Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MAKALAH PENGGARAN PERUSAHAAN

“ Anggaran Produksi “

DI SUSUN OLEH :

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2021

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, dan tidak lupa shalawat beriringan salam kita hanturkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
pada mata kuliah Perekonomian Indonesia ini tepat waktu.

Makalah dengan judul “ Anggaran Produksi“ merupakan laporan yang dibuat


sebagai bagian dalam memenuhi kriteria tugas pada mata kuliah Akuntansi Pemeritahan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan di sebabkan oleh
kedangkalan dalam memahami teori, keterbatasan keahlian, dan tenaga penulis. Dengaan
kerendahan hati, kami memohon maaf. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi kita semua, khususnya bagi pembaca sekalian dan penulis sendiri.

Pekanbaru, 13 Oktober
2021

Penulis

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam pelaksanaan operasi produksi dari suatu perusahaan, biaya produksi
merupakan salah satu variabel yang tidak boleh terlupakan. Terkendalinya biaya produksi ini
menjadi salah satu kunci keberhasilan dari pengendalian produksi secara keseluruhan. Di
dalam pelaksanaan proses produksi meskipun seluruh aspek pelaksanaan produksi dapat
dikendalikan cukup baik, namun apabila masalah biaya produksi terlupakan, maka
pengendalian produksi yang dilaksanakan belum dapat mencapai sasaran dari pengendalian
produksi di dalam perusahaan tersebut.

Hal ini disebabkan karena biaya produksi belum dapat ditekan serendah mungkin
sehingga perusahaan menetapkan harga pokok penjualan yang tinggi. Dalam keadaan
demikian, perusahaan akan mengaami kesulitan di dalam melaksanakan pemasaran dari
produk yang diproduksinya. Kondisi seperti ini akan mengancam kelangsungan hidup
perusahaan.

Untuk dapat melaksanakan pengendalian produksi dengan baik, maka manajemen


pada umumnya akan menggunakan anggaran sebagai alat untuk pengendalian produksi
tersebut. Pada dasarnya, anggaran yang dipergunakan di dalam perusahaan-perusahaan pada
umumnya akan dipergunakan untuk melakukan pengendalian terhadap seluruh kegiatan yang
ada di dalam perusahaan. Berikut akan dijelaskan beberapa bentuk anggaran yang terkait
dengan biaya produksi.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapatlah diinventarisir mengenai
permasalahan- permasalahan dalam pokok pembahasan mengenai Anggaran Produksi dalam
Anggaran Perusahaan, diantaranya adalah :
1. Apakah pengertian dari Anggaran Produk ?
2. Apa saja kegunaan dari Anggaran Produk ?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Anggaran Produk ?
4. Bagaimana sesungguhnya penyusunan Anggaran Produk ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian dari anggaran produk
2. Mengetahui kegunaan dari anggaran produk
3. Memahami faktor yang mempengaruhi anggaran produk
4. Memahami penyusunan anggaran produk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Anggaran Produksi


Anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam
bentuk kuantitatif, formal dan sistematis. Sedangkan proses penyiapan anggaran disebut
penganggaran.

Anggaran produksi disebut pula budget unit yang akan diproduksi adalah rencana
yang disusun secara rinci dan sistematis tentang jumlah unit barang yang akan diproduksi
untuk periode tertentu yang akan datang.
Anggaran produksi disusun dengan memperhatikan semua kegiatan produksi yang
yang diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Rencana produksi
meliput penentuan produk yang harus diproduksi untuk memenuhi penjualan yang
direncanakan dan memepertahankan tingkat persediaan barang jadi yang diinginkan.

Kegunaan anggaran Produksi


Kegunaan dari penyusunan anggaran produksi adalah :
1. Menunjang kegiatan penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai dengan
waktu
yang telah direncanakan.
2. Menjaga tingkat persediaan yang memadai dengan cara mengusahakan persediaan yang
tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
3. Mengatur produksi agar biaya- biaya produksi dapat ditekan seminal mungkin.

Masalah Anggaran Produksi


Dalam anggaran produksi, membicarakan masalah :
 Jenis atau kualitas barang apa yang akan diproduksi.
 Jumlah masing-masing jenis atau kualitas barang yang akan diproduksi perusahaan.
 Keterangan waktu, kapan barang tersebut akan diproduksi
 Keterangan tempat, dimana barang tersbut akan diproduksi

Funsi Anggaran Produksi


Fungsi umum
 Sebagai pedoman kerja
 Sebagai alat koordinasi
 Sebagai alat kontrol

Fungsi khusus
 Sebagai pedoman dalam menyusun budget kebutuhan bahan mentah
 Sebagai pedoman dalam menyusun budget upah tenaga kerja langsung
 Sebagai pedoman dalam menyusun budget biaya pabrik tidak langsung
 Sebagai pedoman dalam menyusun budget biaya administrasi

Tujuan Anggaran Produksi


Anggaran produksi merupakan suatu alat perencanaan, koordinasi dan
pengendalian kegiatan produksi, dengan demikian sebagai tujuan penyususnan anggaran ini
adalah untuk:
 Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu

 Untuk menguasai pasar tertentu

 Untuk mengusahakan supaya perusahaan bekerja pada tingkat efisien tertentu

 Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya perkerjaan dan kesempatan kerja yang
sudah ada dapat semakin berkembang

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Produksi:

 Rencana atau budget penjualan,

 Kapasitas mesin dan peralatan yang dimiliki

 Tenaga kerja yang ada, baik jumlah maupun ketrampilannya

 Modal kerja yang dimiliki, untuk periode yang akan datang

 Fasilitas-fasilitas produksi yang lain dan berhubungan dengan proses produksi yang ada

Dimensi Perencanaan Produksi


Suatu rencana produksi yang lengkap harus dapat menunjukkan data anggaran yang
diklasifikasikan menurut jenis produk, waktu, dan kegiatan-kegiatan setiap pusat
pertanggungjawaban dalam proses produksi. Rencana produksi itu sendiri pada dasarnya
terdiri dari rencana produksi jangka panjang dan rencana produksi jangka pendek. Perbedaan
kedua jenis rencana produksi tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 1.1 Rencana Produksi Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Keteranga Jangka Pendek Jangka Panjang
Jangkauan Perencanaan Pada umumnya berjangka Pada umumnya berjangka
waktu 1 tahun. waktu 3, 5, 7 atau 10 tahun.
Rincian Perencanaan Jumlah produksi setiap jenis Estimasi tingkat produksi,
produk, perubahan persediaan, kebutuhan kapasitas mesin,
pemakaian bahan, tenaga struktur biaya pabrik,
kerja, biaya overhead pabrik, kebutuhan tenaga kerja,
serta jadwal produksi per arus kas, dan perubahan
triwulan, bulan atau minggu. persediaan.
Dasar Perencanaan Rencana penjualan jangka Rencana penjualan jangka
pendek. panjang dan rencana
investasi.

Adapun langkah-langkah yang harus dilalui dalam menyusun anggaran produksi pada
dasarnya terdiri dari tiga langkah utama, yakni sebagai berikut;

1. Menetapkan kebijakan-kebijakan tingkat persediaan.


2. Merencanakan jumlah produksi setiap jenis produk selama periode anggaran.
3. Membuat skedul produksi untuk periode yang lebih pendek (bulan atau triwulan).

Pola Kebijakan Produksi


Dalam hubungannya dengan kebijakan produksi ini, manajemen perusahaan akan
dapat mempertimbangkan pola produksi yang sesuai dengan keadaan perusahaan tersebut.
Adapun yang dimaksudkan dengan pola produksi ini adalah distribusi produksi tahunan ke
dalam periode yang lebih kecil (produksi kuartalan, bulanan atan mingguan dan lain
sebagainya tergantung kepada satuan waktu yang dipergunakan oleh masing-masing
perusahaan). Pola produksi ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut;
1. Pola produksi konstan, yaitu distribusi produksi dimana jumlah produksi setiap
bulannya sama atau relatif sama. Sebagai akibatnya adalah apabila terdapat kenaikan
jumlah penjualan pada bulan tertentu, maka kenaikan ini akan diambilkan dari
persediaan barang jadi yang ada sehingga persediaan barang jadi akan berkurang.
2. Pola produksi bergelombang, yaitu distribusi produksi dimana jumlah produksi tiap
bulannya berubah-ubah sesuai dengan tingkat penjualan. Dengan pola produksi
semacam ini maka persediaan barang jadi akan menjadi sama atau relatif sama dari
bulan satu ke bulan yang lain. Dilihat dari perubahan jumlah produksi dan jumlah
persediaan setiap bulannya, maka pola produksi bergelombang ini seakan-akan
merupakan kebalikan dari pola produksi konstan.
3. Pola produksi moderat, jika di dalam kedua macam pola produksi sebelumnya akibat
dari fluktuasi penjualan per bulan ini dilimpahkan sepenuhnya kepada jumlah
persediaan (pola produksi onstan) atau kepada jumlah produksi (pola produksi
bergelombang), maka di dalam pola moderat ini akibat dari naik dan turunnya
penjualan bulanan ini akan dibagi ke dalam persediaan dan jumlah produksi.
Masing-masing pola produksi ini akan mempunyai kelebihan dan kelamahannya,
sehingga manajemen perusahaan akan dapat memilih pola produksi yang paling banyak
kelebihannya di dalam perusahaan yang bersangkutan. Jika manajemen perusahaan salah
memilih pola produksi untuk perusahaannya, maka yang terjadi adalah bahwa pola produksi
tersebut memiliki banyak kelemahan bagi perusahaan tersebut sedangkan kelebihannya hanya
sebagian kecil saja yang dapat dimanfaatkan atau bahkan tidak sama sekali.

Syarat-syarat Pokok Program Anggaran Produksi yang Berhasil


Program anggaran produksi akan berhasil apabila memenuhi syarat-syarat
pokok, sebagai berikut : (Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri, 2003)
1. Organisasi perusahaan yang sehat
Organisasi yang sehat adalah organisasi yang disusun berdasarkan sistem organisasi
tertentu, dapat mengadakan pembagian tugas fungsional dengan jelas, dan menentukan garis
wewenang dan tanggung jawab dengan tegas.
2. Sistem akuntansi yang memadai
Keberhasilan program anggaran harus didukung oleh sistem akuntansi yang memadai,
meliputi :
a. Penggolaongan rekening yang sama antara anggaran dengan realisasi yang akan
dicatat oleh akuntansi sehingga antara anggaran dengan realisasi dapat
diperbandingkan.
b. Pencatatan akuntansi terhadap transaksi akan memberikan informasi dari realisasi
anggaran.
c. Laporan yang disajikan dapat dibuat sesuai dengan penentuan tingkat
pertanggung jawaban dari bagian atau individu di dalam perusahaan.

3. Penelitian dan Analisis


Penelitian dan analisis diperlukan untuk menetapkan alat pengukur prestasi, yang
berupa standar atau taksiran, sehingga anggaran dapat dipakai dasar analisis e=untuk
mengatur prestasi yang baik.
4. Dukungan dari Pelaksana
Anggaran dapat berjalan dengan baik, apabila ada dukungan aktif dari para pelaksana
tingkat atas maupun bawah. Hal ini menyangkut hubungan antar manusia dalam
melaksanakan kegiatan. Oleh karena itu patokan yang dipakai untuk mengukur prestasi
dengan adil harus dimiliki.

Menyusun Anggaran Produksi


a. Mengutamakan stabilitas produksi
b. Mengutamakan pengendalian tingkat persediaan
c. Mengutamakan cara kombinasi kedua hal di atas baik persediaan maupun produksi
berfluktuasi pada batas tertentu
d. Kebijaksanaan persediaan
Faktor-faktor yang harus diperhatikan
a. Daya tahan barang disimpan
b. Tersediaanya bahan baku
c. Biaya yang timbul dengan adanya persediaan
d. Modal kerja
e. Risiko yang ada
Contoh:
 Misalnya sebuah perusahaan merencanakan menjual produknya sebanyak 142.000 unit dalam
tahun 2010. Jumlah persediaan barang pada awal Januari 2010 diperkirakan sebanyak 20.000
unit. Sedangkan jumlah persediaan barang pada akhir 2010 yang diinginkan sebanyak 15.000
unit.

 Dari total volume penjualan yang dianggarkan sebesar 142.000 unit dalam setahun,
direncanakan akan dijual dalam 12 bulan operasi, dengan rincian sebagai berikut:

Table 1.2 Table Anggaran 1 Tahun


bulan volume
Januari 15.000
Februari 16.000
Maret 16.000
April 14.000
Mei 12.000
Juni 10.000
Juli 7.000
Agustus 6.000
September 9.000
Oktober 11.000
November 12.000
Desember 14.000

Metode Anggaran Produksi


1. Metode Produk Stabil
Metode Produk Stabil adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan volume
produksi yang relatif sama dari bulan ke bulan, kecuali untuk bulan tertentu yang volume
penjualannya lebih tinggi.

Langkah 1
Menghitung tingkat Produksi satu tahun untuk tahun 2010

Table 1.3 Produksi tahun 2010

Bulan volume

Volume penjualan 142.000

Volume persediaan, akhir tahun 15.000

Volume persediaan, awal tahun (20.000)

Volume produksi 137.000

Langkah 2

Melakukan alokasi produksi ke satuan waktu

 membagi tingkat produksi pertahun dengan satuan waktunya 12 bulan

Produksi 1 tahun = 137.000 unit

produksi rata-rata 1 bulan = 137.000/12

= 11.416.67

dibulatkan menjadi = 11.000

Jika 11.000 x 12 bulan = 132.000

Sedangkan volume totalnya adalah 137.000

Maka kurang sebesar 5.000 unit

Selanjutnya kekurangan 5.000 unit ini dialokasikan pada bulan-bulan yang tingkat penjualannya
tertinggi, yaitu

Bulan Januari, Februari, Maret, April dan Desember

Maka kelima bulan tsb masing-masing mendapat tambahan sebanyak 1.000 unit
Langkah 3
Menyajikan Anggaran Produksi dalam Format Tabel

Tabel 1.4 Rincian Anggaran Produksi Dalam 1 Tahun

Bulan Volume penjualan Persediaan Volume produksi

Akhir total awal

Januari 15.000 17.000 32.000 20.000 12.000

Februari 16.000 13.000 29.000 17.000 12.000

Maret 16.000 9.000 25.000 13.000 12.000

April 14.000 7.000 21.000 9.000 12.000

Mei 12.000 6.000 18.000 7.000 11.000

Juni 10.000 7.000 17.000 6.000 11.000

Juli 7.000 11.000 18.000 7.000 11.000

Agustus 6.000 16.000 22.000 11.000 11.000

September 9.000 18.000 27.000 16.000 11.000

Oktober 11.000 18.000 29.000 18.000 11.000

november 12.000 17.000 29.000 18.000 11.000

desember 14.000 15.000 29.000 17.000 12.000

Total 142.000 15.000 157.000 20.000 137.000

2. Metode Persediaan Stabil


Metode persediaan stabil adalah suatu metode produksi dimana perusahaan menetapkan
volume persediaan relative sama dari bulan-kebulan, kecuali untuk bulan tertentu.

Langkah 1
Menghitung tingkat Produksi satu tahun untuk tahun 2010

Table 1.5 Volume Penjualan


Bulan volume

Volume penjualan 142.000

Volume persediaan, akhir tahun 15.000

Volume persediaan, awal tahun (20.000)

Volume produksi 137.000

Langkah 2
 Menentukan perkiraan besarnya persediaan awal dan akhir tahun

 Menghitung selisih Lebih/Kurang Persd Awal dan Persd Akhir dan membaginya dengan
jumlah satuan waktu yang digunakan.

 Selisih = 20.000 – 15.000 = 5000 unit

Langkah 3
Mengalokasikan tingkat persediaan dari waktu ke waktu. Ada dua cara yang sama seperti pada
Stabilitas Produksi yakni:
1. Membagi selisih persediaan awal dan akhir dengan jumlah satuan waktu yang dipakai
2. Membagi selisih persediaan awal dan akhir dengan suatu bilangan tertentu sehingga diperoleh
bilangan yang bulat

 Mengingat kelemahan pada cara pertama maka dipilih cara kedua yakni Menghitung rata-rata
selisih persatuan waktu yang sekiranya dapat diperoleh angka yang BULAT dan MUDAH

 Menghitung rata-rata selisih persatuan waktu  yang BULAT dan MUDAH

 Supaya diperoleh angka BULAT dan MUDAH dipilih hanya 5 bulan dengan pertimbangan
jumlah bulan yang penjualannya tinggi ada 5 bulan, sehingga
= 5.000/5 = 1.000

 Selisih tersebut dialokasikan ke bulan Januari s/d Mei.

Langkah 4
Menyajikan Anggaran Produksi dalam Format Tabel

Tabel 1.6 Rincian Anggaran Dalam 1 Tahun


Bulan Volume penjualan Persediaan
Volume produksi
Akhir Total awal

Januari 15.000 19.000 34.000 20.000 14.000

Februari 16.000 18.000 34.000 19.000 15.000

Maret 16.000 17.000 33.000 18.000 15.000

April 14.000 16.000 30.000 17.000 13.000

Mei 12.000 15.000 27.000 16.000 11.000

Juni 10.000 15.000 25.000 15.000 10.000

Juli 7.000 15.000 22.000 15.000 7.000

Agustus 6.000 15.000 21.000 15.000 6.000

September 9.000 15.000 24.000 15.000 9.000

Oktober 11.000 15.000 26.000 15.000 11.000

November 12.000 15.000 27.000 15.000 12.000

Desember 14.000 15.000 29.000 15.000 14.000

Total 142.000 15.000 157.000 20.000 137.000

BAB III
KASUS DAN PENYELESAIAN

Kasus 1

Berikut ini disajikan data rencana penjualan PT Rasa Enak untuk periode 2018.
Bulan Jumala (Unit) Triwulan Jumlah (Unit)
Januai 67.500 II 225.000
Februari 72.000 III 180.000
Maret 76.500 IV 202.500

Informasi lainnya yang berkaitan dengan rencana penjualan tersebut diuraikan sebagai
berikut;
a. Persediaan barang jadi pada 1 Januari 2018 adalah 90.000 unit.
b. Tingkat perputaran barang sesuai dengan tahun sebelumnya ditentukan sebesar 10
kali.
c. Persyaratan tingkat produksi yang perlu dijaga adalah;
1) Perbedaan tingkat produksi tertinggi terendah tidak boleh lebih dari 10% dari
tingkat produksi yang di anggap normal.
2) Lebih mementingkan stabilitas produksi dengan catatan tingkat persediaan
tidak boleh kurang dari 45.000 unit. Instruksi

Intruksi
a. Susunlah anggaran produksi untuk tahun 2018!
b. Tentukan jumlah produksi normal, produksi maksimum dan produksi minimum baik
secara bulanan maupun triwulanan!

Penyelesaian
a. Persediaan rata-rata = penjualan
Tingkat perputaran
= 823.500
10
= 82.350
Persediaan akhir tahun = (Persediaan rata-rata x 2) - Persediaan awal
= (82.350 x 2)-90.000
= 74.700 unit
Anggaran produksi tahun 2018
Penjualan 1 tahun 823.500 unit
Persediaan akhir tahun 74.700 unit
Kebutuhan 1 tahun 898.200 unit
Persediaan awal 90.000 unit
Jumlah yang harus diproduksi 808.200 unit

b. Jumlah produksi
1) Produksi Normal
Bulanan = 808.200 : 12 = 67.350 unit
Triwulanan = 3 x 67.350 = 202.050 unit
2) Produksi Maksimum
Bulanan = 110% x 67.350 = 74.085 unit
Triwulanan = 110% x 202.050 = 222.255 unit
3) Produksi Minimum
Bulanan = 90% x 67.350 = 60.615 unit
Triwulanan = 90% x 202.050 = 181.845 unit

Kasus 2

PT Super menghasilkan dua jenis produk yaitu Produk A dan produk B. Kedua produk
tersebut dijual di dua daerah pemasaran yaitu Jakarta dan Bandung. Perusahaan menyusun
budget untuk tahun 2008 agar dapat dikontrol produksinya. Data – data yang tersedia adalah
sebagai berikut :

1. Data penjualan

Produk A (unit) Produk B (unit)


Waktu
Jakarta Bandung Jakarta Bandung

Januari 26.200 20.800 28.800 26.800

Pebruari 29.200 25.600 35.600 28.800

Maret 32.800 27.600 38.800 32.400

Triwulan II 97.200 93.200 104.800 98.400

Triwulan III 103.200 96.800 109.600 101.200

Triwulan IV 104.400 101.600 116.800 105.600

Jumlah 393.000 365.600 434.400 393.200

2, Data persediaan
PT Super menghasilkan dua jenis produk yaitu Produk A dan produk B. Kedua produk
tersebut dijual di dua daerah pemasaran yaitu Jakarta dan Bandung. Perusahaan menyusun budget
untuk tahun 2008 agar dapat dikontrol produksinya. Data – data yang tersedia adalah sebagai
berikut :

1.Data penjualan
Produk A (unit) Produk B (unit)
Waktu
Jakarta Bandung Jakarta Bandung
Januari 26.200 20.800 28.800 26.800

Pebruari 29.200 25.600 35.600 28.800

Maret 32.800 27.600 38.800 32.400

Triwulan II 97.200 93.200 104.800 98.400

Triwulan III 103.200 96.800 109.600 101.200

Triwulan IV 104.400 101.600 116.800 105.600

Jumlah 393.000 365.600 434.400 393.200


2, Data persediaan

Persediaan produk A dan produk B pada tanggal 31 Desember 2007 tercatat masing – masing
49.600 unit dan 38.800 unit. Sedangkan persediaan produk A dan B pada tanggal 31 Desember 2008
tercatat masing – masing 58.400 unit dan 50.800 unit
1) Harga jual
Harga jual masing – masing produk di dua daerah pemasaran sama yaitu untuk A Rp.
5.000 unit dan untuk B Rp. 7.000 unit
Dari data – data tersebut, tentukanlah :
1) Tingkat produksi perusahaan yang dilakukan sepanjang tahun 2008 untuk
masing – masing jenis produk.
2) Susunlah budget produksi untuk A tahun 2008 dengan mengutamakan
stabilitas produksi dan produk B dengan stabilitas persediaan
Jawab :
Tingkat produksi tahun 2008 adalah sebagai berikut :
Uraian Produk A Produk B

Rencana Penjualan 758.600 827.600

ditambah Persediaan Akhir 58.400 50.800

Jumlah barang tersedia 817.000 878.400

dikurangi Persediaan Awal 49.600 38.800

Rencana Produksi 767.400 839.600

1) Budget produksi untuk Produk A dengan metode Stabilitas Produksi


Rencana produksi per triwulan :

767.400 : 4 = 191.850
Rencana produksi per bulan untuk Januari sampai dengan Maret
191.850 : 3 = 63.950
item Jan Peb Mar Tri II Tri III Tri IV Total

Penjualan 47.000 54.800 60.400 190.400 200.000 206.000 758.600

Pers. Akhir 66.550 75.700 79.250 80.700 72.550 58.400 58.400

Jlh Brg Tersedia 113.550 130.500 139.650 271.100 272.550 264.400 817.000

Pers. Awal 49.600 66.550 75.700 79.250 80.700 72.550 49.600

Rencana Produksi 63.950 63.950 63.950 191.850 191.850 191.850 767.400

2) Budget produksi untuk Produk B dengan metode Stabilitas


Persediaan Menghitung selisih persediaan awal dengan persediaan
akhir
= (38.800 – 50.800) : 4
= -12.000 : 4
= -3.000
Untuk per bulan :
= -3.000 : 3
= -1.000
Triwulan I-IV : Pers. Akhir + selisih tk. Persediaan (per triwulan)
Januari : 38.800 + 1.000 = 39.800

Pebruari : 39.800 + 1.000 = 40.800

Maret : 40.800 + 1.000 = 41.800

Triwulan II : 41.800 + 3.000 = 44.800

Triwulan III : 44.800 + 3.000 = 47.800

Triwulan IV : 47.800 + 3.000 = 50.800


Item Jan Peb Mar Tri II Tri III Tri IV Total

Penjualan 55.600 64.400 71.200 203.200 210.000 222.400 827.600

Pers. Akhir 39.800 40.800 41.800 44.800 47.800 50.800 50.800

Jlh Brg Tersedia 95.400 105200 113.000 248.000 257.800 273.200 878.400

Pers. Awal 38.800 39.800 40.800 41.800 44.800 47.800 38.800

Rencana Produksi 56.600 65.400 72.200 206.200 213.000 225.400 839.600


BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN
 Anggaran produksi merupakan anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
jumlah unit/nilai barang yang akan diproduksi oleh perusahaan selama periode yang akan datang.

 Di dalam anggaran produksi ada 3 metode penaksiran, yaitu metode produksi stabil, metode
persediaan stabil dan metode fleksibel.

 Adapun tujuan dibuatnya anggaran produksi pada perusahaan adalah:

- Untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu


- Untuk menguasai pasar tertentu
- Untuk mengusahakan supaya perusahaan bekerja pada tingkat efisien tertentu
- Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya perkerjaan dan kesempatan kerja yang
sudah ada dapat semakin berkembang

Anda mungkin juga menyukai