0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
246 tayangan15 halaman
Majapahit didirikan pada tahun 1293 M setelah runtuhnya Singasari. Kerajaan ini dipimpin oleh 13 raja, termasuk Raden Wijaya, Hayam Wuruk, dan Wikramawardhana. Majapahit mencapai puncak kejayaannya pada masa Hayam Wuruk dengan wilayah kekuasaan meliputi sebagian besar Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Beberapa candi yang menjadi peninggalan budaya Majapahit antara lain Candi Minak Jing
Majapahit didirikan pada tahun 1293 M setelah runtuhnya Singasari. Kerajaan ini dipimpin oleh 13 raja, termasuk Raden Wijaya, Hayam Wuruk, dan Wikramawardhana. Majapahit mencapai puncak kejayaannya pada masa Hayam Wuruk dengan wilayah kekuasaan meliputi sebagian besar Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Beberapa candi yang menjadi peninggalan budaya Majapahit antara lain Candi Minak Jing
Majapahit didirikan pada tahun 1293 M setelah runtuhnya Singasari. Kerajaan ini dipimpin oleh 13 raja, termasuk Raden Wijaya, Hayam Wuruk, dan Wikramawardhana. Majapahit mencapai puncak kejayaannya pada masa Hayam Wuruk dengan wilayah kekuasaan meliputi sebagian besar Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Beberapa candi yang menjadi peninggalan budaya Majapahit antara lain Candi Minak Jing
kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan
Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 Saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Kerajaan Majapahit merupakan kelanjutan dari Kerajaan Singasari yang runtuh akibat serangan dari bangsa Mongol. Majapahit memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan dan Vietnam dan bahkan mengirim duta – dutanya ke Tiongkok Raja – raja yang memerintah di Kerajaan Majapahit : 1. Raden Wijaya 2. Kalagamet 3. Sri Gitarja 4. Hayam Wuruk 5. Wikramawardhana 6. suhita 7. Kertawijaya 8. Sri Rajasawardhana 9. Purwawisesa 10. Bhre Pandansalas 11. Bhre Kertabumi 12. Girindrawardhana 13. Hudhara RADEN WIJAYA Memerintah Majapahit dari tahun 1293 – 1309 M. JAYA NEGARA Memerintah Majapahit pada tahun 1309 M. Masa pemerintahan Jayanegara penuh dengan pemberontakan dan juga dikenal sebagai suatu masa yang suram dalam sejarah kerajaan Majapahit TRIBHUWANATUNGGADEWI Raja Jayanegara meninggal tanpa meninggalkan seorang putra mahkota. Tahta kerajaan Majapahit jatuh ke tangan Gayatri, putri Raja yang masih hidup. Namun karena ia sudah menjadi pertapa, tahta kerajaan diserahkan kepada putrinya yang bernama Tribhuwanatunggadewi Pada masa pemerintahannya meletus pemberontakan Sadeng, pemberontakan tersebut dapat dipadamkan oleh Gajah Mada dan Adityawarman. HAYAM WURUK Adalah seorang raja yang memiliki pandangan luas. Kebijakan politiknya banyak memiliki kesamaan dengan politik Gajah Mada yaitu mencita – citakan persatuan nusantara dibawah panji kerajaan Majapahit. Pada masa pemerintahannya, Gajah Mada tetap merupakan salah satu tiang utama kerajaan Majapahit dalam mencapai kejayaannya. WIKRAMA WARDHANA Hayam Wuruk digantikan oleh putrinya yang bernama Kusuma Wardhani. Putri ini menikah dengan Wikrama Wardhana tetapi Hayam Wuruk juga mempunyai putra yang bernama Wirabhumi. Wirabhumi melakukan pemberontakan untuk merebut kerajaan majapahit dan terjadilah perang paregreg. Dalam perang tersebut Wirabhumi dapat dikalahkan tetapi keadaan kerajaan Majapahit menjadi semakin melemah sehingga satu persatu daerah kekuasaannya melepaskan diri dari kerajaan Majapahit Majapahit merupakan negara agraris dan juga sebagai negara maritim. Kedudukan sebagai negara agraris dan maritim tampak dari letaknya di pedalaman dan dekat aliran sungai dan kekuatan angkatan lautnya. Oleh karena itu, Kehidupan ekonomi masyarakat Majapahit menitikberatkan pada bidang pertanian dan pelayaran. CANDI MINAK JINGGO bangunan ini merupakan peninggalan kerajaan Majapahit yang terletak di dekat Kolam Seragan KOLAM SEGARAN berbentuk monumen yang berupa kolam besar yang terbuat dari batu bata dengan kedalaman 3 meter. Ukurannya 800 x 500 meter persegi dengan tebal dinding sekitar 1,6 m CANDI TIKUS berbentuk kolam pemandian ritual atau peritraan dengan bentuk bujur sangkar berukuran 22,5 m x 22,5 meter. CANDI BAJANG RATU berbentuk bangunan ramping dengan arsitektur gapura paduraksa dengan ukiran hiasan rumit dan detail pada bagian atap. CANDI KEDATON peninggalan ini masih menjadi misteri yang sangat sulit dipecahkan. Pada sekitar bangunan candi ini terdapat beberapa bangunan lain seperti makam islam, mulut goa, candi, sumur dan lorong rahasia