Anda di halaman 1dari 12

2 TPHP 1

ATTITUDE
REMAJA MASA KINI

Anggota Kelompok :
1) Angga Yudistira | 04
2) Didik Laswanto |
09
3) Siti Hudaiyah | 21
4) Sulung Raka Sakti | 22
5) Wahyu .C Tias | 27
6) Wening Astuti | 30

SMK NEGERI 1 (STM PEMBANGUNAN)


TEMANGGUNG
Jl. Kadar Maron Sidorejo, Kotak Pos 104, Temanggung
56221
ATTITUDE REMAJA MASA KINI

Remaja teladan adalah, ketika telponan dengan pacar dia juga nyambi smsan sama selingkuhan.

Inilah jaman dimana remaja lebih Merenungkan kenangan bersama mantan, ketimbang kenangan masa
kejayaan kerajaan majapahit.

Inilah jaman dimana remaja sering menggenggam handphone, ketimbang menggenggam bolpoin.

Inilah jaman dimana Anak remaja Indonesia


sekarang pacaran selalu panggil mama papa, tapi gak tau berapa harga popok buat bayi nya.

Inilah jaman dimana remaja lebih memilih update status sebelum makan, ketimbang membaca doa
sebelum makan.

Inilah jaman dimana anak muda Jaman sekarang lebih mengingat jasa-jasa Mantan daripada jasa-jasa
Pasukan Majapahit.
Inilah jaman dimana Wanita Remaja Indonesia lebih memilih memakai Behel dari pada memakai Beha.

Inilah jaman dimana wanita remaja sekarang takut kehilangan HP nya di banding kehilangan
keperawanannya.

Inilah jaman dimana remaja tunduk karna handphone, dan bukan tunduk pada nasihat orang tua.

Inilah jaman dimana anak remaja Indonesia lebih suka membaca TL mantan ketimbang membaca Buku
pelajaran.

Inilah jaman dimana Remaja jaman sekarang lebih suka memajang nama Pacar di bio nya ketimbang
nama Ortu nya. Emang uda yakin itu Jodohnya?

Pengertian

- Pengertian Remaja

Remaja adalah suatu tingkat umur, dimana anak bukan anak kecil lagi, akan tetapi tidak
dipandang lagi dewasa. Jadi remaja adalah umur yang membatasi antara umur anak-anak
dan dewasa (1975:28).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada masa usia remaja terbagi berbagai
perubahan yang sangat cepat baik pada jasmani, tingkat emosi, sosial, akhlak dan
kecerdasan. Dalam menghadapi perubahan yang cepat itu, biasanya di usia remaja sering
mengalami kesukaran. Kondisi ini akan memungkinkan anak untuk terjerumus kepada krisis
moral. Jika orang tuanya kurang memperhatikan kebutuhan dan memberikan kasih sayang.

- Pengertian Sikap (Attitude)

Perilaku manusia juga dilatar belakangi oleh sikap. Sikap sendiri memeiliki pengertian
sebagai organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi relatif yang
relatif ajeg yang disertai adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar kepada organisme
untuk membuat respon atau perilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya. Atau dalam
bahasa sederhana sikap adalah kesediaan beraksi terhadap suatu hal.

Sikap merupakan hubungan dari berbagai komponen yang terdiri atas :

a. Komponen kognitif : yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan dan
informasi yang dimilki seseorang tentang objek sikapnya atau komponen yang berkaitan
dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan atau bagaimana mempersepsi objek
b. Komponen afektif : komponen yang bersifat evaluatif yang berhubungan dengan rasa
senang dan tidak senang
c. Komponen konatif : kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan
dengan objek sikapnya atau komponen yang berhubungan dengan kecenderungan
bertindak terhadap objek

Sikap memiliki ciri-ciri sebagai berikut :


a. Sikap tidak dibawa sejak lahir
Berarti manusia dilahirkan tidak membawa sikap tertentu pada suatu objek. Oleh
karenanya maka sikap terbentuk selama perkembangan individu yang bersangkutan.
Karena terbentuk selama perkembangan maka sikap dapat berubah, dapat dibentuk dan
dipelajari. Namun kecenderungannya sikap bersifat tetap.
b. Sikap selalu berhubungan dengan objek
Sikap terbentuk karena hubungan dengan objek-objek tertentu, melalui persepsi terhadap
objek tersebut.
c. Sikap dapat tertuju pada satu objek dan sekumpulan objek
Bila seseorang memiliki sikap negatif pada satu orang maaka ia akan menunjukkan sikap
yang negatif pada kelompok orang tersebut.
d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar
Jika sikap sudah menjadi nilai dalam kehidupan seseorang maka akan berlangsung lama
bertahan, tetapi jika sikap belum mendalam dalam diri seseorang maka sikap relaatif
dapat berubah.
e. Sikap mengandung perasaan atau motivasi
Sikap terhadap sesuaatu akan diikuti oleh perasaan tertentu baik positif maupun negatif.
Sikap juga mengandung motivasi atau daya dorong untuk berperilaku.

- Pengertian Kenakalan

Suatu perbuatan dikatakan desinkuen apabila perbuatan-perbuatan itu bertentangan dengan


norma-norma yang ada di masyarakat di mana ia hidup. Suatu perbuatan anti sosial dimana
di dalamnya terkandung unsur-unsur anti normatif.

Menurut Sudarsono kenakalan adalah: Bukan hanya merupakan perbuatan anak yang
melawan hukum semata, akan tetapi juga termasuk di dalamnya perbuatan yang melanggar
norma masyarakat.

Dengan demikian masalah-masalah sosial yang timbul karena perbuatan remaja dirasakan
sangat mengganggu, dan merisaukan kehidupan masyarakat, bahkan sebagian anggota
masyarakat menjadi terancam hidupnya.

Memprihatinkankah akhlak remaja masa kini?


Berbicara tentang remaja selalu mendapat tanggapan yang beraneka ragam. Sayangnya,
sekarang ini kesan yang ada dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakan negatif.
Dimulai dari perkelahian antar pelajar, pornografi, kebut-kebutan, tindakan kriminal seperti
pencurian dan perampasan barang orang lain, pengedaran dan pesta obat-obat terlarang, bahkan
yang sekarang lagi heboh adalah dampak pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan.
Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan
rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus serta
pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting
bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang
paling menentukan.
Apalagi sekarang terpaan media informasi di abad millennium ini semakin merambah dengan
cepat. Di daerah yang tidak diduga sekalipun bahkan terpencil ada saja tempat untuk pemutaran
film-film porno. Rental VCD bertebaran di setiap tempat, belum lagi media cetak yang demikian
bebas mengumbar informasi seksual dan kemesuman. Satu masalah yang perlu mendapat
perhatian serius adalah bebasnya hubungan antar jenis diantara pemuda yang nantinya menjadi
tonggak pembaharuan.
Sering kali kita mendengar atau membaca dari media tentang kenakalan remaja macam macam
saja tingkah juga ulahnya, ada yang bikin geng, ada yang suka mengeroyok temannya, dari
masalah yang ringan sampai yang berat, dan kenakalan remaja ini dilakukan oleh putra maupun
putri.
Yang lebih memprihatinkan dari attitude remaja masa kini adalah perilaku menyimpang seperti
pergaulan bebas dan narkoba. Remaja yang terlibat narkoba rata rata melakukan hubungan
pergaulan bebas atau hubungan layaknya suami istri di luar nikah.
Bahkan data dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah melakukan
penelitian, tercatat 51 persen remaja yang ada di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang sudah
pernah melakukan seks pra nikah, di Surabaya 54 persen, sedangkan Jogjakarta dari 1.160
mahasiswa yang diteliti 37 persen hamil diliuar nikah. Ini adalah angka yang sangat luar biasa.

Seks Bebas
Kenakalan remaja mengenai seks bebas atau yang sering disebut dengan ML sekarang sudah
tidak tabu lagi atau bahkan sudah menjadi suatu kebiasan dikalangan remaja. Bahkan banyak
remaja yang sudah melakukan hal tersebut dan jika tidak melakukan hal tersebut dianggap cupu
(culun punya) atau dianggap tidak gaul.
Jika pada tahun-tahun sebelumnya hanya 1 atau 2 orang saja yang melakukan itu juga dari
kalangan menengah keatas saja tetapi sekarang ini sudah dari kalangan menengah kebawah juga
sudah melakukan. Seks bebas sendiri tadinya hanya dilakukan karena kurang nya kasih sayang
dari orang tua sehingga anak mencari kepuasan dari luar tetapi sekarang ini hal tersebut
dilakukan karena untuk mencari kepuasan saja. Malah sekarang ini, hal seperti itu dijadikan
alasan oleh para remaja sebagai pembuktian cinta mereka terhadap pacarnya dan atas dasar suka
sama suka. Malah sekarang jika pacaran tidak melakukan ML pacaran tersebut akan terasa
hambar. Biasanya mereka melakukannya dirumah, dihotel, atau bahkan di sekolah pun masih
bisa melakukan hal tersebut.
Banyak hal para remaja melakukan hal tersebut diantaranya adalah pergaulan yang kelewat
batas, lingkungan, media massa juga berperan dalam hal tersebut seperti internet dan TV. Hal-
hal yang mempengaruhi remaja melakukan ML diantaranya:
- Mereka tidak dapat mengatakan TIDAK kepada pacar mereka karena takut diputusin atau
ditinggal jika mereka menolak untuk melakukan hal tersebut.
- Terkadang ada juga remaja yang sudah mengatakan tidak tetapi pacarnya memaksa untuk
melakukan hal tersebut sehingga para remaja tidak bisa menolak lagi. Hal tersebut biasanya
dijadikan pembuktian cinta, padahal sebenarnya jika memang benar-benar cinta hal tersebut
dilakukan setelah menikah bukan diluar nikah.
- Takut dianggap cupu atau bukan anak gaul jika tidak melakukan hal tersebut. Sebenarnya jika
kita melakukan ML diluar nikah banyak sekali dampak-dampak atau resiko yang akan terjadi.
Salah satunya adalah hamil. Selain itu, bisa juga terkena AIDS jika sering melakukan nya dan
berganti-ganti pasangan, PMS atau yang lebih dikenal dengan Penyakit Menular Seksual.
Jika sudah hamil seperti itu, siapa yang akan bertanggung jawab? Ujung-ujungnya melakukan
aborsi! Padahal, resiko aborsi tidaklah ringan. Aborsi dapat menyebabkan kematian baik pada
remaja sendiri, ataupun pada bayi. Informasi seperti ini tentunya membuat para orang tua
memutar otak bagaimana cara untuk membentengi putra dan putrinya dari hal hal yang
demikian.
Hal ini sungguh sangat disayangkan sekali bila remaja sudah tidak mau lagi menjaga harga
dirinya.

Rokok
Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing.
Kebiasaan merokok dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi si perokok, namun di lain
pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang-orang di
sekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negative
bagi tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatar belakangi seeorang merokok adalah
untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing
beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma (permissive
beliefs/fasilitative) (Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan
oleh remaja yang biasanya dilakukan di depan orang lain, terutama dilakukan di depan
kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebyanya atau dengan kata lain
dengan kelompoknya.
o Penyebab Remaja Merokok
1. Pengaruh orang tua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal
dari rumah tangga yang tidak bahagia, di mana orang tua tidak begitu memperhatikan
anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi
perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang
bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar Psikologi, 1999 : 294).
2. Pengaruh teman
Berbagai fakta mengungkapkan semakin banyak remaja merokok maka semakin besar
kemungkinan teman-temannya perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta
tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh
teman-temannya atau bahkan teman-teman tersebut yang dipengaruhi oleh diri remaja
tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok
terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok
begitu pula dengan remaja non perokok (Al bachri, 1991).
3. Faktor kepribadian
Orang mencoba ingin merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari
rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat
kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah
konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas
sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor
yang rendah (Atkinson, 1999).
4. Pengaruh iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa
perokok adalah lambang kejahatan atau glamour, membuat remaja sering kali terpicu
untuk mengikuti prilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin
RSKO, tahun IX, 1991)

Minuman Keras dan Narkoba


Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus penyalahgunaan
Narkoba di Indonesia dari tahun 19982003 adalah 20.301 orang, di mana 70% di antaranya
berusia antara 1519 tahun.
Definisi dan Macam-Macam Narkoba
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan adiktif berbahaya lainnya) adalah
bahan atau zat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis mapun semi
sintites, yang jika dimasukkan dalam tubuh manusia, baik secara oral / diminum, dihirup,
maupun disuntikkan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, perilaku seseorang.
Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Yang termasuk jenis narkotika adalah :
Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat,
morfina, kokaina,ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran campuran
dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut diatas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan pada aktifitas mental dan prilaku ( Undang-undang No. 5/1997). Zat yang
temasuk psikotropika antara lain :
Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Finsiklidin,
Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic
Alis Diethylamide), dsb. Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi
sintetis maupun sintites yang dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat
mengganggu system syaraf pusat, seperti Alcohol.
Apakah Alcohol Itu?
Alcohol adalah zat yang menekan susunan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil
mungkin mempunyai efek stimulasi ringan bahan psikoaktif yang terdapat dalam alcohol
adalah etil alcohol yang diperoleh dari fermentasi madu, gula, sari buah, atau umbi-umbian.
Nama yang popoler : minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus, balo dll.
Minuman beralkohol mempunyai kadar yang berbeda-beda, misalnya bird an soda alcohol (1-
7 % alkohol), anggur (10-15% alcohol) dan miniman keras bisa disebut dengan minuman
spirit ( 35-55% alcohol) konsentrasi alcohol dalam darah dicapai dalam 30-90 menit setelah
minum.
Pengaruh Terhadap Tubuh (Fisik dan Mental)
Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa faktor, yaitu :
Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi.
Usia, berat badan, dan jenis kelamin.
Makanan yang ada di dalam lambung.
Pengalaman seseorang minum-minuman alkohol.
Situasi di mana orang minim-minuman beralkohol.
Pengaruh Jangka Pendek
Walaupun pengaruh terhadap individu berbeda-beda, terdapat hubungan antara konsentrasi
alcohol di dalam darah (Blood Alkohol Concentration BAC) dan efeknya. Euphoria ringan
dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring dengan meningkatnya konsentrasi alkohol
di dalam darah. Sayangnya, orang banyak beranggapan bahwa penampilan mereka menjadi
lebih baik dan mereka mengabaikan efek buruknya.
Resiko Intoksikasi (mabuk)
Gejala intoksikasi alkohol yang paling umum adalah mabuk, teler sehingga dapat
menyebabkan cedera dan kematian. Penurunan kesadaran seperti koma dapat terjadi pada
keracunan alkohol yang berat demikian juga henti nafas dan kematian. Selain kematian, efek
jangka pendek alkohol dapat menyebabkan hilangnya produktivitas kerja (misalnya teler,
kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan, alkohol dapat menyebabkan perilaku kriminal.
70% dari narapidana menggunakan alkohol sebelum melakukan tindak kekerasan dan lebih
dari 40%.
Penyalahgunaan Nakoba
Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian.
Tetapi karena berbagai alasan mulai dari keinginan untuk dicoba-coba, ikut trend/gaya,
lambing status social, ingin melupakan persoalan dan lain-lain, maka narkoba kemudian
disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan menyebabkan ketergantungan
atau dependensi yang disebut juga dengan kecanduan. Tingkatan penyalahgunaan biasanya
sebagai berikut :
o Coba-coba
o Senang-senang
o Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
o Penyalahgunaan
o Ketergantungan
Dampak Penyalahgunaan Narkoba
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan
akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan
fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-
organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba
pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan
situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada
fisik, psikis, maupun sosial seseorang.
a. Dampak Fisik
1. Gangguan pada sistem syaraf (neorologis) seperti kejang-kejang halusinasi, gangguan
kesadaran, kerusakan syaraf.
2. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti : penanahan (abses), alergi, eksim.
3. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran
bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
4. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur.
5. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan pada endokrin, seperti :
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual.
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan
periode menstruasi, ketidak teraturan menstruasi, dan menorhoe (tidak haid).
7. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, resikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
yang hingga saat ini belum ada obatnya.
8. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian.
b. Dampak psikis
1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
4. Sulit berkonsultasi, perasaan kesal dan tertekan.
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
c. Dampak sosial
1. Gangguan mental, anti-sosial, dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Dampak fisik, psikis, dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan
rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada
waktunya) dan dorongan psikis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa
gaulnya sugest). Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti
dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dan lain-lain.
Bahaya Narkoba Bagi Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa.
Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak akan membentuk perkembangan diri orang
tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena
narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, justru
keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang
besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga
memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa
jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah
menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan
menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba
melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat
banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja
sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

Faktor yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja


1. Lingkungan
Lingkungan adalah faktor yang sangat mempengaruhi timbulnya kenakalan remaja di masa
pubertasnya, karena lingkungan adalah tempat di mana mereka tumbuh dan berkembang.
Remaja sangatlah peka terhadap lingkungannya, jadi setiap kebiasaan orang yang berada di
lingkungan tersebut akan mudah ditiru para remaja.
Faktor kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau rawan, merupakan faktor yang
kondusif bagi anak/remaja untuk berperilaku menyimpang. Faktor lingkungan dapat dibagi
dalam 2 bagian, yaitu : pertama, faktor kerawanan masyarakat dan kedua, faktor daerah
rawan (gangguan kamtibmas). Kriteria dari kedua faktor tersebut, antara lain:
Faktor Kerawanan Masyarakat (Lingkungan)
1. Tempat-tempat hiburan yang buka hingga larut malambahkan sampai dini hari
2. Peredaran alkohol, narkotika, obat-obatan terlarang lainnya
3. Pengangguran
4. Anak-anak putus sekolah/anak jalanan
5. Wanita tuna susila (WTS)
6. Beredarnya bacaan, tontonan, TV, Majalah, dan lain-lain yang sifatnya pornografis dan
kekerasan
7. Perumahan kumuh dan padat
8. Pencemaran lingkungan
9. Tindak kekerasan dan kriminalitas
10. Kesenjangan sosial
Faktor Daerah Rawan (Gangguan Kantibmas)
1. Penyalahgunaan alkohol, narkotika dan zat aditif lainnya
2. Perkelahian perorangan atau berkelompok/massal
3. Kebut-kebutan
4. Pencurian, perampasan, penodongan, pengompasan, perampokan
5. Perkosaan
6. Pembunuhan
7. Tindak kekerasan lainnya
8. Pengrusakan
9. Coret-coret dan lain sebagainya
Kondisi psikososial yang seperti ini, merupakan faktor yang kondusif (rawan) bagi
terjadinya kenakalan remaja.
2. Keluarga
Keluarga adalah faktor yang paling dasar, karena keluarga adalah orang yang mengajari kita
untuk melakukan segala halnya dengan baik. Para remaja sangat butuh adanya perhatian dan
pendidikan dari kedua orang tua mereka. Tapi sayang untuk saat ini banyak orang tua yang
lebih memilih ego mereka masing-masing, mereka sibuk dengan pekerjaan mereka masing-
masing sampai anak mereka terlantar kekurangan kasih sayang orang tua mereka. Dan ada
juga orang tua yang bercerai tanpa mengerti perasaan anak mereka. Itu semua bisa dijadikan
alasan para remaja untuk melakukan kenakalan-kenakalan mereka
3. Teman(Pergaulan)
Teman/pergaulan juga bisa dijadikan alasan yang kuat para remaja untuk melakukan
kenakalan mereka di masa pubertas. Teman adalah factor yang paling cepat untuk
mempengaruhi pola pikir kita, kebanyakan teman mengajarkan untuk senang-senang tanpa
memikirkan akibatnya di masa ke depan.

Tips Menghindari Pergaulan Bebas

Tips untuk menghindari pergaulan bebas ini harus ada kerja sama antara remaja, orang tua, guru
di sekolah serta pihak pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan
dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.
Untuk orang tua agar dapat menanamkan nilai nilai agama kepada putra putrinya, setiap agama
pasti tidak membenarkan perilaku yang menyimpang. Mengenalkan sejak dini hal hal yang
boleh dan tidak boleh untuk dilakukan menurut agama.
Selain itu, guru di sekolah juga berperan dalam memberikan penyuluhan-penyuluhan mengenai
masalah tersebut dan bahaya yang ditimbulkan. Hal yang paling mendasar untuk mencegah hal
tersebut adalah pendidikan Agama yang cukup.
Untuk anak remaja sendiri agar dapat menyadari hal hal yang dilarang, agar dapat berjuang
untuk menghindari perilaku yang akan menjerumuskan ke dalam tindakan yang tidak
dibenarkan.
Dianjurkan juga supaya tidak salah memilih teman, karena sering juga terjadi salah memilih
teman akan berakiat fatal bagi pergaulan dan tingkah laku kita. Ibarat pepatah kalau kita dekat
dekat penjual parfum maka akan ketempelan bau harumnya, dan juga bila kita dekat dekat
penjual minyak tanah juga akan kecipratan bau minyak tanah. Kekompakan, saling pengertian,
dan keharmonisan antara orang tua dan anak, mudah mudahan dapat menekan terjadinya tingkah
laku yang menyimpang seperti pergaulan bebas yang marak dan nge-trend di kalangan remaja
saat ini, sehingga ketakutan orang tua akan akhlak remaja masa kini dapat dihindari.
Secara rinci langkah untuk menghindari pergaulan bebas dapat ditulis sebagai berikut:
1. Peran Orang Tua
o Menanamkan pola asuh dan hubungan yang baik pada anak sejak prenatal dan balita.
o Membekali anak dengan dasar moral dan agama.
o Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orang tua dan anak.
o Menjalin kerjasama yang baik dengan guru.
o Menjadi tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku maupun dalam hal menjaga
lingkungan yang sehat.
o Menerapkan disiplin yang konsisten pada anak.
o Hindarkan anak dari NAPZA.
2. Peran Guru
o Bersahabat dengan siswa.
o Menciptakan kondisi sekolah yang nyaman.
o Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada kegiatan ekstra
kurikuler.
o Menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga.
o Meningkatkan peran dan pemberdayaan guru BP.
o Meningkatkan disiplin sekolah dan sangsi yang tegas.
o Meningkatkan kerjasama dengan orang tua, sesama guru dan sekolah lain.
o Meningkatkan keamanan terpadu sekolah bekerjasama dengan Polsek setempat.
o Mewaspadai adanya provokator.
o Mengadakan kompetesi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah.
o Meningkatkan deteksi dini penyalahgunaan NAPZA.
o Memberikan motivasi kepada remaja agar jangan sampai terjerumus pada narkoba dan
pergaulan bebas
3. Peran Pemerintah dan Masyarakat
o Menghidupkan kembali kurikulum budi pekerti.
o Menyediakan sarana/prasarana yang dapat menampung agresifitas anak melalui
olahraga dan bermain.
o Menegakkan hukum, sangsi dan disiplin yang tegas.
o Memberikan keteladanan.
o Menanggulangi NAPZA, dengan menerapkan peraturan dan hukumnya secara tegas.
o Lokasi sekolah dijauhkan dari pusat perbelanjaan dan pusat hiburan.
4. Peran Media
o Sajikan tayangan atau berita tanpa kekerasan (jam tayang sesuai usia).
o Sampaikan berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak profokatif).
o Adanya rubrik khusus dalam media massa (cetak, elektronik) yang bebas biaya khusus
untuk remaja.

KESIMPULAN
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang
dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13 18 tahun.
Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum
cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada di masa transisi.
Jenis-jenis kenakalan remaja diantaranya :
1. Merokok
2. Penyimpangan seks
3. Minuman keras
4. Penyalahgunaan narkoba
Penyebab terjadinya kenakalan remaja
1. Faktor Internal
Krisis identitas
Kontrol diri yang lemah
2. Faktor Eksternal
Kondisi keluarga yang kurang harmonis.
Teman sebaya yang kurang baik.
Komunitas/lingkungan untuk mengatasi kenakalan remaja.
Hal-hal yang bias dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja
Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya control diri bisa dicegah atau
diatasi dengan prinsip keteladanan.
Kemauan orang tua membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi
arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja tersebut bergaul.
Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kaskus.co.id/thread/50e823bbe374b46155000010/inilah-fakta-seputar-remaja-
masa-kini/
http://www.duniaremaja.net/fenomena-kehidupan-remaja-1009.html
http://makalahtugaspaper.blogspot.com/2011/04/memprihatinkankah-akhlak-remaja-
masa.html
http://www.kainsutera.com/info-remaja/etika-remaja-saat-ini.html
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2010/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://myvanillatte.blogspot.com/2011/02/faktor-faktor-yang-menyebabkan_06.html

Anda mungkin juga menyukai