Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PERKEMBANGAN BAHASA DALAM MEDIA SOSIAL TERHADAP


KALANGAN REMAJA

DISUSUN OLEH :

KARINA HAMIDAH PUTRI (2120207035)

DOSEN PENGAMPU : Dr. IDAWATI, S.Ag, M.Pd

KELAS 21072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2021
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI..................................................................................................................................... II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BAHASA ..................................................................................................... 1
B. PENGERTIAN MEDIA SOSIAL DAN RUANG LINGKUPNYA......................................... 2
C. BAHASA PROKEM DALAM MEDIA SOSIAL ................................................................... 3
D. FAKTOR PENGGUNAAN BAHASA PROKEM DI KALANGAN REMAJA ...................... 5
E. WUJUD PENGGUNAAN BAHASA PROKEM DALAM MEDIA SOSIAL ......................... 6
F. BAHASA BAKU DALAM MEDIA SOSIAL ........................................................................ 8
G. DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL ...................................................................... 9
H. MANFAAT PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL .................................................................. 10
I. EKSISTENSI BAHASA PROKEM ATAU BAHASA GAUL ............................................. 12
J. DAMPAK DARI PENGGUNAAN BAHASA GAUL.......................................................... 14
PENUTUP
KESIMPULAN ........................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 17

ii
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BAHASA
Manusia tidak dapat hidup tanpa menggunakan bahasa. Baik itu secara lisan, tulisan,
dan juga dari segi manapun manusia tidak bisa meninggalkan bahasa. Dari bangun tidur,
makan, mandi, kembali tidur, atau melakukan banyak aktivitas manusia lainnya; semua tidak
terlepas dari penggunaan bahasa. Melalui bahasa, orang dapat berkomunikasi satu sama lain,
berbagi pengalaman, belajar satu sama lain dan meningkatkan kecerdasan mereka.

Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang berupa alat suara atau sistem simbolis
bunyi yang keluar dari mulut manusia. Bahasa adalah alat komunikasi yang tersusun dalam
bentuk satuan-satuan seperti kata, kelompok kata, klausa, dan kalimat yang dinyatakan dalam
lisan dan tulisan.

Bahasa merupakan alat komunikasi manusia. Bahasa saat ini sudah sangat berkembang
di Indonesia. Sepanjang sejarah, manusia telah berbicara tentang bahasa. Di mana ada orang,
di situ juga ada bahasa.

Bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi sangat beragam. Salah satunya adalah
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa komunikasi resmi yang digunakan
oleh seluruh rakyat Indonesia, yang juga diajarkan di sekolah, perguruan tinggi, dan juga
digunakan untuk siaran atau transmisi pada media elektronik dan digital.

Bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri, yakni sebagai berikut.

1. Menggunakan kaidah tata bahasa secara normatif dan menerapkan pola kalimat yang
formal atau baku.
2. Menggunakan ejaan yang resmi dalam penulisan sebuah kalimat.
3. Menggunakan kata-kata yang bersifat baku.

Selain itu, ada pula pentingnya bahasa dalam dunia pendidikan. Bahasa sangat
berpengaruh dalam emosional dan intelektal. Bahasa juga berpengaruh dan menjadi
penunjang bagi berhasilnya peserta didik, siswa, maupun mahasiswa dalam biang apapun.
Bahasa tidak terlepas dari apapun. Karena pada dunia perkuliahan, terdapat pula mata kuliah
Bahasa Indonesia yang penting bagi mahasiswa, guna untuk mempelajari tata cara, kaidah,
dan konsep penulisan yang benar.

1
Bahasa juga memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut.

1. Agar dapat berkomunikasi dengan efektif sesuai dengan kaidah yang berlaku, baik itu
dalam lisan, maupun tertulis.
2. Agar kemampuan intelektual dan sosial meningkat dan lebih baik.
3. Meningkatkan kemampuan dalam berbahasa dan berkomunikasi.
4. Dapat menggunakan bahasa dengan kreatif.

B. PENGERTIAN MEDIA SOSIAL DAN RUANG LINGKUPNYA


Media sosial merupakan sebuah jejaring yang digunakan untuk berkomunikasi dan
bersosialisasi yang dilakukan oleh khalayak secara online atau dalam jangkauan jaringan saja.
Media sosial adalah media interaksi sosial antar manusia dalam membagikan informasi yang
ada di sekitar khalayak. Media sosial biasanya mencakup komunitas yang bersifat virtual atau
berkomunikasi dalam jaringan saja (via internet).

Perkembangan dalam duunia teknologi dan globalisasi telah berkembang dengan efektif
dan inovatif, sehingga dapat memberikan pengaruh atau dampak secara langsung terhadap
khalayak masyarakat, khususnya pada kalangan remaja atau generasi muda.

Media sosial pun dapat kita kunjungi melalui gadget atau smartphone (telepon pintar)
dengan sangat mudah. Hanya dengan menggunakan kuota internet dan jaringan yang kuat,
kita dapat mengakses media sosial tersebut.

Masyarakat banyak menggunakan media sosial sebagai eksistensi diri. Bukan hanya
sekedar untuk berkomunikasi saja. Media sosial tersebut banyak memiliki manfaat bagi
masyarakat, salah satunya yaitu dapat memudahkan masyarakat dalam menggali informasi.
Media sosial di Indonesia sudah sangat berkembang pesat.

Media sosial menghapus batasan manusia untuk bersosialisasi. Dengan media sosial,
masyarakat dimungkinkan dapat berkomunikasi antar sesama, guna memperkuat tali
silahturahmi satu sama lain dimanapun dan kapanpun kita berada.

Media sosial juga memiliki istilah seperti “dunia maya”. Orang yang cerdas akan
memilih untuk memanfaatkan media sosial dengan baik, seperti untuk mempermudah hal-hal
yang dilakukannya sehari-hari. Contohnya, mempermudah dalam mengirim tugas,

2
mempermudah mencari lowongan pekerjaan, menjadikan suumber atau acuan untuk media
pembelajaran, mencari informasi, dan lain sebagainya. Masih banyak lagi sebenarnya.

Media sosial juga memiliki dampak yang besar terhadap kehidupan kita ini. Karena
media sosial ini dapat mengubah apa saja dan membawa pengaruh apa saja dalam beberapa
detik atau sekejap mata pada penggunanya.

Jika kita dapat memanfaatkan media sosial dengan bijak, maka akan banyak sekali
manfaatnya bagi masyarakat. Contohnya, sebagai media pembelajaran, media pemasaran
produk, mencari sumber informasi, dan menambah relasi pertemanan terhadap khalayak
masyarakat. Akan tetapi, jika kita memanfaatkan sosial media secara tidak benar atau tidak
bijak, maka kita sendiri lah yang akan dimanfaatkan oleh media sosial tersebut, seperti halnya
kecanduan dalam bermain media sosial, dan juga memungkinkan kita menjadi pribadi yang
sulit berinteraksi secara nyata di hadapan publik karena terlalu sering menggandrungi media
sosial.

C. BAHASA PROKEM DALAM MEDIA SOSIAL


Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang berupa alat suara atau sistem simbolis
bunyi yang keluar dari mulut manusia. Bahasa saat ini telah mengalami banyak perubahan.
Banyak masyarakat yang menggunakan bahasa namun kurang sesuai dengan kaidah
kebahasaan yang berlaku. Salah satunya adalah berbicara dengan menggunakan bahasa gaul
atau bahasa prokem.

Bahasa prokem merupakan bahasa sosial yang bersifat informal. Penggunaannya


biasanya terbatas pada kalangan tertentu dan bersifat sementara. Jadi bahasa gaul termasuk
dalam kategori bahasa tak baku.

Bahasa gaul atau bahasa prokem ini telah hadir dan dipergunakan sejak tahun 1970-an.
Awalnya, bahasa gaul itu dipakai hanya untuk merahasiakan obrolan dari komunitas tertentu
saja. Namun karena sering dipakai di luar masyarakat, lama kelamaan bahasa gaul tersebut
menjadi bahasa umum. Jika anak muda tidak menggunakan bahasa gaul ini, mereka akan
merasa kuno, ketinggalan zaman, tidak keren, dan sebagainya. Keberadaan bahasa gaul
tersebut dapat dikatakan wajar karena telah memenuhi kebutuhan zaman, khususnya para
remaja.

3
Media sosial adalah media populer bagi penutur asli untuk berkomunikasi jarak jauh
melalui Internet. Kosakata slang di media sosial terus berkembang dan berubah mengikuti
tren. Media sosial yang saat ini ramai disukai oleh khalayak masyarakat adalah Facebook,
Twitter, Instagram, Snapchat, Line, dan WhatsApp.

Seperti yang disebutkan, media sosial terdapat banyak sekali platform. Setiap platform
tersebut mempunyai manfaat dan keunggulan masing-masing. Media sosial umumya
dipergunakan oleh para penggunanya untuk berkomunikasi dengan pengguna lain, entah itu
dari atau dalam bentuk postingan, atau bisa konten lain, yang lebih spesifik dan mengandung
privasi, seperti berkomunikasi lewat WhatsApp, yang hanya bisa menelpon, mengirim pesan,
atau bisa mengirim gambar maupun video ke pengguna lain yang kita tujukan.

Kepemilikan dan juga pengguna media sosial ini tidak memiliki keterbatasan usia.
Semua orang ddapat menggunakannya. Mulai dari para remaja, orang dewasa, hingga ada
pula lanjut usia, bahkan anak kecil pun sekarang ini suudah sangat banyak yang memakai tau
menggunakan telepon pintar (gadget) dan menggunakan media sosial. Sebagian besar
khalayak pasti memiliki media sosial, setidaknya satu akun yang digunakan sebagai akun
media sosialnya untuk berkomunikasi kepada pengguna lain.

Tidak berhenti sampai disitu saja, penggunaan akun media sosial yang berlebihan atau
membuat akun lebih dari satu akan berpengaruh dan berdampak buruk, khususnya bagi anak
di usia remaja saat ini. Penggunaan media sosial secara terus menerus akan membuat anak-
anak, remaja, atau bahkan bisa jadi orang dewasa pun akan mengalami kecanduan dalam
bermain media sosial tersebut. Mereka pasti tidak akan berhenti bermain media sosial
sepanjang hari. Bahkan hal ini pun memungkinkan akan membuuat anak dan para remaja
akan mengalami resiko tingkat depresi yang lebih besar.

Bahasa prokem sangat berbanding terbalik dengan bahasa Indonesia yang baik. Bahasa
ini cenderung memilih gaya yang santai, jadi tidak terlalu standar atau kaku. Pelanggaran
tersebut tercermin dalam kosakata, struktur, kalimat, dan intonasi.

Pada awalnya, media sosial digunakan untuk mengkomunikasikan informasi antar


teman dan menjadi ajang promosi daripada sarana untuk mencari keberadaan. Banyak yang
memakai bahasa gaul untuk berkomunikasi di media sosial, terutama para remaja, terlepas
dari bagaimana pengaruhnya terhadap mereka.

Ada yang mengatakan bahwa bahasa gaul atau slang dapat merusak bahasa Indonesia.
Namun ada juga yang berpendapat bahwa penggunaan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-

4
hari tidak menjadi masalah karena penggunaan formalitas dalam percakapan sehari-hari
justru terkesan aneh.

D. FAKTOR PENGGUNAAN BAHASA PROKEM DI KALANGAN


REMAJA
Bahasa prokem (gaul) biasanya dipergunakan sebagai media dimana remaja
berkomunikasi dalam kelompok tertentu. Karena anak muda memiliki bahasa untuk
mengekspresikan diri. Remaja membutuhkan sarana komunikasi untuk mengkomunikasikan
apa yang dianggap terlarang kepada kelompok usia lain, atau untuk mencegah orang lain
memahami apa yang mereka katakan. Masa remaja ditandai dengan petualangan, geng, dan
kejahatan. Karakteristik ini juga tercermin dalam bahasa mereka.

Bahasa prokem atau gaul berfungsi sebagai media menyampaikan ekspresi para
penggunanya. Kehadiran bahasa gaul pun bias dianggap wajar, karena sesuai dengan
perkembangan tuntutan pada anak di usia remaja tentunya. Pemakaian bahasa gaul pun
terbatas di kalangan usia remaja.

Kebanyakan orang tidak mengerti arti bahasa prokem atau bahasa gaul. Namun tidak
bagi remaja gaul yang kerap memakai dan aktif di media sosial. Mereka sangat akrab dengan
kata-kata aneh seperti itu dan mereka bahkan dapat menggunakan bahasanya. Dengan
penggunaan internet menjadi lebih umum akhir-akhir ini, tidak mengherankan bahwa bahasa
gaul menyebar dengan cepat di masyarakat. Banyak remaja yang salah memahami manfaat
situs media sosial dan lebih banyak menggunakan situs media sosial sebagai sarana
penghidupan. Mereka percaya bahwa memiliki banyak teman di media sosial telah berhasil
melanjutkan eksistensi mereka.
Penggunaan bahasa gaul dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Bahasa gaul dapat mempererat hubungan, mencari jati diri, dan untuk
mengekspresikan diri.
Contoh :
Dito: "Kamu anak baru, ya?" Ayla: "Iya."
Dito: "Jurusan apa?" Ayla: "Sastra Jerman."
Dito: "Pantesan cantik" Ayla: "Makasih."
Dito: "Eh,mau ini?" Ayla: "Apa tuh? Obat,ya?"
Dito: "Iya, kalo mau ambil aja." Ayla: "Nggak, ah..."

5
b. Untuk mengungkapkan hal-hal yang tertutup bagi kalangan usia lain agar tidak
dapat mengetahui terhadap apa yang sedang diungkapkan atau dibincangkan.
c. Sebagai penyembunyian dari kejenakaan.

E. WUJUD PENGGUNAAN BAHASA PROKEM DALAM MEDIA SOSIAL


Ada banyak istilah baru yang digunakan di media sosial. Paling tidak, Anda harus
mengikuti perkembangan untuk mengetahuinya tanpa malu-malu. Berikut adalah beberapa
kata yang harus dicari dalam "status" pengguna media sosial, antara lain:

a. Kata yang tidak beraturan atau tidak dapat dirumuskan.

Salah satu kata bahasa gaul yang kerap kita dengar adalah “kepo”. Kata “kepo”
ini berarti “ingin tahu, ingin mencampuri urusan orang lain, dan „”tidak bisa
diam”. Ada pula, “obat nyamuk”, yang berarti orang ketiga yang tak membawa
teman atau pasangan ketika sedang bepergian dengan teman lainnya. “narsis”, yang
berarti suka diri sendiri, dan biasa dikatakan alay atau berlebihan. “rempong”, yang
berarti repot atau ribet. Kata-kata tersebut cenderung memiliki konotasi yang agak
negatif.

b. Cenderung menyingkat kata.


Salah satu contohnya adalah “mager”. Kata “mager” berarti singkatan dari malas
gerak. Contoh lain yaitu “ansos” yang berarti anti sosial, sebuah istilah yang
digunakan untuk orang-orang yang suka sibuk sendiri dan tidak mau berbaur
dengan orang lain.
c. Menggunakan partikel.
Pada jenis ini, banyak kata-kata yang dapat ditemukan di kalangan remaja.
Contohnya yaitu, “loh, nih, kok, eh, kan, dan tuh”.

Bisa dijabarkan sebagai berikut.

1. Kepo Dia udah putus belom sama Berasal dari kata Kaypoh. Bahasa
Hokkien yang banyak dipakai di
sihsama ceweknya? Iih, kepo
Singapura dan sekitarnya. Kepo
banget si lo!”
berarti „ingin tahu‟, „mencampuri
urusan orang lain‟, dan „tidak bisa
diam‟.

6
2. Ansos Woi, ansos banget sih lo! Ansos merupakan singkatan dari
anti sosial, yang berarti orang-
orang yang sibuk sendiri dan
jarang bergaul dengan orang lain.

3. Loh - Nanti kehujanan loh... Memiliki banyak maksud atau


- Loh, mau kemana? arti, tergantung dari sudut
pandang yang berbicara atau yang
mendengarkan.

Contoh lain dalam penulisan bahasa gaul atau prokem antara lain sebagai berikut.

1. Lebay, yang merupakan bentuk lain dari kata “berlebihan”. Kata ini dimaksudkan
untuk mencela orang-orang yang berperilaku berlebihan. Kata ini dapat mengandng
konotasi yang agak negatif.
2. Garing, yang berarti tidak lucu. Misalnya, ada orang yang ingin bertingkah atau
berbicara, namun pendengarnya atau orang lain menganggap hal yang dibicarakannya
adalah hal yang tidak lucu atau terkesan biasa saja.
3. Hoax, yang berarti bohong atau tidak benar. Kata tersebut merupakan kata yang
berasal dari bahasa Inggris, yang memiliki arti yang sama yaitu bohong.

Sebenarnya masih banyak kata-kata yang sering kita pakai yang termasuk ke dalam
bahasa gaul atau bahasa prokem ini. yang di atas hanyalah beberapa yang populer di antara
kalangan masyarakat saja, khususnya para kalangan remaja.

Hingga saat ini, bahasa gaul masih banyak digunakan oleh masyarakat, terutama para
remaja bahkan anak-anak, atau bahkan orang dewasa pun mengguunakan bahasa gaul
tersebut sebagai eksistensi mereka dalam bergaul di media sosial.

Banyak yang menggunakan bahasa gaul di media sosial, seperti menulis kata-kata, atau
bahkan memposting sesuatu di timeline (beranda) kabar berita di facebook, atau menulis
quotes di twitter. Para pemakai bahasa gal ini, khususnya para remaja, mengikuti alur dari
tutur kata yang digunakan oleh public figur atau artis yang berada di ibukota, khususnya yang
berada di Jakarta.

Baru-baru ini terdapat bahasa baru yang termasuk dalam golongan bahasa gaul atau
prokem. Salah satunya adalah bahasa Jaksel atau Jakarta Selatan. Contoh dari penggunaan
bahasa Jaksel terbaru ini adalah “literally”, “i mean”, “which is”, “like” dan masih banyak

7
lagi sebenarnya. Kata-kata tersebut hanya baru sebagian saja dari golongan bahasa baru
tersebut.

Bahasa gaul jaksel ini pun umumnya digunakan oleh para remaja asal Jakarta, yang
sering mereka gunakan untuk memposting atau menulis kata-kata di media sosial mereka.
Bahasa jaksel ini sangat populer belakangan ini dan digunakan oleh remaja pada umumnya.
Di era globalisasi, penggunaan bahasa gaul semakin marak, dan bahasa gaul baru terus
bermunculan yang mengurangi penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa gaul ini membuat
remaja kesulitan mengetahui bahasa Indonesia yang benar. Bahkan jika Anda terlalu sering
menggunakan bahasa, orang tidak menyadari bahwa itu adalah bahasa yang baik dan tidak
benar. Seringkali bahkan di acara formal, banyak orang menggunakan bahasa gaul, yang
tidak dimaksudkan dalam konteks ini.

F. BAHASA BAKU DALAM MEDIA SOSIAL


Bahasa baku merupakan bahasa resmi dan formal yang digunakan oleh masyarakat
Indonesia. Bahasa baku tersebut terdiri dari kata atau kalimat yang bersifat baku. Bahasa
baku digunakan sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku dan sesuai dengan KBBI.

Bahasa baku digunakan secara resmi, seperti dalam cara mengajar dalam dunia
pendidikan. Guru menerangkan pelajaran dengan bahasa baku atau formal. Bahasa tersebut
digunakan untuuk acara formal lainnya, seperti acara pidato, atau perlombaan lainnya yang
mengusung bahasa baku tersebut.

Bahasa baku sering kali juga digunakan sebagai media komunikasi dalam bentuk
tulisan. Seperti surat menyurat yang resmi, untuk perkantoran, kedinasan, undangan resmi
atau formal dan sebagainya. Bahasa tersebut juga digunakan untuk laporan karya ilmiah,
praktikum, atau makalah dalam dunia pendidikan, sekolah maupun perkuliahan. Berbicara di
depan umum pun sangat diharuskan menggunakan bahasa baku tersebut. Seperti berbicara
dengan guru, atauu dengan orang yang lebih ta dibandingkan kita. Jadi, bahasa baku tersebuut
terkesan sopan dan wujud kita menghormati bahasa sesuai dengan kaidah kebahasaan yang
berlaku.

Perkembangan bahasa Indonesia akhir-akhir ini lambat. Masuk berbagai bahasa asing
yang tidak bisa ditolak, dan ada juga bahasa asing yang termakan kosakata bahasa Indonesia.
Namun di sisi lain, kekhawatiran tentang keragaman bahasa pinjaman meningkat sebagai

8
masalah orisinalitas linguistik, dan penggunaan tata bahasa menjadi semakin tidak teratur
baik secara tertulis maupun lisan.

Tentu saja, televisi, surat kabar, radio, Internet, dan merek dagang impor adalah
beberapa pendorong utama yang juga merusak bahasa kita. Fenomena ini sangat terlihat
dalam penggunaan bahasa oleh anak muda saat ini. Ada bahasa gaul, alai, dan lainnya. Bagi
anak-anak, film impor juga mempengaruhi perkembangan bahasa, yang seharusnya menjadi
dasar komunikasi.

Misalnya, perhatikan film animasi tetangga, yang ditayangkan dalam bahasa Melayu.
Merek dagang asing juga diperkenalkan secara sewenang-wenang dalam bahasa aslinya tanpa
mengubah bahasa nasional. Bahasa kita menjadi seperti pasar campuran semua bahasa.
Dengan kata lain, keberadaan bahasa Indonesia lambat laun dirusak oleh munculnya bahasa-
bahasa lain seperti bahasa gaul seperti yang dibahas di atas.

G. DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL


Berbicara tentang media sosial akhir-akhir ini memang sudah tidak asing lagi di telinga
masyarakat. Hampir semua orang, dari muda hingga tua, menggunakan media sosial untuk
berbisnis dan mengobrol dengan teman. Media sosial benar-benar membantu Anda terhubung
dengan teman dan keluarga dan dengan orang lain.

Berikut dijabarkan dampak- dampak dari penggunaan media sosial di kalangan remaja.

Dampak positif dari media sosial, antara lain sebagai berikut.

1. Sebagai media pemasaran atau media promosi. Dengan banyaknya yang


menggunakan media sosial, maka target pemasaran dan promosi menjadi lebih jelas
dan memungkinkan ntuk mendapat keuntungan besar dari produk yang ditawarkan
kepada pengguna media sosial. Mereka akan tertarik dan membeli produk yang
dipasarkan, sehingga prodk tersebut mengalami penjualan yang lebih meningkat.
2. Sebagai media komunikasi. Tentunya sangat umm bagi masyarakat khususnya
kalangan remaja yang ingin bertukar kabar atau ingin saling berkomunikasi dengan
rekan atau dengan teman-teman seusianya.
3. Sebagai media informasi. Dengan adanya media sosial, kita tentunya tidak akan
ketinggalan berita terbaru yang sedang viral atau berita yang sedang ramai

9
diperbincangkan. Hal ini membuat kita lebih mengetahui atau terbilang lebih update
dengan berita-berita terbaruu di sekitar lingkungan masyarakat yang sdang terjadi.
4. Dapat memperbanyak relasi atau teman. Dengan menggunakan media sosial, kita
akan memperoleh dan juga mengenal teman-teman pengguna media sosial juga
tentunya.
5. Digunakan sebagai tempat berbagi data, seperti dokumen, foto, video, dan yang lain
sejenisnya guna mempermudah kelancaran kita dalam menggunakan media sosial
sebagai sarana berkomuunikasi.

Selain itu, terdapat pula dampak negatif dari penggunaan media sosial, antara lain sebagai
berikut.

1. Menyebabkan kecanduan. Tak sedikit penyebab dari kecanduan pada kalangan remaja
ini disebabkan oleh pengaruh media sosial. Penggunaan media sosial yang berlebihan
itulah yang menyebabkan mereka, khususnya para kaum remaja, menjadi kecandan
dan tidak ingin lepas dari media sosial yang digunakannya. Selain kecanduan, media
sosial bisa menyebabkan penggunanya menjadi stress, dan itu semua karena
penggunaan media sosial yang berlebihan.
2. Menyebabkan munculnya tindakan kejahatan. Hal ini pun sering kali kita jumpai
dalam masyarakat. Terlebih lagi, para kaum remaja lagi lah yang menjadi korban dari
tindak kejahatan oleh oknum yang tidak bertangguung jawab tersebut. Karena media
sosial ini sangat luas konteksnya, jadi banyak sekali orang yang menggunakan media
sosial sebagai tempat atau alat untuk melakukan tindak kejahatan. Contoh tindak
kejahatan tersebut yaitu seperti, penculikan, dan penipuan. Bukan hanya kalangan
remaja saja yang terkena. Para orang tua pun pasti akan kena imbasnya.

Media sosial pada awalnya hanyalah digunakan sebagai alat komunikasi saja. Begitulah
dampak-dampak dari penggunaan media sosial di kalangan masyarakat kita, khususnya kaum
remaja. Semua itu kembali lagi kepada penggunanya, terlepas itu membawa pengaruuh atau
tidak terhadap penggunanya.

H. MANFAAT PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL


Sekarang ini sepertinya media sosial sudah menjadi bagian dari hidup penggunanya.
Para pengguna tidak terlepas lagi dari yang namanya media sosial ini. Begitu pula dengan
manfaat media sosial yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

10
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari penggunaan media sosial ditinjau dari
beberapa bidang.

1. Media sosial sebagai tempat bersosialisasi. Tentunya hal yang satu ini menjadi sangat
lazim bagi kita semua. Dari namanya saja sudah jelas, “media sosial” yaitu ntuk
bersosialisasi. Sosialisasi ini bebas dimanapun dan kapanpun kita berada. Asalkan ada
yang namanya kuota internet, sinyal, dan jaringan saja, semuanya akan lancar.
2. Media sosial sebagai tempat pertemuan antar teman lama. Masih berkaitan dengan
komunikasi. Media sosial terkadang bisa bertemu dengan teman lama, teman masa
kecil, rekan bisnis yang hilang, dan saudara kandung yang sudah lama berpisah. Ada
beberapa saudara yang sudah lama tidak bertemu dan awalnya tidak saling kenal,
mereka jadi bertemu kembali setelah sekian lamanya karena media sosial.
3. Media sosial sebagai tempat menemukan teman baru. Dengan bermain media sosial,
kita akan dapat teman baru yang mungkin cocok atau sefrekuensi, dan memiliki selera
yang sama. Hal ini akan terlihat menyenangkan bagi kalangan remaja.
4. Media sosial sebagai media penghibur. Hal ini sudah sangat terlihat jelas di kalangan
remaja tentunya. Dengan bermain media sosial, kita akan menemkan hal menarik dan
hal lucu juga. Ini akan menghibur kita. Kita akan melupakan sejenak tentang masalah-
masalah yang menerpa dalam hidup kita.
5. Media sosial sebagai tempat penyaluran hobi atau bakat. Sering kali kita melihat di
media sosial yang isinya orang-orang yang menyaluurkan bakat dan hobi mereka.
Mulai dari menyanyi, memasak, ajang kecantikan, dan yang lain sejenisnya. Siapa
tahu di media sosial inilah kita bisa menemukan teman baru yang memiliki hobi yang
sama dengan kita.
6. Media sosial memberikan informasi terbaru. Seperti informasi lowongan pekerjaan,
kecelakaan sekitar lingkungan, gosip, ataupun berita viral lainnya yang sedang hangat
diperbincangkan khalayak ramai.
7. Media sosial sebagai tempat mencari uang. Hal ini sangat banyak ditemui di kalangan
masyarakat. Banyak pedagang yang mempromosikan dagangan miliknya di media
sosial. Alhasil, mereka akan mendapat keuntungan yang besar karena banyak orang
yang melihat dagangan yang mereka promosikan tersebut. Mereka akan tertarik dan
penasaran dengan apa yang dipromosikan, dan akhirnya mereka membeli barang
dagangan tersebut.
8. Media sosial sebagai tempat meminta bantuan atau pertolongan.

11
9. Media sosial sebagai tempat berbagi keluh kesah atau tempat curhat.
10. Media sosial sebagai tempat mencari wawasan dan menambah pengetahuan.

Sebenarnya masih banyak sekali manfaat dari media sosial dalam kehidupan sehari-hari
kita. Itu hanya yang populer saja.

I. EKSISTENSI BAHASA PROKEM ATAU BAHASA GAUL


Di era globalisasi penggunaan bahasa gaul semakin marak, dan bahasa gaul baru terus
bermunculan yang mengurangi penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa gaul ini membuat
remaja kesulitan mengetahui bahasa Indonesia yang benar. Bahkan jika Anda terlalu sering
menggunakan bahasa, orang tidak menyadari bahwa itu adalah bahasa yang baik dan tidak
benar. Seringkali, bahkan di acara-acara resmi, banyak orang menggunakan bahasa gaul. Ini
tidak disengaja dalam konteks ini.

Seperti yang terlihat dari contoh struktur bahasa gaul, media sangat mempengaruhi
penggunaan bahasa gaul, terutama situs jejaring sosial. Penikmat situs jejaring sosial
kebanyakan adalah para remaja. Postingan seorang remaja di situs media sosial yang
menggunakan bahasa gaul akan terlihat dan kemungkinan akan ditiru oleh remaja lainnya.
Selain remaja, banyak siswa sekolah dasar yang menggunakan situs jejaring sosial. Artinya,
masih banyak anak sekolah dasar yang harus diterima atau diajarkan bahasa yang baik dan
benar.

Namun tidak dapat disangkal bahwa penyerapan bahasa gaul di kalangan anak-anak
dan remaja sudah menjadi mainstream sebagai bagian dari kepatuhan lingkungan. Yang kami
maksud dengan kepatuhan adalah membenamkan diri dalam lingkungan untuk mendapatkan
pengakuan. Dalam perkembangan sosial anak usia sekolah dan remaja, konformitas sangat
penting karena akan meningkatkan harga diri anak. Oleh karena itu, hanya menyisakan anak
sekolah dasar atau remaja yang benar-benar diperlukan untuk perkembangan sosialnya. Yang
harus diajarkan kepada anak adalah soal tempat, dalam arti kapan dan kepada siapa bahasa itu
bisa digunakan. Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa media memiliki pengaruh
yang besar terhadap penyebaran bahasa gaul.

Tidak dapat dipungkiri bahwa di masyarakat, bahwa bersosialisasi atau menggunakan


media sosial lebih sering menggunakan bahasa gaul. Bahkan anak-anak dan remaja yang
berkembang secara mental tidak dapat menolak atau mencegah pengenalan bahasa gaul,
karena itu adalah proses psikologis. Dengan kata lain, penggunaan bahasa gaul tidak bisa kita
hilangkan atau cegah perkembangannya.

12
Struktur dan tata bahasa bahasa prokem tidak jauh berbeda dengan bahasa resmi. Pada
dasarnya ragam gaul anak muda bercirikan pendek, cair, dan kreatif. Dalam banyak kasus,
kosakata yang digunakan biasanya pendek, tetapi kata-kata yang panjang dipersingkat
sebagai akibat dari proses morfologis atau dengan menggantinya dengan kata-kata yang lebih
pendek.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bertindak sebagai alat komunikasi bertindak
sebagai pemancar informasi. kebenaran bahasa Mempengaruhi keakuratan informasi
pengiriman. berbagai fenomena mempengaruhi kebenaran secara negatif bahasa yang
disesuaikan dengan aturan, dalam hal ini bahasa Indonesia yang benar dan akurat.

Jago bahasa indonesia kebenaran membawa beberapa konsekuensi secara logis terkait
dengan penggunaan yang tepat dengan keadaan dan kondisi. menawarkan dalam situasi
tertentu, yaitu resmi Penggunaan bahasa Indonesia yang benar Ini menjadi prioritas utama.
Penggunaan bahasa seperti ini sering digunakan dalam bahasa seperti itu bahasa standar.

Rintangan yang harus dihindari bahasa standar, dan lain-lain. karena gejala bahasa
seperti intervensi, integrasi, intervensi kode, alih kode, dan bahasa gaul sering digunakan
secara tidak sadar pengumuman resmi. itu adalah Bahasa yang Anda gunakan buruk. bahasa
yang baik secara informal atau Percakapan biasa tidak melanggar aturan bahasa di dalamnya.
berbagai bahasa bagaimana saya membiarkan itu terjadi intervensi, integrasi, campur kode,
kode, dan alih bahasa gaul.

Bahasa gaul sebagai bahasa sosial anak muda itu beragam Kebudayaan negara ini
dalam bidang bahasa. Penggunaan yang tepat dari ikan manis Itu digunakan sebagaimana
mestinya. Bagian itu akan jauh lebih baik dibandingkan dengan menggunakan berlebihan.
Bahasa gaul berperan dalam pembentukan bahasa karena remaja menggunakannya nyaman
digunakan dan fleksibel. Tapi akan menyenangkan untuk memiliki. Kita bisa bahasa
indonesia apa yang baik dan hak untuk hidup bahasa indonesia sebagai bahasa nasional tetap
terjaga.

Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu. dari orang Indonesia minat dan rasa hormat
terhadap bahasa Di tingkat nasional, kita harus mendukung dan terlibat. Selamatkan bahasa
kami, bahasa Indonesia. kapan kita punya bahasa indonesia yang baik dan heteroseksual
Orang-orang di sekitar Anda diabaikan.

Dapat disimpulkan dari hal di atas Bahasa gaul memiliki dampak yang kuat dalam
perkembangan bahasa Indonesia pada umumnya mengatakan. bahasa yang dituturkan oleh

13
remaja Itu berasal dari kreativitas pengolah kata. standar kata bahasa indonesia Mereka
cenderung tidak standar dan tidak biasa. Penggunaan bahasa gaul dapat dilihat pada TV Spot,
lirik lagu remaja, novel fiksi remaja, jejaring sosial, dan lainnya. Di sini penampilan bahasa
gaul di hadapan Indonesia karena itu tidak bisa dihindari dampak kemajuan teknologi dan
Kebanyakan remaja menggunakannya bahasa segera Indonesia direlokasi.

Seiring berjalannya waktu, khususnya di Indonesia, semakin terlihat pengaruh yang


diperlihatkan dari penggunaan bahasa gaul tersebut. Penggunaan bahasa gaul tersebut tidak
menonjolkan sisi kaidah kebahasaan yang berlaku dalam tata bahasa Indonesia.

Generasi muda yang selalu menggunakan bahasa gaul ini, tidak bisa terlepas begitu saja
dengan mudahnya. Hal ini sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Indonesia. Generasi
muda juga lebih banyak menggunakan bahasa gaul saja sebagai sarana mereka untuk
berkomunikasi dengan teman sebaya. Mereka lebih banyak mengguunakan bahasa gaul
dibandingkan bahasa Indonesia yang merpakan bahasa resmi dan formal untuk berkomnikasi.

Tidak hanya itu, bahkan, orang dewasa juga melakukan hal serupa dengan kaum
remaja. Perkembangan bahasa Indonesia sudah semakin rendah dan digantikan dengan gaya
bahasa baruu yang lebih sederhana dan mudah diingat.

Seharusnya untuk menghindari penggunaan bahasa gaul ini, kita bisa melakukan
dengan hal yang sederhana, yaitu dengan menanamkan rasa cinta kita terhadap tanah air dan
terhadap bahasa pemersatu bangsa kita ini, yaitu bahasa Indonesia.

J. DAMPAK DARI PENGGUNAAN BAHASA GAUL


Penggunaan bahasa gaul ini telah mengalami perubahan konteks dari awal
penciptaannya hingga saat ini. Bahasa gaul pada awalnya banyak digunakan untuk
menyampaikan sesuatu secara verbal, tetapi sekarang banyak digunakan dalam konteks
bergurau atau lelucon. Bahasa gaul telah banyak mengubah kata dalam Bahasa Indonesia.

Bahasa gaul atau Slang dibuat dengan mengubah format pesan linguistik tanpa
mengubah isinya. Oleh karena itu, bahasa gaul hanyalah terjemahan sebagian dari suatu
bahasa menurut pola tertentu, bukan ketika berbicara tentang bahasa yang seharusnya.
Bahasa berkembang perlahan seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, bahasa gaul atau
slang berubah dan secara signifikan mengembangkan linguistik.

14
Bahasa gaul telah mengubah banyak kata dalam bahasa Indonesia. Masyarakat
Indonesia telah banyak berubah dari waktu ke waktu, jadi jika itu tidak menjadi kebiasaan, ini
masih bisa dianggap wajar. Masing-masing perubahan ini memiliki perbedaan besar, seperti
perubahan ejaan dan perubahan lisan dan tulisan.

Dampak positif dari munculnya bahasa yang digunakan mayoritas remaja atau bahasa
gaul tersebut adalah sebagai bentuk dari bercanda gurau atau bentuk lelucon antar teman
untuk meningkatkan keakraban sesama teman seusia. Selain itu, ada pula dampak negatif
yakni berupa banyaknya masyarakat yang cenderung tidak mengetahui kaidah bahasa
Indonesia yang benar.

15
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa bahasa yang dipakai untuk
berkomunikasi sangat beragam. Bahasa merupakan alat komunikasi manusia. Bahasa saat ini
sudah sangat berkembang di Indonesia. Sepanjang sejarah, manusia telah berbicara tentang
bahasa. Di mana ada orang, di situ juga ada bahasa.

Bahasa prokem merupakan bahasa sosial yang bersifat informal. Penggunaannya


biasanya terbatas pada kalangan tertentu dan bersifat sementara. Jadi bahasa gaul termasuk
dalam kategori bahasa tak baku.

Media sosial adalah media populer bagi penutur asli untuk berkomunikasi jarak jauh
melalui Internet. Media sosial juga memiliki beberapa manfaat, tapi tidak sedikit pla dampak
yang disebabkan dari penggunaan media sosial ini, baik itu dampak positif maupun dampak
negatif.
Seharusnya untuk menghindari penggunaan bahasa gaul ini, kita bisa melakukan
dengan hal yang sederhana, yaitu dengan menanamkan rasa cinta kita terhadap tanah air dan
terhadap bahasa pemersatu bangsa kita ini, yaitu bahasa Indonesia.

16
DAFTAR PUSTAKA

Agus Yogandi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Belajar Dengan Media Sosial

Nanik Setyawati. Pemakaian Bahasa Gaul Dalam Komunikasi di Jejaring Sosial. Jurnal
Universitas PGRI Semarang

Ratna Prasasti Suminar. 2016. Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Penggunaan Bahasa
Indonesia Mahasiswa Unswagati. Jurnal http://www.jurnal.unswagati.ac.id/

Wahyuni Januarti Drakel. 2018. Perilaku Mahasiswa Dalam Menggunakan Media Sosial.
Jurnal Universitas Sam Ratulangi Manado

17
LAMPIRAN

18
19
BUKTI TURNITIN

Konten Plagiarisme (Kesamaan) : 11 %

Konten Unik : 89 %

https://www.paperpass.net/ (hasil turnitin 11%)

https://www.check-plagiarism.com/ (hasil turnitin 11%)

20
21

Anda mungkin juga menyukai