Letak
Menurut peta Portugis, letak Kerajaan Pajajaran berada
di sebuah kota yang sekarang dikenal dengan nama
Bogor atau yang dulunya disebut Pakuan. Wilayah
Kerajaan Padjajaran sendiri terbagi menjadi 2 wilayah
berupa wilayah Sunda dan Galuh.
Kondisi Geografis
Menurut kisah Bujangga Malik, letak Kerajaan Pajajaran
dibatasi oleh Sungai Cimapali. Bagian barat dari kerajaan
ini adalah Selat Sunda, bagian utara dibatasi Pantai Utara
Jawa sampai Brebes, dan bagian selatan dibatasi oleh
Laut Selatan atau Samudera Hindia
Silsilah Raja
Rosa García
Merupakan salah satu peninggalan dari
Kerajaan Pajajaran yang menceritakan
tentang Hyang Wuni Sora, dia menjadi
pengganti Raja Sri Baduga setelah
gugur dalam Perang Bubat.
Peninggalan Kerajaan Pajajaran
Prasasti Batutulis
Ditemukan di Kelurahan Batu Tulis,
Kecamatan Bogor Selatan. Peninggalan ini
diperkirakan berasal dari abad ke-11
hingga abad-16 pada masa pemerintahan
Prabu Surawisesa, setelah kematian
Prasasti
ayahnya, yaituSanghyang
Prabu Siliwangi.
Tapak
Merupakan tanda terima kasih raja
kepada pasukan Kerajaan Pajajaran
karena telah memenangkan perang
melawan pasukan Swarna-Bhumi.
Prasasti ini diketahui sudah ada sejak
1030 Masehi dan dibuat atas perintah
Maharaja Jayabhupati.
Peninggalan Kerajaan Pajajaran
Prasasti Kawali
Berasal dari daerah Ciamis, Jawa Barat.
Berisi tentang dipindahkannya pusat
kerajaan dari Pakuan Pajajaran ke Kawali.
Dibuat pada abad ke-14 dan dijadikan tugu
peringatan mengenang kejayaan Prabu
Niskala Wastu Kancana.
Prasasti Rakryan Juru
Pangambat
Ditemukan di Bogor, sudah ada sejak
923 Masehi. Prasasti ini ditulis
menggunakan bahasa Jawa Kuno dan
Melayu dan menceritakan tentang
pengembalian kekuasaan raja
Kerajaan Pajajaran.
Peninggalan Kerajaan Pajajaran
Prasasti
Perjanjian sunda-
Portugal
Berbentuk monumen batu. Prasasti yang
ditemukan pada 1918 ini menggambarkan
perjanjian antara Kerajaan Sunda dengan
Kerajaan Portugal.
Kidung Sundayana
Merupakan kitab berisi tentang kekalahan
pasukan Pajajaran dalam pertempuran
Bubat yang saat itu melawan Majapahit.
Selain itu, dalam kitab ini menceritakan
tewasnya Raja Sri Baduga beserta
putrinya.
TERIMA KASIH