Anda di halaman 1dari 14

(MAPEL PRAKTIKUM AKUNTANSI LEMBAGA/INSTANSI PEMERINTAH)

OLEH :

INEKE RASANTI, S.Pd

Bahan Ajar Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga Bahan ajar “Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah” disusun untuk
siswa/i kelas XI Akuntansi SMK ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bahan ajar ini
disusun dengan tujuan agar siswa/i dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditentukan.
Bahan ajar ini memaparkan secara singkat dan jelas materi pembelajaran yang akan
mendukung ketercapaian kompetensi dasar sesuai dengan yang diharapkan.

“Tak ada gading yang tak retak”, penyusun meyakini bahwa dalam pembuatan bahan
ajar Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang relevan dan membangun guna
penyempurnaan bahan ajar ini di masa yang akan datang. Semoga bahan ajar ini dapat
bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi siswa/i kelas XI Akuntansi SMK . Akhir kata
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Bandar Lampung, November 2020

Penyusun

Bahan Ajar Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................................

KOMPETENSI INTI ...........................................................................................................

KOMPETENSI DASAR & INDIKATOR ..........................................................................

TUJUAN PEMBELAJARAN .............................................................................................

PETA KONSEP...................................................................................................................

SUMBER PENDAPATAN DAERAH ...............................................................................

AKUNTANSI PENDAPATAN SKPD ...............................................................................

PRAKTIKUM AKUNTANSI PENDAPATAN SKPD ......................................................

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Ajar Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI


A. Kompetensi Inti

3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan


faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Akuntansi dan Keuangan Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaandengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi
dan Keuangan Lembaga. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alamidalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

A. Kompetensi Dasar dan Indikator


No Kompetensi Dasar

3 3.7 Menganalisis transaksi akuntansi pendapatan satker, dan akuntansi pendapatan


desa/kelurahan
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7.1 Menganalisis sumber pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
3.7.2 Menganalisis transaksi akuntansi pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD)
4 4.7 Melakukan pencatatan akuntansi pendapatan satker, dan akuntansi pendapatan
desa/kelurahan
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.7.1 Mencatat transaksi akuntansi pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Bahan Ajar Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI


B. Tujuan Pembelajaran

1) Melalui kegiatan pembelajaran daring, peserta didik mampu menganalisis sumber pendapatan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan benar
2) Melalui kegiatan pembelajaran daring, peserta didik mampu menganalisis transaksi akuntansi
pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)dengan benar
3) Melalui kegiatan pembelajaran daring, peserta didik mampu mencatat transaksi akuntansi
pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan benar

Bahan Ajar Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI


PETA KONSEP

SUMBER PENDAPATAN SKPD

PENDAPATAN SATUAN KERJA AKUNTANSI PENDAPATAN


PERANGKAT DAERAH SKPD

PRAKTIIKUM AKUNTANSI
PENDAPATAN SKPD

Bahan Ajar Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI


1. Pengertian Umum

Dalam PP No 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, pendapatan didefinisikan


sebagai berikut : “Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali.” Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat
penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh kepala daerah untuk menampung seluruh penerimaan
daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank yang
ditetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006, mendefinisikan pendapatan sebagai
hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Dari kedua definisi
tersebut jelas terlihat bahwa pendapatan merupakan hak pemerintah yang menambah nilai ekuitas
dana pemerintah.

Sumber Pendapatan Daerah

Sumber pendapatan daerah dikelompokkan sebagai berikut: - Pendapatan Asli Daerah (PAD) - Dana
Perimbangan (Pendapatan Transfer) - Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah.

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam
wlayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah. Terdapat dua unsur penting dalam
pengertian/konsep PAD yaitu potensi asli daerah dan pengelolaannya sepenuhnya oleh daerah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 24 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat
dan Daerah dalam pasal 3 huruf (a), sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah tersebut adalah:
1.Pajak Daerah
2.Retribusi Daerah
3.Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
4.Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

Pendapatan Transfer

Pendapatan transfer merupakan pendapatan yang berasal dari entitas pelaporan lain, seperti
pemerintah pusat atau daerah otonom lain dalam rangka perimbangan keuangan. Transfer dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam rangka desentralisasi ini disebut juga dana
perimbangan. Pendapatan transfer ini terdiri dari:
1. Pendapatan Dana Bagi Hasil (DBH), yaitu dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan ke
daerah berdasarkan persentase tertentu untuk kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi. Dana Bagi Hasil ini terdiri dari DBH Pajak (PBB, BPHTB, dan PPh Perorangan)

Bahan Ajar Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI


dan DBH Sumber Daya Alam (kehutanan, Pertambangan umum, perikanan, Pertambangan
minyak bumi, pertambangan gas bumi, pertambangan panas bumi).
2. Dana Alokasi Umum (DAU), merupakan dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan
dengan tujuan pemeraan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah
dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.
3. Dana Alokasi Khusus (DAK), merupakan dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan
dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan
sesuai dengan prioritas nasional.

Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Kelompok lain-lain pendapatan daerah yang sah dibagi menurut jenis pendapatan yang mencakup:
1. Hibah yang berasal dari pemerintah pusat, pemerintah daerah lainnya,
badan/lembaga/organisasi swasta dalam negeri, kelompok masyarakat/perorangan dan
membaga luar negeri yang tidak mengikat.
2. Dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan korban/kerusakan akibat
bencana alam
3. Dana bagi hasil pajak dari propinsi kepada kabupaten/kota.
4. Dana penyesuain dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah.
5. Bantuan keuangan dari propinsi atau pemerintah daerah lainnya.

Dari kelompok pendapatan di atas, hanya Pendapatan Asli Daerah yang ada di SKPD, sedangkan dua
kelompok pendapatan lainnya hanya ada di PPKD.

Ketentuan Penerimaan Pendapatan

Beberapa ketentuan pendapatan daerah adalah:


1. semua pendapatan daerah dilaksanakan melalui rekening kas umum daerah
2. semua pendapatan harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah
3. SKPD dilarang memungut pendapatan selain sesuai dengan kewenangannya yang diatur
berdasarkan Perda.
4. Komisi, rabat, potongan atau pendapatan lainnya dengan nama apapun dan dalam bentuk
apapun yang dapat dinilai dengan uang merupakan pendapatan daerah.
5. Pengembalian atas kelebihan pendapatan harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah
dan diperlakukan sesuai dengan ketentuan dalam Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
6. SKPD dilarang menggunakan langsung pendapatan untuk membiayai pengeluaran/belanja,
kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan.

Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan

Sebagaimana dijelaskan dalam rerangka konseptual akuntansi pemerintah paragraf 78, pengakuan
dalam akuntansi adalah proses penetapan terpenuhinya kriteria pencatatan suatu kejadian atau
peristiwa dalam catatan akuntansi sehingga menjadi bagian yang melengkapi unsur aset, kewajiban,
ekuitas, pendapatan, belanja dan pembiayaan, sebagaimana akan termuat dalam laporan keuangan
entitas pelaporan yang bersangkutan. Selanjutnya dalam paragraf 88 dijelaskan bahwa pengakuan
pendapatan menurut basis kas diakui pada saat diterima di rekening kas umum negara/daerah atau

Bahan Ajar Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI


oleh entitas pelaporan, sedangkan pendapatan menurut basis akrual diakui pada saat timbulnya hal
atas pendapatan tersebut. Meskipun sampai saat ini pendapatan diakui dengan basis kas, namum SAP
juga telah mencantumkan pengakuan pendapatan dengan basis akrual. Pendapatan diakui dengan asas
bruto. Segala biaya yang langsung mengurangi jumlah yang diterima tidak menjadi pengurang dalam
melakukan pencatatan biaya tersebut akan dicatat sebagai belanja di tahun anggaran yang sama.

Entitas akuntansi, dalam hal ini SKPD, melakukan akuntansi pendapatan sebagai berikut:
1. Transaksi pendapatan di SKPD dicatat oleh Petugas Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-
SKPD). Transaksi ini dicatat harian pada saat kas diterima oleh bendahara penerimaan atau pada
saat menerima bukti transfer dari pihak ketiga.
2. Koreksi atas pengembalian pendapatan (yang tidak berulang), yang terjadi atas pendapatan tahun
berjalan, dicatat sebagai pengurang pendapatan. Sedangkan koreksi atas pengembalian
pendapatan periode sebelumnya, dicatat sebagai belanja tidak terduga (PP No. 24 Tahun 2005,
dicatat sebagai pengurang ekuitas dana lancar, dalam hal ini rekening SiLPA).
3. Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas penerimaan pendapatan periode berjalan
atau sebelumnya, dicatat sebagai pengurang pendapatan. Akuntansi pendapatan dilaksanakan
berdasarkan azas bruto.

Pendapatan- LO
Adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan LO diakui pada saat :
 Timbulnya hak atas pendapatan
 Adanya aliran masuk sumber daya ekonomi baik yang sudah diterima pembayarannya secara
tunai atau belum

Pendapatan- LRA
Adalah semua penerimaan rekening kas umum negara/daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah.
Pendapatan LRA menggunakan basis kas sehingga pendapatan LRA diakui pada saat :
 Diterima di rekening Kas Umum Daerah
 Diterima oleh SKPD
 Diterima entitas lain di luar pemerintah daerah atas nama BUD

Dokumen Sumber yang Digunakan

Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan transaksi pendapatan di SKPD ini antara
lain Surat Tanda Setoran (STS), Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD), Surat Ketetapan Retribusi

Bahan Ajar Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI


Daerah (SKRD), Surat tanda bukti pembayaran dan surat tanda bukti penerimaan lainnya. Dalam
kondisi tertentu, dimungkinkan terjadi pengembalian kelebihan pendapatan yang harus dikembalikan
ke pihak ketiga. Jika pengembalian kelebihan pendapatan sifatnya berulang (recurring) baik yang
terjadi di periode berjalan atau periode sebelumnya, dan juga berlaku bagi pengembalian yang
sifatnya tidak berulang tetapi terjadi dalam periode berjalan.

Standar Jurnal Transaksi Pendapatan

KETERANGAN JURNAL DEBET KREDIT


Penerimaan pendapatan Kas di bendahara penerimaan xxx
pajak daerah Pendapatan pajak daerah xxx
Penerimaan pendapatan Kas di bendahara penerimaan xxx
retribusi daerah Pendapatan retribusi daerah xxx
Penerimaan hasil Kas di bendahara penerimaan xxx
pengelolan kekayaan Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang xxx
daerah yang dipisahkan dipisahkan
Penerimaan lain-lain PAD Kas di bendahara penerimaan xxx
yang sah Lain-lain PAD yang sah xxx

Berikut adalah jurnal untuk mencatat transaksi penyetoran pendapatan ke kas daerah:
KETERANGAN JURNAL DEBET KREDIT
Penyetoran pendapatan ke kas R/K-PPKD xxx
daerah Kas di Bendahara Penerimaan xxx

Dalam kondisi tertentu, dimungkinkan terjadi pengembalian kelebihan pendapatan yang harus
dikembalikan ke pihak ketiga. Jika pengembalian pendapatan sifatnya berulang baik yang terjadi
diperiode berjalan atau periode sebelumnya, dan juga berlaku bagi pengembalian yang sifatnya tidak
berulang tetapi terjadi dalam periode berjalan, PPK-Satker berdasarkan informasi transfer kas dari
BUD mencatat transaksi pengembalian kelebihan tersebut dengan jurnal sebagai berikut:
KETERANGAN JURNAL DEBET KREDIT
Pengembalian kelebihan Pendapatan xxx
pendapatan R/K-PPKD xxx

Pada saat pengembalian kelebihan pendapatan tersebut dilakukan melalui rekening kas darah,
akuntansi PPKD akan mencatat transaksi pengembalian kelebihan pendapatan tersebut dengan jurnal
sebagai berikut:
KETERANGAN JURNAL DEBET KREDIT
Pengembalian kelebihan R/K-Satker xxx
pendapatan satker yang dicatat Kas di kas daerah xxx
oleh PPK-PPKD

Jika pengembalian kelebihan pendapatan tersebut bersifat tidak berulang dan terkait dengan
pendapatan periode sebelumnya, satker tidak melakukan pencatatan. Pencatatan dilakukan oleh
akuntansi PPKD dengan jurnal seperti berikut:
KETERANGAN JURNAL DEBET KREDIT
Pengembalian kelebihan SiLPA xxx
pendapaan bersifat tidak berulang Kas di kas daerah xxx

Bahan Ajar Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI


CONTOH KASUS PENETAPAN PAJAK

Tanggal 13 Februari 2015 Dinas Pendapatan mengeluarkan surat pemberitahuan pajak


terutang (SPPT) sebagai ketetapan atas PBBtahun 2015 sebesar Rp. 2.500.000,00

Jurnal Finansial

TANGGAL NOMOR KODE URAIAN DEBIT KREDIT


BUKTI REKENING

13/02/2015 SPPT 1.1.3.01.15 Piutang PBB 2.500.000,00

8.1.1.06.01 Pendapatan PBB-LO 2.500.000,00

Jurnal Pelaksanaan Anggaran

TANGGAL NOMOR KODE URAIAN DEBIT KREDIT


BUKTI REKENING

13/02/2015 Tidak ada pencatatan karena


transaksi tersebut tidak
meyebabkan kas pemerintah
berubah

SAAT DITERIMA PEMBAYARAN PAJAK

Tanggal 13 Juli 2015 wajib pajak melakukan pembayaran atas PBB

Jurnal Finansial

TANGGAL NOMOR KODE URAIAN DEBIT KREDIT


BUKTI REKENING

13/07/2015 SSP 1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Penerimaan 2.500.000,00

1.1.3.01.15 Piutang PBB 2.500.000,00

Jurnal Pelaksanaan Anggaran

TANGGAL NOMOR KODE URAIAN DEBIT KREDIT


BUKTI REKENING

13/07/2015 SSP 0.0.0.00.00 Perubahan SAL 2.500.000,00

4.1.1.15.01 Pendapatan PBB-LRA 2.500.000,00

Bahan Ajar Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI


PENYETORAN PENDAPATAN KE KAS DAERAH

Tanggal 14 Juli 2015 Bendahara penerimaan menyetorkan pendapatan PBB yang diterima ke
Kas daerah

Jurnal Finansial

TANGGAL NOMOR KODE URAIAN DEBIT KREDIT


BUKTI REKENING

14/07/2015 SSP 3.1.3.01.01 R/K PPKD 2.500.000,00

1.1.1.02.01 Kas di Bendahara Penerimaan 2.500.000,00

Jurnal Pelaksanaan Anggaran

TANGGAL NOMOR KODE URAIAN DEBIT KREDIT


BUKTI REKENING

14/07/2015 Tidak ada pencatatan karena


transaksi tersebut tidak
meyebabkan kas pemerintah
berubah

Bahan Ajar Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI


Berikut ini adalah transaksi pendapatan yang terjadi di SKPD Dinas Pendapatan Daerah
Tanggal Transaksi
4 Maret 2019 SKPD Dinas pendpatan menetapkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
pedesaan dan perkotaan sebesar Rp. 120.000.000,00
10 Maret 2019 Wajib Pajak menyetor kas ke bendahara penerimaan SKPD dinas
pendapatan sebesar Rp. 90.000.000,00
13 Maret 2019 Bendahara penerimaan SKPD dinas pendapatan menyetor kas yang
diterimanya ke rekening kas daerah sebesar Rp. 90.000.000,00
15 Maret 2019 Bendahara penerimaan SKPD Dinas Pendapatan menerima kas untuk
pembayaran pajak hotel sebesar Rp. 15.000.000,00
16 Maret 2019 Bendahara penerimaan SKPD Dinas Pendapatan menyetor pajak hotel
tersebut ke rekening kas daerah
20 Maret 2019 Bendahara penerimaan SKPD Dinas Pendapatan menerima uang sebesar
Rp. 7.000.000,00 dari rertribusi parker tepi jalan umum (TJU) dan Rp.
5.000.000,00 dari retribusi pasar

Catatlah transaksi tersebut ke dalam jurnal finansial dan jurnal pelaksanaan anggaran !

“Never lost hope, because it is the key to achieve all your dreams.”

Bahan Ajar Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI


DAFTAR PUSTAKA

Kusmayadi/Harti, Dwi. 2019. Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah untuk


SMK dan MAK Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

http://fauzanmisra.blogspot.com/2010/12/akuntansi-pendapatan-pada-pemerintah.html

Bahan Ajar Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi Pemerintah Kelas XI

Anda mungkin juga menyukai