Anda di halaman 1dari 13

BAB V

ANALISIS BIAYA, VOLUME DAN LABA

(BREAK EVEN POINT/BEP)

Analisis break even point (BEP) merupakan suatu metode estimasi bagaimana

perubahan variabel-variabel berikut akan mempengruhi laba seperti: biaya variabel per

unit, harga jual per unit, jumlah biaya tetap per periode, volume penjualan, dan bauran

penjualan.

Analisis BEP adalah pemeriksaan bagaimana jumlah pendapatan dan jumlah

biaya berubah seiring dengan perubahan volume penjualan. Analisis BEP adalah

instrumen yang lazim dipakai untuk menyediakan informasi yang bermanfaat bagi

manajemen untuk mengambil keputusan.

ARTI PENTING ANALISIS BIAYA-VOLUME – LABA

Dalam mengambil keputusan-keputusan bisnis, manajemen menaruh perhatian

besar pada peluang-peluang laba dari serangkaian alternatif tindakan yang dihadapinya.

Sesungguhpun begitu, menyangkut alternatif tindakan yang melibatkan perubahantingkat

kegiatan usaha, laba tidaklah selalu berubah sebanding dengan perubahan volume

kegiatan usaha. Hal ini diakibatkan oleh pola perilaku biaya. Konsekuensinya, para

manajer perlu menyadari bahwa evaluasi-evaluasi byanhg lebih cermat dapat dilakukan

peluang-peluang laba dengan cara mempelajari hubungan – hubungan diantara biaya,

volume penjualan dan laba.Analisis biaya-volume-laba sering dikenal dengan analisis

impas ( Break Event Analysis).karena signifikansi dengan titik impas ( Break Event

Point).

1
ASUMSI - ASUMSI YANG MENDASARI ANALISIS BEP

Ketidak pastian masa depan, kemungkinan pola-pola prilaku biaya nonlinier dan

sifat dunia bisnis yang senantiasa bergejolak menurut asumsi-asumsi yang membatasi

aplikasi teknik analisis CVP. Keterbatasan analisis CVP ini sepatutnya dievaluasi secara

cermat dalam rangka memastikan bahwa asumsi-asumsinya realitis untuk seperangkat

kodisi operasi dunia nyata.

Analisis CVP tergantung pada sejumlah asumsi yang membatasi , diantara

asumsi-asumsi tersebut adalah:

 Semua biaya diklasifikasikan sebagai biaya variabel ataupun tetap. Lebih jauh

dianggap bahwa biaya-biaya lainnya, seperti biaya campuran, dapat dipilah-pilah

menjadi unsur-unsur biaya variabel dan biaya tetap. Jumlah biaya tetap sifatnya

konstan pada saat aktivitas berubah, dan biaya variabel perunit tetap tidak

berubah. Efisiensi dan produktivitas proses produksi serta tenagakerja dianggap

konstan pula.

 Fungsi jumlah biaya adalah linier dalam kisaran relevan. Asumsi ini masih dalam

kisaran relevan dalam kegiatan normal.

 Fungsi jumlah pendapatan adalah linier dalam kisaran relevan. Harga jual perunit

dianggap konstan dalam kisaran volume produksi. Hal ini menyiratkan pasar yang

murni kompetitif produk atau jasa akhir. Jumlah pendapatan berubah sebanding

dengan perubahan volume penjualan unit produksi. Harga jual rata-rata per unit

produk adalah konstan.

 Analisisnya untuk sebuah produk, atau bauran penjualan dari bermacam- macam

produk adalah konstan alan kisaran relevan. Apabila produk-produk mempunyai

2
harga jual dan biaya yang berbeda-beda, perubahan bauran penjualan akan

mempengaruhi hasil-hasil analisis CVP.

 Hanya terdapat satu pemicu biaya: volume unit produk atau rupih penjualan.

 Dalam perusahaan pabrikasi, tingkat persediaan tinggkat awal dan akhir periode

adalah sama. Hal ini menyiratkan bahwa jumlah unit yang diproduk siselama

periode berjalan sama dengan unit yang dijual.

KONSEP MARGIN KONTRIBUSI (CM)

Contribution Margin adalah perbedaan antara harga jual dengan biaya variabel per

unit. Istilah Contribution Margin ini kerap pula digunakan untuk mengacu kejumlah

kontribusi margin ( totaol Contribution Margin) yang merupakan perbedaan antara

jumlah penjualan dengan jumlah biaya variabel. Marjin kontribusi merupakan jumlah

yang tersisa untuk menutup biaya tetap dan memberikan keuntungan. Marjin

kontribusi berfaedah dalam perancanaan laba jangka pendek. Untuk mengilustrasikan

konsep marjin kontribusi, berikut ini dipakai format laporan laba/rugi kontribusi(

Contribution income statement)

PT..ABA

Laporan Laba Rugi Kontribusi


31 Maret 2.....

Jumlah Per Unit

Penjualan (800 VCD Player)................... Rp 200.000.000 Rp 250.000


(Biaya variable)…………………………Rp 120.000.000 Rp 150.000
Marjin Kontribusi ………………………Rp 80.000.000 Rp 100.000
( Biaya tetap)……………………………Rp 70.000.000

Laba(Rugi) Bersih……………………..Rp 10.000.000

3
Dari laporan Laba Rugi tersebut diatas tampak bahwa marjin kontribusi ( sebesar Rp

80.000.000) merupakan jumlah yang tesisa untuk menutup biaya tetpa agar diperoleh

laba bersih.Apabila Marjin kontribusi tidak dapat menutupi biaya tetap, maka akan

timbul kerugian pada periode tersebut. Bila PT ABA laku menjual satu unit VCD

player dalam bulan Maret , maka dapat dibuat laporan laba/ruginya sebagai berikut:

PT..ABA

Laporan Laba Rugi Kontribusi


31 Maret 2.....
Jumlah Per Unit

Penjualan (800 VCD Player)................... Rp 250.000 Rp 250.000


(Biaya variable)…………………………Rp 150.000 Rp 150.000
Marjin Kontribusi ………………………Rp 100.000 Rp 100.000
( Biaya tetap)……………………………Rp 70.000.000

Laba(Rugi) Bersih…………………….(Rp 69.900.000)

RATIO MARJIN KONTRIBUSI:

Marjin kontribusi dapat juka dinyatakan sebagai suatu prosentase dari pendapatan

penjualan. Ratio Marjin Kontribusi adalah prosentase marjin kontribusi dibandingkan

dengan jumlah penjualan. Rumus Rasio Kontribusi marjin adalah:

Marjin Kontribusi
Ratio Kontribusi Marjin = __________________________
Penjualan

Dengan mengetahui ratio kontribusi marjin, manajemen dapat membandingkan

profitability berbagai macam lini produk. Sebagai contoh, jika produk R mempunyai

ratio marjin kontribusi sebesar 45% sedangkan Produk S mempunyai marjin

kontribusi 30 %, manajemen tentu akan memperhatikan produk R. Rasio Kontribusi

marjin berfaedah dalam menetapkan kebijakan bisnis. Sebagai misal, apabila rasio

4
kontribusi dari suatu perusahaan besar dan tingkat produksinya dibawah 100

persen,maka dapat diprediksi adanya kenaikan laba operasi dari suatu kenaikan

volume penjualan.

ANALISIS TITIK IMPAS( BREAK EVEN POINT ANALYSIS)

TITIK IMPAS Adalah volume penjualan dimana jumlah pendapatan dan jumlah

bebannya/biayanya sama, tidak mendapat laba atau rugi bersih. Laba bersih akan

didapat bilamana volume penjualan berada di atas titik impas, sedangkan rugi berada

dibawah titik impas.

Tujuan dari titik impasa adalah untuk mencari tingkat aktivitas dimana pendapatan

dari hasil penjualan sama dengan julah biaya tetap dan jumlah variabelnya. Peruahaan

tidak mendapatkan keuntungan ketika hanya mencapai titik impas. Oleh karena itu

hanya penjualan, biaya variabel dan biaya tetap aja yang dipakai dalam menghitung

titik impas.

METODE PERSAMAAN TITIK IMPAS (Equition metode)

Titik impas dapat ditentukan secara matematika atau secara grafis, dan dapat juga

dinyatakan dalam unit penjualan maupun dalam bentuk rupiah. Adapun rumusannya

adalah sebagai berikut:

PENJUALAN – JUMLAH BIAYA = LABA BERSIH

ATAU PENJUALAN – BIAYA VARIABEL – BIAYA TETAP = LABA BERSIH.

ATAU PENJUALAN = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL + LABA BERSIH.

5
Pada titik impas laba bersihnya adalah nol( 0 ). Oleh karena itu titik impas dapat

dihitungdengan mencari titik dimana penjualanya sama dengan jumlah biaya variabel

ditambah dengan biaya tetapnya. Apabila diterapkan dalan PT ABA titik impasnya

dihitung sebagai berikut:

PENJUALAN = BIAYA VARIABEL + BIAYA TETAP + LABA BERSIH

250.000 X = 150.000 X + 70.000.000 +0

100.000 X = 70.000.000

X = 700 Unit.

Setelah titik impas didapat dalam unit dapat dicari selanjutnya dalam bentuk

rupiah yaitu = 700 unit x Rp 250.000 = Rp 175.000.000

TITIK IMPAS MELALUI METODE KONTRIBUSI UNIT

Metode kontribusi unit sebenarnya merupakan variasi metode persamaan. Metode

ini terfokus pada gagasan bahwa setiap unit terjual memberikan suatu jumlah kontribusi

marjin tertentu yang akan menutupi biaya tetap.

BIAYA, TETAP
BEP / UNIT 
MARJIN , KONTRIBUSI , DALAM , UNIT

Untuk PT ABA marjin kontribusi per unitnya adalah Rp 100.000

Harga jual ........................................................Rp 250.000

Biaya variabel /unit...........................................Rp 150.000 –

Marjin kontribusi /unit......................................Rp 100.000

6
Setiap unit VCD player yang dijual oleh PT ABA menghasilkan marjin kontribusi

Rp 100.000 ( Yakni, harga jual Rp 250.000 – biaya variabelRp 150.000 ) karena jumlah

biaya tetap Rp 70.000.000, maka titik impasnya adalah:

Biaya.tetap Rp.70.000.000
Titik .impas    700.unit
Marjin.kontribusi. per.unit Rp.100.000

Apabila hanya prosentase marjin kontribusi dan penjualannya saja yang diketahui,

maka perhitungan titik impasnya adalah sebagai berikut:

Biaya.Tetap Rp.70.000.000
Titik . Im pas    Rp.175.000.000
Rasio.marjin.kontribusi 40%

PENDEKATAN GRAFIK( GRAPHIC APPROACH )

Grafik kerap dibuat agar para manajer dapat memvisualisasikan titik impas dan

profitabilitas dari berbagai macam kombinasi pendapatan dan biaya dalam kisaran

volume penjualan tertentu. Pendekatan grafik ini terutama berfaedah bagi para manajer

dalam mengevaluasi dampak perubahan tingkat volume dimasa silam atau volume

penjualan yang diproyeksikan dimasa yang akan datang. Dengan memakai grafis,

manajer dapat menghindari perhitungan- perhitungan matematika yang setiap kali

diperlukan pada waktu tingkat penjualan yang berbeda tengah diperjuangkan.

Pada grafik titik impas, tingkat volume atau aktivitas biasanyadiperlihatkan oleh

sumbu /aksis horisontal, dan jumlah rupiah penjualan serta biaya diperlihatkan oleh

sumbu vertikal. Garis-garis kemudian ditarik untuk menunjukan biaya tetap, jumlah

biaya, dan pendapatan. Titik impas terletak pada perpotongan antara garis pendapatan

7
dengan garis total biaya. Kerugian terletak pada bidang garis sebelah kiri titik impas,

sedangkan bidang sebelah kanan dari titik impas adalah keuntungan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini:

Gambar grafik
Titik Impas

TR
Rupiah

DAERAH LABA
N TC
I
L
A
I
BEP
P
E VC
N
J
U
A FC
L RUGI
A
N

X
700

Volume penjualan (dalam unit)

8
MENGUKUR HUBUNGAN ANTARA TINGKAT
OPERASI DENGAN TITIK IMPAS

Manajemen perusahaan biasanya ingin mengetahui dimana posisi mereka

dipandang dari segi titik impas. Jika mereka beroperasi disekitar titik impas, pendekatan

mereka akan lebih konservatif dalam menggelar perubahan dan menetakan strategi

baru.Di lain pihak, apabila mereka beroperasi cukup jauh dari titik impas, maka

manajemen akan lebil agresif karena resikonya kecil. Dua ukuran yang mengaitkan

antara titik impas dengan volume operasi sekarang atau yang direncanakan adalah marjin

pengaman penjualan dan tuasan operasi.

MARJIN PENGAMAN PENJUALAN(MARGIN OF SAFETY)

Para menajer memakai beberapa indicator untuk mengevaluasi risiko yang

dihadapi dalam mengoperasikan suatu bisnis. Salah satu ukuran resiko yang paling

penting adalah marjin pengamanan penjualan. Marjin pengaman penjualan adalah

kelebihan anggaran penjualan yang dianggarkan diatas penjualan impas. Marjin

pengaman penjualan ini menentukan sebeberapa banyak penjualan boleh turun sebelum

perusahaan menderita kerugian. Rumusnya sebagai berikut:

Marjin pengaman penjualan = Penjualan dianggarkan – Penjualan Impas

Marjin pengaman penjualan bisa dinyatakan dalam bentuk rupiah atau dalam bentuk

prosentase.Adapun rumusnya sebagai berikut:

Marjin. penjualan.dalam.rupiah
Pr osentase.marjin. pengaman. penjualan 
penjualan

9
CONTOH:

PT Abadi PT Bayu
Jumlah % Jumlah %
Penjualan....................................................... Rp 600.000 100 Rp 600.000 100

Biaya variabel............................................... Rp 450.000 75 Rp 300.000 50

Marjin kontribusi.......................................... Rp 150.000 25 Rp 300.000 50

Biaya tetap.................................................... Rp 120.000 Rp 270.000

Laba bersih.................................................... Rp 30.000 Rp 30.000

Titik impas:

Rp 120.000 : 25%......................................... Rp 480.000

Rp 270.000 : 50%.............................................................................. Rp 540.000

Marjin Pengaman dalam rupiah:

Rp 600.000 – Rp 480.000................................Rp 120.000

Rp 600.000 – Rp 540.000.................................................................. Rp 60.000

Marjin Pengaman dalam prosentase:

Rp 120.000 : Rp 600.000 X 100%................ 20%

Rp 60.000 : Rp 600.000 X 100%..................................................... 10%

10
PENDEKATAN PERSAMAAN  Ada dua bentuk persamaan

1. Persamaan biasa

2. Metode Contribusi Margin

1) Persamaan biasa:

BEP dengan pendekatan persamaan biasa dapat dicari dengan menentukan laba

sama dengan nol(0).

Penjualan - (Biaya Variabel + Biaya Tetap) = 0 karena laba dalam break

even sama dengan nol maka persamaan tersebut dapat menjadi:

ATAU+ BIAYA TETAP) = 0


PENJUALAN – (BIAYA VARIABEL

PENJUALAN BEP = BIAYA VARIABEL + BIAYA TETAP + 0

CONTOH:

Seorang pengusaha akan menjual mainan anak-anak dengan harga jual R 250,-

per buah, biaya varibel tiap buah mainan Rp 150,- yaitu berupa karton dan kertas

warna Rp 100,- per buah mainan serta upah yang mengerjakan setiap mainan Rp

11
50,- sedangkan biaya tetap yaitu terdiri dari penunggu stand di pasar malam dan

sewa sehari Rp 7.500,-

Dengan data tersebut bisa dihitung Break Even Point dan volume penjualan

mainan anak-anak tersebut sebagai berikut:

JAWABAN:

Misalkan volume penjualan = X, maka BEP

 250 X = 150 X + 7.500

250 X – 150 X = 7.500

100 X = 7.500

X = 75

2) Metode Contribution Margin:

Contribution Margin(CM) = Penjualan – Biaya Variabel

Dalam contoh diatas dapat dicari sebagai berikut:

CM = Rp 250 – Rp 150

= Rp 100

BEP /unit:

BIAYA TETAP + LABA YANG DIINGINKAN


CONTRIBUTION MARGIN Rp

7.500  0 7.500
  75
100 100

BEP dalam rupiah:

12
Biaya.tetap  laba
Ratio.contribution.M arg in, dalam,%

7.500  0 7.500
  Rp18.750
100 0,40
250

GAMBAR GRAFIK:

TC
X
Rp
Laba
TR

BEP

FC
R

Tugas soal:
1. Suatu perusahaan menderita rugi sebesar $1000,bila menjualbarangnya sebanyak
20 unit.Tetapi bila perusahaan tersebut menjual barangnya sebanyak 100 unit,
75 akan memproleh laba sebanyak $3000 . Bila harga Jual
maka perusahaan tersebut
$150 per unit.
a. Tentukanlah Fungsi penerimaan total, biaya total, dan fungsi biaya variabel.
b. Tentukanlah kuantintas pulang pokok.
c. Tentukanlah besar penerimaan total, biaya total dan biaya tetapnya dalam
posisi pulang pokok.
d. Gambar grafiknya

13

Anda mungkin juga menyukai