Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MATA PELAJARAN RISET KARYA TULIS ILMIAH

“BAHAYA MEROKOK BAGI REMAJA DAN ANCAMAN TERSEMBUNYI YANG


MENGINTAI GENERASI MUDA”

Disusun oleh :

Ahmad Zakiy Fathoni ( 0065056174 )

Guru Pembimbing :

Inneke Indriastuti S.Pd

NIP. 199401072020122014

MAN 3 JAKARTA PUSAT

JL. KOMPLEK PERKANTORAN KERBAU NO.11, RT.16/RW.2, CEMPAKA PUTIH


TIMUR, KEC. CEMPAKA PUTIH, KOTA JAKARTA PUSAT, DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA 10510

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya Penulis dapat menyusun makalah Riset Karya Tulis Ilmiah.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan arahan dan bimbingan dari berbagai
pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai rencana dan target yang telah ditentukan.
Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Inneke Indriastuti S.Pd. selaku Guru Pembimbing mata pelajaran Riset Karya Tulis Ilmiah
yang telah memberikan arahan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
sebagaimana mestinya.
2. Orang tua kami yang telah membantu, memotivasi, mendoakan serta menanti keberhasilan
kami.
3. Sumber- sumber dari buku dan internet yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
untuk menambah wawasan.

Jakarta, 07 Juni 2023

Ahmad Zakiy Fathoni

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iii

BAB I ............................................................................................................................................................ 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................... 4-5

1.2 Pertanyaan Masalah ......................................................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................................. 5

BAB II .......................................................................................................................................................... 6

2.1 Pengertian Rokok.............................................................................................................................. 6

2.2 Zat-zat beracun pada rokok ......................................................................................................... 6-9

2.3 Dampak Rokok Kesehatan Remaja ............................................................................................. 9

2.4 Upaya pencegahan dan peran orangtua ....................................................................................... 10

2.5 Implikasi Sosial Merokok Bagi Remaja........................................................................................ 10

2.6 Bahaya Rokok Bagi Lingkungan .............................................................................................. 10-11

BAB III....................................................................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................................... 12

3.2 Saran ................................................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 13

SURAT PERNYATAAN .......................................................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Merokok adalah menghisap bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh (Prasetya Lukyta.,
2016). Perilaku merokok banyak dilakukan pada masa remaja. Pada tahun 2018
menunjukkan bahwa prevalensi remaja usia 16 –19 tahun yang merokok 20,5 %. Usia
merokok pada remaja di Indonesia sekarang adalah usia mulai merokok semakin muda (dini).
Perokok pemula usia 10 –14 tahun meningkat lebih dari 100 % dalam kurun waktu kurang
dari 20 tahun (Riskesdas, 2018). Menurut Setiyanto, R, (2013), faktor-faktor yang
mempengaruhi kebiasaan merokok adalah tekanan teman sebaya, berteman dengan perokok
usia muda, status sosial ekonomi rendah, mempunyai orang tua yang merokok, saudara
kandung, lingkungan sekolah (guru) yang merokok dan tidak percaya bahwa merokok
mengganggu kesehatan.
Merokok mempunyai banyak efek negatif yang berbahaya kepada kesehatan
manusia, dan kebiasaan merokok tidak hanya merugikan perokok itu sendiri, tetapi juga
mengancam masyarakat di sekitarnya. Kandungan rokok menyebabkan kerusakan dan
berbagai macam penyakit di mulut seperti periodonitis (infeksi pada gusi), penyakit
kerongkongan seperti faringitis (infeksi faring) dan laringitis(infeksi laring atau pita suara),
penyakit di bronkus seperti bronkitis (infeksi bronkus), dan penyakit pada paru – paru seperti
kanker paru, penyakit paru obstruktif (Aula & Lisa, E., 2015).
Menurut World Health Organization (WHO, 2016), tembakau membunuh lebih dari
5 juta orang per tahun dan diproyeksikan akan membunuh 10 juta orang sampai tahun 2021,
dari jumlah itu 70% korban berasal dari negara berkembang yang didominasi oleh kaum laki-
laki sebesar 700 juta terutama di Asia.
Merokok memiliki bahaya serius bagi remaja. Dampaknya tidak hanya terbatas pada
masalah kesehatan fisik, tetapi juga berdampak pada aspek sosial, emosional, dan
perkembangan remaja. Upaya pencegahan yang efektif, pendidikan, dan dukungan keluarga
serta masyarakat penting untuk membantu remaja menghindari kebiasaan merokok dan
mempertahankan gaya hidup sehat. Mengingat pentingnya isu ini, kolaborasi yang kuat
antara pemerintah, pendidik, orang tua, dan masyarakat luas diperlukan untuk mengatasi
masalah bahaya merokok bagi remaja.
Merokok telah menjadi masalah global yang melibatkan jutaan orang di seluruh
dunia. Remaja adalah salah satu kelompok yang rentan terhadap bahaya merokok. Penelitian
menunjukkan bahwa merokok pada usia remaja dapat memiliki dampak jangka panjang yang
serius terhadap kesehatan dan kesejahteraan mereka. Makalah ini bertujuan untuk
menjelaskan bahaya merokok bagi remaja dan mengilustrasikan dampak negatif yang
ditimbulkan oleh kebiasaan merokok pada generasi muda.

4
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang dijelaskan diatas, maka pokok permasalahan yang akan
di identifikasi yakni :

1. Apakah itu rokok?


2. Zat apa yang terkandung dalam rokok?
3. Apa dampak merokok bagi psikososial?
4. Apa dampak rokok bagi kesehatan kita?
5. Bahaya apa yang ditimbulkan rokok bagi lingkungan?
1.3 Rumusan Masalah
Dari uraian identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah yakni apa bahaya rokok bagi
perokok sejak remaja yang diawali dari lingkungan sekitar.

1.4 Tujuan Penelitian


Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian yakni sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tentang rokok.


2. Untuk mengetahui bahaya-bahaya rokok.
3. Untuk mencegah ataupun mengurangi penyebaran rokok di kalangan pelajar.
4. Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan bila kita mengkonsumsinya.

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Merokok

Rokok adalah hasil olahan tembakau yang dibungkus. Tembakau dihasilkan dari
tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Ristica dan jenis lainnya yang di dalamnya
mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Sedangkan, asap rokok
merupakan asap yang dihasilkan dari pembakaran rokok. Asap rokok terdiri dari asap
utama dan asap sampingan. Asap utama yaitu asap yang dihirup ke dalam paru-paru
perokok, sedangkan asap sampingan adalah asap rokok yang berasal dari ujung rokok yang
terbakar. Asap utama mengandung 25% zat berbahaya dan asap sampingan mengandung
75% zat berbahaya. Sehingga perokok pasif menghirup 3 kali lipat zat berbahaya
dibandingkan perokok aktif.

2.2 Zat-zat Beracun Pada Rokok

Rokok mengandung kurang lebih 4000 lebih elemen-elemen dan setidaknya 200
diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan
karbon monoksida. Selain itu, dalam sebatang rokok juga mengandung bahan-bahan kimia
lain yang tak kalah beracunnya. Zat-zat beracun yang terdapat dalam rokok antara lain
adalah sebagai berikut :

1. Karbon monoksida (CO).

Gas CO adalah sejenis gas yang tidak memiliki bau. Unsur ini dihasilkan oleh
pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Gas CO yang
dihasilkan sebatang rokok dapat mencapai 3 – 6%, gas ini dapat di hisap oleh siapa saja.
Oleh orang yang merokok atau orang yang terdekat dengan si perokok, atau orang yang
berada dalam satu ruangan. Seorang yang merokok hanya akan menghisap 1/3 bagian saja,
yaitu arus yang tengah atau mid-stream, sedangkan arus pinggir (side – stream) akan tetap
berada diluar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi
keluar.

Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin (Hb) yang terdapat dalam


sel darah merah (eritrosit) lebih kuat dibanding oksigen, sehingga setiap ada asap rokok
disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan
semakin kekurangan oksigen, oleh karena yang diangkut adalah CO dan bukan O2
(oksigen). Sel tubuh yang menderita kekurangan oksigen akan berusaha meningkatkan
yaitu melalui kompensasi pembuluh darah dengan jalan menciut atau spasme. Bila proses
spasme berlangsung lama dan terus menerus maka pembuluh darah akan mudah rusak
dengan terjadinya proses aterosklerosis (penyempitan). Penyempitan pembuluh darah akan
terjadi dimana-mana. Di otak, di jantung, di paru, di ginjal, di kaki, di saluran peranakan,
di ari-ari pada wanita hamil.
6
2. Nikotin

Nikotin yang terkandung di dalam asap rokok antara 0.5 – 3 ng, dan semuanya
diserap, sehingga di dalam cairan darah atau plasma antara 40 – 50 ng/ml. Nikotin bukan
merupakan komponen karsinogenik. Hasil pembusukan panas dari nikotin seperti
dibensakridin, dibensokarbasol, dan nitrosamin-lah yang bersifat karsinogenik. Pada paru,
nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Seperti halnya heroin dan kokain, nikotin juga
memiliki karakteristik efek adiktif dan psikoaktif. Perokok akan merasakan kenikmatan,
kecemasan berkurang, toleransi dan keterikatan fisik. Hal itulah yang menyebabkan
mengapa sekali merokok susah untuk berhenti. Efek nikotin menyebabkan perangsangan
terhadap hormon kathekolamin (adrenalin) yang bersifat memacu jantung dan tekanan
darah. Jantung tidak diberikan kesempatan istirahat dan tekanan darah akan semakin
meninggi, berakibat timbulnya hipertensi. Efek lain merangsang berkelompoknya
trombosit (sel pembekuan darah), trombosit akan menggumpal dan akhirnya akan
menyumbat pembuluh darah yang sudah sempit akibat asap yang mengandung CO yang
berasal dari rokok.

3. Tar

Tar adalah sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang merupakan
substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Kadar tar pada
rokok antara 0,5-35 mg per batang. Tar merupakan suatu zat karsinogen yang dapat
menimbulkan kanker pada jalan nafas dan paru-paru.

4. Kadmium

Kadmium adalah zat yang dapat meracuni jaringan tubuh terutama ginjal.

5. Akrolein

Akrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna seperti aldehid. Zat ini sedikit
banyak mengandung kadar alcohol. Artinya, akrolein ini adalah alcohol yang cairannya
telah diambil. Cairan ini sangat mengganggu kesehatan.

6. Amoniak

Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan
hydrogen. Zat ini tajam baunya dan sangat merangsang. Begitu kerasnya racun yang ada
pada ammonia sehingga jika masuk sedikit pun ke dalam peredaran darah akan
mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.

7. Asam Format

7
Asam format merupakan sejenis cairan tidak berwarna yang bergerak bebas dan dapat
membuat lepuh. Cairan ini sangat tajam dan menusuk baunya. Zat ini dapat menyebabkan
seseorang seperti merasa digigit semut.

8. Hidrogen Sianida/HCN

Hidrogen sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien
untuk menghalangi pernapasan dan merusak saluran pernapasan. Sianida adalah salah satu
zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedikit saja sianida dimasukkan
langsung ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.

9. Nitrous Oxid

Nitrous oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap dapat
menyebabkan hilangnya pertimbangan dan menyebabkan rasa sakit. Nitrous oxide ini
adalah sejenis zat yang pada mulanya dapat digunakan sebagai pembius waktu melakukan
operasi oleh dokter.

10. Formaldehid

Formaldehid adalah sejenis gas tidak berwarna dengan bau tajam. Gas ini tergolong sebagai
pengawet dan pembasmi hama. Gas ini juga sangat beracun keras terhadap semua
organisme hidup.

11. Fenol

Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat organic
seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan
karena fenol ini terikat ke protein dan menghalangi aktivitas enzim.

12. Asetol

Asetol adalah hasil pemanasan aldehid (sejenis zat yang tidak berwarna yang bebas
bergerak) dan mudah menguap dengan alcohol.

13. Hidrogen sulfide

Hidrogen sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang gampang terbakar dengan bau yang
keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim (zat besi yang berisi pigmen).

14. Piridin

Piridin adalah sejenis cairan tidak berwarna dengan bau tajam. Zat ini dapat digunakan
mengubah sifat alcohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.

8
15. Metil Klorida

Metil klorida adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu antara hydrogen dan karbon
merupakan unsurnya yang utama. Zat ini adalah senyawa organic yang beracun

16. Metanol

Metanol adalah sejenis cairan ringan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Meminum
atau menghisap methanol mengakibatkan kebutaan dan bahkan kematian.

2.3 Dampak Rokok Kesehatan Remaja


2.3.1 Dampak Kesehatan
1. Penyakit Paru-paru: Merokok dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti
bronkitis kronis, emfisema, dan kanker paru-paru. Remaja yang merokok memiliki risiko
lebih tinggi untuk mengalami masalah pernapasan dan mengembangkan penyakit paru-
paru pada usia yang lebih muda.
2. Gangguan Kardiovaskular: Kebiasaan merokok dapat menyebabkan penyakit jantung,
hipertensi, dan penyempitan pembuluh darah. Remaja yang merokok memiliki risiko
lebih tinggi mengalami gangguan kardiovaskular di masa depan.
3. Dampak pada Sistem Kekebalan Tubuh: Asap rokok mengandung zat-zat berbahaya
yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh remaja. Akibatnya, mereka lebih rentan
terhadap infeksi, penyakit, dan penyembuhan yang lebih lambat.
4. Dampak pada Pertumbuhan dan Perkembangan: Merokok dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kognitif remaja. Nikotin dalam rokok juga
dapat mempengaruhi perkembangan otak dan mengganggu fungsi kognitif.
Meskipun hal yang dilakukan terlihat sama, namun teknik penyampaian yang digunakan
akan disesuaikan dengan tujuan seseorang. Tujuan public speaking terbagi dalam
beberapa jenis, berikut penjelasannya menurut Cahyanti. D (2022)
2.3.2 Dampak Psikososial

1. Ketergantungan dan Kesulitan Berhenti: Merokok pada usia remaja dapat mengarah
pada ketergantungan nikotin yang kuat. Mereka mungkin menghadapi kesulitan dalam
berhenti merokok di kemudian hari, yang berpotensi mempengaruhi kualitas hidup mereka.

2. Prestasi Akademik yang Menurun: Remaja yang merokok cenderung mengalami


penurunan prestasi akademik, kesulitan konsentrasi, dan masalah perilaku di sekolah.

3. Pengaruh Sosial dan Relasional: Kebiasaan merokok dapat memengaruhi hubungan


sosial remaja. Mereka mungkin dihindari oleh teman-teman yang tidak merokok, dan
berisiko bergaul dengan teman sebaya yang memiliki kebiasaan buruk serupa.

9
2.4 Upaya Pencegahan dan Peran Orang tua

1. Pendidikan dan Kesadaran: Perlu adanya program pendidikan yang efektif di sekolah
dan di masyarakat untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang bahaya merokok dan
konsekuensi jangka panjangnya.

2. Peran Model: Orang tua, guru, dan peran model lainnya harus memberikan contoh hidup
sehat dan tidak merokok agar remaja terpengaruh positif dan menghindari kebiasaan
merokok.

3. Pembatasan Akses: Penting untuk mengatur dan memberlakukan batasan usia untuk
membeli rokok serta mengendalikan iklan dan promosi rokok yang ditujukan kepada
remaja.

2.5 Implikasi Sosial Merokok bagi Remaja

1. Ketergantungan dan Kehilangan Kontrol: Merokok pada usia remaja dapat


menyebabkan ketergantungan yang kuat pada nikotin. Remaja yang kecanduan merokok
mungkin mengalami kesulitan menghentikan kebiasaan ini dan kehilangan kontrol atas
hidup mereka.

2. Prestise Sosial: Dalam beberapa kelompok remaja, merokok dianggap sebagai tanda
keberanian, kematangan, atau penerimaan sosial. Hal ini dapat mempengaruhi remaja yang
cenderung mencoba merokok untuk mencapai status sosial atau merasa lebih dewasa.

3. Pengaruh Terhadap Teman Sebaya: Remaja yang terlibat dalam pergaulan dengan
teman-teman yang merokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mencoba merokok. Tekanan
dari teman sebaya dapat menjadi faktor penting dalam keputusan remaja untuk mulai
merokok.

4. Dampak Pendidikan: Kebiasaan merokok dapat mengganggu kinerja akademik remaja.


Mereka cenderung menghabiskan waktu yang berharga untuk merokok daripada fokus
pada pelajaran. Selain itu, kehadiran rokok di sekitar sekolah dapat menciptakan
lingkungan yang tidak sehat dan mempengaruhi kesejahteraan seluruh populasi pelajar.

2.6 Bahaya Rokok Bagi Lingkungan

Proses pengolahannya dari daun tembakau sampai siap digulung menghabiskan


banyak sumber daya dan terutama pohon sebagai kertas penggulungnya. Satu pohon besar
harus ditebang untuk memproduksi 300 bungkus rokok. Kertas dari pohon tersebut dipakai
untuk menggulung daun tembakau yang telah diolah, dipakai sebagai pembungkus dan
sebagainya. Pohon berukuran besar yang memiliki efisiensi yang tinggi dalam menyaring
udara malah ditebang dan digunakan dalam industri rokok yang turut menyumbang polusi
udara. Walaupun pabrik rokok meluncurkan program penanaman pohon untuk

10
penghijauan, perlu dipertanyakan apakah ini hanya strategi peningkatan popularitas sebab
laju pertumbuhan tunas pohon tersebut tidak akan pernah bisa melampaui laju pembabatan
hutan yang mereka lakukan. Langkah yang lebih tepat adalah tidak menebang pohon lagi
sambil menanam tunas pohon yang baru.

Ketika rokok dibakar, asap dan lebih dari 4.000 bahan kimianya terbang ke udara
sebagai zat pencemar. Asap ini kemudian dihirup oleh perokok aktif maupun pasif dan
menimbulkan masalah kesehatan secara kronis. Bayangkan bila yang menghirupnya adalah
anak-anak, maka secara tidak langsung kesehatan anak tersebut sudah digerogoti sejak usia
muda. Bahaya rokok tidak berhenti sampai disana. Saat rokok habis dihisap, perokok
dengan mudah membuang puntung rokok sembarangan.

Perokok mungkin berpikir bahan rokok berupa kertas dan daun kering tembakau
akan dengan mudah diuraikan. Kenyataannya puntung rokok bukan hanya sekedar "kertas
dan daun kering". Bahan kimia beracun yang terkandung di dalamnya akan meracuni
tempat dimana ia dibuang. Bila dibuang ke perairan, bahan beracun akan larut ke air dan
meracuni organisme di dalamnya. Bila dibuang di tanah, bahan beracun akan meresap ke
tanah dan mencemarinya. Butuh waktu 25 tahun bagi bahan kimia tersebut untuk
"diencerkan" di tanah. Namun bila puntung rokok tetap dibuang ke tanah, bahan beracun
akan tetap masuk dan butuh waktu semakin lama untuk menguraikannya. Akibatnya
tanaman menjadi sulit tumbuh dan tanah menjadi tandus.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Merokok pada usia remaja memiliki implikasi kesehatan dan sosial yang serius. Remaja
yang merokok berisiko tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit paru-
paru dan gangguan kesehatan mental. Selain itu, merokok juga dapat mempengaruhi hubungan
sosial dan prestise remaja. Upaya pencegahan yang melibatkan pendidikan, kesadaran, peran orang
tua, dan pembatasan hukum harus dilakukan untuk melindungi remaja dari bahaya merokok.

Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan rokok itu lebih
banyak mudharatnya (dampak negatifnya) dari pada dampak positifnya. Apabila hal ini dibiarkan
terus berlangsung, maka akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh
manusia. Dan seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh mereka.
Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.

3.2 Saran

Setelah membaca makalah ini, semoga masyarakat khususnya remaja dapat tersadarkan
akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya,
supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan
terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa mereka.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aninsi,

Aula., Lisa, E. (2015). STOP Merokok! Sekarang atau Tidak Sama Sekali. Yogyakarta: Gara
Ilmu Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018).Riset Kesehatan Dasar 2013.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Helmi, a. F. (2017). Faktor-faktor penyebab perilaku merokok pada remaja. Jurnal keperawatan
indonesia, 1(1), 37.

Kholid, A. (2012). Promosi Kesehatan dengan pendekatan teori prilaku, media, dan aplikasinya.
In Perpustakaan Nasional: (Perpustaka). Jakarta: Rajawali Pers .

Nugroho, R. S. (2015). Perilaku Remaja Merokok. Jurnal Ilmiah, 1(2). Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. (2017). Hidup Sehat Tanpa Rokok

Prasetya Lukyta. (2016). Pengaruh Negatif Rokok bagi Kesehatan di Kalangan Remaja.

Setiyanto, R. (2013). Faktor-Faktor Penyebab Merokok. Bandung: Alfa Beta World Health
Organization (2016). Cigarette Smoking. World. Health Organization.

Andriyani, D., (2018). Hubungan Merokok dengan Kebersihan Gigi dan Mulut Siswa SMK di
Bandar Lampung. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 13(1), pp.83-89.

Anggarwati, A. (2014). Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan Perilaku merokok
pada remaja (Doctoral dissertation, Universitas muhammadiyah Surakarta)

. Dismiantoni, N., Anggunan, A., Triswanti, N., & Kriswiastiny, R. (2020). Hubungan Merokok
Dan Riwayat Keturunan Dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada,
11(1), 30-36. El Hasna, F.N.A., Cahyo, K. and Widagdo, L., (2017). Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Penggunaan Rokok Elektrik pada Perokok Pemuladi SMA Kota Bekasi.
Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(3), pp.548-557.

Fitriana, K. R. (2019). Efek Konsumsi Alkohol dan Merokok Pada Wanita Hamil. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 233-237.

G. Jelantik, IG Made., Tjindawang, L Dea. (2013). Hubungan Pengetahuan Remaja tentang


Rokok dan Interaksi Kelompok Sebaya dengan Kebiasaan Merokok pada Remaja (Studi di
SMAN 5). Widyaiswara BPTK Mataram Dinkes Provinsi NTB.

13
14

Anda mungkin juga menyukai