Anda di halaman 1dari 30

Tari Banjar

Tari Banjar adalah seni tari yang dikembangkan oleh suku Banjar, baik berupa tari
klasik (baksa, diiringi Gamelan Banjar) maupun tari tradisional (diringi Musik Panting).

Jenis-jenis Tari Banjar

Bagandut

Jenis tari tradisional berpasangan yang di masa lampau merupakan tari yang menonjolkan
erotisme penarinya mirip dengan tari tayub di Jawa dan ronggeng di Sumatera. Gandut
artinya tledek (Jawa).

Tari Gandut ini pada mulanya hanya dimainkan di lingkungan istana kerajaan, baru pada
kurang lebih tahun 1860-an tari ini berkembang ke pelosok kerajaan dan menjadi jenis
kesenian yang disukai oleh golongan rakyat biasa. Tari ini dimainkan setiap ada
keramaian, misalnya acara malam perkawinan, hajad, pengumpulan dana kampung dan
sebagainya.

Gandut merupakan profesi yang unik dalam masyarakat dan tidak sembarangan wanita
mampu menjadi Gandut. Selain syarat harus cantik dan pandai menari, seorang Gandut
juga wajib menguasai seni bela diri dan mantera-mantera tertentu. Ilmu tambahan ini
sangat penting untuk melindungi dirinya sendiri dari tangan-tangan usil penonton yang
tidak sedikit ingin memikatnya memakai ilmu hitam. Dahulu banyak Gandut yang
diperistri oleh para bangsawan dan pejabat pemerintahan, disamping paras cantik mereka
juga diyakini memiliki ilmu pemikat hati penonton yang dikehendakinya. Nyai Ratu
Komalasari, permaisuri Sultan Adam adalah bekas seorang penari Gandut yang terkenal.

Pada masa kejayaannya, arena tari Gandut sering pula menjadi arena persaingan adu
gengsi para lelaki yang ikut menari. Persaingan ini bisa dilihat melalui cara para lelaki
tersebut mempertontonkan keahlian menari dan besarnya jumlah uang yang diserahkan
kepada para Gandut.

Tari Gandut sebagai hiburan terus berkembang di wilayah pertanian di seluruh Kerajaan
Banjar, dengan pusatnya di daerah Pandahan, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten
Tapin.

Tari Gandut sejak tahun 1960-an sudah tidak berkembang lagi. Faktor agama Islam
merupakan penyebab utama hilangnya jenis kesenian ini ditambah lagi dengan gempuran
jenis kesenian modern lainnya. Sekarang Gandut masih bisa dimainkan tetapi tidak lagi
sebagai tarian aslinya hanya sebagai pengingat dalam pelestarian kesenian tradisional
Banjar.

[sunting] Baksa Dadap


Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.
Dalam mempersembahkan tarian ini para penari memegang busur dan anak panah yang
dipanggil dadap. Mereak melompat dengan senjata ini, sambil mengankat sebelah kaki,
bergerak dengan amat cepat, seolah-olah mereka terpaksa mempertahankan diri dari
serangan yang datang dari semua sudut. [1]

[sunting] Baksa Hupak

Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

[sunting] Baksa Kambang

Merupakan jenis tari klasik Banjar sebagai tari penyambutan tamu agung yang datang ke
Kalimantan Selatan, penarinya adalah wanita. Tari ini merupakan tari tunggal dan dapat
dimainkan oleh beberapa penari wanita.

Tarian ini bercerita tentang seorang gadis remaja yang sedang merangkai bunga. Sering
dimainkan di lingkungan istana. Dalam perkembangannya tari ini beralih fungsi sebagai
tari penyambutan tamu.

Tari Baksa Kembang termasuk jenis tari klasik, yang hidup dan berkembang di keraton
Banjar, yang ditarikan oleh putri-putri keraton. Lambat laun tarian ini menyebar ke rakyat
Banjar dengan penarinya galuh-galuh Banjar. Tarian ini dipertunjukkan untuk menghibur
keluarga keraton dan menyambut tamu agung seperti raja atau pangeran . Setelah tarian
ini memasyarakat di Tanah Banjar, berfungsi untuk menyambut tamu pejabat-pejabat
negara dalam perayaan hari-hari besar daerah atau nasional. Disamping itu pula tarian
Baksa Kembang dipertunjukkan pada perayaan pengantin Banjar atau hajatan misalnya
tuan rumah mengadakan selamatan. Tarian ini memakai hand propertis sepasang
kembang Bogam yaitu rangkaian kembang mawar, melati, kantil dan kenanga. Kembang
bogan ini akan dihadiahkan kepada tamu pejabat dan isteri, setelah taraian ini selesai
ditarikan. Sebagai gambaran ringkas, tarian ini menggambarkan putri-putri remaja yang
cantik sedang bermain-main di taman bunga. Mereka memetik beberapa bunga kemudian
dirangkai menjadi kembang bogam kemudian kembang bogam ini mereka bawa
bergembira ria sambil menari dengan gemulai. Tari Baksa Kembang memakai Mahkota
bernama Gajah Gemuling yang ditatah oleh kembang goyang, sepasang kembang bogam
ukuran kecil yang diletakkan pada mahkota dan seuntai anyaman dari daun kelapa muda
bernama halilipan. Tari Baksa Kembang biasanya ditarikan oleh sejumlah hitungan ganjil
misalnya satu orang, tiga orang, lima orang dan seterusnya. Dan tarian ini diiringi
seperangkat tetabuhan atau gamelan dengan irama lagu yang sudah baku yaitu lagu
Ayakan dan Janklong atau Kambang Muni. Tarian Baksa Kembang ini di dalam
masyarakat Banjar ada beberapa versi , ini terjadi setiap keturunan mempunya gaya
tersendiri namun masih satu ciri khas sebagai tarian Baksa Kembang, seperti Lagureh,
Tapung Tali, Kijik, Jumanang. Pada tahun 1990-an, Taman Budaya Kalimantan Selatan
berinisiaf mengumpul pelatih-pelatih tari Baksa Kembang dari segala versi untuk
menjadikan satu Tari Baksa Kembang yang baku. Setelah ada kesepakatan, maka
diadakanlah workshoup Tari Baksa Kembanag dengan pesertanya perwakilan dari daerah
Kabupaten dan Kota se Kalimantan Selatan. Walau pun masih ada yang menarikan Tari
Baksa Kembang versi yang ada namun hanya berkisar pada keluarga atau lokal, tetapi
dalam lomba, festival atau misi kesenian keluar dari Kalimantan Selatan harus menarikan
tarian yang sudah dibakukan.

[sunting] Baksa Kantar

Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

[sunting] Baksa Kupu-Kupu Atarung

Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

[sunting] Baksa Lilin

Merupakan jenis tari klasik Banjar dengan gerakan membawa lilin.

[sunting] Baksa Panah

Merupakan jenis tari klasik Banjar dengan gerakan memanah yang disebutkan dalam
Hikayat Banjar.

[sunting] Baksa Tameng

Merupakan jenis tari klasik Banjar dengan menggunakan taming/tameng (perisai) yang
disebutkan dalam Hikayat Banjar. Dalam tarian ini sebuah perisai kecil yang dinamakan
taming, dan sebilah keris terhunus dipegang. Tarian ini dimulai dengan perlahan-lahan
dan dengan penuh hormat dan kemudian sedikit demi sedikit menjadi lebih cepat dan
lebih liar, seolah-olah menggambarkan suatu pertarungan.[1]

[sunting] Baksa Tumbak

Merupakan salah satu jenis tari klasik Banjar yang disebutkan dalam Hikayat Banjar.

[sunting] Balatik

Latik artinya tunas, balatik artinya bertunas. Tarian ini menggambarkan tumbuhnya
tunas-tunas muda seniman tari Banjar.

[sunting] Baleha

Merupakan jenis tari berpasangan

[sunting] Batarasulan

Merupakan jenis tari berpasangan


[sunting] Bogam

Bogam adalah rangkaian bunga mawar dan melati. Tarian ini merupakan tari selamat
datang dengan mempersembahkan kembang bogam kepada para tamu.

[sunting] Dara Manginang

Tarian ini menggambarkan anak dara yang sedang menginang.

[sunting] Garah Rahwana

Tarian yang menggambarkan sifat antagonis tokoh Rahwana dalam wayang Banjar.

[sunting] Hantak Sisit

Merupakan jenis tari berpasangan

[sunting] Hanoman

Tarian yang bakul getuk

[sunting] Japin Batuah

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam dan Melayu,
semua penari adalah wanita.

[sunting] Japin Bujang Marindu

Merupakan jenis tari berpasangan yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan
Islam dan Melayu. Tari mengambarkan kerinduan seorang kekasih setelah lama pergi
merantau kemudian kembali ke kampung halaman.

[sunting] Japin Dua Saudara

Tarian yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam dan budaya Melayu.

[sunting] Japin Hadrah

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam yang
mengangkat kesenian Hadrah ke dalam gerak tari yang dinamis, semua penari adalah
wanita.

[sunting] Japin Kuala

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam yang bergaya
daerah Banjar Kuala. Penarinya pria dan wanita berpasangan.
[sunting] Japin Pasanggrahan

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam dengan semua
penarinya adalah wanita.

[sunting] Japin Rantauan

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam

[sunting] Japin Sisit

Merupakan tari yang diambil dari gerak tari zafin yang bernafaskan Islam. Penarinya
adalah wanita dengan mengenakan busana baju kurung sisit.

[sunting] Kuda Kepang

Tari prajurit berkuda (kavaleri), merupakan pengaruh budaya Jawa.

[sunting] Ladon

Ladon merupakan nama pasukan kerajaan Banjar. Tarian ini menggambarkam tari
keprajuritan dan semua penarinya laki-laki. Tari ini sering dibawakan sebagai tari
pembuka pada kesenian mamanda yaitu teater tradisonal Banjar, yang pertama kali
berkembang dari daerah Margasari, Kabupaten Tapin.

[sunting] Maayam Tikar

Merupakan jenis tari khas dari Kabupaten Tapin yang menggambarkan remaja putri dari
daerah Margasari, Kabupaten Tapin yang sedang menganyam tikar dan anyaman. Tari
berdurasi sekitar 6 menit ini biasanya dibawakan oleh 10 orang penari putri. Tari ini
diciptakan oleh Muhammad Yusuf, Ketua Sanggar Tari Buana Buluh Merindu, dari kota
Rantau, ibukota Kabupaten Tapin.

[sunting] Ning Tak Ning Gung

Merupakan tari dolanan anak-anak yang menggambarkan anak-anak yang sedang


bermain.

[sunting] Paris Tangkawang

Merupakan jenis tari berpasangan

[sunting] Radap Rahayu

Merupakan tari semi klasik Banjar yang sering dalam menyambut tamu agung dan
ditarikan dalam upacara perkawinan, para penarinya adalah wanita.
Tari ini menceritakan tentang kapal prabayaksa yang kandas di muara Lokbaitan . Tari ini
mengambarkan upacara puja Bantan(tapung tawar)Tujuan tari ini adalah sebagai ucapan
rasa bersyukur dan doa agar kapal

[sunting] Rudat

Kesenian yang bernafaskan Islam dengan dominasi gerakan tari dalam posisi duduk.

[sunting] Sinoman Hadrah

Kesenian yang bernafaskan Islam dengan dominasi gerakan tari dalam posisi berdiri.

[sunting] Tantayungan

Tarian ini mempresentasikan kisah dalam tokoh pewayangan. Sehingga tarian ini
terkesan hidup lantaran diselingi dengan dialog kelompok penari. Tarian ini sendiri
diiringi dengan musik karawitan melalui instrument babun, gong, sarunai, dan kurung-
kurung. Paduan karawitan ini sangat harmoni dengan kelompok tari yang diperankan.

Seni Tantayungan, awalnya kerap ditampilkan di sebuah desa, yakni Desa Ayuang,
Barabai. Lalu dikembangkan di Kampung Mu’ui, Desa Pangambau Hulu, Kecamatan
Haruyan oleh salah satu damang bernama Amat. Seni khas ini kemudian dikalim oleh
pelaku seni HST, Sarbaini, di Desa Barikin sebagai seni khas Hulu Sungai Tengah.[2]

[sunting] Tanggui

Tari yang menggambarkan para wanita yang memakai tanggui yaitu sejenis topi lebar).

[sunting] Tameng Cakrawati

Tari yang menggambarkan seorang isteri (Cakrawati) yang melanjutkan perjuangan


suaminya melawan penjajah Belanda.

[sunting] Tirik Kuala

Merupakan jenis tari tradisional yang bergaya tirik, yaitu jenis tari dan lagu yang bergaya
daerah Hulu Sungai. Dengan diiringi lagu Tirik Japin.

[sunting] Tirik Lalan

Merupakan jenis tari tradisional berpasangan (pergaulan) yaitu penari putera dan puteri
yang bergaya tirik yaitu jenis tari yang berasal dari daerah Hulu Sungai.

[sunting] Topeng Kelana


Merupakan jenis tari topeng dengan tokoh Kelana, tari ini merupakan pengaruh budaya
Jawa.

[sunting] Topeng Wayang

Merupakan jenis tari berpasangan

[sunting] Topeng

Topeng yang dipakai pada tarian topeng etnis Banjar.

Merupakan jenis tari klasik yang berasal dari Tapin yang biasanya dibawakan oleh tiga
orang yang masing-masing memainkan sebuah karakter yaitu Gunung Sari, Patih dan
Tumenggung dengan diiringi gamelan Banjar. Sebelum melakukan tarian topeng
dilakukan suatu ritual dengan menyediakan sesajian terlebih dahulu yaitu sebiji telur
ayam kampung, ketan, dan kopi pahit, yang diletakkan di dekat area pertunjukkan,
maksudnya agar saat menari, roh dari topeng ini tidak mengganggu si penari. Tarian ini
umumnya dilakukan oleh penari pria, kadang-kadang oleh penari wa

 
TARIAN ZAPIN
Asal Daerah  :
Sumatera Utara dan Riau,
 Alat Bantu  :
kendang dan gambus besar 
 
 
Zapin juga memiliki banyak ragamgerak tari meskipun gerak dasarnyasama. Ini jadi bukti
bahwa zapin cepatberakulturasi (berbaur) denganbudaya lokal.
Zapin berarti gerak atau langkah kaki,berakar dari kata Arab,
zafan
. Ditarikanpenari lelaki berbaju kurung atau cekak musang yang dililitkain
sarungatausongket di pinggang. Gerakan tarinyacepat, dengan kaki seperti melayang-
layang.Penari biasanya sendirian denganiringanmusik dari kendang dan gambusbesar
yang disebut
µud 
.
Zapin bisa juga dilakukan berkelompok, ditingkahi syair-syair Arabsebagai
pengiring.Dalam perkembangannya, irama musik dan gerak diulang-ulang yang
cenderung monotonmengalami perubahan. Mulai perubahanalat musik , zapin Arab
berangsur-angsur disusupi warnaMelayu.Jika zapinArabmenggunakan
µud 
yang bulat besar, zapin Melayu memakai gambus yang lebihpipih. Kendang ukuran
ekstra pun dimungilkan jadi marwas (gendang kecil).Hasilnya, irama zapin menjadi
soft 
(lembut) terdengar. Warna nada turun-naik yang dihasilkandari gambus berpadu apik
dengan tempo
rancak 
dari marwas. Cengkok Melayu mendayu-dayuselaras dengan bait-baitpantunatau syair
yang dinyanyikan berulang-ulang.Begitupun dengan penari dan seni gerak (koreografi)
dari zapin. Sebelumnya, zapin hanyadibawakan penari laki-laki dan hanya
dipertunjukkan bagi kalangan istana (kesultanan Islam diNusantara
 
).Geraknya pun santun, dibawakan dengan badan agak membungkuk (penghormatan bagi
keluargaraja). Gerakan tari yang lembut, langkah kaki dan gerak tangan rapat, tidak boleh
mengangkang,dan tangan tidak diangkat tinggi-tinggi.Sekarang, tarian zapin banyak
mengalami perubahan. Tarian yang asalnya lebih cepat,dihaluskan. Gerakannya pun lebih
variatif. Memadukan unsur lokal (gerak etnik) dengan nuansakekinian (modern).Adapun
penari mengenakan teluk belanga ataubaju kurungyang dililit kain sarung di
pinggang,khas baju Melayu.
Z
apin pun kini biasa ditarikan oleh laki-laki dan perempuan. Syair Arab yangdigunakan
diubah jadi bahasa Melayu.
 
1
4
.
 
TARI GIRING-GIRING
Asal Daerah  : Kalteng dan kab. BartimAlat Bantu  : satu tongkat ke lantai yang dipegang
di tangan kiri dan di tangan kanan Tari Giring-giring adalah salah satutarian daerah
Kalteng dan kab. Bartimpada khususnya. Tarian ini dipopulerkanoleh kalangan suku
Dayak Ma¶anyan danditarikan dalam acara-acara bergembira,menyambut tamu dan juga
sebagaiselingan pada pesta-pesta atau acaratertentu. Selain itu, tari Giring-giring inijuga
digunakan sebagai tarian pergaulandi kalangan muda-mudi. Cara menarinyayaitu dengan
menghentakkan satutongkat ke lantai yang dipegang di tangankiri dan di tangan kanan
memegang bambu yang di dalamnya berisi kerikil sambil digoyang-goyang agar
mendapatkan bunyi, sedangkan kaki maju mundur mengikuti irama lagu.Keserasian dari
gerakan tangan dan kaki itulah yang menimbulkan keindahan dan menjadi dayatarik
untuk menontonnya..Meski tidak dipungkiri kalau ruh kesenian ini nyaris kehilangan
gaungnya. Padahal, tarian khasini menjadi kebudayaan asli orang Kalimantan yakni Suku
Dayak yang hampir mendiami seluruhprovinsi di Borneo.pelaku seni sekitar setahun
yang lalu, sepakat tari giring-giringlah ikon Kalimantan. Tarian inihampir ditarikan oleh
seluruh masyarakat adat Dayak yang ada di Kalimantan. Tidak hanya sebagai hiburan.
Tari giring-giring juga sebagai bentuk simbol-simbol adat merekaseperti upacara adat,
upacara keagamaan serta tarian tanda perang.
        
.
 
REOG PONOROGO
Asal Daerah  :
Jawa Timur
 Alat Bantu  : (singa barong)  berbentuk kepala singa dengan mahkotayang terbuat dari
bulu burung merak.
 
Reog adalah salah satu kesenian budaya yangberasal dari Jawa Timur bagian barat-laut
dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yangsebenarnya. Gerbang kota Ponorogo
dihiasi olehsosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikuttampil pada saat reog
dipertunjukkan. Reog adalahsalah satu budaya daerah di Indonesia yang masihsangat
kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.Reog modern
biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan danhari-hari
besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3
tarianpembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan
pakaianserba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan
sosok singayang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis
yang menaiki kuda.Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-
laki yang berpakaianwanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus
dibedakan dengan seni tari lain yaitutari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika
ada biasanya berupa tarian oleh anak kecilyang membawakan adegan lucu.Setelah tarian
pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan intiyang isinya bergantung kondisi dimana
seni reog ditampilkan. Jika berhubungan denganpernikahan maka yang ditampilkan
adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atausunatan, biasanya cerita
pendekar,Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenarioyang tersusun rapi.
Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpinrombongan) dan
kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedangpentas dapat
digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebihdipentingkan
dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepadapenontonnya.Adegan
terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa
dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisamencapai 50-
60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuanuntuk
membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga
dipercayadiproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.

1. Tari Gantar
Tarian yang menggambarkan gerakan orang menanam padi. Tongkat menggambarkan
kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji-bijian didalamnya menggambarkan benih
padi dan wadahnya.
Tarian ini cukup terkenal dan sering disajikan dalam penyambutan tamu dan acara-acara
lainnya.Tari ini tidak hanya dikenal oleh suku Dayak Tunjung namun juga dikenal oleh
suku Dayak Benuaq. Tarian ini dapat dibagi dalam tiga versi yaitu tari Gantar Rayatn,
Gantar Busai dan Gantar Senak/Gantar Kusak.
Tari Perang

2. Tari Kancet Papatai / Tari Perang


Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan
musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang
diikuti oleh pekikan si penari.
Dalam tari Kancet Pepatay, penari mempergunakan pakaian tradisionil suku Dayak
Kenyah dilengkapi dengan peralatan perang seperti mandau, perisai dan baju perang. Tari
ini diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik Sampe.

Tari Kancet Ledo

3. Tari Kancet Ledo / Tari Gong


Jika Tari Kancet Pepatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak
Kenyah, sebaliknya Tari Kancet Ledo menggambarkan kelemahlembutan seorang gadis
bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin.
Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisionil suku Dayak
Kenyah dan pada kedua tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor burung
Enggang. Biasanya tari ini ditarikan diatas sebuah gong, sehingga Kancet Ledo disebut
juga Tari Gong.
4. Tari Kancet Lasan
Menggambarkan kehidupan sehari-hari burung Enggang, burung yang dimuliakan oleh
suku Dayak Kenyah karena dianggap sebagai tanda keagungan dan kepahlawanan. Tari
Kancet Lasan merupakan tarian tunggal wanita suku Dayak Kenyah yang sama gerak dan
posisinya seperti Tari Kancet Ledo, namun si penari tidak mempergunakan gong dan
bulu-bulu burung Enggang dan juga si penari banyak mempergunakan posisi merendah
dan berjongkok atau duduk dengan lutut menyentuh lantai. Tarian ini lebih ditekankan
pada gerak-gerak burung Enggang ketika terbang melayang dan hinggap bertengger di
dahan pohon.
5.Tari Leleng
Tarian ini menceritakan seorang gadis bernama Utan Along yang akan dikawinkan secara
paksa oleh orangtuanya dengan pemuda yang tak dicintainya. Utan Along akhirnya
melarikan diri kedalam hutan. Tarian gadis suku Dayak Kenyah ini ditarikan dengan
diiringi nyanyian lagu Leleng.
Tari Hudoq

6. Tari Hudoq
Tarian ini dilakukan dengan menggunakan topeng kayu yang menyerupai binatang buas
serta menggunakan daun pisang atau daun kelapa sebagai penutup tubuh penari. Tarian
ini erat hubungannya dengan upacara keagamaan dari kelompok suku Dayak Bahau dan
Modang. Tari Hudoq dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dalam mengatasi
gangguan hama perusak tanaman dan mengharapkan diberikan kesuburan dengan hasil
panen yang banyak.
7. Tari Hudoq Kita'
Tarian dari suku Dayak Kenyah ini pada prinsipnya sama dengan Tari Hudoq dari suku
Dayak Bahau dan Modang, yakni untuk upacara menyambut tahun tanam maupun untuk
menyampaikan rasa terima kasih pada dewa yang telah memberikan hasil panen yang
baik. Perbedaan yang mencolok anatara Tari Hudoq Kita' dan Tari Hudoq ada pada
kostum, topeng, gerakan tarinya dan iringan musiknya. Kostum penari Hudoq Kita'
menggunakan baju lengan panjang dari kain biasa dan memakai kain sarung, sedangkan
topengnya berbentuk wajah manusia biasa yang banyak dihiasi dengan ukiran khas
Dayak Kenyah. Ada dua jenis topeng dalam tari Hudoq Kita', yakni yang terbuat dari
kayu dan yang berupa cadar terbuat dari manik-manik dengan ornamen Dayak Kenyah.
8. Tari Serumpai
Tarian suku Dayak Benuaq ini dilakukan untuk menolak wabah penyakit dan mengobati
orang yang digigit anjing gila. Disebut tarian Serumpai karena tarian diiringi alat musik
Serumpai (sejenis seruling bambu).
Tari Belian Bawo

9. Tari Belian Bawo


Upacara Belian Bawo bertujuan untuk menolak penyakit, mengobati orang sakit,
membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diubah menjadi tarian, tari ini sering
disajikan pada acara-acara penerima tamu dan acara kesenian lainnya. Tarian ini
merupakan tarian suku Dayak Benuaq.
10. Tari Kuyang
Sebuah tarian Belian dari suku Dayak Benuaq untuk mengusir hantu-hantu yang menjaga
pohon-pohon yang besar dan tinggi agar tidak mengganggu manusia atau orang yang
menebang pohon tersebut.
11. Tari Pecuk Kina
Tarian ini menggambarkan perpindahan suku Dayak Kenyah yang berpindah dari daerah
Apo Kayan (Kab. Bulungan) ke daerah Long Segar (Kab. Kutai Barat) yang memakan
waktu bertahun-tahun.
12. Tari Datun
Tarian ini merupakan tarian bersama gadis suku Dayak Kenyah dengan jumlah tak pasti,
boleh 10 hingga 20 orang. Menurut riwayatnya, tari bersama ini diciptakan oleh seorang
kepala suku Dayak Kenyah di Apo Kayan yang bernama Nyik Selung, sebagai tanda
syukur dan kegembiraan atas kelahiran seorang cucunya. Kemudian tari ini berkembang
ke segenap daerah suku Dayak Kenyah.
13. Tari Ngerangkau
Tari Ngerangkau adalah tarian adat dalam hal kematian dari suku Dayak Tunjung dan
Benuaq. Tarian ini mempergunakan alat-alat penumbuk padi yang dibentur-benturkan
secara teratur dalam posisi mendatar sehingga menimbulkan irama tertentu.
14. Tari Baraga' Bagantar
Awalnya Baraga' Bagantar adalah upacara belian untuk merawat bayi dengan memohon
bantuan dari Nayun Gantar. Sekarang upacara ini sudah digubah menjadi sebuah tarian
oleh suku Dayak Benuaq.

Seni tari suku Kutai dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni Seni Tari Rakyat dan Seni Tari
Klasik.
Seni Tari Rakyat
Merupakan kreasi artistik yang timbul ditengah-tengah masyarakat umum. Gerakan tarian
rakyat ini menggabungkan unsur-unsur tarian yang ada pada tarian suku yang mendiami
daerah pantai.
Yang termasuk dalam Seni Tari Rakyat adalah:
1. Tari Jepen
Jepen adalah kesenian rakyat Kutai yang dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan
Islam. Kesenian ini sangat populer di kalangan rakyat yang menetap di pesisir sungai
Mahakam maupun di daerah pantai.
Tarian pergaulan ini biasanya ditarikan berpasang-pasangan, tetapi dapat pula ditarikan
secara tunggal. Tari Jepen ini diiringi oleh sebuah nyanyian dan irama musik khas Kutai
yang disebut dengan Tingkilan. Alat musiknya terdiri dari gambus (sejenis gitar berdawai
6) dan ketipung (semacam kendang kecil).
Karena populernya kesenian ini, hampir di setiap kecamatan terdapat grup-grup Jepen
sekaligus Tingkilan yang masing-masing memiliki gayanya sendiri-sendiri, sehingga tari
ini berkembang pesat dengan munculnya kreasi-kreasi baru seperti Tari Jepen Tungku,
Tari Jepen Gelombang, Tari Jepen 29, Tari Jepen Sidabil dan Tari Jepen Tali.
Seni Tari Klasik
Merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang di kalangan Kraton Kutai Kartanegara
pada masa lampau.
Yang termasuk dalam Seni Tari Klasik Kutai adalah:
1. Tari Persembahan
Dahulu tarian ini adalah tarian wanita kraton Kutai Kartanegara, namun akhirnya tarian
ini boleh ditarikan siapa saja. Tarian yang diiringi musik gamelan ini khusus
dipersembahkan kepada tamu-tamu yang datang berkunjung ke Kutai dalam suatu
upacara resmi. Penari tidak terbatas jumlahnya, makin banyak penarinya dianggap bagus.

Tari Ganjur

2. Tari Ganjur
Tari Ganjur merupakan tarian pria istana yang ditarikan secara berpasangan dengan
menggunakan alat yang bernama Ganjur (gada yang terbuat dari kain dan memiliki
tangkai untuk memegang). Tarian ini diiringi oleh musik gamelan dan ditarikan pada
upacara penobatan raja, pesta perkawinan, penyambutan tamu kerajaan, kelahiran dan
khitanan keluarga kerajaan. Tarian ini banyak mendapat pengaruh dari unsur-unsur gerak
tari Jawa (gaya Yogya dan Solo).
3. Tari Kanjar
Tarian ini tidak jauh berbeda dengan Tari Ganjur, hanya saja tarian ini ditarikan oleh pria
dan wanita dan gerakannya sedikit lebih lincah. Komposisi tariannya agak lebih bebas
dan tidak terlalu ketat dengan suatu pola, sehingga tarian ini dapat disamakan seperti tari
pergaulan. Tari Kanjar dalam penyajiannya biasanya didahului oleh Tari Persembahan,
karena tarian ini juga untuk menghormati tamu dan termasuk sebagai tari pergaulan.
4. Tari Topeng Kutai
Tari ini asal mulanya memiliki hubungan dengan seni tari dalam Kerajaan Singosari dan
Kediri, namun gerak tari dan irama gamelan yang mengiringinya sedikit berbeda dengan
yang terdapat di Kerajaan Singosari dan Kediri. Sedangkan cerita yang dibawakan dalam
tarian ini tidak begitu banyak perbedaannya, demikian pula dengan kostum penarinya.
Tari Topeng Kutai terbagi dalam beberapa jenis sebagai berikut:
01. Penembe
02. Kemindhu
03. Patih
04. Temenggung
05. Kelana
06. Wirun
07. Gunung Sari
08. Panji
09. Rangga
10. Togoq
11. Bota
12. Tembam
Tari Dewa Memanah
Tari Topeng Kutai hanya disajikan untuk kalangan kraton saja, sebagai hiburan keluarga
dengan penari-penari tertentu. Tarian ini juga biasanya dipersembahkan pada acara
penobatan raja, perkawinan, kelahiran dan penyambutan tamu kraton.
5. Tari Dewa Memanah
Tarian ini dilakukan oleh kepala Ponggawa dengan mempergunakan sebuah busur dan
anak panah yang berujung lima. Ponggawa mengelilingi tempat upacara diadakan sambil
mengayunkan panah dan busurnya keatas dan kebawah, disertai pula dengan bememang
(membaca mantra) yang isinya meminta pada dewa agar dewa-dewa mengusir roh-roh
jahat, dan meminta ketentraman, kesuburan, kesejahteraan untuk rakyat.

 
.
 
TARIAN SAMAN
Asal Daerah  :
daerah
Aceh
 Alat Bantu  :
suara dari para penari dan tepu
k
tangan penari
 Tari Saman adalah salah satu tariandaerah Aceh yang paling terkenal saat ini.Tarian ini
berasal dari dataran tinggiGayo. Pada masa lalu, Tari Samanbiasanya ditampilkan untuk
merayakanperistiwa ± peristiwa penting dalam adatdan masyarakat Aceh. Selain itu
biasanyatarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad.Pada
kenyataannya nama ³Saman´diperoleh dari salah satu ulama besar Aceh, Syech
Saman.Tari Saman biasanya ditampilkanmenggunakan iringan alat musik,
berupagendang dan menggunakan suara dari parapenari dan tepuk tangan mereka yang
biasanya dikombinasikan dengan memukul dada danpangkal paha mereka sebagai
sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah.Tarian ini dipandu oleh seorang
pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena keseragamanformasi dan ketepatan
waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka parapenari dituntut
untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampildengan
sempurna.Tarian ini dilakukan secara berkelompok, sambil bernyanyi dengan posisi
duduk berlutut danberbanjar/bersaf tanpa menggunakan alat musik pengiring.Karena
kedinamisan geraknya, tarian ini banyak dibawak/ditarikan oleh kaum pria,
tetapiperkembangan sekarang tarian ini sudah banyak ditarikan oleh penari wanita
maupun campuranantara penari pria dan penari wanita. Tarian ini ditarikan kurang lebih
10 orang, dengan rincian 8penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.
[w
iki]
 
 
     

 
.
 
TARIAN ZAPIN
Asal Daerah  :
Sumatera Utara dan Riau,
 Alat Bantu  :
kendang dan gambus besar 
 
 
Zapin juga memiliki banyak ragamgerak tari meskipun gerak dasarnyasama. Ini jadi bukti
bahwa zapin cepatberakulturasi (berbaur) denganbudaya lokal.
Zapin berarti gerak atau langkah kaki,berakar dari kata Arab,
zafan
. Ditarikanpenari lelaki berbaju kurung atau cekak musang yang dililitkain
sarungatausongket di pinggang. Gerakan tarinyacepat, dengan kaki seperti melayang-
layang.Penari biasanya sendirian denganiringanmusik dari kendang dan gambusbesar
yang disebut
µud 
.
Zapin bisa juga dilakukan berkelompok, ditingkahi syair-syair Arabsebagai
pengiring.Dalam perkembangannya, irama musik dan gerak diulang-ulang yang
cenderung monotonmengalami perubahan. Mulai perubahanalat musik , zapin Arab
berangsur-angsur disusupi warnaMelayu.Jika zapinArabmenggunakan
µud yang bulat besar, zapin Melayu memakai gambus yang lebihpipih. Kendang ukuran
ekstra pun dimungilkan jadi marwas (gendang kecil).Hasilnya, irama zapin menjadi
soft 
(lembut) terdengar. Warna nada turun-naik yang dihasilkandari gambus berpadu apik
dengan tempo
rancak 
dari marwas. Cengkok Melayu mendayu-dayuselaras dengan bait-baitpantunatau syair
yang dinyanyikan berulang-ulang.Begitupun dengan penari dan seni gerak (koreografi)
dari zapin. Sebelumnya, zapin hanyadibawakan penari laki-laki dan hanya
dipertunjukkan bagi kalangan istana (kesultanan Islam diNusantara
 
).Geraknya pun santun, dibawakan dengan badan agak membungkuk (penghormatan bagi
keluargaraja). Gerakan tari yang lembut, langkah kaki dan gerak tangan rapat, tidak boleh
mengangkang,dan tangan tidak diangkat tinggi-tinggi.Sekarang, tarian zapin banyak
mengalami perubahan. Tarian yang asalnya lebih cepat,dihaluskan. Gerakannya pun lebih
variatif. Memadukan unsur lokal (gerak etnik) dengan nuansakekinian (modern).Adapun
penari mengenakan teluk belanga ataubaju kurungyang dililit kain sarung di
pinggang,khas baju Melayu.
Z
apin pun kini biasa ditarikan oleh laki-laki dan perempuan. Syair Arab yangdigunakan
diubah jadi bahasa Melayu.
 
1
4
.
 
TARI GIRING-GIRING
Asal Daerah  : Kalteng dan kab. BartimAlat Bantu  : satu tongkat ke lantai yang dipegang
di tangan kiri dan di tangan kanan Tari Giring-giring adalah salah satutarian daerah
Kalteng dan kab. Bartimpada khususnya. Tarian ini dipopulerkanoleh kalangan suku
Dayak Ma¶anyan danditarikan dalam acara-acara bergembira,menyambut tamu dan juga
sebagaiselingan pada pesta-pesta atau acaratertentu. Selain itu, tari Giring-giring inijuga
digunakan sebagai tarian pergaulandi kalangan muda-mudi. Cara menarinyayaitu dengan
menghentakkan satutongkat ke lantai yang dipegang di tangankiri dan di tangan kanan
memegang bambu yang di dalamnya berisi kerikil sambil digoyang-goyang agar
mendapatkan bunyi, sedangkan kaki maju mundur mengikuti irama lagu.Keserasian dari
gerakan tangan dan kaki itulah yang menimbulkan keindahan dan menjadi dayatarik
untuk menontonnya..Meski tidak dipungkiri kalau ruh kesenian ini nyaris kehilangan
gaungnya. Padahal, tarian khasini menjadi kebudayaan asli orang Kalimantan yakni Suku
Dayak yang hampir mendiami seluruhprovinsi di Borneo.pelaku seni sekitar setahun
yang lalu, sepakat tari giring-giringlah ikon Kalimantan. Tarian inihampir ditarikan oleh
seluruh masyarakat adat Dayak yang ada di Kalimantan. Tidak hanya sebagai hiburan.
Tari giring-giring juga sebagai bentuk simbol-simbol adat merekaseperti upacara adat,
upacara keagamaan serta tarian tanda perang.
        
 
1
5
.
 
REOG PONOROGO
Asal Daerah  :
Jawa Timur
 Alat Bantu  : (
singa barong)  berbentuk kepala singa dengan mahkotayang terbuat dari bulu burung
merak.
 
Reog adalah salah satu kesenian budaya yangberasal dari Jawa Timur bagian barat-laut
danPonorogo dianggap sebagai kota asal Reog yangsebenarnya. Gerbang kota Ponorogo
dihiasi olehsosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikuttampil pada saat reog
dipertunjukkan. Reog adalahsalah satu budaya daerah di Indonesia yang masihsangat
kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.Reog modern
biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan danhari-hari
besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3
tarianpembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan
pakaianserba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan
sosok singayang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis
yang menaiki kuda.Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-
laki yang berpakaianwanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus
dibedakan dengan seni tari lain yaitutari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika
ada biasanya berupa tarian oleh anak kecilyang membawakan adegan lucu.Setelah tarian
pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan intiyang isinya bergantung kondisi dimana
seni reog ditampilkan. Jika berhubungan denganpernikahan maka yang ditampilkan
adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atausunatan, biasanya cerita
pendekar,Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenarioyang tersusun rapi.
Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpinrombongan) dan
kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedangpentas dapat
digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebihdipentingkan
dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepadapenontonnya.Adegan
terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa
dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisamencapai 50-
60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuanuntuk
membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga
dipercayadiproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.

Anda mungkin juga menyukai