Anda di halaman 1dari 49

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH 2


PALANGKA RAYA

PROPOSAL
Laporan Tugas Akhir

Untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan


Pendidikan Diploma III Kebidanan Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Palangka Raya

Disusun Oleh

IRMA FATMAWATI
NIM. PO.62.24.2.19.214

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
2022
GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH 2
PALANGKA RAYA

PROPOSAL
Laporan Tugas Akhir

Untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan


Pendidikan Diploma III Kebidanan Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Palangka Raya

Disusun

IRMA FATMAWATI
NIM. PO.62.24.2.19.214

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Laporan Tugas Akhir


Oleh :
Irma Fatmawati
(NIM: PO.62.24.2.19.214)

Dengan judul :
“GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI
SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH 2
PALANGKA RAYA”

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal : .............. 2022

Dewan Penguji

Ketua Penguji Anggota Penguji 1 Anggota Penguji 2

Greiny Arisani, SST.,M.Kes Heti Ira Ayue, SST.,M.Keb Seri Wahyuni,SST.,M.Kes


NIP. 19890205 20140532 2004 NIP. 19781027 200501 2001 NIP. 19801019 200212 2 002

Mengetahui :

Ketua Jurusan Kebidanan Ketua Prodi DIII Kebidanan

Noordiati, SST,MPH Seri Wahyuni,SST.,M.Kes


NIP. 19800608 200112 2 002 NIP. 19801019 200212 2 002

i
PERNYATAAN PERSETUJUAN

“GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI


SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH 2
PALANGKA RAYA

Oleh :
Nama : Irma Fatmawati
NIM : PO.62.24.2.19.214

Proposal Laporan Tugas Akhir ini telah memenuhi persyaratan dan disetujui
untuk diuji:
Hari/Tanggal : Kamis,28 April 2022
Waktu : 10.30 Wib - Selesai
Tempat : ……………………

Palangka Raya,.......... April 2022

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Heti Ira Ayue, SST.,M.Keb Seri Wahyuni,SST.,M.Kes


NIP. 19781027 200501 2001 NIP. 19801019 200212 2 002

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Irma Fatmawati
NIM : PO.62.24.2.19.214
Program Studi : DIII Kebidanan
Institusi : Politeknik Kesehatan Palangka raya

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Proposal Laporan Tugas Akhir yang saya
tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri yang berjudul “

“GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI


SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH 2 PALANGKA
RAYA”

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Proposal Laporan Tugas
Akhir ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.

...............,...... 2022
Pembuat Pernyataan,

Materai 10.000

Irma Fatmawati

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
memberikan kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Proposal yang berjudul “GAMBARAN
KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MUHAMMADIYAH 2
PALANGKA RAYA”.
Proposal Laporan Tugas Akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh derajat Ahli Madya Kebidanan di Jurusan
Kebidanan Politeknik Kesehatan Palangkaraya. Dalam penyusunan Laporan
Tugas Akhir ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari
pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimaksih
kepada :
1. Bapak Mars Khendra Kusfriyadi, STP.,MPH selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Kemenkes Palangka Raya yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk belajar serta meningkatkan ilmu pengetahuan dan
keahlian.
2. Ibu Noordiati,SST.,MPH selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Palangka Raya.
3. Ibu Seri Wahyuni,SST.,M.Kes selaku Ketua Prodi D-III Kebidanan
Politeknik Kesehatan Palangka Raya sekaligus Pembimbing Pembimbing
yang telah memberikam bimbingan, serta arahan motivasi kepada penulis
sehingga Laporan Proposal Tugas akhir ini dapat berjalan dengan lancar.
4. Ibu Heti Ira Ayue,SST.M.Keb selaku pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis sehingga
Laporan Proposal Tugas Akhir ini dapat berjalan dengan lancar.
5. Ibu Greiny Arisani, SST., M.Kes selaku Ketua Penguji yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan masukan serta saran dan arahan
dalam penyusunan proposal ini.

iv
6. Kedua orang tua saya tercinta, Papa Agustoni dan Mamah Rayani yang
telah memberikan dukungan, perhatian dan kasih sayang serta doa tulus
yang tiada terkira dalam setiap langkah kaki penulis.
7. Seluruh mahasiswa Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Palangka
Raya yang telah memberikan dukungan berupa motivasi yang baik, kuat
dalam penyusunan Laporan Akhir ini.
8. Sahabat-sahabat dan teman-teman yang menemani dan memberi semangat
saat merasa jenuh dan tidak bersemangat saat dalam proses penyusunan
Laporan Tugas Akhir ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang ikut
dalam proses penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam usulan Laporan Proposal Tugas
Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan hal ini karena adanya kekurangan
dan keterbatasan kemampuan penulis. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan usulan Laporan Proposal Tugas Akhir .

Palangka Raya, April 2022

Irma Fatmawati

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
PERNYATAAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
1. Tujuan Umum........................................................................................... 4
2. Tujuan Khusus .......................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian…………………………………………………………5
BAB II .................................................................................................................... 8
A. Remaja.......................................................................................................... 8
1. Definisi ..................................................................................................... 8
2. Klasifikasi ................................................................................................. 8
3. Anemia Remaja Putri ............................................................................... 9
b. Klasifikasi ............................................................................................... 10
c. Diagnosis ................................................................................................ 10
d. Penyebab ................................................................................................ 10
4. Hemolitik ................................................................................................ 11
e. Gejala...................................................................................................... 12
f. Dampak Anemia ..................................................................................... 12
g. Cara mencegah anemia ........................................................................... 14
h. Penatalaksaan Anemia ............................................................................ 16

vi
B. Literatur Terkait Anemia Pada Remaja Putri ............................................. 17
1. Usia ......................................................................................................... 17
2. Lama haid ............................................................................................... 17
3. Status Gizi/IMT ...................................................................................... 18
4. Tingkat Pendapatan Keluarga................................................................. 19
5. Pemberian Tablet Tambah Darah ........................................................... 21
C. Kerangka Teori........................................................................................... 22
D. Kerangka konsep ........................................................................................ 23
BAB III ................................................................................................................. 24
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 24
B. Lokasi dan Sasaran Penelitian.................................................................... 24
1. Lokasi Penelitian .................................................................................... 24
2. Sasaran Penelitian ................................................................................... 24
C. Subjek Penelitian........................................................................................ 24
1. Populasi Penelitian ................................................................................. 24
2. Sampel Penelitian ................................................................................... 25
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................................ 27
E. Alat Ukur/ Instrumen ................................................................................. 28
1. Alat pengukur data ................................................................................. 28
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 29
1. Teknik ..................................................................................................... 29
2. Etika Penelitian....................................................................................... 29
G. Analisis Data .......................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 33
LAMPIRAN ......................................................................................................... 31

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rekomendasi WHO Tentang Pengelompokan Anemia (g/dL) ....... 8


Tabel 2.2 Standar Penilaian Status Gizi berdasarkan IMT (Kg/m²)................ 16
Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 24

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Teori .............................................................................. 19


Gambar 2 Kerangka Konsep........................................................................... 20

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengantar Untuk Responden


Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia pada remaja merupakan masalah kesehatan yang berkaitan dengan

kesehatan reproduksi. Pertumbuhan pada masa remaja adalah masa pertumbuhan

yang sangat cepat. Kekurangan zat besi pada masa ini akan menimbulkan tidak

tercapainnya tinggi badan yang optimal. (Harahap,2018). Anemia merupakan

salah satu keadaan dimana komponen didalam darah yaitu hemoglobin (Hb)

dalam darah jumlahnya kurang dari <12 gram/dl.(Ernawati el al, 2021)

Prevalensi anemia secara global pada tahun 2019 sebesar 29,9% yang

meliputi wanita usia subur sebesar 36,5% dan 29,6% terjadi pada remaja.

Prevalensi anemia remaja pada tahun 2015-2016 di India adalah 54% pada remaja

perempuan (UNICEF,2018). Terdapat kurang lebih 120 juta remaja perempuan di

India dan 100 juta diantaranya mengalami anemia. Prevalensi Anemia pada

perempuan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, menunjukan bahwa

prevalensi anemia di Indonesia yaitu 21,7%. Kemudian pada tahun 2018 angka

prevalensi anemia pada remaja putri mengalami kenaikan menjadi sebesar 48,9%

(Nirmala et al., 2017). Hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2017 menunjukan bahwa prevalensi anemia pada wanita usia 13-18 tahun

adalah 23% (USAID et al.,2017)

Kejadian anemia pada remaja putri di Sekolah menengah atas

Muhammadiyah 2 Palangka raya didapatkan hasil dari study pendahuluan adalah

4 dari 10 siswi mengalami anemia dengan nilai Hb terendah 9,1gram/dl dan

1
2

tertinggi 14,9 gram/dl, serta rata-rata Hb remaja putri sebesar 11,8 gram/dl. Di

Kota Palangka Raya tahun 2022 dengan prevalensi 40% remaja putri mengalami

anemia.

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia

yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita sampai lanjut

usia. Riskesdas 2013 menunjukan bahwa pravelensi anemia pada perempuan usia

≥15 tahun sebesar 22,7% sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar

37,1%. (Kemenkes,2018).

Remaja putri (Rematri) rentan menderita anemia karena banyak kehilangan

darah pada saat menstruasi. Remaja putri yang menderita anemia beresiko

mengalami anemia pada saat hamil. Hal ini berdampak negatif terhadap

pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan serta berpotensi

menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan, bahkan menyebabkan

kematian ibu dan anak.

Masalah kesehatan dan gizi di Indonesia pada periode 1000 Hari pertama

Kehidupan (HPK) menjadi fokus perhatian karena tidak hanya berdampak pada

angka kesakitan dan kematian pada ibu dan anak, melainkan juga memberikian

konsekuensi kualitas hidup individu yang bersifat permanen sampai usia dewasa.

Timbulnya masalah gizi pada anak usia dibawah 2 tahun erat kaitannya dengan

persiapan kesehatan dan gizi seorang perempuan untuk menjadi calon ibu,

termasuk juga remaja putri. (Kemenkes, 2018).

Rencana strategis Kementrian Kesehatan RI tahun 2015-2019 menargetkan

cakupan pemberian TTD pada remaja putri secara bertahap dari 10% (2015)
3

hingga mencapai 30% (2019). Diharapkan sektor terkait di tingkat pusat dan

daerah mengadakan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) secara mandiri

sehingga intervensi efektif dengan cakupan dapat dicapai hingga 90%.

(Kemenkes,2018).

Hasil Study Pendahuluan yang dilakukan pada 10 remaja putri di Sekolah

Menengah Atas Muhammadiyah 2 Palangka Raya menunjukan bahwa Hb remaja

putri sebanyak 4 yang menderita anemia. Adapun nilai Hb remaja terendah adalah

9,1gr/Dl tertinggi 14,9gr/Dl serta rata-rata kadar Hb remaja putri sebesar

11,8gr/Dl di Kota Palangka Raya tahun 2022 dengan prevalensi 40% remaja putri

yang mengalami anemia.

SMA Muhammadiyah 2 Palangka Raya merupakan salah satu sekolah

menengah atas Kota Palangka Raya, yang terletak di Jl. Demak, Kalampangan,

Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya.

Berdasarkan Latar Belakang diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian

tentang Gambaran Kejadian Anemia pada Remaja Putri di Sekolah Menengah

Atas Muhammadiyah 2 Kota Palangka Raya.

B. Rumusan Masalah

“Bagaimana gambaran kejadian anemia pada remaja putri di Sekolah

Menengah Atas Muhammadiyah 2 Kota Palangka Raya ?”


4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pada Penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang

Gambaran Kejadian Anemia Pada Remaja Putri di Sekolah Menengah

Atas Muhammadiyah 2 Palangka Raya tahun 2022.

2. Tujuan Khusus

Tujuan Khusus pada penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang

Gambaran Kejadian Anemia Pada Remaja Putri kelas di Sekolah

Menengah Atas Muhammadiyah 2 Kota Palangka Raya pada tahun 2022

berdasarkan :

a. Usia

b. Lama Haid

c. Status gizi

d. Tingkat Pendapatan Keluarga

e. Pemberian Tablet Tambah Darah

D. Manfaat Penelitian

Adapuan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan

informasi yang berkaitan dengan anemia pada remaja putri

2. Manfaat Bagi Masyarakat

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang

pengenalan, pencegahan, dan dampak anemia pada remaja.


5

3. Manfaat Bagi Responden

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber

informasi bagi remaja putri untuk meningkatkan pengetahuan mengenai

pencegahan penanggulangan terjadi anemia khususnya pada remaja putri

di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 Palangka Raya tahun 2022.

4. Manfaat Bagi Insitusi

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

masukan untuk menambah informasi mengenai penelitian tentang anemia

pada remaja dan menjadi bahan bacaan di perpustakaan.


6

E. Keaslian Penelitian

Persamaan dan
Perdeaan
No Peneliti Judul Metode Hasil
1 Nindita Ayu Gambaran Metode deskriptif Dari hasil penelitian didapatkan Persamaan :
Afridayanti. kejadian anemia sebagian besar remaja putri mengalami  Subjek penelitian
2017 pada remaja putri anemia ringan sekali sebanyak 77  Metode Penelitian
bersadarkan IMT responden (97,5%) dengan mayoritas Perbedaan :
di Puskesmas IMT normal 55 responden (69,6%) dan  Judul penelitian
Pakem Kabupaten minoritas mengalami IMT gemuk dan  Metode Sampel
Sleman obesitas sebanyak masing-masing 4
responden (5,1%).
2 Ummi Gambaran Metode deskriftif Hasil Penelitian ini menunjukkan Persamaan :
Diyah karakteristik bahwa ntuk karakteristik status gizi  Subjek Penelitian
Nuraini remaja dan responden berdasarkan IMT mayoritas  Metode penelitian
2019 kejadian anemia (75%) termasuk dalam kategori normal, Perbedaan:
pada siswi kelas X tingkat pendidikan ibu mayoritas (75%)  Judul Penelitian
di SMA Negeri 1 pada tingkat pendidikan dasar, status  Variable penelitian
Kokap Kulon pekerjaan ibu seimbang antara tidak  Tempat penelitian
Progo tahun 2019 bekerja dan bekerja, pendapatan
orangtua responden sebagian besar
(55,6%) berpendapatan sedang, pola
menstruasi mayoritas (83,3%) normal,
seluruh responden (100%) tidak pernah
memiliki riwayat penyakit, dan pola
konsumsi tablet Fe seluruh responden
(100%) tidak teratur
7

3. Enda Hubungan Metode Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persamaan :


Kapiyanan pengetahuan Observasional terdapat 61,9% pengetahuan yang  Subjek penelitian
Theresia tentang anemia dengan pendekatan termasuk kategori baik dan 46,0% Perbedaan:
Tarigan dengan status Cross sectional remaja putri yang termasuk kategori  Tempat penelitian
2019 anemia pada anemia. Dari hasil tersebut diambil  Tahun penelitian
remaja putri di kesimpulan bahwa tidak ada hubungan  Judul penelitian
SMA perguruan yang signifikan antara pengetahuan  Metode Sampel
swasta Trisakti tentang anemia dengan status anemia di  Metode Penelitian
Lubuk Pakan SMA Perguruan Swasta Trisakti Lubuk
Pakam.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Remaja

1. Definisi

Remaja adalah masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali

menunjukan tanda-tanda seksual sekunder sampai saat ia mencapai

kematangan seksual, dengan rentan usia 10-19 tahun (WHO,2018).

Sedangkan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN,2016) rentan usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum

menikah. (Kemenkes RI,2014).

Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) definisi remaja adalah

periode usia antara 10-19 tahun, sedangkan perseikatan bangsa-bangsa

(PBB) menyebut kaum muda (youth) untuk usia 15-24tahun. Sementara itu

menurut The Health Services Administrasions Guidelines Amerika Serikat,

rentan usia remaja adalah 11 sampai 21 tahun dan terbagi menjadi tiga

tahap, yaitu remaja awal (11-24 tahun), remaja menegah (15-17 tahun), dan

remaja akhir (18-21 tahun). Definisi ini kemudian disatukan dalam

terminology kaum muda (young people) yang mencakup (Kemenkes

RI,2014).

2. Klasifikasi

Remaja adalah individu kelompok umur 10-19 tahun yang dibagi dalam

dua terminasi yaitu remaja awal pada rentang umur 10-14 tahun dan remaja

akhir 15-19 tahun. Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan

8
9

masa dewasa yang mengalami semua perkembangan semua aspek atau

fungsi untuk memasuki masa dewasa (Argana, 2004 dalam Masthalina,

2015). Ciri khas dari masa remaja adalah adanya kematangan fungsi

seksual, pacuh tumbuh (growth spurt) dan tercapainya bentuk tubuh

dewasa, yang terjadi karena pematangan fungsi endokrim. Secara langsung

ataupun tidak langsung mereka memerlukan pembinaan dari sudut

perkembangan jasmani, intelektual, mental, social dan cara berwawasan

yang terkait dengan konsumsi makanan mereka (Savitri Sayogo dalam

Kadir A, 2016).

3. Anemia Remaja Putri

a. Definisi

Anemia adalah suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin (Hb) di

dalam darah lebih rendah dari batas normal (WHO,2011). Hemoglobin

adalah salah satu komponen sel dalam darah merah atau eritrosit yang

berfungsi untuk mengikat oksigen dan mengantarkannya keseluruh

tubuh untuk melakukan fungsinya. Kekurangan oksigen dalam jaringan

otak dan otot bugar dalam melakukan aktivitas. Hemoglobin dibentuk

dari gabungan protoin dan zat besi membentuk sel darah merah atau

eritrosit. Anemia merupakan suatu gejala yang harus dicari penyebabnya

dan penanggulangan dilakukan sesuai dengan penyebabnya dan cara

penanggulangan yang dilakukan sesuai dengan peyebab anemia tersebut.


10

b. Klasifikasi

Dapat dilihat ditabel berikut berdasarkan pengelompokan Anemia

berdasarkan umur.

Tabel 2.1 Rekomendasi WHO Tentang Pengelompokan

Anemia (g/dL) Berdasarkan Umur

Populasi Tidak Anemia


Anemia
Ringan Sedang Berat
Anak 5-11 Tahun 11,5 11,0-11.4 8,0-10,9 <8.0
Anak 12-14 Tahun 12 11.0-11.9 8,0-10,9 <8.0
WUS tidak hamil 12 11,0-11,9 8,0-10,9 <8,0
Ibu hami 11 10,0-10.9 7,0-9,9 <7,0
Laki-laki > 15 tahun 13 11,0-12,9 8,0-10,9 <8,0

c. Diagnosis

Penengakan diagnosis anemia dilakukan dengan pemeriksaan

laboratorium kadar hemoglobin/Hb dalam darah dengan menggunakan

laboratorium kadar hemoglobin/Hb dalam darah dengan menggunakan

metode Cyanmethemoglogin (WHO,2001). Hal ini sesuai dengan

Permenkes Pusat Kesehatan Masyarakat Remaja Putri dan WUS

menderita anemia bila kadar hemoglobin darah menunjukan nilai kurang

dari 12g/dL.

d. Penyebab

Anemia terjadi karena berbagai sebab, seperti defisiensi zat besi,

defisiensi asam folat, vitamin B12 dan protein. Secara langsung anemia

terutama disebabkan karena produksi atau kualitas sel darah merah yang
11

kurang dan kehilangan darah baik secara akut atau menahun. Ada 3

penyebab anemia, yaiu :

1. Defisiensi Zat gizi

a) Rendahnya asupan zat gizi baik secara hewani dan nabati yang

merupakan pangan asupan sumber zat besi yang berperan penting

untuk pembuatan hemoglobin sebagai komponen sebagai dari sel

darah merah. Zat gizi lain yang berperan penting dalam

pembuatan hemoglobin antara lain asa, folat dan vitamin B12.

b) Pada penderita penyakit infeksi kronis seperti TBC, HIV/AIDS,

dan keganasan seringkali disertai anemia, karena kekurangan

asupan zat gizi atau akibat dari infeksi itu sendiri.

2. Perdarahan (Loss of blood volume)

a) Perdarahn karena kecacingan dan trauma atau luka yang

mengakibatkan kadar Hb menurun.

b) Perdarahan karena menstruasi yang lama dan berlebihan.

3. Hemolitik

a) Perdarahan pada penderita malaria kronis perlu diwaspadai

karena terajadi hemolitik yang mengakibatkan penumpukan zat

besi (hemosiderosis) di organ tubuh, seperti hati dan limpa.

b) Pada penderita Thalasemia, kelainan darah terjadi secara genetik

yang menyebabkan anemia karena sel darah merah/eritrosit cepat

pecah, sehingga mengakibatkan akumulasi zat besi dalam tubuh.


12

Diperkirakan sebagian besar anemia terjadi karena kekurangan zat

besi sebagai akibat dari kurangnya asupan makanan sumber pangan

hewani (Besi Heme). Sumber utama zat besi khususnya sumber pangan

hewani (Besi Heme), seperti, hati, daging (sapi dan kambing), unggas

(ayam, bebek, burung), dan ikan. Zat besi dalam sumber pangan hewani

(Besi Heme) dapat diserap tubuh antara 20-3-%.

Pangan nabati (tumbuh-tumbuhan) juga mengandung zat besi (besi

nonheme) namun jumlah zat besi yang bisa diserap oleh usus jauh lebih

sedikit dibandingkan zat besi dari bahan makanan hewani.

e. Gejala

Gejala yang sering ditemui pada penderita anemia adalah 5L (Lesu,

Letih, Lemah, Lelah, Lalai), disertai sakit kepala pusing (Kepala muter-

muter), mata berkunang kunang, mudah mengantuk, cepat cape serta

sulit konsentrasi. Secara klinis penderita anemia ditandai dengan “pucat”

pada muka, kelopak mata, bibir, kulit, kuku dan telapak tangan.

f. Dampak Anemia

Anemia memiliki dampak buruk pada kesehatan bagi penderitanya,

terutama pada golongan rawan gizi yaitu, anak balita,anak sekolah,

remaja,ibu hamil dan menyusui dan juga perkerjaan. Menurut

(Fikawati,Syafiq,& Veretamala, 2017) dampak anemia sebagai berikut:

1. Menurunkan Daya tahan terhadap infeksi

Defisiensi zat besi menyebabkan menurunnya daya tahan

terhadap penyakit infeksi (Thompson & Ward, 2008) dan


13

meningkatnya kerentanan mengalami keracunan (Bersamin et al.,

2008). Pada populasi yang mengalami kekurangan zat besi, kematian

akibat penyakit infeksi meningkat karena kurangnya zat besi

berdampak pada system imun.

2. Menanggung Produktivitas Kerja

Selain itu, anemia juga berdampak pada produktivitas kerja dan

juga menyebabkan kelelahan.

3. Berdasarkan saat Kehamilan

Anemia yang terjadi pada massa hamil berhubungan dengan

kejadian BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) dan peningkatan risiko

kematian ibu dan bayi perinatal. Selama kehamilan, anemia

diasosiasikan dengan peningkatan kesakitan dan kematian.Anemia

tingkat berat diketahui merupakan faktor risiko kematian ibu. Untuk

janinnya sendiri, anemia selama kehamilan dapat meningkatkan

risiko BBLR, kelahiran prematur, dan defisiensi zat besi serta anemia

pada bayi nantinya.

4. Anemia pada Remaja

Anemia pada remaja dapat membawa dampak yang kurang baik

bagi remaja,anemia yang terjadi dapat menyebabkan menurunnya

kesehatan reproduksi, perkembangan motorik,menta,kecerdasan

terhambat,menurutnya presentasi belajar,tingkat kebugaran menurun,

dan tidak tercapainya tinggi bandan yang maksimal (Adriani M. Dan

Wirjatmadi B, 2013). Anemian memberikan efek yang buruk pada


14

pencapaian prestasi disekolah.Hal ini sesuai dengan penelitian

Soleimani dan Abbaszadeh (2011) yang mengatakan bahwa nilai

prestasi siswa yang mengalami anemia (mean= 10,7) lebih rendah

daripada siswa yang sehat (mean=15,62). Penelitian Anand et al.

(2013) yang dilakukan pada anak-anak remaja putri dan wanita hamil

juga menyebutkan bahwa anemia defisiensi besi menyebabkan

retardasi pertumbuhan,gangguan perkembangan fisik dan mental,

dan juga berlanjut sampai hasil reproduksi yang buruk saat

melahirkan anak.

g. Cara mencegah anemia

Upaya pencegahan dan penanggulangan anemia dilakukan dengan

memberikan asupam zat besi yang cukup ke dalam tubuh untuk

meningkatkan pembentukan hemoglobin. Upaya yang dapat dilakukan

adalah :

1. Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi

Meningkatkan asupan makanan sumber zat besi dengan pola

makan bergizi seimbang, yang terdiri dari aneka ragam makanan,

terutama sumber pangan hewani yang kaya zat besi (besi heme)

dalam jumlah yang cukup sesuai dengan AKG. Selain itu juga perlu

meningkatkan sumber pangan nabati yang kaya zat besi (besi non-

heme), walaupun penyerapannya lebih rendah dibanding dengan

hewani. Makanan yang kaya sumber zat besi dari hewani contohnya

hati, ikan, daging dan unggas, sedangkan dari nabati yaitu sayuran
15

berwarna hijau tua dan kacang-kacangan. Untuk meningkatkan

penyerapan zat besi dari sumber nabati perlu mengonsumsi buah-

buahan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, jambu.

Penyerapan zat besi dapat dihambat oleh zat lain, seperti tanin,

fosfor, serat, kalsium, dan fitat.

2. Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi

Fortifikasi bahan makanan yaitu menambahkan satu atau lebih

zat gizi kedalam pangan untuk meningkatkan nilai gizi pada pangan

tersebut. Penambahan zat gizi dilakukan pada industri pangan,

untuk itu disarankan membaca label kemasan untuk mengetahui

apakah bahan makanan tersebut sudah difortifikasi dengan zat besi.

Makanan yang sudah difortifikasi di Indonesia antara lain tepung

terigu, beras, minyak goreng, mentega, dan beberapa snack. Zat besi

dan vitamin mineral lain juga dapat ditambahkan dalam makanan

yang disajikan di rumah tangga dengan bubuk tabur gizi atau

dikenal juga dengan Multiple Micronutrient Powder.

3. Supermentasi zat besi

Pada keadaan dimana zat besi dari makanan tidak mencukupi

kebutuhan terhadap zat besi, perlu didapat dari suplementasi zat

besi. Pemberian suplementasi zat besi secara rutin selama jangka

waktu tertentu bertujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin

secara cepat, dan perlu dilanjutkan untuk meningkatkan simpanan

zat besi.
16

Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) pada rematri dan WUS

merupakan salah satu upayah pemerintah indonesia untuk memenuhi asupan

zat besi. Pemberian TTD dengan dosis yang tepat dapat mencegah anemia

dan meningkatkan cadangan zat besi di dalam tubuh. Penelitian di Kupang

(NTT) pada remtri tahun 2002, menunjukan bahwa suplementasi TTD

secara mingguan selama 16 minggu mampu meningkatkan kadar

hemoglobin dan serum feritin lebih besar dibandingkan suplementasi TTD 4

hari berturut-turut saat menstruasi selama 4 siklus menstruasi. Penelitian

yang dilakukan pada siswi SMA di Tasikmalaya menunjukan bahwa

pemberian TTD 1x seminggun dibandingan dengan pemberian TTD 1x

seminggu ditambah setiap hari selama 10 hari saat menstruasi, dapat

meningkatkan kadae Hb tetapi tidak terdapat perbedaan berkmana antara

kedua kelompok tersebut.

h. Penatalaksaan Anemia

Menurut Proverawati (2011), mengatakan bahwa penatalaksaan

anemia bisa dilakukan sebagai berikut :

1. Transfuse darah

2. Kortikonsteroid ataunobat-obat yang menekan system kekebalan

tubuh.

3. Erythropeienti atau obat-obatan yang membantu sumsum tulang

belakang membuat sel-sel darah.

4. Penatalkasaan pengobatan anemia defisiensi besi.

5. Zat besi diberikan peroral dalam dosis 2-3 mg/kg unsur besi,
17

semua benatuk zat besi sama efektifnya (fero sulfat, fero fumarat,

fero suksnat, fero glukonat).

6. Vitamin C harus diberikan bersamaan dengan besi (Vitamin C

meningkatkan absorsi besi ) dan kurangi atau hindari kosumsi teh,

kopi, dan susu.

B. Literatur Terkait Anemia Pada Remaja Putri

1. Usia

Remaja Putri rentan terkena anemia karena remaja berada pada masa

pertumbuhan yang membutuhkan zat gizi yang lebih tinggi termasuk zat

besi, prevalensi anemia diantara anak umur 5-12 di Indonesia adalah

26%, pada wanita umur 13-18 yaitu 23%. Diprovinsi Riau, Prevalensi

yang mengalami anemia yaitu 25,1% dan 19,4% berada padausia 15-24

tahun. Dampak anemia pada remaja putri yaitu, perumbuhan terhambat,

mudah terinfeksi, mengakibatkan kebugaran atau kesegaran tubuh

berkurang, semangat belajar atau pretasi menurun.

2. Lama haid

Haid atau menstruasi merupakan pengeluaran darah secara periodik

dari rahim yang beruapa campuran antara darah dan cairan jaringan dan

bagian kecil dari rahim (endometrium). Rata-rata gadis mestruasi

pertama pada usia 13 tahun dan paling lambat usia 16 tahun. Rata-rata

lama menstruasi antara 3-7 hari dianggap normal dan 8 hari dianggap

tidak normal (Raptauli, 2012). Biran dalam Hastari (2016), menyatakan

bahwa sangat sulit mengukur jumlah darah menstruasi secara kuantitas.


18

Bahkan seorang wanita sulit untuk mengukur sendiri atau menyadari

apakah aliran darah menstruasi meraka abnormal. Sebagai patokannya,

suatu perdarahan disebut tidak normal jika perdarahan yang terjadi lebih

dari 7 hari dan pembalut yang digunakan periode lebih dari 12 potong.

Lama menstruasi dapat diukur berdasarkan hari pertama sampai dengan

hari terahkir keluar darah.

Djaeni (2011) mengatakan bahwa fisik yang berlebihan juga dapat

mempengaruhi lamanya menstruasi pada remaja putri. Remaja putri

dengan siklus haid yang tidak normal berpeluang 2,008 kali menderita

anemia. (Yamin,2018)

3. Status Gizi/IMT

Status gizi merupakan kondisi kesimbangan antara asupan zat gizi

yang dimakan dengan kebutuhan tubuh yang digunakan untuk

menunjang fungsi biologis, seperti proses pertumbuhan fisik,

perkembangan aktivitas, pemeliharaan kesehatan dan lainnya (Suyanto,

2017). Status gizi dapat didefinisikan sebagai cerminan keadaan fisik

dari seseorang dalam hal keselarasan energi yang masuk dan keluar dari

tubuh (Marmi, 2017). Statusgizi anak hingga remaja menajdi perhatian

untuk dilakukan pengkajidan, karena beresiko mengalami gangguan gizi

yang sangat besar, seperti kurus, anemia, dan obesitas. Penilaian status

gizi berdasarkan IMT (Kg/m²) dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
19

Tabel 2.2 Standar Penilaian Status Gizi berdasarkan IMT (Kg/m²)


Klasifikasi Nilai IMT
Status Gizi Kategori IMT
Sangat kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
Kurus Kekurangan berat badan tingkat ringan 17- <18,5
Normal Normal 18,5-25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0- 27,0
Obesitas Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0
Sumber : Permenkes Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi
Seimbang

Jika seseorang termasuk kategori :

a. IMT < 17,0 Keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan

berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Krinis (KEK) tingkat

berat.

b. IMT 17,0-18,5 Keadaan orang tersebut disebut kurus dengan

kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK tingkat ringan.

Pada dasarnya anemia dipengaruhi secara langsung oleh konsumsi

makanan sehari- hari yang kurang mengandung zat besi, selain faktor

infeksi sebagai pemicunya. Secara umum, konsumsi makanan berkaitan

erat dengan status gizi. Bila makanan yang dikonsumsi mempunyai nilai

gizi yang baik, maka status gizi juga baik, sebaliknya bila makanan yang

dikonsumsi kurang nilai gizinya, maka akan menyebabkan kekurangan

gizi dan dapat menimbulkan anemia (Hapzah & Yulita, 2017).

4. Tingkat Pendapatan Keluarga

Status sosial ekonomi seseorang tentu mempunyai peranan terhadap

perkembangan anak-anaknya. Keluarga yang mempunyai status sosial

ekonomi yang baik, tentu akan memberi perhatian yang baik pula pada
20

pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan akan memikirkan masa depan

anak-anaknya. Menurut (Sugihartono, 2015) menyatakan status sosial

ekonomi orang tua, mTeliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan

orang tua, penghasilan orang tua. Keluarga yang memiliki status sosial

ekonomi kurang mampu, akan cenderung untuk memikirkan bagaimana

pemenuhan kebutuhan pokok, sehingga perhatian untuk meningkatkan

pendidikan anak juga kurang.

Menurut (Maulina, 2016) menyatakan bahwa orang tua yang

memiliki pekerjaan tetap walaupun dengan penghasilan yang rendah

tetapi msih bisa menjaga stabilitas ekonomi keluarga dibandingkan

dengan orang tua yang tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap.

Sedangkan menurut (Suhardjo, 1989) mengemukakan bahwa pendapatan

berhubungan erat dengan pekerjaan dimana pendapatan menjadi faktor

penentu kualitas dan kuantitas makanan. Penyediaan lauk pauk dalam

rumah tangga sangat di pengaruhi oleh pendapatan,semakin tinggi

pendapatan maka pemenuhan lauk pauk yang berkwalitas akan

meningkat. pendapatan yang kurang kurang berpengaruh terhadap

pemenuhan kebutuhan khususnya makanan yang beranekaragam dan

bergizi misalnya, penyajian menu makanan yang sangat terbatas pada

lauk nabati seperti tempe dan tahu, sayuran yang terbatas pada hasil

kebun sendiri (daun singkong, pepaya, dan nangka muda) konsumsi lauk

hewani juga sangat terbatas pada ikan asin dan teri, serta kondisi harga

bahan pangan yang mahal sangat mempengaruhi kemampuan dan daya


21

beli orang tua yang berpenghasilan kurang. Oleh karena itu diharapkan

kepada lintas sektor seperti Dinas Pertanian untuk menghasilkan sayuran

dan lauk untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarganya sendiri.

5. Pemberian Tablet Tambah Darah

Pemberian Tablet Tambah Darah pada remaja putri dan WUS melalui

suplementasi yang mengandung sekurangnya 60mg elemental besi dan

400 mcg asam folat, Pemberian suplementasi ini dilakukan di beberapa

tempat yaitu fasilitas Kesehatan , institusi pendidikan, tempat kerja dan

KUA atau tempat ibadah.

Kepatuhan terhadap konsumsi TTD di Indonesia masih sangat rendah,

yang secara umum diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan mengenai

TTD, diantaranya sebagai berikut :

1. Efek samping mengosumsi TTD

Pada individu tertentu, kosumsi TTD dapat menimbulkan gejala

seperti maul, muntah dan kadang-kdang terjadi diare atau sulit buang

air besar.

2. Meningkatkan penyerapan besi

Penyerapan zat besi sebainya TTD dikosumsi bersama dengan buah-

buahan sumber vitamin C (Jeruk, pepaya, mangga, jambu biji dan lain-

lain) dan jika memungkinkan dengan daging, ikan atau unggas.

3. Makanan dan obat yang menggangu peyerapan besi

Penyerapan zat besi sebainya TTD dikosumsi bersama dengan

buah-buahan sumber vitamin C (Jeruk, pepaya, mangga, jambu biji


22

dan lain-lain) dan jika memungkinkan dengan daging, ikan atau

unggas.

C. Kerangka Teori

Dari beberpa pembahasan diatas maka kerangka teori anemia pada reamaja

putri adalah sebagai berikut :

Gejala
yang serimg ditemui pada penderita
anemia adalah 5L (Lesu, Letih, Lemah,
Lelah, Lalai), dan disertai pusing
kepala

Etiologi
Faktor Predisposisi: 1. Meningkatnya kebutuhan zat
1. Usia besi
2. Lama haid
3. Status Gizi
Anemia 2. Kurangnya asupan zat besi
3. Kehamilan pada usia remaja
4. Tingkat pendapatan keluarga 4. Sosial ekonomi
5. Pemberian Tablet Tambah Status Gizi
darah

Cara Mencegah
1. Meningkatkan asupan makanan
sumber zat besi
2. Fortifikasi bahan makanan dengan zat
besi
3. Supermentasi zat besi

Gambar 1 Kerangka Teori


23

D. Kerangka konsep

Dalam penelitian ini dapat dilihat kerangka konsep sebagai berikut :

Variabel Indefenden
1. Usia Variabel Dependen
2. Lama Haid 1. Anemia Ringan
3. Status gizi 2. Anemia Sedang
4. Tingkat Pendapatan Keluarga 3. Anemia Berat
5. Pemberian Tablet Tambah darah

Gambar 2 Kerangka Konsep


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan

jenis deskriptif. Deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan dengan

tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang sesuatu

keadaan atau kejadian secara objektif. (Notoatmojo, 2012). Penelitian

dilakukan untuk memberikan Gambaran Kejadian Anemia Pada Remaja Putri

D Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 Palangka Raya

B. Lokasi dan Sasaran Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Palangka Raya,

Kalimantan Tengah dengan Latar belakang SMA Muhammadiyah 2

Palangka Raya.

Waktu Penelitian

Pengambilan Data Primer dimulai pada bulan April-Mei tahun 2022

setelah mendapatkan izin penelitian.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan. (Sugiyono, 2012).

24
25

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri yang berusia 15-21

tahun di SMA Muhammadiyah 2 Palangka Raya tahun 2022 adalah 81

orang siswi.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenanga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2017).

Pada penelitian ini akan diambil sampel responden, karena

keterbatasan waktu. Besar sampel yang akan digunakan dalam penelitian

menggunakan rumus besar sampel dari Slovin, sebagai berikut :

Keterangan :

n : Besar sampel

N : Besar populasi

d : Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan

Jika diketahui :

N = 81

d = 0,1

Maka besar sampel untuk penelitian berdasarkan rumus adalah


26

=
1+ ( )

81
=
1 + 81 (0,1 )

81
=
1 + (0,01)

81
=
1,81

= 45

Jadi besar sampel berdasarkan rumus diatas adalah 45. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive

Sampling. Pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu

perimbangan tertentu yang dibuat peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau

sifat-sifat populasi yang sudah dibuat peneliti sendiri, berdasarkan ciri

atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Kemudian

peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangan, sebagian dari anggota

populasi diambil menjadi sampel penelitian, sehingga teknik

pengambilan secara purposive ini didasarkan pada kriteria inklusi

sebagai berikut :

Adapun kriteria inklusi sebagai berikut :

a. Remaja putri yang sudah menstruasi

b. Remaja putri yang dapat berkomunikasi dengan baik

c. Remaja putri yang bersedia untuk menjadi responden

d. Remaja putri dalam keadaan sehat


27

e. Remaja putri yang berusia 15-21 tahun

Kriteria ekslusi sebagai berikut:

a. Remaja putri yang tidak hadir saat penelitian dilakukan

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2018:39) variabel bebas (independen) adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel terikat (dependen). Kemudian variabel terikat

(dependen) menurut Sugiyono (2018:39) adalah variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel bebas (Independent) yaitu Usia, Lama haid, Tingkat

pendapatan keluarga, Tablet tambah darah. Sumber Informasi dan

Variabel terikat (dependent) yaitu kejadian anemia pada remaja putri.

2. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

NO Variabel Definisi Alat ukur Cara Hasil Pengukuran Skala


Operasional Pengukuran Ukur
1 2 3 4 5 6 7
1 Anemia Adalah suatu Hb digital Pengukuran 1. Anemia ringan Ordinal
pada kondisi (Easy langsung (11,0-11,9gr/dl)
remaja dimana kadar Touch 2. Anemia sedang
Hemoglobin GCHB) (8,0-10,9 gr/dl)
(Hb) pada 3. Anemia berat
remaja <12 gr (<8,0 gr/dl)
(Kementrian
Kesehatan Republik
Indonesia 2018)
28

2 Lama Rata-rata Kuensioner Wawancara 1. < 7 hari Nominal


Haid lamanya 2. ≥ 7 hari
menstruasi 3. Lainnya
yang di alami
remaja putri
dalam
hitungan hari
selama 1
siklus haid
pada
responden
3 Status Untuk Timbangan Penimbangan 1. Kurus Ordinal
Gizi/IMT menentukan dan meteran dan (<17,0)
status gizi pengukuran 2. Normal
menggunakan (18,5-25,0)
rumus Indeks 3. Gemuk
Masa Tubuh (>25,0-27,0)
(IMT) BB
(Kg) : TB(m²)
4 Tingkat Jumlah Kuensioner Wawancara 1. > UMR Ordinal
Pendapata Keuangan (Rp 2.922.516)
n yang 2. ≤UMR
Keluarga diperoleh (Rp 2.922.516)
setiap bulan

5 TTD TTD yang Kuensioner Wawancara 1. Rutin Nominal


dikosumsi 2. Tidak rutin
remaja dalam
3 bulan
terakhir baik
program dan
non program
E. Alat Ukur/ Instrumen

1. Alat pengukur data

Alat yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat berupa:

Wawancara : Pulpen atau pensil, Kueisoner, Informend consent.

2. Alat Pemeriksaan : Timbangan berat badan, pengukur Lila, Alat cek Hb.
29

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik

Teknik penelitian data secara primer yaitu data diukur atau diambil

langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner dan

pemeriksaan hemoglobin. Kuesioner adalah daftar pertayaan yang

mengacu pada penelitian yang akan diambil (Hidayah, 2011). Teknik

pengumpulan data meliputi :

a. Sampel yang memenuhi kriteria penelitian di beri penjelasan tentang

tujuan dan manfaat dan resiko penelitian baik secara lisan maupun tertulis.

b. Semua sampel yang memenuhi kriteria penelitian diberi kesempatan

bertanya tentang penelitian yang akan diikutinya.

c. Semua sampel yang memenuhi kriteria penelitian diminta menandatangani

surat peryataan persetujuan mengikuti penelitian.

d. Penelitian memberikan intervensi berupa pendidikan pada kelompok.

e. Peneliti membagikan lembar pengumpulan data dan sesudah diberikan

intervensi pada kelompok.

f. Semua data yang telah diambil selanjutnya dikumpulkan diolah ditabulasi

dan dianalisis.

2. Etika Penelitian

Etika dalam penelitian (riset) merupakan sebuah keniscayaan untuk

dijadikan sebagai piranti sekaligus pedoman untuk menghindari

kegagalan dalam penelitian. Etika yang dimaksud baik yang berkenaan

dengan etika ilmiah maupun etika soaial. Mengedepankan etika sebagai


30

sumber kepatuhan dalam penelitian tidak lepas dari esensi kegiatan

penelitian itu sendiri yaitu untuk menemukan kebenaran dan kemudian

mengkontruksi kebenaran itu menajdi sebuah teori.

(Surahman,dkk,2016).

Etika penelitian dalam melaksanakan penelitian khususnya jika ada

yang menjadi subjek penelitian adalah manusia maka peneliti harus

memahami hak dasar manusia memiliki kebebasan dalam menentukan

sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung

tinggi kebebasan manusia beberapa prinsip menghormati manusia dan

prinsip keadilan masalah etika penelitian juga merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian mengingat penelitan kebidanan

merupakan berhubungan dengan manusia maka segi etika penelitian

harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan dan diterapkan

dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut :

a. Informed consent merupakan bentuk persediaan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan

informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden

tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan

tujuan penelitian mengetahui dampaknya jika subjek tersedia maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan jika responden

tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak pasien beberapa

informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain
31

partisipasi pasien tujuan dilakukannya tindakan jenis data yang

dibutuhkan komitmen prosedur pelaksanaan potensial masalah yang

akan terjadi manfaat kerahasiaan informasi yang mudah untuk

dihubungi dan yang lainnya yang dirasa perlu oleh peneliti.

b. Anonimity merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan.

c. Menghormati orang, peneliti harus mempertimbangkan secara

mendalam terhadap kemungkinan bahaya dan penyalahgunaan

penelitian dan peneliti perlu memberikan perlindungan terhadap

subyek penelitian yang rentan terhadap bahaya penelitian.

d. Manfaat, keharusan untuk mengusahakan manfaat sebesar-besarnya

dan memperkecil kerugian atau risiko bagi subyek dan memperkecil

kesalahan penelitian.

Penelitian ini melibatkan anak remaja putri usia 12-24 tahun di SMA

Muhammadiyah 2 palangka Raya sebagai subjek penelitian sehingga

penelitian ini dilaksanakan setelah mendaptakan surat kelayakan etik

penelitian setelah ujian proposal direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes

Palangaka Raya mengelurakan surat pengantar ke Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (PTSP) untuk mengeluarkan surat izin penelitian kemudian

disampaikan ke SMA Muhammadiyah 2 Palangka Raya untuk melakukan


32

penelitian. Sesuai etika penelitian responden yang ikut dalam penelitian

diberikan lembaran persetujuan agar dapat memenuhi maksud dan tujuan

penelitian.

G. Analisis Data

Setelah dilakukan pengolahan data, selanjutnya akan dilakukan analisis

data. Data yang diambil kemudian diteliti secara univariat yang dilakukan

terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Setelah

semua data terkumpul, data tersebut diolah secara manual, kemudian hasil

penelitian disajikan dalam bentuk diagram atau tabel. Dengan mengumpulkan

data, mengelompokkan data, memasukkan data dalam diagram yang berisi

frekuensi dan kemudian dihitung distribusinya dan dalam bentuk narasi.

Menurut Notoadmodjo (2012) caranya yaitu dengan membagikan frekuensi

kejadian (f) dengan populasi (a) dan dilakukan 100% dengan rumus sebagai

berikut :

H. P= f/n X 100%

I. Ket :

J. P : Presentase skor pengetahuan

K. f : Jumlah jawaban yang benar

L. n : Jumlah pernyataan
DAFTAR PUSTAKA

2021., Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya tahun. 2020. “Dinas Kesehatan Kota
Palangkaraya Tahun 2021.”
Depertemen Kemenkes Republik Indonesia. 1999. “Pedoman Distribusi Tablet
Tambah Darah Dan Sirup Besi.” Depjes R.I.
Dinas Kalimantan Tengah Palangkaraya. 2020. “Dinas Kalimantan Tengah.”
Eka Haryani. 2020. “Pengaruh Pemberian Tablet Besi Dalam Peningkatan
Kadar.” Journal of Vocational Health Studies 02.
Ernanda, Dimas, and Sugiyono. 2017. “Pengaruh Store Atmosphere, Hedonic
Motive Dan Service Quality Terhadap Keputusan Pembelian Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia ( STIESIA ) Surabaya.” Jurnal Ilmu Dan Riset
Manajemen (JIRM) 6(10):8.
Haryanti, Eka, Kamesworo- Kamesworo, and Maksuk- Maksuk. 2021. “Pengaruh
Pemberian Tablet Besi Dalam Meningkatkan Kadar Hemoglobin Remaja
Umur Putri Di Sekolah Menengah Atas Lahat.” JPP (Jurnal Kesehatan
Poltekkes Palembang) 15(2):136–39. doi: 10.36086/jpp.v15i2.537.
Kemenkes Kesehatan Republik Indonesia. 2018. Pedoman Pencegahan Dan
Penanggulangan Anemia Pada Remaja Putri Dan Wanita Usia Subur
(WUS).
Kemenkes RI. 2015. “Pedoman Penatalaksanaan Pemberian Tablet Tambah
Darah.” Kemenkes RI 46.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2021. 2021. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. Kementrian Kesehatan 2021.
Kemetrian Kesehatan RI 2017. 2017. “Pedoman Pelayanan Kesehatan Masa
Sebelum Hamil.” Kementrian Kesehatan 2021.
Latief, Dini, Endang L. Achadi, Dodik Briawan, Yustina Anie, and Basuki
Budiman. 2018. “Pedoman Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Pada
Remaja Putri Dan Wanita Usia Subur (WUS).” Pp. 1–58 in Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia 2018.
=-

33
Prayuni, E. .. 2018. 2018. “TERAPI MENSTRUASI TIDAK TERATUR
DENGAN AKUPUNTUR.” Journal of Vocational Health Studies 02 02.
Prayuni, Evin Dwi, Ario Imandiri, and Myrna Adianti. 2019. “Therapy for
Irregular Menstruation With Acupunture and Herbal Pegagan (Centella
Asiatica (L.)).” Journal Of Vocational Health Studies 2(2):86. doi:
10.20473/jvhs.v2.i2.2018.86-91.
Ri, Kementerian Kesehatan. 2018. Cover Buku Kemenkes Laminating Do Ind P.
Rosida, H. 2017. 2017. “Hubungan Kebiasaan Sarapan Dan Tingkat Kecukupan
Energi.” Media Gizi Indonesia No. 2 Juli-Desember 2017,118 02.
Rosida, Hanik. 2018. “Hubungan Kebiasaan Sarapan, Tingkat Kecukupan Energi
Dan Gizi Makro Dengan Status Gizi Pada Siswa Pondok Pesantren Al-Fattah
Buduran, Sidoarjo.” Media Gizi Indonesia 12(2):116. doi:
10.20473/mgi.v12i2.116-122.
Tengah, Resumen Profil Kabupaten/kota Provinsi Kalimantan. 2020. “Tengah,
Resumen Profil Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan.”

34
Lampiran 1

Informed consent
Lembar Penjelasan Penelitian
Nama Peneliti : Irma Fatmawati
NIM : PO.62.24.2.19.214
Alamat : Jl. Bukit Keminting VII, Palangka Raya
Judul Penelitian : Gambaran Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di
Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 Kota Palangka
Raya.
Peneliti adalah mahasiswa Diploma III Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Palangka Raya. Saudari telah diminta ikut berpasrtisipasi dalam penelitian ini.
Responden dalam penelitian ini adalah secara sukarela. Saudari berhak menolak
berpasrtisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengisi
lembar kuesioner. Segala informasi yang saudari berikan akan digunakan
sepenuhnya hanya dalam penelitian ini. Peneliti sepenuhnya akan menjaga
kerahasiaan identitas saudari dan tidak dipublikasikan dalam bentuk apapun. Jika
ada yang belum jelas, saudari boleh bertanya pada peneliti. Jika saudari sudah
memehami penjelasan ini dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini,
silahkan saudari menandatangani lembar persetujuan yang akan dilampirkan.

Peneliti

Irma Fatmawati

35
Lampiran 2

Informed Consent

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama (inisial) :
Umur :
Alamat :

Menyatakan bersedia menjadi responden pada penelitian yang dilakukan oleh :


Nama Peneliti : Irma Fatmawati
NIM : PO.62.24.2.19.214
Alamat : Jl. Bukit Keminting VII, Palangka Raya
Judul Penelitian : Gambaran Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di
Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 Kota Palangka
Raya
Saya akan bersedia untuk menjadi responden demi kepentingan peneliti.
Dengan ketentuan, hasil penelitian akan dirahasiakan dan hanya semata-mata
untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Demikian surat pernyataan ini saya
sampaikan, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Palangka Raya, ........../........./2022


Responden

(..........................................)

36
Lampiran 3

KUESIONER

Tanggal Pengkajian:......,Mei 2022


Nama :
Kelas :
Usia :
Alamat :
No HP :
1. Usia berapa anda mengalami menstruasi pertama kali ?
a. 10-14 tahun
b. 10 tahun kebawah
2. Berapa Hari lamanya anda mengalami menstruasi ?
a. < 3 hari
b. > 7 hari
c. 3-7 hari
3. Berapa kali anda menganti pembalut dalam sehari pada saat menstruasi ?
a. 1-2 kali
b. 3-4 kali
c. > 4 kali
4. Pernahkah anda mengkosumsi tablet tambah darah selama menstruasi ?
a. Pernah
b. Tidak Pernah
5. Berapa Jumlah Pendapatan keluarga anda ?
a. > Rp. 2.922.516
b. ≤ Rp. 2.922.516

37

Anda mungkin juga menyukai