Anda di halaman 1dari 6

Hiasan Dinding dari Cangkang Telur

Disusun guna memenuhi salah satu tugas prakarya

Kelas XII SMA Negeri 2 Wonogiri

Disusun oleh :
1. Elok Diyah Ayu Larasati
2. Gita Prasetya Mulia
3. Kurnia Indera Kumala

4. Rica Ratna Sari


5. Shanti Nur A

SMA NEGERI 2 WONOGIRI


TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah
melimpahkan rahmat dan kasih saying-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini
dengan tanpa halangan.
Adapun tujuan dari pembuatan proposal ini untuk memahami bagaimana
memanfaatkan limbah cangkang telur menjadi suatu benda bernilai ekonomis yang indah,
seperti dengan membuat hiasan 2 dimensi berupa hiasan dinding yang akan memperindah
tampilan sebuah ruangan.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung dalam penulisan proposal tugas kewirausahaan ini. Kami
menyadari dalam penyusunan proposal ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun dari semua pihak kami harapkan guna penyempurnaan proposal
tugas kewirausahaan ini.
Dengan membaca makalah ini kami harap para pembaca dapat mengetahui
bagaimana cara memanfaatkan limbah cangkang telur dengan bijak.
Wonogiri, September 2016

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Telur merupakan salah satu bahan makanan yang sudah akrab dengan masyarakat
Indonesia. Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan antara lain,
kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan,
daging, ayam, tahu, tempe, dll. Telur mempunyai citarasa yang enak sehingga digemari oleh
banyak orang. Telur juga berfungsi dalam aneka ragam pengolahan bahan makanan. Selain
itu, telur termasuk bahan makanan sumber protein yang relatif murah dan mudah ditemukan.
Hampir semua orang membutuhkan telur. Telur yang sudah diolah menjadi bahan makanan,
cangkang atau kulit telurnya tentu sudah tidak terpakai lagi. Masyarakat umumnya membuang
limbah cangkang kulit tersebut tanpa memanfaatkannya terlebih dahulu. Di Indonesia
produksi kulit telur akan terus berlimpah selama telur diproduksi di bidang peternakan serta
digunakan di restoran, pabrik roti dan mie sebagai bahan baku pembuatan makanan. Menurut
data Direktorat Jenderal Peternakan (2009), produksi telur di Indonesia tahun 2009 sebesar
1.013.543 ton. Kandungan gizi kulit telur yang tak kalah tinggi dari telurnya tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai pengendali organisme penyakit tanaman, saat ini belum mendapat
perhatian. Padahal kandungan kalsium dalam kulit telur dapat menjadi pupuk organik
tanaman.
1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah dari proposal ini yaitu :


1. Bagaimana cara membuat kerajinan hiasan dinding dengan bahan cangkang telur?
2. Apakah saja keuntungan yang didapat masyarakat melalui kegiatan pengolahan
limbah cangkang telur menjadi barang kerajinan?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan proposal ini yaitu :
1. Memenuhi salah satu tugas Prakarya dan Kewirausahaan kelas XII SMA Negeri 2 Wonogiri
2. Mengetahui bagaimana cara membuat kerajinan hiasan dinding dengan cangkang telur

3. Mengetahui keuntungan yang didapat oleh masyarakat melalui kegiatan pengolahan limbah
cangkang telur
1.4 Manfaat

1. Mengembangkan kreatifitas berinofasi siswa


2. Membantu melestarikan lingkungan dengan cara mengolah kembali limbah
3. Mengembangkan kemampuan berwirausaha siswa
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Teori
Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari proses kegiatan manusia (Ign
Suharto, 2011 :226). Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman,
atau sayuran. Keseimbangan lingkungan menjadi terganggu jika jumlah hasil buangan tersebut
melebihi ambang batas toleransi lingkungan. Apabila konsentrasi dan kuantitas melibihi ambang
batas, keberadaan limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Salah satu contoh limbah yaitu
kulit telur.
Kulit telur terdiri dari 94 – 97 % kalsium karbonat, sedangkan sisanya berupa bahan organik
dan pigmen.Di seluruh bagian kulit telur terdapat banyak pori-pori dengan ukuran yang berbeda-
beda.Umumnya pada setiap cm2 kulit telur terdapat 7500 buah pori-pori dengan penyebaran yang
berbeda-beda.Pori-pori telur ayam mempunyai ukuran lebar sekitar 9 - 38 mikron dan panjang
sekitar 14 - 54 mikron.

Kulit telur merupakan bahan alami yang dapat melindungi telur dari masuknya bakteri, tetapi
karena kulit telur berpori maka hal ini tidak menjamin bahwa telur akan bebas dari kontaminasi
bakteri. Adanya membran pada telur (shell membran), empat lapis putih telur (the four layers of
the white) dan membran kuning telur (yolk membrane) atau disebut pula dengan vitelline dapat
mencegah bakteri menembus kuning telur, dimana kuning telur ini merupakan media yang cocok
untuk pertumbuhan bakteri.

Kulit telur terdiri dari 4 bagian utama pembentuk kulit, yaitu kutikula, lapisan bunga karang,
lapisan mamila dan lapisan membrana. Kutikula merupakan lapisan paling luar yang
menyelubungi seluruh permukaan kulit telur. Lapisan ini sangat tipis, berkisar antara 3 - 10 mikron.
Bahan atau zat yang membentuk lapisan ini adalah zat protein kreatin yaitu mucin. Permukaan
kulit terlihat agak berbintik-bintik. Lapisan kutikula yang melapisi permukaan telur ini, tanpa ada
pori-pori yang terbuka tapi sifatnya bisa dilalui gas, sehingga keluarnya uap air dan gas CO2 dari
isi telur masih bisa terjadi.
Lapisan Bunga Karang atau calcareus merupakan bagian terbesar dari lapisan kulit telur,
letaknya di bawah kutikula. Lapisan ini terdiri dari protein serabut yang berbentuk anyaman dan
lapisan kapur yang terdiri dari senyawa kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat
(Ca3(PO4)2), magnesium karbonat (MgCO3) dan magnesium fosfat (Mg3(PO4)2). Apabila lapisan
ini dihilangkan bagian kapurnya (caranya dengan menambahkan asam kuat), maka akan terlihat
suatu bentuk anyaman seperti bunga karang, sehingga lapisan ini disebut lapisan bunga karang.
Lapisan Mamila merupakan lapisan ketiga dari kulit telur yang terdiri dari lapisan berbonggol-
bonggol berbentuk kerucut dengan penampang bulat atau lonjong. Lapisan ini sangat tipis,
tebalnya kurang lebih sepertiga dari lapisan seluruh kulit dan terdiri dari bagian protein anyaman
dan mineral.
Lapisan membrana merupakan bagian lapisan kulit telur yang terdalam, terdiri dari dua lapisan
selaput yang berbentuk seperti kertas perkamen. Lapisan ini menyelubungi seluruh isi telur,
tebalnya sekitar 65 mikron yang terbuat dari keratin. Semakin ke arah bagian yang tumpul semakin
menebal. Lapisan membrana yang melekat pada lapisan mamilla lebih tebal dibanding lapisan
membrana di bawahnya yang berhubungan dengan putih telur. Segera setelah dikeluarkan oleh
induknya, telur mengalami pendinginan dan kehilangan gas serta air yang menyebabkan
pengkerutan. Pada saat ini, terjadi pemisahan kedua lapisan membrana sehingga terbentuk ruang
udara. Sesaat setelah ditelurkan, besarnya ruang udara kira-kira 1/8 inci dan terus bertambah
besar seiring dengan semakin lamanya waktu penyimpanan yang menyebabkan kehilangan air
dan CO2. Besarnya ruang udara tersebut dipakai sebagai atribut mutu telur.

BAB III
ISI
3.1 Alat dan Bahan

 Cangkang telur

 Karton 30 cm x 40 cm

 Lem kayu

 Pewarna (merah, kuning, hijau, coklat)

 Tenol

 Gliter

 Kuas

 4 Gelas mineral bekas


3.2 Langkah Kerja

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Cuci cangkang telur dalam rendaman sabun.
3. Kemudian tiriskan dan keringkan.
4. Bagi cangkang - cangkang telur menjadi dua bagian. Kemudian potong-potonglah
bagian 1 menjadi ukuran-ukuran kecil dan sedang. Kemudian tumbuklah cangkang-
cangkang telur bagian kedua.
5. Campurkan pewarna dengan sedikit air dan masukkan ke dalam gelas mineral, setiap
satu warna satu gelas.

6. Untuk cangkang telur yang telah ditumbuk, bagi lagi menjadi empat bagian sama rata,
kemudian rendam di dalam gelas mineral yang telah diberi larutan pewarna, tiap satu
bagian untuk satu warna. Untuk cangkang telur yang tidak ditumbuk, biarkan tetap
pada warna dasarnya.
7. Tiriskan dan keringkan cangkang telur.
8. Selanjutnya buatlah motif kupu-kupu dan bunga sepatu diatas karton.
9. Tempelkan potongan-potongan cangkang telur diatas kertas karton sebagai
background gambar.
10. Tempelkan tenol mengikuti garis tepi gambar.
11. Oleskan lem kayu diatas motif kupu-kupu dan bunga secara bertahap dan selanjutnya
taburkan cangkang telur yang telah berwarna dengan sesuai selera.
12. Setelah selesai pasangkan hasil karya di atas bingkai.
3.3 Biaya

Barang Biaya

Cangkang telur Rp. 0,00

Karton Rp. 3.000,00

Lem kayu Rp. 8.500,00

Pewarna Rp. 5.000,00

Kuas Rp. 3.000,00

Bingkai Rp. 30.000,00

Tenol Rp. 9.500,00

Gliter Rp. 5.000,00

Jumlah Rp. 47.000,00

BAB VI
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Sampah bukanlah hal yang dapat disepelekan begitu saja. Pengolahan sampah tidak dapat
diserahkan seluruhnya kepada pemerintah, tetapi merupakan tanggung jawab kita bersama
sebagai bangsa Indonesia. Jangan hanya bisa berbicara omong kosong tanpa melakukan hal
yang realistis dalan upaya pengolahan sampah ini. Perubahan yang besar tidak mungkin terjadi
tanpa perubahan yang kecil. Oleh karena itu, mari kerahkanlah daya kreatifitas kita sebagai anak
bangsa yang peduli serta mencintai negeri ini demi masa depan anak cucu kita. Pemanfaatan
cangkang telur menjadi suatu kerajinan seperti hiasan dinding dua dimensi ini pastinya akan
sangat membantu untuk mewujudkan Indonesia yang bersih dan cerdas.

4.2 Saran
Perlu dilakukan percobaan lebih lanjut dan juga diadakan pendekatan dengan masyarakat
setempat agar kami dapat dengan mudah mempromosikan hiasan ini.
Daftar Pustaka

Gunadi, Tateng. 2006


Sobatbaru.blogspot.com/pengertian-limbah-dan-polusi
Metroaktual.com/pengertiancangkang-telur
http://www.pengertianilmu.com/2015/03/pengertian-limbah.html

http://www.pengertianilmu.com/2015/03/pengertian-limbah.html
http://kimjihae70.blogspot.in

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai