Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMALAN SILA KEDUA PANCASILA


“KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Disusun Oleh:

Nama : Kaisha Wafiqah Az Zahrah

NPM : A1C022045

Kelas : 3A

Dosen Pengampu : Edi Hermansyah, S.H., M.H.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia
yang majemuk. Mengapa begitu besar pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negara
Indonesia? Kondisi ini dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas keberadaan
bangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa daerah, pulau, adat istiadat,
kebiasaan budaya, serta warna kulit jauh berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus
dipersatukan.

Pancasila merupakan cerminan dari karakter bangsa dan negara Indonesia yang beragam.
Semua itu dapat terlihat dari fungsi dan kedudukan pancasila, yakni sebagai; jiwa bangsa
Indonesia, kepribadian bangsa, pandangan hidup bangsa, sarana tujuan hidup bangsa
Indonesia, dan pedoman hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, penerapan pancasila dalam
setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sangat penting dan mendasar oleh setiap
warga negara, dalam segala aspek kenegaraan dan hukum di Indonesia. Pengamalan
pancasila yang bauk akan mempermudah terwujudnya tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.

Pancasila, sebagai dasar negara Republik Indonesia, merupakan landasan moral dan
nilai-nilai dasar yang mengatur kehidupan masyarakat. Salah satu Sila dalam Pancasila yang
memiliki peran penting adalah “Kemanusiaan yang adil dan beradab,” yaitu Sila kedua. Sila
ini menekankan pentingnya keadilan sosial, kesetaraan, dan kemajuan yang berkelanjutan
dalam kehidupan masyarakat.

Dalam konteks pengamalan Sila kedua Pancasila, memahami nilai-nilai keadilan,


kesetaraan, dan kemanusiaan adalah penting dalam membentuk karakter dan sikap
masyarakat. Oleh karena itu, laporan praktikum ini bertujuan untuk menyelidiki pengamalan
Sila kedua Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta menganalisis dampaknya pada
keadilan sosial dan kemajuan berkelanjutan dalam masyarakat.

Nilai ini termaktub dalam sila kedua Pancasila, “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.”
Adanya nilai tersebut mengandung makna bahwa kemanusiaan haruslah diutamakan dalam
aktivitas keseharian masyarakat Indonesia. Terlebih lagi negeri ini berdiri di atas berbagai
macam perbedaan, seperti yang tersurat dalam semboyan negara Indonesia, “Bhinneka
Tunggal Ika”.

Nilai kemanusiaan menjamin kita untuk memperlakukan sesama manusia dengan adil
tanpa membedakan suku, ras, golongan, dan agama. Selain itu, dengan nilai kemanusiaan,
maka HAM akan dijunjung tinggi. Dalam konteks negara, Indonesia juga menjamin seluruh
warga negaranya memiliki kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan. Jaminan
ini sebagaimana tercantum dalam Pasal 27 Ayat 1 UUD 1945.

Pasal tersebut berbunyi, “Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum
dan pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya.”

B. Butir-butir Pancasila Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa

1
Nilai kemanusiaan juga menjamin setiap manusia memiliki persamaan derajat. Hal ini
seperti tercantum dalam makna sila kedua menurut Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, yaitu menghargai dan menghormati antar sesama manusia serta memiliki
persamaan derajat. Secara lebih mendetail, pengamalan nilai-nilai pancasila sila kedua
dijabarkan dalam butir-butir sesuai TAP MPR Nomor I/MPR/2003, sebagai berikut:

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya


sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa salira
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
6. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
8. Berani membela kebenaran serta keadilan
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia
10. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

C. Contoh Pengamalan Sila Pertama Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Pengamalan Sila kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang adil dan beradab," tercermin
dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa contoh penerapan Sila kedua
Pancasila dalam kehidupan masyarakat:

1. Keadilan Sosial:
- Pemberian Kesempatan yang Adil: Memberikan akses yang sama terhadap
pendidikan dan pekerjaan bagi semua lapisan masyarakat tanpa membedakan
status sosial atau ekonomi.
- Perlindungan terhadap Hak Asasi: Memastikan hak-hak asasi setiap individu
dihormati dan dilindungi, tanpa memandang latar belakang, agama, atau suku.
2. Tanggung Jawab Sosial:
- Partisipasi dalam Aksi Sosial: Berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti
sumbangan amal, program bantuan bagi masyarakat kurang mampu, atau kegiatan
sukarela.
- Kesadaran akan Lingkungan: Memperhatikan lingkungan sekitar dan menjaga
kebersihan lingkungan untuk kesejahteraan bersama.
3. Kesetaraan dan Keadaban dalam Interaksi Sosial:
- Sikap Menghormati Sesama: Menunjukkan sikap hormat dan adab dalam
berinteraksi dengan siapa pun, tanpa memandang latar belakang atau status sosial.
- Penolakan terhadap Diskriminasi: Menolak segala bentuk diskriminasi, baik itu
berdasarkan ras, agama, gender, atau latar belakang lainnya.
4. Penghormatan terhadap Keragaman Budaya dan Kepercayaan:

2
- Partisipasi dalam Perayaan Budaya: Menghormati dan turut serta dalam perayaan
budaya serta keagamaan dari kelompok atau komunitas yang berbeda.
- Menghargai Perbedaan: Memiliki kesadaran untuk menghargai perbedaan budaya,
agama, dan keyakinan sebagai kekayaan bersama.

Pengamalan Sila kedua Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mencakup upaya


menjunjung tinggi keadilan, kesetaraan, tanggung jawab sosial, serta sikap yang beradab dan
menghormati sesama. Hal ini merupakan pondasi bagi terciptanya masyarakat yang adil,
berkeadaban, dan berdaya maju.

Gambar 1. Kegiatan berbagi sesama


Gambar 2. Memberi Santunan ke Anak Yatim

Pada gambar 1 dan 2 dapat dilihat itu merupakan pengamalan sila kedua pancasila. Pada
gambar 1 merupakan kegiatan berbagi sesama dalam bentuk makanan setiap jumat, hal ini
merupakan salah satu kegiatan kemanusiaan di lingkungan masyarakat. Pada gambar 2 juga
merupakan kegiatan kemanusiaan yaitu memberi santunan kepada anak yatim di suatu panti

3
asuhan. Pada gambar 1 dan 2 memiliki arti konten yang sama yaitu kegiataan kemanusiaan di
lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan berbagi sesama dan memberi santunan kepada anak yatim disebut kegiatan
kemanusiaan karena kegiatan ini adalah tindakan yang mencerminkan empati dan kepedulian
terhadap sesama manusia. Terdapat beberapa alasan pendukung mengapa kegiatan berbagi
sesama dan memberi santunan kepada anak yatim dikategorikan sebagai kemanusiaan yaitu
dapat mengurangi penderitaan, penghargaan terhadap hidup manusia, sekarela tanpa pamrih,
tidak memandang status atau latar belakang dari penerima bantuan, penanggulangan krisis
atau kebutuhan mendesak.

Gambar 3. Kegiatan donor darah

Pada gambar 3 juga merupakan kegiataan kemanusiaan yaitu kegiatan donor darah.
Kegiatan donor darah ini sendiri disebut sebagai kegiatan kemanusiaan karena melibatkan
tindakan sukarela yang dilakukan oleh individu untuk membantu sesama manusia dalam
situasi darurat atau kebutuhan medis. Terdapat beberapa alasan pendukung mengapa kegiatan
donor darah ini dikategorikan sebagai kemanusiaan yaitu dapat menyelamatkan nyawa orang
lain, sukarela tanpa pamrih, kebutuhan mendesak, mendukung perawatan medis, dan tidak
memandang status atau latar belakang dalam kegiatan ini.

Dalam konteks kemanusiaan, kegiatan donor darah adalah tindakan konkret yang
menunjukkan solidaritas, empati, dan kepedulian terhadap sesama manusia. Kegiatan ini
membantu menciptakan masyarakat yang peduli dan mendukung upaya penyelamatan nyawa
dan perawatan medis bagi individu yang membutuhkannya.

D. Kesimpulan

Pengamalan Sila Pertama Pancasila di lingkungan sehari-hari berjalan dengan baik yang
artinya masyarakat Indonesia telah mengamalkan Sila Kedua Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam rangka menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, memiliki rasa empati
dan kepedulian terhadap sesama, serta nilai-nilai yang terkandung dalam sila pancasila yang
kedua lainnya.

E. Saran
4
Seluruh masyarakat harus mematuhi prinsip dasar dan nilai-nilai dalam Pancasila
terutama untuk Sila Kedua. Masyarakat Indonesia harus mengamalkan sila kedua karena
dengan ini hak-hak akan kemanusiaan akan terpenuhi dan adanya sikap empati dan tanggung
jawab dalam diri masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai