Anda di halaman 1dari 34

SEMANTIK

Ananda Shafa’ Nabilah (1805115107)


Nur Kholifah (1805115114)
Nova Dwi Prasanti (1805115123)
Saramita Nainida (1805115126)
Pengertian

Semantik dalam
Bidang Semantik Manfaat
Linguistik

Jenis
Pengertian Semantik
Kata semantik dalam bahasa Indonesia (Inggris:
semantics) berasal dari bahasa yunani sema (kata
benda yang berarti “tanda” atau lambang”. Kata
kerjanya adalah semaino yang berarti “menandai”
atau “melambangkan”.

Kata semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang


makna atu tentang arti, yaitu salah satu dari tiga tataran
analisis bahasa: fonologi, gramatika, dan semantik.
Manfaat Semantik

Pengentahuan semantik akan memudahkan dalam


memilih dan menggunakan kata dengan makna yang
tepat dalam menyampaikan informasi kepada
masyarakat umum. Tanpa pengetahuan akan konsep-
konsep polisemi, homobimi, denotasi, konotasi, dan
nuansa-nuansa .
Jenis Semantik
Semantik Gramatikal
Semantik Leksikal
Semantik Maksud
Semantik dalam Studi Linguistik

• Menurut Aristoteles (384-322 SM) seorang sarjana


bangsa yunani sudah menggunakan istilah makna.
Dalam artian ini memiliki dua macam makna, yaitu
(1) makna yang hadir dari kata itu sendiri secara
otonom, (2) makna yang hadir sebagai akibat
terjadinya proses gramatika.
• Menurut Plato (429-347) menyatakan bahwa bunyi-
bunyi bahasa secara implicit juga mengandung
makna.
Dalam perkembangan pada tahun 1825 C.
Chr.Reisig, seorang sarjana Jerman.
Mengemukakan konsep mengania gramatika,
terdiri dari tiga unsur utama, yaitu:

• Semasiologi
• Sintaksis
• Etimologi
Makna dan
Masalahnya

Tanda, Lambang,
Pengertian
Konsep, dan
Makna
Definisi

Informasi Maksud
Pengertian Makna
Untuk dapat memahami apa disebut makna
atau arti. Hubungan antara lambang bunyi
dengan acuannya. Unsur dari sebuah kata atau
lebih tepat sebagai gejala-dalam-ujaran.
Informasi
Merupakan sesuatu yang diluar ujaran
dilihat dari segi objeknya atau yang
dibicarakan.

Maksud
Sesuatu yang diluar ujaran dilihat dari segi
si pengujar, orang yang berbicara, atau pihak
subjeknya.
Tanda, Lambang, Konsep, dan Definisi

• Tanda dalam bahasa Indonesia pertama-tama adalah berarti


‘bekas’.
• Lambang adalah tidak memberi tanda secara langsung,
melainkan sesuatu yang lain.
• Konsep adalah suatu hal umum menjelaskan atau menyusun
suatu peristiwa, objek, situasi, ide, atau akal pikiran dengan
tujuan untuk memudahkan komunikasi antar manusia dan
memungkinkan manusia untuk berpikir lebih baik.
• Definisi yaitu suatu batasan atau arti, bisa juga
dimaknai kata, frasa, atau kalimat yang
mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama
dari orang, benda, proses, atau aktivitas.
Penamaan dan Pendefisian
Penamaan dan pendefisian merupakan dua buah
proses pelambangan suatu konsep untuk
mengacu kepada sesuatu referen yang berada
di luar bahasa.
Penamaan atau Penyebutan
Terhadap Kata dalam leksikon
Bahasa Indonesia
• Peniruan bunyi
Dalam bahasa Indonesia ada sejumlah kata yang
terbentuk sebagai hasil peniruan bunyi.
Maksudnya, nama – nama benda atau hal
dibentuk berdasarkan bunyi dari benda tersebut
atau suara yang ditimbulkan oleh benda tersebut.

Contoh : Binatang tokek diberi nama seperti itu


karena bunyinya “tokek, tokek”.
• Penyebutan Bagian
Dalam bidang kesustraan ada istilah pars
prototo yaitu gaya bahasa yang menyebutkan
bagian dari suatu benda atau hal, padahal yang
dimaksud adalah keseluruhannya.

Contoh : kata [kepala] → Kalimat; setiap kepala


menerima bantuan seribu rupiah.
• Penyebutan Sifat Khas
Hampir sama dengan pars prototo yaitu
penamaan sesuatu benda berdasarkan sifat
yang khas yang ada pada benda itu.

Contoh :
Orang yang kulitnya hitam → si hitam
Orang yang kepalanya botak → si botak
• Penemu dan Pembuat
Banyak nama benda dalam kosakata bahasa
Indonesia yang dibuat berdasarkan nama
penemunya, nama pabrik pembuatannya, atau
nama dalam peristiwa sejarah. Nama-nama benda
yang demikian disebut dengan istilah appelativa.
Contoh :
Volt (nama satuan kekuatan aliran litrik) →
Alessandro Volta
Braille (sejenis sistem tulisan sentuh yang
digunakan oleh orang buta) → Louis Braille
• Tempat Asal
Sejumlah nama benda dapat ditelusuri berasal nama
tempat asal benda tersebut.

Contoh :
Magnet berasal dari nama tempat Magnesia
Kenari (sejenis burung) berasal dari nama Pulau
Kenari di Afrika
Sarden (ikan) berasal dari nama Pulau Sardinia di
Italia.
• Bahan
Ada sejumlah benda yang namanya diambil dari
nama bahan pokok benda tersebut.

Contoh :
Kaca (nama bahan) → Kaca mata, kaca jendela,
kaca spion, dan kaca mobil.
Bambu (nama bahan) →Bambu runcing (nama
senjata)
• Keserupaan
Dalam praktik berbahasa banyak kata yang
digunakan seacara metaforis. Artinya kata
tersebut digunakan dalam suatu ujaran yang
maknanya dipersamaan atau diperbandingkan
dengan makna leksikal dari kata tersebut.

Contoh :
Kaki (alat penopang beridirinya tubuh) pada
frase kaki meja dan kaki kursi.
Kaki (terletak bagian bawah) pada frase kaki
gunung.
• Pemendekan
Dalam perkembangan bahasa terakhir ini banyak kata-
kata dalam bahasa Indonesia yang terbentuk sebagai
hasil penggabungan unsur-unsur huruf awal atau suku
kata dari beberapa kata yang digabungkan menjadi satu.

Contoh :
ABRI → Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Monas → Monumen Nasional
Depnaker → Departemen Tenaga Kerja
• Penamaan Baru
Kata-kata atau istilah-istilah yang sudah ada itu perlu
diganti dengan kata-kata baru, atau sebutan baru,
karena dianggap kurang tepat, tidak rasional, kurang
halus, atau kurang ilmiah.

Contoh :
Turisme → Pariwisata
Turis → Wisatawan atau pelancong
Piknik → Darmawisata
Jongos atau babu → Pembantu rumah tangga atau
pramuwisma
Gelandangan → Tunawisma
Pelacur → Tunasusila
• Pengistilahkan
Istilah sebagai hasil pengistilahkan dengan nama
sebagai hasil penamaan. Istilah makna yang tepat
dan cermat serta digunakan hanya untuk satu
bidang tertentu, sedangkan nama masih bersifat
umum karena digunakan tidak dalam bidang
tertentu.

Contoh :
Kata <telinga> dan <kuping> sebagai nama
dianggap bersinonim.
• Pendefinisian adalah usaha yang dilakukan
dengan sengaja mengungkapkan dengan kata-
kata akan suatu benda, konsep, proses,
aktivitas, peristiwa, dan sebagainya.

Contoh :
Kata ayah didefinisikan dengan kata bapak.
Tinta didefinisikan dengan kata air.
JENIS MAKNA
• Makna Leksikal • Makna Konseptual
• Makna Gramatikal • Makna Asosiatif
• Makna Referensial • Makna idiomatikal
• Makna Nonreferensial • Peribahasa
• Makna Denotatif • Makna Kias
• Makna Konotatif • Makna Lokusi
• Makna Kata • Makna Ilokusi
• Makna Istilah • Makna Perlokusi
• Makna Leksikal dan Makna Gramatikal

Leksikal adalah bentuk ajektif yang diturunkan dari


bentuk nomina leksikon (vokabuler, kosa kata,
perbendaharaan kata). Makna leksikal dapat diartikan sebagai
makna yang bersifat leksikon, bersifat leksem, atau bersifat
kata.

Contoh :
Tikus (binatang pengerat yang dapat menyebabkan timbulnya
penyakit tifus ) → Tikus itu mati diterkam kucing.
Tikus (perbuatan manusia mirip dengan perbuatan tikus) →
Yang menjadi tikus di gudang kami ternyata berkepala hitam.
Gramatikal adalah makna yang hadir
sebagai akibat adanya proses gramatika seperti
proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses
komposisi. Proses afiksasi awalan ter- pada
kata angkat dalam kalimat Batu seberat itu
terangkat juga oleh adik melahirkan makna
‘dapat’, dan dalam kalimat Ketika balok itu
ditarik, papan itu terangkat ke atas melahirkan
makna gramatikal ‘tidak sengaja’.
• Makna Referensial dan Nonreferensial
Referensial yaitu sesuatu di luar bahasa
yang diacu oleh kata itu maka kata tersebut
disebut kata bermakna referensial.
Kata dan termasuk kata yang
bermakna referensial karena keduanya sejenis
dengan perabot rumah tangga yang disebut
“meja” dan “kursi”. Sebaliknya kata karena
dan tetapi tidak mempunyai referen. Jadi, kata
karena dan tetapi termasuk kata yang
bermakna nonreferensial.
• Makna Denotatif dan Konotatif
Perbedaan makna denotatif dan konotatif
didasarkan pada ada atau tidak adanya “nilai
rasa” (istilah dari Slametmulyana, 1964) pada
sebuah kata. Setiap kata, terutama yang disebut
kata penuh, mempunyai makna denotatif, tetapi
tidak setiap kata itu mempunyai makna konotatif.

Contoh :
Kata perempuan mempunyai nilai rasa yang
‘rendah’ sedangkan kata wanita mempunyai rasa
yang ‘tinggi’.
Makna Kata dan Makna Istilah
Perbedaan adanya makna kata dan makna istilah
berdasarkan ketepatan makna kata itu dalam
penggunaanya secara umum dan secara khusus.

Makna kata : bersifat umum


Makna istilah : memiliki makna tetap dan pasti

Contoh :
Kata ‘tahanan’ itu bersifat umum akan tetapi istilah
dibidang hukum makna ‘tahanan’ itu sudah pasti.
• Makna konseptual adalah makna yang sesuai
dengan konsepnya, makna yang sesuai dengan
referennya, dan makna yang bebas dari asosiasi
atau hubungan apa pun.
• Makna asosiatif adalah makna yang dimiliki
sebuah kata berkenaan dengan adanya hubungan
kata itu dengan keadaan di luar bahasa.

Contoh :
Kata melati berasosiasi dengan makna ‘suci’, atau
‘kesucian’
Makna Idiomatikal dan Pribahasa
• Idiomatikal → makna sebuah satuan bahasa
(kata, frase, maupun kalimat) yang
“menyimpang” dari makna leksikal.
Idiom penuh maknanya tidak dapat diramalkan.
• Pribahasa bersifat memperbandingkan atau
mengumpamakan maka lazim juga disebut
perumpamaan.
Peribahasa maknanya masih dapat diramalkan.
• Makna Kias
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan
W.J.S Poerwadarminta ada digunakan istilah arti
kiasan yakni sebagai oposisi dari arti sebenarnya.
Bentuk ujaran dan makna yang diacu ada
hubungan kiasan, perbandingan atau persamaan.

Contoh :
Gadis cantik disamakan dengan bunga; matahari
yang menyinari bumi pada siang hari disamakan
dengan raja dan sebagainya.
Makna Lokusi, Ilokusi, dan
Perlokusi
• Makna lokusi adalah makna yang dinyatakan
dalam ujaran, makna harfiah, atau makna apa
adanya.
• Makna ilokusi adalah makna seperti yang
dipahami oleh pendengar.
• Makna perlokusi adalah makna seperti yang
diinginkan oleh penutur

Contoh :
Kalau seseorang kepada tukang afdruk foto di
pinggir jalan bertanya, “Bang, tiga kali empat,
berapa?”
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai