Anda di halaman 1dari 14

PEMBERIAN KOMPRES LIDAH BUAYA UNTUK MENGURANGI NYERI

AKIBAT PEMBENGKAKAN PAYUDARA PADA ASUHAN KEPERAWATAN IBU


POST PARTUM

COMPRESSES ALOE VERA TO REDUCE PAIN DUE TO ENGORGEMENT


BREAST IN NURSING MOTHER POST PARTUM

Arifah Nur Aini¹, Sri Mintarsih², Sulastri³


1
Mahasiswa Program DIII Keperawatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
2
Pembimbing 1 Program DIII Keperawatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
3
Pembimbing 2 ProgramDIII Keperawatan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

ITS PKU Muhammadiyah Surakarta


Jl. Tulang Bawang Selatan No. 26 Tegalsari RT 02 RW 32
Kadipiro, Surakarta
Email: ariffahnuraini23@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang : Masa nifas (puerperium) pada persalinan normal dimulai beberapa jam
sesudah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu berikutnya. Masa nifas (peurperium)
adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai hingga alat-alat kandungan kembali
seperti prahamil. Pembengkakan (engorgement) merupakan pembendungan air susu karena
penyempitan duktus laktiferus atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan dengan
sempurna payudara akan terasa sakit, panas, nyeri pada perabaan, tegang, bengkak yang
terjadi pada hari ketiga sampai hari keenam setelah persalinan, ketika ASI secara normal
dihasilkan. Kecenderungan pada wanita untuk menggunakan produk non-obat dan herbal
dalam masa post partum telah meningkat, karena kekhawatiran tentang efek samping obat
terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
mengetahui efek dari kompres lidah buaya untuk mengurangi nyeri pada ibu post partum
dengan pembengkakan payudara. Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui efek dari kompres lidah buaya terhadap nyeri akibat pembengkakan payudara
pada ibu post partum.
Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah tipe studi kasus dengan pendekatan
deskriptif yang bisa didapat melalui wawancara maupun observasi. Hasil : Penulis
memberikan kompres lidah buaya kepada Ny. V dan Ny. N untuk mengurangi nyeri.
Kesimpulan : Kompres lidah buaya efektif untuk mengurangi rasa nyeri dan mengurangi
pembengkakan payudara pada ibu post partum.

Kata kunci : Kompres Lidah Buaya, Pembengkakan Payudara , Nyeri


ABSTRACT

Background: The puerperium during normal labor begins several hours after the birth of the
placenta until the next 6 weeks. The period of childbirth (peurperium) is a period of recovery,
starting from the end of labor until the uterine utensils return to the same as the prenatal.
Engorgement is damaging milk due to narrowing of the lactiferous duct or by glands that are
not completely emptied. The breast will feel sore, hot, painful in touch, tense, engorgement
that occurs on the third day until the sixth day after labor, when breast milk normal result.
The tendency for women to use non-medicinal and herbal products in the post partum period
has increased, due to concerns about the side effects of the drug on the growth and
development of the baby. Therefore the authors are interested in knowing the effects of aloe
vera compresses to reduce pain in post partum mothers with breast engorgement.
Objective: The purpose of this study was to determine the effect of aloe vera compresses on
pain due to breast swelling in post partum mothers.
Method: The research design used is a type of case study with a descriptive approach that
can be obtained through interviews and observations.
Result: The author gives Aloe vera compress to Mrs. V and Mrs. N to reduce pain.
Conclusion: Aloe vera compresses are effective for reducing engorgement in post partum
mothers

Keywords: Compresses Aloe Vera, Engorgement Breast, Pain


PENDAHULUAN tubuh salah satu diantaranya yaitu

Masa nifas (puerperium) pada perubahan pada sistem reproduksi.

persalinan normal dimulai beberapa jam Disamping involusi, terjadi juga

sesudah lahirnya plasenta sampai dengan perubahan-perubahan penting lainnya yaitu

6 minggu berikutnya. Masa nifas timbulnya laktasi.

(peurperium) adalah masa pulih kembali, Laktasi merupakan keseluruhan

mulai dari persalinan selesai hingga alat- proses menyusui mulai dari ASI sampai

alat kandungan kembali seperti prahamil proses bayi menghisap dan menelan ASI.

(Dewi V, 2011). Lama masa nifas ini Laktasi merupakan bagian integral dari

yaitu 6-8 minggu (Bahiyatun, 2009). siklus reproduksi mamalia termasuk

Menurut Maryunani (2011), masa nifas manusia. Air Susu Ibu (ASI) di produksi

(puerperium) dimulai setelah plasenta


lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil. Batas waktu nifas yang
paling singkat (minimum) tidak ada batas
waktunya, bahkan bisa jadi dalam waktu
yang relatif pendek darah sudah keluar,
sedangkan batas maksimumnya adalah 40
hari.
Perubahan fisiologi selama masa
post partum yang meliputi semua sistem
oleh organ tubuh wanita yang bernama penyaluran ASI kepada bayinya. Pada
payudara (Fatimah, 2014). Menyusui umumnya masalah menyusui terjadi
merupakan hak setiap ibu tidak dalam dua minggu pertama masa nifas.
terkecuali pada ibu yang bekerja, maka Pada masa ini, pengawasan dan
agar dapat terlaksananya pemberian perhatian petugas kesehatan sangat
ASI dibutuhkan informasi yang diperlukan agar masalah menyusui dapat
lengkap mengenai manfaat dari ASI segera ditanggulangi, sehingga tidak
dan menyusui serta bagaimana menyebabkan kegagalan untuk
melakukan manajemen laktasi. Selain menyusui (Saleha, 2009).
itu diperlukan dukungan dari pihak Salah satu masalah menyusui
manajemen, lingkungan kerja, dan adalah Bendungan ASI. Bendungan ASI
pemberdayaan pekerja wanita sendiri. adalah pembendungan air susu karena
Pentingnya pemberian ASI pada usia penyempitan duktus laktiferi atau oleh
0-6 bulan pertama tak dapat disangkal kelenjar-kelenjar tidak di kosongkan
lagi, banyak ibu-ibu muda maupun dengan sempurna atau karena kelainan
ibu-ibu yang belum berpengalaman pada puting susu. Bendungan ASI yaitu,
mengalami kesulitan-kesulitan dalam terjadinya pembengkakan pada payudara

karena peningkatan aliran vena dan Pembengkakan (engorgement)


limfe sehingga menyebabkan merupakan pembendungan air susu karena
Bendungan ASI dan rasa nyeri disertai penyempitan duktus laktiferus atau oleh
kenaikan suhu tubuh. Bendungan ASI kelenjar-kelenjar yang tidak dikosongkan
terjadi sejak hari ketiga sampai hari dengan sempurna payudara akan terasa
keenam setelah persalinan, ketika ASI sakit, panas, nyeri pada perabaan, tegang,
secara normal dihasilkan (Candri, 2013). bengkak yang terjadi pada hari ketiga
Masalah yang timbul selama sampai hari keenam setelah persalinan,
masa menyusui dapat dimulai sejak ketika ASI secara normal dihasilkan.
periode antenatal, masa pasca persalinan Pembengkakan payudara terjadi karena ASI
dini (masa nifas atau laktasi) dan masa tidak dihisap oleh bayi secara adekuat,
pasca persalinan. Berapa masalah sehingga sisa ASI terkumpul pada sistem
menyusui antara lain puting susu nyeri, duktus yang mengakibatkan terjadinya
puting susu lecet, pembengkakan pembengkakan dan
payudara (breast engorgement) atau
disebut juga bendungan ASI, kelainan
anatomi puting, atau bayi enggan
menyusu dan mastitis (Bahiyatun,
2009).
bendungan ASI (Bahiyatun, 2009). sehari selama 2-3 hari untuk
Statis pada pembuluh darah dan membendung sementara produksi ASI.
limfe akan mengakibatkan Obat anti inflamasi Serrapeptase
meningkatnya tekanan intraduktal (danzen), agen enzim anti inflamasi 10
yang mempengaruhi berbagai mg tiga kali sehari atau Bromelain 2500
segmen pada payudara, sehingga unit dan tablet yang mengandung enzim
tekanan seluruh payudara meningkat. protease
Akibatnya, payudara sering terasa 20.000 unit.
penuh, tegang, dan nyeri. Hal Pemberian metode non
tersebut juga bisa terjadi dikarenakan farmakologis merupakan pengendalian
adanya sumbatan pada saluran susu nyeri menjadi lebih murah, simple,
(Bahiyatun, 2009). efektif dan tanpa efek yang merugikan.
Penanganan pembengkakan Strategi untuk mengurangi
payudara secara farmakologis dapat pembengkakan payudara dapat dilakukan
diberikan terapi simtomatis untuk dengan akupuntur, perawatan payudara
mengurangi rasa sakitnya (analgetik) tradisional (kompres panas atau kompres
seperti paracetamol, ibuprofen. Dapat dingin dikombinasikan dengan pijatan),
juga diberikan lynoral tablet 3 kali lidah buaya, kompres panas dan dingin

secara bergantian, kompres dingin, dan melokalisasi (sekuster) baik agen yang
terapi ultrasound. rusak maupun jaringan yang rusak. Tanda
Lidah buaya (Aloe vera) terjadinya inflamasi adalah
merupakan tanaman asli afrika, yang pembengkakan/edema, kemerahan, panas,
termasuk golongan Liliaceae. nyeri. Anti piretik adalah zat-zat yang
Keistimewaan lidah buaya ini terletak dapat mengurangi suhu tubuh atau obat
pada gelnya yang dapat membuat kulit untuk menurunkan panas. Lidah buaya
tidak cepat kering dan selalu kelihatan bekerja sebagai anti inflamasi serta obat
lembab. Keadaan tersebut disebabkan herbal untuk luka bakar yang dapat
sifat gel lidah buaya yang mampu mencegah oedema dengan cara
meresap ke dalam kulit, sehingga dapat menghambat enzim siklooksigenase atau
menahan kehilangan cairan yang menghambat sintesis prostaglandin E2
terlampau banyak dari dalam kulit (PGE2) dari asam arakhidonat. Senyawa
(Purwanto, 2013). PGE2 merupakan prostaglandin yang
Beberapa penelitian lidah buaya dilepaskan oleh makrofag dan
berkhasiat sebagai anti inflamasi memodulasi beberapa respon radang
berfungsi untuk merusak
menghancurkan, mengurangi, atau
serta meningkatkan sensitifitas nyeri. sakit, dan berkhasiat sebagai anti
Ekstrak lidah buaya juga menghambat bengkak (Budisantoso, 2008).
migrasi dari sel-sel neutrofil. Sebagai Menurut Robert (2009), dalam
zat anti bakteri, ekstrak lidah buaya penelitian Astutik (2016), kompres lidah
menghambat perkembangan bakteri buaya terbukti untuk mengurangi rasa
Streptococcus dan Shigella (Purwanto, nyeri pada area tubuh yang mengalami
2013). bengkak. Penurunan skala nyeri
Kandungan daun lidah buaya pembengkakan payudara setelah
terdapat dua jenis cairan pada daun diberikan kompres lidah buaya menurut
lidah buaya. Cairan pertama berupa Green (2015), terjadi akibat tingginya
cairan bening seperti jeli (lendir). kandungan asam amino, mineral,
Cairan ini mengandung zat anti bakteri polisakarida pada daun lidah buaya
dan anti jamur, serta salisilat yang yang di yakini dapat mengurangi nyeri
dapat merangsang fibroblast (sel-sel pembengkakan dan peradangan
kulit yang berfungsi untuk payudara. Penelitian juga dilakukan oleh
menyembuhkan luka). Oleh karena itu, Sousa dkk (2012), yang
lidah buaya diyakini mampu mengkombinasikan kompres hangat,
menyembuhkan luka, merendam rasa

dingin dan lidah buaya untuk mengatasi


bendungan payudara. Hasil penelitian METODE PENELITIAN
Robert (2009) dalam jurnal penelitian Dalam penyusunan karya tulis
Astutik (2016), menunjukkan bahwa ilmiah ini penulis menggunakan metode
kompres lidah buaya efektif dalam deskriptif dengan pendekatan case study
mengurangi ketidaknyamanan pada research (studi kasus). Studi kasus ini
payudara saat penuh dan bengkak. dilakukan pada bulan maret 2019 di RS
Menunjukkan bahwa kompres lidah PKU Muhammadiyah Delanggu. Peneliti
buaya efektif dalam mengurangi mendapatkan data- data klien
ketidaknyamanan pada payudara saat menggunakan metode observasi,
penuh, nyeri dan bengkak. wawancara, pemeriksaan fisik, dan
Berdasarkan uraian di atas maka dokumentasi. Instrumen dari studi kasus
penulis tertarik untuk menyusun karya dengan menggunakan format pengkajian
tulis ilmiah dengan judul “Pemberian asuhan keperawatan
Kompres Lidah Buaya Untuk
Mengurangi Nyeri Akibat
Pembengkakan Payudara Pada Asuhan
Keperawatan Ibu Post Partum”.
maternitas, SOP pemberian kompres pasien. Pasien I dengan nama Ny. V,
lidah buaya, dan lembar observasi. umur 26 tahun, jenis kelamin perempuan,
agama Islam, pendidikan SMA,
Pekerjaan ibu rumah tangga, nama suami
HASIL DAN
Tn. A, beralamat di Klepu Ceper, Klaten.
PEMBAHASAN HASIL
Dengan diagnosa G1P1A0. Nifas hari ke
Pada bab ini akan dilakukan
6. TTV: TD: 120/70 mmHg, nadi: 83
pembahasan tentang resume asuhan
x/menit, respirasi: 20 x/menit, suhu: 36.2
keperawatan maternitas, pada kasus
ºC. Pasien tidak mempunyai riwayat
pemberian kompres lidah buaya untuk
penyakit keturunan seperti Hipertensi
mengurangi nyeri akibat
dan Diabetes Mellitus.
pembengkakan payudara pada Ny. V
dan Ny. N Pengkajian pada pasien II pada
Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 April 2019 jam 16.30 WIB.
tanggal
Data yang diperoleh dari wawancara dan
21 Maret 2019 jam 16.00 WIB. Data
observasi langsung dengan pasien. Nama
yang diperoleh dalam pengkajian pada
Ny. N, umur 22 tahun, jenis kelamin
pasien didapatkan melalui wawancara
perempuan, agama Islam, pendidikan
dan observasi langsung dengan

SMA, Pekerjaan ibu rumah tangga, nama x/menit, respirasi: 21 x/menit, suhu: 37,2
suami Tn. F, beralamat di Klaseman, ºC, skala nyeri: 5. Diagnosa keperawatan
Klaten. Dengan diagnosa G1P1A0. Nifas yang muncul pada Ny. V dan Ny. N
hari ke 5. TTV: TD : 110/80 mmHg, berdasarkan hasil pengkajian yaitu nyeri
nadi: 82 x/menit, respirasi: 21 x/menit, berhubungan dengan pembengkakan
suhu: 37,2 ºC. Pasien tidak mempunyai payudara. Tujuan yang telah ditetapkan
riwayat penyakit keturunan seperti adalah setelah dilakukan tindakan
Hipertensi dan Diabetes Mellitus. keperawatan, klien dapat mengontrol mual.
NOC : Kontrol Nyeri. Indikator :
Keluhan utama pada Ny. V
Mengenali kapan nyeri terjadi (5).
mengatakan payudara sebelah kanan
Menggunakan tindakan pencegahan (5).
terasa nyeri, ASI terasa penuh. TTV:
Menggunakan tindakan pengurangan
TD: 120/70 mmHg, nadi: 83 x/menit,
(nyeri), tanpa analgesik (5). Mengenali apa
respirasi: 20 x/menit, suhu: 36.2 ºC, skala
yang terkait dengan gejala nyeri (5).
nyeri: 4. Keluhan utama pada Ny. N
Melaporkan nyeri yang terkontrol (5).
mengatakan payudara sebelah kiri terasa
bengkak, badan terasa panas dingin dan
payudara terasa nyeri, ASI tidak keluar.
TTV: TD : 110/80 mmHg, nadi: 82
Intervensi : Ajarkan penggunaan pengontrol nyeri yang dipakai selama
teknik non farmakologi (seperti, pengkajian nyeri dilakukan, informasikan
biofeedback, TENS, hypnosis, tim kesehatan lain atau anggota keluarga
relaksasi, bimbingan antisipatif, terapi mengenai strategi non farmakologi yang
musik, terapi bermain, terapi aktivitas, sedang digunakan untuk mendorong
akupressure, aplikasi panas atau dingin pendekatan preventif terkait dengan
dan pijatan, ketika melakukan aktivitas manajemen nyeri, libatkan keluarga
yang menimbulkan nyeri sebelum dalam modalitas penurun nyeri jika
nyeri terjadi atau mengingkat dan memungkinkan.
bersamaan dengan tindakan penurun
Implementasi pada Ny. V tanggal
rasa nyeri lainnya), gunakan tindakan
21 Maret 2019 jam 16.00 WIB adalah
pengontrol nyeri sebelum nyeri
mengkaji TTV. Tekanan Darah: 110/60
bertambah berat, pastikan pemberian
mmHg, nadi: 83 x/menit, respirasi: 20
analgesik dan atau strategi non
x/menit, suhu: 36.2 ºC. Mengkaji
farmakologi sebelum di lakukan
karakteristik nyeri. Pasien mengatakan
prosedur yang menimbulkan nyeri,
terkadang merasakan nyeri pada bagian
evaluasi keefektifan dari tindakan
payudara. Pasien mengatakan payudara

terasa penuh. Pasien mengatakan jika mengompres payudara dengan lidah buaya
sedang menyusui bayi nya ASI keluar jika terasa bengkak dan terasa nyeri dan
sedikit dan biasanya juga tidak bisa perawatan payudara agar payudara bersih.
keluar ASI nya. Mendorong pasien untuk
Implemetasi hari kedua pada Ny. V
tidak mentolerir nyeri tapi bersikap
tanggal 22 Maret 2019 jam 16.00 WIB
asertif dengan penyedia layanan
adalah mengidentifikasi strategi yang telah
kesehatan dalam memperoleh bantuan
berhasil dilakukan dalam upaya
farmakologi dan nonfarmakologi. Pasien
mengurangi nyeri pembengkakan payudara
mengatakan pernah melakukan kompres
(bendungan ASI). Pasien mengatakan saat
pada payudara dengan air biasa, namun
nyeri datang, pasien mengkompres dengan
nyeri masih terasa. Mengajarkan
lidah buaya. Monitoring nyeri yang
penggunaan teknik nonfarmakologi yaitu
terkontrol. Pasien mengatakan nyeri
dengan menggunakan kompres lidah
berkurang skala nyeri
buaya untuk mengatasi nyeri akibat
pembengkakan payudara. Pasien
mengatakan bersedia untuk di kompres
lidah buaya pada payudara yang bengkak
dan mampu menurunkan nyeri yang
dirasakan. Menganjurkan pasien untuk
3 dengan karakterisik lebih nyaman Monitoring manajemen nyeri secara
dari hari sebelumnya. Mengontrol keseluruhan. Pasien mengatakan suka
nyeri. Pasien mengatakan nyeri menggunakan kompres dengan lidah
berkurang, apabila nyeri kambuh dan buaya, dan mampu mengurangi nyeri.
payudara bengkak (bendungan ASI),
Implementasi pada pasien ke II,
pasien menggunakan kompres lidah
yaitu Ny. N tanggal 10 April 2019 jam
buaya selama 10 menit.
16.30 WIB adalah mengkaji TTV.
Implementasi hari ketiga pada Tekanan Darah : 110/80 mmHg, nadi: 82
Ny. V tanggal 23 Maret 2019 pukul x/menit, respirasi: 21 x/menit, suhu: 37,2
15.00 WIB. Mengkaji TTV. ºC. Mengkaji karakteristik nyeri. Pasien
Didapatkan hasil TD: 120/80 mmHg, mengatakan terkadang nyeri pada
N : 78 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36 payudara. Skala 4. Pasien mengatakan
ºC. Mengkaji nyeri. Pasien nyeri payudara sebelah kiri, badan terasa
mengatakan nyeri payudara bagian panas, dan ASI tidak keluar.
kanan. Berskala 3. Melaporkan nyeri Informasikan anggota keluarga mengenai
yang terkontrol. Pasien mengatakan strategi nonfarmakologi yang sedang
nyeri berkurang dan lebih nyaman. digunakan untuk mendorong pendekatan

preventif terkait dengan manajemen WIB adalah mengidentifikasi strategi yang


nyeri. Mengajarkan penggunaan teknik telah berhasil dilakukan dalam upaya
nonfarmakologi yaitu dengan mengurangi nyeri. Pasien mengatakan saat
menggunakan kompres lidah buaya nyeri datang, pasien mengkompres
untuk mengatasi nyeri akibat payudara dengan lidah buaya., pasien
pembengkakan payudara. Menganjurkan mengatakan menyukai kompres lidah buaya
pasien untuk mengontrol nyeri dengan tersebut. Monitoring nyeri yang terkontrol.
kompres lidah buaya dan tidur yang Pasien mengatakan nyeri berskala 3 dengan
cukup agar nyeri dapat berkurang. karakterisik lebih nyaman dari hari
Menganjurkan pasien untuk melakukan sebelumnya. Mengkaji nyeri. Pasien
perawatan payudara. Memonitoring mengatakan badan sudah tidak terasa panas.
manajemen nyeri secara keseluruhan. Pasien mengatakan ASI sudah keluar,
Pasien mengatakan kompres lidah buaya apabila payudara terasa bengkak,
mampu menurunkan rasa nyeri payudara
sebelah kiri dan memberikan efek rileks,
dan ASI dapat keluar.

Implemetasi hari kedua pada Ny.


N tanggal 11 April 2019 pukul 15.00
pasien menggunakan kompres lidah Evaluasi dilakukan pada tanggal
buaya 10 menit. 24 Maret 2019 pukul 16.00 WIB. Setelah
dilakukan asuhan keperawatan selama 3
Implementasi hari ketiga pada
hari pada Ny. V dengan pemberian
Ny. N tanggal 12 April 2019 pukul
kompres lidah buaya. TTV Ny. V yaitu
15.30 WIB. Mengkaji TTV.
TD 120/80 mmHg, RR 20 x/menit, Nadi
Didapatkan hasil TD: 120/80 mmHg,
88 x/menit, Suhu: 36 ºC. Pasien tampak
N: 80x/menit, RR: 20 x/menit, S:
rileks, pasien mengatakan nyeri
36,8ºC. Mengkaji nyeri. Pasien
berkurang setelah menggunakan kompres
mengatakan nyeri berkurang dan
lidah buaya.
berskala 2. Monitoring nyeri yang
terkontrol. Pasien mengatakan nyeri Evaluasi pada pasien Ny. N
payudara berkurang. Monitoring dilakukan pada tanggal 13 April 2019
manajemen nyeri secara keseluruhan. pukul 16.30 WIB, setelah dilakukan
Pasien mengatakan suka menggunakan asuhan keperawatan selama 3 hari
kompres dengan lidah buaya, dan dengan pemberian kompres lidah buaya.
mampu mengurangi nyeri. TTV TD: 120/80 mmHg, RR: 22
x/menit, Nadi: 80x/menit, Suhu: 36,8ºC.
pasien mengatakan kompres lidah buaya akibat pembengkakan
mampu mengurangi nyeri, pasien tampak payudara ibu post partum
rileks, pasien mengatakan menyukai menurut Mitayani (2009),
kompres lidah buaya. meliputi:
1) Data riwayat kesehatan
PEMBAHASAN
a) Riwayatkesehatan
Pada bab ini akan membahas sekarang
masalah keperawatan pada Ny. V dan Ny b) Riwayat kesehatan
N, dengan diagnosa nyeri akut dahulu
berhubungan dengan agen injury fisik c) Riwayat
(pembengkakan payudara post partum), kesehatan keluarga
didapat dari data subyektif : pasien 2) Data fisik biologis
mengatakan nyeri, pembengkakan 3) Riwayat obstetri
payudara (bendungan ASI), ASI tidak a) Riwayat menstruasi
keluar, badan terasa panas, dan menyusui b) Riwayat
bayi nya menjadi terganggu. Data kehamilan,
obyektif: pasien tampak kesakitan. persalinan dan nifas
. yang lalu
a. Pengkajian
Pengkajian terhadap nyeri
4) Riwayat perkawinan Rencana keperawatan
5) Riwayat kehamilan dan adalah suatu proses di dalam
persalinan memecah kan masalah yang
6) Data psikologi merupakan keputusan awal
7) Data sosial ekonomi tentang suatu apa yang akan
8) Data penunjang dilakukan, kapan dilakukan,
Diagnosa keperawatan siapa yang melakukan dari
semua tindakan perawat
Diagnosa keperawatan yang
(Dermawan, 2017).
muncul pada Ny. V dan Ny. N
berdasarkan hasil pengkajian yaitu Tujuan yang telah
nyeri berhubungan dengan ditetapkan adalah setelah
pembengkakan payudara. Tujuan yang dilakukan tindakan keperawatan,
telah ditetapkan adalah setelah klien dapat mengontrol nyeri.
dilakukan tindakan keperawatan, klien NOC : Kontrol Nyeri. Indikator :
dapat mengontrol nyeri. Mengenali kapan nyeri terjadi
Rencana keperawatan (5). Menggunakan tindakan

pencegahan (5). Menggunakan bertambah berat, pastikan


tindakan pengurangan (nyeri), pemberian analgesik dan atau
tanpa analgesik (5). Mengenali strategi non farmakologi sebelum di
apa yang terkait dengan gejala lakukan prosedur yang
nyeri (5). Melaporkan nyeri yang menimbulkan nyeri, evaluasi
terkontrol (5). Intervensi : keefektifan dari tindakan
Ajarkan penggunaan teknik non pengontrol nyeri yang dipakai
farmakologi (seperti, selama pengkajian nyeri dilakukan,
biofeedback, TENS, hypnosis, informasikan tim kesehatan lain
relaksasi, bimbingan antisipatif, atau anggota keluarga mengenai
terapi musik, terapi bermain, strategi non farmakologi yang
terapi aktivitas, akupressure, sedang digunakan untuk
aplikasi panas atau dingin dan mendorong pendekatan preventif
pijatan, ketika melakukan terkait
aktivitas yang menimbulkan
nyeri sebelum nyeri terjadi atau
mengingkat dan bersamaan
dengan tindakan penurun rasa
nyeri lainnya), gunakan tindakan
pengontrol nyeri sebelum nyeri
dengan manajemen nyeri, tidak efektif apabila terjadi
libatkan keluarga dalam peningkatan kecemasan setelah
modalitas penurun nyeri jika dilakukan penerapan senam
memungkinkan. hamil selama 30 hari. Metode
yang digunakan untuk
Implementasi Keperawatan
melakukan tindakan tersebut
Implementasi
adalah dengan menggunakan
yang dilaku-kan
metode demonstrasi dan
terhadap klien adalah
metode pengukuran.
menerapkan senam hamil
Demonstrasi adalah suatu cara
terhadap Ny. P dan Ny. S
penyampaian materi dengan
dengan cara
memperagakan suatu proses
menginstruksikan klien untuk
atau kegiatan untuk
melakukan latihan pertama
memperjelas suatu proses atau
sampai latihan keenam.
kegiatan untuk memperjelas
Penerapan senam hamil
suatu pengertian atau untuk
dikatakan efektif apabila
memperlihatkan bagaimana
terjadi penurunan
cara melakukan sesuatu atau
kecemasan, dan dikatakan

proses terjadinya sesuatu VDS di ranking dari “tidak nyeri”


(Suaedi, 2011). Menurut sampai “nyeri yang tidak
metode pengukuran nyeri yang tertahankan”. Perawat
digunakan yaitu : menunjukkan klien skala tersebut
Skala Intensitas Nyeri
Deskriftif Sederhana (Hindun,
2016).

Skala pendeskripsi verbal


(Verbal Descriptor Scale, VDS)
merupakan alat pengukuran
tingkat keparahan nyeri yang
lebih obyektif. Pendeskripsian
yang tepat sejauh mana tujuan perbedaan hasil akhir nyeri
tercapai (Dermawan, 2012). akibat pembengkakan dapat
Berdasarkan yang telah dipengaruhi dari pasien itu
dilakukan didapatkan hasil sendiri, seperti halnya Ny. V
kedua pasien Ny. V dan Ny. N lebih kooperatif, dan terbuka
mempunyai ambang nyeri yang dibanding Ny. N yang
hampir sama karena dalam membutuhkan pendekatan lebih
proses pemberian-nya, tingkat untuk membina hubungan saling
nyeri akibat pembengkakan percaya terhadap pasien dan
payudara pada kedua pasien keluarga.
juga hampir sama. Adapun
dan meminta klien untuk Skore Skore
Nama
memilih intensitas nyeri terbaru Responden nyeri nyeri

yang klien rasakan. Alat ini Hari I Hari VI


Ny. V 5 25
memungkinkan klien memilih
Ny. N 5 24
sebuah kategori untuk
Tabel menunjukkan bahwa
mendeskripsikan nyeri (Hindun,
pemberian kompres lidah buaya
2016).
masalah keperawatan nyeri
Evaluasi keperawatan
akibat pembengkakan payudara,
Evaluasi adalah mem-
efektif dapat menurunkan nyeri
bandingkan suatu hasil atau
secara non farmakologis.
perbuatan dengan standar untuk
tujuan pengambilan keputusan

Hal ini sejalan dengan mengurangi nyeri


penelitian yang dilakukan pembengkakan dan peradangan
Menurut Aprida (2017), kompres payudara. Penelitian juga dilakukan
lidah buaya terbukti untuk oleh Aprida (2017), yang
mengurangi rasa nyeri pada area mengkombinasikan
tubuh yang mengalami bengkak. kompres hangat, dingin dan lidah
Penurunan skala nyeri buaya untuk mengatasi bendungan
pembengkakan payudara setelah payudara. Hasil
diberikan kompres lidah buaya, penelitiannmenunjukkan bahwa
terjadi akibat tingginya kompres lidah buaya efektif dalam
kandungan asam amino, mineral, mengurangi
polisakarida pada daun lidah ketidaknyamanan pada payudara saat
buaya yang di yakini dapat penuh dan bengkak. Menunjukkan
bahwa kompres lidah buaya pembengkakan payudara.
efektif dalam mengurangi Implementasi yang dapat
ketidaknyamanan pada payudara dilakukan yaitu pemberian
saat penuh, nyeri dan bengkak. kompres lidah buaya. Evaluasi
Dari analisa diatas muncul pada pasien I didapatkan hasil
masalah keperawatan nyeri dimana nyeri klien berkurang
berhubungan dengan setelah melakukan kompres lidah
buaya. Pada pasien II didapati
hasil bahwa nyeri klien
berkurang setelah melakukan
kompres lidah buaya. Pemberian
kompres Lidah Buaya
bermanfaat untuk mengurangi
nyeri akibat pembengkakan
payudara.

DAFTAR PUSTAKA
Aprida, R.A. 2017. Penerapan
Kompres Daun Kol Untuk
Mengurangi Pembengkakan
Payudara Pada Ibu Post
Partum Di BPM Yustin
Tresnowati Rowokele
Kebumen. Skripsi. Program
Studi Ilmu Kebidanan. Stikes
Muhammadiyah Gombong.
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Nifas Normal.
Jakarta: Katalog Dalam
Terbitan (KDT).
Budi S. 2008. Ragam dan Khasiat
Tanaman Obat. Jakarta: PT
Agromedia Pustaka .
Candri, F. P. 2013. Asuhan
Kebidanan Pada Ny.A P1A0
Umur 24 Tahun Nifas Dengan
Bendungan ASI di BPS Ny.D
Tanjung Purwokerto Selatan.
Karya Tulis Ilmiah. Program
Studi Ilmu Kebidanan. kebidanan pada ibu nifas.
Universitas Muhammadiyah Jakarta: Salemba Medika
Purwokerto.
Elisabeth siwi Wahyuni. 2015.
Dewi V, dkk. 2013. Asuhan Asuhan Kebidanan pada
kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan
press pada Masa Nifas. Jakarta:
Salemba Medika
Fatimah, L. 2014. Hubungan frekuensi
pemberian ASI eksklusif pada masa
Sulistyawati. 2009. Buku ajar asuhan
nifas dengan hubungan penambahan
kebidanan pada ibu nifas.
berat badan bayi usia 0-6 minggu.
Yogyakarta: Cv andi
Jurnal EDU health vol 4 (1).
Larasati, S. 2014. Asuhan
Hindun, G. D. 2016. Asuhan keperawatan
Keperawatan Pada Ny.K
dengan masalah keperawatan nyeri
Dengan Masalah Utama
akut post curretage atas indikasi
Nyeri Akut Post Partum
abortus incomplete pada Ny.y PoA1
Spontan Dengan Pre
di ruang bougenville RSUD dr.R
Eklamsia Ringan Di RSUD
goeteng taroenadibrata purbalingga.
Skripsi. Program studi ilmu
keperawatan. Universitas
muhammadiyah purwokerto.
Hutahaean, S. 2009. Asuhan keperawatan
dalam maternitas dan ginekologi.
Jakarta: Cv trans info media
Maryunani, A. 2011. Asuhan Pada Ibu
dalam Masa Nifas (post partum).
Jakarta: CV Trans Info Media
Mitayani. 2009. Asuhan keperawatan
maternitas. Yogyakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi


Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Purwanto, B. 2013. Herbal Dan
Keperawatan Komplementer.
Yogyakarta: Nuha Medika
Rinata, I. Tutik, R. Putri, A.S. 2016. Teknik
Menyusui Posisi Perlekatan Dan
Keefektifan Menghisap Studi pada
ibu Menyusui di RSUD Sidoarjo

Anda mungkin juga menyukai