LANGSA
Dosen Pembina
Di Kerjakan:
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH
LANGSA
2022
DAFTAR ISI
2.1. Faktor Penyebab Merokok Di Kalangan Anak Usia Remaja Dikota Langsa 2
Kesimpulan ....................................................................................................................... 8
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamualaikum wr.wb
Dengan menyebut dan juga menghantarkan puja dan puji kepada tuhan pencipta
semesta yaitu Allah SWT. Karena berkat nya pemakalah dapat menyusun makalah ini hingga
rampung tepat waktu. Tentu saja tidak terlewatkan sanjungan shalawat kepada kekasih Allah
SWT yaitu Rasulullah, dengan harapan syafaat beliau mengalir kepada kita di akhirat nanti.
Amiin.
Sejauh ini pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih perlu banyak perbaikan
baik dari segi isi maupun struktur kepenulisan, oleh karenanya diharapkan timbal balik
pembaca untuk bersedia memberikan kritik dan saran yang membangun sehingga pemakalah
dapat berkembang menjadi lebih baik.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebiasaan merokok di masyarakat kita sudah menjadi kebiasaan yang dianggap biasa,
mungkin karena begitu banyaknya para perokok atau juga karena begitu banyaknya aktivitas
merokok yang bisa kita jumpai disekitar kita, sehingga merokok menjadi hal yang lumrah
dan biasa saja. Dari kalangan pengusaha sampai karyawan dan buruhnya, dari mulai pejabat
sampai rakyat jelata, dari kalangan intelektual sampai kalangan orang awam, dan dari
kalangan tokoh agama sampai umatnya, bahkan sampai kepada anak usia remaja. mereka
tidak lepas dari kebiasaan merokok.
1. Apa faktor Penyebab munculnya fenomena merokok di klangan anak usia remaja
dikota langsa?
2. Bagaimana pandangan dan ajaran isam, dalam Alquran dan hadist, terkait Fenomena
merokok di kalangan anak usia remaja di Kota Langsa?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Faktor Penyebab Merokok Di Kalangan Anak Usia Remaja Dikota Langsa
Kalau ditanya tentang rokok, kita semua sudah pasti mengenalnya. Rokok merupakan
sebuah benda yang sudah sangat terkenal di dunia ini. Maklum, rokok dapat dibeli di
berbagai tempat, mulai dari kios-kios dipinggir jalan sampai pusat pembelanjaan mewah.
Kini, rokok sudah menjadi bagian hidup manusia. Bahkan sudah menjadi sesuatu yang tidak
bisa dipisahkan dalam kehidupan penikmatnya. Rokok menjadi simbol kejantanan,
kegagahan, kekuatan, keberanian dan ketangguhan. Padahal tidak seperti begitu. Sebab
rokok ternyata membuat para pecandunya menderita berbagai macam penyakit.1
Dalam realitas kehidupan, rokok sudah menjamur di seluruh dunia. Jika dulu suku
Indian yang mengisap tembakau sebagai upacara ritual dan pelepas lelah, kini rokok sudah
menjadi gaya hidup. Kebiasaan merokok tidak hanya dilakukan oleh orang dengan tingkat
ekonomi menengah ke atas, tetapi juga kalangan bawah. Ada berbagai macam alasan orang
merokok sebagai berikut :
Alasan tersebut sudah biasa diucapkan oleh perokok sebagai alasan pembelaan diri
terhadap kegiatan merokok. Meskipun begitu ada juga beberapa alasan yang memang masuk
1
Teddie Sukmana, Mengenal Rokok dan Bahayanya, (Jakarta: Bechampion, 2009), h. 6
2
akal dan logika. Salah satunya adalah memberikan rasa tenang. Rokok memng bisa
memberikan rasa tenang dan juga menurunkan tingkat stress, hal itu karena rokok terbuat
dari daun tembakau yang mengandung nikotin. Selain nikotin, ada zat-zat lain yang
terkandung di tembakau. Zat-zat itu bersifat adiktif, seperti pridin, fenol, hydrogen sianida,
ammonia, benzene, benza anthracene, benzo pyrene, dan sebagainya.
Nikotin merupakan bahan yang mempunyai aktifitas biologi yang secara potensial
akan menaikkan tekanan darah dan memacu denyut jantung, zat adiktif yang terdapat pada
nikotin juga membuat perokok menjadi ketergantungan. Jadi dengan kata lain, kalau rokok
sangat membahayakan tubuh kita, meski masuknya nikotin ini kecil, tetapi secara bertahap
akan berpengaruh pada saluran pernapasan nikotin dalam jumlah besar dapat menyebabkan
kanker.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Fagan menyatakan bahwa masa remaja merupakan
masa yang rentan pada krisis aspek psikososial. Krisis aspek psikososial pada remaja
merupakan krisis identitas yang berbentrokan dengan kebingungan. Krisis aspek psikososial
ini terjadi karena remaja sedang berada dalam upaya mencari jati diri yang dibarengi
ketidaksesuaian antara perkembangan psikis dan sosial. Untuk mengatasi tekanan yang
diakibatkan krisis tersebut, remaja melakukan perilaku merokok sebagai cara mengatasi atau
hanya sekedar mencoba-coba sesuatu yang baru dalam rangka menemukan jati dirinya.
Perilaku merokok merupakan perilaku yang dapat dilakukan remaja dalam upaya
meneguhkan identitas dirinya. Di samping itu, Karyadi mengatakan masa remaja merupakan
masa peralihan yang mana remaja menjadi labil dan mudah terpengaruh. Dalam konteks ini,
labil dan mudah terpengaruh terkait dengan perilaku remaja yang mudah berubah dan
2
Hurlock B.E, (2007). Perkembangan Anak. Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta.
3
kerentanan remaja untuk dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.3 Dalam kondisi yang
belum pasti inilah remaja rentan mengalami permasalahan dan perperilaku negatif karena
masih labil dan emosinya belum terbentuk secara matang, salah satunya adalah merokok.
3
Karyadi (2008) Hubungan pola asuh keluarga terhadap perilaku merokok pada remaja pria di Desa
Kenteng Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. Skripsi (tidak diterbitkan) Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta (06 mei 2017).
4
Nasution, I. K. (2007). Perilaku Merokok pada Remaja. Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatra Utara: Medan.
5
Sari, D. (2016). Hubungan Antara Pengaruh Keluarga, Teman, Iklan Terhadap Perilaku Merokok pada
Siswa di SMPN 6 Wonogiri. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Skripsi
4
2.2. Pandangan Islam Terkait Fenomena Merokok Di Kalangan Anak Usia Remaja
Imam Terbesar AL-Azhar Mesir, Syaikh Mahmud Syaltut, menilai pendapat yang
menyatakan bahwa merokok adalah makruh, bahkan haram, lebih dekat kepada kebenaran
dan bahkan lebih kuat argumentasinya. Ada tiga alasan pokok yang dijadikan pegangan
untuk ketetapan hukum ini.
1. Sabdah Nabi Saw. Yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud dari
Ummi Salamah “Terlaranglah segala sesuatu yang memabukkan dan melemaskan atau
menurunkan semangat”. Sepetri diketahui, seorang perokok akan kecanduan dengan rokok,
yang terlihat dengan jelas saat ia tidak memilikinya.
2. Merokok dinilai oleh orang banyak ulama sebagai salah satu bentuk pemborosan.
Hal ini bukan hanya oleh orang perorang yang membeli sebatang dua batang, melainkan
justru oleh pabrik-pabrik rokok yang mengeluarkan biaya tidak kecil untuk
memprogandakan sesuatu yang tidak bermanfaat, kalau enggan berkata membahayakan.
Juga pada biaya pengobatan bagi mereka yang menderita sekian banyak penyakit akibat
rokok. Agama melarang segala bentuk pemborosan. Jagankan dalam hal yang b menderita
sekian banyak penyakit akibat rokok. Agama melarang segala bentuk pemborosan. Jagankan
dalam hal yang buruk, atau tidak bermanfaat dalam hal yang baik pun dilarangnya. “ Tiada
pemborosan dalam kebaikan dan tiada kebaikan dalam pemborosan,” demikian sabda Nabi
Saw.
3. Dari segi dampaknya terhadap kesehatan. Mayoritas dokter, bahkan Negara, telah
mengakui dampak buruk ini, sehingga seandainya tidak ada teks keagamaan (ayat atau hadis)
yang pasti menyangkut larangan merokok, maka dari segi maqashid al-syari‟ah sudah cukup
sebagai argumentai larangannya.
Mubah
5
Makruh
Haram
6
Salah satu sifat boros ialah dengan merokok. Sangat disayangkan apabila anak-anak
yang belum balik maupun yang sudah balik itu sudah mengenal rokok bahkan
menghisapnya. Apabila seorang anak terbiasa menghisap rokok aka tak heran jika sudah
tidak memiliki uang untuk membelinya maka memakai cara yang tidak dibenarkan dalam
syariat islam. Untuk itu, dalam pendidkan Islam merokok sangat tidak diperbolehkan karena
merupakan sikap boros. Allah Swt berfirman dalam Qs. Al-Isra: 26
Dari ayat dan hadis yang telah disampaikan diatas tentang membuangbuang harta
(boros), maka menurut peneliti, bahwa hal itu tidak boleh dilakukan. Sebagai seorang
muslim yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tentu harus berpegang teguh pada dua
aspek ajaran Islam yakni Alquran dan l-Hadits. Itulah pedoman hidup manusia. Maka apa
yang telah diperintahkan oleh Allah Swt dan Rasulnya sesuai dua aspek tersebut maka tidak
ada alasan kecuali tunduk, taat dan patuh atas perintahnya serta menjauhi segala yang
dilarang oleh Allah Swt yang tidak sesuai dengan syariat ajaran Islam. Salah seorang ulama
berkata: ”Bila seseorang sudah mengakui bahwa ia tidak menemukan manfaat rokok sama
sekali, maka seharusnya rokok itu diharamkan, bukan dari segi penggunaannya, tetapi dari
segi pemborosan Oleh karena itu, merokok termasuk dalam kategori
menghamburhamburkan harta secara boros, maka sebagai insan kamil harus menjauhinya.
Sebab apabila dilakukan terus menerus akan berdampak kepada diri sendiri.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Karyadi (2008) Hubungan pola asuh keluarga terhadap perilaku merokok pada remaja pria
Nasution, I. K. (2007). Perilaku Merokok pada Remaja. Program Studi Psikologi Fakultas
Sari, D. (2016). Hubungan Antara Pengaruh Keluarga, Teman, Iklan Terhadap Perilaku
Skripsi