Anda di halaman 1dari 19

INDIVIDU, KELUARGA & MASYARAKAT

PERTEMUAN KE 3
Pengertian Individu 

Individu berasal dari kata latin,  “individium”  yang artinya tak  terbagi.
 
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. 
Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari
kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian
yang lebih kecil.

Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri


sendiri.
Individu sebagai mahluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio,
dan rukun. 
• Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang
dapat membedakan antara individu yang satu dengan
yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama 

• Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat


menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam
semesta atau perasaan yang menyangkut dengan
keindahan 
• Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk
mengembangkan diri, mengatasi   segala sesuatu yang diperlukan
dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang
diterima oleh panca indera.

• Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan


manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis,
damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu
manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebut
masyarakat
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang
berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk
kelompok atau masyarakat, Individu tersebut akan
memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok
dimana dirinya bergabung.
Pengertian Keluarga 

Keluarga ( bahasa sangsekerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang


berarti "anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu,
memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban,
tanggung jawab di antara individu tersebut.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga
terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-
masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.
            
          
Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan
berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa
orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti
dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,
esensial dan berkehendak bersama-sama memperteguh
gabungan itu untuk memuliakan masing-masing
anggotanya. 
Pengertian Masyarakat 

Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah


sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar
interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam
kelompok tersebut.

Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab,


musyarak.

Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling


tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan
untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
Ada beberapa pengertian masyarakat menurut beberapa ahli : 

a. Menurut Selo Sumarjan (1974) masyarakat adalah orang-


orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan 

b. Menurut Koentjaraningrat (1994) masyarakat adalah


kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem
adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh
suatu rasa identitas yang sama. 
c. Menurut Ralph Linton (1968) masyarakat adalah setiap kelompok
manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan
mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka
menganggap sebagai satu kesatuan sosial. 

d. Menurut Karl Marx, masyarakat adalah suatu struktur yang menderita


suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi 
e. Menurut Emile Durkheim, masyarakat merupakan suatu
kenyataan objektif pribadi-pribadi yang merupakan
anggotanya. 

f. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt, masyarakat


merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup
bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di
suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok /
kumpulan manusia tersebut
 Tatanan kehidupan, norma-norma yang
mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar
kehidupan sosial dalam lingkungan mereka,
sehingga dapat membentuk suatu kelompok
manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan
yang khas. 
Hubungan Antara Individu, Keluarga,
Dan Masyarakat

 Hubungan individu dengan keluarga


Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga,
yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan
adik.
Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan
yang melekat pada keluarga yang bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada
akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada
dirinya dalam keluarga.
Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap
saling menjunjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu
dan manusia sebagai makhluk sosial.
Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat
hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat
daripada hak individu.
Aspek individu, keluarga, dan masyarakat adalah aspek-aspek
sosial/ budaya yang tidak bisa dipisahkan.
Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan
pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada
individu.
Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya
sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan
masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan
aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan
kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan
mencapai potensinya sebagai manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu
dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam
keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya.
Di samping itu, melalui keluarga pula individu
bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka
mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga.
Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial
individu yang lebih luas.
Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa
yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan
antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat
tentang mana yang lebih dominan.
Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia
belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu
mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa disebut
individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau
untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan
masyarakat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai