Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH TAUHID DAN ADAB

Pengaruh Perkembangan Teknologi Bagi Pembentukan Adab


Remaja.

Di Susun Oleh :
SITI HOPIPAH | NIM : 1052022098
NABILA HUDA | NIM : 1052022082

Dosen Pengampu : Dr. Hatta Sabri, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)


PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUD AGAMA ISLAM NEGERI LANGSA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga
penulis diberi untuk menyelesaikan makalah tentang “Pengaruh Perkembangan
Teknologi Bagi Pembentukan Adab Remaja.”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi
syarat nilai mata kuliah Tauhid dan Adab.

Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya


kepada Dr. Hatta Sabri, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Tauhid dan
Adab. Serta setiap pihak yang telah mendukung serta membantu penulis selama
proses penyelesaian tugas ini hingga selesainya makalah ini.

Pada makalah ini akan dibahas mengenai perkembangan Teknologi dan


Informasi serta penurunan akhlak pada remaja akibat dari kesalah gunaan media
sosial. Makalah ini berisi paparan tentang sejarah perkembangan teknologi
khususnya di Indonesia serta fungsi dan jenis media sosial.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari
sempurna serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis.
Maka dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

Langsa, 10 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................6
A. Perkembangan teknologi sebagai sebuah keniscayaan ...................................6
B. Pengertian Teknologi dan Informasi .............................................................6
C. Perkembangan Teknologi dan Informasi ......................................................11
D. Degradasi Generasi Muda Terhadap Perkembangan Teknologi dan
Informasi.......................................................................................................13
E. Mampu Menggunakan Medsos Secara Bijak ...............................................18
BAB III PENUTUP ..............................................................................................22
A. KESIMPULAN ............................................................................................22
B. SARAN.........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................23

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi informasi telah berkembang dengan pesat dan menjadi
semakin mudah diakses oleh masyarakat. Saat ini informasi telah menyebar
melalui berbagai media, baik media cetak (koran dan majalah), maupun
media elektronik, seperti televisi, dan internet. Dalam sepuluh tahun
terakhir, jumlah pengguna internet (netter) di dunia meningkat drastis.
Tahun 2000 pertumbuhan pengguna internet dunia naik rata-rata 2%
terhadap total populasi penduduk dunia. Dari 0,4% pengguna dari seluruh
penduduk dunia, kini naik hampir 60 kali lipat di tahun 2008 (Internet World
Stat 2008). Ironisnya, tidak semua penduduk dapat mengakses internet
sehingga terjadi kesenjangan teknologi informasi. Penetrasi internet baru
23.3% atau sekitar 1,5 milyar penduduk dari total keseluruhan jumlah
penduduk dunia yang diestimasi sekitar 6 milyar jiwa (Internet World Stat,
2008).
Indonesia merupakan negara yang tak lepas dari perkembangan
global internet. Hal ini dapat dilihat dari warung internet yang banyak
bermunculan, dan terintegrasinya sistem wireless di beberapa tempat,
seperti di universitas, maupun di tempat umum, seperti pusat
perbelanjaan, kantor-kantor, bahkan di taman- taman. Hal ini merupakan
salah satu indikator bahwa Negara Indonesia merupakan negara yang
terbuka terhadap perkembangan teknologi informasi. Dengan jumlah
penduduk yang besar, potensi pengembangan jaringan akses komunikasi
terutama internet masih sangat besar untuk dilaksanakan. Bersamaan
dengan hal ini, Internet World Statistic mendata sekitar lebih dari dua juta
jiwa di Indonesia menggunakan internet khususnya untuk berselancar di
media sosial facebook.
Media sosial merupakan salah satu fenomena yang muncul seiring
berkembangnya teknologi dan inovasi di internet. Selain sebagai media baru
dalam berinteraksi dan bersosialisasi, media sosial juga memiliki pengaruh

1
yang luar biasa terhadap berbagai aspek, seperti jurnalisme, public relations,
dan pemasaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai
sangat banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh semua kalangan seperti
facebook sangat efektif dipakai sebagai media komunikasi.1
Masa remaja berasal dari bahasa latin adolescere yang berarti
berkembang menuju kedewasaan. Masa remaja berarti tahap kehidupan
yang berlangsung antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Kedewasaan
yang dimaksud adalah kematangan dalam hal fisik, emosi, sosial,
intelektual, dan spiritual. Pengaruh gadget terhadap sikap anak yang
cendrung lupa waktu belajar juga dapat disebabkan kurangnya peran orang
tua dalam membatasi anak dalam menggunakan gadget terebut. Maka dari
itu, disini peran orang tua dalam pertumbuhan dan perkembangan psikolog,
mental dan akhlak seorang anak sangatlah dibutuhkan terhadap
perkembangan karakter seorang anak.
Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, sosial media sudah
menjadi candu yang membuat pengguanaanya tiada hari tanpa membuka
sosial media. Kalangan remaja yang mempunyai sosial media biasanya
memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto-foto
dirinya atau bersama teman-temannya. Dalam sosial media siapapun dapat
dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa adanya
rasa khawatir.
Hal ini dikarenakan dalam internet khususnya sosial media sangat
mudah memalsukan jati diri atau melakukan kejahatan. Padahal dalam
perkembangannya di sekolah, remaja berusaha mencari identitasnya dengan
cara bergaul bersama teman sebayanya. Namun saat ini seringkali
remaja beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosialmaka
mereka akan semakin dianggap gaul. Sedangkan remaja yang tidak

1
Haryanto, “Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Komunikasi Komunitas
Pustakawan Homogeny Dalam Rangka Pemanfaatan Bersama Koleksi Antar Perguruan
Tinggi,”Prodi Ilmu Kearsipan Universitas Sebelas Maret Surakarta (Mei 2015), hal. 87.

2
mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno atau ketinggalan zaman
dan kurang bergaul.
Dapat diketahui, bahwasanya akhlak manusia pada zaman sekarang
banyak yang bertentangan dengan agama, contohnya: pada saat azan
berkumandang di masjid, banyak orang tidak mengindahkan kumandang
azan dan lebih mementingkan dengan kegiatannya masing-masing,
terlebih lagi para remaja yang mana mereka masih dalam masa peralihan
untuk dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk dalam
bersikap maupun dalam hal lainnya.
Para remaja lebih mementingkan urusan mereka seperti
menggunakan sosial media dan pada akhirnya mereka akan lalai dan
meninggalkan sholat hingga akhir waktu sholat telah berakhir, begitu juga
dengan kegiatan lainnya yang mereka lakukan, maka dari itu dibutuhkanlah
sosok pembimbing yang bisa membimbing mereka untuk lebih
mementingkan apa yang seharusnya mereka perbuat tidakhanya terfokus
dengan media sosial, Begitu juga para remaja yang berada di dusun Air
Terjun, Desa Paya Tampah.
Dusun Air Terjun , Desa Paya Tampah, Kecamatan Karang Baru,
Kabupaten Aceh Tamiang merupakan dusun yang minim akses internet
walaupun jarak dari pusat kota langsa atau kuala simpang tidak terlalu jauh.
Adapun jaringan internet wifi diketahui sudah dapat di akses di dusun
tersebut. Jaringan wifi terletak pada dua titik, satu berada di lorong C dan
satu titik lagi berada di Lorong Tengah hanya saja kualitas jaringan internet
wifi di kedua daerah tersebut masi tergolong kurang baik. Untuk jaringan
internet celullar hanya dapat di akses oleh pengguna profider Telkomsel
dengan kualitas kecepatan koneksi yang hanya bisa di gunakan untuk
bersosial media. Hal ini juga yang mempengaruhi remaja di dusun tersebut
cenderung menggunakan sosial media.
Bersamaan dengan berkembangnya teknologi diluar membuat
ramaja mengenal media sosial tanpa mengetahui apa saja dampak positif
dan negatif dari media sosial tersebut. Pada usia remaja mereka

3
menggunakan media sosial hanya untuk bermain dan bersenang-senang
saja layaknya remaja yang tidak mengetahui fungsi dari media sosial
tersebut, karena fungsi utamanya untuk memudahkan akses bertukar
informasi atau menjalin komunikasi, tetapi yang dilakukan remaja disini
hanyalah mengikuti orang-orang yang mereka lihat dimedia sosial seolah-
olah mereka adalah orang dewasa terkadang sampai membuat mereka
tidak terlihat seperti remaja pada umumnya.
Berdasarkan hasil observasi singkat yang dilakukan pemakalah
pada 07 Oktober 2022 di Dusun Air Terjun, Desa Paya Tampah, Kecamatan
Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang salah satu remaja sering sekali
menggunakan gadget untuk mengakses media sosial (facebook). Diketahui
bahwa beberapa permasalahan di kalangan remaja Dusun Air Terjun Desa
Paya Tampah, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang antara
lain:
1. Menurunya akhlak remaja, kurang disiplin dalam belajar
serta malas melaksanakan sholat dan kegiatan di masjid
2. Busana remaja yang cenderung menjadi kurang sopan
3. Terjadi hal-hal yang meresahkan warga serta kurangnya sanksi
yang tegas dari warga.
Berdasarkan latar belakang di atas, dan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Tauhid dan Adab, penulis memutuskan untuk membuat makalah
dengan judul “Pengaruh Perkembangan Teknologi Bagi Pembentukan
Adab Remaja.” dan yang terlibat dalam pembuatan makalah ini sendiri ialah
Nabila Huda sebagai presentator, dan Siti Hopipah sebagai Evaluator.
Dalam pembuatan makalah, kami sepakat untuk melakukannya secara
bersama-sama, saling tukar pendapat dan mencari informasi bersama.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latarbelakang di atas, pemakalah merumuskan
masalah sebagai berikut :

4
1. Bagaimana Perkembangan Teknologi dan Informasi di
Indonesia
2. Bagaimana pengaruh penggunaan media sosial di kalangan
remaja
3. Apa saja manfaat media sosial
4. Apa saja jenis-jenis media sosial

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perkembangan teknologi dan informasi di
Indonesia
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media
sosial di kalangsan remaja
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat media sosial
4. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis media sosial

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Teknologi Sebagai Sebuah Keniscahyaan


Perkembangan teknologi dan informasi telah menjadi sebuah
keniscayaan sejarah yang tidak bisa dihindari. Sehingga, semua orang hanya
bisa beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman. Demikian disampaikan
tenaga ahli wakil ketua DPR RI, Achmad Maulani, saat menjadi narasumber
dalam webinar Literasi Digital yang diselanggarakan Direktorat Jenderal
Aplikasi Informatika.
Era teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini sangat
mempengaruhi Muslim sehingga tidak bisa terhindarkan dari arus
perkembangan tersebut terutama bagi remaja-remaja. Apalagi jika ingin
berjaya di tengah perkembangan dunia yang kian kompetitif di era sekarang ini
yang disebut juga era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).2 Oleh karena itu
pendidikan Islam merupakan proses yang sangat baik untuk mewujudkan
tujuan hidup bagi manusia, yaitu beribadah kepada Allah dengan segala
maknanya yang luas.
Manusia tidak mungkin dapat menjalankan tugas-tugas hidupnya tanpa
memiliki cukup pengetahuan serta kemampuan dan kemauan untuk
menjalankannya. Dengan demikian, Islam memandang bahwa pendidikan
merupakan cara paling berpengaruh dalam menanggulangi pengaruh-pengaruh
negatif terhadap prilaku atau sikap bagi remaja di era teknologi informasi dan
komunikasi sekarang ini.

B. Pengertian Teknologi dan Informasi


Saat ini, suatu hal yang sangat penting dan dibutuhkan oleh manusia
ialah keberadaan teknologi informasi, baik dalam proses manajemen

2
Lita Kurnia and Ahmad Edwar, ‘Pengaruh Negatif Di Era Teknologi Informasi Dan
Komunikasi Pada Remaja (Perspektif Pendidikan Islam)’, Kordinat: Jurnal Komunikasi Antar
Perguruan Tinggi Agama Islam, 20.2 (2021), 291–308
<https://doi.org/10.15408/kordinat.v20i2.22183>.

6
maupun dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman akan pengertian
teknologi dan informasi pun diperlukan agar dapat mempelajari teknologi
informasi dengan lebih detail. Berikut ialah beberapa pendapat mengenai
teknologi informasi yang diungkapkan oleh beberapa ahli, yang mana di
antaranya adalah dari William dan Sawyer (2007), Martin (1999), haag dan
Keen (1996) Lucas (2000), Mc. Keown (2001), Bambang Warista (2008),
Y. Maryono dan B.Patmi Istiana (2008), Christine Wibowo dan Ridwan
Sanjaya (20011), Saurip Kadi dan Liem Siok Lan (2008), serta Sutabri
(2014).
Williams dan Sawyeer (2008) berpendapat bahwam teknologi
informasi adalah suatu teknologi yang merupakan hasil gabungan dari jalur
komunikasi berkecapatan tinggi dengan komputeriasasi yang mana jalur
komunikasi tersebut membawa video, suara, dan data. Kemudian menurut
pendapat dari Martin (1999), suatu teknologi informasi tidak hanya
memiliki keterbatasan pada tekonologi komputer yang digunakan sebagai
alat untuk menyimpan dan memproses informasi, melainkan juga
mencangkup suatu teknologi informasi yang digunakan untuk mengirimkan
suatu informasi. Kemudian menurut pendapat dari Haag dan Keen (1996),
teknologi informasi adalah sekumpulan alat yang berguna untuk membantu
manusia dalam melakukan pekerjaannya yang berhubungan dengan
informasi dan mengerjakan berbagai macam tugas yang berkaitan dengan
pemrosesan suatu informasi. Kemudian menurut pendapat dari Lucas
(2000), teknologi informasi adalah semua bentuk dari penerapan teknologi
untuk melakukan proses dan pengiriman informasi, baik dalam bentuk
pembaca barcode, mainframe komputer, komputer mikro, elektronis,
peranti lunak untuk lembar kerja (worksheet).
Mc Kewon (2001) kemudian berpendapat bahwa teknologi
informasi memiliki acuan pada tekonolgi yang memiliki kegunaan untuk
dapat menggunakan, menukar, menyimpan, dan membuat informasi dalam
bermacam-macam bentuk. Dengan pernyataan ini, dapat diketahui bahwa
suatu teknologi informasi memiliki cakupan pada segala macam bentuk dari

7
teknologi yang kita gunakan untuk mengolah suatau informasi. Kemudian
menurut pendapat dari Bambang Warista (2008), teknologi informasi adalah
sebuah sarana serta prasarana metode maupun sistem untuk
mengorganisasikan, mengirimkan, menafsirkan, menggunakan, mengolah,
memperoleh, dan menyimpan suatua data dengan cara yang berarti.
Kemudian menurut pendapat dari Waryono dan Istiana (2008), teknologi
informasi adalah sebuah sistem atau tata cara yang dimanfaatkan oleh
manusia sebagai alat untuk menyampaikan suatau informasi mupun pesan.
Teknologi informasi ini juga dapat memiliki arti suatu pemanfaatan dari
perangkat komputer sebagai alat yang digunakan untuk melakukan
pengolahan, penyajian, serta pemrosesan suatau informasi dan data dengan
berdasar pada peralatan-peralatan komunikasi. Kemudian menurut
pendapat Wibhowo dan Sanjaya (2011), tekonologi informasi adalah hasil
dari proses rekayasa yang dilakukan oleh manusia dalam menyampaikan
informasi dari orang yang mengirim ke orang yang menerima, sehingga
proses pengiriman infromasi tersebut menjadi lebih luas penyebarannya,
lebih lama penyimpanananya, dan lebih cepat pengirimannya. Kemudian
menurut Saurip Kadi dan Liem Siok Lan (2008) berpendapat bahwa,
teknologi informasi adalah suatau alat yang digunakan untuk mendapatkan
kesetaraan dalam akses informasi bahkan akes kekuasaan oleh manusia di
seluruh dinia. Kemudian salah satu pendapat terbaru yang mana
dikemukakan oleh Sutabri (2014), teknologi informasi adalah sebuah
teknologi yang memiliki kegunaan untuk mengolah data, baik
memanipulasi, minyimpan, menyusun, mendapatkan, maupun memproses
data dengan berbagai macam metode untuk menghasilkan infromasi yang
berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu yang mana
dapat digunakan baik untuk keperluan bisnis, pribadi, mapun pemerintahan
dan juga merupakan sebuah informasi yang strategis untuk digunakan dalam
mengambil keputusan.
Dengan begitu banyak pendapat-pendapat dari para ahli di atas
mengenai teknologi informasi, pemakalah mencoba mengambil sebuah

8
kesimpulan bahwa teknologi informasi dari waktu ke waktu terus
berkembang sehingga pengertian serta kegunaan teknologi infromasi terus
berubah seiring dengan waktu. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa
saat ini teknologi dan informasi saat ini kerap sekali digunakan sebagai
sebuah alat untuk mengolah, memanipulasi, menyimpan, menyusun,
mendapatkan maupun memproses data dengan cepat dan secara realtime.
Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi ini juga
tentunya akan memberikan dampak positif dan juga dampak negatif bagi
penggunanya, khususnya di kalangan remaja.
a. Pengaruh Positif Teknologi dan Informasi
Pengaruh positif teknologi informasi dan komunikasi
sudah tentu perlu dimanfaatkan pengaruh negatifnya harus
ditolak dan ditangani dengan bijaksana. Hakikatnya, teknologi
informasi dan komunikasi dapat memberikan banyak pengaruh
positif jika di gunakan dengan cara yang benar antara lain
seperti :
1. Menonton siaran berita di youtube
2. Membaca buku elektronik (e-book)
3. Memberikan wawasan yang lebih luas
4. Memiliki ruang lingkup atau jangkauan ke seluruh
dunia.
b. Bentuk-Bentuk Pengaruh Negarif Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Terlepas dari dampak positif di atas, teknologi informasi
dan komunikasi memiliki beberapa dampak negatif yang cukup
mengganggu kehidupan sehari-hari. Kebanyakan dampak
tersebut disebabkan karena penyalahgunaan dari teknologi
informasi dan komunikasi, ataupun disebabkan karena
kurangnya pemahaman user akan etika dan juga cara untuk
menggunakan teknologi informasi dan juga komunkasi dengan
baik dan juga benar.

9
Berikut ini adalah beberapa dampak negative dari
teknologi informasi dan juga komunikasi:
a. Individu menjadi malas untuk bersosialisasi secara
fisik
b. Meningkatnya penipuan dan juga kejahatan cyber
c. Cyber Bullying
d. Konten negative yang berkembang pesat
e. Fitnah dan juga pencemaran nama baik secara luas
f. Menjauhkan yang dekat
g. Mengabaikan tugas dan juga pekerjaan
h. Mebuang-buang waktu untuk hal yang tidak berguna
i. Menurunnya prestasi belajar dan juga kemampuan
bekerja seseorang.
Seiring dengan bertambahnya usia, remaja mengalami proses belajar
pada kehidupan sosial maupun pola-pola tingkah laku orang dewasa.
Seringkali para remaja mengalami kebingungan dalam menemukan status
dirinya secara utuh. Karena remaja pada dasarnya labil dan merasa sudah
cukup dewasa untuk melakukan apa saja, ditambah dengan jiwa
pemberontak yang menggelora, maka gampang sekali untuk mengikuti
pengaruh buruk dari luar dirinya tersebut. Untuk membantu mencegahnya,
atau paling tidak mengurangi, perlu diadakan semacam kampanye. Anak
muda identik dengan berbagai hal ada yang memilih untuk identik dengan
olahraga, fashion, musik, dan lain-lain. Jadi, perubahan pada individu dari
periode anak-anak ke periode remaja bisa dikatakan sebagai proses transisi
yang kompleks.
Orang tua haruslah cerdas dalam menghadapi remaja, karena remaja
sudah mampu berpikir dan menalar. Bukan hanya harus cerdas, pertemuan
yang terjadi haruslah intens dan dalam, agar orang tua mampu mendekatkan
diri secara emosional dengan anak mereka. Menjadi dewasa adalah sebuah
proses, dan proses pertama disebut dengan masa remaja. Masa remaja
adalah periode pencarian identitas diri, yang bertujuan menemukan konsep

10
diri yang merupakan cetak biru kepribadiannya sebagai orang dewasa kelak.
Masa remaja tidak akan terlewati dengan baik tanpa peran orang tua. Yang
berperan dalam mengatasi pengaruh negatif teknologi informasi dan
komunikasi pada remaja perspektif pendidikan Islam.
Peran keluarga Kegiatan agama yang bisa kita lakukan di rumah
bersama keluarga itu banyak, sekecil-kecilnya adalah menjalankan ritual,
seperti shalat berjemaah, berbuka dan mengambil keputusan sendiri.
Remaja tidak ingin sekedar didikte, karena mereka mulai mau didengarkan.
Perkembangan kapasitas intelektual dan emosi mereka memang sudah
memungkinkan untuk diperlakukan lebih dewasa.

C. Perkembangan Teknologi dan Informasi


Pada Zaman sekarang ini, keberadaan dari teknologi informasi telah
menjadi suatu hal yang sangat penting dalam bebrbagai hal. Salah satunya
ialah sebagai alat yang membantu suatu organisasi, perusahaan, ataupun
lembaga untuk dapat menjadi lebih berkembang dan maju.
Perkembangan teknologi informasi beregerak begitu cepat. Dunia
seolah semakin kecil, karena semua yang terjadi di belahan dunia manapun
bisa terpantau berkat kecanggihan teknologi informasi. Indonesia termasuk
yang tidak bisa dilepas dari kemajuan teknologi informasi tersebut,
khususnya dunia internet. Lalu sejarah internet Indonesia dimulai pada awal
tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai
paguyuban ntwork, di mana semangat kerja sama, kekeluargaan dan gotong
royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya. Agak berbeda
dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang
terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama
yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal
Interet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve
(AS) untuk mengakses internet. 3

3
https://stei.itb.ac.id/blog/2017/06/19/sejak-kapan-masyarakat-indonesia-nikmati-
internet/ di akses tanggal 08 Oktober 2022 Pukul 19:14

11
Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protocol Internet
pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh
Universitas Indonesia pada 24 Juni 2988. RMS Ibrahim, Suryono
Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar,
Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama
legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia pada tahun 1992 hingga
1994.
Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan
dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan
komputer di Indonesia.Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet
di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti Kompas
berjudul “Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio” di bulan
November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron
Himpunan Mahasiswa Elektro ITB pada tahun 1989.
Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh
Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu
itu pihak Postel belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet &
masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke
Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah
yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun
di kompleks dosen UI.
Jumlah pengguna Internet di Indonesia tahun 2016 adalah 132,7 juta
user atau sekitar 51,5% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 256,2
juta. Jumlah ini termasuk banyak di Asia. Pengguna internet terbanyak ada
di Pulau Jawa dengan total pengguna 86.339.350 user atau sekitar 65% dari
total penggunan Internet. Jika dibandingkan penggunana Internet Indonesia
pada tahun 2014 sebesar 88,1 juta user, maka terjadi kenaikkan sebesar 44,6
juta dalam waktu 2 tahun (2014 – 2016). Jumlah ini masih akan berkembang
seiring dengan perkembangan infrastruktur dan teknologi.

12
Sementara pada Juli 2022, Pengguna Internet di Indonesia
meningkat sebanyak 20% atau sekitar 212.354.070 jiwa yang menggunakan
internet dan sebanyak 202,200,000 jiwa aktif menggunakan sosial media. 4

D. Degradasi Akhlak Generasi Muda Terhadap Perkembangan


Teknologi dan Informasi
1. Degradasi Akhlak Remaja
a. Pengertian Adab
Menurut al-Attas, secara etimologi (bahasa); adab berasal
dari bahasa Arab yaitu addaba-yu’addibu-ta’dib yang telah
diterjemahkan oleh al-Attas sebagai ‘mendidik’ atau ‘pendidikan’.5
Adab adalah kebiasaan dan aturan tingkah laku praktis yang
mempunyai muatan nilai baik yang diwariskan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.6

b. Pengertian Degradasi Akhlak


Pengertian Degradasi menurut KBBI adalah penurunan
pangkat, harkat, serta kemerosotan harkat, martabat.7 Menurut
kamus lengkap 100 miliyar inggris Indonesia adalah penurunan
derajat, penghinaan.
Dari beberapa pendapat diatas dapat peneliti simpulkan
bahwa degradasi yang peneliti maksud merupakan pergeseran
tingkah laku baik secara akhlak yang berkaitan secara langsung
dengan kaidah- kaidah yang telah ditetapkan.
Kata akhlak adalah jamak dari kata khilqun atau khuluqun
yang artinya sama dengan akhlaq secara kebiasaan berarti budi

4
https://www.internetworldstats.com/asia.htm#id/Di akses tanggal 09 Oktober 2022
Pukul 19:45 WIB
5
O Anlar MY Ağargün H Kara, ‘Konsep Adab Bab II’, Paper Knowledge . Toward a Media
History of Documents, 7.2 (2014), 107–15.
6
Hikmah Maros and Sarah Juniar, 2016, 1–23.
7
Depdiknas RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hal.
709.

13
pekerti, adat kebiasaan, perangai, muru’ah atau segala sesuatu yang
sudah menjadi tabi’at. Secara terminologi, akhlak mempunyai
beberapa pengertian antara lain dalam kitab Ihya’ Ulum al-Din jus
3, Imam Al-Ghazali, berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
akhlak adalah sesuatu yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya
timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak
memerlukan pertimbangan pikiran (lebih dahulu).8 Sedangkan
pengertian akhlaq dari segi istilah dapat merujuk kepada berbagai
pendapat para pakar dibidang ini.
Menurut Ibn Miskawaih yang dikenal sebagai pakar bidang
akhlak terkemuka dan terdahulu misalnya secara singkat
mengatakan, bahwa akhlak adalah, “Sifat yang tertanam dalam
jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa
memerlukan pemikiran dan pertimbangan”. Sejalan dengan
pendapat tersebut di atas, dalam Mu`jam al-Wasith, Ibrahim Anis
mengatakan bahwa akhlak adalah, “sifat yang tertanam dalam jiwa,
yang dengannya lahirlah macam- macam perbuatan, baik atau
buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan”.
Selanjutnya di dalam kitab Dairatul Ma`arif, secara singkat akhlak
diartikan sifat-sifat manusia yang terdidik.9
Secara etimologi, kata akhlak berasal dari bahasa Arab yang
merupakan jamak dari kata khuluq, yang berarti adat kebiasaan,
perangai, tabiat, dan muru’ah. Dengan demikian, secara etimologi,
akhlak dapat diartikan sebagai budi pekerti, watak, tabiat.10 Di dalam
Al-Qur’an, penggunaan kata khuluq disebutkan sebanyak satu
kali, kata akhlak tidak pernah digunakan dalam Al-Qur’an kecuali
untuk menunjukkan pengertian “Budi pekerti”. Dalam memberikan
makna atau arti akhlak Rosihin Anwar mengutip perkataan

8
Al-Gazali, Ihya’ Ulum ad-Din, Jus 3, (Beirut: Dar Al-Fikr), hal. 48.
9
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal. 2-4
10
Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2016), hal. 1.

14
Fauruzz abadi yaitu “ Ketahuilah, agama pada dasarnya adalah
akhlak. Barang siapa memiliki akhlak mulia, kualitas agamanya
pun mulia. Agama diletakkan di atas empat landasan akhlak
utama, yaitu kesabaran, memelihara diri, keberanian dan keadilan.11

c. Pengertian Remaja
Kata “remaja” berasal dari kata latin yaitu adolescene
yang berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984dalam
Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan Defenisi tentang
remaja Seperti Menurut Adam dan Gullota (dalam Aaro, 1997),
masa remaja meliputi usia antara 11 hingga 20 tahun.Adapun
menurut Hurlock, ia membagi masa remaja menjadi masa remaja
awal 13 hingga 16 atau 17
Tahun dan masa remaja awal 16 atau 17 tahun hingga 18 tahun masa
remaja akhir dan awal dibedakan oleh Hurlock karena pada
masa remaja akhir individu telah mencapai transisi
perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.12
Remaja adalah individu yang berkembang dari masa kanak-
kanak menuju kedewasaan. Sarwono mengemukakan definisi
remaja remaja yang dikemukakan WHO pada 1974, disebutkan
bahwa remaja adalah individuyang berkembang dari saat pertama
kali ia menunjukan tanda- tanda seksual sampai ia mencapai
kematangan seksual, individu yang mengalami perkembangan
psikologis dan pola identifikasi dari kanak- kanak menuju dewasa,
dan individu yang mengalami peralihan dari ketergantungan sosial
ekonomi menjadi suatu kemandirian.
Masa remaja berasal dari bahasa latin Adolescere yang
berarti berkembang menuju kedewasaan. Masa remaja berarti

11
Rosihin Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hal. 12-13.
12
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011),
hal. 219-220.

15
tahap kehidupan yang berlangsung antara masa kanak-kanak dan
masa dewasa. Kedewasaan yang dimaksud adalah kematangan
dalam hal fisik, emosi, sosial, intelektual, dan spiritual. Mereka
adalah pemuda- pemudi yang berada pada masa perkembangan yang
disebut masa “Adolensi” (masa remaja masa menuju kedewasaan).
Pada masa ini remaja sedang mengalami suatu pematangan fisik dan
pematangan sosial. Kedua hal ini terjadi pada waktu yang
bersamaan. Dalam pematangan fisik ini si remaja mengalami proses
perubahan struktur dan fungsi jasmaniah (fisiologis) mengarah pada
kedewasaan fisik timbulnya kemungkinan reproduksi. Dalam
pematangan sosial si remaja menghadapi proses belajar
mengadakan penyesuaian diri pada kehidupan sosial orang dewasa
secara tepat. Hal ini berarti pula, bahwa remaja harus belajar pola-
pola tingkah laku yang dilakukan orang dewasa dalam lingkungan
kebudayaan masyarakat di mana mereka hidup.13
Pada fase remaja ini merupakan transisi masa perkembangan
dari masa kanak-kanak sampai masa dewasa awal, yang dimulai
pada usia 10 sampai 12 tahun dan berakhir pada usia 18 sampai 22
tahun.14 Masa remaja yang berlangsung saat individu menjadi
matang secara seksual sampai usia delapan belas tahun usia
kematangan yang resmi dibagi ke dalam masa awal remaja, dan
akhir masa remaja hingga usia kematangan yang resmi. Perubahan
yang penting pada masa remaja meliputi meningkatnya pengaruh
kelompok sebaya, pola prilaku sosial yang lebih matang, dan nilai-
nilai baru pemilihan teman dan pemimpin.15

13
Melly Sri Sulastri Rifai, Psikologi Perkembangan Remaja, (Bandung: Bina Aksara,
1983). hal. 1.
14
Rosleny Marliani, Psikologi Anak dan Perkembangan Remaja, (Bandung: Cv Pustaka
Setia, 2016), hal. 171.
15
Baharudin, Pendidikan Dan Psikologi Perkembangan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2016), hal. 97.

16
Sulit atau mudah masalah-masalah yang menyangkut
masalah remaja kian hari kian bertambah.Berbagai tulisan
mengupas berbagai segi kehidupan remaja termasuk kenakalan
remaja, prilaku sexsual remaja dan hubungan remaja dan orang
tuannya, menunjukan betapa seriusnya masalah ini dirasakan oleh
masyarakat, dengan perkataan lain, masalah remaja sudah
menjadi kenyataan sosial dalam masyarakat kita. Terlebih lagi
kalau dipertimbangkan bahwa remaja sebagai generasi penerus
adalah akan mengisi posisi dalam masyarakat dimasa yanga akan
datang, yang akan meneruskan kehidupan masyarakat, bangsa dan
Negara dimasa depan maka pembahasan mengenai masalah remaja
secara tuntas dan mendalam tidak dapat dihindari lagi.16
Pada masa remaja ini ia mencari identitas diri pada akhir
masa kanak-kanak penyesuaian diri dengan standart kelompok
adalah jauh lebih penting bagi anak yang lebih dari pada
individualitas, seperti telah ditunjukan cara perbapakaian, berbicara,
dan berprilaku.17
Dari paparan teori diatas maka pemakalah menyimpulkan
bahwa degradasi akhlak remaja adalah penurunan yang terjadi
diakibatkan adanya kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh
seseorang secara berulang-ulang hingga terjadilah pergeseran
tingkah laku secara akhlak. Dengan indikator sebagai berikut :
a. Tidak melakukan kewajiban Sholat;
b. Tidak bisa menghargai diri sendiri;
c. Akhlak terhadap keadaan masyarakat yang kurang stabil;
d. Kurangnya bimbingan orang tua;
e. Perubahan pola dan gaya hidup remaja menjadi lebih
modern;

16
Sarlito W. Sarwono, Psikologi Remaja, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013). hal. 5.
17
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga), hal. 208.

17
f. Perubahan cara berpakaian yang semakin mengikuti tren
dan zaman;
g. Tutur bahasa yang semakin tidak terkontrol;
h. Turunnya rasa hormat kepada guru;
i. Kecanduan media sosial.

E. Mampu Menggunakan Medsos Secara Bijak


1. Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah media online yang mendukung interaksi
sosial. Sosial media menggunakan teknologi berbasis web yang
mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media
sosial yang populer sekarang ini antara lain: Blog, Twitter, Facebook,
Instagram, Path, dan Wikipedia. Definisi lain dari sosial media juga di
jelaskan oleh Van Dijk media sosial adalah platform media yang
memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka
dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial
dapat dilihat sebagai fasilitator online yang menguatkan hubungan
antar pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.18
Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk
berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka,
memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat
dan tak terbatas.Media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia
virtual.
Demikian cepatnya orang bisa mengakes media sosial
mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhdap arus informasi tidak
hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena

18
Rulli Nasrullah, Media Sosial:Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 11.

18
kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan
media masa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
Dari pengertian di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa
kecanduan media sosial merupakan suatu keadaan dimana seseorang
tidak bisa lepas dari yang nama nya dunia media sosial dan kecanduan
ini sangat berdampak buruk bagi kehidupan sehari-hari yang mana
orang yang berkecanduan media sosial ini akan mengakibatkan
penurunan tingkat kesehatan fisik maupun jiwanya. Sehingga orang
yang mengalami kecanduan media sosial ini akan lebih merasa mudah
stres, depresi, dll.

2. Fungsi Media Sosial


Media Sosial memiliki beberapa fungsi yakni sebagai berikut:
Sosial media adalah media yang didesain untuk memperluas interaksi
sosial manusia menggunakan internet dan teknologi web.
1) Social media berhasil mentransformasi praktik
komunikasi searah media siaran dari satu institusi media
ke banyak audience (“One To Many”) menjadi praktik
komunikasi dialogis antar banyak audienc (“many to
many”).
2) Social media mendukung demokratisasi pengetahuan
dan informasi. Mentransformasi manusia dari pengguna
isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri.
3) Mobilisasi atau mengkampanyekan tujuan masyarakat
dalam bidang politik, perang, pembangunan ekonomi,
pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang agama.19

19
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. (Jakarta: Erlangga, 1992),
hal. 71.

19
3. Jenis Jenis Media Sosial
1. Media jejaring sosial adalah medium yang paling popular
digunakan oleh para pengguna. Media yang biasa digunakan
untuk melakukan hubungan sosial didunia virtual, contohnya
media sosial Facebook.
2. Jurnal online (Blog) merupakan suatu media yang digunakan
oleh pengguna internet untuk memnggungah aktifitas keseharian
berupa tulisan dan juga gambar.
3. Jurnal online sederhana tidak jauh berbeda dengan blog jurnalm
online sederhana juga digunakan untuk mempublikasikan
aktiftas dan pendapatnya.
4. Media sharing merupakan situs berbagi yang digunakan oleh
pengguna internet untuk membagikan foto, video, audio hingga
dokumen mereka, seperti di youtube dan whatsapp.
5. Penanda media sosial yang digunakan untuk menyimpan,
mengelola, mengorganisir, dan mencari informasi atau berita
tertentu secara online
6. Media yang digunakan untuk mengakses data atau informasi
seperti ensiklopedia hingga rujukan buku. Penggunanya dapat
menyunting informasi yang terdapat pada artikel jika terdapat
pembaharuan informasi, contohnya pada Wikipedia.20

4. Tipe Pengguna Internet


Terdapat 2 (dua) jenis pengguna media sosial dia antaranya yaitu :
1) Pengguna aktif: Pengguna melakukan aktivitas seperti
memberikan komentar dalam postingan poto atau status serta
saling mengirim pesan dalam aplikasi chat.

20
Mouch, Iqbal Qholid Hasibi dkk, Literasi Media Dan Peradaban Masyarakat, (Malang:
Pt. Cita Intrans Selaras), hal. 86.

20
2) Pengguna pasif: Pengguna mengecek aplikasi dalam media
sosial, mengujungi situs web dan sekedar melihat poto atau
gambar.21
Sesuai dengan penggunaanya dapat disimpulkan bahwa
media sosial ini terbagi menjadi dua tipe, pengguna aktif
menggunakannya untuk berkomentar dan chat sedangkan
pengguna pasif hanya menggunjung web untuk melihat poto
atau gambar saja.

21
Matlida Devina Nirmala Putri, “Hubungan Kecanduan Media Sosial Dengan Kualitas
Komunikasi Interpersonal Pada Usia Dewasa Awal,” (Skripsi S1 Fakultas Psikologi, Universitas
Sanata Darma Yogyakarta, 2018), hal. 13

21
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil paparan makalah di atas, dapat di simpulkan bahwa
Bentuk degradasi akhlak remaja dalam penggunaan media sosial ada 3 (tiga)
jenis yaitu sedang, ringan dan berat. Kenakalan ringan meliputi, bolos
sekolah, berkelahi, berkata kurang sopan dan menggunakan pakaian yang
kurang sopan.Kenakalan sedang meliputi mencuri, merusak barang orang
lain, dan kebut-kebutan dijalan.Kemudian yang terakhir kenakalan berat,
yaitu membunuh, memakai narkoba, mabuk-mabukan dan pergaulan bebas.
Adapun bentuk-bentuk degradasi akhlak yang dilakukan remaja antara lain:
a) Remaja dan mabuk-mabukan;
b) Remaja dan pornografi;
c) Remaja Dan Pakaian Seksi;
d) Remaja dan Rokok;
e) Remaja Kebut-Kebutan Di Jalan Raya.

B. SARAN
Diharapkan kepada orang tua untuk dapat memberikan perhatian
dan waktu untuk mengontrol sosial anak dan memberikan arahan-arahan
yang baik kepada anak agar anak dpat mengetahui mana sesuatu yang benar
dan mana sesuatau yang salah dan tidak boleh di contoh, karna pada
usiaremaja ini remaja sedang mencari jati diri mereka dan banyak
mengalami kebingungan dalam hal memilih. Peran orang tua sangat penting
dalam mengawasi hal ini, orang tua harus lebih mengikuti perkembangan
teknologi karna banyak orang tua yang ternyata masih tidak mengetahui
bagaimana caranya menggunakan teknologi seperti Hand Phone,
sehingga banyak orang tua yang tidak tau aktivitas apa yang dilakukan
remaja dengan handphone nya apakah itu hanya melakukan pembelajaran
atau mala membuka facebook, youtube atau sosial media yang lainnya.

22
DAFTAR PUSTAKA
https://stei.itb.ac.id/blog/2017/06/19/sejak-kapan-masyarakat-indonesia-
nikmati-internet/
https://www.internetworldstats.com/asia.htm#id/
Depdiknas RI, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Al-Gazali, Ihya’ Ulum ad-Din,Beirut: Dar Al-Fikr
Nata, A. 2014. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia.Jakarta: Rajawali
Pers.
McQuail, D. 1992.Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Jakarta:
Erlangga.
Nirmala P.M.D.. 2018. Hubungan Kecanduan Media Sosial Dengan
Kualitas Komunikasi Interpersonal Pada Usia Dewasa Awal.
(Skripsi S1 Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Darma
Yogyakarta.
Nasrullah, R. 2017. Media Sosial: Perspektif Komunikasi,
Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sulastri, R. Melly Sri. 1983. Psikologi Perkembangan Remaja.
Bandung: Bina Aksara.
Marliani,R. 2016. Psikologi Anak dan Perkembangan Remaja, Bandung:
Cv Pustaka Setia.
Baharudin. 2016. Pendidikan Dan Psikologi Perkembangan, Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Anwar, A.. 2010. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.
Jahja.Y. 2011. Psikologi Perkembangan, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

23

Anda mungkin juga menyukai