Oleh:
Medan
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah
tentang Karya Sastra Angkatan 45 ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Kami juga berterimakasih kepada
Ibu Dosen HIJRAH PURNAMA SARI ARIGA S.pd.M.si selaku dosen mata kuliah Sejarah
kesusteraan Indonesia.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Kesusteraan
Indonesia. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Tim penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini semata-mata
karena keterbatasan yang kami miliki sebagai seorang mahasiswa. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang positif dan membangun dari semua pihak agar makalah
ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Besar harapan kami tim penulis, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kami pada
khususnya dan bagi masyarakat pembaca pada umumnya.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHUALUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................................3
BAB III
A.KESIMPULAN......................................................................................................10
B.SARAN..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sejarah satra merupakan cabang ilmu satra yang
mempelajari pertumbuhan dan perkembangan sastra suatu bangsa. Misalnya,sejarah sastra
bahasa Indonesia, sejarah sastra jawa, dan sejarah sastra bahasa inggris. Dengan pengertian
dasar itu, tampak bahwa objek sejarah adalah segala peristiwa yang terjadi pada rentang masa
pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa. Telah disinggung bahwa sejarah sastra itu
biasanya menyangkut karya sastra, pengarang, penerbit, kritik, dan lain-lain.
Karya-karya angkatan 45 yang kami baca dan ketahui pada saat sekarang ini bukanlah ada
dengan sendirinya. Karya-karya tersebut merupakan hasil pemikiran dan imajinasi para
sastrawan yang terdesak oleh tantangan zaman pada masa itu .Yaitu, masa penduduk jepang
dan masa revolusi Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui bahwa bangsa jepang adalah bangsa terakhir menjajah sampai
akhirnya Indonesia meraih kemerdekaan. Para satrawan yang ada pada masa ini selain ikut
berjuang dengan fisik dalam perang kemerdekaan mereka juga menyibukan diri untuk
mencoba merumuskan dan mencari orientasi pada berbagai kemungkinan bangunan
kebudayaan bagi Indonesia kedepan.Setelah merdeka Indonesia memasuki erarevolusi yakni
masa pembaharuaan baik dari segi pemerintaan, social, budaya ,dan kenegaraan. Hal ini juga
memberi dampak pada sastrawan dan hasil karya sastra mereka pada saat itu. Sehingga
angkatan 45 memiliki konsepsi estetik tersendiri.
B.RUMUSAN MASALAH
3.Menyebutkan para sastrawan angkatan 45 dan menunjukan hasil-hasil karya para sastrawan
di angkatan 45.
C.TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Angkatan 45 tidak dapat dilepaskan dari lingkungan kelahiranya, yakni masa penduduk
jepang dan masa revolusi Indonesia. Perjuangan bangsa mencapai titik puncak pada
Proklamasi 17 Agustus 1945 beserta gejolak politik yang mengawali maupun
mengikutinya,member pengaruh sangat besar pada corak sastra. Generasi yang aktif pada
masa revolusi 45 dipaksa oleh keadaan untuk merumuskan diri dan tampil menjawab
tantangan-tantangan zaman yang mereka hadapi. Selain ikut berjuang secara fisik dalam
perang kemerdekaan, mereka juga menyibukkan diri untuk merumuskan dan mencari
orientasi pada berbagai kemungkinan bangunan kebudayaan bagi Indonesia kedepan.
Latar bealakang perubahan politik yang sangat mendadak pada masa pendudukan jepang
(1942-1945) menjadi awal kelahiran karya sastra angkatan 45. Kehadiran angkatan 45 serta
karya sastra Angkatan 45 meletakan pondasi kokoh bagi sastra Indonesia, karena angkatan
sebelumnya dinilai tidak memiliki jati diri ke-indonesiaan.Jika Angkatan Balai Pustaka dinilai
tunduk pada”Volkslectuur”, lembaga kesustraan colonial Belanda, dan Angkatan Pujangga
Baru dinilai menghianati identitas bangsa karena terlalu berkiblat ke Barat,maka Angkatan 45
adalah reaksi penolakan terhadap angkatan-angkatan tersebut.
Sebagai salah satu hasil dari pergolokan,karya sastra Angkatan 45 menjadi sebuah karya
yang lahir dengan identitas baru yang penuh kontrovensia.Kehadiranya sebagai pendobrak
nilai-nilai serta aturan-aturan sastra terdahulu membuat karya sastra Angkatan 45 menjadi
pusat perhatiaan para sastrawan. Para satrawan penggerak karya sastra Angkatan 45 adalah
mereka yang menaruh perhatiaan besar pada karya sastra Indonesia.Mereka seolah ingin lepas
dari pengaruh asing yang saat itu masih kuat pengaruhnya terhadap karya sastra Indonesia.
3
Nama angkatan 45 sendiri dimunculkan oleh Rosihan Anwar pertama kali pada lembar
kebudayaan “Gelanggang”.Sejak itu,penamaan yang dibuat Rosihan Anwar diakui dan
disepakati banyak kalangan sebagai nama angkatan sastra periode 40 an.
4
C.Karakteristik Karya Angkatan 45
Bercorak lebih realistic disbanding karya Angkatan Pujangga Baru yang romantik-
idealistik.
Pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-budaya mewarnai karya sastrawan
Angkatan 45.
Bahasa lugas,hidup dan berjiwa serta bernilai sastra.
Sastrawannya lebih berjiwa patriotik.
Bergaya ekspresi dan revolusioner(H.B.Yassin).
Bertujuan universal nasionalis.
Bersikap praktis.
Sikap sastrawannya”tidak berteriak tetapi melaksanakan”.
Pemisahan konsep sastra dan visi inilah yang kemudian dijadikan banyak pengamat sastra
sebagai cirri utama Angkatan 45 dibandingkan angkatan sebelumnya. H.B Jassin dalam
banyak tulisannya mengemukakan terhadap pemisahan yang tegas antara konsepsi sastrawan
Pujangga Baru dengan konsepsi sastrawan generasi 45. Andaian ini pulalah yang dianut dan
dipercayai banyak sastrawan angkatan 45.
Karya sastra Angkatan 45 memiliki kedekatan yang intim dengan realitas politik.Ini
sangat berbeda dengan karya sastra Angkatan Pujanggan Baru yang cenderung romantic-
idealistik. Karena lahir dalam lingkungan yang keras dan memprihatinkan karya sastra
Angkatan 45 lebih terbuka, pengaruh unsur sastra asing lebih luas dibandingkan angkatan
lebih luas dibandingkan angkatan sebelumnya, isinya bercorak realis dan naturalis,
5
meninggalkan corak romantic, sastrawan periode lebih individualism, dinamis dan
kritis,adanya penghematan kata dalam karya,l ebih ekspresif dan spontan, terlihat sunusme
dan sarkasme ,didominasi puisi dan prosa berkurang.
Pada periode Angakatan 45 berkembang jenis-jenis sastra puisi, cerita pendek, novel dan
drama. Keadaan perang pada saat itu mempengaruhi penciptaan sastra dalam permasalahan
dan gayanya. Ada beberapa ciri stuktur estetik Angakatan 45 baik pada karya sastra puisi
maupun prosa. Pada karya sastra puisi cirri stuktur estetiknya yaitu,pertama ,puisinya bebas ,
tidak terikat pada pembagian bait,jumlah barris dan persajakan. Kedua, gaya aliranya
ekspresionisme dan realism. Ketiga, pilihan kata(diksi untuk mencerminkan pengalaman batin
yang dalam dan untuk intensitas arti. Keempat, gaya sajaknya prismatic dengan kata-kata
ambigu dan simbolik, hubungan baris-baris dan kalimat-kalimat implicit. Kelima, gaya
peryataan pikiranya berkembang yang nantinya menjadi gaya sloganis. Keenam, gaya ironi
dan sinisme menonjol.
Pada karya sastra prosa,cirri struktuk estetiknya adalah banyak alur sorot balik, walaupun
ada juga alur luru, digresi dihindari sehingga alurnya padat, pada penokohan analisis fisik
tidak depentingkan, yang ditinjolkan analisis kejiwaan, tetapi tidak dengan analisis langsung
melalinkan dengan cara dramatik melalui arus kesadaran dan percakapan antara tokoh, banyak
menggunakan gaya ironi dan sinisme, gaya realisme dan naturalisme menggambarkan
kehidupan sewajarnya secara mimetik.
Inilah ciri struktur estetik dari karya sastra puisi dan prosa Angkatan 45, yang membuat
karya sastra Angkatan 45 menjadi karya sastra yang fenomenal dalam sejarah sastra
Indonesia.
Para sastrawan yang menjadi motor dan pelopor angkatan 45 adalah para pencipta karya
sastra Angkatan 45 yang begitu fenomenal di dunia sastra. Mereka adalah:
6
Sastrawan kelahiran Medan,26 juli 1992 dan tutup usia di Jakarta.28 April 1949 ini tumbuh
menjadi legenda. Banyak kalangan yang menjadikan hari kematiaannya sebagai hari sastra
nasional.
Masa-masa kehadiran Chairil Anwar adalah masa-masa yang menarik untuk menciptakan
karya sastra. Karena pada masa itu,secara sosial merupakan masa revolusioner Indonesia dari
bangsa terjajah menujuh gairah kemerdekaan dari sebuah bangsa yang mudah. Selain itu
Chairil juga tumbuh dalam sebuah komunitas Alisyahbana muda yang membara, menolak
ketentraman lama. Di sana, tradisi silam ditolak tegas serta dianggap mandul dan
membekukan.
Sajak-sajak Chairil sendiri tidaklah banyak jumlahnya dan tidak semuanya berkualitas
namun cukup banyak sajak-sajak yang hingga kini menunjukan kualitas yang prima. Chairil
Anwar menjadi masyhur lewat sajak-sajak “Aku”,”Perjanjian dengan Bung
Karno”,Diponogoro”,”siap sedia”,dan”karawang bekasi”. Dikalangan kritikus, Chairis juga
dipuji berkat sajak-sajaknya yang indah seperti”Senja di Pelabuhan Kecil”,”Derai-derai
Cemara”,”kawanku dan aku”serta”Cinta Jauh di Pulau”.
Karya sastra Chairil Anwar di pengaruhi oleh sastrawan dunia seperti Rainer N.Rilke,
W.H Auden, Archibald Macleish, H.Marsman, J.Slawurhoff dan Edgar Duperron.H.J jassin
adalah orang yang ikut dalam mempopulerkan karya-karya Chairil Anwar. Faktor penting
yang menjadikan Chairi legenda adalah gaya hidupnya yang bohemian dan kenyataan bahwa
ia mati muda. Chairi bias dianggap sebagai sosok seniman optima performa dalam citra
romantik.
2.Idrus
Idrus mulai menulis berupa sketsa-sketsa, cerpen dan naskah sandiwara. Tulisan-
tulisannya hampir semuannya berupa laporan pandangan mata.
7
Namun, beberapa di diantaranya boleh dikatakan mencermikan perjalanan pandangan
mengenai hidup dan berbagai persoalan.
Idrus banyak dipengaruhi oleh pengarang-pengarang Rusia seperti IIya Ehrenburg dan
Vsevolod Ivanov. Karya-karya dari Idrus diantarnya,sketsa”Coret-coreet di Bawah Tanah”.
Sandiwara Ave Maria, Keluarga surono, Lukisan Pujanggga, Kejahatan Membalas Dendam,
Dr.Bhisma dan Jibaku Aceh.
3.Asrul Sani
Asrul Sani lahir di Rao,Sumatera Barat,10 Juni 1927. Menempuh pedidikan di HIS
Bukittinggi, KWS di Jakarta,Taman Dewasa, Perguruaan Taman Wisata Jakarta, Sekolah
Dokter Hewan Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Indonesia Bogor, Akademi
Seni Drama di Amsterdam, USC, Dapertemen of Cinema di Los Angeles.
Asrul sani menjelajahi berbagai bidang kesenian,mulai dari sastra hingga film, mulai dari
esai hingga sinetron. Gaya sajaknya dipelopori oleh Chiril Anwar. Karya Skenario Asrul Sani
diantaranya Burung Camar, pintu tertutup, Monserrat, dan Yerma. Naskah dramanya yang
telah terbit sebagai buku adalah Naga Bonar dan Mahkamah.
4.Sitor Situmorang
8
5.Muhammad Ali
Dalam hal bersajak Toto Sudarto Bactiar secara struktur dan pengolahan bahanya tidak
jauh berbeda dengan Chairil Anwar. Perbedaan yang terlihat cukup jelas pada sikap dan cara
pandang mereka terhadap kehidupan.Sajak-sajak yang diciptakan Toto antara lain Gadis
Peminta-minta, ibu kota senja, malam laut, Tentang Kemerdekaan, dan Pahlawan Tak
Dikenal.
9
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Karya sastra Angkatan 45 lahir pada masa peralihan bangsa yaitu dari masa penjajahan
Jepang menuju kemerdekaan. Pada Angkatan 45 karya sastra didominasi oleh puisi, prosa
tampak berkurang.Konsepsi estetik Angkatan 45 tergambar dalam”Surat kepercayaan
Gelanggang”
Para penggerak Angkatan 45 yaitu para sastrawan yang ada pada masa itu seperti
Chairil Anwar, Idrus,Asrul Sani, Sitor Situmorang, Muhammad Ali, Toto Sudarto Bachtiar.
Para sastrawan Angkatan 45 ini memiliki cirri khas masing-masing.
B.Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
(Online)http://jafarudinbastra.blogspot.com/2012/06/sejarah-sastra-indonesia.html,diakses
pada tanggal 30 Oktober 2017
(Online)http://susdamitasyaridomo.blogspot.com/2012/10/makalah-kelahiran-dan-
konseptik.html,diakses pada tanggal 30 Oktober 2017
11