Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

TEKNIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

DOEN PEMBIMBING :
SATRIA TRI NANDA,SE.,M.Si.
DISUSUSN OLEH
KELOMPOK 1 :
HALIMATUL SA’DIYAH 1962201030
ROZALINDA 1962201031
DITHA FRIYANI 1962201149
FITRI AYUNI 1962201133
RIA ARTIKA GULTOM 1962201137
ANGGA RIYAN 1962201004
JAMALUDIN 1962201033
BILLY EDWIN BAGUS 1862201201
FITRA RAHMAN SYAH 1762201141

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNVERSITAS LANCANG KUNING
2020/2021
MATERI 6
TEKNIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Penyusunan dan penyajian laporan keuangan sektor publik dapat dilakukan melalui
beberapa alternatif dan cara pencatatan akuntansi. Masing – masing cara atau metoda
pencatatan akuntansi berimplikasi pada laporan keuangan, khususnya masalah pengukuran
transaksi (measurement) dan penilaian (valuation) yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
Pencatatan akuntansi keuangan sektor publik memiliki keterkaitan dengan sistem akuntansi
serta implementasi standar akuntansi.

METODA PENCATATAN AKUNTANSI

Terdapat beberapa metoda atau teknik pencatatan akuntansi yang dikenal atau biasa
dipraktikkan dalam akuntansi sektor publik, yaitu :

1. Akuntansi Dana (fund accounting)


2. Akuntansi Anggaran (budgetary accounting)
3. Akuntansi Komitmen (commitment accounting)
4. Akuntansi Kas (cash accounting)
5. Akuntansi Akrual (accrual accounting)

Kelima metoda pencatatan akuntansi tersebut pada prinsipnya tidak saling meniadakan,
artinya jika sudah dipilih satu metoda tertentu maka tidak berarti teknik yang lain tidak dapat
dilakukan. Bahkan dimungkinkan dalam suatu organisasi sektor publik digunakan beberapa
metoda akuntansi tersebut secara bersamaan. Sebagai contoh akuntansi anggaran, akuntansi
akrual, dan akuntansi dana dapat digunakan secara bersamaan. Akuntansi anggaran,
akuntansi kas, dan akuntansi dana juga dapat diaplikasikan bersamaan.

Pemilihan pendekatan pencatatan akuntansi dipengaruhi oleh tujuan dan manfaat yang
hendak diperoleh organisasi. Untuk tujuan pengendalian anggaran dan penyusunan laporan
realisasi anggaran, maka penggunaan akuntansi anggaran merupakan pilihan yang sesuai.
Untuk tujuan pengendalian kas dan penyusunan laporan posisi kas maka dapat digunakan
akuntansi kas. Sedangkan untuk tujuan pengendalian manajemen yang lebih luas bukan
sekedar pengendalian kas serta penyusunan laporan keuangan yang lebih komprehensif
seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan operasional maka penggunaan akuntansi akrual
adalah pilihan yang tepat.
A. Akuntansi Dana (fund accounting)

Dalam kerangka konseptual akuntansi pemerintahan PP No. 71 Tahun 2010 tentang


standar akuntansi pemerintahan paragraf 15 dinyatakan mengenai kemungkinan penggunaan
akuntansi dan dana untuk tujuan pengendalian.

Penggunaan akuntansi dana pada akuntansi pemerintahan di Indonesia


memungkinkan dilakukan karena dalam sistem anggaran pemerintahan terdapat beberapa
program spesifik yang memerlukan pertanggungjawaban dana program sehingga sumber dan
penggunaan dana serta saldo dana program perlu dibuat secara terpisah.

Akuntansi dana merupakan metoda pencatatan akuntansi yang memisahkan sumber


daya dalam beberapa kategori dana untuk mengidentifikasi sumber dan penggunaan dana.
Adapun tujuan akuntansi dana adalah untuk pengelolaan dan pertanggungjawaban dana,
penentuan kondisi finansial, perencanaan, penganggaran, dan evaluasi kinerja.

Pemisah dana dalam akuntansi dana bisa secara fisik, misalnya dibuat rekening bank
tersendiri untuk setiap kategori dana, atau bisa juga hanya secara pencatatannya saja misalnya
dibuat kode akun yang spesifik atas dana. Dalam akuntasi dana, jumlah kelompok dana perlu
disesuaikan dengan kebutuhan dan dibatasi agar tidak terlalu banyak sehingga tidak
menimbulkan kerumitan. Adapun untuk pelaporan dan pertanggungjawaban dana dapat
dibuat laporan untuk masing – masing dana, laporan kombinasian (combined statement), dan
laporan gabungan (combining statement).

Dalam akuntansi dana dikenal persamaan akuntansi berikut :

AKTIVA – KEWAJIBAN = EKUITAS DANA

Persamaan tersebut berbeda dengan persamaan akuntansi yang kita kenal pada pada
akuntansi keuangan yang digunakan dalam perusahaan komersial, yaitu :

AKTIVA = KEWAJIBAN – EKUITAS

Disini terdapat perbedaan yang mendasar antara ekuitas dana dan ekuitas. Selisih
antara aktiva dan utang di perusahaan adalah ekuitas yang menunjukkan adanya kepemilikan
pada perusahaan tersebut oleh pemegang sahamnya. Sementara itu, di organisasi sektor
publik, ekuitas dana tidak menunjukkan adanya kepemilikan siapapun karena memang tidak
ada kepemilikan individu dalam suatu organisasi sektor publik.
B. Akuntansi Anggaran (budgetary accounting)

Akuntansi anggaran merupakan pencatatan akuntansi atas alokasi anggaran dan


estimasi pendapatan sehubungan dengan pelaksanaan APBN atau APBD. Akuntansi
anggaran digunakan dalam organisasi sektor publik terkait dengan penyajian Laporan
Realisasi Anggaran. Dalam organisasi sektor publik, Laporan Realisasi Aanggaran
merupakan alat transparansi dan akuntabilitas publik yang dpat mengindikasikan kualitas
pengelolaan keuangan publik. Laporan Realisasi Aanggaran (LRA) berbeda dengan Laporan
Operasional (OP) meskipun dapat kemiripan. LRA disusun berdasarkan basis kas meskipun
dapat juga berbasis akrual yang bertujuanuntuk memberikan informasi realisasi dan anggaran
entitas pelaporan. Perbandingan antara anggaran dan realisasinya menunjukkan tingkat
ketercapaian target – target yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan
peraturan perundang – undangan.

Organisasi sektor publik menyajikan informasi tentang anggaran dan realisasinya


dalam dua kolom bersama – sama . untuk mendapatkan penyajian tersebut dikembangkan
beberapa alternatif metode dan teknik pencatatan, antara lain :

1. Mencatat anggaran sebagai sebuah transaksi tersendiri dan memperlakukan setiap


akun anggaran sebagai akun buku besar tersendiri yang setara dengan akun
lainnya.
2. Mencatat anggaran sebagai sebuah transaksi tersendiri dan menempatkannya
sebagai akun dibuku besar pembantu disetiap akun riilnya.
3. Memnjadikan anggaran sebagai informasi yang melekat disetiap buku besar.

Adapun tujuan utama akuntansi anggaran adalah untuk pengendalian anggaran. Akuntansi
anggaran memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengelolaan dan monitoring
anggaran sehingga dapat diketahui tingkat serapan anggaran, ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas anggaran serta kondisi keuangan negara.

Ide dibalik akuntansi anggaran ini adalah untuk kemudahan demi melakukan
pengendalian belanja. Namun, terdapat beberapa kendala dalam mencapai tujuan ini,
khususnya dalam lingkup pemerintahan terkait dengan otoritas yang mengatur struktur dan
klasifikasi anggaran atau laporannya. Kesulitan biasanya muncul karena perbedaan struktur
anggaran dan struktur pelaporan yang masing – masing dikeluarkan oleh otoritas yang
berbeda. Permasalahan biasanya juga muncul karena antarorganisasi memiliki jasa yang
berbeda – beda sehingga berdasarkan nature aktivitasnya masing – masing membutuhkan
klasifikasi dan struktur yang berbeda. Pada kondisi ini, tujuan pengendalian terkadang
mengalahkan tujuan analisis yang lebih substantif. Hasil yang lebih baik sebetulnya dapat
diperoleh dengan membuat akun – akun anggaran yang diklasifikasikan dengan cara tertentu
yang spesifik terhadap jasa tertentu. Namun, hal ini menyebabkan ketidakseragaman dalam
format anggaran atau pelaporannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anggunfreeze, 2012/10. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik. Brawijaya, Malang.

Haryanto,dkk. Cet 1, Akuntansi Sektor Publik. Semarang : Badan Penerbit Universitas


Diponegoro 2007.

Mahmudi. Akuntansi Sektor Publik edisi revisi : Yogyakarta : UII Press Yogyakarta.

Nordiawan Deddi, Hertiati Ayuningtyas. Akuntansi Sektor Publik Edisi 2. Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai