Anda di halaman 1dari 2

Baris Cina merupakan salah satu Tarian sakral yang lahir, tumbuh dan dilestarikan di Denpasar,

tepatnya di Kelurahan Renon. Tidak banyak yang mengenal Baris Cina secara utuh, ada yang tau
nama Baris Cina namun menganggap tarian tersebut serupa dengan Tari Baris lain yang juga
berkembang di Bali. Bagi mereka yang pernah melihat secara langsung, akan diliputi berbagai
pertanyaan, bagaimana dan darimana asal-usul tarian yang jika dilihat tampilan luarnya sama sekali
tidak menggambarkan tampilan sebuah tarian yang lahir di Bali pada umumnya.

Keberadaan masyarakat penyungsung atau pemaksan Baris Cina memiliki kaitan erat dengan Pura
Blanjong - Sanur, dimana lokasinya berdekatan dengan prasasti Blanjong yang menyebutkan
kemenangan yang di raih oleh raja Warmadewa terhadap musuh-musuhnya. Dari cerita yang
berkembang di masyarakat disebutkan bahwa, dimasa akhir perang, leluhur mereka pergi
meninggalkan pemukiman mereka di pesisir Blanjong - Sanur menuju ke daerah baru. Memang dari
cerita yang kami dengar secara turun temurun, disana pernah terjadi perang, namun apakah jaman
dinasti Warmadewa atau Majapahit, kami kurang jelas. Kalau kepercayaan kami disini adalah
legenda I Renggan - I Renggin ketika akan menyerang Gunung Agung, terjadi pula perang disana."
ungkap Made Sutama, BE, seorang warga pemaksan yang sekaligus Bendesa Adat Desa Pekraman
Renon.

Tari Baris Cina di Sakralkan oleh warga penyungsungnya di di Kelurahan Renon, tepatnya di Banjar
Kelod - Renon - Denpasar. Sebagai tarian sakral, Baris Cina hanya dipentaskan di Pura Baris Cina itu
sendiri, di Pura-pura dalam lingkungan desa Pekraman Renon dan juga di Pura-pura terkait seperti
Pura Blanjong - Sanur, Pura Petitenget - kuta, Pura sakenan serta beberapa Pura lain sesuai dengan
petunjuk yang ada. Membahas Baris Cina maka sekaligus terkait dengan gamelan pengiringnya yaitu
Gong Beri. Menurut masyarakat setempat, Gong Beri tersebut dibawa oleh para leluhur mereka
ketika pindah dari Blanjong menuju kawasan Renon. Ketika itu Gong Beri hanya terdiri dari dua buah
Gong yaitu Ber dan Bor, dimana kemudian ditambahkan beberapa jenis instrumen seperti kendang,
tawa-tawa, ceng-ceng dan sebagainya. Menurut Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA, yang pernah meneliti
Gong Beri dan Baris Cina, menemukan bahwa Gong Beri - Ber dan Bor - berasal dari daratan Cina,
dimana dalam penelitiannya mengenai Gong, persamaan dari Gong Beri masih ditemukan di
Thailand yang hingga kini digunakan dalam upacara perkawinan. Demikianhalnya dengan
keberadaan Gong Beri di Renon, yang pada awalnya digunakan dalam pesta pernikahan.

Tarian Baris Cina tercipta ketika Gong Beri telah ditambahkan berbagai instrument lain dan menjadi
satu Barungan. Diawali dengan adanya warga yang trance dan berbicara bahasa Cina, maka dipilihlah
nama Baris Cina sebagai nama tariannya. Bahasa yang diucapkan oleh penari saat trance semacam
dialek dalam pementasan kesenian dari daerah Punan di Cina." terang Prof. Rai. Tari Baris Cina
terdiri atas dua kelompok penari yang semuanya laki-laki di mana setiap kelompok terdiri atas
sembilan Penari termasuk satu orang komandan. Satu kelompok mengenakan pakaian hitam yang
disebut Baris Selem, sedangkan kelompok lainnya berpakaian putih yang disebut Baris Putih. Gerak-
gerak tari yang diperagakan oleh kedua kelompok tersebut menyerupai gerakan pencak silat dengan
senjata pedang. Setiap pementasan Tari Baris Cina selalu diawali dengan upacara yang dipimpin oleh
seorang Pemangku Setempat. Setelah upacara dilaksanakan, para penabuh Gong Beri mulai
memainkan satu buah lagu dilanjutkan dengan penampilan penari dari kelompok Baris Selem. Sesi
kedua merupakan giliran kelompok Baris Putih mempertunjukkan kepiawaian mereka dalam
memainkan jurus-jurus pedang mereka. Pada sesi terakhir merupakan bagian dimana kedua
kelompok penari berhadapan dan siap untuk bertarung. Pada sesi puncak inilah para penari akan
mengalami trance yang biasanya berlanjut dengan menarikan keris dan mereka yang trance akan
menusuk dirinya. Aajaibnya tidak satupun dari mereka yang terluka. (**)
Salah satu mascot desa pakraman Renon yakni Tari Baris Cina dan
gong Beri, kesenian yang unik ini memang masih dilestarikan warga
Renon sampai saat ini.Terlebih lagi tari Baris Cina dan gong Beri
merupakan kesenian yang disakralkan .Hal ini disampaikan oleh Lurah
Renon I Nyoman Sandi, Senin 18 Juni 2007, diruang kerjanya.

Tari Baris Cina diiringi gong Beri hanya dipentaskan saat-saat tertentu
dan ditempat yang tertentu pula misalnya saat piodalan dipura. Pura
yang bisa menjadi tempat pelaksanaan pementasan tari Baris Cina
yakni pura Dalem Renon, pura Desa Renon dan pura Maspait Renon.

Penari Baris Cina semuanya laki-laki, yang unik dari penari Baris Cina
ini adalah pakaian para penarinya yang menyerupai pakaian orang
Eropa lengkap dengan topi bundar, topi tersebut dari bambu.Gerakan
penari Baris Cina lebih mirip dengan gerakan pencak silat dan mereka
memakai senjata pedang. Puncak pementasan biasanya penabuh
kerauhan dan para penari biasanya banyak mengeluarkan ucapan
dalam bahasa Cina, penari harus memiliki hati suci dan ketetapan hati
untuk ngayah.

Anda mungkin juga menyukai