Anda di halaman 1dari 24

MENGELOLA INFORMASI DALAM CERAMAH

• KD 3.5 : Mengidentifikasi informasi berupa


permasalahan aktual yang disajikan dalam ceramah
• KD 3.6 : Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan
dalam ceramah
• KD 4.5 : Menyusun bagian-bagian penting dari
permasalahan aktual sebagai bahan untuk disajikan
dalam ceramah
• KD 4.6 : Mengkonstruksi ceramah tentang
permasalahan aktual dengan memerhatikan aspek
kebahasaan dan menggunakan struktur yang tepat
INDIKATOR PENCAPAIN
1. Menentukan unsur-unsur ceramah, isi informasi, dan
kebahasaan
2. Menulis kerangka teks ceramah sesuai dengan topik
yang dipilih dengan memerhatikan isi, kebahasaan, dan
topik teks ceramah.
3. Menggali isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah.
4. Menyusun kembali teks ceramah dengan
memerhatikan isi, tujuan, kebahasaan, tema, dan
struktur.
5. Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi
kerangka teks ceramah yang disusun
6. Menyampaikan teks ceramah yang telah dibuat
dalam bentuk lisan dengan memperhatikan
teknik cermah (intonasi, ekspresi, dan bahasa
tubuh) yang baik dan sesuai.
7. Mengomentari dan memperbaiki cermah
temannya
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Setelah pembelajaran siswa diharapkan dapat….
1. Mengidentifikasi masalah (problem statement )
tentang teks ceramah
2. Mengumpulkan data (data collection) tentang teks
ceramah
3. Memproses data (data processing) tentang teks
ceramah
4. Membuktikan data (verification) tentang teks ceramah
5. Menarik kesimpulan (genelarizatio) tentang teks ceramah
MATERI PEMBELAJARAN
• Pengertian ceramah
• Ceramah : *unsur-unsur ceramah
* kebahasaan
* Isi
• Teks Ceramah : * isi
* struktur
* kebahasaan
* teknik orasi
Pengertian ceramah
• Ceramah adalah pidato yang bertujuan
memberikan nasihat dan petunjuk-petunjuk
sementara ada audien yang bertindak
sebagai pendengar.
• Pidato adalah
Tujuan Ceramah
1. Tujuan umum : informatif, persuasif, dan
rekreatif
2. Tujuan khusus : berkaitan erat dengan
topik.
Unsur-unsur Ceramah
• 1. Penceramah
2. Pendengar
3. Materi
4. Metode Ceramah
5. Media Ceramah
Metode Pidato (ceramah)
1. 1. Impromptu atau disebut juga cara
spontanitas (tanpa persiapan).
2. Menghafal, yakni menghafal kata per
kata dari awal sampai akhir pidato.
3. Naskah, yakni membaca naskah pidato
yang telah dipersiapkan sebelumnya.
4. Ekstemporan, yakni mencatat poin-
poin penting, bagian lainnya dikembangkan
sendiri.
Ciri- Kebahasaan Ceramah
• Ciri Kebahasaan Ceramah

1. Menggunakan kalimat simpleks dan


kompleks
2. Menggunakan kalimat deklaratif atau
imperatif
3. Menggunakan kata sapaan; orang kedua atau
ketiga, terikat pada adat istiadat setempat,
kesatuan dan situasi percakapan setempat.
4. Menggunakan kata ganti orang pertama.
•Contoh: saya, aku, kami (jika penceramah mengatasnamakan
kelompok).
5. Menggunakan kata ganti orang kedua jamak.
•Contoh: saudara–saudara, hadirin, dan lain–lain.
6. Menggunakan kata – kata ajakan atau
persuasif.
•Contoh: sebaiknya, hendaklah, harus, perlu, dan lain–
lain.
7. Menggunakan kata kerja mental(verba tingkah laku)
•Contoh: mengagumkan,  memprihatinkan,
menyenangkan, dan lain–lain.
8. Menggunakan kata – kata sebab akibat yang
menghubungkan pendapat (argumen) satu
dengan yang lainnya.
• Contoh: sehingga, maka, jika, dengan
demikian, oleh karena itu, dan lain–lain.
9. Menggunakan kata teknis. Atau peristilahan
yang yang terkait dengan topik yang sedang
dibahas.
• Contoh: etika berbahasa, tata krama, dan
lain–lain.
10. Menggunakan kata – kata yang menyatakan
hubungan temporal ataupun perbandingan
atau pertentangan.
• Contoh: kemudian, sebelum itu, berbeda
halnya, dan lain–lain.
STRUKTUR TEKS CERAMAH
1. Pendahuluan
•Pembuka: bagian ini berisi salam pembuka,
ucapan penghormatan, dan ucapan syukur.
•Pengantar: bagian ini adalah paragraf
pengantar yang mengarah pada topik.
Biasanya pengantar berasal dari informasi
atau berita yang faktual yang masih terkait
dengan topik ceramah.
2. Isi Ceramah
- Inti: berisi paparan dari penceramah,
pandangan umum, ilustrasi dari materi yang
disampaikan.
- Gagasan: berisi ide besar yang ingin
disampaikan kepada pendengar. Ceramah
yang baik berisi satu gagasan besar yang
kemudian dikembangkan dalam subtopik.
• 3. Penutup (PENEGASAN KEMBALI)
Simpulan, Ucapan permintaan maaf, Salam
penutup
POLA DASAR KALIMAT
1. S P
•Contoh:           Saya  makan.
                        S         P
2. S-P-O
• Contoh:        Saya   makan    apel.
                      S            P         O
3. S-P-Pel
•Contoh:        Indonesia     berdasarkan   Pancasila.
               S                P                  Pel  
4. S-P-K       
•Contoh:    Saya   makan  dengan lahap
                     S          P               K
5. S-P-O-K
•Contoh: Saya  makan   apel  dengan lahap
                    S        P             O           K
6. S-P-Pel-K , Saya  memakan  yang manis   
dengan lahap
•                   S            P           Pel                   K
KATA GANTI dan KATA SAPAAN
• Kata ganti adalah kata yang dipakai untuk
mengacu kepada kata benda lain. Kata ganti
menduduki posisi sebagai subjek, objek, dan
mungkin sebagai predikat.
• Jenis kata ganti:
1. Kata ganti orang atau pronomina persona adalah
kata ganti yang digunakan      untuk mengacu
atau menggantikan orang.
• Contohnya :
1. Kata  Ganti Orang
Kata ganti orang Tunggal Jamak

• Pertama (yang bicara) Saya, aku, daku, -ku Kami, kita

• Kedua (yang diajak bicara) Engkau, kamu, anda Kalian,


dikau, -kau, -mu kamu,
sekalian,
anda
sekalian

• Ketiga ( yang dibicarakan) Ia, dia, beliau, -nya mereka


2. Kata ganti penunjuk dipakai untuk mengacu
kepada benda, tempat, atau hal.
Contoh :
• Ini (menunjukan benda)
• Disana (menunjuk tempat)
• Begini (menunjuk hal)
3. Kata ganti penanya berfungsi menanyakan
orang atau benda, yaitu berfungsi sebagai
penanda pertanyaan. Contoh :
• Apa, siapa, dimana, mengapa
4. Kata ganti penghubung, Contoh :
• Yang (-Siswa yang rajin itu kelas XI IPS1;
Gedung yang megah dipinggir jalan itu
dirobohkan. ; Pelukis itu melukis
pemandangan yang sangat indah.)
5.  Kata ganti tak tentu. Contoh :
• Seseorang, sesuatu, beberapa,……
• Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk
menegur siapa orang yang diajak berbicara
(orang kedua) atau menggantikan nama orang
ketiga. Berikut adalah beberapa contoh kata
yang dapat digunakan sebagai kata sapaan.
• Contoh kata sapaan :
1. Nama diri, seperti Zidan, Naufal, Dewi….
2. Kata yang tergolong istilah kekerabatan,
seperti bapak, ibu, paman, bibi, adik, kakak,
mas……
3. Gelar kepangkatan, profesi atau jabatan,
seperti kapten, profesor, dokter, soper, ketua,
lurah, atau camat
4. Kata nama, seperti tuan, nyonya, nona, Tuhan,
atau sayang
5. Kata nama pelaku, seperti penonton, peserta,
pendengar, atau hadirin
6. Kata ganti persona kedua Anda.
• Saya dan ibu sedang menyaksikan siaran
langsung palantikan kepala negara.
• “Tolong ambilkan handuk Ayah di kamar
belakang”, kata ayah kepada adik.
• Adik sedang bermain bola bersama ayah.

Anda mungkin juga menyukai