Anda di halaman 1dari 8

TARI BAKSA KEMBANG Daerah Banjar, Kalimantan Selantan.

-> Tugas
ILMU BUDAYA DASAR

Sejarah Asal Usul Tarian Baksa Kembang dari Kalimantan

Sejarah Tari Baksa Kembang - Tarian ini adalah tarian klasik


yang dulunya muncul dan berkembang di keraton Banjar.
pada msa keraton an banjar Tarian baksa Kembang di
lakukan oleh para Puti - Putri dari Keraton
tersebut.seiring berjalannyari Baksa Kembang Tarian
Daerah Banjar Kalimantan
Kama costik Sunday, April 13, 2014 Kalimantan, Tarian

Tari Baksa Kembang Tarian Daerah Banjar – Kalimantan Selatan. Awal mula kisah
tarian ini yaitu sekitar abad 15 sebelum masehi, berawal dari seorang pangeran bernama
Suria Wangsa Gangga di kerajaan Dipa dan Daha di pulau Kalimantan mempunyai
seorang kekasih bernama putri Kuripan. Suatu waktu terjadi peristiwa saat putri Kuripan
memberikan setangkai bunga teratai merah kepada pangeran. Peristiwa itu merupakan
cikal bakal lahir tarian Baksa Kembang di Banjar provinsi Kalimantan Selatan.

Dari kisah diatas, secara umum tarian ini menggambarkan Para Putri yang anggun,
cantik yang sedang bermain - main di taman bunga yang dengan riangnya mereka
memetik bunga - bunga itu lalu membawanya dengan menari - nari dengan sambil
dirangkai menjadi kembang bogam.

Menurut pakar tari klasik Banjar Yurliani Johansyah. Tari Baksa Kembang ada sejak
sebelum pemerintahan Sultan Suriansyah raja pertama Kerajaan Banjar. Tarian ini
diciptakan satu masa dengan tari Baksa lainnya, Baksa Dadap, Baksa Lilin, Baksa Panah
dan Baksa Tameng pada zaman Hindu sebelum Islam datang. Tarian ini biasa dipentaskan
untuk menyambut tamu. Dan ditarikan oleh seorang wanita atau dapat juga ditarikan
oleh beberapa penari wanita.

Tarian ini adalah tarian klasik yang dulunya muncul dan berkembang di keraton Banjar.
pada msa keratonan banjar Tarian baksa Kembang di lakukan oleh para Puti - Putri dari
Keraton tersebut. Seiring berjalannya waktu tarian ini mulai menyebar ke seluruh
pelosok Keraton banjar dan penarinya adalah para Galuh dari Keraton Banjar.
Aksesoris yang sering digunakan dalam tarian ini atara lain kalau untuk di pakai di
tangan mereka menyebutnya dengan kembang Bogam yaitu merupakan rangkaian dari
berbagai jenis bunga diantaranya bunga mawar,bunga kantil, bunga melati,dan bunga
kenanga. Dimana Kembang Boga ini nantinya akan di hadiahkan kepada para tamu
kehormatan yang saat itu hadir.
Tarian baksa Kembang juga memakai Mahkota yang disebut dengan Mahkota Gajah
Gemuling yang di tatah oleh Kembang Goyang dengan seuntai Kembang bogam kecil
berukuran kecil di atasnya dan dengan seuntai anyaman yang terbuat dari daun kelapa
muda yang disebut Halilipan.

Jumlah penari dari Tarian Baksa Kembang sendiri biasanya berjumlah ganjil. Dimana
saat menari mereka di iringi dengan gamelan beberapa lagu seperti Lagu Ayakan dan
Jangklong atau sering disebut Kambang Murni.

Jenis atau Versi Tarian Baksa Kembang ini beragam menurut keturunan maasing - masing
mempunyai gaya tersendiri, namun tak menghilangkan dari ciri khas tarian itu sendiri.
Ciri khas dari tarian Baksa Kembang itu sendiri adalah Lagureh,Tapung
Tali,Kijik,Juanang.

Dahulu Tarian Baksa Kembang adalah Tarian untuk menyambut tamu-tamu kehormatan
atau kerabat-kerabat kerajaan. Tarian ini juga dilakukan oleh masyarakat umum dalam
acara-acara pernikahan atau acara-acara adat. Awalnya tarian ini adalah tarian yang
berada di lingkungan kerajaan. Pada satu waktu, kerajaan membuka akses kerajaan bagi
masyarakat sehingga kebudayaan di kerajaan terbawa sampai masyarakat umum.

Seiring berkembangnya jaman dan untuk melestarikannya, tarian Baksa Kembang masih
dipakai saat acara-acara untuk menyambut tamu-tamu yang dihormati. Masih banyak
penari-penari tari Baksa Kembang belum memahami arti dan nilai Tarian Baksa
Kembang. Baksa memiliki arti kelembutan. Tarian Baksa kembang adalah bentuk
kelembutan tuan rumah dalam menyambut tamu yang dihormati. Sambutan tersebut
dilakukan dengan cara Penari tari Baksa Kembang memberikan rangkaian bunga kepada
tamu yang dihormati. Nilai-nilai tersebut merupakan transformasi dari cinta sepasang
kekasih pangeran Suria Wangsa Gangga dengan putri Kuripan.

Itulah penjelasan singkat mengenai sejarah Tari Baksa Kembang, tarian yang berasal
dari Banjar Kalimantan
a waktu tarian ini mulai menyebar ke seluruh pelosok Keraton banjar dan
panarinya adaah para Galuh dari Keraton Banjar.

Tarian ini dipertunjukkan dengan tujuan untuk menghibur keluarga Keraton dan
untuk menyanbut kedatangan para tamu agung dari negeri tetangga.pdada saat ini
fungsi dari tarian ini tak jauh berbeda yaitu untuk menyambut pra tamu nasional
atau kenegaraan yang berkunjung.dan adpa ppula yang mempertunjukkan tarian
ini pada saat pesta keluarga,seperti Pernikahan,Khitanan dan lain sebagainya.

Adapun aksesoris yang sering digunakan dalam tarian ini atara lain kalau untuk di
akai di tangan mereka menyebutnya dengan kembang Bogam yaitu merupakan
rangkaian dari berbagai jenis bunga diantaranyaKbunga mawar,bunga
kantilbunga melati,dan bunga kenanga.Dimana Kembang Boga ini nantinya akan
di hadiahkan kepada para tamu kehormatan yang saat itu hadir.

Secara umum tarian ini menggambarkan Para Putri yang anggun, cantik yang
sedang bermain - main di taman bunga yang dengan riangnya mereka memetik
bunga - bunga itu lalu membawanya dengan menari - nari dengan sambil dirangkai
menjadi kembang bogam.
Tarian baksa Kembang juga memakai Mahkota yang disebut dengan Mahkota
Gajah Gemuling yang di tatah oleh Kembang Goyang dengan seuntai Kembang
bogam kecil berukuran kecil di atasnya dan dengan seuntai anyaman yang terbuat
dari daun kelapa muda yang disebut Halilipan.

Jumlah penari dari Tarian Baksa Kembang sendiri biasanya berjumlah


ganjil.dimana saat menari mereka di iringi dengan gamelan yang beriarama
lagunya yang sudah baku,yaitu seperti Lagu Ayakan danJangklong atau sering
disebut Kambang Murni.

Jenis atau Versi Tarian Baksa Kembang ini beragam menurut keturunan maasing -
masing mempunyai gaya tersendiri,namun tak menghilangkan dari ciri khas tarian
itu sendiri.adapun ciri khas dari tarian Baaksa Kembang itu sendiri adalah
Lagureh,Tapung Tali,Kijik,Juanang.
Tari Baksa Kembang berasal dari daerah Banjar,
Kalimantan Selatan sebagai tarian untuk menyambut
tamu. Tari ini biasanya ditarikan oleh wanita, baik tunggal
dan dapat juga ditarikan oleh beberapa penari wanita.
Awal mulanya sekira abad 15 sebelum masehi, seorang
pangeran bernama Suria Wangsa Gangga di kerajaan
Dipa dan Daha di pulau Kalimantan mempunyai seorang
kekasih bernama putri Kuripan. Satu peristiwa di waktu
yang lain adalah saat putri Kuripan memberikan
setangkai bunga teratai merah kepada pangeran.
Peristiwa itu merupakan cikal bakal lahir tarian Baksa
Kembang di Banjar provinsi Kalimantan Selatan.
Menurut Yurliani Johansyah, pakar tari klasik Banjar. Tari
Baksa Kembang ada sejak sebelum pemerintahan Sultan
Suriansyah raja pertama Kerajaan Banjar. Tarian ini
diciptakan satu masa dengan tari Baksa lainnya, Baksa
Dadap, Baksa Lilin, Baksa Panah dan Baksa Tameng
pada zaman Hindu sebelum Islam datang.
Tarian Baksa Kembang adalah Tarian untuk menyambut
tamu-tamu kehormatan atau kerabat-kerabat kerajaan.
Tarian ini juga dilakukan oleh masyarakat umum dalam
acara-acara pernikahan atau acara-acara adat. Awalnya
tarian ini adalah tarian yang berada di lingkungan
kerajaan. Pada satu waktu, kerajaan membuka akses
kerajaan bagi masyarakat sehingga kebudayaan di
kerajaan terbawa sampai masyarakat umum. Saat ini,
tarian Baksa Kembang masih dipakai acara-acara untuk
menyambut tamu-tamu yang dihormati meskipun masih
banyak penari-penari tari Baksa Kembang belum
memahami arti dan nilai Tarian Baksa Kembang. Baksa
memiliki arti kelembutan. Tarian Baksa kembang adalah
bentuk kelembutan tuan rumah dalam menyambut tamu
yang dihormati. Sambutan tersebut dilakukan dengan
cara Penari tari Baksa Kembang memberikan rangkaian
bunga kepada tamu yang dihormati. Nilai-nilai tersebut
merupakan transformasi dari cinta sepasang kekasih
pangeran Suria Wangsa Gangga dengan putri Kuripan.
Penari tari Baksa Kembang mesti ganjil. Selain itu,
rangkaian bunga yang diberikan kepada tamu
kehormatan merupakan rangkaian bunga perpaduan dari
bunga mawar dan melati yang disebut olehTari
Tradisional Baksa Kembang Kalimantan Selatan
Admin Friday, August 26, 2016 Seni dan budaya

Tari Baksa Kembang


Tari Baksa Kembang berasal dari daerah Banjar, Kalimantan Selatan. Tarian ini sering
di pentaskan sebagai tarian untuk menyambut tamu. Tari ini biasanya ditarikan oleh
perempuan, bisa secara tunggal dan dapat juga ditarikan oleh beberapa penari.

Tarian ini di perkirakan sudah ada pada abad ke 15 sebelum masehi, Konon ada seorang
pangeran bernama Suria Wangsa Gangga di kerajaan Dipa dan Daha di pulau Kalimantan
mempunyai seorang kekasih bernama putri Kuripan. suatu waktu saat putri Kuripan
memberikan setangkai bunga teratai merah kepada pangeran. Peristiwa ini lah yang
menjadi merupakan cikal bakal lahir tarian Baksa Kembang di Banjar provinsi
Kalimantan Selatan.

Menurut Yurliani Johansyah, pakar tari klasik Banjar. Tari Baksa Kembang sudah ada
sejak sebelum pemerintahan Sultan Suriansyah raja pertama Kerajaan Banjar. Tarian ini
diciptakan satu masa dengan tari Baksa lainnya, Baksa Dadap, Baksa Lilin, Baksa Panah
dan Baksa Tameng pada zaman Hindu sebelum Islam datang.

Tarian ini juga dilakukan oleh masyarakat umum dalam acara-acara pernikahan atau
acara-acara adat. Awalnya tarian ini adalah tarian yang berada di lingkungan kerajaan.
Pada satu waktu, kerajaan membuka akses kerajaan bagi masyarakat sehingga
kebudayaan di kerajaan terbawa sampai masyarakat umum. Saat ini, tarian Baksa
Kembang masih dipakai acara-acara untuk menyambut tamu-tamu yang dihormati
meskipun masih banyak penari-penari tari Baksa Kembang belum memahami arti dan
nilai Tarian Baksa Kembang, Baksa yang memiliki arti kelembutan.

Tarian Baksa kembang adalah bentuk kelembutan tuan rumah dalam menyambut tamu
yang dihormati. Sambutan tersebut dilakukan dengan cara Penari tari Baksa Kembang
memberikan rangkaian bunga kepada tamu yang dihormati. Nilai-nilai tersebut
merupakan transformasi dari cinta sepasang kekasih pangeran Suria Wangsa Gangga
dengan putri Kuripan.

Penari Tari Baksa Kembang mesti ganjil. Selain itu, rangkaian bunga yang diberikan
kepada tamu kehormatan merupakan rangkaian bunga perpaduan dari bunga mawar dan
melati yang disebut oleh masyarakat setempat kembang Bogam masyarakat setempat
kembang Bogam.

Tari Baksa Kembang merupakan jenis tari klasik Banjar sebagai tari penyambutan
tamu agung yang datang ke Kalimantan Selatan, penarinya adalah wanita. Tari ini
merupakan tari tunggal dan dapat dimainkan oleh beberapa penari wanita.
Tarian ini bercerita tentang seorang gadis remaja yang sedang merangkai bunga.
Sering dimainkan di lingkungan istana. Dalam perkembangannya tari ini beralih
fungsi sebagai tari penyambutan tamu.

Tari Baksa Kembang termasuk jenis tari klasik, yang hidup dan berkembang di
keraton Banjar, yang ditarikan oleh putri-putri keraton dengan Gerakanya halus,
diiringi irama gamelan, busana generlapan.Tari ini memvisualisasikan seorang
puteri sdang memetik bunga di taman. Lambat laun tarian ini menyebar ke rakyat
Banjar dengan penarinya galuh-galuh Banjar.Tarian ini dipertunjukkan untuk
menghibur keluarga keraton dan menyambut tamu agung seperti raja atau
pangeran. Setelah tarian ini memasyarakat di Tanah Banjar, berfungsi untuk
menyambut tamu pejabat-pejabat negara dalam perayaan hari-hari besar daerah
atau nasional.
Disamping itu pula tarian Baksa Kembang dipertunjukkan pada perayaan
pengantin Banjar atau hajatan misalnya tuan rumah mengadakan
selamatan.
Tarian ini memakai hand propertis sepasang kembang Bogam yaitu rangkaian
kembang mawar, melati, kantil dan kenanga. Kembang bogan ini akan dihadiahkan
kepada tamu pejabat dan isteri, setelah taraian ini selesai ditarikan.
Sebagai gambaran ringkas, tarian ini menggambarkan putri-putri remaja yang
cantik sedang bermain-main di taman bunga. Mereka memetik beberapa bunga
kemudian dirangkai menjadi kembang bogam kemudian kembang bogam ini
mereka bawa bergembira ria sambil menari dengan gemulai.

Tari Baksa Kembang memakai Mahkota bernama Gajah Gemuling yang ditatah
oleh kembang goyang, sepasang kembang bogam ukuran kecil yang diletakkan
pada mahkota dan seuntai anyaman dari daun kelapa muda bernama halilipan.
Tari Baksa Kembang biasanya ditarikan oleh sejumlah hitungan ganjil misalnya
satu orang, tiga orang, lima orang dan seterusnya. Dan tarian ini diiringi
seperangkat tetabuhan atau gamelan dengan irama lagu yang sudah baku yaitu
lagu Ayakan dan Janklong atau Kambang Muni. Tarian Baksa Kembang ini di
dalam masyarakat Banjar ada beberapa versi , ini terjadi setiap keturunan
mempunya gaya tersendiri namun masih satu ciri khas sebagai tarian Baksa
Kembang, seperti Lagureh, Tapung Tali, Kijik, Jumanang.
Pada tahun 1990-an,
Taman Budaya Kalimantan Selatan berinisiaf mengumpul pelatih-pelatih tari
Baksa Kembang dari segala versi untuk menjadikan satu Tari Baksa Kembang
yang baku.
Setelah ada kesepakatan, maka diadakanlah workshoup Tari Baksa Kembanag
dengan pesertanya perwakilan dari daerah Kabupaten dan Kota se Kalimantan
Selatan. Walau pun masih ada yang menarikan Tari Baksa Kembang versi yang ada
namun hanya berkisar pada keluarga atau lokal, tetapi dalam lomba, festival atau
misi kesenian keluar dari Kalimantan Selatan harus menarikan tarian yang sudah
dibakukan.

Anda mungkin juga menyukai