Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. M 28 TAHUN G2P1A0 GRAVIDA 32 MINGGU DI


BPM BIDAN ELMA AMD.KEB KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2022

Disusun oleh :

Nama : Septi Nur Aisyiyah

NPM : H522145

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

FAKULTAS KEBIDANAN

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Asuhan Kebidanan
Kehamilan Normal “Pada Ny. M 28 Tahun G2p1a0 Gravida 32 Minggu Di Bpm
Bidan Elma Amd.Keb Kabupaten Sukabumi Tahun 2022” ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat hasil pelaksanaan praktik klinik program studi
Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali.

Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai


pihak, untuk itu tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tonika Tohri, S. Kp., M. Kes selaku Rektor Institut Kesehatan Rajawali.


2. Erni Hernawati, S.S.T., M.M., M.Keb selaku Dekan Fakultas Kebidanan
Institut Kesehatan Rajawali
3. Lia Kamila, S.S.T., M.Keb selaku Penanggung Jawab Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kebidanan Institu Kesehatan Rajawali
4. Pimpinan Tempat praktik
5. Bidan Elma, Amd. Keb selaku pembimbing praktik yang telah membimbing
dan membantu dalam penyusunan laporan selama pelaksanaan praktik
klinik
6. Dhini Wahyuni, S.S.T., M.Tr.Keb selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan memberikan bimbingan dan membantu dalam penyusunan
laporan
7. NY.M selaku pasien di BPM Bidan Elma
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat menulis
dengan lebih baik. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat. Aamiin.

Desember, 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………...1
1.1. Latar Belakanng…………………………………………………………,,,1
1.2. Tujuan ……………………………………………………………………..2
1.3. Manfaat……………………………………………………………………2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………..3
2.1 Konsep Dasar Asuhan dan Manajemen Kebidanan……………………….3
2.2 Konsep Dasar Kehamilan………………………………………………...14
2.3 Standar Asuhan Kebidanan dan Model Dokumentasi…………………...20
BAB III TINJAUAN KASUS……………………………………………………26
BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………………..32
BAB V PENUTUP……………………………………………………………….36
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………36
5.2 Saran……………………………………………………………………...37

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampai saat ini kematian ibu masih merupakan salah satu masalah utama
di bidang kesehatan ibu dan anak. Menurut Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2020, Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 91,45tiap
100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih tinggi jika dibandingkan dengan
negara tetangga di Asia Tenggara. (Sulistyawati, 2021).
Menurut WHO (Word Heart Organization) mencatat pada tahun 2020
bahwa tiap tahunnya lebih dari 500 higga 400/kelahiran hidup, perempuan
meninggal yang disebabkan perdarahan 28%, eklamsi 12%, abortus 13%,
sepsis 15%, partus lama 8% dan penyebab-penyebab lain 24%.
Berdasarkan data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2020, Angka Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 16 per
100.000. Jumlah kematian ibu tahun 2012 di Kota Palembang, berdasarkan
laporan sebanyak 13 orang dari 29.451 kelahiran hidup. (Dinkes Kota
Palembang, 2012).
Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Hal ini
perlu diyakini oleh tenaga kesehatan khususnya Bidan sehingga ketika
memberikan asuhan kepada pasien, pendekatan yang dilakukan cenderung
kepada bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling mudah dilaksanakan
adalah pelaksanaan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE). (Sulistyawati,
2020).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan studi kasus makalah yang Berjudul “Asuhan Kebidanan Kehamilan
Normal “Pada Ny. M 28 Tahun G2p1a0 Gravida 32 Minggu Di Bpm Bidan
Elma Amd.Keb Kabupaten Sukabumi Tahun 2022”

3
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan ini adalah penulis mampu menyusun
serta mampu melakukan manajemen asuhan kebidanan pada kehamilan
fisiologis.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu:
1) Melakukan pengkajian data subjektif secara lengkap pada ibu hamil
Ny. M 28 Tahun G2p1a0 Gravida 32 Minggu Di Bpm Bidan Elma
Amd.Keb Kabupaten Sukabumi Tahun 2022
2) Melakukan pengkajian data objektif secara lengkap pada ibu hamil
Ny. M 28 Tahun G2p1a0 Gravida 32 Minggu Di Bpm Bidan Elma
Amd.Keb Kabupaten Sukabumi Tahun 2022
3) Dari data subjektif dan objektif maka dapat menetapkan diagnosa
pada ibu hamil Pada Ny. M 28 Tahun G2p1a0 Gravida 32 Minggu
Di Bpm Bidan Elma Amd.Keb Kabupaten Sukabumi Tahun 2022
4) Melakukan penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada Pada Ny. M
28 Tahun G2p1a0 Gravida 32 Minggu Di Bpm Bidan Elma
Amd.Keb Kabupaten Sukabumi Tahun 2022
1.3 Manfaat
1. Manfaat Bagi Penulis
Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dan menjadi bahan
pembelajaran untuk mengetahui dan memahami tentang faktor-faktor
fisiologis tentang kehamilan
2. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Hasil studi kasus ini dapat menjadi referensi dan sumber bacaan yang
bermanfaaat bagi institusi pendidikan.
3. Manfaat Bagi Masyarakat
Untuk dapat memberikan informasi pada masyarakat terutama pada ibu-ibu
tentang kehamilan. Sehingga masyarakat mengetahui secara dini faktor–
faktor fisiologis yang menyangkut tentang kehamilan.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Asuhan dan Manajemen Kebidanan


Manajemen kebidanan proses pemecahan yang digunakan sebagai metode
untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
penemuan – penemuan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis
untuk mengambil keputusan yang berfokus kepada klain (Verney, 1997)
1. Definisi Manajemen Kebidanan
Adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan
metode pemecahan masalah secara sistematis melalui pengkajian analisa
data, diagnosa kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
2. Definisi Kebidanan
Kebidanan adalah ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin
ilmu atau multi disiplin yang terkait dengan pelayanan kebidanan, ilmu
kedokteran, ilmu keperwatan untuk dapat member pelayanan kepada ibu
pada masa pra konsepsi, hamil bersalin post partum dan bayi baru lahir.
3. Defenisi Bidan
International Confederation of Midwife (ICM), Federation of
International Gynecologists and Obstetrician (FIGO), World Health
Organization (WHO) menyempurnakan pengertian bidan adalah seseorang
yang telah menyelesaikan program pendidikan yang diakui oleh negara serta
memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek
kebidanan di negara itu. Dia harus mampu memberikan pelayanan
kebidanan pada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa persalinan
(Post Partum Period), memimpin persalinan atas tanggung jawabnya
sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini termasuk
tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi dan
mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat
darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medis lainnya. Dia mempunyai
tugas penting dalam konsultasi pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk
wanita tersebut, tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan

5
ini termasuk pendidikan antenatal dan persiapan untuk menjadi orang tua
dan meluas ke daerah tertentu dari genekologi keluarga berencana dan
asuhan anak. Dia bisa berpraktek di rumah sakit, klinik, unit kesehatan,
rumah parawatan atau tempat-tempat pelayanan lainnya.
4. Definisi Asuhan Kebidanan
Penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab dalam
memberikan pelayanan kepada pasien yang mempunyai kebutuhan atau
masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas
bayi setelah lahir serta keluarga berencana. (Sofyan, 2004).
5. Langkah-langkah Manajemen Kebidanan
Langkah-langkah Manajemen Kebidanan Menurut Verney Hellen.
a. Langkah I (Pengumpulan Data Dasar)
Pengumpulan data dasar dilakukan untuk mengevaluasi keadaan
pasien termasuk didalamnya, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik,
catatan rumah sakit sebelum atau baru, data laboratorium.
b. Langkah II (Interprestasi Data Dasar)
Identifikasi yang benar terhadap masalah atau diagnosa dan kebutuhan
klain berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan. sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang
spesifik. Masalah dan diagnosa keduanya digunakan karena beberapa
masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnosa tetapi dibutuhkan
penaganan yang dituangkan ke dalam sebuah rencana asuhan terhadap
klien.
c. Langkah III (Antisipasi Masalah atau Diagnosa Potensial)
Setelah didapatkan masalah atau diagnosa, maka masalah tersebut
dirumuskan mencakup masalah potensial yang berkaitan dengan
diagnosa kebidanan adalah merupakan masalah yang mungkin timbul
apabila tidak segera ditanggulangi maka dapat mempegaruhi
keselamatan hidup pasien/klien. Oleh sebab itu masalah potensial
haruslah segera diatasi, dicegah dan diawasi serta segera dipersiapkan
untuk mengatasinya.

6
d. Langkah IV (Tindakan segera atau Kolaborasi)
Beberapa hal yang mencerminkan kesinambungan dan kegiatan yang
dilakukan dari mulai ANC sampai persalinan. Dalam langkah tersebut
mencakup kegiatan yang dilakukan secara mandiri, kolaborasi ataupun
rujukan. Bisa jadi dalam kegiatan ini dapat mengumpulkan data baru
yang kemudian dievaluasi bila menunjukan klien gawat dapat
direncanakan tindakan segera baik mandiri maupun kolaborasi.
e. Langkah V (Rencana Manajemen)
Perencanaan asuhan kebidanan merupakan lanjutan dan masalah atau
diagnosa yang telah ada. Di dalam langkah ini bidan dapat mencari
informasi yang lengkap dan memberi informasi tambahan. Pesencanaan
asuhan yang mencakup kegiatan bimbingan, penyuluhan dan rujukan
pada klien.
f. Langkah VI (Pelaksanaan)
Dalam langkah pelaksanaan ini, bidan dapat melakukan secara mandiri
kolaborasi maupun rujukan, namun bidan tetap bertanggung jawab
untuk terus mengarahkan pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan.
g. Langkah VII (Evaluasi)
Menjelaskan tentang penilaian atau evaluasi terhadap asuhan yang telah
dilaksanakan apakah efektif atau tidak, sehingga dapat diambil suatu
kesimpulan apakah perlu mengulang kembali rencana asuhan
pemeriksaan fisik seterusnya (Varney, 2010)
6. Pendokumentasian metode SOAP
a. Pengertian SOAP
SOAP adalah catatan yang tertulis secara singkat, lengkap
dan bermanfaat bagi bidan atau pemberian asuhan yang lain maulai
dari data subjektif, objektif, assessment atau planning.
1) Tujuan catatan SOAP
2) Menciptakan catatan permanen tentang asuhan yang diberikan.
3) Memungkinkan berbagai informasi antara pemberian asuhan
4) Menfasilitasi asuhan yang berkesinambungan
5) Memungkinkan pengevaluasian dari asuhan yang diberikan

7
6) Memberikan data untuk catatan nasional, riset dan statistic, mortalitas
dan morbilitas.
7) Meningkatkan pemberian asuhan yang lebih aman dan bermutu tinggi
kepada pasien.
b. Manfaat catatan SOAP
1) Pendokumentasian metode SOAP merupakan kemajuan informasi
yang sistematis yang mengorganisir pertemuan data kesimpulan bidan
menjadi rencana asuhan.
2) Metode ini merupakan penyaringan intisari dari proses pelaksanaan
kebidanan untuk tujuan penyediaan dan pendokumentasian asuhan.
3) SOAP merupakan urutan-urutan dalam mengorganisir pikiran bidan
dan pemberian asuhan yang menyeluruh.
c. Tahap-tahap manajemen SOAP
1) (S) Subjektif : Informasi atau data yang diperoleh dari apa yang
dikatakan oleh klien.
2) (o) Objektif : Data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan dirasakan
oleh bidan saat melakukan pemeriksaan dari hasil laboratorium.
3) (A) Assesment : Kesimpulan yang dibuat untuk mengambil suatu
diagnosa berdasarkan data subjektif dan data objektif.
4) (P) Planning : Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan
kesimpulan. (Pusdiknakes, 2012)
2.2 Konsep Dasar Kehamilan
2.2.1 Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan
proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi.
Menyadari hal tersebut dalam melakukan asuhan tidak perlu
melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada
indikasi (Sulistyawati, 2012).
Kehamilan adalah merupakan suatu proses merantai yang
berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,

8
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2012).
Ditinjau dari usia kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3
bagian yaitu kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12
minggu), kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28
minggu),kehamilan triwulan ketiga (antara 28 sampai 40 minggu)
(Manuaba,2012).
2.2.2 Proses Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), proses kehamilan merupakan mata
rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
Ovulasi atau pelepasan ovum
1) Terjadi imigrasi sperma dan ovum
2) Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
3) Terjadi nidasi (implantasi pada uterus)
4) Terjadi pembentukan plasenta
5) Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm

9
2.2.3 Tanda dan Gejala Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), untuk dapat menegakkan kehamilan
ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala
kehamilan, yaitu sebagai berikut :
1. Tanda Kemungkinan Kehamilan
a. Amenorea
Pada wanita hamil terjadi konsepsi dan nidasi yang menyebabkan
tidak terjadi pembentukan Folikel de graff dan ovulasi . Hal ini
menyebabkan terjadinya amenorea pada seorang wanita yang
sedang hamil. Dengan mengetahui hari pertama haid terakhir
(HPHT) dengan perhitungan Neagle dapat ditentukan hari
perkiraan lahir (HPL) yaitu dengan menambah tujuh pada hari,
mengurangi tiga pada bulan, dan menambah satu pada tahun.
b. Mual dan Muntah
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran
asam lambung yang berlebihan. Mual dan Muntah pada pagi hari
disebut morning sickness. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini
dapat diatasi. Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.
c. Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan
yang demikian disebut ngidam.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskema susunan saraf pusat dan menimbulkan
sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia
kehamilan 16 minggu.
e. Payudara Tegang
Pengaruh hormon estrogen, progesteron, dan somatomamotrofin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan
rasa sakit terutama pada hamil pertama.
f. Sering Miksi (Sering BAK)
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh dan sering miksi. Pada triwulan kedua, gejala ini sudah
menghilang.
g. Konstipasi atau Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron dapat menghambat peristaltik usus,
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar
h. Pigmentasi Kulit
Terdapat pigmentasi kulit disekitar pipi (cloasma gravidarum).
Pada dinding perut terdapat striae albican, striae livide dan linea
nigra semakin menghitam. Pada sekitar payudara terdapat
hiperpigmintasi pada bagian areola mammae, puting susu makin
menonjol.
i. Epulis
Hipertrofi gusi yang disebut epuils, dapat terjadi saat kehamilan.
j. Varices
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang
mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah terjadi pada
sekitar genetalia, kaki, betis, dan payudara. Penampakan pembuluh
darah ini menghilang setelah persalinan.
3. Tanda Pasti Kehamilan
a. Gerakan janin dalam Rahim
b. Terlihat dan teraba gerakan janin, teraba bagian-bagian janin.
c. Denyut jantung janin Didengar dengan stetoskop Laenec, alat
Kardiotografi, dan Doppler. Dilihat dengan ultrasonografi.
2.2.4 Diagnosis Kehamilan
Menurut Manuaba (2012), lama kehamilan berlangsung sampai
persalinan aterm adalah sekitar 280 hari sampai 300 hari dengan
perhitungan sebagai berikut:
a. Usia kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000gr bila
berakhir disebut keguguran.
b. Kehamilan yang berlangsung antara 29-36 minggu bila terjadi
persalinan disebut prematuritas.
c. Kehamilan yang berlangsung antara 37-42 minggu disebut matur.
Sedangkan bila kehamilan terjadi lebih dari 42 minggu disebut post
matur.

11
2.2.5 Ketidak Nyamanan Dalam Kehamilan

Ketidaknyamanan merupakan suatu perasaan ataupun yang tidak


menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil. (Idayah,
2008. 120)
1. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil Trimester I
Trimester I yaitu usia kehamilan 0-12 minggu (0-3 bulan). Pada trimester I
ibu biasanya mengeluhkan mual dan muntah, letih, pusing, sering kencing,
meningkatnya pengeluaran kotoran dari vagina, meningkatnya kerentaan
emosional.
a. Mual dan muntah (morning sickness)
Sakit pagi, yang juga sering terjadi pada saat-saat lain sepanjang hari,
dialami oleh hamper semua wanita. Ia diakibatkan karena peningkatan
hormone HCG dan estrogen/progesterone, reaksi otot-otot halus,
perubahan dalam metabolism karbohidrat, keletihan dan mekanikal;
kongesti, peradangan, pengembungan dari pergeseran dan biasanya
lenyap pada minggu ke-12 sampai ke-14 kehamilan.
Terjadinya mual dan muntah pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Menghindari bau atau faktor-faktor penyebabnya.
b. Makan sedikit-sedikit tapi sering.
c. Pagi hari setelah bangun tidur, makanlah biscuit atau roti bakar
sebelum bangkit dari tempat tidur di pagi hari.
d. Duduk tegak setiap kali selesai makan.
e. Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras.
f. Memakan makanan kering dengan minum di antara waktu makan.
g. Minum cairan berkarbohidrat.
h. Bangun tidur secara perlahan-lahan dan jangan langsung bergerak.
i. Jangan menggosok gigi segera setelah makan.
j. Hindari minum the atau kopi berlebihan.
k. Hindari memakai pakaian yang ketat.
l. Batasi minum, sampai anda mulai nerasa tidak terlalu mual.
m. Bernafas di udara segar.
n. Tingkatkan konsumsi makanan yang dapat dicerna. Menghisap
limau atau permen, atau mencecap the hitam ringan kadang-kadang
juga dapat membantu.

12
2. Keletihan
Keletihan terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh berkurangnya
makan/minum dengan mulut, mual dan perubahan-perubahan hormonal
selama kehamilan, kemampuan gerak usus yang mengarah
keterhambatan waktu.perasaan letih biasanya berkurang di trimester
kedua.
Terjadinya keletihan pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Tidurlah selama kurang dari 8-10 jam pada malam hari dan
beristirahatlah yang cukup pada siang hari.
b. Jika bekerja, selama istirahat maka siang bersikaplah rileks
beberapa menit dan berbaringlah dengan kaki diangkat.
c. Jangan berdiri terlalu lama.
d. Menghindari memakan makanan yang menghasilkan gas.
e. Mengunyah makanan secara sempurna.
f. Senam secara terarur.
g. Mempertahankan kebiasaan buang air secara teratur.
3. Perasaan pusing
Perasaan pusing terjadi akibat tekanan darah turun selama
kehamilan dan gerakan-gerakan mendadak seperti berdiri terlalu
lama dan gerakan tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk
mungkin menimbulkan perasaan ngantuk dan tidak stabil.
Cara mengatasi:
a. Jangan berdiri terlalu lama.
b. Jika anda merasa pusing, berbaringlah dan angkatlah lutut anda.
c. Jangan berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau ketika anda sedang
mandi. Jika berbaring, pertama-tama miringlah ke samping sebelum
benar-benar bangun.
4. Mengidam
Mengidama yang terjadi pada kehamilan terjadi karena berkaitan
dengan anemia akibat kekurangan zat besi dan bias merupakan
tradisi.Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada ibu hamil yang
mengidam di antaranya:
a. Ibu hamil tidak perlu dikhawatirkan selama diet atau asupan gizi
terpantau.
b. Beri pengertian bahaya memakan makanan yang tidak benar.

13
c. Bahaslah rencana makanan yang dapat diterima mencakup gizi yang
diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau tradisi adat.
5. Sering kencing
Perasaan sering kencing disebabkan oleh rahim yang membesar
menekan kandung kemih dan menimbulkan dorongan untuk
kencing.Berusahalah membatasi minum di sore hari jika dorongan
untuk kencing menggangu anda pada malam hari.
Jika ada rasa sakit dan sensasis panas selama kencing,
berkonsultasilah dengan dokter.
6. Leukorea
Leukorea adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan
konsistensi kental atau cair yang dimulai pada trimester pertama.
Sekresi ini bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar glikogen
pada sel epitel vagina menjadi asam laktat oleh basil doderlein. Upaya
untuk mengatasi leukorea adalah dengan memperhatikan kebersihan
tubuh pada area tersebut dan mengganti panty berbahan katun dengan
sering. Wanita seharusnya tidak melakukan douch atau menggunakan
semprot untuk menjaga kebersihan area genetalia.
7. Meningkatnya kepekaan enosional
Selama kehamilan, orang mungkin mengalami perubahan mood yang
cepat dan perasaan marah. Ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya
level hormone tertentu. Keletihan, mual dan kecemasan berkenaan
dengan kehamilan. Anda mungkin lekas terganggu dan marah.
Cara mengatasi:
a. Makanlah makanan yang higienis dan berbagai buah segar dan
sayuran.
b. Hindari makanan dan minuman yang dapat membahayajan bayi
anda.
c. Sikatlah gigi anda sekurangnya dua kali sehri. Perdarahan kecil dari
gusi kadang-kadang terjadi selama kehamilan. Gunakan sikat gigi
yang halus dan makanlah bua citrus segar banyak-banyak.
d. Beristirahatlah sekurang-kurangnya dua jam pada siang hari dan
tidurlah selama 8 jam pada malam hari.
e. Hindari kerja atau olahraga keras.

14
f. Hubungan seks dapat dilakukan seperti biasa kecuali dalam kasus
ada rasa sakit diperut, perdarahan vagina atau keguguran di masa
lalu.
g. Perjalanan yang tenang dalam jarak yang masih wajar tidak akan
membahayakan kehamilan.
h. Jangan merokok ini membahayakan pertumbuhan bayi. Merokok
pasif juga membahayakan.
i. Hindari minuman beralkohol.
j. Hindari gerakan-gerakan kejut dan perjalanan panjang.
k. Sinar-X berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh, khususnya pada
trimester pertama dan kedua.
l. Jangan berobat tanpa konsultasi dengan dokter.
8. Nyeri ulu hati
Nyeri ulu hati dapat mulai dari awal kehamilan dan sering menjadi lebih
hebat sejalan dengan kemajuan kehamilan. Nyeri ulu hati disebabkan
oleh dua hal-refluks (mengalir ke atas) asam lambung ke dalam
esophagus dan perubahan hormonal kehamilan.
Selain meminum antasida cobalah saran-saran berikut:
1. Makan makanan dalam jumlah yang lebih kecil dengan sering.
Hindari minuman berkarbonasi.
2. Jangan makan makanan yang anda ketahui menyebabkan nyeri ulu
hati, seperti makan manis gurih.
3. Hindari makan sebelum waktu tidur. Ketika berbaring, tinggikan
kepala dan bahu.
9. Depresi saat hamil
Gejala umum yang sering kali terjadi dari depresi adalah perasaan
murung, gangguan tidur, perasaan yang hampa dan kosong yang pada
akhirnya member pengaruh pada perubahan pola makan (bias menjadi
lebih rakus atau sebaliknya),.
Depresi biasanya terjadi kearena beragam alasan, antara lain: Rasa
cemas yang berlebihan pada kesehatan pribadi (mungkin trauma
karena pernah mempunyai sejarah kesehatan yang buruk di masa lalu
atau kesehatan bayi). Stress karena kondisi sosial dan
ekonomi.Mengalami komplikasi kehamilan. Pasangan yang kurang
member perhatian.

15
10. Guratan pada kulit tubuh
Terjadi karena kulit menjadi renggang (akibat berat badan yang naik
terlalu cepat)..
Mengurangi guratan bias dilakukan dengan menjaga badan selama
kehamilan agar tidak naik terlalu besar dalam tempo sangat cepat.
Guratan ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan
melahirkan. Guratan-guratan itu nantinya (setelah melahirkan) hanyalah
garis yang sedikit mengkilap.
2. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester II
Trimester kedua adalah usia kehamilan minggu ke-13 sampai ke-28. Trimester
kedua mungkin merupakan periode yang paling nyaman dari kehamilan.
Ketidaknyamanan yang biasa dirasakan dalam kehamilan dini menjadi tidak
terlalu mengganggu lagi dan memperoleh kembali nafsu makan dan kekuatan.
1. Gangguan Mayor/Minor
a. Sembelit
Buang air besar melambat karena pengaruh hormone progesterone dan
BAB menjadi keras dan tidak sering.. Masalah ini biasanya merupakan
akibat dari perlambatan dalam gerakan makanan melalui sistem
gastrointestinal dan perlambatan pencernaan zat besi sebagai suplemen
atau yang terdapat dalam vitamin pralahir.
Cara mengatasi: Minumlah banyak cairan, makanlah selada segar,
sereal dan berolahragalah secara teratur. Biji pyllium yang dikupas pada
malam hari dengan secangkir air hangat atau susu dapat membantu.
Obat pencahar yang lebih keras harus dihindari.
b. Wasir
Tekanan terus-menerus dari kepala bayi menyebabkan pembuluh
darah disekitar lubang anus membesar dan membengkak. Ketegangan
lebih lanjut untuk mengevakuasi BAB yang keras dan alot
meningkatkan pengisian perut ini. Rasa sakit, gatal dan kadang-kadang
perdarahan mungkin terjadi saat mengeluarkan feses. Untuk mencegah
hal ini, hindari sembelit dan berdiri terlalu lama. Obat salap (urap)
dapat digunakan untuk mengobati gatal dan kesakitan
tersebut.Menghilangkan rasa tak nyaman akibat wasir, antara lain:
a. Istirahat sedikitnya 1 jam setiap hari dengan tungkai dan pinggul
ditinggikan.

16
b. Berbaringlah dengan tungkai ditinggikan dan lutut dibengkokkan
(posisi sim), jika anda tidur pada malam hari.
c. Makanlah makanan yang berserat dalam jumlah yang cukup dan
minum banyak cairan.
d. Lakukan mandi hangat untuk menghilangkannya.
e. (Obat supositoria ), pelunak feses dapat mencegah pembentukan
feses yang keras, yang dapat merusak jaringan yang sangat halus.
f. Pada saat bekerja, cobalah untuk mengatur waktu seriap hari untuk
melepas sepatu dan meninggikan kaki.
g. Pasang kantung es atau kola kapas yang direndam dalam larutan
alcohol pada daerah yang terkena.
h. Jangan duduk untuk waktu yang lama.
c. Varises
Varises juga disebut varikositis atau vena varicose, adalah pelebaran
pembuluh darah yang dipenuhi oleh darah.. Hindari pakaian yang ketat
dan berdiri dengan waktu yang lama.Cara mengatasi dan pencegahan
varises selama kehamilan:
a. Memperbaiki sirkulasi pada tungkai melalui olahraga atau
perubahan posisi.
b. Berjalan –jalan jika memungkinkan dan lakukan gerakan memutar-
mutar pergelangan kaki.
c. Berduduk-duduk atau bergoyang-goyang di kursi goyang pun juga
membantu.
d. Berbaringlah miring kek kiri untuk meningkatkan aliran darah.
e. Tinggikan pinggang dan tungkai ketika istirahat atau berbaring.
f. Jagalah penambahan berat badan selama kehamilan dengan batasan
normal (antara 12,5-17,5 kg untuk wanita dengan berat badan
normal).
g. Banyak wanita menggunakan kaos kaki dengan kompresi bertingkat
atau penyangga.
h. Kenakan celana dalam yang longgar,
i. Gunakan sepatu yang datar.
j. Jangan silangkan tungkai pada lutut.
k. Jangan berdiri untuk waktu yang lama atau jinjitkan telapak kaki
dengan perlahan setiap beberapa menit.

17
d. Gusi berdarah
Gusi berdarah lunak dan lebih rentan terhadap cedera. Menggosokgigi
dapat menimbulkan cedera dan mengeluarkan darah.
Untuk menghindari ini, gunakan sikat yang lembut dan secara rutin
pijatlah dengan lembut gusi anda.
e. Sariawan
Ada peningkatan peluang untuk terserang sariawan vagina. Kondisi
yang dicirikan oleh keluarnya kotoran berdarah pekat dan gatal-gatal di
daerah vagina, dalam beberapa kasus iritasi dapat terasa sakit.Hindari
sabun dan pakaian dalam dari nilon dan jagalah agar daerah itu tetap
kering. Dokter akan menasihati pengobatan tertentu. Ikuti petunjuk
pemakaiannya dengan cermat untuk menghindari infeksi, karena bayi
yang melewati lintasan yang terinfeksi dapat menyebabkan sariawan
dan berakhir dengan perdarahan.
f. Sulit tidur (insomnia)
Wanita hamil, bagaimanapun memiliki tambahan alasan fisik
sebagai penyebab insomnia. Hal ini meliputi ketidaknyamanan akibat
uterus yang membesar, ketidaknyamanan lain selama kehamilan, dan
pergerakan janin, terutama jika janin tersebut aktif. Penanganan
insomnia melalui pengaturan waktu bias efektif bias tidak.
Bagi kebanyakan wanita setidaknya terdapat beberapa hal yangdapat
dilakukan:
a. Mandi air hangat.
b. Minum air hangat (susu, the tanpa kafein dicampur susu) sebelum
tidur.
c. Lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur.
d. Ambil posisi relaksasi.
e. Gunakan teknik relaksasi progresif.
g. Berkeringat
Sebagian wanita merasa panas dan berkeringat dan mungkin
banyak mengeluarkan keringat hanya karena gerakan fisik ringan. Hal
ini diakibatkan karena kelenjar apokrin perubahan hormonal,aktivitas
kelenjar eccerine yang meningkat, aktivitas kelenjar tiroid yang
meningkat, berat badan, dan kegiatan metabolic yang meningkat;
Seringnya berkeringat pada kehamilan dapat diatasi dengan:

18
a. Pakaian longgar dan titpis.
b. Banyak minum.
c. Mandi secara teratur.
h. Anemia
Adalah kondisi ketika konsentrasi pigmen hemoglobin turun dalam
darah. Ptotein ini membawa oksigen persyaratan vital untuk
melanjutkan kehidupan dan untuk kesejahteraan orang. Level normal
berkisar antara 12-15 gm/ml darah. Kurang dari 19 gm menjadikan
seseorang anemia. Dalam anemia ringan, orang mudah lelah, tampak
pucat dan sulit bernapas terjadi bahkan dalam aktivitas ringan.
Meningkatnya kerentanan terhadap injeksi, bayi yang lebih kecil dari
normal, kelahiran premature atau kelahiran yang sulit.
Untuk mengobati dan mencegah anemia, makanlah makanan bergizi
dan sehat dengan banyak sayuran berdaun, kacang-kacangan, daging
merah, dan sebagainya, karena kekurangan zat besi merupakan
penyebab paling umum anemia dan makanan ini kaya akan zat besi.
Minumlah tablet besi dan kalsium sebagmaina diresepkan oleh dokter
secara teratur.
3. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester III
Kehamilan pada trimester 3 adalah usia kehamilan dari mingu ke-25 sampai
minggu ke-40. Pada usia kehamilan ini ada kegembiraan dan kegairahan ketika
terfikir oleh kita bahwa akhirnya kita akan dapat memegang bayi anda,
meskipun diwarnai sedikit ketakutan dan kekhawaturan berkenaan dengan
persalinan dan kelahiran anak. Ketidaknyamanan, akibat ukuran bayi yang
sedang tumbuh, mungkin sedikit menggangu.
Beberapa perubahan lain:
1. Hiverpentilasi dan sesak nafas (Nospatologis)
Ketika rahim membesar dan membesar dan menempati makin banyak
rongga perut, organ-organ lain terdesak dan terdorong ke atas. Ini
menyebabkan orang sulit bernapas ketika mengeluarkan tenaga sedikit saja.
Menjelang akhir, ketika kepala bayi mulai masuk ke panggul, ini mulai
reda.
. Hal ini ditambah tekanan pada diafragma, menurunkan perasaan atau
kesadaran tentang kesulitan bernapas atau sesak naps. Banyak wanita
cenderung merespons hal ini dengan cara melakukan hiperventilasi.

19
Cara-cara penanganan dapat dilakukan seperti berikut:
a. Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut.
b. Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepatan dan
kedalaman pernapasannya pada kisaran normal saat ia menyadari ia
sedang mengalami hiperventilasi.
c. Hindari melakukan aktifitas dan olahraga yang berat
d. Istirahat yang cukup
2. Pusing dan mengantuk
Tekanan darah yang rendah dan perut yang membesar dapat membuat anda
merasa pusing dan mengantuk menjelang akhir kehamilan. Pelan-pelan
ketika bangun dari posisi berbaring, mula-mula dengan miring ke samping,
kemudian duduk dan akhirnya bangun. Banyak-banyaklah minum air dan
jangan berdiri terlalu lama.
3. Sering kencing dan kebocoran air kencing
Rahim yang tumbuh membesar menekan kandung kemih. Untuk
menghindari bangun malam hari, batasi minum menjelang berangkat tidur.
Saat batuk, tertawa dan bersin, kadang-kadang keluar air kencing sedikit.
Untuk menghindari hai ini, lakukan latihan panggul dengan teratur, hindari
sembelit dan sering-sering kosongkan kandung kemih.
4. Kaki dan jari bengkak
Menjelang sore, mungkin terdapat bengkak di sekitar pergelangan kaki
yang hilang saat istirahat malam. Jari-jari mungkin bengkak dan kebas di
pagi hari. Makin siang, jari-jari kembali normal. Mengangkat tangan dan
pelan-pelan melemaskan dan meluruskan jari-jari dapat membantu
mangatasi hal ini. Jika terjadi bengkak besar yang tidak hilang setelah
istirahat malam, periksakan ke dokter.
5. Dyspepsia
Dyspepsia atau ras panas dalam perut mungkin disebabkan oleh organ-
organ perut yang mengalami kram dan muntah, kandungan makanan
berasam ke dalam bagian atap pipa makanan. Ini menimbulkan rasa sakit
dan sensasi panas perut atas, di pusat dada dan di bawah iga.
Untuk mencegah hal ini, hindari makanan gorengan dan mengandung
merica. Jangan biarkan perut kosong selama lebih dari 3 jam. Sebagai ganti
makanan besar, makanlah sedikit-sedikit tapi sering. Minum susu hangat
sebelum tidur dan bantal tambahan pada malam hari dapat membantu. Jika

20
diperlukan, gel antacid dapat digunakan sebagaimana di sarankan oleh
dokter.
6. Kram
Kontraksi otot yang terasa sakit, biasanya betis, yang dipicu oleh rengangan
yang dapat terjadi sesekali. Pijatlah bagian betis yang kram tersebut begitu
terasa sakit hilang dan berjalanlah untuk melancarkan aliran darah.
Minumlah suplemen kalsium dengan teratur.
7. Ruam
Pada musim panas akibat keringat yang berlebihan, ruam muncul lembab
dan merah muncul di lipatan-lipatan kulit, biasanya di bawah payudara. Jika
diabaikan, daerah ini dapat terinfeksi, gatal dan sakit yang memerlukan
penggunaan krim dan salpe tertentu.

2.2.6 Kunjungan Antenatal


Tujuan utama ANC adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan
positif bagi ibu dan bayinya dengan cara membina hubungan saling
percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat
mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan.
Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap
berjalan normal selama kehamilan (Manuaba, 2012).
a. Standar pelayanan antenatal ada 10 T yaitu:
1) Tanya dan sapa ibu.
2) Timbang BB dan ukur TB.
3) Ukur tekanan darah.
4) Periksa payudara.
5) Ukur TFU.
6) Test Leopold dan DJJ.
7) Test laboratorium.
8) Imunisasi TT.
9) Pemberian tablet Fe.
10) Konselinng
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 6 kali
selama kehamilan yaitu 2 kali pada trimester I dengan 1 kali kontak dengan
dr.Spog, 1 kali pada trimester II, dan 3 kali pada trimester III dengan 1 kali
kontak dengan dr.Spog (WHO, 2021).
Dengan antenatal care harus diusahakan agar:

21
1) Wanita hamil sejak awal sampai akhir kehamilan kesehatan fisik maupun
mental.
2) Mengurangi penyulit-penyulit atau kelainan fisik dan psikologis serta
menemukan dan mengobati secara dini.
3) Persalinan berlangsung tanpa kesulitan dan anak yang dilahirkan sehat
serta ibu dalam kondisi sehat pasca persalinan (Armi, 2015).
2.3 Standar Asuhan Kebidanan dan Model Dokumentasi
2.3.1 Standar Asuhan Kebidanan
Standar asuhan kebidanan adalah acuan dalam proses
pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai
dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan llmu dan
kiat kebidanan. Mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa dan atau
masalah kebidanan, perencanaan, implementasi evaluasi dan
pencatatan asuhan kebidanan.
1) STANDAR I : Pengkajian
a. Pernyataan standar Bidan mengumpulkan semua informasi
yang akurat, relevan dan lengkap dari semua sumber yang
berkaitan dengan kondisi klien.
b. Kriteria pengkajian
1. data tepat, akurat dan lengkap
2. Terdiri dari data subjektif (hasil anamnesa : Biodata,
keluhan utama, riwayat obstetri, riwayat kesehatan dan
latar belakang sosial budaya)
4) STANDAR II : Perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan.
a. Pernyataan Standar
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,
menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk
menegakkan diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat.
b. Kriteria perumusan diagnosa dan atau masalah
1) Diagnosa sesuai dengan nomenklatur kebidanan
2) Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
3) Dapat diselesaikan dengan asuhan kebidanan secara
mandiri, kolaborasi dan rujukan.

22
2) STANDAR III : Perencanaan
a. Pernyataan standar
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan
masalah yang ditegakkan.
b. Kriteria perencanaan
1) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan
kondisi klien, tindakan segera, tindakan antisipsi dan asuhan
secara komprehensif.
2) Melibatkan klien / pasien dan keluarga
3) Mempertimbangkan kondisi psikologi, sosial budaya klien
4) Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien
berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang
diberikan bermanfaat untuk klien
5) Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku,
sumberdaya serta fasilitas yang ada
3) STANDAR IV : Implementasi
a. Pernyataan Standar
Bidan melaksanakan rencan asuhan kebidanan secara komprehensif.
Efektif, efisien dan aman berdasarkan evidence based kepada
klien/pasien dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif. Dilaknsakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
b. Kriteria
1) Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial
– spiritual – kultural
2) Setiap tindakan suhan harus mendapatkan persetujuan dari klien
atau keluarganya
3) Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
4) Melibatkan klien dalam setiap tindakan
5) Menjaga privacy klien
6) Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
7) Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
8) Menggunakan sumberdaya, sarana dan fasilitas yang ada dan
sesuai
9) Melakukan tindakan sesuai standar
10) Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan

23
4) STANDAR V : Evaluasi
a. Pernyataan Standar
Bidan melakukan evaluasi secara sistimatis dan berkesinambungan
untuk melihat kefektifan dari asuhan yang sudah diberikan sesuai
dengan perubahan perkembangan kondisi klien
b. Kriteria evaluasi
1) Penilaian dilakukan segera setelh selesai melaksanakan asuhan
sesuai kondisi klien
2) Hasil evaluasi segera dicatat dan didokumentasikan pada klien
3) Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
4) Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien.
5) STANDAR VI : Pencatatan asuhan kebidanan
a. Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap akurat, singkat, dan jelas
mengenai keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan.
b. Kriteria pencatatan asuhan kebidanan
1) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada
formulir yang tersedia (rekam medis/KMS/status pasien/KIA)
2) Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
3) S adalah data subyektif, mencatat hsil anamnesa
4) O adalah data obyektif, mencatat hasil pemeriksaan
5) A adalah data hasil analisa, mencatata diagnosa dan masalah
kebidanan
6) P adalah pentalaksanaan mencatat selutuh perencanaan dan
penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,
tindakan segera, tindakan secara komprehensif : penyuluhan,
dukungan, kolaborasi evaluasi / follow up dan rujukan.
2.3.2 Model Dokumentasi
2.3.2.1 Manajemen kebidanan tujuh langkah varney
Menurut helen varney, alur berpikir bidan saat
menghadapi klien meliputi tujuh langkah, yaitu sebagai berikut.
a. Pengkajian data
b. Identifikasi diagnosis dan masalah

24
c. Identifikasi diagnosis dan masalah potensial
d. Identifikasi kebutuhan segera
e. Menyusun rencana asuhan (intervensi)
f. Melaksanakan rencana asuhan (implementasi)
g. Evaluasi
2.3.2.2 Model dokumentasi SOAP
Untuk mengetahui apakah yang telah dilakukan oleh
seorang bidan telah melalui proses berpikir sistematis,
sebaiknya didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
a. S(subjektif)
b. O(objektif)
c. A(assessment)
d. P(planning)

S (Subjektif) : Menggambarkan pendokumentasian hasil


pengumpulan data klien melalui amnesis
(langkah I Varney)
O (Objektif) : Menggambarkan pendokumentasian hasil
pemeriksaan fisik klien, hasil labratorium dan
uji diagnosis lain yang dirumuskan dalam data
fokus untuk mendukung asuhan (langkah I
Varney)
A : Menggambarkan pendokumentasian hasil
(Pengkajian/Assessment) analisis dan interpretasi data subjektif dan
objektif dalam suatu identifikasi:

Diagnosis/masalah

2. Antisipasi diagnosis/masalah potensial

3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau


dokter/konsultasi/kolaborasi dan atau rujukan
(langkah II, III dan IV Varney)
P (Planning) : Menggambarkan pendokumentasian tindakan
dan evaluasi perencanaan berdasarkan
assessment (langkah V, VI dan VII Varney)

25
BAB III

TINJAUAN KASUS

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

PADA NY. M G2P1A0 GRAVIDA 32 MINGGU Di BPM BIDAN ELMA AMD.Keb

No Medrec : 012

Tgl Masuk : 10 Desember 2022

Tgl & jam pengkajian : 10 Desember 2022 / jam 16.00 WIB

Nama Pengkaji : Bd. Septi Nur Aisyiyah

A. IDENTITAS
ISTRI SUAMI

Nama : NY.M TN.A

Umur : 28 Tahun 29 Tahun.

Suku : Sunda Sunda

Agama : Islam Islam

Pendidikan : SMA SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerja Swasta

Alamat : KP.Cicantayan Rt 02 Rw 01 KP.Cicantayan Rt 02 Rw 01

Desa Cicantayan Desa Cicantayan

No.Tlp : 085860999846. 081234578921

B. DATA SUBJEKTIF
1 Alasan datang ke Faskes

Ibu Ingin Memeriksakan Kehamilannya

26
2 Keluhan utama

Ibu mengatakan nyeri ulu hati, mudah capek, merasa engap, dan nafas pendek

3 Riwayat Obstetri
a. Riwayat Kehamilan Sekarang : G2P1A0
b. HPHT : 04 April 2022 UK : 28 minngu 5 hari
TP:07 Maret 2023
c. Gerakan janin : 10x Dalam 24 Jam
d. Keluhan saat hamil muda : Mual Muntah
e. Imunisasi TT : TT3
f. Obat yang dikonsumsi : Tablet tambah darah dan Calcium
4 Riwayat Haid
a. Menarche : 13 tahun d. Banyaknya : 2-3x ganti pebalut
b. Siklus : 28 hari e. Dismenorhoe: Ya pada hari 1-3 menstruasi
c. Lamanya : 7 hari
5 Riwayat Kehamilan, Nifas dan Persalinan yang Lalu

Penyulit Anak Nifas


UK
Hamil Tahun Jenis Kehamilan
Penolong
Ke Persalinan Persalinan & JK BB PB ASI Penyulit
Persalinan
1 2019 39 Pervaginam Bidan Tidak ada PR 2900 48 YA Tidak
minngu Kg Cm Ada

6 Riwayat Ginekologi
a. Infertilitas : Tidak d. Operasi : Tidak Pernah
b. Massa : Tidak ada Lainnya
c. Penyakit : Tidak ada
7 Riwayat KB
a. Kontrasepsi yang dipakai : Pil Kb
b. Keluhan : Tidak ada
c. Kontrasepsi yang lalu :-
d. Lamanya pemakaian : 2 tahun
e. Alasan berhenti : Ingin mempunyai anak lagi
8 Riwayat Penyakit yang Lalu : Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
apapun, tidak mempunyai rieayat penyakit turunan (jantung, hipertensi, diabetes), dan
tidak mempunyai riwayat penyakit menular (HIV, Hepatitis B, Sifilis)
9 Pola Nutrisi
a. Makan : 3X/hari (teratur)

27
b. Pantang Makan : Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan
c. Minum : Ibu mengatakan tidak ada pantangan minuman
10 Pola Eliminasi
a. BAB : 1-2X/hari
b. BAK : 5-6X/hari
c. Masalah : Tidak ada
11 Pola Tidur
a. Malam : 6-8 jam
b. Siang : 1-2 jam
c. Masalah : Tidak ada
12 Data Sosial
a. Dukungan Suami : Ibu mengatakan suami mendukung pada kehamilan ini
b. Dukungan keluarga : Ibu mengatakan keluarga mendukung pada kehamilan ini
c. Masalah : Tidak ada

C. DATA OBJEKTIF
1 Kesadaran : Copmposmentis
2 Antopometri
a. Berat badan : 60 cm c. LILA : 28 Cm
b. Tinggi badan : 157 cm
3 Tanda-tanda vital
a. TD : 120/80mmHg c. Suhu : 36,7X / menit
b. Nadi : 82X / menit d. Pernafasan : 18X / menit
4 Kepala
a. Rambut : kulit kepala tampak bersih, rambut berwarna hitam, tidak rontok dan
tidak ada ketombe
b. Mata : Konjungtiva : merah muda (tidak anemis)
Sklera : Putih (tidak ikteris)
Pengelihatan : fungsi penglihatan normal
c. Telinga : Bentuk simestris, tampak bersih, tidak terlihat pengeluaran serumen,
fungsi pendengaran normal
d. Hidung : Bentuk simestris, tampak bersih, tidak terlihat pengeluaran, fungsi
pendengaran normal
e. Mulut : Bentuk simetris, tampak bersih, tidak tampak stomatitis, lidah tidak kotor,
dan tidak ada caries dentis
f. Leher : Bentuk simestris, tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, tidak ada
pembengkakan kelenjar limfe, dan tidak teraba vena jugularis
5 Dada : Bentuk simetri : Ya (√) Tidak (__)
a. Paru – paru :-

28
b. Jantung :-
c. Mamae :
 Bentuk simetris : Ya  Ekskresi : Terdapat
 Putting susu : Menonjol  Pengeluaran : colostrum
 Benjolan : Tidak ada
6 Abdomen
a. Inspeksi
 Bentuk : Simestris memanjang (puki), bagian kanan
 Striae : Terdapat Striae teraba bagian terkecil janin
 Luka operasi : Tidak ada  Leopold III : teraba keras, bulat
b. Palpasi dan melenting (kepala), bagian
 Tinggi fundus uteri : 26 cm terbawah janin belum masuk pap

 Lingkar perut : 98 cm (Konvergen)

 Posisi janin  Leopold IV : waktu perabaan

 Leopold I : Teraba lunak, besar, kedua tangan saling menyatu

tidak melenting (bokong)


 Leopold II : Pada bagian kiri ibu
teraba keras, panjang datar dan
Auskultasi :  DJJ : 142X/Menit
 Bising usus : +

7. Genitalia Luar (Atas Indikasi)


a. Bentuk : Siestris d. Massa / Kista : Tidak teraba masa
b. Varices : Tidak ada varices e. Pengeluaran : Tidak terdapat \
c. Oedema : Tidak ada oedema pengeluaran
8 Pemeriksaan dalam (Atas Indikasi)
a. Vulva / vagina : - d. Ketuban :-
b. Portio :- e. Presentasi :-
c. Pembukaan :- f. Penurunan kepala :-
9 Ekstremitas (tangan & kaki)
a. Bentuk : Kaki :simestris Tangan : simestris
b. Kuku : Kaki : Pendek dan bersih Tangan : Pendek dan bersih
c. Refleks patella : (+)
d. Oedema : Tida ada oedema
10. Kulit
a. Warna : kuning langsat tidak pucat
b. Turgor : normal kembali ≥ 2 det
11. Data Penunjang (Laboratorium)
a. Pemeriksaan Urine
 Protein : Tidak dilakukan  Reduksi : Tidak dilakukan
29
 Urobilin : Tidak dilakukan
 Bilirubin : Tidak dilakukan

30
b. Pemeriksaan darah
 Hb : 12,5 g/dl
 Golongan darah : Tidak dilakukan
 VDRL : Tidak dilakukan
c. Pemeriksaan pap smear :-
d. Pemeriksaan lain bila diperlukan :-
D. ANALISA
NY.M usia 28tahun GG2P1AO Gravida 32 minggu 5 hari

E. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janinnya Dalam kedaan baik
baik saja
TTV Dalam batas normal
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 82x/menit
 Pernafasan : 18x/menit
 Suhu : 36x/menit
Denyut jantung janin terdengar 142x/menit teratur
Umur kehamilan 28 mingu 5 hari, presentasi kepala
Ev : ibu mengerti dan mengetahuinya
2. Memberitahu ibu bahwa keluhan yang ibu rasakan adalah hal yang normal pada
trimester 3 Karena Ketika rahim membesar dan membesar dan menempati makin
banyak rongga perut, organ-organ lain terdesak dan terdorong ke atas. Ini
menyebabkan orang sulit bernapas ketika mengeluarkan tenaga sedikit saja.
Menjelang akhir, ketika kepala bayi mulai masuk ke panggul, ini mulai reda.
Hal ini ditambah tekanan pada diafragma, menurunkan perasaan atau kesadaran
tentang kesulitan bernapas atau sesak naps. Banyak wanita cenderung merespons
hal ini dengan cara melakukan hiperventilasi.

31
Evaluasi : ibu sudah mengerti dan mengetahuinya
3. Memberitahu ibu cara mengatasi keluhan tersebut Mendorong wanita untuk secara
sadar mengatur kecepatan dan kedalaman pernapasannya pada kisaran normal saat
ia menyadari ia sedang mengalami hiperventilasi, Hindari melakukan aktifitas dan
olahraga yang berat dan stirahat yang cukup.
Evaluasi : ibu sudah mengerti dan akan melakukan anjuran bidan
4. Memberikan KIE tentang makanan bergizi pada ibu, seperti nasi, lauk pauk tahu,
tempe, ikan, telur, daging, keju, sayur mayur dan serat serta buah dan minum
minimal 8 gelas sehari
Evaluasi : ibu sudah mengerti dan akan memperbanyak variasi menu makannya
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, dan mengurangi pekerjaan berat
yang membuat ibu kelelahan
Evaluasi : ibu sudah mengerti dan bersedia melakukannya
6. Memberikan KIE tentang ketidaknyamanan pada trimester 3 yaitu nyeri punggug
bawah dan pinggang sampai ke kaki, mudah capek, susah buang air besar,
kesemutan, nafas menjadi pendek, sering buang air kecil, nyeri ulu hati, bengkak
pada kaki, kram pada kaki dan tangan, perut kembung, varises, sakit kepala, dan
palpitasi
Evaluasi : ibu mengerti dan mengetahuinya
7. Menjelaskan kepada ibu untuk persiapan persalinan seperti tabulin, kendaraan,
pendonor darah dan pendamping persalinan ibu yang akan ditolong tenaga
kesehatan.
8. Memberikan vitamin pada ibu berupa calcium untuk pertumbuhan tulang janin dan
mencegah preklamsi pada ibu serta memberi tablet besi Fe untuk memenuhi
kebutuhan zat besi harian ibu untuk mencegah anemia selama hamil, dengan
aturan minum sehari 1 kali minum.
Evaluasi : ibu mengerti dan tahu aturan minum vitaminnya
9. Memberitahu ibu untuk kontrol kehamilan 2 minggu lagi atau sebelum 1 bulan jika
ibu mengalami masalah kesehatan / keluhan segera periksa.

32
Evaluasi : ibu tahu kapan harus kontrol ke bidan

Bandung,10 Desember 2022

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Dhini Wahyuni, S.S.T.,


Elma Fitriani Yulianti
M.Tr.Keb
Amd.Keb

Mahasiswa

Septi Nur Aisyiyah

33
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini, Penyusun akan menguraikan pembahasan mengenai asuhan


kebidanan kehamilan pada Ny. “M” melalui pemeriksaan kehamilan sesuai jadwal.
Pembahasan ini dimaksudkan agar dapat diambil suatu kesimpulan dan pemecahan
masalah dari permasalahan yang ada.

Berdasarkan asuhan yang dilakukan pada Ny. “M” sejak pemeriksaan pertama
26 September 2016 yaitu pada masa usia kehamilan 6 minggu, didapatkan hasil
sebagai berikut :

Ny. “M” telah melakukan pemeriksaan sebanyak 6 kali selama kehamilan, yang
terdiri dari tiga kali pada trimester I, tiga kali pada trimester ke II. Dan 1 kali pada
trimester ketiga. Hal ini sesuai dengan kebijakan yaitu kunjungan pemeriksaan
kehamilan minimal 6 kali selama kehamilan yaitu dalam waktu sebagai berikut : dua
kali kunjungan pada trimester pertama, satu kali kunjungan pada trimester kedua dan
3 kali kunjungan pada trimester ketiga (WHO 2020).

Ny. “M” mengeluh nyeri ulu hati, mudah capek, merasa engap, dan nafas
pendek . Memberitahu ibu bahwa keluhan yang ibu rasakan adalah hal yang normal
pada trimester 3 Karena Ketika rahim membesar dan membesar dan menempati makin
banyak rongga perut, organ-organ lain terdesak dan terdorong ke atas. Ini
menyebabkan orang sulit bernapas ketika mengeluarkan tenaga sedikit saja. Menjelang
akhir, ketika kepala bayi mulai masuk ke panggul, ini mulai reda. Hal ini ditambah
tekanan pada diafragma, menurunkan perasaan atau kesadaran tentang kesulitan
bernapas atau sesak naps. Banyak wanita cenderung merespons hal ini dengan cara
melakukan hiperventilasi.(Manuaba, 2010)

34
Dalam pemeriksaan kehamilan Ny. “M” mendapatkan 10T pelayanan standar
yaitu penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan
darah, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA), pengukuran tinggi puncak rahim
(fundus uteri), penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus
toksoid sesuai status imunisasi, pemberian tablet tambah darah minimal 30 tablet
selama kehamilan, penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ),
pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling,
termasuk keluarga berencana), pelayanan tes laboratorium sederhana, dan tatalaksana
kasus. (Vivian, 2011)

Selama kehamilan, Ny. “M” mengalami kenaikan berat badan sebanyak 5 kg,
yaitu berat badan sebelum hamil 55 kg dan berat badan pada usia kehamilan 32 minggu
menjadi 60 kg. Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dari anamnesa,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus kebidanan secara inspeksi palpasi dan
auskultasi, dan perkusi ditemukan tidak adanya masalah pada kehamilan Ny. “T” .

Setelah itu memberikan KIE tentang cara mengatasi keluhan yang ibu rasakan
dan memberi KIE tentang persiapan persalinan ibu. Karena ibu telah memasuki
semester ketiga, maka ibu harus menyiapkan persalinan nya, mulai dari persiapan fisik,
mental, pakaian, uang, kendaraan, penolong persalinan, dll.

BAB V

35
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Melakukan pengkajian data subjektif secara lengkap pada Ny “M“ di BPM
Bidan Elma Tahun 2020 yaitu Ibu mengatakan hamil 8 bulan anak ke 2, ibu
bersedia diperiksa kandungannya .
2. Melakukan pemeriksaan data objektif secara lengkap pada Ny “M” di BPM
Bidan Elma Tahun 2020tahun 2017 yaitu setelah dilakukan pemeriksaan fisik
pada Ny”T” dengan TD: 120/80, Nadi: 82 x/menit, RR: 18 x/menit, T: 36,70C.
BB: 55 kg, LILA: 28 cm, TBJ: 2015 gram.. Setelah dilakukan palpasi pada
Ny”T”, didapat TFU 4 jari dibawah px (Mc.donald: 26 cm ), Pada fundus teraba
bokong dan dengan DJJ:142 x/menit. Pemeriksaan penunjang pada Ny”M”
yaitu HB: 12,5 gram%.
3. Dari data subjektif dan objektif maka dapat menetapkan diagnosa yaitu G2P1A0,
gravida 32 minggu 5 hari
4. Melakukan penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Kehamilan pada Ny “M” yaitu
Memberikan KIE tentang gizi seimbang, menganjurkan untuk banyak makan
bayam, kacang merah/hijau, hati ayam, telur/ikan, jagung serta sayuran seperti
bayam dan buah-buahan seperti pepaya dan menganjurkan ibu untuk dapat
meminum air putih minimal >8gelas/hari, memberitahu cara mengatasi keluhan
yang ibu rasakan, memberikan tablet tambah darah dan calcium 1x1 sehari,
menganjurkan untuk kunjungan ulang 2 minggu kemudian

5.2 Saran
1. Bagi BPM Bidan Elma

36
Diharapkan dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan dapat di gunakan
sebagai bahan referensi dan ilmu pengetahuan tentang program-program
kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak serta penyuluhan
untuk penemuan deteksi dini kelainan / gangguan pada kehamilan.
2. Bagi Institusi Kesehatan Rajawali
Diharapkan dengan menambah referensi atau informasi yang berguna sebagai
bahan pustaka bagi mahasiswa kebidanan Institusi Kesehatan Rajawali, agar
dapat membagi informasi perkembangan ilmu kesehatan ibu dan anak.

DAFTAR PUSTAKA

37
Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm.
111-116

Budiman Rizki (2012), konsep antenatal care.


http://nerskiky.blogspot.com/2011/10/askep-anc.html, [Internet]. Diakses
tanggal 18/09/2014

Haerani Aisyah (2011), Konsep Kehamilan.


http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-konsep-dasar-kehamilan-
lengkap.html, [Internet].Diakses tanggal 18/09/2014

Syukriah Windayani (2012), Konsep anc kehamilan normal.


http://boulluwellwinda.blogspot.com/2013/04/konsep-kehamilan-antenatal-
care_29.html, [Internet]. Diakses tanggal 18/09/2014

Ariyani, F. et al. (2021) „Peran Bidan Dalam Pelayanan Antenatal Pada Masa
Pandemi Covid 19‟, Jurnal Kesehatan Mercusuar, 4(1), pp. 32–37. doi:
10.36984/jkm.v4i1.175.

Citra Hadi Kurniati (2020) „Hubungan Antara Kualitas Bidan Dalam Pelayanan
Antenatal Care Terhadap Persepsi Ibu Hamil‟, Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam
Medis dan Informatika Kesehatan, 10(1), pp. 36–40. doi:
10.47701/infokes.v10i1.846.

38

Anda mungkin juga menyukai