Anda di halaman 1dari 19

KERAJAAN

MATARAM DAN
KERAJAAN
MEDANG
KAMULAN

NAMA: MUHAMMAD ZIDAN M


KELAS: X-IPS 3
ABSEN: 19
KERAJAAN
MATARAM

Pokok embahasan:
 Lokasi Kerajaan Mataram
Kuno
 Silsilah Raja Mataram
Kuno
 Sumber Sejarah Kerajaan
Mataram Kuno
 Kondisi Sosial Politik

2
LOKASI KERAJAAN
MATARAM KUNO

KERAJAAN MATARAM KUNO ADALAH KELANNJUTAN DARI KERAJAAN KALINGGA DI JAWA


TENGAH SEKITAR ABAD KE-8,YANG KEMUDIAN PINDAH KE JAWA TIMUR PADA ABAD KE-
10.SEBUTAN”MATARAM KUNO”ATAU KERAJAAN “MATARAM HINDU” ADALAH UNTUK
MEMBEDAKANNYA DENGAN KERAJAAN MATARAM ISLAM YANG BERDIRI PADA ABAD KE-
16. KERAJAAN MATARAM KUNO BERLOKASI DI PEDALAMAN JAWA TENGAH, DI SEKITAR
DAERAH YANG DIALIRI SUNGAI PROGO, BOGOWONTO DAN BENGAWAN SOLO. DAERAH INI
JUGA DIKELILINGI OLEH PEGUNUNGAN, DIANTARANYA GUNUNG BERAPI YANG SEWAKTU
WAKTU AKAN MELETUS.
SILSILAH RAJA MATARAM KUNO
1. Sanjaya, (merupakan pendiri Kerajaan Medang)
2. Rakai Panangkaran, (awal berkuasanya Wangsa Syailendra)
3. Rakai Panunggalan alias Dharanindra
4. Rakai Warak alias Samaragrawira
5. Rakai Garung alias Samaratungga
6. Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, (awal kebangkitan
Wangsa Sanjaya)
7. Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala
8. Rakai Watuhumalang
9. Rakai Watukura Dyah Balitung
10. Mpu Daksa
11. Rakai Layang Dyah Tulodong
12. Rakai Sumba Dyah Wawa
13. Mpu Sindok, awal periode Jawa Timur
14. Sri Lokapala (merupaka suami dari Sri Isanatunggawijaya)
15. Makuthawangsawardhana
16. Dharmawangsa Teguh, (berakhirnya Kerajaan Medang)
4
SUMBER SEJARAH KERAJAAN MATARAM KUNO

Prasasti Canggal
Prasasti Canggal, ditemukan di halaman Candi Guning Wukir di desa Canggal berangka
tahun 732 M. Prasasti Canggal menggunakan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta yang
isinya menceritakan tentang pendirian Lingga (lambang Syiwa) di desa Kunjarakunja
oleh Raja Sanjaya dan disamping itu juga diceritakan bawa yang menjadi raja
sebelumnya adalah Sanna yang digantikan oleh Sanjaya anak Sannaha (saudara
perempuan Sanna). 5
PRASASTI
KALASAN

Prasasti Kalasan, ditemukan di desa


Kalasan Yogyakarta berangka tahun
778M, ditulis dalam huruf
Pranagari (India Utara) dan bahasa
Sansekerta. Isinya menceritakan
pendirian bangunan suci untuk dewi
Tara dan biara untuk pendeta oleh
Raja Pangkaran atas permintaan
keluarga Syaelendra dan
Panangkaran juga menghadiahkan
desa Kalasan untuk para Sanggha
(umat Budha).

6
PRASASTI MANTYASIH, DITEMUKAN
DI MANTYASIH KEDU, JAWA TENGAH
BERANGKA 907M YANG
MENGGUNAKAN BAHASA JAWA
KUNO. ISI DARI PRASASTI TERSEBUT
ADALAH DAFTAR SILSILAH RAJA-
RAJA MATARAM YANG MENDAHULUI
RAKAI WATUKURA DYAH BALITUNG
YAITU RAJA SANJAYA, RAKAI
PANANGKARAN, RAKAI
PANUNGGALAN, RAKAI WARAK,
RAKAI GARUNG, RAKAI PIKATAN,
RAKAI KAYUWANGI DAN RAKAI
WATUHUMALANG.

PRASASTI MANTYASIH

7
KONDISI SOCIAL POLITIK
Kehidupan Politik

Berdasarkan prasasti Metyasih, Rakai Watukumara Dyah Balitung (Wangsa Sanjaya ke-9) telah memberikan hadiah
tanah kepada 5 orang patihnya yang berjasa besar kepada Mataram. Dalam prasasti Metyasih juga disebutkan raja- raja
yang memerintah pada masa Dinasti Sanjaya. Raja-raja itu adalah

• Rakai Sri Mataram sang Ratu Sanjaya (732-760 M)


Masa Sanjaya berkuasa adalah masa-masa pendirian candi-candi siwa di Gunung Dieng. Sri Rakai Mataram Sang Ratu
Sanjaya mangkat kira-kira pertengahan abad ke-8 M. Ia digantikan oleh putranya Rakai Panangkaran.

• Sri Maharaja Rakai Panangkaran (760-780 M)


Rakai Panangkaran yang berarti raja mulia yang berhasil mengambangkan potensi wilayahnya. Menurut Prasati Kalasan,
pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran dibangun sebuah candi yang bernama Candi Tara, yang didalamnya
tersimpang patung Dewi Tara. Terletak di Desa Kalasan, dan sekarang dikenal dengan nama Candi Kalasan.

• Sri Maharaja Rakai Panunggalan (780-800 M)


Rakai Pananggalan yang berarti raja mulia yang peduli terhadap siklus waktu. Beliau berjasa atas sistem kalender Jawa
Kuno. Visi dan Misi Rakai Panggalan yaitu selalu menjunjung tinggi arti penting ilmu pengetahuan. Perwujudan dari visi
dan misi tersebut yaitu Catur Guru. Catur Guru tersebut adalah

1. Guru Sudarma, orang tua yang melairkan manusia.


2. Guru Swadaya, Tuhan
3. Guru Surasa, Bapak dan Ibu Guru di sekolah
4. Guru Wisesa, Pemerintah pembuat undang-undang untuk kepentingan bersama
• Sri Maharaja Rakai Warak (800-820 M)
Pada masa pemerintahannya, kehidupan dalam dunia militer berkembang dengan pesat.
• Sri Maharaja Rakai Garung (820-840 M)
Garung memiliki arti raja mulia yang tahan banting terhadap segala macam rintangan. Demi memakmurkan rakyatnya, Sri
Maharaja Rakai Garung bekerja siang hingga malam.

• Sri Maharaja Rakai Pikatan (840 – 856 M)


Dinasti Sanjaya mengalami masa gemilang pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.Pada masa pemerintahannya, pasukan
Balaputera Dewa menyerang wilayah kekuasaannya. Namun Rakai Pikatan tetap mempertahankan kedaulatan negerinya dan
bahkan pasukan Balaputera Dewa dapat dipukul mundur dan melarikan diri ke Palembang.Pada zaman Rakai Pikatan inilah
dibangunnya Candi Prambanan dan Candi Roro Jonggrang.

• Sri Maharaja Rakai Kayuwangi (856-882 M)


Prasasti Siwagraha menyebutkan bahwa Sri Maharaja Rakai Kayuwangi memiliki gelar Sang Prabu Dyah Lokapala.

• Sri Maharaja Rakai Watuhumalang (882-899 M)


Sri Maharaja Rakai Watuhumalang memiliki prinsip dalam menjalankan pemerintahannya. Prinsip yang dipegangnya adalah
Tri Parama Arta

• Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitong (898-915 M)


Masa pemerintahannya juga menjadi masa keemasan bagi Wangsa Sanjaya. Sang Prabu aktif mengolah cipta karya untuk
mengembangkan kemajuan masyarakatnya. 10
• Sri Maharaja Rakai Daksottama (915 – 919 M)
Pada masa pemerintahan Dyah Balitung, Daksottama dipersiapkan untuk menggantikannya sebagai raja Mataram
Hindu.

• Sri Maharaja Dyah Tulodhong (919 – 921 M)


Rakai Dyah Tulodhong mengabdikan dirinya kepada masyarakat menggantikan kepemimpinan Rakai Daksottama.
Keterangan tersebut termuat dalam Prasasti Poh Galuh yang berangka tahun 809 M. Pada masa pemerintahannya,
Dyah Tulodhong sangat memperhatikan kaum brahmana.

• Sri Maharaja Dyah Wawa ( 921 – 928 M)


Beliau terkenal sebagai raja yang ahli dalam berdiplomasi, sehingga sangat terkenal dalam kancah politik
internasional.

Kehidupan Sosial
Kehidupa sosial masyarakat di kerajaan Mataram Kuno sudah teratur. Terlihat dari sikap gotong oyong mereka saat
membuat candi bersama. Sikap toleran diantara masyarakat sangat baik. Terbukti dengan adanya dua aliran
kepercayaan yang berbeda tetapi mereka tetap bisa bersosialisasi.

11
KERAJAAN MEDANG KAMULAN
12
LETAK DAN SUMBER SEJARAH KERAJAAN MEDANG KAMULAN

Letak Sumber Sejarah

TEACH A COURSE 13
LETAK DAN SUMBER SEJARAH KERAJAAN MEDAN KAMULAN

Sumber sejarah tentang kerajaan ini adalah Prasasti Paradah (943 M) dan Prasasti Anjukladang (973). Keduanya
menyebutkan nama ibu kota Kerajaan Medang ini, Watugaluh, sekarang sebuah desa di dekat Jombang di tepi aliran
Sunagi Brantas. Kerajaan bercorak Hindu ini merupakan kelanjutan dari Kerajan Mataram. Pada abad ke-10,kerajaan
ini dipindahkan oleh Mpok Sindok ke Jawa Timur; karena itu disebut juga Kerajaan Medang periode Jawa Timur.
14
KONDISI SOSIAL-POLITIK KERAJAAN

MPU SINDOK MEMERINTAH BERSAMA-SAMA DENGAN PERMAISURINYA, BEBERAPA


PRASASTI LAINNYA MENYEBUTKAN PADA MASA PEMERINTAHANNYA NEGARA AMAN
DAN TENTRAM. MESKIPUN MENGANUT AGAMA HINDU ALIRAN SIWA, IA TETAP
MENARUH TOLERANSI YANG BESAR TERHADAP AGAMA LAIN. MISALNYA, IA
MENGANUGRAHKAN DESA WANJANG SEBAGAI HADIAH KEPADA SEORANG PUJANGGA
BERNAMA SRI SAMBHARA SURYAWARANA, YANG TELAH BERJASA MENULIS KITAB
BUDDHA ALIRAN TANTRAYANA BERJUDUL SANG HYANG KAMAHAYANIKAN.
PENGUASA MEDANG SETELAH MPU SINDOK ADALAH: SRI ISYANA TUNGGAWIJAYA, SRI MAKUTAWANGSAWARDHANA,
DARMAWANGSA, DAN AIRLANGGA. DARMAWANGSA PERNAH MENYERANG SRIWIJAYA PADA TAHON 990 M, DAN
MENGUASAI PESISIR PANTAI SRIWIJAYA SEHINGGA HUBUNGAN SRIWIJAYA DENGAN DUNIA LUAR TERPUTUS.
PADA TAHUN 1016 M, KERAJAAN INI MENGALAMI PARALAYA ATAU MALAPETAKA. KETIKA PESTA PERNIKAHAN
ANTARA PUTRI DHARMAWANGSA DAN AIRLANGGA (HASIL PERNIKAHAN MAHENDRADATTA DENGAN RAJA UDAYANA
DARI BALI) SEDANG BERLANGSUNG, TIBA-TIBA KOTA WATAN DISERBU RAJA WURAWARI YANG BERASAL DARI
LWARAM (SEKARANG DESA NGLORAM, CEPU, BLORA), SEKUTU KERAJAAN SRIWIJAYA.
DALAM SERANGAN ITU, DHARMAWANGSA DAN SELURUH ANGGOTA KELUARGA ISTANA TEWAS, SEDANGKAN
AIRLANGGA LOLOS KE HUTAN PEGUNUNGAN (WANAGIRI) DITEMANI PEMBANTU SETIANYA MPU NAROTAMA.
DISANA IA MENJALANI HIDUP SEBAGAI PETAPA.
AIRLANGGA DINOBATKAN SEBAGAI RAJA OLEH
PARA PENDETA PADA TAHUN 1019 M DAN
MEMBANGUN PUSAT PEMERINTAHAN DI
KAHURIPAN, SIDOARJO (KELAK DIPINDAHKAN
LAGI KE DAHA, KEDIRI). NAMUN WILAYAH
KEKUASAAANYA TIDAK SELUAS SAAT
MERTUANYA BERKUASA, OLEH KARENA ITU
SEBAGIAN WILAYAH TIDAK MAU TUNDUK LAGI
KEPADA AIRLANGGA. PADA TAHUN 1037 M,
SEMUA WILAYAH KERAJAAN MEDANG TUNDUK
PADA AIRLANGGA. SELAMA MASA
PEMERINTAHANNYAPUN KARYA-KARYA SASTRA
BERKEMBANG, DIANTARANYA KITAB
ARJUNAWIWAHA YANG DITULIS MPU KANWA
PADA 1035 M

17
USAHA AIRLANGGA UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MEDANG ANTARA LAIN:

 Memperbaiki pelabuhan hujung galuh di muara kali brantas.


Pelabuhan hujung galuh dan tuban menjadi pelabuhan
dagang yang ramai. Kapal-kapal dari india, birma, kamboja,
dan champa berkunjung ke kedua tempat itu.
 Membangun waduk waringin sapta untuk mencegah musim
banjir.
 Membangun jalan-jalan yang menghubungkan pesisir
kepusat kerajaan.

18
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai