Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA REMAJA DENGAN KECANDUAN ROKOK”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga
Dosen Pengampu : Nurhayati, S.ST.,M.Pd

Disusun Oleh :
Nur Apsari (P07220118097)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALTIM


PRODI D III KEPERAWATAN KELAS C
TINGKAT III/SEMESTER V
TAHUN AJARAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah”konsep keperawatan kesehatan kerja”dengan baik tanpa halangan apapun.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu metode pembelajaran bagi
mahasiswa. Kami sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan tentunya sadar akan segala kekurangan
dalam pembuatan makalah ini, dan kami akan sangat bangga apabila makalah yang kami susun ini
mendapatkan saran maupun kritik yang bersifat membangun. Tidak lupa kami haturkan permohonan maaf
apabila makalah yang kami buat terdapat suatu kesalahan.

Terakhir kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu tersusunnya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi
para pembaca.

Balikpapan, 3 Juli 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULAN
A. Latar belakang………………………………………………………..
B. Rumusan masalah……………………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi remaja……………………………………………………….
B. Definisi rokok………………………………………………………...
C. Factor alasan remaja mulai merokok………………………………
D. Ciri-ciri perokok……………………………………………………..
E. Factor yang mempengaruhi perilaku merokok……………………
F. Dampak perilaku merokok………………………………………….
G. Upaya mengatasi rokok pada remaja………………………………
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian……………………………………………………………
B. Diagnose………………………………………………………………
C. Intervensi…………………………………………………………….
D. Implementasi…………………………………………………………
E. Evaluasi………………………………………………………………
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………...
B. Saran………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang                                                                                           
Para remaja adalah penerus generasi bangsa. Namun, para remaja sekarang seringkali
menganggap enteng kesehatan mereka. Mereka hanya memikir apa yang akan membuat mereka
senang, seperti rokok. Para remaja lebih banyak menggunakan rokok di usia muda tanpa
memperhatikan akibat yang akan di timbulkan dari kelakuannya tersebut.
Sebenarnya seorang pelajar belum boleh merokok di kalangan sekolah, masyarakat atau
kalangan yang lainnya. Karena hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatannya, sekolahnya dan
lain-lain. Biasanya hal ini di lakukan oleh para pelajar karena kondisi emosi mereka yang tidak stabil
memebuat mereka melakukan segalah hal untuk melampiaskan esmosinya. Populasi merokok pada
usia dini sangatlah tinggi. Hal ini di sebabakan karena kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok di
kalangan sekolah atau masyarkat, atau mungkin juga kurangnya kesadaran pada diri mereka sehingga
mereka tidak memperhatikan bahayanya dan juga nanti kedepanya.
Kebiasaan  merokok  diIndonesia  sangat  memprihatinkan. Setiap saat kita dapat menjumpai
masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang telah di
lakukan menunjukan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya membahayakan
para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila di hirup oleh orang-orang yang berada di
sekitarnya ( perokok pasif ). Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif
memiliki resiko kesehatan lebih tinggi dari pada para prokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari
menderita batuk hingga kanker paru-paru mengancam para perokok aktif maupun pasif.
Kami menyadari bahwa informasi tentang bahya rokok bagi kesehatan sangat penting untuk di
ketahui oleh masyarakat luas, khususnya para pelajar. Hal ini yang mendorong kami untuk menyusun
makalah ini tentang Bahaya Merokok Dikalangan Remaja. Kami berharap, dengan mengetahui
informasi ini para pelajar dapat mengurungkan niatnya untuk mengonsumsi rokok, atau bahkan
berhenti merokok.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana  penyebab perilaku merokok pada dikalangan remaja?
2. Bagaimana dampak dari merokok?
3. Bagaimana upaya mengatasi perilaku merokok pada remaja?

C. Tujuan Penulisan                                                                            
1. Mendeskripsikan faktor penyebab perilaku merokok pada kalangan remaja.
2. Mendeskripsikan dampak dari merokok.
3. Mendeskripsikan upaya mengatasi merokok pada kalangan remaja.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Remaja
Masa remaja merupakan salah satu  periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan
masa  perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan
biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial. Di sebagian besar masyarakat  dan budaya masa
remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. masa
peralihan antara masa anak-anak yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu
antara  usia  11 atau 12 tahun sampai dengan  20 tahun, yaitu masa menjelang  dewasa muda.
Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat defenisi tentang remaja yaitu:
1. Pada buku-buku   pediatri,  pada umumnya  mendefenisikan  remaja adalah  bila seorang anak
telah mencapai umur 10-18 tahun dan umur 12-20 tahun anak laki- laki.
2. Menurut undang-undang  No. 4 tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak, remaja
adalah   yang  belum mencapai 21  tahun dan belum menikah.
3. Menurut undang-undang perburuhan, anak dianggap remaja apabila telah mencapai umur 16-18
tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat tinggal.
4. Menurut undang-undang  perkawinan No.1 tahun 1979, anak dianggap sudah remaja apabila cukup
matang, yaitu umur 16 tahun untuk perempuan dan  19 tahun untuk anak-anak laki-laki.
5. Menurut dinas kesehatan anak dianggap sudah remaja apabila anak sudah berumur 18 tahun, yang
sesuai dengan saat lulus sekolah menengah.6) Menurut WHO, remaja bila anak telah mencapai
umur 10-18 tahun.

B. Definisi Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah
dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup
lewat mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari
bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
Bahan-bahan kimia yang terkandung pada rokok :
1. Nikotin : menyebabkan kecanduan, merusak jaringan otak, dan dara muda menggumpal.
2. Tar : menyebabkan kerusakan pada sel paru-paru, meningkatkan produksi dahak atau lendir di
paru-paru, dan dapat menyebabkan kanker paru-paru.
3. Karbon monoksida : yang dapat mengurangi jumlah oksigen yang dapat di ikat dara, dan dan
mengurangi transportasi dara dalam tubuh.
4. Zat kersinogen : dapat memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
5. Zat iritan : dapat mengakibatkan batuk, kanker paru-paru, dan iritasi pada paru-paru.

C. Faktor alasan seorang remaja mulai merokok


Alasan seorang remaja mulai pertama kali merokok dari berbagai penelitian antara lain:rasa
ingin coba-coba, ikut-ikutan, ingin tahu enaknya rokok, sekedar ingin merasakan, agar terlihat maco,
meniru orang tua, iseng, menghilangkan ketegangan, kebiasaan saja untuk pergaulan, lambing
kedewasaan, mencari ispirasi. Dan alasan lainya adalah sebagai penghilang stress, penghilang jenuh,
sukar melepaskan diri, pengaruh lingkungan, iseng anti mulut asam, pencuci mulut, kenikmatan.
Bagi kebanyakan pelajar , mulai merokok di sebabkan oleh dorongan lingkungan. Contohnya
saja, pelajar tersebut mulai merokok karena malu hati kepada teman-temanya yang merokok, 
sehingga  ia pun mulai merokok dan akhirnya kebiasaan atau kecanduan dengan rokok. Kebanyakan
pelajar juga beranggapan bahwa dengan merokok dirinya merasa hebat/maco, gaya, dan di akui.
Padahal jika dia tidak pandai-pandai  menjaga dirinya, rokok adalah awal terjerumusnya seseorang ke
pada obat-obatan terlarang.
D. Ciri-ciri Perokok
1. Bibir dan gusih menjdi hitam
2. Kulit jadi hitam
3. Mata merah
4. Kukuh membiru
5. Pipih perokok terlihat kempok
6. Mudah terserang penyakit batuk
7. Nafas bau

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok


Menurut Lewin dalam Komasari dan Helmi (2000), perilaku merokok disebabkan diri sendiri
dan faktor lingkungan.
Suryaningrat (2007), perilaku merokok merupakan perilaku berbahaya bagi kesehatan. Namun,
masih banyak orang yang melakukannya. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan seorang merokok
yaitu :  
1. Pengaruh keluarga
Seorang yang berasal dari keluarga yang konservatif (keluarga yang menjaga dan
memperhatikan anak-anaknya) lebih sulit untuk terlibat dengan rokok. Sedangkan orang yang
berasal dari keluarga yang permisif ( keluarga yang tidak terlalu menjaga anaknya dan menerima
perilaku anak) cenderung akan mudah untuk terlibat dengan rokok.
Dalam Journal of Consumer Affairs (Aliyah, 2011) menyebutkan bahwa orang tua
perokok akan berpengaruh dalam mendorong anak mereka menjadi perokok pemula di usia dini.
Secara psikologis, toleransi orang tua terhadap asap rokok di rumah akan membentuk nilai bagi
anak bahwa merokok adalah hal yang boleh dilakukan dan mereka merasa bebas untuk merokok
karena tidak ada sangsi moral yang diberikan oleh orang tua (Mu’tadin, 2002).
Contoh lain adalah adanya permasalahan internal keluarga. Misalnya, seorang anak
berasal dari keluarga yang broken home, diantaranya dipicu dengan perceraian orang tua. Anak
tersebut melakukan aktivitas merokok sebagai bentuk protes dan perlawanan terhadap kedua
orang tuanya karena tidak memperhatikannya (Suryaningrat, 2007).
2. Pengaruh Teman
Seseorang yang mempunyai teman perokok akan lebih mungkin merokok dibanding
orang yang tidak punya teman perokok. Banyak orang terdorong menjadi perokok pemula untuk
menyusaikan diri pada komunitas pergaulan. Rokok membuat mereka merasa lebih diterima oleh
banyak orang (Mu’tadin, 2002). Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi :
a. Orang tersebut terpengaruh oleh teman-temannya.
b. Teman-temannya dipengaruhi olehnya 

3. Faktor Kepribadian
Orang mencoba merokok karena alasan ingin tahu, atau ingin melepaskan diri dari rasa
sakit dan kebosanan. Secara kepribadian, kondisi mental yang sedang menurun seperti stres,
gelisah, takut, kecewa dan putus asa sering mendorong orang menghisap rokok. Mereka merasa
lebih tenang dan lebih mudah melewati masa-masa sulit setelah merokok. (Suryaningrat, 2007).
4. Pengaruh Iklan
Dalam media visual seperti televisi, baliho dan majalah tampak tampilan-tampilan
reklame yang sangat profokatif dengan memperlihatkan bahwa dengan merokok seseorang akan
lebih macho (Suryanigrat, 2007).
Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menarik
para konsumen atau khalayak secara sukarela terdorong untuk melakukan suatu tindakan sesuai
yang diinginkan pengiklan.
Banyak iklan rokok di media cetak, dan elektronik  telah mendorong rasa ingin tahu
publik tentang produk rokok. Penggambaran tokoh serta adegan-adegan menantang dalam iklan
membuat masyarakat menirunya. Ikalan-iklan yang ada merangsang mereka untuk merokok
dengan bujukan yang berbeda. Meskipun dalam iklan tidak digambarkan orang merokok akan
tetapi adegan-adegan yang identik dengan keperkasaaan dan penuh imajinasi mempengaruhi
mereka mengonsumsi rokok (Mu’tadin, 2002).
Tema iklan rokok selalu menampilkan pesan positif seperti macho, bergaya, peduli, setia
kawan, dan inspiratif. Berdasarkan penelitian Universitas Prof. Dr. Hamka (Uhamka) dan komisi
nasional perlindungan anak (2007), iklan rokok merupakan salah satu penyebab meningkatnya
jumlah perokok di Indonesia ( Candra, 2008).

F. Dampak Perilaku Merokok


Perilaku merokok mempunyai dampak bermacam-macam bagi perokok. Menurut Ogden
(2000), perilaku mempunyai dua dampak, yaitu positif dan dampak negatif.
1. Dampak Positif
Merokok memiliki dampak positif yang sangat sedikit bagi kesehatan. Graham dalam
ogden (2000) menyatakan bahwa perokok dengan merokok dapat menghasilkan mood positif dan
dapat membantu individu menghadapi keadaan-keadaan yang sulit. Smet (1994) menyebutkan
keuntungan merokok (terutama bagi perokok) yaitu mengurangi ketegangan, membantu
konsentrasi, dukungan sosial dan menyenangkan.
2. Dampak Negatif
Merokok dapat menyebabkan dampak negatif yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan
(Sumartono, 2009). Perokok bukan penyebab penyakit tetapi dapat memicu suatu jenis penyakit.
Rokok juga tidak menyebabkan kematian secara langsung tetapi dapat mendorong munculnya
penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Berbagai penyakit yang picu karena merokok
dimulai dari penyakit kepala sampai dengan penyakit di telapak kaki. Penyakit tersebut antara
lain : penyakit jantung, kanker, penyakit saluran pernapasan, penigkatan tekanan darah, gangguan
pembuluh darah, pengelihatan kabur, dll seperti pesan peringatan  yang tertera pada bungkusan
rokok. (Suryaningrat, 2007)
G. Upaya Mengatasi Rokok Pada Remaja 
Merokok di sekolah yang dilakukan siswa kini semakin banyak, itu dikarenakan siswa yang
satu mengajak siswa yang lainnya atau dikarenakan oleh faktor pergaulan. Oleh karena itu para guru
lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan mengelilingi tempat-tempat yang sering
dijadikan tempat merokok.
Selain itu juga melakukan peringatan yang lebih tegas lagi agar para pelanggar khususnya
perokok jera dan tidak melakukan hal tersebut lagi baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Jika karena kecanduan, maka tips yang harus dilakukan adalah:
1. Pikirkanlah hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi pada tubuh ketika masa krisis karena
berhenti merokok (biasanya 1,5 sampai 2 minggu)
2. Minumlah banyak air putih, makan banyak sayur dan buah-buahan setiap kali timbul keinginan
untuk merokok
3. Berbicara atau berkomunikasilah dengan orang lain dan tetaplah menyibukkan diri
4. Berolahraga yang menyenagkan dan disukai secara teratur dan terukur
5. Pijatlah daerah punggung dan leher, lalu tariklah napas dalam-dalam.
Jika karena ketergantungan, maka putuskan semua hubungan antara rokok dan kebiasaan-
kebiasaan yang sering dilakukan dengan tips berikut ini:
1. Jika ingin merasakan rokok di tangan, bermainlah dengan barang-barang lain seperti pensil, pena,
atau membaca buku
2. Jika ada keinginan untuk menyalakan rokok, jauhkan rokok dari jangkauan dan buanglah korek api
3. Jika biasa merokok sesudah makan, segeralah bangkit dari duduk setelah makan, gosok gihi dan
pergilah berjalan atau lakukan kegiatan yang membuat lupa pada rokok
4. Jika merokok disertai dengan minum kopi, maka ganilah kopi dengan jus buah, dll
5. Jika merokok untuk menenangkan diri, maka cobalah untuk mengingat bahaya merokok dapat
mengakibatkan penyakit jantung, paru-paru, kanker, stroke, keguguran, dll.
Berikut ini beberapa tips yang perlu diperhatikan:
1. Tanyalah pada diri sendiri, apakah ada teman, saudara, atau tetangga yang menderita salah satu
penyakit di atas. Bayangkan jika penyakit tersebut menyerang diri kita sendiri.
2. Jika keinginan untuk merokok sangat kuat, lakukanlah olahraga ringan seperti berjalan-jalan atau
lakukan kegiatan yang menjadi kegemaran atau hobi Anda.
3. Jika berpikir bahwa merokok dapat membuat kita menjadi tenang atau nyaman, maka katakanlah
dan akuilah secara jujur bahwa rokok tidak mungkin bisa mengatasi masalah yang ada.
4. Untuk mengatasi masalah ini, perlu melibatkan keluarga, teman, dan saudara untuk membantu
mengalihkan perhatian dari rokok.
5. Jika ingin berhenti merokok harus menetapkan tindakan yang akan dipilih atau perilaku apa yang
paling mudah diubah berkaitan dengan situasi merokok.
6. Buatlah pernyataan untuk berhenti merokok, kemudian bacalah pernyataan tentang niat berhenti
merokok di depan teman atau saudara atau anggota keluarga yang akan menjadi pengingat agar
keinginan berhenti merokok tercapai.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

Fasilitas Yankes No. Register

Nama Perawat yang Nur Apsari Tanggal 26 juni 2020

mengkaji Pengkajian

1. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. D Bahasa sehari-hari Indonesia

Alamat Rumah & Telp Tanjung kelor rt.9 no.25, manggar baru Jarak yankes 1 km

terdekat

Agama & Suku Islam & bugis Alat Transportasi Motor

DATA ANGGOTA KELUARGA


No Nama Hub Umur JK Suku Pendidikan Pekerjaan Status TTV Status Alat

dgn KK Terakhir Saat Ini Gizi Imunisas Bantu/


(TD, N, S, P)
i Dasar Protesa
(TB, BB,

BMI)

1. Ny.K ibu 52 th P pale SD Ibu 149 Lengkap

mb rumah CM,

ang tangga 78KG


2. Tn.j anak 17 th L SMA 165

CM,
Lengkap
58KG

LANJUTAN
No Nama Penampilan Status Kesehatan Riwayat Penyakit/ Analisis Masalah Kesehatan

Umum Alergi INDIVIDU


Saat ini
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT

Nama Individu yang sakit : Tn. J Diagnosis Medik : Pneumonia

Sumber Dana Kesehatan : Rujukan Dokter/ Rumah Sakit :

Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan


 Pola BAK 7 x/hr,vol 800 ml/hr
Kesadaran : compos mentis  Edema  Bunyi jantung: .....  Sianosis
 Hematuri  Poliuria
GCS : 15  Asites  Akral dingin  Oliguria  Disuria  Sekret / Slym
 Inkontinensia  Retensi
TD : 120/80 mm/Hg  Tanda Perdarahan:  Nyeri saat BAK  Irama ireguler
P : 25 x/ menit purpura/ hematom/  Wheezing
 KemampuanBAK : Mandiri/
0
S : 36 C petekie/ hematemesis/  Ronki
Bantu sebagian/tergantung*
N : 80 x/ menit melena/ epistaksis* Lainnya : tidak ada suara
 Alat bantu: Tidak/Ya*……… 
Gunakan Obat :Tidak/Ya*... nafas tambahan
 Takikardia  Tanda Anemia : Pucat/
 Kemampuan BAB :Mandiri/  Otot bantu napas : tidak
 Bradikardia Konjungtiva pucat/ Lidah
ada penggunaan otot bantu
 Tubuh teraba hangat pucat/ Bibir pucat/ Bantu sebagian/tergantung* pernafasan
 Alat bantu: Tidak/Ya*...
 Menggigil Akral pucat*  Alat bantu nafas : tidak
ada alat bantu nafas
 Tanda Dehidrasi:
 Dispnea
mata cekung/ turgor kulit
 Sesak
berkurang/ bibir kering *
 Stridor
 Pusing  Kesemutan
 Krepirasi
 Berkeringat  Rasa Haus

 Pengisian kapiler  2 detik

Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori

 Mual Muntah  Kembung  Tonus otot Fungsi Penglihatan : Fungsi perabaan :

Nafsu Makan : aman  Kontraktur  Buram  Kesemutan pada : tidak ada


 Tak bisa melihat  Kebas pada : tidak ada
 Sulit Menelan  Fraktur  Alat bantu : tidak ada  Disorientasi 
 Disphagia Nyeri otot/tulang* Parese
 visus : tidak dilakukan
 Bau Nafas  Drop Foot Lokasi ……........... pemeriksaan  Halusinasi  Disartria
… Fungsi pendengaran :  Amnesia  Paralisis
 Kerusakan gigi/gusi/ lidah/
 Kurang jelas  Refleks patologis ……
 Tremor Jenis ……......…......
geraham/rahang/palatum*  Tuli  Kejang : sifat …….. lama ..
…..
……
 Distensi Abdomen  Malaise / fatique  Alat bantu frekwensi ....................................
 Bising Usus: tidak dilakukan  Tinnitus Fungsi Penciuman
 Atropi Fungsi Perasa  Mampu
pemeriksaan
 Kekuatan otot : 5/5  Mampu  Terganggu
 Konstipasi  Terganggu
 Postur tidak normal : tidak ada
 Diare .......x/hr kelainan
Kulit
 Hemoroid, grade : tidak ada  RPS Atas : bebas/ terbatas/
 Jaringan parut  Memar  Laserasi  Ulserasi  Pus …
 Teraba Masa abdomen : kelemahan/ kelumpuhan
tidak teraba massa abdomen  Bulae/lepuh  Perdarahan bawah  Krustae
 Stomatitis  (kanan / kiri)*  Luka bakar Kulit : tdk ada Derajat : tdk ada  Perubahan
Warna ................... warna : tdk ada
 RPS Bawah :bebas/terbatas/
 Riwayat obat pencahar :  Decubitus: Grade : tdk ada Lokasi : tdk ada
kelemahan/kelumpuhan
tidak ada
Tidur dan Istirahat
(kanan / kiri)*
 Maag
 Susah tidur
 Konsistensi : tidak ada  Berdiri : Mandiri/ Bantu
Diet Khusus: Tidak/Ya*  Waktu tidur : +-6 jam
sebagian/tergantung*
 Kebiasaan makan-minum :  Bantuan obat, : tidak ada bantuan obat
 Berjalan : Mandiri/ Bantu
Mandiri/ Bantu sebagian/ sebagian/tergantung*
Tergantung*  Alat Bantu : Tidak/Ya*
 Alergi makanan/minuman :  Nyeri : Tidak/Ya
Tidak/Ya*: kacang

 Alat bantu : Tidak/Ya*

Mental Komunikasi dan Budaya Kebersihan Diri Perawatan Diri Sehari-hari

 Cemas  Denial   Interaksi dengan Keluarga :  Gigi-Mulut kotor  Mandi : Mandiri/ Bantu
Marah
Baik/ tehambat*  Mata kotor  Kulit sebagian/tergantung*
 Takut  Putus asa kotor
 Berkomunikasi :  Berpakaian : Mandiri/ Bantu
Depresi
 Perineal/genital kotor
Lancar/ terhambat* sebagian/tergantung*
 Rendah diri  Menarik
diri  Hidung kotor  Kuku
 Kegiatan sosial sehari-hari :  Menyisir Rambut : Mandiri/
kotor
sekolah
 Agresif Perilaku Bantu sebagian/tergantung*
kekerasan  Telinga kotor

 Respon pasca trauma .....  Rambut-Kepala kotor


 Tidak mau melihat bagian
tubuh yang rusak

Keterangan Tambahan terkait Individu

3. DATA PENUNJANG KELUARGA

Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga

 Kondisi Rumah : bersih  Jika ada Bunifas, Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :
Ya/
Tidak* ..................................................................................................
...............
 Ventilasi : Cukup
 Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif :
Ya/
Tidak* ..................................................................................................
 Pencahayaan Rumah : Baik ...............
 Jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
Ya/
 Saluran Buang Limbah : baik Tidak* ..................................................................................................
...............
 Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Ya/
 Sumber Air Bersih : jernih Tidak* ..................................................................................................
...............
 Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
 Jamban Memenuhi Syarat : Ya/ Tidak*
..............................................................................................................
Ya/Tidak* ...
 Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Ya/
 Tempat Sampah : tersedia Tidak* ..................................................................................................
...............
 Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya :
 Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Anggota Ya/ Tidak*
Keluarga 8m2/orang : Ya/Tidak* ..............................................................................................................
...
 Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
Ya/
Tidak* ..................................................................................................
...............
 Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Ya/
Tidak* ..................................................................................................
...............
 Menggunakan jamban sehat :
Ya/
Tidak* ..................................................................................................
...............
 Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
Ya/
Tidak* ..................................................................................................
...............
 Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/
Tidak* ........................................................
 Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/
Tidak* .....................................................
 Tidak merokok di dalam rumah  : Ya/
Tidak* ............................................................

4. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA


KELUARGA

1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:  Ada  Tidak karena ................................................
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :  Ya  Tidak
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya:  Ya  Tidak
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :  Ya  Tidak
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya bila tidak diobati/dirawat : 
Ya  Tidak
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:  Keluarga 
Tetangga
 Kader  Tenaga kesehatan, yaitu.................
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:  Tidak perlu ditangani karena akan
sembuh sendiri biasanya
 Perlu berobat ke fasilitas yankes  Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya secara aktif :
 Ya  Tidak,jelaskan :keluarga kurang mengetahi tentang hal tersebut
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang dialami anggota keluarganya :
 Ya  Tidak , Jelaskan
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialaminya:
 Ya  Tidak, jelaskan : keluarga kurang paham
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
 Ya  Tidak, jelaskan : kurangnya informasi tentang kesehatan di keluarga dan lingkungan sekitar
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan :
 Ya  Tidak, jelaskan
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan anggota
keluarganya :
 Ya  Tidak, jelaskan

5. HASIL PEMBINAAN BERDASARKAN TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA

Kunjungan Pertama (K-1) : Perawat : Kunjungan Keempat (K-4) : Perawat :


Kunjungan Kedua (K-2) : Perawat : Kunjungan Kelima (K-5) : Perawat :
Kunjungan Ketiga (K-3) : Perawat : Kunjungan Keenam (K-6) : Perawat :
Kriteria Kemandirian KM 1 KM KM 3 KM 4
2

Keluarga menerima perawat √ √ √ √

Keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan √ √ √ √


keluarga

Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara √ √ √


benar

Keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran √ √ √

Keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran √ √ √

Keluarga melakukan tindakan pencegahan secara aktif √ √

Keluarga melakukan tindakan promotif secara aktif √

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 Ds: keluarga mengatakan tidak Kurang terpapar informasi Deficit pengetahuan
mengetahui bahaya merokok bagi diri
sendiri dan dampak terhadap orang
disekitar
Do : tampak masih merokok di
lingkungan sekitar
2 Ds: keluarga mengatakan kurang nafsu Factor psikologis (keengganan Resiko deficit nutrisi
makan dan lebih suka merokok untuk makan)
Do: klien tampak kurus
3 Ds: keluarga mengatakan sulit tidur pada Kurang control tidur Gangguan pola tidur
saat malam
Do : klien tampak lesu, area sekitar mata
hitam
4 Ds: klien mengatakan batuk berdahak Sekresi yang tertahan Bersihan jalan nafas tidak
efektif
Do: terdapat sputum berwarna hijau
konsistensi kental berbau, suara nafas
ronki, frekuensi nafas 25x/menit

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan :

No. Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran

1 Sifat Masalah : 1

Aktual (3)

ResikoTinggi (2)

Potensial (1)

Bobot : 1

2 Kemungkinan masalah dapat 2


diubah :

Mudah (2)

Sebagian (1)

Tidak dapat (0)

Bobot : 2

3 Potensi masalah untuk dicegah : 1

Tinggi (3)

Cukup (2)

Rendah (1)

Bobot : 1

4 Menonjolnya masalah : 1

Segera diatasi (2)

Tidak segera diatasi (1)


Tidak dirasakan ada masalah (0)

Bobot : 1

Total 5

DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan


2. gangguan pola tidur b.d kurang control tidur
3. deficit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
4. resiko deficit nutrisi d.d factor psikologis (keengganan untuk makan)
DST

PERENCANAAN

No. Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi


Dx.
Umum Khusus Kriteria Standar
Kep
1. Bersihan jalan Setelah Klien mampu 1.batuk (I.01006)
nafa meningkat dilakukan membersihkan efektif
1.1
Tindakan 1x8 secret atau meningkat
identifikasi
jam, klien obstruksi jalan
2. produksi kemampuan
mampu nafas untuk
sputum batuk
mempertahankan mempertahankan
menurun
jalan nafas tetap jalan nafas tetap 1.2 atur
paten paten 3. ronki posisi semi
berkurang fowler
1.3
anjurkan
Teknik
batuk
efektif
1.4
kolaborasi
pemberian
mukolitik
2. Pola tidur Setelah Klien dapat 1.keluhan 2.1 monitor
membaik dilakukan memenuhi sulit tidur pola dan
Tindakan 1x24 kebutuhan menurun jam tidur
jam, Keluarga istirahat tidur
2. keluhan 2.2
mampu
sering sediakan
mengetahui
terjaga lingkungan
kebutuhan
menurun yang
istirahat yang
nyaman
cukup 3. keluhan
istirahat 2.3 batasi
tidak cukup jumlah
menurun pengunjung
2.4
anjurkan
klien untuk
mematuhi
jadwal tidur
3. Tingkat Setelah Kecukupan 1.perilaku 3.1
pengetahuan dilakukan informasi sesuai identifikasi
meningkat Tindakan 1x8 kognitif yang anjuran informasi
jam, Keluarga berkaitan dengan meningkat yang
mampu rokok dibutuhkan
2. verbalisasi
mengenal dan
minat dalam 3.2 siapkan
mengetahui
belajar media yang
bahaya merokok
meningkat dibutuhkan
3. 3.3 berikan
kemampuan informasi
menjelaskan yang
pengetahuan dibutuhkan
tentang klien dan
suatu topik keluarga
4. Status nutrisi Setelah Keadekuatan 1.porsi 4.1
meningkat dilakukan status nutrisi makanan identifikasi
Tindakan 1x8 untuk memenuhi yang factor
jam, Keluarga kebutuhan dihabiskan nutrisi
mampu metabolisme meningkat
4.2 monitor
mengenal
2. berat pola makan
tentang gizi
badan
membaik 4.3
anjurkan
keluarga
untuk
membantu
klien
memenuhi
status
nutrisi
4.4
kolaborasi
dengan ahli
gizi

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi (SOAP)


Keperawatan
1. bersihan jalan 26 juni 1.1 identifikasi S : klien mengatakan
nafas tidak efektif 2020 kemampuan batuk sputum berkurang, dapat
b.d sekresi yang dikeluarkan dengan
tertahan 1.2 atur posisi semi
batuk efektif
fowler
O : produksi sputum
1.3 anjurkan Teknik
berkurang, suara ronki
batuk efektif
berkurang, frekuensi
1.4 kolaborasi pemberian nafas 20x/menit
mukolitik
A : masalah teratasi
P : intervensi 1.2
dilanjutkan

2. gangguan pola 2.1 monitor pola dan jam S : klien mengatakan


tidur b.d kurang tidur masih sulit tidur saat
control tidur malam hari
2.2 sediakan lingkungan
yang nyaman O : keluarga
mengatakan klien masih
2.3 batasi jumlah
terbangun saat malam
pengunjung
hari
2.4 anjurkan klien untuk
A : masalah belum
mematuhi jadwal tidur
teratasi
P : intervensi
dilanjutkan
3. deficit 3.1 identifikasi informasi S : keluarga klien
pengetahuan b.d yang dibutuhkan mengatakan sudah
kurang terpapar mengetahui tentang
informasi 3.2 siapkan media yang
rokok bagi Kesehatan
dibutuhkan
O : keluarga dapat
3.3 berikan informasi
mengulang apa yang
yang dibutuhkan klien
dijelaskan perawat
dan keluarga
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
4. resiko deficit 4.1 identifikasi factor S : keluarga mengatakan
nutrisi d.d factor nutrisi nafsu makan membaik
psikologis
(keengganan untuk 4.2 monitor pola makan O : klien tampak
makan) menghabiskan 1 porsi
4.3 anjurkan keluarga
makanan
untuk membantu klien
memenuhi status nutrisi A : masalah teratasi
4.4 kolaborasi dengan P : intervensi 4.2
ahli gizi dilanjutkan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang diuraikan dalam bab pembahasan diatas, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Merokok saat remaja membuatnya berisiko kena masalah kesehatan yang
serius karena masih berada pada usia pertumbuhan. Rokok ini tidak hanya
menyebabkan masalah kesehatan pada tingkat fisik namun juga
emosionalnya.Para ahli mengungkapkan risiko kesehatan merokok pada
remaja jauh lebih buruk dibanding dengan orang dewasa yang merokok.
2. Dampak yang ditimbulkan dari perilaku merokok.
a. Perilaku merokok sama dengan aktivitas lainnya yang memiliki
dampak positif dan dampak negtaif dari merokokDampak positif.
Dalam penelitian ini diketahui bahwa dengan merokok remaja dapat
merasakan dampak positif bagi dirinya yaitu perasaan nikmat
sebanyakdan bagi lingkungannya yaitu denagn merokok remaja bisa
mempererat pergaulan yaitu sebanyak atau dengan kata lain dengan
merokok remaja dianggap solider dengan lingkungan sosialnya
terutama sesama teman sebayanya yang merokok.
b. Dampak negatif. selain dampak positif merokok juga dapat
menimbulkan dampak negatif. Kecenderungan remaja dalam
penelitian ini diketahui bahwa dengan merokok mereka merasakan
dampak negatif yaitu memboroskandan sisanya yaitu menimbulkan
ketergantungan.

B. Saran
Demikianlah makalah yang saya  buat ini, mudah – mudahan apa yang
saya paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk
lebih mengenal mengenaipengaruh rokok terhadap perkembangan remaja.
Saya menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini tentu masih
belum  sesuai apa yang di harapkan dengan  ini saya berharap masukan yang
lebih banyak lagi dari guru pembimbing dan teman – teman semua.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas.2003.Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta:
Depdiknas.http://pratiwirandukan.blogspot.com/2013/02/karya-tulis-ilmiah-bahaya-
merokok.html
Http://ghearofifah.wordpress.com/tentang-rokok/
Http://id.wikipedia.org/wiki/rokok

Anda mungkin juga menyukai