Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya
sehingga Bahan Ajar Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah untuk siswa/i kelas XI
Akuntansi SMK ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Bahan Ajar ini disusun dengan tujuan agar siswa/i dapat mencapai kompetensi dasar
yang telah ditentukan yaitu memahami pembukuan tunggal, dan pembukuan berpasangan
untuk akuntansi keuangan pemerintah daerah. Bahan Ajar ini memaparkan secara singkat dan
jelas materi pembelajaran serta dilengkapi pula dengan evaluasi yang akan mendukung
ketercapaian kompetensi dasar sesuai dengan yang diharapkan.
Penyusun meyakini bahwa dalam pembuatan Bahan Ajar ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang relevan dan membangun guna
penyempurnaan bahan ajar ini di masa yang akan datang. Semoga bahan ajar ini dapat
bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi siswa/i kelas XI Akuntansi SMK . Akhir kata
penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Tim Penyusun
I. KOMPETENSI INTI
1. Setelah mengamati media dari guru, peserta didik mampu menguraikan Definisi,
karakteristik dan syarat-syarat akuntansi keuangan pemerintahan dengan benar.
2. Peserta didik mampu menganalisis teknik pencatatan akuntansi keuangan
pemerintah daerah dengan benar, setelah membaca handout yang dibagikan guru
dan studi literasi dengan benar.
3. Setelah guru menjelaskan dan berdiskusi peserta didik diharapkan dapat
merumuskan sistem pencatatan pembukuan tunggal dan berpasangan akuntansi
keuangan pemerintah daerah dengan benar .
4. Setelah berdiskusi dengan kelompok peserta didik diharapkan mampu menujukkan
pembukuan tunggal dan berpasangan akuntansi keuangan pemerintah daerah
dengan benar.
5. Setelah mengerjakan contoh soal yang diberikan guru diharapkan peserta didik
mampu mempraktekkan kegiatan pembukuan tunggal dan pembukuan berpasangan
akuntansi keuangan pemerintah daerah dengan benar.
AKUNTANSI
KEUANGAN
PEMERINTAH
DAERAH
DEFINISI, SISTEM
KARAKTERISTIK AKUNTANSI
DAN SYARAT KEUANGAN
PEMBUKUAN PEMBUKUAN
TUNGGAL / SINGLE BERPASANGAN /
ENTY DOUBLE ENTRY
V. MATERI PEMBELAJARAN
Menurut Bachtiar Arif dkk, Akuntansi pemerintahan sebagai suatu aktivitas pemberian
jasa untuk menyediakan suatu informasi keuangan pemerintah berdasarkan proses
pencatatan, pengklaifikasian, penafsiran atas informasi keuangan serta pengikhtisaran
suatu transaksi keuangan pemerintah tersebut.
Menurut Abdul Halim, Akuntansi Pemerintahan adalah sebuah kegiatan jasa dalam
rangka menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan dari entitas
pemerintah sebagai pengambilan keputusan ekonomi yang nalar dari pihak-pihak yang
berkepentingan atas berbagai alternatif arah suatu tindakan.
Karakteritik lainnya
a) Tidak Berorientasi Laba artinya Pencatatan dalam akuntansi pemerintah tidak terdiri
dari laporan laba (income statement) dan perlakuan sesuai hakikat akuntansi yang
terkait dengan hal itu.
b) Kepemilikan Pemerintah Bersifat Kolektif Sesuai Konstituen, artinya Kepemilikan
seperti jenis modal dalam akuntansi oleh pemerintah tidak bisa direalisasikan dalam
bentuk kepemilikan modal yang dapat dialihkan kepada siapapun.
c) Kontribusi Keuangan Tidak Terkait Secara Langsung dengan Pelayanan (Jasa)
Pemerintah artinya, pembayar pajak kemungkinan besar bukan merupakan pihak
penerima layanan terbesar dari pemerintah di negara mana pun karena pengenaan pajak
biasanya didasarkan pada kekayaan/kenikmatan yang dikonsumsi oleh pembayar pajak
sehingga kaum menengah ke atas biasanya memberikan subsidi kepada kaum bawah.
d) Keputusan Kebijakan dan Operasional Dibuat Oleh Lembaga Perwakilan di Negara-
Negara Penganut Demokrasi Indonesia
e) Keputusan atau kebijakan wajib dibuat secara terbuka
4. Dasar Peraturan
No Peraturan Tentang
Perbedaan antara akuntansi kas dengan akuntansi akrual menurut Mardiasmo (2009:155)
dapat dilihat sebagai berikut:
karena itu, dengan sistem akrual pendapatan dan biaya diakui pada saat diperoleh
(earned) atau terjadi (incurred) tanpa memandang apakah kas sudah diterima atau
dikeluarkan.
Suatu transaksi yang berakibat bertambahnya aktiva akan dicatat pada sisi debet
sedangkan yang berakibat berkurangnya aktiva akan dicatat pada sisi kredit. Hal yang
sama dilakukan untuk belanja.
Hal yang sebaliknya dilakukan untuk utang, ekuitas dana dan pendapatan. Apabila
suatu transaksi mengakibatkan bertambahnya utang, maka pencatatan akan dilakukan di
sisi kredit, sedangkan jika transaksi mengakibatkan berkurangnya utang, maka
pencatatan dilakukan di sisi debet. Hal serupa dilakukan untuk ekuitas dana dan
pendapatan. Cara melakukan sistem double entry atau menjurnal ini adalah dengan
mencatat sisi debet tepat di sisi kiri dan mencatat sisi kredit agak menjorok ke kanan kira-
kira 1-2 cm.
Dengan digunakannya double entry accounting maka setiap transaksi yang terjadi akan
tercatat pada akun yang tepat, karena masing-masing penyeimbang berfungsi sebagai
media cross check. Selain ketepatan dalam pencatatan akun, double entry penting juga
memiliki kemampuan untuk mencatat transaksi dalam jumlah nominal yang akurat,
karena jumlah sisi debet harus sama dengan jumlah sisi kredit.
Kelebihan : Perhitungan lebih akurat karena menunjukkan semua saldo akun, kecil
kemungkinan terjadi keslahan pencatatan kecil karena debit kredit selalu sama kecuali
human error
Kekurangan : proses pembukuan yang rumit debit kredit harus balance, membutuhkan
sumber daya manusia tambahan serta biaya untuk melakukannya karena tidak semua
orang dapat melakukkannya dan, perlu pemeruiksaan berkala untuk menghindari human
error,
SOAL :
Pembukuan Tunggal
Pembukuan Berpasangan
1 2 3 4 5 6