OLEH
KELOMPOK 1
AISYAH DWI PUTRI
MUHAMMAD AL AFIF
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah sederhana ini, meskipun
sangat jauh dari kata sempurna. Shalawat serta salam tak lupa kami panjatkan
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta para
pengikut-pengikut beliau sampai akhir zaman.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk memenuhi salah satu
tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu juga menambahkan wawasan
para pembaca sekalian tentang Hubungan Harga Diri dengan Perilaku Merokok
pada Remaja.Mengingat hal tersebut sangat penting kedudukannya dalam
kehidupan kita.Semoga makalah ini mampu untuk menambah sedikit ilmu.
Makalah ini memang jauh dari kesempurnaan, baik dalam isi, susunan,
maupun penyajiannya.Untuk itu, segala kritik dan saran dari teman-teman
semuanya dibutuhkan.Agar selanjutnya dapat kami jadikan sebagai pijakan,
supaya pada makalah berikutnya bisa lebih baik lagi.Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan
khususnya bagi para mahasiswa.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Manfaat..................................................................................................................2
1.4 Tujuan.....................................................................................................................3
1.5 Ruang Lingkup.........................................................................................................3
1.6 Hipotesis.................................................................................................................3
BAB I KAJIAN TEORI............................................................................................................4
2.1PerilakuMerokok......................................................................................................4
2.1.1 Definisi Derilaku Merokok.................................................................................4
2.1.2 Penyebab remaja merokok................................................................................6
2.2 Harga Diri................................................................................................................7
2.3 Remaja....................................................................................................................8
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................................9
3.1 Metode Pemerolehan Data.....................................................................................9
3.1.1 Observasi...........................................................................................................9
3.1.2 Wawancara.......................................................................................................9
3.1.3 Eksperimen/Uji Coba.........................................................................................9
3.1.4 Angket...............................................................................................................9
3.1.5 Kajian pustaka.................................................................................................10
3.2 Metode Penulisan.................................................................................................10
3.2.1 Data Kualitatif.................................................................................................10
3.2.2 Data Kuantitatif...............................................................................................10
3.3 Populasi Dan Sampel.............................................................................................10
3.4 Fasilitas.................................................................................................................11
3.5 Lamanya Penelitian...............................................................................................11
ii
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk
menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya
tersebut tidak melanggar norma (permissive beliefs/ fasilitative).
Tidak ada yang memungkiri adanya dampak negatif dari perilaku merokok
tetapi perilaku merokok bagi kehidupan menusia merupakan kegiatan yang
fenomenal. Artinya, meskipun sudah diketahui akibat dampak negatif merokok
tetapi jumlah perokok bukan semakin menurun tetapi semakin meningkat dan
usia perokok semakin bertambah muda.
1.3 Manfaat
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan
keilmuan pada peneliti dan juga diharapkan dapat memberikan sumbangan
dalam ilmu Psikologi, khususnya Psikologi Sosial. Manfaat secara praktis, bagi
para pekerja pendidikan diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi tentang harga diri dan intensi merokok pada siswa sehingga dalam
perkembangannya dapat membantu ke arah yang lebih optimal.
2
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai permasalahan tentang hubungan
antara harga diri dengan perilaku merokok pada siswa.
1.4 Tujuan
Dengan dilakukan penelitian ini peneliti berharap dapat mencapai tujuan
yang diinginkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1.6 Hipotesis
Tingkat harga diri menjadi salah satu alasan utama remaja merokok,
mereka takut jika tidak merokok maka akan dianggap tidak keren,cupu dan
dijauhi teman sehingga mereka ikut-ikutan merokok. Remaja yang merokok haus
pengakuan untuk dinilai sebagai orang yang keren,kuat dan pemberani.
Kebanyakan dari mereka yang merokok sudah mengetahui tentang dampak
negatif dari rokok, namun karena harga diri dan haus pengakuan sehingga
mereka lebih memilih merokok.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1PerilakuMerokok
Menurut Kendal & Hammen, perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut
pandang sangat merugikan baik untuk diri sendiri maupun orang di
sekelilingnya.Dilihat dari sisi kesehatan pengaruh bahan-bahan kimia yang
terkandung rokok seperti nikotin,CO (Karbonmonoksida) dan tar yang dapat
mengakibatkan tekanan darah meningkat dan detak jantung bertambah cepat
(Komalasari,2002).
4
Purwadarminta mendefinisikan perilaku merokok sebagai aktivitas
menghisap rokok,sedangkan rokok sendiri adalah gulungan tembakau yang
berbalut dengan nipah atau kertas (Purwadarminta,2006)
Asap rokok mengandung sekitar 60 % adalah gas dan uap yang terdiri dari
20 jenis gas,diantaranya gas monoksida yang merupakan gas yang sangat
berbahaya karena presentasenya yang tinggi dalam aliran darah.Seorang
perokok aktif mampu menyedot persediaan gas oksigen yang di butuhkan oleh
setiap individu untuk bernafas.Selain itu asap rokok mengandung jutaan zat
kimiawi yang sangat beragam,yang dihasilkan dari perubahan kertas sigaret yang
awalnya berwarna putih pucat menjadi warna kuning (Husaini,2006:21).
5
Beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwasannya rokok
adalah hasil olahan tembakau dengan berbagai campuran sehingga membentuk
cerutu, dan perilaku merokok adalah kegiatan menghisap hasil olahan tembakau
yang di dalamnya terdapat zat adiktif (ketergantungan) sehingga membuat orang
yang menghisapnya bisa menjadi ketergantungan .
6
dewasa,maka dia harus merokok.Merokok akhirnya menjadi jalan yang harus di
lewati sebelum seseorangditerima sebagai orang dewasa.Dalam
keseharian,budaya seperti itu muncul dalam bentuk penyebutan banci buat
anak-anak muda yang tidak merokok.Selain sebagai jalan menuju
dewasa,merokok buat pria menjadi ciri seorang laki-laki sungguhan dan akhirnya
menjadi sarana pergaulan bagi remaja (Nainggolan,2001).
Pengertian Harga Diri (Self Esteem) menurut Stuart dan Sundeen (1991),
ia mengatakan bahwa harga diri (self esteem) adalah penilaian individu terhadap
hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal
dirinya. Dapat diartikan bahwa harga diri menggambarkan sejauh mana individu
tersebut menilai dirinya sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian,
berharga, dan kompeten. Sedangkan menurut Gilmore dikatakan bahwa: “….self
esteem is a personal judgement of worthiness that is a personal that is expressed
in attitude the individual holds toward himself”. Pendapat ini menerangkan
bahwa harga diri merupakan penilaian individu terhadap kehormatan dirinya,
yang diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya. Sementara itu, Buss (1973)
memberikan pengertian harga diri (self esteem) sebagai penilaian individu
terhadap dirinya sendiri, yang sifatnya implisit dan tidak diverbalisasikan.
Sementara menurut Wikipidia Harga diri adalah pandangan keseluruhan dari
individu tenang dirinya sendiri. Penghargaan diri juga kadang dinamakan
martabat diri atau gambaran diri. Misalnya, anak dengan penghargaan diri yang
tinggi mungkin tidak hanya memandang dirinya sebagai seseorang, tetapi juga
sebagai seseorang yang baik.
Sering kali harga diri (self esteem) dikaitkan dengan rasa percaya diri,
yaitu dimensi evaluatif yang menyeluruh dari diri, yang pada akhirnya
membentuk gambaran diri. Hal ini sejalan dengan pendapat Roger dan Maslow.
Mereka mengatakan bahwa harga diri (self esteem) merupakan aspek yang
penting dalam kepribadian, dimana harga diri (self esteem) adalah evaluasi yang
menyeluruh untuk membentuk gambaran diri (self image).
Terkait dengan harga diri (self esteem) dalam rentang kehidupan individu
di mana study dilakukan pada 300.000 orang didapati harga diri (self esteem)
rendah pada remaja dan dewasa akhir. Pada umumnya harga diri (self esteem)
wanita lebih rendah dari pada pria pada rentang hidupnya, terutama pada masa
remaja. Penelitian yang dilakukan oleh Hewitt (2001); Scarpa & Luscher (2002),
dan beberapa yang ditemukan oleh Baumeister (1997) sebagai berikut:
Harga diri (self esteem) relatif stabil dalam beberapa bulan dan dapat
berubah terutama jika ada perubahan kejadian dalam hidup, misal lulus ujian,
mendapat pekerjaan atau kehilangan pekerjaan. Harga diri (self esteem) tinggi
7
pada masa kanak-kanak, menurun saat remaja, dan meningkat lagi saat usia
dewasa sampai pada dewasa aksir kemudian menurun.
Ada individu yang memiliki harga diri (self esteem) tinggi atau rendah
secara keseluruhan namun ada juga harga diri (self esteem) tinggi atau rendah
pada area tertentu, misal: harga diri (self esteem) tinggi di aspek sosial namun
atau rendah di bidang akademis. Jadi bisa merata di segala aspek namun bisa
juga fluktuasi.Harga diri (self esteem) rendah dapat berakibat seseorang
mengalami depresi dan sebaliknya.
Komponen harga diri (self esteem) , menurut salah satu definisi (Braden,
1969), ada tiga komponen kunci dari harga diri (self esteem) : 1). Harga diri (self
esteem) merupakan kebutuhan manusia yang penting yang sangat vital bagi
kelangsungan hidup dan normal, perkembangan yang sehat. 2). Harga diri (self
esteem) muncul secara otomatis dari dalam berdasarkan keyakinan dan
kesadaran seseorang. 3). Harga diri (self esteem) seiring dengan pikiran, perilaku,
perasaan dan tindakan seseorang.
2.3 Remaja
Dalam masa remaja, berbagai perubahan terjadi pada diri anak sebagai
bentuk dari pubertas. Perubahan yang terjadi umumnya meliputi:
Tak heran, jika masa remaja adalah salah satu fase perkembangan
manusia yang paling pesat. Anak di usia remaja juga cenderung memiliki rasa
penasaran yang tinggi. Tanpa kontrol yang tepat dari dirinya sendiri maupun
orangtua, hal ini bisa membuat mereka terjerumus pada kenakalan remaja. Oleh
8
sebab itu, penting bagi orangtua untuk memberi perhatian dan pengawasan
pada anak remaja dengan baik.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.1 Observasi
Kata observasi berasal dari bahasa latin yang memiliki arti melihat dan
memperhatikan. Dalam dunia nyata, observasi erat berkaitan dengan objek dan
fenomena baik faktor penyebab dan dampak secara luas. Orang-orang yang
melakukan observasi mendapat sebutan pengamat. Pengertian observasi secara
umum adalah kegiatan pengamatan pada sebuah objek secara langsung dan
detail untuk mendapatkan informasi yang benar terkait objek tersebut.
Pengujian yang diteliti dan diamati bertujuan untuk mengumpulkan data atau
penilaian
3.1.2 Wawancara
Percobaan atau disebut juga eksperimen adalah suatu set tindakan dan
pengamatan, yang dilakukan untuk mengecek atau menyalahkan hipotesis atau
mengenali hubungan sebab akibat antara gejala. Dalam penelitian ini, sebab dari
suatu gejala akan diuji untuk mengetahui apakah sebab tersebut memengaruhi
akibat.
3.1.4 Angket
9
untuk memperoleh informasi dari responden tentang diri pribadi atau hal-hal
yang ia ketahui.
Data kuantitatif adalah jenis data dalam penelitian yang dapat diukur,
dihitung, serta dapat dideskripsikan dengan menggunakan angka. Umumnya,
data seperti ini digunakan untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang jelas
dan sudah ada instrumen ukurnya.
Dalam penelitian kali ini, kami memilih metode penulisan data kualitatif
sebagai metode penulisan.
10
3.4 Fasilitas
Laptop
Handphone
Buku
Alat tulis
Kertas
Bangunan
Furniture
dll.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/18614/2/BAB_I.pdf
iii
Blog Gramedia Digital, 2021.
https://www-gramedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/literas
i/kajian-teori/amp/?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#Pengertian_Kajian_Teori
iv