Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANC TERPADU DI DESA PETUNGSEWU, WAGIR

Disusun oleh :
Dwi Wulan Isro’tullaila (1502450018)

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG
TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ANC TERPADU DI DESA PETUNGSEWU, WAGIR

Malang, Maret 2018

Mahasiswa,

(Dwi Wulan Isro’tullaila)


NIM. 1502450018

Mengetahui,

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

( Wandi, S.Kp., Ners., M.Pd ) ( Bibit, S.Tr., Keb )


NIP. 196202021988021001 NIP. 196410091986032012
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ANC TERPADU

Topik : Penyuluhan Kesehatan Ibu Hamil


Sub Topik : ANC Terpadu
Hari/Tanggal : Selasa, 20 Maret 2018
Tempat : di Balai Desa Petungsewu, Kec. Wagir, Kab. Malang
Jam : 08.30-09.15 WIB
Waktu : 45 menit
Penyuluh/Pembicara: Dwi Wulan Isro’tullaila
Sasaran : Ibu hamil di Desa Petungsewu, Kec. Wagir, Kab. Malang

A. Latar Belakang
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan yang diterima wanita selama kehamilan
dan sangat penting dalam membantu memastikan bahwa ibu dan janin selam

at dalam kehamilan dan persalinan (Mufdlilah, 2009: 1). Pemeriksaan kehamilan


sebaiknya dilakukan sedini mungkin, segera setelah seorang wanita merasa dirinya telah
hamil (Depkes, 2007: 10). Setiap kehamilan, dalam perkembangannya mempunyai resiko
mengalami penyulit atau komplikasi. Oleh karena itu, pelayanan antenatal harus dilakukan
secara rutin, sesuai standar dan terpadu untuk pelayanan antenatal yang berkualitas (Depkes,
2010: 6).
Beberapa masalah kesehatan yang dialami perempuan di berbagai belahan bumi
menunjukkan bahwa hampir 500.000 perempuan meninggal dunia setiap tahunnya karena
melahirkan dan 90% di antaranya berada di negara berkembang (Rachmawati, 2004: 25).
Sampai saat ini kematian ibu masih merupakan salah satu masalah utama di bidang
Kesehatan Ibu dan Anak (Sulistyawati, 2009: 1). WHO memperkirakan sekitar 15% dari
seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan
kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya. Dari 5.600.000 wanita hamil di Indonesia,
sejumlah besar akan mengalami suatu komplikasi atau masalah yang menjadi fatal (Hani,
Umi, dkk., 2011: 6).

1
WHO sudah menetapkan standar dalam melakukan antenatal care, minimal 4 kali
selama kehamilan. Untuk melihat jumlah ibu hamil yang sudah melakukan antenatal care
yaitu dari hasil pencapaian indikator cakupan pelayanan K1 dan K4. K1 adalah kunjungan
pertama ibu hamil ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal
care yang dilakukan pada trimester pertama kehamilan. Sedangkan K4 adalah kunjungan ibu
hamil untuk mendapatkan pelayanan antenatal care minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada
trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester ketiga (Depkes
(2008), dalam Arihta, 2013). WHO menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan
perempuan, maka tingkat pemanfaatan sarana kesehatan akan semakin tinggi, sehingga
jumlah kematian ibu juga semakin menurun (Rachmawati, 2004).
Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan
berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil serta terpadu dengan program lain yang
memerlukan intervensi selama kehamilannya.. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
cakupan dan kualitas pelayanan antenatal dapat dilakukan dengan cara; penemuan dini ibu
hamil melalui stiker P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)
dan buku KIA yang melibatkan kader dan perangkat desa, meningkatkan cakupan antenatal
dengan meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku ibu dan keluarga melalui
pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, peningkatan kualitas pelayanan melalui pelaksanaan konsep
pelayanan antenatal terpadu dan pelaksanaan PWS-KIA sebagai alat surveilans KIA
(Walyani, Elisabeth S., 2014).

B. Tujuan
(1) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan ibu memiliki pengetahuan dan pemahaman
tentang ANC terpadu. Dengan begitu diharapkan ibu dapat menjalani kehamilan dengan
sehat dan selamat hingga bersalin.
(2) Tujuan Khusus
a. Memberikan pengetahuan kepada ibu mengenai senam hamil yang meliputi:
 Pengertia ANC Terpadu
 Tujuan dan manfaat ANC Terpadu
 Jadwal kunjungan ANC Terpadu

2
 Jenis pelayanan ANC Terpadu

C. Materi Penyuluhan
1) Menjelaskan pengertian ANC Terpadu
2) Menjelaskan tujuan dan manfaat ANC Terpadu
3) Menjelaskan jadwal kunjungan ANC Terpadu
4) Menjelaskan pelayanan ANC Terpadu

D. Metode Penyuluhan
1) Metode Ceramah
2) Metode Tanya jawab

E. Media Penyuluhan
1) Alat Penyuluhan
- Laptop
- Karpet
2) Media Penyuluhan
- Leaflet

F. SETTING TEMPAT
Balai Desa Petungsewu, Kec. Wagir, Kab. Malang

DENAH TEMPAT

Penyuluh

Audien Audien

Audien Audien
3
Audien Audien

Audien Audien
G. Kegiatan Penyuluhan
No. Materi Kegiatan Metode
1. Pembukaan 1. Mengucap salam dan membuka pertemuan Ceramah
9 menit 2. Menjelaskan tujuan pertemuan dan
membagikan leaflet
3. Menyampaikan kontrak waktu dan
mendiskusikan dengan peserta
4. Memberikan sedikit gambaran mengenai
informasi yang akan disampaikan pada hari ini
5. Apersepsi
6. Membagikan soal pre-test.

2. Proses Isi materi penyuluhan Ceramah


( 25 menit) 1. Menjelaskan pengertian ANC Terpadu
2. Menjelaskan tujuan dan manfaat ANC
Terpadu
3. Menjelaskan jadwal kunjungan ANC Terpadu
4. Menjelaskan pelayanan ANC Terpadu

3. Evaluasi 1. Memberikan kesempatan bertanya kepada Ceramah,


(9 menit) peserta Tanya
2. Memberikan soal post-test jawab
3. Menyimpulkan hasil penyuluhan

4 Penutup 1. Menutup pertemuan acara penyuluhan Ceramah


(2) kepada peserta
2. Mengucapkan salam penutup.

H. Evaluasi
1. Respon terhadap penyuluhan
a) Jumlah peserta yang aktif

4
b) Jumlah pertanyaan yang diajukan
c) Macam pertanyaan yang diajukan
 Apa manfaat ANC Terpadu?
 Apakah ibu sudah melaksanakan ANC terpadu?

I. Referensi / Daftar Pustaka


Rukiah, A. Y., Yulianti, L., Maemunah, & Susilawati, L. (2013). Asuhan Kebidanan
Kehamilan. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta Selatan :
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.
Anggrita, S., Mardiatul, U. I., & Ramalida, D. (2015). Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan. Bogor: IN MEDIA.

5
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
a. Antenatal Care
1) Pengertian
Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitor,
mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau
bermasalah. (Rukiah, Yulianti, Maemunah, & Susilawati, 2013)
2) Tujuan kunjungan
a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,maternal dan sosial ibu dan bayi.
c) Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d) Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e) Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dapat menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal. (Rukiah, Yulianti, Maemunah, & Susilawati, 2013)
3) Jadwal kunjungan
Sebaiknya setiap wanita hamil memeriksakan diri ketika haidnya terlambat
sekurang-kurangnya satu bulan. Pemeriksaandilakukan setiap 6 minggu sampai
kehamilan. Sesudah itu,pemeriksaan dilakukan setiap 2 minggu. Dan sesudah 36 minggu.
Kunjungan kehamilan sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan.
a) Satu kali pada trimester pertama
b) Satu kali pada trimester kedua
c) Dua kali pada trimester ketiga. (Rukiah, Yulianti, Maemunah, & Susilawati, 2013)

b. Pelayanan antenatal terpadu


Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas
yang diberikan kepada semua ibu hamil serta terpadu dengan program lain yang memerlukan
intervensi selama kehamilannya.
Tujuan ANC terpadu adalah untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh
pelayanan antenatal yang berkualitas, sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat,
bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat. (Sari, Ulfa, & Daulay, 2015)

6
Standar asuhan kebidanan pada ANC Terpadu
Standar asuhan minimal kehamilan termasuk dalam "14T".
1) Ukur Berat badan dan Tinggi Badan ( T1 ).
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil dihitung dari
TM I sampai TM III yang berkisar anatar 9-13,9 kg dan kenaikan berat badan setiap
minggu yang tergolong normal adalah 0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Berat badan
ideal untuk ibu hamil sendiri tergantung dari IMT (Indeks Masa Tubuh) ibu sebelum
hamil. Indeks massa tubuh (IMT) adalah hubungan antara tinggi badan dan berat badan.
Ada rumus tersendiri untuk menghitung IMT anda yakni :

IMT = Berat Badan (kg)/(Tinggi Badan (cm))2

Tabel 2.4 Klasifikasi Nilai IMT

Kategori IMT Rekomendasi (kg)

Rendah < 19,8 12,5 – 18

Normal 19,8 – 26 11,5 – 16

Tinggi 26 – 29 7 – 11,5

Obesitas > 29 ≥7

Gemeli - 16 – 20,5

Sumber : (Prawirohadjo, 2013)

Prinsip dasar yang perlu diingat: berat badan naik perlahan dan bertahap, bukan
mendadak dan drastis. Pada trimester II dan III perempuan dengan gizi baik dianjurkan
menambha berat badan 0,4 kg. Perempuan dengan gizi kurang 0,5 kg gizi baik 0,3 kg.
Indeks masa tubuh adalah suatu metode untuk mengetahui penambahan optimal, yaitu:

a) 20 minggu pertama mengalami penambahan BB sekitar 2,5 kg


b) 20 minggu berikutnya terjadi penambahan sekitar 9 kg
c) Kemungkinan penambahan BB hingga maksimal 12,5 kg. (Sari, Ulfa, & Daulay, 2015)

Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor resiko
terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan keadaan rongga panggul.

2) Ukur Tekanan Darah (T2)


Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang dan berkunjung. Pemeriksaan tekanan
darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau rendah. Tekanan darah
yang normal 110/80 - 120/80 mmHg.

7
3) Ukur Tinggi Fundus Uteri (T3)
Tujuan pemeriksaan TFU menggunakan tehnik Mc. Donald adalah menentukan
umur kehamilan berdasarkan minggu dan hasilnya bisa di bandingkan dengan hasil
anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT) dan kapan gerakan janin mulai dirasakan.
TFU yang normal harus sama dengan UK dalam minggu yang dicantumkan dalam HPHT.
4) Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4)
Tablet ini mengandung 200mg sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat yang diikat
dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada
ibu hamil dan nifas, karena pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat seiring
pertumbuhan janin. Zat besi ini penting untuk mengkompensasi penigkatan volume darah
yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan
janin.
5) Pemberian Imunisasi TT (T5)
Imunisasi tetanus toxoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya
pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah
dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) artinya
pemberian kekebalan terhadap penyakit tetanus kepada ibu hamil dan bayi yang
dikandungnya,
Umur kehamilan mendapat imunisasi TT :
a) Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan
imunisasi TT lengkap
b) TT1 dapat diberikan sejak diketahui positif hamil dimana biasanya diberikan pada
kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan
a) Jadwal Imunisasi TT :
Sesuai dengan WHO, jika seorang ibu yang tidak pernah diberikan imunisasi
tetanus maka ia harus mendapatkan paling sedikitnya dua kali (suntikan) selama kehamilan
(pertama pada saat kunjungan antenatal dan kedua pada empat minggu kemudian)Jarak
pemberian (interval) imunisasi TT 1 dengan TT 2 minimal 4 minggu (Saifuddin dkk, 2001
; Depkes RI, 2000) . (Sari, Ulfa, & Daulay, 2015)
6) Pemeriksaan Hb (T6)
Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis dan dengan cara Sahli.
Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan ibu hamil pertama kali, lalu periksa lagi
menjelang persalinan. Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi Anemia
pada ibu hamil.
7) Pemeriksaan Protein urine (T7)
Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein dalam urin ibu hamil.
Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat 2-3% ditujukan pada ibu hamil dengan

8
riwayat tekanan darah tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan protein urin ini untuk mendeteksi
ibu hamil kearah preeklampsia.
8) Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab) (T8)
Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratory (VDRL) adalah untuk
mengetahui adanya treponema pallidum/ penyakit menular seksual, antara lain syphilis.
Pemeriksaan kepada ibu hamil yang pertama kali datang diambil spesimen darah vena ± 2
cc. Apabila hasil tes dinyatakan postif, ibu hamil dilakukan pengobatan/rujukan. Akibat
fatal yang terjadi adalah kematian janin pada kehamilan < 16 minggu, pada kehamilan
lanjut dapat menyebabkan premature, cacat bawaan.
9) Pemeriksaan urine reduksi (T9)
Untuk ibu hamil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka perlu diikuti
pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya Diabetes Melitus Gestasioal. Diabetes
Melitus Gestasioal pada ibu dapat mengakibatkan adanya penyakit berupa pre-eklampsia,
polihidramnion, bayi besar.
10) Perawatan Payudara (T10)
Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil, dilakukan 2 kali sehari
sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan 6 Minggu.
11) Senam Hamil ( T11 )
Senam hamil bermanfaat untuk membantu ibu hamil dalam mempersiapkan
persalinan. Adapun tujuan senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan
elastisitas otot-otot dinding perut, ligamentum, otot dasar panggul, memperoleh relaksasi
tubuh dengan latihan-latihan kontraksi dan relaksasi.
12) Pemberian Obat Malaria (T12)
Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria juga kepada ibu hamil
dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan darah yang
positif. Dampak atau akibat penyakit tersebut kepada ibu hamil yakni kehamilan muda dapt
terjadi abortus, partus prematurus juga anemia.
13) Pemberian Kapsul Minyak Yodium (T13)
Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di daerah endemis yang
dapat berefek buruk terhadap tumbuh kembang manusia.
14) Temu wicara / Konseling ( T14 ).(Pantiawati & Suryono, 2010).
Pelayanan Standar Asuhan 17 T
Tabel 2.6 Jenis Pemeriksaan Pelayanan Antenatal Terpadu
Jenis Trimester Trimester Trimester
No Keterangan
Pemeriksaan I II III

1 Keadaan Umumü ü ü Rutin

9
2 Suhu Badan ü ü ü Rutin

3 Tekanan Darah ü ü ü Rutin

4 Berat Badan ü ü ü Rutin

5 LILA ü Rutin

6 TFU ü ü Rutin

7 Presentasi Janin ü ü Rutin

8 DJJ ü ü Rutin

9 Pemeriksaan HB
ü ü Rutin

10 Golongan Darahü Rutin

11 Protein Urin · · · Rutin

Gula
12 · · · Atas indikasi
Darah/reduksi

13 Darah Malaria · · · Atas indikasi

14 BTA · · · Atas indikasi

15 Darah Sifilis · · · Atas indukasi

16 Serologi HIV · · · Atas indikasi

17 USG · · · Atas indikasi

Sumber : (Kementrian Kesehatan RI, 2015)

10

Anda mungkin juga menyukai