Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANGGARAN PERUSAHAAN

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Erlangga Satriaagung 160810201201


2. Wulandari Cahyaning Putri 170810201006
3. Aprilita Ajeng Puspaningrum 170810201011

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kita Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkatlimpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kita dapat
menyusun makalah ini tepat padawaktunya. Makalah ini membahas
tentang “Definisi Anggaran“. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari
berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunanmakalah ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT . Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentukp e n y u s u n a n m a u p u n
materinya. Kritik dari pembaca sangat kita harapkan
u n t u k penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Jember, 28 September 2020

Penulis
1. Definisi Anggaran dan Penggaran
Business budgeting adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis
dari pada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan,
koordinasi dan pengawasan.
Dari definisi tersebut dapat diambil intinya yakni:
 Bahwa business budget harusbersifat formal, artinya business
budget disusundengansengajadanbersungguh – sungguh dalam
bentuk tertulis.
 Bahwa business budget harus bersifat sistematis, artinya business
budget disusun dengan berurutan dan berdasarkan suatu logika.
 Bahwa setiap saat manajer dihadapkan pada suatu tanggung jawab
untuk mengambil keputusan. Sehingga business budget merupakan
suatu hasi lpengambilan keputusan yang berdasar beberapa asumsi
tertentu.
 Bahwa keputusan yang diambi oleh manajer tersebut merupakan
pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan
pengawasan.

Untuk dapat memenuhi segala aspek yang dikandung oleh definisi


tersebutdiatas, maka anggaran harus disusun dalam bentuk tabel – tabel
dan bersifat kuantitatif. Dan karena tujuan akhir dari perusahaan pada
umumnya adalah keuntungan (Profit) maka anggaran perusahaan juga
sering disebut :

- Business Budget
- Profit Planning and Control
- Comprehensive Budgeting
- Managerial Budgeting
- Business Budgeting and Control

Anggaran merupakan kata benda, yakni hasil yang diperoleh setelah


menyelesaikan tugas perencanaan.Sedangkan Budgeting (Penganggaran)
menunjukan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan
sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data
daninformasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan
rencana sendiri, implemetasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya
tahap pengawasan danevaluasi dari hasil melaksanakan rencana itu.

Dalam menyusun suatu anggaran perusahaan perlu diperhatikan beberapa


syarat yakni bahwa anggaran tersebut harus realistis, luwes dan kontinyu
.Realistis, artinya tidak terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis.
Luwes artinya tidak terlalu kaku, mempunyai peluang untuk disesuaikan
dengan keadaan yang mungkin berubah. Sedangkan kontinyu, artinya
membutuhkan perhatian secara terus menerus, dan merupakan suatu usaha
yang insidentiil. Dan perlu diperhatikan bahwa perusahaan menyusunan
anggaran karena perusahaan yakin bahwa dirinya mempunyai kemampuan
untuk mengendalikan berbagai relevant variables dalam mencapai tujuan,
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan sistem manajemen ilmiah,
mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, mempunyai
kemampuan untuk memberikan motivasi kepada aaggota – anggotanya,
dan mempunyai kemampuan untuk mendorong adanya partisipasi.

2. Manfaat Anggaran
Anggaran yang dibuat atau yang disusun untuk kegiatan-kegiatan yang ada
dalam perusahaan akan memberikan kegunaan atau fungsi, yaitu :
a. Anggaran dapat digunakan sebagai pedoman kerja
Anggaran yang telah dibuat dijadikan sebagai pedoman, acuan kerja
yang harus diikuti kedepan, dan arah serta target yang harus dicapai
oleh kegiatan perusahaan diwaktu yang akan datang.
b. Anggaran dapat digunakan sebagai alat pengkoordinasian kerja
Agar semua bagian-bagian yang terdapat didalam perusahaan saling
bekerja sama dengan baik, saling menunjang agar kelangsungan dan
kelancaran jalannya perusahaan terjamin, sehingga akan mencapai
sasaran yang telah ditetapkan.
c. Anggaran dapat digunakan sebagai alat pengawasan kerja
Anggaran yang disusun digunakan sebagai tolok ukur, pembanding
untuk menilai, evaluasi realisasi kegiatan perusahaan, seperti yang
dianggarkan dengan kenyataannya sesungguhnya
3. Syarat Penyusunan Anggaran
Dalam penyusunan sebuah anggaran diperlukan beberapa syarat yang
harus dipenuhi, karena terdapat kemungkinan dalam pelaksanaan anggaran
ini akan mengalami perubahan dan sebagainya, adapun syarat tersebut
adalah :
 Anggaran realisitis
Sebaiknya anggaran yang disusun berdasarkan kondisi pada saat
yang bersangkutan, artinya berdasarkan kepada harga yang belaku
pada saat itu dengan memasukan unsur estimasi terhadap kenaikan
harga dimasa datang. Atau dapat juga dikatakan anggaran yang
disusun tidak terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis.
 Angaran bersifat luwes
Anggaran yang disusun mempunyai ruang untuk dilakukan
perubahan, perbaikan, penyesuaian dengan kondisi atau keadaan
yang mungkin berubah. Dengan demikian anggaran yang disusun
tidak kaku.
 Anggaran yang sustainable
Anggaran yang disusun membutuhkan perhatian secara terus
menerus dan merupakan usaha yang insidentil. Dalam penyusunan
anggaran perusahaan mempunyai keyakinan bahwa perusahaan
mempunyai kemampuan ; untuk mengendalikan berbagai relevan
variabel dalam mencapai tujuan, untuk melaksanakan sistem
manajemen ilmiah, untuk berkomunikasi secara efektif, untuk
memberi motivasi kepada anggotanya, untukmendorong adanya
partisipasi.
4. Fungsi Anggaran
Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu
manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi,
pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan
perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
1) Fungi Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsiini
merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan
dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
Winardimemberikan pengertian mengenai perencanaan sebagai
berikut:"Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan
faktafakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai
masayang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan
aktifitasaktifitas yang diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai
basil yangdiinginkan".Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa sebelum
perusahaanmelakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut
harus lebihdahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan
dilaksanakan dimasa datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-
kegiatan tersebut,serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya
rencana tersebut,maka aktivitas akan dapat terlaksana dengan baik.
2) Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasandalam
perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yangditempuh
agar rencana yang telah disusun sebelurnnya dapat dicapai.Dengan
demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dantindakan
perbaikan apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu
denganmembandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan,
apakah dapatditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana
telah bekerjadengan baik dalam mengelola perusahaan. Tujuan
pengawasan itu bukanlah mencari kesalahan akan tetapi mencegah dan
memperbaikikesalahan. Sering terjadi fungsi pengawasan itu disalah
artikan yaitumencari kesalahan orang lain atau sebagai alat
menjatuhkan hukumanatas suatu kesalahan yang dibuat pada hal tujuan
pengawasan itu untukmenjamin tercapainya tujuan-tujuan dan rencana
perusahaan.
3) Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerjadari
setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapaitujuan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk menciptakanadanya
koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapatmenunjukkan
keselarasan rencana antara satu bagian dengan
bagianlainnya.Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus
dapatmenyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian
dalamperusahaan, sehingga rencana kegiatan yang satu akan selaras
denganlainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat
koordinasi untukseluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena
semua kegiatan yangsaling berkaitan antara satu bagian dengan bagian
lainnya sudah diaturdengan baik.
4) Anggaran Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematisdan
dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan
anggaranberdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir-taksiran pada
masa yangakan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi
setiap bagiandalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.
5. Prosedur Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran yang digunakan oleh perusahaan menurut
Supriyono (2000) yaitu:
1. Top-Down Budgeting. Penganggaran top-down adalah anggaran yang
disusun oleh manajemen puncak untuk manajemen dibawahnya.
Kelemahan dari metode ini yaitu kurangnya komitmen bawahan,
seringkali tidak dapat dilaksanakan, sulit berhasil mencapai tujuan.
2. Bottom-Up Budgeting. Penganggaran bottom-up adalah anggaran yang
disusun sendiri oleh manajemen level bawah dan selanjutnya
diserahkan ke manajemen atas. Kelemahan dari metode ini yaitu
seringkali tidak mempertimbangkan keselarasan tujuan, kurang
terkendali, tujuan yang ingin dicapai terlalu mudah.
3. Gabungan. Penganggaran ini merupakan gabungan antara Top-Down
Budgeting dan Bottom-Up Budgeting. Penyusunan anggaran harus
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan, agar penyusunan
anggaran dapat dilaksanakan dengan baik. Prosedur penyusunan
anggaran menurut Nafarin (2007) adalah sebagai berikut:
Tahap penentuan pedoman perencanaan (anggaran). Anggaran
yang akan dibuat pada tahun akan datang, hendaknya disiapkan
beberapa bulan sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai.
Dengan demikian anggaran yang dibuat dapat digunakan pada
awal tahun anggaran.
Tahap persiapan anggaran. Manajer pemasaran sebelum
menyusun anggaran penjualan terlebih dahulu menyusun
forecast penjualan (taksiran/ramalan penjualan). Setelah itu
kemudian manajer pemasaran bekerja sama dengan para
manajer untuk menyusun anggaran lainnya.
Tahap penentuan anggaran. Pada tahap penentuan anggaran
diadakan rapat dari semuamanajer beserta direksi (direktur)
untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponenanggaran.
Mengkoordinasikan dan menelaah komponen anggaran,
pengesahan dan pendistribusian anggaran.
Tahap pelaksanaan anggaran. Tahap ini adalah tahap dimana
anggaran dilaksanakan,untuk kepentingan pengawasan tiap
manajer membuat laporan realisasi anggaran.Setelah dianalisis
kemudian laporan realisasi anggaran disampaikan pada direksi.
6. Faktor-Fakor Yang Mempengaruhi Kebijakan dalam Perencanaan
Seorang manajer dalam suatu perusahaan tentu saja dapat menyusun
rencana untuk kegiatan perusahaannya. Berapa volume output yang akan
dapat dijual, berapa rupiah yang akan diterima dari penjualan itu, berapa
volume yang harus diproduksi agar sesuai dengan rencana penjualan.
Berapa inventory yang harus disisakan, berapa volume bahan mentah yang
digunakan dan sebagainya. Tetapi seorang manajer tidak dapat
mengabaikan beberapa faktor yang mempengaruhi segala perencanaan
yang dilakukannya tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Produk
b. Pasar
c. Kebijakan distribusi
d. Rencana produksi
e. Rencana penelitian dan pengembangan
f. Organisasi
g. Finansial.
7. Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran
Dalam penyusunan anggaran pada perusahaan terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhinya, yang dapat dibedakan dalam dua faktor yaitu :
a. Faktor Internal
Adalah data, informasi dan pengalaman yang terdapat didalam
perusahaan sendiri, dimana faktor ini dapat dikendalikan atau
dipengaruhi (controlable) oleh perusahaan, seperti :
Penjualan tahun lalu (meliputi; mutu, jumlah, pasar sasaran,
desain dan lainnya).
Kebijaksanaan perusahaan misalnya dalam penetapan harga
jual, syarat pembayaran, pemilihan saluran distribusi.
Kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan.
Tenaga kerja yang dimiliki oleh perusahaan, baik dari segi
kualitas atau kuantitasnya.
Modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan
Kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan fungsi
perusahaan seperti dibidang pemasaran, produksi,
pembelanjaan, administrasi dan personalia.
b. Faktor Eksternal.
Adalah data, informasi dan pengalaman yang terdapat diluar
perusahaan, tapi mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan.
Faktor ini disebut juga faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh
perusahaan ( Un controlable) seperti :
Keadaan persaingan
Pertumbuhan penduduk
Pendapatan / penghasilan masyarakat
Pendidikan masyarakat
Penyebaran penduduk Agama, adat istiadat, dan kebiasaan
masyarakat
Kebijaksanaan pemerintah dalam bidang perekonomian,
politik, sosial, budaya dan
keamanan.
Keadaan perekonomian nasional maupun internasional
8. Jenis Anggaran
a. Jenis anggaran jika dilihat dari segi ruang lingkup
1. Anggaran Komprehensif
Anggaran dengan ruang lingkup menyeluruh, karena jenis kegiatan
yang dicakupnya meliputi seluruh aktivitas perusahaan bidang
marketing, produksi, keuangan, personalia, dan tertib administrasi
2. Anggaran Parsiil
Anggaran Parsiil merupakan anggaran yang yang disusun dengan
ruang lingkup terbatas atau dalam ruang lingkup yang sempit.
Misalnya perusahaan hanya meyusun anggaran produksi saja,
anggaran keuangan saja.
b. Jenis anggaran berdasarkan jangka waktu

1. Anggaran Strategis (Strategical Budget)


Anggaran strategis merupakan anggaran berlaku untuk jangka
panjang, yaitu melebihi satu periode ( melebihi 1 tahun), berisikan
hal yang bersifat umum seperti kebijakan perusahaan jangka
panjang, gambaran perkembangan perusahaan dalam jangka waktu
panjang
2. Anggaran Operasional (Tactical Budget)
Anggaran operasional merupakan anggaran berlaku untuk jangka
pendek, yaitu satu periode atau kurang. Budget yang disusun oleh
panitia penyusun anggaran (Budget Commite) terdiri atas
pemegang fungsi-fungsi utama (Budget Participative)
c. Jenis anggaran berdasarkan fleksibilitas
1. Anggaran Tetap (Fixed Budget)
Anggaran tetap adalah anggaran yang disusun untuk periode waktu
tertentu dimana volumenya telah ditentukan dan berdasarkan
volume tersebut direncanakan renevue , cost , dan expenses, namun
tidak diadakan revisi secara periodik
2. Anggaran Berkelanjutan (Continues Budget)
Anggaran berkelanjutan adalah anggaran yang disusun untuk
periode waktu tertentu dimana volumenya telah ditentukan dan
berdasarkan volume tersebut direncanakan renevue , cost , dan
expenses, diadakan revisi secara periodik dan ditambahkan
anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya.
9. Kelebihan dan Kelemahan Anggaran
a. Kelebihan Anggaran
 Bagi Manajemen, hasil proyekai menciptakan peluang untuk
memilih rencana yang paling menguntungkan untuk
dilaksanakan
 Anggaran dijadikan sebagai patokan untuk menilai baik
buruknya hasil yang diperoleh

b. Kelemahan Anggaran
 Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi
penjualan, kapasitas produksi,dll) maka terlaksananya dengan
baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan estimasi
tersebut
 Kondisi yang tidak selalu terjadi seratus persen sama dengan
yang diramalkan sebelumnya.
10. Contoh Soal
a. Anggaran Penjualan
PT. Makassar Indah memproduksi 3 jenis produk yaitu Imco, Inside
dan Penta. Data penjualan dalam unit untuk ketiga produk tersebut
adalah sbb:

Produk
Tahun
Imco Inside Penta
2005 4.500 8.000 3.500
2006 6.000 6.000 4.000
2007 5.000 5.000 4.500
2008 4.500 7.500 6.000
2009 5.500 8.000 6.500
2010 6.000 6.500 5.000

Hargajual/ unit untuk tahun 2011 adalahsebagaiberikut: Imco


Rp.2.250,00; Inside Rp.3.000,00 danPentaRp. 5.200,00.
Diminta:
a. Membuat ramalan tingkat penjualan tahun 2011 dalam unit
untuk produk Imco memakai Least Square, produk Inside
menggunakan Semi Average dan Penta dengan Trend Moment.
b. Menyusunanggaranpenjualantahun 2011 secara lengkap per
triwulan.
Penyelesaian :
1. Forecasting (Peramalan) Penjualan
a. ProdukImco (Least Square)
Tahun Penjualan X X.Y X2
2005 4.500 -5 (22.500) 25
2006 6.000 -3 (18.000) 9
2007 5.000 -1 (5.000) 1
2008 4.500 1 4.500 1
2009 5.500 3 16.500 9
2010 6.000 5 30.000 25
Total 31.500 - 5.500 70

a = 31.500 / 6 = 5.250
b = 5.500 / 70 = 78, 57
Y 2011 = 5.250 + 78,57 (7)
= 5.800 Unit
b. Produk Inside (Semi Average)
Tahun Penjualan X
2005 8.000 -1
2006 6.000 0
2007 5.000 1
2008 7.500 2
2009 8.000 3
2010 6.500 4

a = (8.000 + 6.000 + 5.000) / 3 = 6.333, 33


b = [(7.500 + 8.000 + 6.500) / 3 ) – 6.333,33] / 3 = 333,33
Y 2011 = 6.333,33 + 333, 33 (5)
= 8.000 Unit
c. ProdukPenta (Metode Moment)
Tahun Penjualan X X.Y X2
2005 3.500 0 - -
2006 4.000 1 4.000 1
2007 4.500 2 9.000 4
2008 6.000 3 18.000 9
2009 6.500 4 26.000 16
2010 5.000 5 25.000 25
Total 29.500 15 82.000 55

= 29.500 = 6a + 15b (X2) = 73.750 = 15a + 37,5b


= 82.000 = 15a + 55 b (X1) = (82.000 = 15a + 55 b)
- 8.250 = - 17,5 b
b = 471, 43
a = 3.738,09
Y2011 = 3.738,09 + 471, 43 (6)

b. Anggaran Produksi
Misal diketahui PT.W memiliki rencana penjualan tahun 2020 secara
total sebanyak 20.000 unit (masing-masing triwulan sama). Perusahaan
menetapkan persediaan awal sebanyak 5.000 unit dan persediaan akhir
sebanyak 7.500 unit.
Buatlah anggaran produksi untuk tahun 2020 (triwulan) dengan
menggunakan kebijakan stabilitas produksi.
Jawaban :
Langkah pertama : hitung rencana produksi tahunan dengan
memasukkan informasi yang ada.
Rencana penjualan 20.000
Persediaan akhir (+) 7.500
Barang tersedia dijual 27.500
Persediaan awal (-) 5.000
Rencana produksi tahunan 22.500
Langkah kedua :
o Kebijakan stabilitas produksi : tingkat produksinya sama setiap
periode.
o Jika dibuat secara triwulan maka rencana produksi tahunan
dibagi 4.
Rencana produksi tahunan 22.500
Periode triwulan (:) 4
Rencana produksi triwulan 5.625

Langkah ketiga : membuat anggaran produksi berdasarkan informasi yang


ada.

Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4 Total
Rencana penjualan 5.000 5.000 5.000 5.000 20.000
Persediaan akhir (+) 5.625 6.250 6.875 7.500 7.500
Barang tersedia 10.625 11.250 11.875 12.500 27.500
dijual
Persediaan awal (-) 5.000 5.625 6.250 6.875 5.000
Rencana produksi 5.625 5.625 5.625 5.625 22.500
triwulan

c. Anggaran Bahan Baku


PT Buana memperkirakan kebutuhan bahan mentah selama 2006
adalah 1800 kg. Setiap kali dipesan akan dikeluarkan biaya sebesar Rp.
100 sebagai biaya perangko. Harga per kg bahan mentah adalah
Rp.250 . Biaya penyimpanan sebesar 40% dari persediaan rata-rata.
Hitung jumlah pembelian paling ekonomis.
Diket :
P = 250
I = 40 % = 0,4
R = 1800
S = 100
Jawab :

EOQ =
√2 RS = √ 2 X 1800 X 100 = 60 kg
PI 250 X 0,4
DAFTAR PUSTAKA

Harimurti, F. Penyusunan Anggaran Perusahaan Sebagai Alat Manajemen


Dalam Pencapaian Tujuan. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi.
Vol 6. 21-32

Adisaputro, Gunawan., Asri, Marwan. 2013. Anggaran Perusahaan Buku 1.


Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta

Herispon. 2015.Anggaran Perusahaan Analisis dan Aplikasi. Pekanbaru. STIE


RIAU. https://www.researchgate.net/publication/326414055

Putrayasa, I Made Agus., Saputra, Made Dana. Penganggaran dan Analisis


Anggaran Penjualan. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol 14. 24-33

Siregar, G, B. Gambaran Umum dan Konsep Dasar Penganggaran. FEBI IAIN


Padangsidimpuan.
http://www.academia.edu/download/62258683/Gambaran_Umum_dan_Konsep_
Dasar_Penganggaran20200303-24377-zulrsv.pdf

Anda mungkin juga menyukai