4C
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita selalu panjatkan atas kehadiran Allah SWT atas segala nikmat yang
telah diberikan kepada kita semua sehingga penulisan makalah dengan judul" FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN KELAS " selesai pada waktunya.
Sholawat serta salam selalu kita curahkan kepada panutan dan tauladan hidup kita,
yakni Baginda Rasulullah SAW yang telah membawa hidup kita dari zaman kegelapan ke
zaman terang benderang.
Dalam penulisan makalah ini penulis tidak dapat menyelesaikan masalah ini tanpa
adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis sangat berterima kasih kepada ibu
Nur Atikoh, M.Pd. Selaku dosen mata kuliah MANAJEMEN DISPLAY di MI dan kepada
teman-teman yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini. Sungguh merupakan
suatu kebahagiaan dari penulis apabila makalah ini bisa terpakai sebagaimana fungsinya, dan
pembacanya dapat mengerti dengan jelas apa yang dibahas di dalamnya .
Tidak lupa juga penulis menerima kritikan dan saran yang membangun, yang sangat
diharapkan demi memperbaiki pembuatan makalah. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Kondisi Sosio-Emosional
Kondisi sosio emosional dalam kelas akan mempunyai pengaruh yang
cukup besar terhadap proses belajar mengajar, kegairahan siswa dan efektifitas
tercapainya tujuan pengajaran. ( Yusran kapludin : 2018 )
Perkembangan sosial emosional merupakan proses dimana anak
belajar beradaptasi untuk memahami situasi dan emosi dalam berinteraksi
dengan orang-orang di sekitarnya, mendengarkan, mengamati dan meniru apa
yang mereka lihat. Perkembangan sosial emosional juga sangat sensitif bagi
anak-anak untuk memahami perasaan satu sama lain dengan berinteraksi
dalam kehidupan sehari-hari. Karena perkembangan manusia sendiri
merupakan proses yang kompleks, yang dapat dibagi menjadi empat ranah
utama, yaitu perkembangan fisik, intelektual yang termasuk kognitif dan
bahasa, serta emosi dan sosial, yang di dalamnya juga termasuk perkembangan
moral. Hal ini merupakan suatu proses dimana anak-anak belajar untuk
menyesuaikan diri dengan norma, moral dan tradisi masyarakat saat ini.
(Azizatul Liyanti : 2022 ) .
Adapun ciri-ciri penampilan emosi pada anak menurut Hurlock
ditandai oleh intensitas yang tinggi, sering kali ditampilkan, bersifat
sementara, cenderung mencerminkan individualitas, bervariasi seiring
2
meningkatnya usia, dan dapat diketahui melalui gejala perilaku. Beberapa pola
emosi yang dijelaskan Hurlock yang secara umum terdapat pada diri anak,
yaitu:
1) Rasa Takut
Ketakutan berfokus pada bahaya dengan cara yang sama seperti
kita takut pada kegelapan dan imajinatif yang terkait dengan
kegelapan, kematian atau cedera, kilat guntur, dan karakter seram yang
ditemukan di dalamnya seperti buku dongeng, film, televisi, kartun.
Dan anak-anak memiliki sedikit kesempatan untuk beradaptasi dengan
situasi. tapi bersama perkembangan mental dan bertambahnya usia
anak, mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
2) Rasa Marah
Pada dasarnya kemarahan seseorang dapat disebabkan oleh
berbagai rintangan, Misalnya, hambatan untuk gerakan yang
diinginkan anak, hambatan untuk keduanya yaitu berasal dari orang
lain atau dari ketidakmampuan mereka. Seperti, hambatan terhadap
kegiatan yang ada, dan banyak lagi yang dapat menyebabkan
kemarahan.
3) Rasa Cemburu
Kecemburuan adalah reaksi normal terhadap hilangnya cinta
nyata, imajiner, atau terancam kehilangan cinta sayang. Kecemburuan
dapat dipicu oleh kemarahan yang memicu sikap menjadi jengkel dan
fokus pada orang lain. sering menjadi pola kecemburuan muncul dari
rasa takut dikombinasikan dengan kemarahan.
4) Kesedihan
Anak dapat merasakan kesedihan itu keadaan yang sudah biasa
di alami dan sudah umum, namun hal ini memiliki beberapa alasan
kenapa anak merasakan kesedihan. (1) Para orangtua, guru, dan orang
dewasa lainnya yang berusaha mengamankan anaknya dari bahaya atau
gangguan yang dapat menyelakai dirinya, (2) Anak-anak terutama saat
masih kecil karena daya ingat anak itu sangat tajam namun terkadang
mudah terlupakan saat sudah mendapatkan hadiah atau yang lain, (3)
Mengganti suatu barang yang telah hilang dengan hal ini mungkin
3
kesedihan anak lebih berkurang karena barang yang hilang sudah di
ganti dengan yang baru.
5) Keingintahuan
Anak-anak biasanya lebih cenderung keingintahuannya karena
mungkin anak merasakan hal aneh dan suatu perilaku yang
membuatnya binggung mungkin karena seseorang yang di dekatnya
menyembunyikan sesuatu atau tingkahnya berbeda dan anak tersebut
ingin mencari pengalaman atau ingin bergabung bersama teman
lainnya.
6) Kegembiraan
Kegembiraan adalah keadaan pikiran atau perasaan yang
ditandai dengan rasa senang, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau
kesenangan yang intens dan penuh dengan kebahagiaan.
7) Kasih Sayang
Kasih sayang adalah reaksi emosional terhadap seseorang atau
binatang atau benda. Hal ini menunjukan perhatian yang hangat dan
memungkinkan terwujud dalam bentuk fisik atau kata-kata verbal
(imam Gunawan : 2019 ).
3. Kondisi Organisasional
Kegiatan rutin yang secara organisasional dilakukan baik tingkat kelas
maupun tingkat sekolah akan dapat mencegah masalah pengelolaan kelas.
Dengan kegiatan rutin yang telah diatur secara jelas dan telah
dikomunikasikan kepada semua siswa secara terbuka sehingga jelas pula bagi
mereka, akan menyebabkan tertanamnya pada diri setiap siswa kebiasaan yang
baik. Di samping itu mereka akan terbiasa bertingkah laku secara teratur dan
penuh disiplin pada semua kegiatan yang bersifat rutin itu. ( Yeni Asmara,
Dina Sri Nindianti: 2019 ) .
4
2.2 Contoh dari faktor faktor yang mempengaruhi manajemen kelas
1) Lingkungan fisik
Berikut contoh lingkungan fisik yang mempengaruhi manajemen kelas
menurut ( Karwati : 2015 ).
a) Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
Ruangan tempat belajar harus memungkinkan semua
peserta didik bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan, dan
saling mengganggu pada saat melaksanakan aktivitas belajar.
b) Pengaturan tempat duduk
Dalam mengatur tempat duduk yang terpenting adalah
memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru
dapat mengontrol tingkah laku peserta didik.
c) Ventilasi dan pengaturan cahaya
Suhu, ventilasi, dan penerangan (kendati pun guru sulit
mengatur karena sudah ada) adalah hal yang penting untuk
terciptanya suasana belajar yang nyaman. Oleh karena itu,
ventilasi harus cukup menjamin kesehatan peserta didik.
d) Pengaturan penyimpanan barang-barang
Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus
yang mudah dicapai jika segera diperlukan atau dipergunakan
untuk kepentingan belajar.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penciptaan lingkungan fisik
tempat belajar adalah kebersihan dan kerapian. Seyogyanya guru dan
peserta didik turut aktif dalam membuat keputusan mengenai tata
ruang, dekorasi dan sebagainya. ( Mohammad Syahidul Haq : 2021).
2) Kondisi sosio-emosional
a) Tipe kepemimpinan
Peranan guru dan tipe kepemimpinan guru akan
mewarnai suasana emosional di dalam kelas. Apakah guru
5
melaksanakan kepemimpinannya dengan demokratis, otoriter,
atau adaptif. Semuanya memberi dampak kepada peserta didik.
b) Sikap guru
Sikap guru dalam menghadapi peserta didik yang
melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap sabar dan tetap
bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku peserta
didik akan dapat diperbaiki. Guru harus adil dalam bertindak,
serta menciptakan satu kondisi yang menyebabkan peserta
didik sadar akan kesalahannya sehingga ada dorongan untuk
memperbaiki kesalahannya.
c) Suara guru
Walaupun suara guru bukan faktor yang besar, tetapi
turut mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Suara yang
tinggi atau terlalu rendah akan membuat peserta didik menjadi
bosan sehingga pelajaran cenderung tidak diperhatikan. Suara
hendaknya relatif rendah tetapi cukup jelas sehingga akan
mendorong peserta didik untuk memperhatikan pelajaran,
tekanan suara hendaknya bervariasi agar tidak membosankan
peserta didik.
d) Pembinaan hubungan baik
Pembinaan hubungan baik antara guru dengan peserta
didik dalam manajemen kelas adalah hal yang sangat penting.
Dengan terciptanya hubungan baik antara guru dengan peserta
didik, diharapkan peserta didik senantiasa gembira, semangat,
bersikap optimistik dan realistik dalam kegiatan belajar yang
sedang dilakukannya serta terbuka terhadap hal-hal yang ada
pada dirinya. ( Arif Shaifudin : 2020 ) .
3) kondisi organisasional
Secara umum faktor kondisi organisasional yang
mempengaruhi manajemen kelas dibagi menjadi dua yaitu sebagai
berikut.
a) Faktor internal peserta didik
6
Faktor internal berhubungan dengan masalah emosi,
pikiran, dan perilaku. Kepribadian peserta didik dengan ciri
khasnya masing-masing menyebabkan peserta didik berbeda
dari peserta didik lainnya secara individual. Perbedaan secara
individual ini dilihat dari segi aspek yaitu perbedaan biologis,
intelektual, dan psikologis.
b) Faktor eksternal peserta didik
Faktor eksternal berkaitan dengan masalah suasana
lingkungan belajar,penempatan peserta didik, pengelompokkan
peserta didik, jumlah peserta didik, dan sebagainya. Semakin
banyak jumlah peserta didik di kelas, akan cenderung lebih
mudah munculnya konflik yang menyebabkan
ketidaknyamanan , begitupun sebaliknya. (Rochayati, Fitri :
2020 ) .
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Makalah ini masih banyak kesalahan dan masih jauh dari kata sempurna ,
kritikan dan saran sangat diharapkan untuk memperbaiki makalah ini. Selain itu
penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta menambah
pengetahuan kita semua.
8
DAFTAR PUSTAKA
Haq, M. S. (2021). Managemen kelas dalam kegiatan pembelajaran bagi siswa sekolah dasar .
148.
Liyanti, A. (2022). Pentingnya Perkembangan Sosial Emosional untuk Anak Usia Dini. 10-
12.