( DIRECT COSTING)
Penentuan biaya produksi yang dibicarakan dalam buku akuntansi biaya, biasanya
disebut biaya produksi yang convensional, dimana baik biaya produksi yang tetap
biaya produksi convensional ini sering dikenal dengan “ Full costing atau Absortion
BOP Variabel = X
BOP Tetap = X
_________
Biaya Produksi = X
Dalam pengambilan keputusan para menejer sering kali ingin tahu berapa jumlah
produksi variable, tetapi dalam metode Full Costing tidak bias dengan cepat untuk
memberikan informasi ini, tetapi dengan Direct Costing bias segera memberitahu
informasi ini.
1
DIFINISI DIRECT COSTING.
Direct Costing adalah cara penentuan harga pokok produksi dengan hanya
volume ( variasi langsung dengan volume). Jadi metode direct costing hanya prime cost
saja ditambah dengan biaya over head pabrik (BOP) yang variable saja untuk
menentukan harga pokok produksi, sedangkan biaya tetapnya tidak diperhitungkan atau
dimasikan dalam biaya produksi, karena biaya tetap dihitung per periode ( periode cost).
Bahan Baku = X
BOP Variabel = X
_________
Biaya produksi = X
Metode Direct Costing, memisahkan secara tegas antara biaya variable dengan biaya
tetap, biaya tetap menurut metode direct costing sama dengan biaya periode yaitu
2
Metode Full Costing, semua biaya produksi dimasukkan baik yang bersifat tetap
prestasi lebih atau kurang atas biaya overhead pabrik (BOP) tetap. Apabila ada
kuantitas yang diproduksi pada periode tertentu kurang dari kuantitas normalnya,
maka dalam laporan laba rugi tampak adanya selisih yang merugikan .
2) Membebankan BOP tetap keelemen biaya produksi, karena mempunyai konsep biaya
yang ada hubungannya dengan pembuatan produk, baik biaya tetap maupun biaya
variable dibebankan sebagai biaya produksi, maka akan ada perbedaan biaya yang
sesungguhnya dengan biaya yang dibebankan periode tertentu. Apabila produk pada
suatu periode tidak habis dijual, maka elemen biaya tetap yang menempel akan
dibebankan pada periode berikutnya, akibatnya makin besar persediaan akhir maka
Dalam metode Direct Costing perhitungan biaya produksi yang hanya dibebankan biaya
variable saja, dan tidak memasukan biaya overhead pabrik tetap dalam perhitungan
biaya produksi, karena biaya tetap adalah biaya yang berhubungan dengan waktu
bukan dengan fluktusi volume produksi. Lain dengan metode Full Costing, sehingga
3
Jadi Perbedaan Full Costing dengan Direct Costing:
1. Pada Full Costing dikenal dengan Gross Profit ( Laba kotor ) sedangkan pada
2. Pada penentuan harga pokok produksi (HPP) dimana metode Full Costing
memasukan semua biaya baik yang bersifat variable maupun tetap dimasukan
kedalam harga pokok, sedang pada Direct Costing hanya memasukkan biaya
a. Bila tidak ada persediaan baik persediaan awal maupun akhir atau (bila
persediaan awal dan akhir sama besarnya), maka laba bersih antara Full
maka: (1). Bila Persediaan awal lebih besar (>) dari persediaan akhir
maka laba operasional Full Costing Lebih kecil (<) dari Direct Costing.
(2). Bila persediaan awal lebih kecil (<) dari persediaan akhir, maka
laba operasional Full Costing lebih besar (>) dari Direct Costing .
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat bagan dari laporan laba rugi baik dari Full Costing
4
Full Costing:
Perkiraan Bulan
Unit Rupiah
1. Penjualan ( U x hg jual) X X
2. HPP:
Persediaan awal ( U x X X
HPP) X X
Produksi (U x HPP ) X X
Jumlah persediaan (X) (X)
Persediaan akhir (U x HPP) X X
3.Hpp yg dibebankan ( U x BOP ttp/unit) X
4.Selisih kapasitas(L/R)atau {(- )/+} (X)
5.Hpp sesungguhnya X
6.Laba/Rugi Kotor ( 1-5)
7. Biaya Operasi: Rp X
Biaya Variabel Rp X
Biaya Tetap (X)
Total biaya Operasi
X
8.Laba Operasi (6 – 7 ) X
9. Laba bersih /unit ( 8 : U )
5
Direct Costing
Perkiraan Bulan
Unit Rupiah
1.Penjualan ( U ) X X
2.HPP variabel :
Persediaan awal X X
(UxHPP) X X
Produksi (U x HPP ) X X
6. Biaya Tetap: Rp X
BiayaProduksi(BOP Rp X
tt/unit) (X)
Biaya Operasional
6
8. Laba bersih /unit ( 7 : U )
Contoh soal:
PT Adi bergerak di bidang produksi mempunyai informasi operasi sebagai berikut:
- Kapasitas Fasilitas terpasang normal 100.000 unit per tahun atau 25.000 unit per
tri wulan.
- Biaya produksi per unitnya :
1. Biaya bahan baku............. Rp 60,-
2. Upah Langsung................ Rp 50,-
3. BOP variabel.................... Rp 25,-
4. BOP tetap......................... Rp 20,- ( Rp 500.000 per tri Wulan).
________
Harga pokok produksi Rp 155,-
Dari data tersebut diatas buatlah laporan L/R dengan metode Full Costing dan Direct
Costing ?
7
Jawabanya:
Metode :
1.FULL COSTING
PERKIRAAN TRI WULAN TRI WULAN TRI WULAN TRI WULAN
I II III IV
1.Unit Penjualan(U) 25.000 20.000 25.000 24.000
2.Penjualan(UxRp250) Rp 6.250.000 Rp 5.000.000 Rp 6.250.000 Rp 6.000.000
(A)
3.HPP: (155)
- Persediaan awal - - Rp 775.000 -
- Produksi ( U x Rp 155) Rp 3.875.000 Rp 3.875.000 Rp 3.100.000 Rp 4.340.000
- Jumlah persediaan Rp 3.875.000 Rp 3.875.000 Rp 3.875.000 Rp 4.340.000
- Persediaan akhir - Rp 775.000 - (Rp 620.000)
-HPP yg Dibebankan Rp 3.875.000 Rp 3.100.000 Rp 3.875.000 Rp 3.720.000
-Selisih kapasitas(L/R) - - Rp 100.000 (Rp 60.000)
(5000 x Rp 20 ) (3000 x Rp 20)
-Jadi HPP Sesungguh(B) Rp 3.875.000 Rp3.100.000 Rp 3.975.000 Rp 3.660.000
4.Lb.Kotor Opra(C)(A- Rp 2.375.000 Rp 1.900.000 Rp2.275.000 Rp 2.340.000
B)
5.Biaya Opra:
- Biaya Variabel ( U x Rp Rp 625.000 Rp 500.000 Rp 625.000 Rp 600.000
25
- Biaya Tetap Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Jadi Total B.Opra(D) Rp 1.625.000 Rp 1.500.000 Rp 1.625.000 Rp 1.600.000
6.lb.bersih(E)(C – D) Rp 750.000 Rp .400.000 Rp 650.000 Rp 740.000
8
7.Lb.Bersih/unit(E:U) Rp 30 Rp 20 Rp 26 Rp 30,83
Metode:
2.DIRECT COSTING
PERKIRAAN Tri wulan Tri wulan Tri Wulan TriWulan IV
I II III
1.Unit Yg Terjual(U) 25.000 20.000 25.000 24.000
2.Penjualan(U x Rp Rp 6.250.000 Rp 5.000.000 Rp 6.250.000 Rp 6.000.000
250)
3.HPP(variabel)(135)
- Pers. Awal - - Rp 675.000 -
- Produksi (U x Rp Rp 3.375.000 Rp 3.375.000 Rp 2.700.000 Rp 3.780.000
135)
- Jumlah Persediaan Rp 3.375.000 Rp 3.375.000 Rp 3.375.000 Rp 3.780.000
- Pers.Akhir - Rp 675.000 - Rp 540.000
Jadi HPP Rp 3.375.000 Rp 2.700.000 Rp 3.375.000 Rp 3.240.000
4.Biaya Opr. Rp 625.000 Rp 500.000 Rp 625.000 Rp 600.000
Variabel(U x Rp25)
5.Jumlah biaya Rp 4.000.000 Rp 3.200.000 Rp 4.000.000 Rp 3.840.000
Variabel (3 + 4)
6. CM ( 2 – 5 ) Rp 2.250.000 Rp 1.800.000 Rp 2.250.000 Rp 2.160.000
7. Biaya Tetap:
- Biaya Produksi Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
- Biaya Oprasi Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Total Biaya Tetap Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
8.Laba Bersih (6 – 7) Rp 750.000 Rp 300.000 Rp 750.000 Rp 660.000
9
9.Laba/unit Rp 30 Rp 15 Rp 30 Rp 27,5
Tugas soal:
PT Angkasa bergerak di bidang produksi mempunyai informasi operasi sebagai berikut:
- Kapasitas Fasilitas terpasang normal 100.000 unit per tahun atau 25.000 unit per
tri wulan.
- Biaya produksi per unitnya :
1. Biaya bahan baku............. Rp 2500
2. Upah Langsung................ Rp 1550
3. BOP variabel.................... Rp 500,-
4. BOP tetap......................... Rp 20.000.000 per tahun.
T.Wulan I T.Wulan II
Persdiaan Awal 3.000 unit 1.000 unit
Produksi 20.000 unit 28.000 unit
Penjualan 22.000 unit 24.000 unit
Persediaan Akhir 1.000 unit 5.000 unit
Dari data tersebut diatas buatlah laporan L/R dengan metode Full Costing dan Direct
Costing ?
10