sehingga klasifikasi pendapatan daerah menjadi :
1. Pendapatan Asli Daerah
Kelompok pendapatan asli daerah menurut Permendagri No. 21 Tahun 2011 dibagi
menurut jenis pendapatan yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah
yang sah. Jenis pajak daerah dan retribusi daerah dirinci menurut objek pendapatan
sesuai dengan undang-undang tentang pajak daerah dan retribusi daerah.
2. Dana Perimbangan
Kelompok pendapatan dana perimbangan dalam Permendagri No 21 Tahun 2011
dibagi menurut jenis pendapatan yang terdiri dari :
a. Dana bagi hasil pajak
b. Dan alokasi umum
c. Dana alokasi khusus
3. Pendapatan transfer
PSAP No. 3 Paragraf 8 menyebut bahwa pendapatan transfer adalah pendapatan
berupa penerimaan uang atau hak untuk menerima uang oleh entitas pelaporan dari
suatu entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
4. Lain-lain pendapatan daeerah yang sah.
Kelompok lain-lain pendapatan daerah yang sah dalam Permendagri No. 21 Tahun
2011 dibagi menurut jenis pendapatan yang mencakup :
a. Hibah berasal dari pemerintah, pemerintah daerah lainnya, badan/lembaga
/organisasi swasta dalam negeri, kelompok masyarakat/ perorangan dan lembaga
luar negeri yang tidak mengikat.
b. Dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan korban/kerusakan
akibat bencana alam.
c. Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupaten/kota.

7
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

d. Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah.
e. Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya.

azddeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee

Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum


negara/daerah yang mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. (PSAP
No. 2, Paragraf 7).
Sementara menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Permendagri No. 59
Tahun 2007 dan Permendagri No. 21 tahun 2011, belanja daerah merupakan kewajiban
pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Istilah belanja
terdapat dalam laporan realisasi anggaran, karena dalam penyusunan laporan realisasi
anggaran masih menggunakan basis kas.

Klasifikasi Belanja
PSAP No. 2 Paragraf 34 menyatakan bahwa belanja diklasifikasikan menurut
klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi dan fungsi. Klasifikasi ekonomi sendiri
menurut paragraf selanjutnya merupakan pengelompokan belanja yang didasarkan pada
jenis belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas. Klasifikasi ekonomi untjuk pemerintah
pusat yaitu belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan
sosial dan belanja lain-lain.
Klasifikasi belanja untuk tujuan pelaporan keuangan menurut PSAP No. 2
Paragraf 36-40 dikelompokkan menjadi :
1. Belanja Operasi
Ke entitaBelanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari
pemerintah pusat/daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja operasi antara
lain meliputi belanja pegawai, belanja barang, bunga, subsidi, hibah dan bantuan
sosial.

2. Belanja Modal
Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset
lainnya yang memberi manfaat lebih dari suatu periode akuntansi. Belanja modal
meliputi antara lain, belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan,
peralatan serta aset tak berwujud.

3. Belanja Lain-lain/Belanja Tak Terduga


Belanja lain-lain/belanja tak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang
sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencara
alam, bencana alam, bencana sosial dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat
diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah pusat/daerah.

8
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

4. Transfer Keluar
Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan
lain seperti pengeluaran dana perimbangan oleh pemerintah pusat dan dana bagi hasil
oleh pemerintah daerah.

Namun berdasarkan Permendagri No. 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah


dengan Permendagri No. 59 Tahun 2007 dan Permendagri No. 21 tahun 2011, belanja
dikelompokkan menjadi :
1. Belanja Tidak Langsung
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Bunga
c. Belanja Subsidi
d. Belanja Hibah
e. Belanja Sosial
f. Belanja Bagi Hasil
g. Bantuan Keuangan
h. Belanja Tidak Terduga
2. Belanja Langsung
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Barang dan Jasa
c. Belanja Modal

1
Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau
untuk memanfaatkan surplus. Pembiayaan Daerah terdiri dari Penerimaan Pembiayaan,
Pengeluaran Pembiayaan, dan Sisa Lebih Anggaran Tahun Berkenaan. Termasuk dalam
transaksi Penerimaan Pembiayaan yang dimaksudkan untuk mengatasi defisit anggaran
adalah: Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya; Pencairan dana
cadangan; Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan; Penerimaan pinjaman
daerah; Penerimaan kembali pemberian pinjaman; Penerimaan piutang daerah. Sedangkan
yang termasuk dalam Pengeluaran Pembiayaan Daerah yang dimaksudkan untuk
menyalurkan surplus anggaran adalah: Pembentukan dana cadangan; Penyertaan modal
(investasi) pemerintah daerah; Pembayaran pokok utang; Pemberian pinjaman daerah.

Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan menurut PSAP No. 2 Paragraf 51 dan 54 adalah semua
penerimaan rekening kas umum negara/daerah antara lain berasal dari penerimaan
pinjamann, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan negara/daerah,
penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga, penjualan investasi
permanen lainnya dan pencairan dana cadangan yang bersangkutan.

9
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan menurut PSAP No. 2 Paragraf 55 dan 57 adalah semua
pengeluaran rekening kas umum negara/daerah, antara lain pemberian pinjaman kepada
pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam
periode tahun anggaran tertentu dan pembentukan dana cadangan.

Pembiayaan Neto
PSAP No. 2 Paragraf 56-61 menegaskan bahwa pembiayaan neto adalah selisih
antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode
tahun anggaran tertentu. Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran
pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos pembiayaan neto. Sisa lebih
pembiayaan (SILPA)/sisa kurang pembiayaan (SIKPA) adalah selisih lebih/kurang antara
realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan.

Pengungkapan Pembiayaan
Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam terkait dengan pembiayaan antara lain :
1. Penerimaan dan pengeluaran pembiayaan tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya
tahun anggaran.
2. Penjelasan landasan hukum berkenaan dengan penerimaan/pemberian pinjaman,
pembentukan/pencairan dana cadangan, penjualan aset daerah yang dipisahkan, serta
penyertaan modal pemerintah daerah.
3. Konversi yang dilakukan akibat perbedaan klasifikasi pembiayaan yang didasarkan
pada Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, yang
didasarkan pada PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standard Akuntansi Pemerintahan.
4. Informasi lainnya yang dianggap perlu.

Berikut ilustrasi pengungkapan pembiayaan dalam catatan atas laporan keuangan :


Anggaran 2014 Realisasi 2014
Selisih (Rp)
(Rp) (2014)
PEMBIAYAAN
Penerimaan daerah
Pencairan dana cadangan 500.000.000 400.000.000 100.000.000
Pencairan dana cadangan 500.000.000 400.000.000 100.000.000

Catatan atas laporan keuangan :

Pengakuan Aset Tetap merupakan pengakuan terhadap perolehan aset yang


dilakukan oleh Satuan Kerja. Pengakuan aset tetap dan ekuitas sangat terkait dengan
belanja modal yang dilakukan oleh Satker.
Aset tetap menurut PSAP No. 7 Paragaraf 4 merupakan aset berwujud yang

10
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas bulan) untuk digunakan, atau
dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum. Salah satu kriteria dari aset tetap yang dapat dikategorikan sebagai aset
tetap adalah nilainya yang besar. Aset tetap yang nilai per unitnya kecil dapat langsung
dikelompokkan sebagai persediaan.
Yang termasuk ke dalam aset pemerintah adalah :
a. Aset tetap yang dimiliki oleh entitas pelaporan, namun dimanfaatkan oleh entitas
lainnya, misalnya, instansi pemerintah lainnya, universitas dan kontraktor.
b. Hak atas tanah.
Yang tidak termasuk dalam entitas aset tetap adalah aset yang dikuasai untuk
dikonsumsi dalam operasi pemerintah, seperti bahan (materials) dan perlengkapan
(supplies).

Klassifikasi Aktiva Tetap


Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya
dalam aktivitas operasi entitas (PSAP No. 7 Paragraf 7-14).
1. Tanah
Untuk membukukan nilai tanah dapat dilakukan berdasarkan :
a. Nilai perolehan
b. Nilai wajar/harga pasar
c. NJOP
d. Nilai appraisal dari perusahaan jasa penilai resmi atau tim penilai yang kompeten.

Contoh jurnal pembelian atas tanah


Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debet Kredit
Tanah xxx
Kas di Kas Daerah xxx

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debet Kredit
Belanja Modal – Tanah xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx

2. Peralatan dan Mesin


Contoh jurnal pembelian atas peralatan dan mesin
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debet Kredit
Peralatan dan Mesin xxx
Kas di Kas Daerah xxx

11
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debet Kredit
Belanja Modal – Peralatan dan Mesin xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Untuk membukukan nilai Peralatan dan Mesin dapat dilakukan berdasarkan :
a. Nilai perolehan
b. Nilai wajar/harga pasar
c. Nilai appraisal dari perusahaan jasa penilai resmi atau tim penilai yang kompeten.
d. Standard harga yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang dengan
memakai perhitungan teknis.

3. Gedung dan Bangunan


Untuk membukukan nilai Gedung dan Bangunan dapat dilakukan berdasarkan :
a. Nilai perolehan
b. Nilai wajar/harga pasar
c. Nilai appraisal dari perusahaan jasa penilai resmi atau tim penilai yang kompeten.
d. Standard harga yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang dengan
memakai perhitungan teknis.

Contoh jurnal pembelian atas gedung dan bangunan


Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debet Kredit
Gedung dan Bangunan xxx
Kas di Kas Daerah xxx

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debet Kredit
Belanja Modal – Gedung dan Bangunan xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx

4. Jalan, Irigasi, dan jaringan


Untuk membukukan nilai Gedung dan Bangunan dapat dilakukan berdasarkan :
a. Nilai perolehan
b. Nilai wajar dengan menggunakan standard biaya yang dikeluarkan oleh instansi
pemerintah yang berwenang dengan memakai perhitungan teknis.

Contoh jurnal pembelian atas Jalan, Irigasi dan Jaringan


Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debet Kredit
Jalan, Irigasi dan Jaringan xxx
Kas di Kas Daerah xxx

12
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debet Kredit
Belanja Modal – Jalan, Irigasi dan Jaringan xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx

5. Aset tetap lainnya :


a. Nilai perolehan
b. Nilai wajar.

Contoh jurnal pembelian atas Aset Tetap Lainnya


Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debet Kredit
Aset Tetap Lainnya xxx
Kas di Kas Daerah xxx

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debet Kredit
Belanja Modal – Aset Tetap Lainnya xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx

6. Konstruksi dalam Pengerjaan


Jurnal transaksi atas konstruksi dalam pengerjaan yang direklasifikasi menjadi aset
tetap adalah :
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debet Kredit
Gedung dan Bangunan xxx
Kas di Kas Daerah xxx

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debet Kredit
Belanja Modal – Gedung dan Bangunan xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx

Bila sampai akhir tahun pekerjaan konstruksi belum selesai, maka harus dibuat jurnal
atas transaksi konstruksi dalam pengerjaan sebagai berikut :
Laporan Operasional
Tanggal Uraian Debet Kredit
Konstruksi dalam Pengerjaan – Gedung dan xxx
Bangunan
xxx
Gedung dan Bangunan

13
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

Laporan Realisasi Anggaran


Tanggal Uraian Debet Kredit
Tidak ada jurnal

Pengakuan Aset Tetap


a. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
b. Biaya perolehan aset tetap dapat diukur secara andal.
c. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasional normal entitas.
d. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

Pengakuan Utang, jika dalam hal ini adalah pengakuan utang perhitungan pihak
ketiga di Satker, maka sangat terkait dengan transaksi belanja yang mengharuskan
pemotongan pajak atau potongan-potongan belanja lainnya. Namun jika utang yang
dimaksud adalah utang jangka panjang, maka hal ini timbul dari transaksi pembiayaan
penerimaan yang dilakukan oleh PPKD.

Klasssifikasi Kewajiban
Berdasarkan modul Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Keuangan Daerah (2014), kewajiban dikategorikan berdasarkan waktu
jatuh tempo penyelesaiannya, yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang. Berdasarkan PSAP No. 9 Paragaraf 11-13, suaut kewajiban diklasifikasikan
sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal pelaporan.
Pada contoh Format Neraca Pemerintah Provinsi/Kabupaten/kota di Illustrasi
Lampiran II.02 PSAP 01.B, PSAP No. 1, PP No. 71 Tahun 2010 dicantumkan akun-akun
yangn termasuk pada kewajiban jangka pendek antara lain :
1. Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PPK)
2. Utang Bunga
3. Bagian Lancar Utang Dalam Negeri-Pemerintah Pusat
4. Bagian Lancar Utang Dalam Negeri-Pemerintah Daerah Lainnya
5. Bagian Lancar Utang Dalam Negeri-Lembaga Keuangan Bank
6. Bagian Lancar Utang Dalam Negeri-Lembaga Keuangan Bukan Bank
7. Bagian Lancar Utang Dalam Negeri-Obligasi
8. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya.
9. Utang Jangka Pendek Lainnya

14
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

Pengakuan Kewajiban
Pada Paragraf 22 PSAP No. 9, kewajiban dapat timbul dari :
1. Transaksi dengan pertukaran (exchange transaction).
2. Transaksi tanpa perubahan (non exhange transaction), sesuai hukum yang berlaku dan
kebijakan yang diterapkan, yang belum dibayar lunas sampai dengan saat tanggal
poelaporan.
3. Kejadian yang berkaitan denagn pemerintah (government-related events)
4. Kejadian yang diakui pemerintah (government – acknowledge events)

Kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban pemerintah daerah.
Klasifikasi
Ekuitas Dana diklasifikasikan ke dalam:
(a) Ekuitas Dana Lancar;
(b) Ekuitas Dana Investasi; dan
(c) Ekuitas Dana Cadangan.

15
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

RANGKUMAN!

16
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

DAFTAR PUSTAKA

Prof Erlina, SE, M.Si, Ph.D,Ak.,CA, Omar Sakti Rambe, SE.,Ak.,CA, Drs.
Rasdianto, M.Si,Ak.,CA, 2015, Akuntansi Keuangan Daerah – Berbasir
Akrual, Medan, Penerbit Salemba Empat.

Lubis.,M.Ak, Ak.,BKP.,CAP, Suryani, N.Ak.,CAP.,CAP,2018, Akuntansi Instansi


Pemerintah (Praktik Siklus Akuntansi dan Pajak Satker), Tangerang,
Penerbit STAPI Indonesia

17
Bahan Ajar Praktik Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah - Kelas XI 2022

18

Anda mungkin juga menyukai