Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu:
Memahami pengertian sejarah;
Memahami cara berpikir kronologis dalam mempelajari sejarah;
Memahami car berpikir diakronik dalam mempelajari sejarah;
Memahami cara berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah;
Memahami konsep perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah;
A. Pengertian Sejarah
Adapun waktu akan menjadi batasan temporal dari setiap peristiwa yang
telah terjadi atau perjalanan hidup manusia. Sejarah manusia tidak dapat
terlepas dari waktu. Hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut dalam uraian
tentang konsep diakronik dalam sejarah. Hanya manusia yang memiliki
kesadaran akan waktu sehingga hanya manusia yang mempunyai sejarah.
Konsep waktu dalam sejarah meliputi dua hal, yaitu (1) proses kelangsungan
dari suatu peristiwa dalam batasan waktu tertentu dan (2) kesatuan
kelangsungan waktu, yaitu waktu pada masa yang lampau, sekarang, dan
masa yang akan datang, (the past, the present and the future).
Peristiwa: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
Gambar 1.3 unsur manusia atau pelaku peristiwa. Sukarno sebagai pembaca naskah proklamasi, disebelahnya tampak Drs. Mohammad Hatta, dan sejumlah tokoh lainnya, seperti
Daidancho Latief. Hendra Ningrat selaku penanggung jawab keamanan [paling kanan] ruang, bahwa peristiwa tersebut berlangsung di halaman rumah sukarno di Jalan Pegangsaan Timur
Nomor 50 Jakarta [kami brdiri Juga proklamasi] Adapun waktu menyangkut kapan peristiwa tersebut berlangsung, yaitu 17 Agustus 1945.
Gambar 1.4 Pelaku atau unsur manusia dalam peristiwa ini adalah Soeharto yang tampak sedang membaca
naskah pernyataan berhenti sebagai Presiden Republik Indonesia. Ada pun Wakil Presiden H.J. Habibie yang akan
diserahi mandat sebagai pengganti Soeharto berdiri di sebelahnya dan beberapa tokoh lain sebagai latar belakang.
Ruang yang menjadi tempat terjadinya peristiwa adalah Istana Merdeka, sedangkan waktu kejadian atau
peristiwanya adalah 21 Mei 1998.
kata sinkronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn yang berarti
“dengan”, dan chronoss yang berarti “waktu”. Adapun dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang
bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa.
Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa
sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu secara
mendalam. Lebih lengkapnya dapat dijelaskan bahwa konsep sinkronik
dalam sejarah adalah cara mempelajari atau mengkaji, pola-pola, gejala,
dan karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu. Secara
umum, sinkronik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Gambar 1.7 buku Orang
Jepang Di Koloni Asia
1. Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu. Tenggara ini membahas
orang-orang Jepang yang
2. Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan kanker. berada di Asia Tenggara
dari beragam profesi mulai
3. Bersifat horizontal. dari tukang padi, buruh,
hingga pengusaha. fokus
4. Tidak ada konsep perbandingan. penelitian hanya meliputi
orang-orang Jepang yang
5. Cakupan kajian lebih sempit dari diakronik. bermukim di negara-negara
wilayah Asia, seperti
6. Kajiannya sistematis. Indonesia, Filipina,
singapura, dan Malaysia,
dari masa kolonialisme
hingga perang Dunia ll.
7. Sifat kajian mendalam.