Anda di halaman 1dari 174

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN

PADA NY. S DI KLINIK PRATAMA BIDAN R. AGUSTINA


PADALARANGBANDUNG BARAT

KARYA ILMIAH AKHIR BIDAN

OLEH

NUR AZIZAH

215491517037

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
2022
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN
PADA NY. S DI KLINIK PRATAMA BIDAN R. AGUSTINA
PADALARANGBANDUNG BARAT

KARYA ILMIAH AKHIR BIDAN


Dianjukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Profesi Bidan Pada
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu kesehatan
Universitas Nasional
Jakarta

OLEH

NUR AZIZAH

215491517037

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
2022

ii
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
pertolonganNya sehingga stase Contuinity of Care dapat diikuti secara penuh dan
sebagai pertanggungjawabannya, telah disusun Laporan Karya Ilmiah Akhir
Bidan yang berjudul Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.S di Klinik
Pratama Bidan R. Agustina, S.Tr. Keb Padalarang Bandung Barat yang selesai
tepat pada waktunya.
Tujuan dari penyusunan laporan Karya Ilmiah Akhir Bidan (KIAB) ini
adalah mampu melakukan asuhan kebidanan Komprehensif Pada Ny.S di Klinik
Pratama Bidan R. Agustina Padalarang Bandung Barat dan didokumentasikan
menggunakan metode SOAP dengan baik dan benar.
Pada kesempatan ini, izinkan kami mengucapkan terimakasih kepada
seluruh pihak yang telah berkontribusi secara aktif maupun pasif dalam
penyusunan KIAB ini
1. Dr. Retno Widowati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
UniversitasNasional.
1. Sri Dinengsih, S.Si.T., M.Kes, selaku Kepala Program Studi
PendidikanProfesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional.
2. Anni Suciawati, S.H,S.SiT,M.Kes, M H , selaku pembimbing 1 dan Staf
Dosen Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan
UniversitasNasional.
3. Rosita Agustina, S.Tr. Keb, selaku pembimbing 2 dan CI Lahan Di Klinik
Pratama Padalarang Bandung Barat.
4. Mahasiswa angkatan pertama Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional yang telah berbagi
pengalaman dan informasi.
Semoga KIAB ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membaca
danberkontribusi bagi dunia kesehatan, khususnya profesi bidan dalam
mengembangkan asuhan komplementer dan herbal medik.

Jakarta, Mei 2022

Nur Azizah

vii
RANGKUMAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA


NY. S DI KLINIK PRATAMA BIDAN R. AGUSTINA
PADALARANGBANDUNG BARAT

Nur Azizah, Anni Suciawati, Rosita Agustina

Latar Belakang :Angka Kematian Ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang
dapat menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara.Dari tahun ke
tahun terjadi tren penurunan, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi
(AKB) di Kabupaten Bandung Barat masih cukup tinggi.Guna menekan tingkat
AKI dan AKB tersebut, maka diperlukan upaya penanggulangan secara
komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak (Kementrian Kesehatan RI,
2018).

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teori asuhan kebidanan yang
telah didapatkan yaitu 7 langkah Varney ke dalam lahan praktik, sehingga asuhan
kebidanan dari masa hamil sampai berakhirnya masa nifas menjadi
berkesinambungan.
Hasil Penelitian: Ny. S hamil anak pertama, proses kehamilan berlangsung
fisiologis meskipun terdapat keluhan ketidak nyamanan pada trimester III yaitu
nyeri punggung. Keluhan dapat diatasi dengan pendidikan kesehatan yang
berkelanjutan dan prenatal yoga. Ibu bersalin dengan kehamilan aterm (40 mgg).
Kala I-IV berjalan normal, pada kala I dilakukan asuhan sayang ibu dan afirmasi
positif. Bayi lahir spontan dengan jenis kelamin perempuan,BB 3000 gram dan
PB 49 cm. Pada kunjungan nifas involusi berjalan dengan normal diberikan
asuhan komplementer yaitu cebok menggunakan rebusan daun
sirih.PadaasuhanneonatusBBbayimengalami ruam popok. Untuk itu dilakukan
asuhan komplementer yaitu mengoleskan minyak VCO ke bagian kulit yang
mengalami ruam.

Kesimpulan :Kesimpulan dari asuhan kebidanan secara komprehensif melalui


studi kasus continuity of care pada Ny. S G1P0A0 sampai pelayanan nifas 28
hari adalahpentingnya melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif
sebagai deteksi diniuntuk mengurangi faktor-faktor resiko yang dapat terjadi
selama kehamilan,persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan neonatus.

KataKunci:AsuhanKebidananKomprehensif,hamil,bersalin,nifas,neonatus.

viii
MIDWIFE PROFESSIONAL EDUCATION STUDY PROGRAM
FACULTY OF HEALTH SCIENCES
NASIONAL UNIVERSITY

NUR AZIZAH
215491517037

A CONTINUITY OF MIDWIFERY CARE MANAGEMENT FOR MRS.S


AT MIDWIFE R AGUSTINA PRATAMA CLINIC PADALARANG WEST
BANDUNG

CASE SUMMARY

Background: Maternal Mortality Rate (MMR) is one indicator that can describe
the welfare of society in a country. From year to year there is a downward trend,
maternal mortality (MMR) and infant mortality (IMR) in West Bandung Regency
are still quite high In order to suppress the level of MMR and IMR, a
comprehensive response effort is needed by involving various parties (Ministry of
Health, 2018).Objective: This study aims to apply the theory of midwifery care
that has been obtained, which is Varney's 7 steps into practice, so that midwifery
care from pregnancy to the end of the postpartum period becomes sustainable.
Results: Mrs. When she was pregnant with her first child, the pregnancy process
is physiological, although there are complaints of discomfort in the third trimester,
namely back pain. Complaints can be overcome by continuing health education
and prenatal yoga. Mother giving birth at term pregnancy (40 weeks). Stages I-IV
run normally, during the first stage, mother's care and positive affirmations are
carried out. The baby was born spontaneously with a female gender, weight 3000
grams and height was 49 cm. At the postnatal visit, the involution proceeded
normally and was given complementary care such as hand washing using boiled
betel leaf. In the care of neonates, the baby has diaper rash. For this reason,
complementary care is carried out, which was applying VCO oil to the skin that
has a rush. Conclusion: The conclusion of comprehensive midwifery care through
a case study of continuity of care in Ny. S G1P0A0 until 28 days postpartum
service is the importance of comprehensive midwifery care as early detection to
reduce risk factors that can occur during pregnancy, childbirth, newborns,
postpartum, and neonates.
Keywords: Comprehensive Midwifery Care, pregnancy, childbirth, postpartum,
neonates.

ix
DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN MAJU UJIAN KIAB ................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN SETELAH UJIAN KIAB .......................... iii
KARYA ILMIAH AKHIR KEBIDANAN .................................................. iv
PERNYATAAN .............................................................................................. v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Dasar Teori ..................................................................... 11
2.1.1 Konsep Dasar Kehamilan ............................................... 11
2.1.2 Persalinan ........................................................................ 24
2.1.3 Nifas ................................................................................ 33
2.1.4 Bayi Baru Lahir .............................................................. 46
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Managemen Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan .............................. . 55
3.1.1 Kunjungan Tanggal 06 April 2022. ..................................... 55
3.1.2 Kunjungan Tanggal 24 April 2022. ..................................... 65
3.1.3 Kunjungan ANC Ke 3 Tanggal 08 Mei 2022. ..................... 68
3.2 Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan............... ........................... 72
3.2.1 Kala 1 Persalinan........................... ...................................... 72
3.2.2 Kala I persalinan : hari Rabu /tanggal 25 Mei 2022 ............ 78
3.2.3 Persalinan Kala II.......................... ...................................... 80
3.2.4 Persalinan Kala III 25 mei 2022....... ................................... 82
3.2.5 Persalinan Kala IV, 25 Mei 2022 ........................................ 84
3.3 Managemen Asuhan Kebidanan Masa Nifas ...................................... 86
3.3.1 Kunjungan Nsifas 6 Jam : Tanggal 25 Mei 2022 ... ............ 86
3.3.2 Kunjungan Nifas 6 hari : kunjungan rumah ...... ................. 90
3.3.3 Kunjungan Nifas 14 hari : kunjungan rumah..... ................. 93
3.3.4 Kunjungan Nifas 28 hari : kunjungan rumah....... ............... 96

x
3.4 Managemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir/Neonatus.... . 99
3.4.1 Kunjungan Neonatus 6 Jam : 25 Mei 2022 ......................... 99
3.4.2 Kunjungan Neonatus 6 hari : Tanggal 21 Juni 2021.......... . 102
3.4.3 Kunjungan Neonatus 14 hari : Tanggal 07 Juni 2022 ......... 105
3.4.4 Kunjungan Neonatus 28 hari : Tanggal 21 junu 2022 ......... 107

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Kehamilan...... .................................................................................... 110
4.2 Asuhan Persalinan... ........................................................................... 112
4.3 Asuhan Bayi Baru Lahir... ................................................................. 117
4.4 Asuhan Masa Nifas... ......................................................................... 118
4.5 Asuhan Neonatus..... .......................................................................... 122

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan.......... ................................................................................... 125
5.2 Saran.......... ......................................................................................... 127

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri Menurut Mc. Donald ...................................... 12
Tabel 2.2 Tinggi Fundus Uteri Menurut Leopold ............................................ 12
Tabel 2.3Perhitungan Berat Badan Berdasarkan Indeks Masa Tubuh ............. 16
Tabel 2.4Ukuran TFU dan Berat Uterus Sesuai Masa Involusi ....................... 34

xii
DAFTAR SINGKATAN

AKB : Angka Kematian Bayi


AKI : Angka Kematian Ibu
ANC : Antenatal Care
ASI : Air Susu Ibu
ASIP : Air Susu Ibu Perah
BB : Berat Badan
BBL : Bayi Baru Lahir
BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah
CPD : Cephalo Pelvic Disproportion
HB : Haemoglobin
HbsAg : Hepatitis B surface Antigen
HIV : Human Immunodeficiency Virus
ICIFPRH : International Conference on Indonesia Family Planning and
Reproductive Health
IMT : Indeks Masa Tubuh
JKN : Jaminan Kesehatan Nasional
KB : Keluarga berencana
KEK : Kurang Energi Kronik
KH : Kelahiran Hidup
KIE : Komunikasi Informasi dan Edukasi
LiLA : PengukuranLingkar Lengan Atas
MSH : Melanosit Stimulating Hormone
PPIA : Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak
PX : Procesus Xifoideus
RI : Republik Indonesia
SDGs : Sustainable Development Goals
TB : Tinggi Badan
TFU : Tinggi Fundus Uteri
TT : Tetanus Toksoid
VDRL : Veneral Desease Research Laboratory
WHO : World Health Organization

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

I. Surat Permohonan Pengambilan Data dari PIKes ke tempat pengambilan


Klien
II. Surat balasan dari tempat pengambilan klien
III. Manajemen asuhan kebidanan pada khamilan dan soap
IV. Manajemen asuhan kebidanan pada ibu bersalin
V. Manajemen asuhan kebidanan pada ibu bayi baru lahir
VI. Manajemen asuhan kebidanan pada IBU Ibu nifas
VII. Lembar konsultasi/bimbingan KIAB
VIII. Biodata mahasiswa

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi

tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai

kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu pada masa hamil, masa

persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana (Rahmawati, 2012).

Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami, dan sehat.

Bidan meyakini bahwa model asuhan kehamilan yang membantu serta melindungi

proses kehamilan dan kelahiran normal adalah yang paling sesuai bagi sebagian

besar wanita. Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari

seorang profesional yang sama atau dari satu team kecil tenaga profesional,

dengan begitu maka perkembangan kondisi mereka setiap saat akan terpantau

dengan baik. Maka dari itu, dilakukan asuhan kebidanan yang berkelanjutan

berkaitan dengan kualitas pelayanan dari waktu ke waktu yang membutuhkan

hubungan terus menerus antara pasien dengan tenaga profesional

kesehatan.Layanan kebidanan harus disediakan mulai pra konsepsi, awal

kehamilan, selama semua trimester, kelahiran dan melahirkan sampai enam

minggu pertama post partum (Pratami, 2014). Oleh karena itu, kehamilan,

persalinan, nifas, dan bayi baru lahir harus ditangani oleh petugas kesehatan yang

berwenang demi kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi (Damayanti. dkk,

2014).Antenatal Care (ANC) merupakan salah satu wujud yang dapat dilakukan

untuk melakukan perawatan khusus tersebut. ANC sebagai salah satu upaya

1
pencegahan awal dari faktor risiko kehamilan dengan tujuan untuk mendeteksi

dini terjadinya risiko kehamilan dan persalinan, juga dapat menurunkan angka

kematian ibu dan memantau keadaan janin (Arsinah dkk, 2010).

Peran merupakan suatu kegiatan yang bermanfaat untuk mempelajari

interaksi anatara individu sebagai pelaku (actors) yang menjalankan berbagai

macam peranan di dalam hidupnya, seperti dokter, perawat bidan dan petugas

kesehatan lainnya yang mempunyai kewajiban untuk menjalankan tugas atau

kegiatan yang sesuai dengan peranannya masing-masing (Muzaham, 2007)Bidan

adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang

telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang telah

berlaku, dicatat (registrasi), diberi izin secara sah untuk menjalankan praktek

(Sari dan Rury, 2012). Bidan mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan

pendidikan kesehatan baik bagi wanita sebagai pusat keluarga maupun masyarakat

umumnya, tugas ini meliputi antenatal, intranatal,postnatal, asuhan bayi baru

lahir, persiapan menjadi orang tua, gangguan kehamilan dan reproduksi serta

keluarga berencana. Bidan juga dapat melakukan praktek kebidanan pada

Puskesmas, Rumah sakit, klinik bersalin dan unit-unit kesehatan lainnya di

masyarakat (Nazriah, 2009) Tenaga kesehatan berdasarkan Undang-undang

Republik Indonesia Tentang Kesehatan No 36 tahun 2014 merupakan setiap orang

yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan

keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan untuk jenis tertentu yang

memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan

juga memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan

yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu meningkatkan

2
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga mampu mewujudkan

derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangaunan

sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.tenaga kesehatan

memiliki beberapa petugas yang dalam kerjanya saling barkaitan yaitu dokter,

dokter gigi, perawat, bidan dan tenaga kesehatan medis lainnya (Miles &

Huberman, 2016)

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang dapat

menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara.Menurut data World

Health Organization (WHO), AKI di dunia pada tahun 2015 diperkirakan 303.000

per 100.000 KH.Sedangkan angka kematian bayi (AKB) di dunia menurut data

World Health Organization (WHO) pada tahun 2016 diperkirakan 41 per 1000

KH (WHO, 2018).

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat

keberhasilan upaya kesehatan ibu.AKI adalah rasio kematian ibu selama masa

kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan

nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan

atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup.Angka Kematian Ibu (AKI) saat ini

masih jauh dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable

Development Goals (SDGs) yakni 70 per 100.000 kelahiran hidup pada

tahun2030.Sedangkan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable

Development Goals (SDGs) untukmengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita

yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusahamenurunkan Angka Kematian

Neonatal setidaknya hingga 12 per 1000 KH (Kelahiran Hidup) dan

AngkaKematian Balita 25 per 1000 pada tahun 2030.Rasio kematian ibu adalah

3
jumlah kematian ibu per tahun dari penyebab yang berkaitan

denganataudiperburuk oleh kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk sebab-

sebab karenakecelakaan atau alasan insidental) yang terjadi selama kehamilan dan

persalinan atau dalam42 hari dari terminasi kehamilan, per100.000 kelahiran per

tahun Menurut Ketua Komite Ilmiah International Conference on Indonesia

Family Planning and ReproductiveHealth (ICIFPRH), Meiwita Budhi Harsana,

hingga tahun 2019 AKI Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305per 100.000

kelahiran hidup.Jumlah kematian ibu per kabupaten/kota provinsi Jawa Barat

periode bulan Januari - Juli tahun 2020sebesar 416 kasus, jumlah kasus kematian

ini hampir sama dengan tahun 2019 (417), namun pada tahun 2020ini masih

cenderung ada kenaikan karena belum semua kab/kota melaporkan kematian ibu.

Tahun 2019-2020, kasus kematian ibu tertinggi dikabupaten Bogor. Penyebab

kematian ibu masih didominasi olehperdarahan 28% dan hipertensi 29%,

meskipun penyebab lain-lain juga masih tinggi yaitu 24% (Dinaskesehatan

Provinsi Jawa Barat,2020)Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat memaparkan

Jumlah kematian ibu per kabupaten/ kota provinsi Jawa Barat periode bulan

Januari -Juli tahun 2020 sebanyak 1.649 kasus, meningkat dibandingkan

tahun2019 pada periode yang sama yaitu sebesar 1.575 kasus. Proporsi kematian

bayi 81% adalah kematianneonatal, 19% adalah kematian post neonatal (29hr -

11 bulan).Penyebab kematian neonatal tertinggi BBLR42% dan Asfiksia 29%.

Sedangkan pada post neo, tertinggi akibat penyebab lain 60% dan pneumonia

23%.Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat memaparkan Ratio kematian ibu bayi

provinsi Jawa Baratberdasarkan jumlah kasus kematian bulan januari - agustus

2020 di kabupaten bekasi untuk angka kematianibu sebanyak 17 kasus dengan

4
rasio kematian ibu 32,95. Sedangkan untuk angka kematian bayi sebanyak

14kasus dengan ratio kematian bayi yaitu 0,27.Lima penyebab kematian ibu

terbesar di Indonesia diantaranya adalah karena hipertensi dalam

kehamilan(Kementrian Kesehatan RI, 2018).

Dari tahun ke tahun terjadi tren penurunan, angka kematian ibu (AKI) dan

angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Bandung Barat masih cukup

tinggi.Guna menekan tingkat AKI dan AKB tersebut, maka diperlukan upaya

penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai

pihak.Berdasarkan data Dinas Kesehatan KBB, pada 2016 AKI berjumlah 31

kasus, sedangkan AKB berjumlah 114 kasus.Angka kematian pada ibu dan bayi

saat persalinan tersebut sedikit menurun dibandingkan tahun 2015, di mana AKI

terdapat 40 kasus dan AKB terdapat 116 kasus. Kepala Dinkes KBB Pupu Sari

Rohayati melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes KBB Maqdhesy

menuturkan, penurunan AKI dan AKB memerlukan kerja sama lintas sektoral,

termasuk keterlibatan masyarakat. Pasalnya, kematian ibu dan bayi bukan hanya

dipengaruhi oleh faktor kesehatan, melainkan pula persoalan ekonomi,

pendidikan, maupun kebiasaan masyarakat."Kasus kematian ibu dan anak

memang bisa terjadi karena keterlambatan penanganan, tetapi ketidaksiapan

keluarga juga jadi salah satu penyebabnya.Jadi ada banyak faktor.Ini juga tidak

bisa hanya ditangani di tingkat kabupaten, tetapi harus melibatkan masyarakat di

lapisan bawah. Soalnya, segala macam keputusan tetap tergantung dari

masyarakat," kata Maqdhesy di kantornya, Ngamprah, Kamis, 9 Februari 2017.

Menurut dia, intervensi Dinkes untuk mengurangi kasus AKI dan AKB ialah

dengan melakukan berbagai program agar persalinan dilakukan di fasilitas

5
kesehatan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten. Pasalnya, sebagian

masyarakat di Bandung Barat masih menggunakan jasa paraji atau dukun anak

dalam proses persalinan.

Kehamilan adalah suatu proses fisiologis yang dialami oleh manusia akibat

adanya pembuahan antara sel kelamin laki-laki dan sel kelamin perempuan,

dimulai dari adanya konsepsi sampai dengan keluarnya janin. Lamanya kehamilan

ini berlangsung selama 9 bulan 7 hari (Prawirohardjo, 2014). Setelah proses

kehamilan berlangsung selama 9 bulan 7 hari, seorang ibu akan megalami proses

persalinan (Prawirohardjo, 2014)

Persalinan atau kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 42 minggu), lahir spontan dengan

presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik

pada ibu maupun pada janin. Setelah seorang ibu mengalami proses persalinan,

seorang ibu akan mengalami masa yang disebut dengan masa nifas. Masa nifas

atau puerperium dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.Masa nifas berlangsung

selama kira-kira 6 minggu (Prawirohardjo, 2014).

Pada periode masa nifas ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu pada Ibu

Nifas dan Bayi Baru Lahir (BBL) yang masih memerlukan penyesuaian. Pada

bayi baru lahir tidak semua bayi baru lahir dengan vigerous baby sehat jika tidak

mendapatkan asuhan yang optimal. Hal penting yang perlu diperhatikan pada bayi

baru lahir yaitu dalam menjaga kehangatan tubuh bayi, pemberian nutrisi, dan

pencegahan infeksi pada tali pusat yang jika hal tersebut tidak di perhatikan

dengan baik akan menimbulkan komplikasi yang sering terjadi seperti hipotermi,

6
ikterus, infeksi neonatorum. Pada masa nifas ibu akan mengalami masa

pemulihan baik perubahan fisik maupun psikologis sebenarnya sebagian besar

bersifat fisiologis namun jika tidak dilakukan pendampingan melalui asuhan

kebidanan maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi keadaan yang patologis

yang menyebabkan komplikasi pada ibu nifas seperti terjadi bengkak pada

payudara (gangguan pada produksi ASI) perdarahan masa nifas dan infeksi pada

jahitan luka perineum (Prawirohardjo, 2012).

Seorang ibu juga perlu menggunakan alat kontrasepsi untuk mengatur jarak

kelahiran selanjutnya (BKKBN 2015). Pada masa nifas pemilihan alat kontrasepsi

yang akan digunakan adalah suatu hal yang penting untuk mencegah terjadinya

kehamilan yang tidak diinginkan dan kehamilan yang beresiko oleh karena jarak

anak yang terlalu dekat dengan pengetahuan yang cukup selama masa nifas yang

dimiliki oleh ibu tentang alat kontrasepsi, maka akan mudah bagi calon akseptor

untuk menentukan alat kontrasepsi yang akan dipakai nantinya sesuai dengan

keinginan calon akseptor KB (Sulistyawati, 2009).

Berdasarkan masalah yang ada diatas, maka penulis tertarik melakukan

asuhan kebidanan secara berkesinambungan (Contiunity of Care) mulai dari masa

kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa interval, perawatan bayi baru lahir

serta melakukan pendokumentasian kebidanan yang telah dilakukan pada ibu

hamil, bersalin, nifas, neonatus, Maka dari itu Penulis melakukan asuhan

kebidanan komprehensif terhadap Ny. S di Klinik Pratama R. Agustina

Padalarang Bandung Barat, yang di dalamnya mencakup asuhan selama

kehamilan, persalinan, nifas, dan penanganan bayi baru lahir.

7
1.2 Rumusan Masalah

Dalam upaya meningkatkan pengetahuan, keterampilan sehingga dapat

memberikan kontribusi dalam penurunan kematian ibu dan bayi yang disebabkan

oleh perdarahan, eklampsia, infeksi, 3 terlambat dan 4 terlalu. Berdasarkan latar

belakang penulis ingin menggali lebih dalam mengenai studi kasus pada ibu

Komprehensif Pada Ny. S Di Klinik Pratama Bidan R. Agustina, S.Tr. Keb

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil,

Kebidanan Komprehensif Pada Ny.S Di Klinik Pratama Bidan R. Agustina, S.Tr.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian data dasar secara lengkap pada ibu hamil

trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB pada Ny S di Klinik

Pratama Bidan R. Agustina Padalarang Bandung Barat.

b. Mampu menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa pasien dan masalah

pada ibu hamil trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB pada Ny S

di Klinik Pratama Bidan R. Agustina Padalarang Bandung Barat.

c. Mampu mengidentifikasi diagnosa potensial pada ibu hamil trimester III,

bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB pada Ny S di Klinik Pratama Bidan R.

Agustina Padalarang Bandung Barat.

8
d. Mampu melakukan antisipasi atau tindakan segera pada ibu hamil trimester

III, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB pada Ny S di Klinik Pratama Bidan

R. Agustina Padalarang Bandung Barat.

e. Mampu mengidetifikasi rencana tindakan asuhan kebidanan pada ibu hamil

trimester III, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB pada Ny S di Klinik

Pratama Bidan R. Agustina Padalarang Bandung Barat.

f. Mampu melaksanakan rencana tindakan pada ibu hamil trimester III, bersalin,

nifas, bayi baru lahir, dan KB pada Ny S di Klinik Pratama Bidan R. Agustina

Padalarang Bandung Barat.

g. Mampu mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III,

bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB pada Ny S di Klinik Pratama Bidan R.

Agustina Padalarang Bandung Barat.

1.4 Manfaat KIAB

1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan

Dapat di aplikasikan apa yang telah dipelajari dari perkuliahan kelahan

praktik tentang asuhan yang diberikan pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir,

nifas, neonatus dan KB dalam batasan continuity of care. Sebagai penerapan mata

kuliah dan bisa mempraktikkan teori secara langsung di lapangan guna

Bidan R. Agustina,S.Tr.Keb Padalarang Bandung Barat, mulai dari ibu hamil,

bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan KB.

9
1.4.2 Bagi Klinik Pratama Bidan R. Agustina

Dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam pemberian Asuhan Kebidanan

secara continuity of care terhadap ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas,

neonatus dan KB.

1.4.3 Bagi Pasien

Dapat menambah pengetahuan tentang asuhan berkesinambungan serta

melakukan pemantauan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan keluarga

berencana dengan baik.

1.4.4 Bagi Mahasiswa Kebidanan

Dapat Menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan, serta bahan

dalam penerapan asuhan kebidanan secara Continuity of Care terhadap ibu hamil,

bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana.

10
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Teori

2.1.1 Konsep Dasar Kehamilan

2.1.1.1 Defenisi Kehamilan

Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum

yang dilanjutkan dengan inplantasi atau nidasi.Kehamilan normal bila dihitung

mulai masa fertilisasi hingga lahirnya bayi berlangsung selama 9 bulan kalender

internasional atau 40 minggu. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu

trimester satu mulai usia kehamilan 0-12 minggu, trimester dua mulai usia

kehamilan 13-27 minggu dan trimester tiga mulai usia kehamilan 28-40 minggu

(Saifuddin, 2014).

Kehamilan trimester III merupakan trimester terakhir dari

masakehamilan.Pada periode ini pertumbuhan janin berada pada tahap

penyempurnaandan masa ini berlangsung dalam rentang waktu 29-40 minggu

(Manuaba, 2009).

2.1.1.2 Perubahan Fisiologis Kehamilan

Selama masa kehamilan seluruh tubuh wanita akan mengalami

banyakperubahan,baik pada organ maupun pada sistem organ. Menurut Saifuddin

(2014),perubahan yang terdapat pada ibu hamil trimester III adalah :

a. Uterus

Pada usia kehamilan 30 minggu, fundusuteri sudah dapat dipalpasi

ditengah antara umbilicus dan sternum. Pada kehamilan 40 minggu, fundus

uterikembali turun dan terletak tiga jari di bawah Procesus Xifoideus (PX) karena

11
kepala janin yang turun dan masuk ke dalam rongga panggul.Usia

kehamilanmempengaruhi ukuran tinggi fundus uteri. Pada tabel 1 dijabarkan

tentangpengaruh usia kehamilan terhadap tinggi fundus uteri dengan pengukuran

Mc.Donald yang menyebutkan bahwa ukuran tinggi fundus uteri ±2cm dari

usiakehamilan dalam minggu.

Tabel 2.1Tinggi Fundus Uteri Menurut Mc. Donald

Usia kehamilan Tinggi Fundus Uteri


22minggu 20-24cm di atas simfisis
28 minggu 26-30cm di atas simfisis
30 minggu 28-32cm di atas simpisis
32 minggu 30-34cm di atas simfisis
34 minggu 32-36cm di atas simfisis
36 minggu 34-38cm di atas simfisis
38 minggu 36-40cm di atas simfisis
40 minggu 38-42cm di atas simfisis
Sumber : Saifuddin, 2014.

Selain dengan pengukuran Mc. Donald, pengukuran tinggi fundus uteri

juga dapat dilakukan dengan palpasiLeopold. Pada tabel 2 telah dijabarkan

tentang ukuran tinggi fundus uteri sesuaiusia kehamilan menurut Leopold.

Tabel 2.2 Tinggi Fundus Uteri Menurut Leopold

Usia kehamilan Tinggi Fundus Uteri


28-30 minggu 3 jari di atas umbilicus
32 minggu 3-4 jari di bawah prosesus xifoideus
36-38 minggu Satu jari di bawah prosesus xifoideus
40 minggu 2-3 jari di bawah prosesus xifoideus
Sumber : Kriebs dan Gegor, 2010.

b. Serviks uteri

Serviks akan mulai mengalami perlunakan secara bertahap akibat

daribertambahnya aktivitas uterus selama kehamilan dan mengalami dilatasi

sampaikehamilan trimester III.

c. Vagina dan Vulva

12
Terjadipeningkatan cairan vagina, cairan biasanya

jernih.Meningkatnyacairanvagina selama kehamilan merupakan hal yang normal.

d. Payudara

Pada masa akhir kehamilan kolostrum sudah dapat keluar dari

payudara,tetapi air susu belum dapat diproduksi karena hormon prolaktin ditekan

oleh Prolactin Inhibiting Hormone.

e. Kulit

Peningkatan Melanosit Stimulating Hormone (MSH), estrogen

danprogesteron mengakibatkan terjadinya hiperpigmentasi di area seperti

areolamammae, perineum, umbilicus dan di area yang mudah mengalami

gesekanseperti aksila dan paha bagian dalam.

f. Sistem Kardiovaskuler

Kondisi tubuh sangat mempengaruhi tekanan darah. Menurut

M.Bobakpeningkatan volume darah selama kehamilan mulai dari usia kehamilan

10-12minggu danprogresif sampai usia kehamilan 30-34 minggu. Anemia

merupakansuatu kondisi terjadinya kekurangan sel darah merah atau haemoglobin

(HB) padatubuh. Pada trimester pertama dan ketiga disebut anemia apabila kadar

HB<11 g/dL, sedangkan pada trimester kedua <10.5 g/dL (Kemenkes RI, 2015).

g. Sistem Respirasi

Perubahan hormonal selama kehamilan trimester tiga yang memengaruhi

aliran darah ke paru-paru yang menyebabkan banyak ibu hamil yang mengalami

kesulitan bernapas.Selain itu, hal ini juga didukung oleh tekanan rahim yang

membesar sehingga menekan diafragma.

h. Sitem Pencernaan

13
Penurunan tonus dan motilitas dari lambung dan usus disertai

relaksasisfingter bawah esophagus merupakan faktor terjadinya nyeri ulu hati,

konstipasidan hemoroid.Hemoroid terjadi akibat konstipasi dan naiknya vena

hemoroidal.Konstipasi pada ibu hamil terjadi akibat dari hormon progesteron

menyebabkangerakan usus berkurang atau relaksasi otot-otot polos sehingga

makananterpendam lama di dalam usus.Nyeri ulu hati dikarenakan

peningkatkanintragastrik yang disertakan dengan penurunan tonus otot sfingter

bawah esophagus yang menyebabkan asam lambung refluks ke dalam esophagus

bagianbawah.

i. Sistem Perkemihan

Perubahan terjadi pada sistem perkemihan pada ibu hamil yaitu pada

ginjal dan ureter.Pada masa akhir kehamilan, frekuensi buang air kecil

menjadimeningkat dikarenakan mulai turunnya kepala janin sehingga menekan

kandung kemih.Perubahan struktur ginjal diakibatkan oleh aktivitas hormon

estrogen dan progesteron, penekanan yang timbul akibat pembesaran usus dan

peningkatanvolume darah.

j. Sistem Musculoskeletal

Pada wanita hamil postur tubuh akan mengalami perubahan

secarabertahap akibat dari pertumbuhan dan perkembangan janin didalam

abdomen.Bentuk tubuh yang lordosis menjadi bentuk tubuh yang paling umum

dialami selama masa kehamilan karena pembesaran uterus ke posisi anterior.

k. Kenaikan Berat Badan

Berat badan wanita hamil meningkat secara normal ±6-16 kg, mulai

daripertumbuhan isi konsepsi dan volume dari berbagai organ. Metode yang

14
baikuntuk mengkaji peningkatan berat badan normal selama hamil yaitu dengan

caramenggunakan rumus Indeks Masa Tubuh (IMT). IMT dihitung dengan cara

beratbadan dibagi dengan tinggi badan (dalam meter) pangkat dua.

Tabel 2.3

Perhitungan Berat Badan Berdasarkan

Indeks Masa Tubuh

Kategori IMT Rekomendasi


Rendah <19.8 12.5-18
Normal 19.8-26 11.5-16
Tinggi 26-29 7-11.5
Obesitas >29
Gemeli - 16-20.5
(Sumber : WHO, 2015b)

Keterangan : IMT = BB/( )

IMT : Indeks Masa Tubuh

BB : Berat Badan (kg)

TB : Tinggi Badan (m)

2.1.1.3 Perubahan Psikologis Kehamilan

Perubahan psikologis pada trimester tiga merupakan masa

periodepenantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode inilah wanita hamil

tidak sabar dengan kehadiran bayinya, merasa takut akan proses persalinan,

mulaitimbul rasa khawatir apabila bayi tidak lahir tepat waktu atau bayi lahir

dalamkeadaan tidak normal. Selain itu, trimester tiga juga merupakan periode

untukmempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai seorang ibu seperti

pusatperhatian pada kehadiran bayinya dan sering muncul perasaan sedih akan

terpisahdengan bayinya dan hilangnya perhatian yang khusus selama masa

kehamilan(Varney, 2007).

15
2.1.1.4 Ketidaknyamanan Pada Masa Kehamilan Trimester III Dan Cara

Mengatasinya.

Selama masa kehamilan banyak ibu hamil yang mengalami keluhan sesuai

bertambahnya umur kehamilan dan sering membuat ibu hamil merasa

tidaknyaman dengan keluhan-keluhan tersebut. Menurut Saifuddin (2014),

terdapatbeberapa ketidaknyamanan pada ibu hamil sesuai trimester III yaitu :

a. Hemoroid

Hemoroid merupakan pelebaran vena dari anus.Cara mengatasinya

yaitumakan makanan yang berserat, buah, sayuran, banyak mengonsumsi air putih

dansari buah serta melakukan senam hamil.

b. Pegal-Pegal

Pada kehamilan trimester ketiga ini ibu hamil membawa beban

berlebihseiring dengan peningkatan berat badan janin di dalam rahim.Cara

mengatasinyayaitu mengatur posisi tubuh yang baik selama melakukan aktifitas

dan hindarimengangkat barang berat.

c. Sering Buang Air Kecil

Banyak ibu hamil yang mengalami keluhan sering buang air kecil

padakehamilan trimester ketiga ini.Hal ini disebabkan karena janin sudah mulai

membesar hingga menekan kandung kemih.Cara mengatasinya yaitu

kurangiasupan karbohidrat murni, makanan yang mengandung gula, kopi, teh dan

soda.

d. Kram Dan Nyeri Pada Kaki

Menjelang akhir masa kehamilan, ibu akan sering

mengalamipembengkakan (edema) dan kekakuan pada daerah tangan dan kaki,

16
akibatnya jaringan saraf menjadi tertekan. Cara mengatasinya yaitu jaga agar kaki

tidak bersilangan dan hindari berdiri atau duduk terlalu lama.

e. Gangguan Pernapasan

Ekspansi diafragma terbatas karena pembesaran uterus, rahim membesar

mendesak diafragma ke atas sehingga ibu akan mengalami napas dangkal. Cara

mengatasinya yaitu merentangkan tangan di atas kepala serta menghirup napas

panjang dan mendorong postur tubuh yang baik.

2.1.1.5 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester III

Menurut Mandriwati(2011), kebutuhan dasar pada ibu hamil trimesterIII

yaitu :

a. Kebutuhan Fisiologi

1) Oksigen

Kebutuhan oksigen pada ibu hamil meningkat sebagai respon tubuh

terhadap akselerasi laju metabolisme, untuk menambah massa jaringan pada

payudara, hasil konsepsi, massa uterus dan lainnya.

2) Nutrisi

Kebutuhan energi selama masa kehamilan trimester III meningkatmenjadi

300 kkal/hari sama dengan mengonsumsi 100gr daging ayam atau minum dua

gelas susu sapi.

3) Personal Hygiene

Selama kehamilan sangat penting dalam menjaga kebersihan

diri.Kebersihan diri yang buruk dapat berdampak pada kesehatan ibu dan janin.

17
4) Pakaian

Ibu hamil sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar, mudahdikenakan

dan nyaman.Tidak menggunakan sepatu dengan tumit yang tinggi dan

menggunakan kutang dengan ukuran yang sesuai agar dapat menyangga payudara.

5) Seksual

Ibu hamil tetap dapat melakukan hubungan seksual dengan suaminya

sepanjang kehamilan ibu tidak ada maslah dan tidak mengganggu kehamilannya.

6) Aktifitas Fisik/Senam Hamil

Senam hamil adalah program latihan fisik yang penting bagi ibu hamil

untuk mempersiapkan persalinan baik secara fisik dan mental.Senam hamil

ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyulit yang

menyertai kehamilannya seperti, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyulit

kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan kelainan letak) dan

kehamilanyang disertai anemia. Senam hamil dapat dilakukan pada usia

kehamilan sekitar 24 minggu sampai 28 minggu (Manuaba, dkk., 2010).

7) Istirahat

Ibu hamil sebaiknya memiliki jam istirahat yang cukup. Tidur malam

diusahakan 8 jam dan tidur siang diusahakan 1 jam.

8) Suplemen Gizi

Menurut Mandriwati (2011), kebutuhan suplemen gizi untuk ibu

hamiladalah sebagai berikut :

18
a) Zat Besi

Ibu hamil sejak awal kehamilan minum satu tablet tambah darah setiaphari

minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah dianjurkan untuk diminum padasaat

malam hari untuk mengurangi rasa mual (Kemenkes RI, 2016).

b) Calcium Lactate

Kalsium berfungsi untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin yangdiberikan

sejak usia kehamilan 13 sampai 32 minggu. Mengonsumsi kalsiumdianjurkan

500mg/hari.

c) Vitamin B1

Vitamin B1 diberikan pada umur kehamilan 37 minggudengan dosis100-

200mg/hari.Vitamin B1 berfungsi untuk merangsang saraf pada saatpersalinan

untuk terjadinya his yang menandai persalinan.

9) Persiapan Persalinan

Kemenkes RI (2016), memaparkan beberapa hal yang harus disiapkan ibu

hamil menjelang persalinan yang dijabarkan dalam Program

PerencanaanPersalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yaitu :

a) Tafsiran Persalinan

Setiap ibu hamil dan keluarganya harus mengetahui tanggal

perkiraanpersalinan.

b) Penolong Dan Tempat Persalinan

Ibu hamil dan keluarga harus merencanakan persalinan ditolong olehdokter

atau bidan di fasilitas kesehatan yang dituju

19
c) Pendamping Persalinan

Ibu hamil harus menyiapkan pendamping saat persalinan untukmenemani

ibu selama proses persalinan berlangsung.

d) Transportasi

Ibu hamil dan keluarga perlu menyiapkan kendaraan yang akandigunakan

untuk menuju fasilitas kesehatan yang dituju.

e) Calon Pendonor Darah

Ibu hamil dan keluarga perlu menyiapkan calon pendonor darah

yangmemiliki golongan darah yang sama dengan ibu hamil.

f) Pendanaan

Ibu hamil dan keluarga perlu menyiapkan dana untuk persalinan danbiaya

lainnya serta menyiapkan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

g) Keluarga berencana (KB)

Ibu hamil dan suami perlu merencanakan mengenai alat kontrasepsiyang

akan digunakan setelah bersalin dan dapat berkonsultasi dengan petugaskesehatan.

h) Kebutuhan Psikologis

(1) Dukungan Keluarga

Trimester III disebut sebagai periode menunggu dan waspada karena

ibutidak sabar menunggu kelahiran bayinya.Rasa tidak nyaman mulai

timbulkembali pada trimester III.Keluarga dan suami dapat memberikan

dukungan,semangat dan perhatian kepada ibu hamil. Dukungan dari tenaga

kesehatan dukungan yang dapat diberikan oleh tenaga kesehatan berupa

pelajaranmengenai keadaan lingkungan ibu hamil, memberikan informasi dan

pendidikankesehatan serta orientasi tempat persalinan.

20
(2) Rasa Aman Dan Nyaman Selama Kehamilan

Bidan harus bersedia mendengar keluhan pada ibu hamil dan

membantumencari cara mengatasi keluhannya. Senam hamil dapat dilakukan

untukmemberikan rasa nyaman.

2.1.1.6 Asuhan Komplementer Pada Ibu Hamil

a. Yoga

Prenatal yoga atau yoga selama hamil adalah salah satu modifikasi hatha

yoga yang disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Tujuan prenatal yoga adalah

mempersiapkan ibu hamil secara fisik, mental, dan spiritual untuk menghadapi

proses persalinan. Gerakan peregangan otot dalam prenatal yoga dapat

meminimalisasi bahkan menghilangkan ketidaknyamanan yang seringkali

dirasakan selama masa kehamilan seperti hearth burn, nyeri di pinggul, atau

tulang rusuk, kram dikaki atau sakit kepala. Selain itu, sirkulasi oksigen darah

memiliki ketergantungan pada kondisi otot tubuh (Dewi et al, 2016). Kontra

indikasi prenatal yoga adalah preeklamsia, placenta previa, cervix incompetent,

hipertensi dan riwayat perdarahan/ keguguran berulang pada kehamilan

sebelumnya. (Nilawati, 2021).

2.1.2 Persalinan

2.1.2.1 Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar

dariuterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia

kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai penyulit (JNPK-KR,

2017).

21
2.1.2.2 Fisiologi Persalinan

Menurut Varney (2007), perubahan fisiologi selama persalinan yaitu:

a. Tekanan Darah

Pada saat terjadi kontraksi maka tekanan sistolik mengalami peningkatan

rata-rata 15 mmHg dan diastolik mengalami peningkatan antara 5-10 mmHg.

Sedangkan dianatara kontraksi, tekanan darah kembali normal seperti sebelum

persalinan.

b. Suhu

Ibu bersalin mengalami peningkatan suhu yang normal yaitu 0-5ºC-

1ºCyang menunjukan peningkatan metabolisme selama persalinan.

c. Denyut Nadi

Diantara kontraksi denyut nadi lebih tinggi dibandingkan dengan waktu

menjelang persalinan.

d. Metabolisme

Peningkatan metabolisme pada ibu bersalin ditandai dengan peningkatan

suhu tubuh, denyut nadi, pernapasan, dan curah jantung.

e. Pernapasan

Selama proses persalinan, pernapasan akan mengalami peningkatan tetapi

masih dalam batas normal.

f. Perubahan pada saluran cerna

Selama proses persalinan absorpsi lambung terhadap makanan padatjauh

berkurang sehingga saluran cerna bekerja dengan lambat.

22
g. Perubahan Pada Ginjal

Poliuri dapat terjadi selama proses persalinan. Hal ini terjadi karena

peningkatan curah jantung, peningkatan filtrasi glomerulus dan aliran

plasmadarah.

2.1.2.3 Faktor Yang Memengaruhi Persalinan

Ada beberapa faktor esensial yang memengaruhi proses persalinan

dankelahiran yang sering disebut dengan 5 P (Bobak, 2005) yaitu :1) Janin dan

plasenta (passenger) Cara passenger atau janin bergerak di sepanjang jalan lahir

yangmerupakan akibat interaksi dari beberapa faktor, yaitu ukuran kepala

janin,presentasi, letak, sikap dan posisi janin. Plasenta juga termasuk

passengermenyertai janin yang harus melalui jalan lahir.

a. Jalan Lahir (Passageway)

Panggul ibu sangat berperan dalam proses persalinan. Oleh karena

itu,ukuran dan bentuk panggul harus ditentukan sebelum proses persalinan.

Jaringanlunak yang berperan dalam proses persalinan adalah segmen bawah

rahim, vagina,otot, jaringan dan ligamen yang menyokong.

b. Kekuatan (Power)

Terdapat dua kekutan yang memengaruhi proses persalinan dankelahiran

yaitu :

1) Kekuatan Primer (His atau Kontraksi)

Kekuatan primer juga disebut dengan kontraksi involunter.

Kekuatanprimer akan membantu pembukaan serviks dan membantu penurunan

janin. Halyang harus diperhatikan pada kekuatan primer adalah frekuensi, durasi

dan intensitas.

23
2) Kekuatan Sekunder (Kekuatan Mengedan Ibu)

Kekuatan sekunder disebut dengan kekuatan volunter.Segera setelahbagian

presentasi janin mencapai dasar panggul maka kontraksi bersifatmendorong

keluar.Pada saat ini timbul refleks yang menyebabkan otot-otot perutberkontraksi

dan menekan diafragma ke bawah.

c) Posisi Ibu

Posisi ibu memengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi

persalinan.Mengubah posisi ibu membuat rasa letih hilang, memberikan rasa

nyaman dan memperbaiki sirkulasi.

d) Respon Psikologis

Peran pendamping atau dukungan dari suami dan keluarga

sangatmemengaruhi proses persalinan.

2.1.2.4 Kebutuhan Dasar Ibu Bersalinan

Kemenkes RI (2016), memaparkan kebutuhan dasar ibu bersalin

sebagaiberikut :

a. Dukungan Emosional

Perasaan takut dalam menghadapi perasalinan sangat memengaruhikondisi

tubuh seperti meningkatkan rasa nyeri, otot-otot menjadi tegang dan ibucepat

merasa lelah yang berdampak pada proses persalinan, sehingga

dibutuhkandukungan dari keluarga dan tenaga kesehatan.

b. Kebutuhan Nutrisi Dan Cairan

Ibu bersalin tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan padat

selamaproses persalinan aktif, karena makanan padat lebih lama di dalam

24
lambung yangmencegah proses pencernaan berjalan lebih lambat selama

persalinan.

c. Kebutuhan Eleminasi

Kandung kemih pada ibu bersalin dikosongkan setiap 2 jam sekaliselama

persalinan dengan waktu dan jumlah berkemih perlu dicatat. Kandungkemih yang

penuh dapat menghambat penurunan bagian terbawah janin.

d. Mengatur Posisi

Peran bidan mendukung dalam pemilihan posisi ibu selama prosespersalinan

dan menyarankan alternatif apabila tindakan ibu tidak efektif sertadapat

membahayakan ibu dan janin.

e. Peran Pendamping

Kehadiran suami atau keluarga untuk memberikan dukungan pada ibubersalin

dapat membantu proses persalinan sehingga ibu lebih merasa nyaman,tenang dan

proses persalinan berjalan lancar.

f. Pengurangan rasa nyeri

Pengurangan rasa nyeri dapat dilakukan dengan pijatan, aroma terapidan

pengaturan napas.

g. Pencegahan infeksi

Menjaga lingkungan tetap bersih merupakan hal penting dalammewujudkan

persalinan yang bersih dan aman bagi ibu dan janin, serta dapatmelindungi

penolong persalinan dan pendamping dari infeksi.

25
2.1.2.5 Lima Benang Merah

Dalam buku JNPK-KR (2017), dijabarkan tentang lima aspek dasar

yangpenting dan saling terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman

disebutdengan lima benang merah, yang terdiri dari :

a. Membuat Keputusan Klinik

Membuat keputusan klinik sangat membantu dalam menyelesaikan

masalah dan menentukan asuhan yang diperlukan oleh klien.

b. Asuhan Sayang Ibu Dan Sayang Bayi

Asuhan sayang ibu merupakan asuhan yang menghargai budaya,

kepercayaan dan keinginan ibu. Prinsip dari asuhan sayang ibu adalah mengikut

sertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi.

c. Pencegahan Infeksi

Pencegahan infeksi wajib diterapkan dalam setiap aspek asuhan untuk

melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong persalinan dan tenaga

kesehatan lainnya.

d. Pencatatan Asuhan Persalinan

Pencatatan merupakan proses penting dalam membuat keputusan klinik

karena memungkinkan penolong persalinan terus memantau asuhan yang

diberikan pada ibu selama proses persalinan dan kelahiran bayi.

e. Rujukan

Rujukan harus segera dilakukan apabila terjadi patologi dan kegawat

daruratan selama periode persalinan. Rujukan dalam kondisi optimal dantepat

26
waktu ke fasilitas yang lebih lengkap diharapkan mampu menyelamatkan jiwa ibu

dan bayinya. Hal-hal penting dalam mempersiapkan rujukan antara lain :

B (Bidan):Pastikan bahwa ibu dan bayi baru lahir didampingi oleh penolong

persalinan yang kompeten untuk menatalaksana gawat darurat obstetrik dan

neonatus untuk dibawa ke fasilitas rujukan.

A (Alat):Bawa perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan persalinanmasa nifas

dan neonatus bersama ibu ke tempat rujukan.

K (Keluarga):Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tujuan untuk merujuk ibudan

bayi ke fasilitas rujukan dengan didampingi oleh suami atauanggota keluarga

lainnya.

S (Surat):Berikan surat pengantar ke fasilitas rujukan. Surat ini berisiidentitas

pasien, alasan rujukan dan uraian pemeriksaan, asuhanserta obat-obat yang telah

diterima ibu dan neonatus.

O (Obat):Bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ke fasilitasrujukan.

K (Kendaraan):Siapkan kendaraan dengan kondisi yang cukup baik untukmerujuk

ibu ke fasilitas kesehatan dan atur posisi ibu agar cukupnyaman.

U (Uang) :Ingatkan kepada keluarga agar membawa uang dalam jumlahyang

cukup untuk membeli obat-obatan danbahan kesehatanyang diperlukan selama ibu

dan bayi berada di fasilitas rujukan.

2.1.2.6 Standar Asuhan Pada Persalinan

JNPK-KR (2017), memaparkan standar pelayanan kebidanan

padapersalinan yaitu :

a. Asuhan Persalinan KalaI

27
Pada kala I dapat memberikan dukungan dan dengarkan keluhan

ibu.Biarkan ibu berganti posisi sesuai dengan keinginannya.Anjurkan suami

ataukeluarga untuk membantu mengurangi rasa nyeri pada ibu dengan teknik

pijatanpada punggung dan membasuh muka ibu. Gunakan lembar observasi

untukmemantau ibu dan janin pada fase laten dilanjutkan dengan partograf pada

faseaktif. Pada partograf memantau kesejahteraan ibu (nadi, tekanan darah,

suhu,hidrasi dan urin), kesejahteraan janin (denyut jantung janin, ketuban,

moulase) dan kemajuan persalinan (pembukaan serviks, penurunan bagian

terendah janindan kontraksi).

b. Asuhan Persalinan KalaII

Penolong persalinan melakukan pertolongan persalinan yang bersih

danaman sesuai dengan 60 langkah APN.

c. Asuhan Persalinan Kala III

Asuhan persalinan dengan manajemen aktif kala III yaitu

menyuntikkanoksitosin 10 IU secara intramuskular setelah dipastikan tidak ada

janin kedua, saatterus berkontraksi lakukan penegangan tali pusat terkendali untuk

melahirkanplasenta dan lakukan massase fundus uteri selama 15 detik.

d. Asuhan Persalinan Kala IV

Pemantauan perdarahan sangat penting dilakukan karena paling

seringterjadi pada dua jam pertama setelah persalinan. Lakukan evaluasi

kemungkinan adanya robekan jalan lahir dan lakukan penjahitan dengan anastesi

apabila terdapat robekan. Pemantauan kala IV dilakukan setiap 15 menit sekali

pada satujam pertama dan 30 menit sekali pada satu jam kedua.

28
2.1.3 Nifas

2.1.3.1 Pengertian Masa Nifas

Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alatalat

kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.Masa nifas berlangsungselama

kira-kira 6 minggu.Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode inikarena

merupakan masa kritis ibu maupun bayinya (Saifuddin, 2014).

2.1.3.2 Fisiologi Masa Nifas

Menurut Kemenkes RI (2015), selama masa nifas alat-alat

genetaliainterna dan eksterna mengalami pemulihan kembali seperti keadaan

seperti sebelum hamil. Perubahan ini disebut dengan involusi yang terjadi pada

organtubuh yaitu :

a. Uterus

Involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus ke kondisi sebelum

hamil dengan berat sekitar 30 gram. Involusi uteri sangat mempengaruhi TFU

danberat uterus yang telah dipaparkan pada tabel 2.4.

Tabel 2.4

Ukuran TFU dan Berat Uterus Sesuai MasaInvolusi

No Involusi Uteri Tinggi Fundus Uteri Berat


Uterus
1 Saat bayi baru lahir Setinggi pusat atau 2 jari di 1000gram
bawah pusat
2 1 minggu postpartum Pertengahan pusatsimpisis 500gram
3 2 minggu postpartum Tidak teraba di atas simpisis 350gram
4 6 minggu postpartum Normal 50gram
5 8 minggu postpartum Normal seperti sebelum hamil 30gram
Sumber : Kemenkes RI, 2015.

b. Serviks

29
Setelah masa persalinan serviks akan berbentuk seperti corong

berwarnamerah kehitaman dengan konsistensi lunak dan terkadang terdapat

perlukaan-perlukaan kecil. Lochea merupakan pengeluaran cairan dari rahim

selama masa nifas.Lochea mengandung darah dan sisa jaringan desidua dari

dalam uterus. Pemeriksaan lochea meliputi perubahan warna dan bau (Kemenkes

RI, 2015).

Lochea dibagi menjadi empat yaitu :

1) Lochea rubra merupakan lochea pertama yang mulai keluar setelah

persalinandan berlanjut selama 2 hingga 3 hari masa nifas. Berwarna merah,

yang terdiridari darah segar, sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi,

lanugo dan mekonium.

2) Lochea sanguinolenta merupakan lochea yang timbul setelah lochea

rubraselama 4 hingga 7 hari masa nifas. Berwarna merah kecokelatan, yang

terdiridari sisa darah serta berlendir.

3) Lochea serosa merupakan lochea yang timbul pada hari ke 8 hingga hari

ke14.Berwarna kuning kecokelatan yang mengandung serum leukosit.

4) Lochea alba merupakan lochea yang mulai keluar pada hari ke 14.

Berwarnaputih yang mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput

lendir serviksdan serabut jaringan yang mati.

c. Vulva, Vagina dan Perineum

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang

sangatbesar selama proses persalinan. Setelah 3 minggu vulva dan vagina

kembalidalam keadaan tidak hamil dan rugaedalam vagina secara berangsur-

angsurakan muncul kembali sementara labia menjadi lebih menonjol. Perineum

30
menjadikendur karena teregang oleh gerakan kepala bayi yang bergerak maju dan

kembalimendapatkan tonusnya pada hari ke lima setelah persalinan (Mochtar,

2013). Sistem pencernaan biasanya setelah bersalin, ibu mengalami obstipasi. Hal

ini terjadikarena pada saat persalinan sistem pencernaan mendapat tekanan

sehingga kolonmenjadi kosong dan laserasi jalan lahir (Fraser, 2009).

d. Sistem Perkemihan

Ibu postpartum mengalami kesulitan buang air kecil selama 24

jampertama. Hal ini terjadi karena kadar hormon estrogen yang menahan urin

akanmengalami penurunan sehingga terjadi diuresis postpartum bisa

menyebabkandistensi kandung kemih. Distensi kandung kemih yang muncul

segera setelahwanita melahirkan dapat menyebabkan perdarahan berlebih karena

keadaan ini bisa menghambat uterus berkontraksi dengan baik (Mochtar, 2013).

e. Tanda tanda vital

1) Suhu Tubuh

Pasca melahirkan, suhu tubuh ibu dapat naik kurang lebih 0,5°C

darikeadaan normal. Kenaikan suhu tubuh ini akibat dari kerja keras

sewaktumelahirkan, kehilangan cairan maupun kelelahan.Apabila suhu tubuh

mengalamipeningkatkan hingga di atas 38°C, waspada terhadap infeksi

postpartum.

2) Nadi

Denyut nadi normal pada orang dewasa adalah 60-80

kali/menit.Setelahmelahirkan, denyut nadi dapat menjadi bradikardi maupun lebih

31
cepat.Apabiladenyut nadi pada ibu postpartum melebihi 100 kali/menit, harus

diwaspadaikemungkinan infeksi atau perdarahan postpartum.

3) Tekanan Darah

Tekanan darah normal masa nifas adalah sistolik antara 90-

120mmHgdan diastolik 60-80 mmHg. Pada masa nifas pada kasus normal,

tekanan darahbiasanya tidak berubah.Apabila terjadi perubahan tekanan darah

menjadi lebihrendah pada masa postpartum dapat diakibatkan oleh

perdarahan.Sedangkantekanan darah tinggi pada postpartum merupakan tanda

terjadinya preeclampsia postpartum.

4) Pernapasan

Frekuensi pernapasan normal orang dewasa adalah 16-24

kali/menit.Ibupostpartum pada umumnya pernapasan lambat atau normal.Hal ini

dikarenakanibu dalam masa pemulihan atau dalam kondisi istirahat.Bila

pernapasan padamasa postpartum menjadi lebih cepat, waspadai kemungkinan

ada tanda tandasyok (Fraser, 2009).

2.1.3.3 Proses Laktasi

Selama masa nifas payudara bagian alveolus mulai optimalmemproduksi

Air Susu Ibu (ASI).ASI disalurkan ke dalam saluran kecil(duktulus), dengan

beberapa saluran kecil bergabung membentuk saluran yanglebih besar (duktus).

Di dalam dinding alveolus maupun saluran, terdapat ototyang dapat memompa

ASI apabila berkontraksi.

2.1.3.4 Perubahan Psikologis Pada Masa Nifas

Menurut Varney (2007), proses adaptasi psikologis pada masa nifas

dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu :

32
1) Fase taking in

Fase ini merupakan periode ketergantungan, yang berlangsung dari hari

pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada fase ini ibu nifas terfokus

pada dirinya sendiri, sehingga cenderung pasif terhadap lingkungannya.

b. Fase taking hold

Fase ini disebut juga periode antara ketergantungan dan tidak

ketergantungan, yang berlangsung antara dua sampai empat hari setelah

melahirkan. Ibu merasa khawatir akan ketidak mampuan dan rasa tanggung

jawabdalam perawatan bayinya serta cenderung memahami saran-saran bidan

sebagaikritik yang terbuka maupun tertutup. Perasaan ibu lebih sensitif sehingga

mudah tersinggung.

c. Fase letting go

Fase ini merupakan fase saling ketergantungan. Ibu menerima

tanggungjawab akan peran barunya yang berlangsung sepuluh hari

setelahmelahirkan. Ibusudah mulai dapat menyesuaikan diri dengan

ketergantungan bayinya, beradaptasi terhadap penurunan otonomi, kemandirian

dan interaksi sosial.

2.1.3.5 Kebutuhan Dasar Masa Nifas

Menurut Kemenkes RI (2016), terdapat kebutuhan dasar bagi ibu

nifas,diantaranya :

1) Ambulasi (Mobilisasi Dini)

Ibu bersalin normal pada dua jam setelah persalinan sudahdiperbolehkan

mobilisasi secara bertahap mulai miring kanan dan kiri, duduk,berdiri kemudian

33
berjalan.Mobilisasi bertujuan agar ibu merasa lebih baik, sehatdan lebih kuat serta

faal usus dan kandung kemih lebih baik.

2) Pemenuhan Nutrisi

Penambahan kalori pada ibu nifas dianjurkan sebanyak 500

kkal/hari.Minum sedikitnya 3 liter setiap hari, suplemen zat besi selama 40 hari

dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU pertama segera setelah

melahirkan dan kedua minimal 24 jam setelah kapsul pertama sehingga bayi

jugamendapatkan asupan vitamin A yang cukup melalui ASI (Kemenkes RI,

2016).

3) Istirahat

Ibu nifas sangat membutuhan istirahat yang cukup untukmengembalikan

keadaan fisiknya. Jika ibu nifas kekurangan istirahat dapatmenurunkan jumlah

ASI yang diproduksi, memperlambat proses involusi,menyebabkan depresi dan

ketidaknyamanan dalam merawat diri dan bayinya.

d. Eliminasi

Buang air kecil meningkat 24-48 jam pertama sampai hari kelima

setelahmelahirkan.Tetapi buang air besar mengalami hambatan, dapat diatasi

dengan mobilisasi dini, mengonsumsi makanan berserat dan minum yang

cukup.Setelah melahirkan ibu diharapkan dapat berkemih dalam 6-8 jam (Bobak,

2005).

e. Personal Hygiene

Untuk menjaga kebersihan alat genetalia dapat dengan menggunakan

airkemudian keringkan. Pembalut diganti minimal tiga kali sehari,

34
membersihkandaerah kelamin dari depan ke belakang serta cuci tangan dengan

sabun dan airmengalir.

f. Seksual

Secara fisik untuk melakukan hubungan suami istri dianjurkan

apabilaperdarahan berhenti atau pada minggu ketiga sampai minggu keempat

setelahmelahirkan dan pulih dari luka perineum (Bobak, 2005).

g. Senam Nifas

Senam yang paling baik untuk memperkuat otot dasar panggul

adalahsenam kegel yang dapat dilakukan pada hari pertama setelah persalinan

bilamemungkinkan.

h. Metode Kontrasepsi

Ada beberapa metode kontrasepsi yang dapat dipilih dan digunakansetelah

bersalin oleh ibu yang menyusui, yaitu :

1) Metode kontrasepsi alamiah, ibu yang menyusui secara eksklusif

dapatdigunakan sebagai kontrasepsi selama ibu belum menstruasi.

2) Kontrasepsi progestin, dapat digunakan oleh ibu menyusui baik dalam

bentuksuntik maupaun pil tanpa mengurangi produksi ASI.

3) Metode kontrasepsi dengan menggunakan alat yaitu implant yang

dipasangpada lengan atas dan alat kontrasepsi dalam rahim.

4) Kontrasepsi mantap yaitu metode kontrasepsi yang digunakan

untukmenghentikan kehamilan. Metode ini pada wanita disebut tubektomi

danvasektomi pada laki-laki.

2.1.3.6 ASI Perah Dan Cara Penyimpanannya

35
Ibu yang bekerja meskipun hanya mendapatkan cuti 3 bulan masih

dapatmemberikan ASI eksklusif untuk bayinya.Pengetahuan yang benar

tentangmenyusui, perlengkapan memerah ASI dan dukungan lingkungan tempat

tinggal dan tempat kerja, seorang ibu yang bekerja dapat memberikan ASI

secaraeksklusif dengan ASI Perah (ASIP) (Office on Women Health, 2010).Ikatan

Dokter Anak Indonesia (2013), menjelaskan tentang caramemerah ASI, yaitu :

a. Gunakan container/wadah yang bersih, botol yang terbuat dari plastik ataukaca

dengan bahan bebas Bisphenol A (BPA).

b. Cuci tangan terlebih dahulu dan duduklah dengan santai. Duduk dengansedikit

mencondongkan badan ke depan.

c. Massage dengan lembut payudara dari dasar payudara kea rah puting

susuuntuk merangsang refleks oksitosin.

d. Perah ASI dengan tangan atau alat pompa ASI.Apabila memerah menggunakan

tangan, letakkan ibu jari di bagian atas areola (di jam 12) dan jari telunjuk serta

jari-jari lain di bagian bawah areola (di jam 6) atau membentuk huruf C. Tekan

payudara diantara jari-jari dan dorong ke arah puting seperti mengikuti gerakan

mengisap bayi. Lakukan hal ini secara berulang-ulang. Apabila memerah

menggunakan alat pompa ASI, pastikan ujung alat pompa ASI menempel

dengan baik dan menutupi areola dan puting.

e. Setelah ASI diperah atau dipompa, letakkan ASI pada wadah

penyimpanandengan tutup yang rapat dan berikan sedikit ruang pada bagian

atas wadah.ASI akan mengembang bila dibekukan.

f. Pastikan wadah ASI telah diberi label berisi nama anak dan tanggal

ASIdiperah.

36
g. Simpan ASI sejumlah yang diminum bayi.

h. Jika memompa saat bekerja, dinginkan ASI atau gunakan portable cooler

bag.Office on Women Health (2010), memaparkan panduan ketahanan ASIpada

beberapa keadaan :

1) Suhu ruang sekitar 25ºC, ASI dapat bertahan sekitar 6-8 jam.

2) Cooler bag/termos es dengan suhu -15-4ºC, ASI dapat bertahan sampai 24jam.

3) Refrigerator (kulkas bawah) dengan suhu 0-4ºC, ASI dapat bertahan sampai

5hari.

4) Freezer pada kulkas berpintu satu dengan suhu -15ºC, ASI dapat

bertahansampai 2 minggu.

5) Freezer pada kulkas berpintu dua dengan suhu -18ºC, ASI dapat bertahandalam

waktu 3-4 bulan.

6) Freezer khusus/freezer untuk es krim dengan suhu -20ºC, ASI dapat

bertahandalam waktu 6-12 bulan.

2.1.3.7 Standar Asuhan Pada Masa Nifas

Kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit tiga kali.Kunjungan

inibertujuan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir serta untuk

mencegah,mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi (Kemenkes

RI, 2016).Masa nifas dipantau mulai dari 2 jam sampai 6 jam postpartum dengan

memantautrias nifas ibu, melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, membimbing

ibu untukmemeriksa kontraksi dan melakukan massase fundus uteri serta

memfasilitasi danmembimbing ibu untuk ambulasi dini. Menurut Maryuni (2015),

kunjungan ibunifas dianjurkan sebagai berikut :

a. Kunjungan Pertama (KF1)

37
Kunjungan pertama dilakukan pada waktu 6 jam-3 hari setelahpersalinan

dengan tujuan sebagai berikut :

1) Mencegah perdarahan masa nifas akibat atonia uteri.

2) Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta melakukan

rujukanbila terdapat perdarahan yang berlanjut.

3) Memberikan konseling pada ibu dan keluarga jika terjadi masalah.

4) Memfasilitasi ibu untuk pemberian ASI awal.

5) Memfasilitasi, mengajarkan cara hubungan ibu dan bayi

(BoundingAttachement).

6) Menjaga bayi tetap sehat dan hangat dengan cara mencegah hipotermi.

7) Memastikan ibu merawat bayi dengan baik (perawatan tali pusat,

memandikanbayi).

b. Kunjungan Kedua (KF2)

Kunjungan yang kedua yaitu dilakukan pada hari ke 4-28 hari

setelahpersalinan dengan tujuan :

a) Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi baik,

tinggifundus uteri di bawah pusat (umbilicus), tidak ada perdarahan, lochea

tidakberbau.

b) Mendeteksi tanda tanda seperti : demam, perdarahan abnormal, sakit

kepalahebat, dll.

c) Memastikan ibu mendapatkan asupan nutrisi, hidrasi dan istirahat yang cukup.

d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-tanda penyulit.

e) Memberikan konseling kepada ibu tentang asuhan merawat tali pusat,

menjagabayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.

38
f) Melakukan konseling KB secara mandiri.

g) Memastikan ibu untuk melakukan pemeriksaan bayi ke pelayanan

kesehatanterdekat.

c. KunjunganKetiga (KF3)

Kunjungan yang ketiga dilakukan pada hari ke 29-42 hari

setelahpersalinan dengan tujuan yang sama dengan tujuan sebelumnya yaitu :

1) Menanyakan kepada ibu terkait masalah atau penyulit yang dialami oleh

ibumaupun bayinya.

2) Memastikan ibu untuk memilih kontrasepsi efektif atau yang sesuai

dengankebutuhan.

2.1.4 Bayi Baru Lahir

2.1.4.1 Pengertian Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37-40

minggu dengan berat lahir 2500-4000gram, segera menangis, bergerak aktifdan

tanpa cacat bawaan (Kemenkes RI, 2015).

2.1.4.2 Fisiologi Bayi Baru Lahir

Fisiologi neonatus merupakan perubahan fungsi dan proses vital

padaneonatus. Menurut Bobak (2005), ada beberapa adaptasi pada bayi baru

lahiryaitu:

a. Sistem Respirasi

Pada bayi baru lahir terdapat usaha napas dan tangisan

pertamayangmenyebabkan masuknya udara yang mengandung oksigen ke dalam

paru-parubayi sehingga cairan pada alveoli ditekan keluar dari paru-paru dan

diserap olehjaringan disekitar alveoli.

39
b. Sistem Kardiovaskuler

Pada bayi baru lahir, aliran darah dari plasenta berhenti pada saat

talipusat diklem.Efek yang terjadi setelah tali pusat diklem adalah

menurunkantahanan sirkulasi plasenta dan meningkatkan tahanan pembuluh darah

sistemik.Hal yang paling penting adalah peningkatan pertahanan pembuluh darah

dantarikan napas pertama terjadi secara bersamaan.

c. Sistem Pencernaan

Bayi lahir cukup bulan telah mampu menelan,mencerna,memetabolisme

dan mengadsorpsi protein dan lemak.Kapasitas lambung padabayi baru lahir

bervariasi dari 30-90ml tergantung dengan ukuran bayi.

1. Sistem Hepatica

Pada bayi baru lahir, kadar protein mengalami peningkatan,

sedangkankadar lemak dan glikogen menurun. Daya detoksifikasi hati belum

sempurna,sehingga bayi menunjukkangejala ikterus fisiologis.

2. Sistem Termoregulasi

Setelah masuk ke dalam lingkungan luar rahim dengan suhu yang

lebihdingin dari dalam rahim, bayi akan membentuk suhu tanpa mekanisme

menggigiluntuk mendapatkan kembali suhu tubuhnya.

3. Sistem Ginjal

Pada bayi baru lahir mungkin tidak akan mengeluarkan urin selama

12jam sampai 24 jam. Bayi akan berkemih 6-10 kali dengan warna urin yang

pucat.Hal ini menunjukkan bahwa asupan cairan yang cukup pada bayi.

4. Sistem Kekebalan Tubuh

40
Pada tiga bulan pertama kelahiran, bayi masih dilindungi oleh

kekebalanpasif (Immunoglobulin G) yang diterima dari ibu. Pemindahan

Immunoglobulindilakukan dengan cara pemberian ASI yang masih mengandung

kolostrum.

5. Sistem Integument

Bayi cukup bulan memiliki warna kulit kemerahan beberapa jam

setelahlahir, setelah itu memucat menjadi warna kulit normal.

2.1.4.3 Asuhan Pada Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir sangat membutuhkan perawatan yang dapatmeningkatkan

kesempatan menjalani masa transisi dengan behasil. Asuhan segerapada bayi baru

lahir normal adalah asuhan yang diberikan pada bayi selama jampertama setelah

kelahiran (Yongky, 2012).Terdapat beberapa perawatan pada bayi baru lahir

menurut JNPK-KR(2017), yaitu :

a. Pencegahan infeksi sangat penting dilakukan oleh petugas kesehatan

setelahbersentuhan dengan bayi dan menggunakan sarung tangan bersih pada

saatmenangani bayi yang belum dimandikan.

b. Penilaian awal pada bayi baru lahir meliputi, apakah bayi cukup bulan,

airketuban jernih, bayi menangis, bernapas dan tonus otot baik.

c. Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir normal yaitu :

1) Jaga kehangatan bayi.

2) Bersihkan jalan napas (bila perlu).

3) Keringkan dan tetap jaga kehangatan bayi.

4) Potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira dua menit setelah

bayi lahir.

41
5) Lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan kontak kulit bayi dengan kulit ibu.

6) Beri suntikan vitamin K 1 mg secara intramuskular (IM) pada paha kiri

anterolateral.

7) Beri salep mata antibiotika pada kedua mata bayi.

8) Pemeriksaan fisik yang bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin jika

terdapat kelainan pada bayi.

9) Beri imunisasi Hepatitis B 0,5 ml secara IM pada paha kanan setelah satu

sampai dua jam setelah pemberian vitamin K atau nol sampai tujuh hari pada

panduan buku KesehatanIbu danAnak(KIA).

2.1.4.4 Standar Pelayanan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir

Pelayanan bayi baru lahir dan neonatus merupakan pelayanan yang

diberikan dari hari ke 0-28 hari setelah kelahiran bayi (Direktorat Kesehatan Anak

Khusus, 2010). Pelaksanaan kunjungannya yaitu :

a. Kunjungan I (KN I) Pada Bayi 6-48 Jam

Kunjungan dilakukan dari enam jam sampai dua hari setelah kelahiran

bayi. Asuhan yang dapat diberikan meliputi menjaga agar bayi tetap kering dan

hangat, menilai penampilan bayi secara umum, pernapasan, denyut jantung dan

suhu badan yang sangat penting diawasi pada enam jam pertama, memeriksa

adanya cairan atau bau busuk pada tali pusat, menjaga tali pusat agar tetap bersih

dan kering serta pemantauan pemberian ASI awal.

b. Kunjungan II (KN II) Pada Bayi 3-6 Hari

Asuhan yang dapat dilakukan pada kunjungan kedua adalah

pemantauankeadaan umum, menyusui, tanda infeksi tali pusat dan tanda-tanda

vital.

42
c. Kunjungan III (KN III) Pada Bayi 8-28 Hari

Asuhan yang dapat diberikan pada kunjungan ketiga adalah

pemantauanpemenuhan ASI, memastikan imunisasi yang harusnya telah didapat

meliputiBCG dan polio 1 serta konseling untuk perawatan bayi di rumah seperti :

1) Perawatan bayi baru lahir dengan menjaga kehangatan bayi,merawat talipusat

dengan prinsip bersih dan kering, pemberian ASI secara on demand danASI

eksklusif serta menjaga kebersihan bayi.

2) Tanda-tanda bahaya bayi baru lahir yaitu tidak mau

menyusu,kejang,mengantuk, napas cepat (>60 kali/menit), merintih, retraksi

dinding dadabawah dan sianosis sentral.

3) Tanda-tanda bayi cukup ASI yaitu terlihat puas, penurunan berat badan

tidaklebih dari 10% berat badan lahir pada minggu pertama, berat badan

naikpaling sedikit 160 gram pada minggu berikutnya dan minimal 300 gram

padaminggu pertama, bayi buang air kecil minimal enam kali sehari,

kotoranberubah warna dari gelap menjadi cokelat terang atau kuning setelah

hariketiga.

2.1.4.5 Asuhan Komplementer Pada Bayi Baru Lahir

Ruam popok atau sering disebut dengan Diaper Rash adalah ruam merah

terang disebabkan oleh iritasi dari kulit yang terkena urine atau kotoran yang

berlangsung lama di bawah popok anak.Kulit bayi masih sensitif disebabkan

fungsi-fungsinya yang masih terus berkembang terutama pada lapisan epidermis

atau lapisan terluar kulit. Bagian ini yang memberikan perlindungan alami pada

kulit dari lingkungan sekitar (Muslihatun, 2010).

43
Ruam popokadalah kelainan kulit (ruam kulit) yang timbul akibat radang

di daerah yang tertutup popok, yaitu di alat kelamin, sekitar dubur, bokong,

lipat paha, dan perut bagian bawah. Penyakit ini sering terjadi pada bayi

dan anak balita yang menggunakan popok, biasa nya pada usia kurang dari

3 tahun, paling banyak pada usia 9 sampai 12 bulan (Sugito, 2016).

Walaupun diaper rash bukan merupakan kelainan yang mematikan, namun bila

dibiarkan akan semakin meluas sehingga bisa menggangu pertumbuhan anak.

Ketika anak sudah dewasa kelak, bukan tidak mungkin anak akan merasa

malu karena bercak yang muncul sewaktu kecil akan membekas hingga

dewasa. Sebagai upaya pencegahan agar diaper rash tidak terjadi, maka

perawatan perianal atau perawatan pada daerah yang tertutup popok penting

dilakukan (Darsana, 2011) Sebagai upaya pencegahan agar ruam popok ini

tidak terjadi maka perawatan pada daerah yang tertutup popok penting

dilakukan. Mengganti popok usai mengompol dan buang air besar (BAB),

menghindari popok plastik yang ketat atau celana yang memperangkap

lembab, mengusahakan kulit agar tetap kering, melonggarkan popok

(Muslihatun, 2010). Salah satu bahan olahan alami yang dapat

dipertimbangkan sebagi terapi topical alternatif yang dapat digunakan untuk

perawatan kulit pada bayi yang mengalami ruam popok dan sebagai

pencegahan ruam popok yaitu VCO (virgin coconut oil). Virgin coconut oil

adalah minyak yang terbuat dari daging kelapa segar, diproses dengan 4

pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali dan tanpa

bahan kimia. Penyulingan minyak kelapa yang demikian menjadikan

kandungansenyawa-senyawa esensial yang dibutuhkan tubuh tetap utuh dan

44
minyak yang dihasilkan menjadi terasa lembut dan berbau khas kelapa yang

harum. Jika dipakai secara topikal, virgin coconut oil akan bereaksi dengan

bakteri-bakteri kulit menjadi bentuk asam lemak bebas seperti yang terkandung

dalam sebum. Sebum sendiri terdiri dari asam lemak rantai sedang seperti

yang ada pada VCO sehingga melindungi kulit dari bahaya mikroorganisme

patogen. Asam lemak bebas juga membantu menciptakan lingkungan yang

asam di atas kulit sehingga mampu menghalau bakteri-bakteri penyebab

penyakit pada kulit (Cahyati, 2015).

Virgin coconut oil adalah minyak yang terbuat dari daging kelapa

segar, diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali,

dan tanpa bahan kimia. Penyulingan minyak kelapa yang demikian menjadikan

kandungan senyawa-senyawa esensial yang dibutuhkan tubuh tetap utuh dan

minyak yang dihasilkan menjadi terasa lembut dan berbau khas kelapa yang

harum. (Cahyati, 2015)Untuk itu dipilih cara yang lebih tradisional yaitu

pengobatan non farmakologi, salah satu dari bahan olahan alami yang dapat

dipertimbangkan sebagai terapi topikal alternatif yang dapat digunakan untuk

perawatan kulit pada bayi yang mengalami iritasi kulit pada daerah tertutup

popok atau disebut dengan ruam popok yaitu: menggunakan virgin coconut

oil karena akan menjaga kelembaban kulit. virgin coconut oil mengandung

banyak senyawa aktif seperti fenol. Tokoferol, sterol, pigmen, squalene dan

vitamin E. Semua senyawa ini bermanfaat untuk kulit memperbaiki sel-sel kulit

yang rusak sebagai antioksidan penetral radikal bebas mengurangi bekas

kemerahan pada kulit dan dapat melindungi kulit dari iritasi (Apriyanti,

2012).Menurut asumsi peneliti, menggunakan virgin coconut oil secara rutin

45
kepada bayi, jika frekuensi dari dua kali sehari di tambahkan menjadi

tiga kali sehari akan mempercepat proses penyembuhan ruam popok pada

bayi, oleh karna itu jika di tambahkan frekuensi dan lama pengunaan VCO,

tentunya akan mempercepat penyebuhan ruam popok itu sendiri.

46
BAB III

TINJAUAN KASUS

Klinik Pratama R. Agustina merupakan klinik yang terletam di Kp.

Kutaluhur RT 003/ RW 007 Desa Ciburuy Kecamatan Padalarang Kabupaten

Bandung Barat.Klinik Pratama Bidan R. Agustina ini merupakan klinik yang

melayani pemeriksaan pada ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, nifas dan

KB.Asal mulanya Klinik ini adalah PMB (praktek mandiri bidan) yang

berkembang menjadi klinikpratma.Klinik ini sudah berdiri sejak 12 tahun dan

resmi menjadi klinik pratama pada tahun terakhir ini.

Ny S merupakan ibu hamil di wilayah Kp. Ciwalahir RT 001/RW 007

desa Gunung Masigit Kecamatan Citatah.Ny S melakukan pemeriksaan ANC di

Klinik Pratama R. Agustina Posyandu, dan Puskesmas.

Sedangkan untuk persalinan, Kunjungan Nifas 6 jam, Kunjungan Neonatal

6 jam di Klinik Pratama Bidan R.Agustina, dan kunjungan nifas 6 hari,

Kunjungan Neonatal 6 hari, Kunjungan nifas 14 hari, Kunjungan Neonatal 14

hari, Kunjungan Nifas 28 hari dan Kunjungan Neonatal 28 hari melalui kunjungan

rumah.

3.1 Managemen Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan

3.1.1 Kunjungan ANC tanggal 06 April 2022

Asuhan kebidanan komprehensif dilakukan berkesinambungan sesuai

dengan standar asuhan kebidanan yang tertuang dalam Kepmenkes

No.938/Menkes/SK/VIII/2007. Proses pemberian asuhan menggunakan 7 langkah

varney yang dilaksanakan secara sistematis. Setiap asuhan yang diberikan

47
didokumentasikan dalam bentuk SOAP.Dalam hal ini penulis paparkan

manajemen asuhan kebidanan pada Ibu hamil Ny S 22 tahun G1P0A0 hamil 32

minggu di Klinik Pratama Bidan R. Agustina , yang dilakukan pemeriksaan pada

tanggal 06 April 2022 pukul 09.30 WIB.

a. PengkajianData Subyektif

1) NyS saat ini berusia 22 tahun pendidikan terakhir SMP,pekerjaansaat ini

iburumah tangga. Alamat Kp. Ciwalahir Rt 001 Rw 007 Desa Gunung Masigit

Kecamatan Citatah Kabupaten Bandung Barat,nama Suami Tn I berusia 25

tahunpendidikan terakhir SMP. Pekerjaan suami buruh.

2) Ibu mengatakan saat ini adalah jadwal kunjungan ulang.

3) Ibu mengeluh sering buang air kecil 8-10x sehari.

4) Riwayat menstruasi : menarche pada umur 12 tahun dengan siklus 28-

35hari,teratur. Menstruasi berlangsung sekitar 6-7 hari sifat

darahencer,dysmenorea kadang-kadang.

5) Riwayat perkawinan Status perkawinan : Kawin 2 kali, Kawin I ibu Umur20

tahun, Suami umur 27 tahun Lamanya 15 Tahun, Anak 3 orang. Abortus:tidak

pernah/Kawin II : Umur 36 tahun , Suami umur 37 tahun.Lamanya 2tahun .

Anak 0 orang, abortus tidak pernah.

6) Riwayat kehamilan sekarang HPHT 05-09-2021 .TPP 12-06-2022.

7) Hamil muda dengan Keluhan Mual mual kadang kadang muntah. Melakukan

ANC 2 kali,teratur dengan Tempat periksa PMB, Posyandu. StatusImunisasi

T5, Penyuluhan yang pernah didapat :Gizi ibu hamil dan pola makan.

8) Hamil tua Keluhan Sering BAK, melakukan ANC 3 kali dengan

Tempatperiksa Posyandu,PMB dan dokter praktek. Penyuluhan yang pernah

48
didapat tanda tanda bahaya kehamilan,tanda tanda persalinan,P4K,IMD dan

KBPadai. Riwayat penyakit yang lalu/Ibu tidak pernah mengalami

operasi,Riwayat penyakit keluarga (sistemik) Hipertensi, Jantung, Diabetes

mellitus, Hepatitis, Ginjal ,TBC tidak ada begitu pula penyakit lain-

lainnyatidak ada. Riwayat Keluarga Berencana : Ibu tidak menggunakan KB.

9) Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari Psikososial Perasaan ibu terhadap

kehamilan ini merasa senang dengan kehamilan ini begitu pula Reaksi

keluarga Baik sedangkan Pengambilan keputusan dalam keluarga Suami

adapun tempat melahirkan yang direncanakan yaitu di puskesmas.

10) Pola nutrisi Frekuensi 3x sehari dengan Jenis makanan : Nasi, lauk pauk

dansayuran kadang kadang buah,jenis minuman air putih, sehari lebih dari 6

gelas(+- 1,5 liter ). Nafsu makan Baik,Pantangan Tidak ada,Alergi Tidak ada.

11) Pola eliminasi BAK:Frekuensi : 8-10x/24 jam dengan Warna Jernih,

Keluhansering BAK, BAB Frekuensi 1x/24 jam, Konsistensi : Lembek

WarnaKuning berbau Khas,Keluhan Tidak ada.

12) Pola personal hygiene Mandi: Frekuensi: 2x/24 jam. Pakai sabun, sikat gigi

2x/24 jam,Cuci rambut: Frekuensi: 1x24 jam. Pakai shampo sedangkanPola

istirahat dan tidur:Lama tidur : 7-8 jam/hari. Kebiasaan sebelum tidur:nonton

TV dan membaca doa,Keluhan : tidak ada. Aktivitas Waktu bekerja :jam/hari.

Kegiatan: menjaga warung, Keluhan tidak ada.

13) Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan : tidak merokok ,tidak minum-

minuman beralkohol, obat-obat yang di konsumsi yaitu Fe vitamin C

danKalsium,ibu tidak mengkonsumsi jamu.

49
14) Seksualitas: Frekuensi: 1-2 x/minggu,kadang kadang 2-3 minggu sekali bila

suami bekerja diluar kota.Keluhan yang dapat mengancam kehamilan: tidak

ada.

b. Data Objektif

1) Pemeriksaan umum Keadaan umum baik ,Kesadaran : Composmentis

tinggibadan 154 cm,BB saat ini 57 Kg, LILA 24 cm.BB sebelum hamil 46 kg,

tanda-tanda vital Tekanan Darah 110/70 MmHg, Nadi 88x/mt, Pernafasan

22x/mt,Suhu 36,5°C.

2) Pada pemeriksaan fisik Rambut :Distribusi Rata Jumlah Lebat dengan kualitas

baik,kebersihan baik,bekas luka tidak ada. Wajah :Simetris,warna kulit

sawomatang. oedema tidak. kloasma tidak , mata simetris,konjungtiva

merah,sclera putih, kelainan tidak ada,telinga simetris pendengaran baik,

keadaan bersih.Mulut dan kerongkongan bibir simestris, merah muda,lesi

tidak, gigi tidakberlubang , tidak karies, dan tidak tanggal.Gusi tidak

berdarah,lidahbersih,warna merah muda. Bagian orofaring tidak ada

pembesaran tonsil,tanda infeksi: tidak ada dan pernafasan tidak bau, leher

tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dada simetris, rithme normal kelainan:

tidak ada.

3) Payudara simetris, puting menonjol, ada kolostrum, jantung rithme

teratur,tidak ada kelainan.

4) Abdomen inspeksi pembesaran perut: sesuai usia kehamilan ,bekas operasi

tidak ada,Striae Livide dan Linea Nigra .Palpasi :kontraksi uterus tidak

ada.TFU Mc. Donald 29cm Leopold I TFU 3jari bawah PX, Fundus teraba 1

bagian bulat lunak dan tidak melenting kemungkinan bokong, Leopold II kiri

50
teraba lurus memanjang kemungkinanpunggung, kanan teraba bagian bagian

kecil kemungkinan ekstremitas. Leopold III Bagian bawah teraba bagian bulat

keras melenting kemungkinankepala. Kanan teraba bagian bagian kecil

kemumgkinan ekstremitas bagianbawah teraba bagian bulat keras melenting

kemungkinan kepala., bagian terendah janin kepala , Leopold IV divergen , Per

limaan 4/5, TBF ( 29-11) x155 = 2790gram. Auskultasi :DJJ 149

x/menitRithme teratur

5) Anogenital :Vulva & vagina,Inspeksi : tidak varices, bekas episiotomi

tidakada, massa/kista tidak ada, tidak ada pengeluaran cairan, warna

keputihan,tidak ada,Palpasi: Pembesaran kelenjar bartolini:tidak. Nyeri: tidak.

Inspekulo :tidak dilakukan, Pintu Atas Panggul (PAP), Promintorium

,Konjugatadiagonalis, Konjugata vera tidak dilakukan, Spina iskhiadika,

Distansiainterspinarum, Ossakrum, Dinding samping, Linea inominata

tidakdilakukan.Pintu Bawah Panggul (PBP),Arkus pubis,Os cocsigys tidak

dilakukan. Anus: haemoroid : tidak ada. Lain-lain: tidak

ada,ekstremitas,oedema tangan dan jari : tidak terdapat oedema, tidak varices

tungkai, Gerakan Bebas Refleks Patella + / +.Pemeriksaan Penunjang

pemeriksaan Darah :Hb,Gol. Darah, Rhesus, HbsAg, HIV, Syiphilis Belum

dilakukan begitu pula pemeriksaan penunjang lain : tidak dilakukan.

c. Interpretasi data

1) Diagnosa

Ibu : G1P0A0 usia kehamilan 30 minggu 2 hari

51
Dasar : Ibu mengatakan hamil anak pertama belum pernahkeguguran.HPHT : 05-

09-2021 TP : 12-06-2021

Janin : Tunggal hidup intra uterin presentasi kepala.

a) Dasar : Leopold I TFU 3 jari bawah PX , Fundus teraba 1bagian bulat

lunakdan tidak melenting kemungkinan bokong , Leopold II Kiri teraba

lurusmemanjang kemungkinan punggung, kanan teraba bagian bagian kecil

kemungkinan ekstremitas Leopold III bagian bawah teraba bagian bulat

kerasmelenting kemungkinan kepala. Kanan teraba bagian bagian

kecilkemungkinan ekstremitas.Bagian bawah teraba bulat keras

melentingkemungkinan kepala., bagian terendah janin kepala , Leopold IV

Divergen, Per limaan 3/5 TBJ ( 29-11) x 155 = 2790gram, Auskultasi DJJ 149

x/menit rithme teratur

b) Masalah Sering buang air kecil ,

c) Kebutuhan : KIE tentang sebab dan cara mengatasi sering BAK.

2) Identifikasi Diagnosa Tidak Ada Masalah Potensial : tidak ada

a) Tindakan segera

(1) Mandiri : KIE ketidaknyamanan trimester III

(2) Kolaborasi : dengan petugas laboratorium.

(3) Rujukan : Tidak dilakukan

3) Perencanaan

Lakukan Informed consent dan bina hubungan baik, lakukan pemeriksaan

kehamilan secara menyeluruh, beritahu ibu hasil pemeriksaan, lakukan kolaborasi

52
dengan petugas laboratorium, jelaskan pada ibu fisiologi sering kencing dan cara

mengatasinya, jelaskan pada ibu tentang kebersihan diri, jelaskan pada ibu tanda-

tanda bahaya kehamilan trimester III, jelaskan pada ibu tanda-tanda

persalinan.Jelaskan pada ibu persiapan persalinan, berikan ibu terapi obat,

beritahu ibu jadwal kunjungan ulang, lakukan dokumentasi asuhan.

4) Pelaksanaan

Melakukan informed consent dan membina hubungan baik, melakukan

pemeriksaan kehamilan secara menyeluruh sesuai standar ANC 10T,

Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin saat ini dalam keadaan

baik yaitutekanan darah : 110/70 MmHg, nadi : 88 kali/menit, suhu 36.5ºC,

respirasi : 22kali/menit, Djj : 149 kali/menit,letak kepala.Melakukan Kolaborasi

dengan petugaslaboratorium untuk pemeriksaan golongan darah dan Triple

Eliminasi( pemeriksaanHIV,Sifilis,Hepatitis) serta Swab Antigen. Menjelaskan

kepada ibu tentang fisiologis trimester III dan cara mengatasinya yakni: seperti

sering BAK karena halitu merupakan hal yang normal terjadi pada ibu hamil

karena pembesaran rahimdan turunnya kepala janin ke rongga panggul sehingga

menekan kandung kemih,cara mengatasi sering kencing yaitu, kurangi minum

dimalam hari,perbanyak minum disiang hari, segera berkemih jika ada rasa ingin

berkemih,danmenghindari minuman yang mengandung kafein : kopi, teh,soda.

Menjelaskan padaibu tentang kebersihan diri yaitu dengan mandi minimal 2 kali

sehari dan gantipakaian dalam 3 kali sehari atau bila terasa lembab.

Menganjurkan ibu untuk olahraga ringan seperti, jongkok, berjalan-jalan

di pagi hari.Menjelaskan pada ibutanda bahaya kehamilan pada trimester III

seperti sakit kepala yang hebat,penglihatan kabur, nyeri ulu hati, pergerakan janin

53
berkurang, perdarahan pervaginam. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda persalinan

seperti mules yang teratursetiap 5-10 menit 3-4 kali, keluar air air, keluar lendir

campur darah. Menjelaskan pada ibu persiapan persalinan seperti persiapan untuk

bayi dan ibu (amanatpersalinan : tanggal taksiran persalinan, tempat, penolong

persalinan,dana/jaminan persalinan, transportasi, donor darah, rencana

KB).Memberikan ibu terapi obatsulfas ferous 60mg sebanyak 30 tablet diminum

1x1 tablet,kalsium 500mg sebanyak 30 tablet diminum 2x1tablet dengan

menggunakan air putih hindariminum obat dengan teh, kopi atau

susu.Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang tanggal 24 April 2022 atau jika

ada keluhan.Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di rekam medik.

d. Evaluasi

Ibu menyetujui dan menandatangani lembar informed consent, kerja

sama terjalin dengan baik.Pemeriksaan ANC sesuai standar dengan 10T.Ibu

memahami dan merasa tenang bahwa keadaan kesehatan dan kehamilannya dalam

keadaan baik. Telah di lakukan kolaborasi dengan petugas Laboratorium dengan

hasilpemeriksaan : Hb 11.3gr%,golongan darah O,Rhesus +. HbsAg negatif,

HIVnegatif, Siphilis negatif, swab antigen negatif.Ibu memahami keluhan yang

dialamisaat ini dan mengerti cara menanganinya.Ibu senantiasa menjaga

kebersihandirinya.Ibu mampu mengulang kembali tentang tanda-tanda bahaya

kehamilantrimester III dan bersedia datang ke petugas kesehatan/puskesmas jika

terjadi tanda bahaya kehamilan tersebut.Ibu mengerti dan mampu mengulang

kembali tentang tanda tanda persalinan dan berencana akan bersalin di

Puskesmas.Ibu sudah menyiapkan kelengkapan persalinan untuk ibu dan

bayinya,lembar P4K sudah disetujui oleh ibu dan petugas.Ibu mendapatkan

54
suplemen sulfas ferous 60mgsebanyak 30 tablet,kalsium 500mg sebanyak 30

tablet ibu mengetahui caraminumnya.Ibu menyepakati kunjungan ulang

berikutnya yaitu tanggal 24 April 2022, Pendokumentasian telah tercatat.

3.1.2 Kunjungan Tanggal 24 April 2022

Pengkajian pada Ny S selanjutnya dilakukan pada kontak ke-2 yang

dilakukan tanggal 24 April 2022. diKlinik Pratama Bidan R.Agustina. Ibu datang

untuk memeriksakan kandungannya dengan usia kehamilan 32 minggu 6 hari.

1. Data subjektif

Ibu datang ke Puskesmas bersama keluarganya untuk memeriksakan

kehamilannya, keluhan sering kencing berkurang saat ini ibu mengeluh pegal-

pegal dan sakit pinggang.

2. Data objektif

Keadaan umum Ny S baik dan kesadaran compos mentis, berat badan 57

Kg, tanda-tanda vital Tekanan Darah 110/70MmHg, Nadi 82 x/menit.

Pernafasan24x/menit, Suhu 36,5 C. Mata Konjungtiva merah kanan dan kiri,

sklera putihkanan dan kiri, Payudara bersih kolostrum ada kanan dan kiri, tidak

adakontraksi uterus, TFU Mc. Donald 29cm pada Leopold I didapatkan TFU 3

jaribawah PX, Fundus teraba 1 bagian bulat lunak dan tidak melenting

kemungkinan bokong. Leopold I kiri teraba lurus memanjang kemungkinan

punggung Kanan teraba bagian bagian kecil kemungkinan ekstremitas LeopoldIII

Bagian bawah teraba 1 bagian bulat keras melenting kemungkinan kepala.bagian

terendah janin kepala Leopold Leopold IV divergen : Per limaan 4/5 ,TBJ ( 29-11)

x 155 = 2790 gram, Auskultasi :DJJ 153x/menit dengan Rithme teratur Untuk

pemeriksaan Penunjang tidak dilakukan.

55
3. Analisa

DiagnosaIbu:G1P0A0 hamil 35 minggu 2hari

Janin:Tunggal hidup intra uterina presentasi kepala

Masalah:Sakit pinggang .

Kebutuhan:KIE tentang perubahan dan keluhan pada trimesterIII

4. Penatalaksanaan

Melakukan informed consent,dan membina hubungan baik ibu

bersedia untuk dilakukan pemeriksaan,menjelaskan hasil pemeriksaaan kepada

ibu bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik, ibu memahami hasil pemeriksaan

dan bersyukur bahwa kesehatan dirinya dan janinnya dalam keadaan baik,

memberitahu ibu fisiologi pegal-pegal pada punggung bawah yaitu merupakan

nyeri punggung yangterjadi pada area lumbosakrul, nyeri punggung bawah

biasanya akan meningkat intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan

karena nyeri ini disebabkan olehberat uterus yang membesar, dan membentuk

lordosis, lengkungan ini akan meregangkan otot sehingga peredaran darah tidak

lancar dan meninbulkan rasasakit atau nyeri, ibu memahami penjelasan

bidan,Memberitahu ibu cara mengatasipegel- pegel pada punggang seperti

mengatur posisi tubuh yang baik, hindaribungkuk yang berlebihan saat

mengangkat beban dan berjalan tanpa istirahat,tidakberdiri terus menerusdalam

jangka waktu lama,ibu mengerti dan bersedia untukmelakukannya,mengingatkan

kembali pada ibu tanda bahaya kehamilan trimesterIII seperti sakit kepala yang

hebat, penglihatan kabur, nyeri ulu hati, pergerakanjanin berkurang, perdarahan

pervagina, ibu mampu mengingat kembali tanda tandabahaya kehamilan.

Mengingatkan kembali kepada ibu tentang persiapan persalinanterutama jaminan

56
persalinan dan pesyaratan yang diperlukan,BPJS aktif KK, KTPsudah lengkap ibu

berencana bersalin di puskesmas.Mengingatkan kembali kepadaibu untuk tetap

mengkonsumsi tablet Fe, kalsium dan vitamin yang telah di berikan,ibu masih

minum setiap harinya suplemen yang di berikan bidan dan sediaan obatsuplemen

masih ada 3 blister lagi.Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang tanggal 12 Mei

2022 atau jika ada keluhan, ibu akan memeriksakan kembali bila adakeluhan atau

sesuai jadwal yang ditentukan oleh idan. Melakukan dokumentasi asuhan,

pendokumentasian tercatat dalam bentuk SOAP.

5. Evaluasi

Ibu bersyukur bahwa keadaan kehamilan bayinya dalam keadaan sehat.

Menjelaskan kepada Ibu tentang keluhan nyeri punggung yang dan cara

mengatasinya. Nyeri punggung merupakan hal yang normal pada ibu

hamiltrimester ke III hal ini dirasakan ketika ibu berusaha untuk menyimbangkan

berat tubuh dan berusaha untuk berdiri dengan tubuh condong ke belakang. Cara

mengatasinya Dengan kompres hangat pada punggung, Pijatan atau usapan pada

punggung, ketika berdiri diusahakan tubuh dalam posisi normal, Tidur sebaiknya

dengan posisi miring ke kiri, Tidak berdiri terus menerus dalam jangka waktu

yang lama, Pada saat mengambil sesuatu di lantai usahakan untuk berjongkok

perlahan-lahan dan setelah itu berdiri perlahan-lahan.Menganjurkan pada ibu

untuk tetap meminum tablet FE secara teratur dan Ibu bersedia melakukan anjuran

yang di berikan dan ibumengatakan tablet fe masih ada di rumah.Persiapan

persalinan sudah lengkap terutama kartu BPJSsudah aktif dan persyaratan lain

seperti KK dan KTP sudah lengkap.

3.1.3 Kunjungan ANC Ke 3 Tanggal 08 Mei 2022

57
Pengkajian pada Ny. S selanjutnya dilakukan pada tanggal 08 Mei 2022

pukul 08:00 WIB di Klinik Pratama Bidan R. Agustina. Ibu datang bersama

dengan suaminya dan mengeluh sakt pinggang sudah satu minggu terakhir.

1. Data subjektif

Ibu datang ke Klinik bersama suaminya ibu mengatakan sakit pinggang

dalam satu minggu terakhir.

2. Data Objektif

Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, BB 58 Kg tanda-tanda

vital tekanan darah 100/80 mmHg, Nadi 80x/menit, suhu 36, mata konjungtiva

merah kanan dan kiri, sclera putih kanan dan kiri Hidung Bersih tidak ada

pernafasan cuping hidung, tidak ada sekret, Dada tidak ada roncii tidak ada

wheziing,rithme jantung normal, Payudara bersih kolostrum ada kanan dan kiri

Kontraksi uterus Tidak ada kontraksi uterus, FU Mc. Donald: 30cm, Palpasi

leopold I TFU 3 jari bawah PX, , Fundus teraba 1 bagian bulat lunak dan tidak

melenting kemungkinan bokong. leopold II Kiri teraba lurus memanjang

kemungkinan punggung Kanan teraba bagian bagian kecil kemumgkinan

ekstremitas leopold III Bagian bawah teraba 1 bagian bulat keras melenting

kemungkinan kepala. bagian terendah janin kepala, leopold IV divergen : Per

limaan 4/5 TBJ ( 30-11) x 155 = 2945 gram, Auskultasi DJJ : 141 x/menit,

Rithme Teratur Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan.

3. Analisa

DiagnosaIbu:G1P0A0 hamil 37minggu 5 hari dengan sakit pinggang

Janin :Janin tunggal hidup intra uterina presentasi kepala

Masalah :Sakit Pinggang

58
Kebutuhan:KIE, Kolaborasi dengan dokter, USG dan pemberian therapi

4. Penatalaksanaan

Melakukan informed consent,dan membina hubungan baik, ibu

bersedian untuk dilakukan pemeriksaan, Menjelaskan hasil pemeriksaaan kepada

ibu bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik, ibu memahami hasil pemeriksaan

dan bersyukurbahwa kesehatan diri dan janinnya dalam keadaan baik.

Memberitahu ibu untuktetap mengkonsumsi makanan dengan pola gizi seimbang

,ibu makan sehari 3xporsi 1 centong nasi ditambah lauk pauk sayuran,minum air

putih 9-10 gelas sehari,Melakukan kolaborasidengan dokter umum di klinik untuk

pemberiantherapi dan pemeriksaan USG sebagai persiapan persalinan,dengan

hasil keadaan kesehatan secara umum baik hasil USG Hamil 39 minggu,ketuban

cukup presentasikepala, DJJ normal, jenis kelamin perempuan rekomendasi boleh

lahir normal di Klinik , therapi Fe, kalsium dan vitaminC,Mengingatkan kembali

kepada ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe, kalsiumdan vitamin yang telah di

berikan, ibu masih minum setiap harinya suplemen yangdi berikan bidan dan

sediaan obat suplemen masih ada 2 blister lagi,Mengingatkanpada ibu tanda-tanda

persalinan seperti mules yang teratur setiap 5-10 menit 3-4kali, keluar air air,

keluar lendir campur darah, ibu memahami tanda tandapersalinan,dan akan ke

puskesmas bila ada tanda tanda persalinan,Mengingatkankembali pada ibu

persiapan persalinan seperti persiapan untuk bayi dan ibu (amanatpersalinan :

tanggal taksiran persalinan, tempat, penolong persalinan, dana/jaminanpersalinan,

transportasi, donor darah, rencana KB),peralatan ibu dan bayi sudah disiapkan.

Meyarankan ibu untuk yoga ibu hamil untuk mengurangi ketidak nyamanan pada

59
trimester 3.Melakukan dokumentasi asuhan, pendokumentasian tercatat dalam

bentuk SOAP.

5. Evaluasi

Ibu bersyukur bahwa keadaan kehamilan dan bayinya dalam keadaan

sehat. Selanjutnya telah dilakukan kolaborasi dengan dokter dengan hasil Keadaan

kesehatan secara umum baik hasil USG hamil 37 minggu 5 hari.ketuban cukup

presentasi kepala, DJJ normal, jenis kelamin perempuan. Rekomendasi boleh lahir

normal normal.Menjelaskan pada ibu ibu tanda-tanda persalinan mules semakin

kuatdan semakin lama semakin teratur, keluar lendir bercampur darah dari jalan

lahir dan keluar air-air yang banyak dari jalan lahir, jika ibu mendapati salah satu

tanda tersebut segera pergi ke fasilitas kesehatan yang sudah direncanakan ibu dan

suami.Ibu bersedia melakukan anjuran yang di berikan untuk menjaga pola makan

yang teratur. Ibu mengatakan sudah mempersiapkan semua kebutuhan ibu dan

bayi sertan peralatan bayi dan peralatan ibu sudah siap di dalam tas. Ibu

mengatakan sudah mempersiapkan semua kebutuhan ibu dan bayi sertan peralatan

bayi dan peralatan ibu sudah siap di dalam tas.Ibu bersedia untuk mengikuti

anjuran yang diberikan untuk meghubungi tenaga kesehatan bila sudah merasa

ada tanda tanda persalinan.dokumentasi telah di buat di rekam medik dalam

bentuk SOAP.

3.2 Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan

3.2.1 Kala 1 Persalinan

Dalam pengkajian managemen asuhan kebidanan pada ibu bersalin Ny S

22 tahun G1P0A0 hamil 37 minggu 2 hari di Klinik Pratama Bidan R. Agustina

60
Padalarang Bandung Barat didapat biodata pasen Ny S umur 22 tahun, suku sunda

beragama islam dengan pendidikan SMA pekerjaan mengurus rumah tangga dan

bersuamikan Tn I umur 25 tahun suku sunda agama islam pendidikan SMA

bekerja wiraswasta dan beralamat di Kp.Ciwalahir 01/07 Desa Gunung Masigit

Kecamatan Citatah.

1. Data Subjektif

Data subjektif hari Rabu tanggal 25Mei 2022 pukul 06.00 WIBIbu datang

ke Klinik bersama keluarga mengeluh mules mules sejak jam03.00 belum keluar

air air, dan keluar lendir bercampur darah, ini merupakan kehamilan pertama

belum pernah keguguran,HPHT : 05-09-2021HPL 12-06-2022, Gerakan janin

aktif. Riwayat kesehatan ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit

jantung,hipertensi,asma,TBC,Hepatitis, PMS, HIV.AIDS,Torch, infeksi

salurankencing serta tidak ada penyakit keturunan seperti DM, jantung,

hipertensiserta tidak memilik riwayat faktor keturunan kembar,kelainan

kongenital,kelainan jiwa, kelainan darah .

a. Riwayat perkawinan

Kawin 1 kali, lama perkawinan 2 tahun, pengambilan keputusan suami.

Riwayat menstruasi dan KB Siklusmenstruasi: Teratur, 28-35 haridengan Lama

haid : 6-7 hari.

b. Ibu tidak pernah menggunakan KB karena ingin punya anak,rencana

kontrasepsi yang akan digunakan Implan.

c. Riwayat obstetri : ibu belum pernah melahirkan sebelumnya

d. Riwayat kehamilan sekarang HPHT : 05-09-2021 HPL 12-06-

2022,Pemeriksaansebelumnya : ANC 11 kali, di Posyandu, Puskesmas,

61
PMB,Dokter Praktek dan Klinik. Status TT 5 kali, Suplemen yang didapat

yaitu Zat besi, kalsium,asam folat danvitamin C. Gerakan janin dirasakan sejak

5 bulan yang lalu,tidak ada tanda-tanda bahaya kehamilan yang pernah dialami.

e. Perilaku/kebiasaan yang membahayakan kehamilan : ibu tidak merokok, tidak

minum jamu, tidak minum-minuman keras,kontak dengan binatang tidak

ada,ibu tidak menggunakan narkoba,dan tidak pernah diurut dukun.

f. Makan terakhir pukul 06.00 WIB porsi 1 bungkus habis, jenis nasi uduk,

Minum terakhir pukul 06. 00 jumlah 1 gelas/200 cc, jenis air putih.

g. Istirahat dengan Tidur malam : 7-8 jam,tidak ada keluhan, Istirahat siang :1jam,

tidak ada keluhan,BAB terakhir: pukul 05.00 WIB konsistensi lembekBAK

terakhir: pukul 06.30 jumlah sekitar 230 cc,

h. Ibu siap menghadapi persalinan dan mengharapkan persalinannya aman dan

lancar. Perasaan ibu saat ini : tenang dan kooperatif. Persiapan persalinan yang

sudah disiapkan yaitu: perlengkapan ibu ,perlengkapan bayi, biaya, calon donor

darah, pendamping persalinan suami, transportasi motor keluarga.

2. Data objektif

a. Keadaan umum baik,kesadaran : kompos mentis Keadaan emosi : stabil.

Antropometri: BB saat ini 60 kg, BB sebelumnya tanggal: 08-05-2022 58

kg,TB: 154 cm. Tanda-tanda vital:Suhu 36,7°C,Nadi : 84 x/menit.

Respirasi20x/menit,tekanan darah : 110/70 mmHg.

b. Pemeriksaan fisik Kepala Wajah: tidak ada kelainan, tidak oedema, tidak

pucat,bagian Mata konjugtiva merah ,sklera putih, mulut mukosa lembab

,bibir segar,gigi bersih , tidak ada karies. Pada leher tidak ada kelainan, tidak

adapembengkakan kelenjar limfe, tidak ada pembendungan vena jugularis,

62
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,lain lain tidak ada.Dada dan aksila tidak

ada kelainan, Payudara bersih, simetris tidak ada kelainan,areola

hiperpigmentasi,kedua puting susu menonjol,kolostrum ada pada kedua

payudara. Abdomen dilakukan Inspeksi:Pembesaran perut : sesuai usia

kehamilan ,tidak ada bekas luka operasi palpasi Leopold I TFU 3 jari dibawah

PX, fundus teraba tunggal bulat lunak dan tidak melenting,kemungkinan

bokong.Leopold II Kiri teraba lurus memanjang, kemungkinan punggung,

Kanan teraba bagian-bagian kecil, kemungkinan ekstremitas.Leopold III

Bagian bawah teraba teraba bulat, keras, melenting, kemungkinan kepala.

Leopold IV Divergen, Per limaan 4/5 TFU Mc.Donald : 30cm, TBJ 2945

gram .His : Frekuensi 3x/ 10 menit, durasi 25 detik, Auskultasi : DJJ

149x/menit, teratur pada bagian Genetalia dan Anus, Vulva dan

vagina,Inspeksi: Vulva : tidak ada oedema, tidak ada sikatrik, tidak ada

varices,adanya lender bercampur darah, Vagina : tidak ada tanda tanda infeksi

, tidak ada nyeri. Pada Pemeriksaan dalam: Pukul : 06.00 WIB diperoleh

portio konsistensi: lunak, dilatasi :4cm terjadi Penipisan (effacement)

25%,selaput ketuban utuh dengan presentasi : kepala, posisi ubun ubun kecil

kiri depan.Moulage tidak ada, penurunan : hodge I,tidak ada bagian kecil

janin, tidak ada tali pusat , anus tidak ada haemoroid. Ekstremitas Tangan

tidak oedema, kuku jari merah muda ,kaki: simetris, tidak oedema, tidak ada

varices, kuku jari: merah muda. Refleks patella kanan/kiri +/+.

c. Pemeriksaan Penunjang Tanggal : 08 2021 didapat Darah : Hb

12,3gr%,golongan darah : O Rhesus :+ pemeriksaan penunjang lain : Swab

antigennegatif.

63
3. Interpretasi data

Ibu : G1 P0A0 usia kehamilan 37 minggu 2hari inpartu kala 1 fase aktif.

DasarIbu mengeluh mules mules sejak jam 03.00 belum keluar air air, dan keluar

lendir bercampur darah, ini hamil anak ke 4 belum pernah keguguran, HT 05-09-

2021, His Frekuensi 3x/10 menit, durasi 25 detik, Pemeriksaan dalam : Pukul :

06.00 WIB diperoleh data portio konsistensi: lunak, dilatasi :6cm, Penipisan

(effacement) : 25%,selaput ketuban utuh presentasi kepala, posisi ubun ubun kecil

kiri depan,moulage tidak ada. Penurunan hodge 3 tidak ada bagian kecil janin,

tidak ada tali Pusat.

Janin :Tunggal hidup intra uterin presentasi kepala

Dasar :Palpasi Leopold I TFU 3 jari dibawah PX, Fundus terabatunggal bulat

lunak dan tidak melenting,kemungkinan bokong, Leopold II kiri teraba lurus

memanjang, kemungkinan punggung, kanan teraba bagian-bagian kecil,

kemungkinan ekstremitas. Leopold III Bagian bawah teraba teraba bulat, keras,

melenting, kemungkinan kepala, Leopold IV divergen, Per limaan 4/5 .

TFU Mc.Donald:30 cm,TBJ 2945 gram, Auskultasi : DJJ 149x/menit, teratur.

Masalah:Usia ibu 22 tahun .

Kebutuhan :Observasi Kemajuan persalinan.Identifikasi diagnosa tidak ada

masalah potensial Perdarahan post partum,Atonia uteri. Tindakan segera tidak

ada.

Perencanaan : Bina hubungan baik dan lakukan informed consent.Jelaskan pada

ibu hasil pemeriksaan.Pantau kemajuan persalinan serta pemeriksaan dalam 4 jam

kemudian atau jika ada indikasi. Siapkan ruangan, alat alat partus serta obat-

obatan dan perlengkapan ibu dan bayi, Libatkan pendamping bagi ibu untuk

64
menemani pada saat persalinan nanti. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung

kemihnya jika ibu ada keinginan untuk berkemih, Berikan nutrisi dan cairan pada

ibu.Anjurkan ibu untuk mobilisasi. Lakukan dokumentasi asuhan.

4. Pelaksanaan

Membina hubungan baik dengan ibu agar tercipta rasa saling percaya

dan terbuka dan melakukan informed consent kepada ibu dan keluarga bahwa ibu

siap dibantu saat persalinannya.Menjelaskan hasil pemeriksaan. saat ini bahwa

pembukaan 4 cm keadaan ibu serta janin dalam keadaam baik.Memantau

kemajuan persalinan serta pemeriksaan dalam 4 jam kemudian atau jika ada

indikasi.Menyiapkan ruangan,alat alat persalinan, obat-obatan,perlengkapan

ibudan bayi.Melibatkan pendamping bagi ibu untuk menemani pada saat

persalinan nanti yaitu suami atau keluarga ibu yang akan mendampinginya,

Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya jika ibu ada

keinginan untuk berkemih. Memberikan nutrisi dan cairan pada ibu untuk

mencegah terjadinya dehidrasi. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi, Melakukan

dokumentasi asuhan.

5. Evaluasi

Ibu dan keluarga menandatangani persetujuan tindakan dan mau

dilakukan pmeriksaan.Ibu dan keluarga mengerti hasil pemeriksaan,lembar

observasi tercatat. Ruangan, alat-alat, obat-obat persalinan,perlengkapan ibu dan

bayi sudah di siapkan.Ibu didampingi oleh suaminya.Ibu BAK ke kamar

mandi.Ibu menghabiskan 2 keping kue kering dan 1 gelas teh manis hangat.Ibu

jalan jalan disekitar ruang bersalin kadang kadang jongkok,Ibu didampingi

olehsuaminya, Pendokumentasian tercatat.

65
3.2.2 Kala I persalinan : hari Rabu /tanggal 25 Mei 2022 /pukul 07.30 WIB

1. Data subjektif

Ibu mengatakan mules semakin sering danbelum keluar air air.

2. Data obyektif

a. Keadaan umum baik kesadaran kompos mentis, keadaan emosi stabil.

Tandatanda vital: Suhu 36,7°C, Nadi 88x/menit,Respirasi 20x/menit,tekanan

darah110/70 mmHg.

b. Palpasi Leopold I TFU 3 jari bawah PX, Fundus teraba satu bagian bulat

lunakdan tidak melenting kemungkinan bokong, LeopoldI II : Kiri teraba

lurusmemanjang,kemungkinan punggung,kanan teraba bagian bagian

kecilkemungkinan ekstremitas.Leopold III bagian bawah teraba bulat

kerasmelenting kemungkinan kepala. Leopold IV Divergen Perlimaan 4/5.

HisFrekuensi : 3x/10 menit, durasi 40 detik. Auskultasi : DJJ 150x/menit ,

teratur.

c. Pemeriksaan dalam : Pukul : 07.30 WIB :Portio: konsistensi: lunak, dilatasi :

10 cm. Penipisan (effacement) : 50%. Selaput ketuban utuh,presentasi

kepala,posisi ubun ubun kecil kiri depan.Moulage tidak ada.Penurunan :

Hodge III,tidak ada bagian kecil janin,tidak ada tali pusat.

3. Analisa

Diagnosa Ibu:G1P0A0 usia kehamilan 37 minggu 2hari inpartu kala I fase aktif.

Janin : Tunggal hidup intra uterin presentasi kepala.

Kebutuhan :Observasi kemajuan persalinan dengan partograf.

4. Penatalaksanaan

66
Menjelaskan pada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu dan janin saat ini

dalam keadaan baik, ibu sudah memasuki tahapan persalinan kala 1 fase aktif ,Ibu

dan keluarga mengerti hasil pemeriksaan. Memfasilitasi pendampingan

persalinan, ibu didampingi oleh suaminya, mengajarkan pada ibu tehnik relaksasi

saat ada kontraksi yaitu tarik nafas panjang dari hidung dan keluarkan nafas lewat

mulut, ibu mampu melakukan dengan benar. Memfasilitasi nutrisi dan cairan, ibu

menghabiskan minum 1gelas air teh manis hangat, makan setengah porsi.

Menganjurkan pada ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya secara rutin

selama persalinan, ibu mampu BAK ke kamar mandi. Menganjurkan pada ibu

untuk mobilisasi, ibu jalan jalan, jongkok di sekitar ruang kamar bersalin.

Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman,ibu miring

kiri.Memberikan support mental dan motivasi supaya ibu tetap tenang saat

persalinan berlangsung,ibu mampu memperkuat mentalnya dengan cara berdoa.

Mengobservasi dan mencatat kemajuan persalinan di lembar partograf, hasil

terlampir.

3.2.3 Persalinan Kala II

Tanggal 25 Mei 2021/Klinik Pratama/ 07.30 WIB didapatkan hasil

1. Data subjektif

Ibu mengatakan mules semakin sering dan kuat.Keluar air air dari jalan

lahir,ibu ingin meneran dan terasa ingin BAB.

2. Data objektif

Keadaan umum ibu baik kesadaran compos mentis.Tekanan Darah 120/80

mmHg, suhu 37°C,nadi 88 kali/menit, nafas 20 kali/menit. His : frekuensi : 5x /

10 menit, durasi 45 detik, Auskultasi : DJJ 148x/menit , teratur . Adanya

67
dorongan meneran, adanya tekanan pada anus vulva tampak membuka perineum

tampak menonjol lendir bercampur darah bertambah banyak. Dilakukan

Pemeriksaan dalam : pukul : 14.00 WIB : Portio tidak teraba, dilatasi : 10 cm,

penipisan (effacement) 100%.Selaput ketuban : tidak ada, sisa ketuban berwarna

jernih,presentasi kepala, posisi ubun ubun kecil di depan,Moulage tidak

ada.Penurunan: Hodge III. Bagian kecil janin tidak teraba .Tali Pusat tidak teraba.

3. Analisa

a. Diagnosa Ibu : G1P0A0 usia kehamilan 37 minggu 2hari partus kala II

b. Janin tunggal hidup intra uterin presentasi kepala .

c. Kebutuhan edukasi cara mengejan yang benar,mengatur posisi ibu,support ibu.

Tindakan segera mandiri : menolong persalinan secara APN.

4. Penatalaksanaan

Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu sudah pembukaan

lengkap, keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik. Memasang infus RL 20 tpm,

infus RL sudah terpasang. Membantu ibu memilih posisi yang nyaman untuk

melahirkan, ibu memilih posisi setengah duduk. Mencukupi asupan nutrisi pada

ibu seperti makan, minum disaat sela sela kontraksi ibu minum air putih dan teh

manis. Mengobservasi DJJ dan his, hasil terlampir pada partograf. Mendekatkan

partus set, parus set sudah di dekatkan. Memimpin ibu meneran saat ibu

mempunyai dorongan yang kuat,atau saat kontraksi kuat, ibu mampu melakukan

dengan benar. Melakukan pertolongan persalinan dengan APN,dilakukan

pertolongan persalinan secara APN, pukul 08.00 bayi lahir spontan bugar, jenis

kelamin perempuan, dilakukan IMD.

5. Evaluasi

68
Ibu mengetahui bahwa akan segara melahirkan.: Ibu ingin posisi

berbaring. Pembukaan lengkap 10cm Ibu merasa lebih tenang.Ibu siap mengedan

ketika ada mulas.kepala bayi tampak didepan vulva 5-6 cm Kepala Bayi Lahir.

Tidak ada lilitan tali pusat. Kepala bayi memutar dengan sendirinya Kebawah

unutk mengelurkan bahu atas dan keatas untuk mengeluarkan bahu belakang. Bayi

lahir spontan pukul. 08.00 WIB jenis kelamin perempuan APGAR score 10/10.

Bayi telah dikeringkan bayi menangis kuat gerakan aktif warna kulit kemerahan.

3.2.4 Persalinan Kala III 25 mei 2022/Klinik Pratama R. Agustina/ 08.00

WIB

a. Data subjektif

Ibu mengatakan lega dan bahagia telah melahikan anaknya berjenis

kelamin perempuan dan masih merasakan mules pada perutnya.

b. Data objektif

Bayi lahir spontan cukup bulan, bugar, jenis kelamin perempuan. TFU

setinggi pusat, kontraksi uterus baik, uterus globuler, kandung kemih kosong,

adanya semburan darah tiba tiba sekitar 100cc,tali pusat bertambah panjang.

c. Analisa

Diagnosa : P1A0 Partus Kala III

d. Penatalaksanaannya :

Melakukan palpasi abdomen untuk memastikan tidak adanya janin

kedua, janin tunggal. Melakukan manajemen Aktif kala III,plasenta lahir spontan

pukul 08.00 WIB, kontraksi uterus baik, tfu 3 jari bawah pusat. Memeriksa

kelengkapan plasenta, selaput dan kotiledon lengkap insersi tali pusat sentralis.

69
Memeriksa robekan jalan lahir,tidak terdapat robekan jalan lahir.Mengevaluasi

perdarahan kala III , jumlah darah ±150 cc.

e. Evaluasi

Ibu merasa lega dengan penjelasan bidan,Ibu sudah diberikan injek

oksitosin 10 IU secara IM dipaha kanan Antero lateral ibu, segera I menit setelah

bayi lahir untuk merangsang fundus uteri berkontraksi dengan baik. Tali pusat

telah dipotong jarak 2-3cm setelah pengikatan pertama dilakukan pengikatan

keduadengan klem arteri dengan jarak 5-6cm dari ikatan pertama.Penengangan

tali pusat terkendali sudah dilakukan dengan adanya tali pusat Pelasenta terlihat

didepan vulva.Plasenta lahir spontan pukul 08.08 WIB. Masasse perut ibu selama

15 detik, masasse telah dilakukan dan kontraksi uterus kuat.

3.2.5 Persalinan Kala IV, 25 Mei 2022/Klinik Pratama Bidan R. Agustina/

08.10 WIB

1. Data subjektif

Ibu merasa lega dan bersyukur proses persalinannya berjalan lancar dan

senangatas kelahiran bayinya,ibu mengatakan perut masih terasa mulas.

2. Data objektif

Keadaan umum ibu baik kesadaran composmentis, TD : 120/ 80 mmHg,

N:80 kali/menit, S: 37oC R : 20 kali/menit, plasenta lahir lengkap,selaput

plasentautuh, kotiledon lengkap, TFU 3 jari dibawah pusat, kontraksi uterus

baik,perdarahan 150cc, tidak ada robekan jalan lahir, kandung kemih

kosong.Darikajiam di atas diperoleh.

3. Analisa

Diagnosa P1A0 Partus Kala IV.

70
4. Penatalaksanaan :

Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga,bahwa kondisi

ibusaat ini dalam kadaan baik,ibu dan keluarga mengerti hasil pemeriksaan.

Mengajarkan ibu cara melakukan masasse uterus guna mencegah perdarahan

danmenilai kontraksi uterus,dengan cara menggosok fundus uteri secara sirkuler

searahjarum jam menggunakan telapak tangan hingga teraba keras,ibu dapat

melakukandengan benar cara massase uterus, kontraksi uterus baik

.Menempatkan semuaperalatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk

dekontaminasi, alat bekaspakai telah di rendam dalam cairan klorin.

Membersihkan dan merapihkan ibu,pakaian ibu telah diganti dengan yang

bersih.Memberikan kebutuhan nutrisi padaibu,ibu menghabiskan 1 porsi makan

dan minum air putih 1 gelas. Memberikantherapi parasetamol 3x500mg,amoxillin

3x500mg,Fe 1x60mg,Vitamin C 1x100mg,Vitamin A kapsul merah 2 kali.

Mengobservasi kala IV, hasil terlampir padalembar partograf, serta melakukan

pendokumentasian, pendokumentasian tercatat.

5. Evaluasi

Ibu merasa lega dengan penjelasan bidan,Ibu sudah diberikan injek

oksitosin 10 IU secara IM dipaha kanan Antero lateral ibu, segera I menit setelah

bayi lahir untuk merangsang fundus uteri berkontraksi dengan baik. Tali pusat

telah dipotong jarak 2-3cm setelah pengikatan pertama dilakukan pengikatan

keduadengan klem arteri dengan jarak 5-6cm dari ikatan pertama.Penengangan

tali pusat terkendali sudah dilakukan dengan adanya tali pusat Pelasenta terlihat

didepan vulva.Plasenta lahir spontan pukul 08.08 WIB. Masasse perut ibu selama

15 detik, masasse telah dilakukan dan kontraksi uterus kuat.

71
3.3 Managemen Asuhan Kebidanan Masa Nifas

3.3.1 Kunjungan Nifas 6 Jam : Tanggal 25 Mei 2022/ Klinik Pratama Bidan

R.Agustina/Pukul 14.00 WIB

1. Pengkajian

a. Data Subjektif

1) Ibu mengatakan masih merasakan lelah dan senang atas kelahiran anak

pertamanya

2) Ibu sudah BAK ke kamar mandi,

3) Ibu sudah menyusui bayinya dan bayi menetek kuat .

4) Riwayat kesehatan ibu tidak pernah menderita penyakit Jantung,

Hipertensi,Asma, TBC, Hepatitis, PMS, HIV / AIDS, TORCH, dan Infeksi

salurankencing.

5) Ibu mengatakan keluarga tidak ada riwayat penyakit HIV / AIDS,

Hepatitis,TBC, PMS, dan penyakit keturunan tidak ada.

6) Riwayat MenstruasiMenarce 12th, Siklus 28-35 hari, teratur,ganti pembalut 1-

2x ganti pembalut/hari, Lamanya 6-7 hari , Sifat darah encer Dismenorhea

kadang kadang,

7) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu: Ny S mengatakan

sebelumnya belum pernah melahirkan

8) Kebutuhan sehari hari pola nutrusi setelah melahirkan sudah makan 2 kali

(nasi, ayam, sayur benong dan buah jeruk dan minum 2 liter air

putih/hari,sedangkan pola eliminasi BAK 2 kali, belum BAB, keluhan tidak

ada. Untuk personal higiene ganti pakaian 1 kali dan ganti pembalut 2 kali

72
9) Pola istirahat tidur 1jam selama bayi selesai menyusui, keluhan tidak

ada,aktivitas setelah melahirkan , sudah bisa miring kiri, kanan, duduk, dan

berjalanke kamar mandi. Hubungan seksual (keluhan): belum berhubungan.

10) Data psikologis Respon orang tua dengan kehadiran bayi. Ibu dan

bapakmerasa senang atas kelahiran bayi yang berjenis kelamin perempuan,

bayitersebut sangat diharapkan.Respon keluarga dengan kehadiran bayi

:Keluarga sangat bahagia bayi lahir sehat dan selamat. Keluarga sangat

mendukung ibu memberikan, ASI eklusif kepada bayi, dan keluarag akan

membantu ibuselama masa pemulihan.

b. Data Objektif

1) Keadaan umum: baik, kesadaraan Composmentis, keadaan emosional

stabil.Tanda tanda vital Suhu 37°C, Nadi 82x/menit, Respirasi

20x/menit,tekanan darah 120/80mmHg, Wajah tidak ada kelainan, tidak ada

oedema dan tidak pucat Mata: Conjugtiva merah muda, sclera putih,mulut

mukosalembab, bibir segar, gigi bersih, tidak ada karies, dan tidak

berlubang,leher tidakada kelainan tidak ada pembengkakan kelenjar limfe,

tidak ada pembendungan vena jugularis, dan tidak ada pembesaran kelenjar

tiroid. Dada dan aksila tidakada kelainan,Payudara: simetris,areola

hiperpigmentasi, kolostrum +, tidak adakelainan ,Abdomen : Palpasi TFU 2

jari bawah pusat, teraba keras ,genetalia dananus pada bagian vulva dan

vagina : Inspeksi vulva tidak ada kelainan, lochearubra 20cc.Vagina tidak ada

tanda tanda infeksi, Anus tidak ada hemoroid.

2) Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan,

73
3) Interpretasi Data

c. Analisa

Diagnosa : P1A0 Nifas 6 jam,

Dasar : ibu melahirkan anak pertama belum pernah keguguran pada tanggal25

Mei 2022 pukul 08:00 WIB,Masalah : ibu merasakan mules pada perutkebutuhan

konseling tentang involusio uteri

1) Identifikasi diagnosa dan masalah potensial tidak ada

2) Tindakan segera tidak ada

3) Perencanaan

Lakukan informed consent dan beritahu hasil pemeriksaan. Beritahu ibu

tentang involusi uteri. Ajarkan ibu dan keluarga cara masase fundus

uteri.Anjurkanibu untuk mobilisasi sedini mungkin. Beritahu ibu tentang Asi

eksklusif. Jelaskan tanda tanda bahaya pada ibu nifas. Anjurkan ibu agar

menyusui bayinya sesering mungkin. Jelaskan cara menyusui yang benar.

Beritahu ibu tentang jadwal kunjungan ulang.Lakukan dokumentasi asuhan.

d. Penatalaksanaan

Melakukan informed consent dan memberitahu hasil pemeriksaan.

Menjelaskan pada ibu bahwa rasa mules yang dialami ibu adalah hal yang

normal,karena rahim berkontraksi dengan baik yang menyebabkan rahim kembali

mengecil seperti sebelum hamil.Mengajarkan ibu dan keluarga cara masase

fundusuteri,selama 15 detik searah jarum jam.Menganjurkan ibu untuk mobilisasi

sedini mungkin,miring kanan /kiri,duduk, jalan jalan,ganti pembalut dan kekamar

mandi.Memberitahu ibu tentang Asi eksklusif. Menjelaskan tanda tanda bahaya

pada ibunifas, seperti pusing yang hebat,pandangan kabur,nyeri ulu

74
hati,demam,puting susulecet,perdarahan banyak dari jalan lahir,bila ada tanda

tanda bahaya nifas tersebutibu segera menghubungi bidan atau datang ke fasilitas

kesehatan. Menganjurkan ibu agar menyusui bayinya sesering mungkin.

Menjelaskan cara menyusui yangbenar,sebelum menyusui puting susu dibersihkan

terlebih dahulu,bayi menyususampai areola masuk seluruhnya kedalam mulut

bayi, setelah disusui bayi disendawakan dengan cara bayi ditelungkupkan dibahu

dan pundak bayi ditepukpelan pelan. Memberitahu ibu tentang jadwal kunjungan

ulang yaitu tanggal 30 Mei 2022. Melakukan dokumentasi asuhan.

e. Evaluasi

Ibu bersedia untuk dilakukan pemeriksaan. Ibu mengetahui hasil

pemeriksaan. Ibu memahami penjelasan bidan.Ibu mampu melakukan

denganbenar.Ibu sudah duduk , berjalan dan BAK kekamar mandi. Ibu memahami

tentangAsi eksklusif dan akan menyusui bayinya secara eksklusif sampai 6 bulan.

Ibumemahami tanda tanda bahaya nifas dan mampu mengulang kembali tanda

tandabahaya nifas yang disampaikan oleh bidan, dan akan menghubungi bidan

bila adatanda tanda bahaya tersebut. Ibu akan menyusui bayinya sesering

mungkin.Ibumampu menyusui bayinya dengan benar. Ibu menyepakati jadwal

kunjungan ulang. Dokumentasi tercatat.

3.3.2 Kunjungan Nifas 6 hari : kunjungan rumah Tanggal 30 Mei 2022

Pukul10.20 WIB .

1. Data subjektif

Ibu mengatakan tidak ada keluhan.Bayi hanya di beri ASI saja dan

menetek kuat, BAB, BAK lancar tidak ada gangguan.

2. Data objektif

75
Keadaan umum baik Tanda tanda vital TD 110/70mmHg, Nadi80x/menit

Suhu 36,5°C,RR : 22x/mt, kelopak mata tidak oedema,konjungtiva

tidakanemis,sklera tidak ikterik.Payudara bersih puting susu menonjol, tidak

lecet,produksi ASI banyak, Abdomen : TFU pertengahan pusat sympisis,kontraksi

uterusbaik, konsistensi lunak.Kandung kemih kosong., Anogenital : pengeluaran

locheasanguilenta, Ekstremitas atas bawah tidak ada oedema tidak ada varices.

3. Analisa

Diagnosa Ny S 22 Tahun P1 A0 nifas 6 hari.

4. Penatalaksanaan

Melakukan informed consent dan menjelaskan hasil pemeriksaan,

ibubersedia dilakukan pemeriksaan dan mengetahui kondisi ibu saat ini dalam

keadaanbaik.Memberitahu ibu agar terus memberikan ASI eksklusif sampai usia 6

bulandan dilanjut sampai usia 2 tahun, ibu akan menyusi eksklusif sampai usia 6

bulan dan dilanjut sampai usia 2 tahun. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi

makananbergizi yang dapat memperlancar produksi ASI agar kebutuhan ibu dan

bayiterpenuhi dengan baik,ibu memahami anjuran bidan dan makanan yang

dikonsumsi ibu sehari hari nasi lauk pauk sayuran dan buah buahan.

Mengingatkankembalikepada ibu tentang tanda tanda bahaya nifas seperti pusing

yang hebat,pandangan kabur, nyeri ulu hati, demam, puting susu lecet, perdarahan

banyak darijalan lahir, bila ada tanda tanda bahaya nifas tersebut ibu segera

menghubungi bidanatau datang ke fasilitas kesehatan, ibu mampu mengimngat

kembali tanda tandabahaya nifas dan akan kontrol ke bidan bila ada tanda tanda

bahaya nifas.Menjelaskan pentingnya imunisasi bagi bayi yaitu untuk mencegah

penyakitberbahaya seperti hepatitis, TBC, batuk rejan ( batuk 100 hari), polio,

76
campak , ibumemahami penjelasan yang disampaikan bidan dan akan membawa

bayinya keposyandu untuk mendapatkan imunisasi. Menjadwalkan kunjungan

ulang yaitu 2minggu masa nifas,tanggal 30 Juni 2021,Ibu menyepakati kunjungan

ulang. Dan melakukan pendokumentasian , dokumentasi tercatat dalam bentuk

Soap.

5. Evaluasi

Hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik, dan terdapat robekan

jalan lahir ibu harus dilakukan penjahitan di jalan lahir . Luka telah selesai di

lakukan penjahitan dengan teknik jelujur. Ibu sudah rapih dan merasa

nyaman.Alat sudah dirapihkan dan mendekontaminasikan alat partus set yang

direndam kedalam air klorin selama 10 menit, lalu dimasukan kedalam air sabun

dan dicuci bilas dan dikeringkan.mengajurkan ibu untuk melakukan Mobilisasi

dengan cara miring kanan dan kiri di satu jam pertama lalu di jam berikutnya

perlahan-lahan belajar duduk dan berdiri. ibu bersedia untuk tidak menahan BAB

dan BAK serta tidak membasuh luka jahitan dengan air panas cukup dengan air

dingin kebelakang agar jahitan tidak lepas dan jangan takut untuk jongkok

diharapkan membersihkan kemaluannya harus jongkok dan membersihkannya

dari depan kebelakang. ibu mengerti penjelasan tanda bahaya kala IV yaitu uterus

lembek, perdarahan keluar terus menerus. pemantauan selama 2 jam di 15 menit

pertama dimulai pukul 08.25 WIB.Tekanan darah 110/80mmHg, nadi 80x/menit,

suhu 36,5°c, tinggi fundus uteri 2jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik,

kandung kemih kosong, perdarahan 100cc. Selama dilakukan pemantauan di

15menit pertama dalam keadaan fisiologis.Pemeriksaan di 30 menit pada jam

kedua Pukul 09.45WIB tekanan darah 120/80mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,5°c,

77
tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, kandung kemih kosong,

perdarahan 10cc. Pukul 10.10WIB tekanan darah 120/80mmHg, nadi 83x/menit,

tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, kontaksi baik, kandung kemih kosong,

perdarahan 10cc. selama dilakukan pemeriksaan di 30 menit dalam keadaan

fisiologis dan Terlampir dalam patograf.

3.3.3 Kunjungan Nifas 14 hari : kunjungan rumah,Tanggal 07 Juni 2022

Pukul111.00 WIB

1. Data subjektif

Ibu mengatakan sehat tidak ada keluhan,pengeluaran ASI lancar,

Bayihanya di beri ASI saja dan menetek kuat, ibu sudah mulai mengerjakan

pekerjaanrumah tangga seperti semula.BAB, BAK lancar tidak ada

gangguan/keluhan, tidurcukup nafsu makan baik

2. Data objektif

Menunjukkan keadaan umum baik Tanda tanda vital TD :

110/70mmHg,Nadi 88x/menit Suhu : 36,7°C,RR : 20x/mt, kelopak mata tidak

oedema,konjungtiva tidak anemis,sklera tidak ikterik, payudara : bersih puting

susumenonjol, tidak lecet, produksi ASI banyak,Abdomen : TFU tidak teraba,

kontraksibaik konsistensi lunak.kandung kemih kosong,Anogenital :pengeluaran

locheaserosa tidak ada tanda tanda infeksi Ekstremitas atas bawah : tidak ada

oedematidak ada varices.

3. Analisa

Diagnosa Ny S 22 Tahun P1 A0 nifas 14 hari.

4. Penatalaksanaannya

78
Melakukan informed consent dan menjelaskan hasil pemeriksaan,

ibubersedia dilakukan pemeriksaan dan mengetahui kondisi ibu saat ini dalam

keadaanbaik.Menganjurkan ibu agar tetap memberikan ASI pada bayi sesering

mungkin secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun, ibu

akan menyusui eksklusif sampai 6 bulan dan menyusui bayinya sampai usia

2tahun.Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi yang

dapatmemperlancar produksi ASI agar kebutuhan ibu dan bayi terpenuhi dengan

baik,ibumemahami dan akan mengikuti anjuran bidan. Mengingatkan kembali

kepada ibutentang tanda tanda bahaya nifas seperti pusing yang hebat,pandangan

kabur,nyeriulu hati,demam,puting susu lecet,perdarahan banyak dari jalan

lahir,payudarabengkak, keras nyeri, kulit di sekitar payudara memerah,bila ada

tanda tandabahaya nifas tersebut ibu segera menghubungi bidan atau datang ke

fasilitas kesehatan, ibu mampu menyebutkan tanda tanda bahaya nifas dan akan

kontrol kebidan bila ada tanda tanda bahaya nifas tersebut.Memotivasi dan

konseling tentang penggunaan KB,Ibu berencana akanmenggunakan KB

implan.Menjadwalkan kunjungan ulang yaitu 2 minggu kembali,tanggal 21

Juni2022,Ibu menyepakati kunjungan ulang. Melakukan pendokumentasian ,

dokumentasi tercatat dalambentuk Soap.

5. Evaluasi

Ibu mengetahui hasil pemeriksaan. Ibu mengerti dengan penjelasan bidan

dan akan mengikuti anjuran tentang perawatan tali pusat agar tidak menambahkan

apapun, hanya dibungkus menggunakan kasa yang steril, agar tali pusat tidak

terinfeksi dan cepat kering.ibu mengerti dan akan mengikiuti anjuran bidan

Memberikan informasi pada ibu untuk memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan

79
pada bayinya tanpa tambahan apapun.ibu mengerti dan akan mengikuti anjuran

bidan untuk makan-makananan yang bernutrisi dan mengandung gizi seimbang

khususnya yang mengandung tinggi protein seperti telor, ikan, ayam, daging, agar

luka bekas jahitan bisa cepat kering. ibu mau mengikuti anjuran bidan untuk tetap

menjaga kebersihan jangan khawatir dengan jahitan membersihkan alat genetalia

ibu yaitu dengan cara membersihkan kemaluan dari depan kebelakang

menggunakan air bersih yang mengalir lalu dikeringkan dan ibu harus rajin

mengganti pembalut jika sudah terasa penuh dan tidak nyaman.Menganjurkan ibu

agar memberikan ASI sesering mungkin atau 2 jam sekali apabila bayi menangis

dan diharapkan ibu langsung menyusuinya.Ibu mengerti dan akan mengikuti

anjuran tanda bahaya masa nifas yaitu demam tinggi, menggigil, perdarahan

banyak dari jalan lahir, bau tidak enak dari jalan lahir, penglihatan kabur, sakit

kepala , diharapkan bila mengalaminya segera ke tenaga kesehatan.

3.3.4 Kunjungan Nifas 28 hari : kunjungan rumah,Tanggal 21 juni 2022

Pukul13.00 WIB

1. Data subjektif

Ibu mengatakan sehat tidak ada keluhan,pengeluaran ASI

lancar,nafsumakan baik, tidur cukup, BAB dan BAK lancar tidak ada gangguan,

ibumengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti biasa di bantu oleh ibunya

2. Data objektif

Keadaan umum : baik Tanda tanda vital TD : 110/70mmHg,

Nadi84x/menit Suhu 36,5°C, RR 22x/mt, kelopak mata tidak oedema,konjungtiva

tidakanemis,sklera tidak ikterik. Payudara bersih, puting susu menonjol, tidak

lecet,produksi ASI banyak. Abdomen : TFU tidak teraba, kontraksi baik

80
konsistensilunak.kandung kemih kosong, Anogenital :pengeluaran lochea alba

tidak ada tandatanda infeksi. Ekstremitas atas bawah : Tidak ada oedema tidak ada

varices.

3. Analisa

Diagnosa : Ny S 22 Tahun P1 A0 nifas 28 hari.

4. Penatalaksanaannya

Melakukan informed consent dan menjelaskan hasil pemeriksaan , ibu

bersedia dilakukan pemeriksaan dan mengetahui kondisi ibu saat ini dalam

keadaan baik. menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI pada bayi sesering

mungkin secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun, ibu

selalu dan seringmenyusui bayinya, ibu akan menyusui secar eksklusif sampai 6

bulan dan akan melanjutkan menyusui bayinya sampai usia 2 tahun.

menganjurkan ibu untuk selalu mengkonsumsi makanan bergizi yang dapat

memperlancar produksi ASIagar kebutuhan ibu dan bayi terpenuhi dengan

baik,ibu makan setiap hari denganmenu seimbang yaitu nasi lauk pauk dan sayur

kadang ditambah dengan buah-buahan. menganjurkan ibu untuk selalu menjaga

kebersihan diri, ibu mandi sehari 2x dengan menggunakan sabun, mencuci rambut

setiap hari, ibu segar dan bersih mengingatkan kembali kepada ibu tentang tanda

tanda bahaya nifas seperti pusingyang hebat,pandangan kabur,nyeri ulu

hati,demam,puting susu lecet,perdarahanbanyak dari jalan lahir,payudara

bengkak, keras nyeri, kulit di sekitar payudara memerah,bila ada tanda tanda

bahaya nifas tersebut ibu segera menghubungi bidanatau datang ke fasilitas

kesehatan, ibu mampu menyebutkan tanda tanda bahayanifas dan akan kontrol ke

bidan bila ada tanda tanda bahaya nifas tersebut dan bilaada keluhan, menjelaskan

81
pada ibu tentang KB manfat dan jenis jenis KB, ibumengetahui manfaat KB dan

mampu menyebutkan jenis jenis KB : suntik, pil,implan, spiral kondom.

memotivasi kembali dan konseling tentang penggunaanKB,Ibu akan

menggunakan KB implan 40 hari setelah melahirkan. Melakukan

pendokumentasian , dokumentasi tercatat dalam bentuk Soap.

5. Evaluasi

Ibu merasa lebih tenang setelah mengetahui hasil pemeriksaan.ibu

mengerti dan mengikuti anjuran bidan untuk tetap menjaga pola makan dengan

jangan ada pantangan apapun, perbanyak makan lauk pauk, sayuran dan buah-

buahan agar produksi ASI banyak. ibu mengerti dan mengikuti anjuran bidan

untuk selalu menjaga kebersihan organ wanita dengan membersihkan dari depan

kebelakang, dan diharapkan mengganti celana dalam dan softeks apabila sudah

lembab dan penuh. ibu mengerti dan mengikuti anjuran untuk menjaga pola

istirahat minimal 8 jam dimalam hari dan 2 jam disiang hari apabila bayinya tidur

diharapkan ibu juga ikut untuk tidur. Menganjurkan ibu untuk melakukan cebok

menggunakan rebusan daun sirih guna untuk mempercepat penyembuhan luka

perineum. ibu bersedia untuk kunjungan ulang 3 hari lagi.

3.4 Managemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir/Neonatus

3.4.1 Kunjungan Neonatus 6 Jam : 25 Mei 2022/ Klinik Pratama

R.Agustina/ 14.00WIB

1. PengkajianData Subjektif,

Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang Usia kehamilan 37 minggu 2

hari,Periksa hamil TM I :2 kali, TM II 4 kali, dan TM III 5 kali, Imunisasi

82
T5.Penyakit/komplikasi Tidak Ada, Kebiasaan merokok Tidak Ada, Kebiasaan

konsumsi obat-obatan/jamu tidak ada. Persalinan Normal,lama persalinan Kala I:

7 Jam 0 menit, Kala II: 20 menit, ketuban pecah spontan lamanya 20 Menit,

warnajernih dan berbau khas., Komplikasi persalinan tidak Ada , IMD dilakukan

berhasildalam waktu 1 jam.

2. Data Objektif

Nilai Apgar 1 menit: 10 , 5 menit: 10.Keadaan umum: Baik, Kesadaran :

composmentis,Respirasi: 40x/menit.Frekuensi jantung: 110x/menit. Suhu36,8°C

Antropometri:BB: 3000gram. PB:49cm. Lingkar lengan 11cm Lingkar kepala:

Sircumferensia suboccipitobregmatik 32cm,Sircumferensia fronto-occipitalis

33cm,Sircumferensiamento-occipitalis 33cm Lingkar dada : 32cm Lingkar perut :

30cm.Pemeriksaan Fisik Sistematis Kepala berbentuk Bulat Caput succadenium

tidak ada, Cepal haematom tidak ada,Ubun-ubun besar cembung. Telinga

memilikistruktur telinga lengkap letak simetris.Pengeluaran cairan tidak ada, mata

letaksimetris, warna sklera putih , tanda infeksi tidak ada.Kelainan lain tidak

ada.hidung letak simetris, cuping hidung tidak ada,kelainan lain tidak ada.Mulut

danbibir: letak simetris warna : merah muda,refleks rooting : + Kelainan tidak

ada.Leher: pergerakan leher bebas refleks tonic nack: +,dada : bentuk simetris

retraksi dada tidak ada ,bunyi nafas: normal. Kelainan tidak ada.Perut:

bentukperut: Normal tali pusat basah, bahu, lengan, dan tangan: simetris. Jumlah

jari tangan lengkap. Warna kuku : tidak sianosis gerakan otot tangan aktif,reflex

graps: + Punggung: Benjolan: tidak ada. Kelainan tidak ada.Anus: terdapatlubang

anus,kelainan tidak ada. Genitalia: Perempuan, lubang vagina ada,Lubang uretra

ada. Labia mayor ada, sudah menutupi labia minor. Labia minorada, kelainan

83
tidak ada. Kulit Verniks caseosa: tidak ada warna kulit: kemerahan,kaki:simetris

Jumlah jari kaki: lengkap warna kuku: merah muda.Gerakan ototkaki : aktif

refleks plantar : +,refleks walking: +,Refleks babinsky: +,Refleksmoro: +.

Eliminasi bayi sudah berkemih pada pukul 16.00 WIB warna jernih.Meconeum

warna hitam pukul 14.00 WIB. Perawatan bayi baru lahir :Pemberian salep mata,

pemberian vitamin K1, Pemberian HBO dan pemberianidentitas sudah di berikan.

a. Interpretasi data

Diagnosa By S Neonatus Cukup Bulan umur 6 Jam.

Dasar : Bayi lahir tanggal 25 Mei 2022 jam 14.00 WIB.

Kebutuhan :Perawatan Bayi Baru Lahir

Identifikasi diagnosa dan masalah potensial tidak ada

Tindakan segera tidak ada

b. Perencanaan :

Melakukan informed consent dan jelaskan pada ibu hasil

pemeriksaan.Anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif. Anjurkan ibu agar

menjaga bayitetap hangat Jelaskan cara perawatan tali pusat Jelaskan tanda

bahaya bayi barulahir Jadwalkan kunjungan ulang Dokumentasi.

3. Penatalaksanaannya :

Melakukan informed consent dan menjelaskan pada ibu bahwa bayinya

saatini dalam keadaan sehat, keadaan umum baik, dan tidak ada

kelainan.Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif hingga

bayinya berumur6 bulan dan bisa dilanjutkan sampai bayi umur 2

tahun.Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan memberikan

pakaian yang hangat dan bersih,memakaikan topi,membedong bayi, tidak

84
menempatkan bayi di dekat jendela,tidak menempatkan bayi di dekat yang dingin

atau terpapar langsung dengan udara dingin. Menjelaskan pada ibu cara perawatan

tali pusat yaitu jika pada saat dimandikan tali pusat kena air maka ibu harus

mengeringkan tali pusat bayi menggunakan kain, kasa atau catton bud, kemudian

jaga tali pusat bayi agar tetap kering, ganti kasa pada tali pusat bayi secara

berkala, hindari menggunakan betadin atau apapun pada tali pusat bayi dan jangan

memaksa tali pusat bayi lepas dengan cara menariknya karena tali pusat akan

terlepas dengan sendirinya. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya bayi baru lahir

seperti tidak mau menyususi atau memuntahkan semua yang diminum, kejang,

bayi lemah atau hanya bergerak jikadipegang, sesak nafas, bayi merintih, bayi

demam, bayi diare mata cekung tidaksadar jika kulit perut di cubit akan kembali

lambat dan kulit terlihat kuning < 24jam setelah lahir.Memberitahu Ibu untuk

kunjungan ulang 6 hari lagi yaitu tanggal 30 Mei 2022. Melakukan

pendokumentasian.

4. Evaluasi

Ibu menyetujui untuk dilakukan pemeriksaan dan mengetahui hasil

pemeriksaan.Ibu mengerti dengan anjuran bidan dan bisa mengulang

kembalianjuran yang diberikan.Ibu menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan

pakaianbayi, topi, dan membedong bayi.Ibu mengerti penejelasan bidan dan bisa

mengulang kembali cara perawatan tali pusat bayi.Ibu mengetahui tanda bahaya

pada bayi baru lahir dan bisa mengulang kembali penjelasan yang diberikan

bidan.Ibu bersedia untuk di lakukan kunjungan Ulang. Pendokumentasian tercatat

3.4.2 Kunjungan Neonatus 6 hari : Tanggal 21 Juni 2021 pukul 10.20 WIB

1. Data Subjektif

85
Ibu mengatakan bayinya sehat, menyusu kuat, bayi hanya diberi ASI

saja,BAB/BAK lancar tidak ada gangguan.

2. Data Objektif

Keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, Suhu 36,6oC Nadi

124x/mt,Pernafasan: 45x/mt,reflek hisap { + }, Tali pusat udah lepas,tidak ada

tanda tanda insfeksi, warna kulit kemerahan,sklera putih, BB 3000 gram PB 49

cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32 cm.

3. Analisa

Diagnosa :Neonatus cukup bulan sesuai umur kehamilan,usia 6 hari.

Kebutuhan:KIE, Perawatan Neonatus 6 hari

4. Pelaksanaan :

Melakukan informed consent dan menjelaskan pada ibu bahwa bayinya

saatini dalam keadaan sehat, keadaan umum baik, dan tidak ada kelainan, ibu

menyetujui dan memahami hasil pemeriksaan, Menganjurkan pada ibu untuk

memberikan ASI sesering mungkin, ibu menyusui bayinya setiap saat sesuai

keinginan bayi.Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif

hinggabayinya berumur 6 bulan dan bisa dilanjutkan sampai bayi umur 2 tahun,

ibu mengerti anjuran bidan.Mengingatkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi

denganmemberikan pakaian yang hangat dan bersih, memakaikan topi,

membedong bayi,tidak menempatkan bayi di dekat jendela, tidak menempatkan

bayi di dekat yangdingin atau terpapar langsung dengan udara dingin, ibu menjaga

kehangatan bayidengan memakaikan pakaian bayi, topi, dan membedong bayi.

Menganjurkan ibuuntuk menjaga kebersihan bayi dengan cara memandikan setiap

pagi dan sore hari,cibu rutin memandikan bayinya setiap pagi dan sore

86
hari.Mengingatkan kembalipada ibu tanda bahaya pada bayi dan apabila

mengalami tanda tanda bahaya padabayi segera menghubungi tenaga kesehatan,

ibu memahami tanda tanda bahayapada bayi baru lahir. Memberitahu Ibu untuk

kunjungan ulang pada tanggal 30 Mei 2022, ibu menyepakati jadwal kunjungan

ulang. Melakukan pendokumentasian, dokumentasi tercatat.

5. Evaluasi

Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bayinya bahwasannya

semuanya baik.Bayi sudah dimandikan dengan air hangat kuku,Bayi sudah selesai

diberikan baju.pemberian imunisasi HB0 dan menyuntikkan HB0 (0,5 mg) secara

IM pada paha kanan bayi pukul 09.00 WIB setelah bayi dimandikan. Ibu sudah

mengetahui bahwa tinja bayi adalah normal karena masih bercampur dengan

mekonium. Ibu sudah mengetahui tanda bahaya pada BBL.Ibu sudah mengetahui

untuk memberikan ASI eksusif pada bayi.Sudah dilakukan pendokumentasian.

3.4.3 Kunjungan Neonatus 14 hari : Tanggal 07 Juni 2022 pukul 11.00 WIB

1. Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya sehat, menyusu kuat, bayi hanya diberi ASI

saja, BAB/BAK lancar tidak ada gangguan.

2. Data objektif

Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, Suhu 36,6oC, Nadi

124x/mt,Pernafasan: 45x/mt,tidak ada tanda tanda insfeksi, warna kulit

kemerahan,sklera putih, BB 300gram, PB 49cm, lingkar kepala 33cm, lingkar

dada 35cm.

3. Analisa

87
Diagnosa Neonatus cukup bulan sesuai umur kehamilan,usia 14 hari,

Kebutuhan : KIE, Perawatan Neonatus 14 hari.

4. Pelaksanaan

Melakukan informed consent dan menjelaskan pada ibu bahwa bayinya

saatini dalam keadaan sehat, keadaan umum baik, dan tidak ada kelainan,

ibumenyetujui dan memahami hasil pemeriksaa pemeriksaan. Menganjurkan pada

ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin, ibu menyusui bayinya setiap saat

sesuai keinginan bayi.Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif

hingga bayinya berumur 6 bulan dan bisa dilanjutkan sampai bayi umur 2 tahun,

ibu mengerti anjuran bidan, dan bayi saat ini hanya di beri ASI saja.Mengingatkan

ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan memberikan pakaian yang hangat dan

bersih,memakaikan topi,membedong bayi, tidak menempatkan bayi di dekat

jendela,tidak menempatkan bayi di dekat yang dingin atau terpapar langsung

dengan udara dingin, Ibu menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan

pakaianbayi, topi, dan membedong bayi.Menganjurkan ibu untuk menjaga

kebersihan bayi dengan cara memandikan setiap pagi dan sore hari,dan segera

membersihkan bayi setelah BAB dan BAK,bila bayi bab dan bak ibu segera

mengganti popok bayi,ibu rutin memandikan bayinya setiap pagi dan sore

hari.Memberitahu ibu tentang imunisasi pada bayi dan manfaatnya dan

menyarankan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu guna mendapatkan

imunisasi, ibu mengerti saran yang disampaikan bidan dan akan membawa

bayinya ke posyandu pada tanggal 18 Juni2022. Memberitahu Ibu untuk

kunjungan ulang pada tanggal 21 Juni 2022, ibumenyepakati jadwal kunjungan

ulang.Melakukan pendokumentasian, pendokumentasian tercatat.

88
5. Evaluasi

Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bayinya bahwasannya semuanya

baik.Bayi sudah dimandikan dengan air hangat kuku,Bayi sudah selesai diberikan

baju. Pemberian imunisasi HB0 dan menyuntikkan HB0 (0,5 mg) secara IM pada

paha kanan bayi pukul 09.00 WIB setelah bayi dimandikan. Ibu sudah mengetahui

bahwa tinja bayi adalah normal karena masih bercampur dengan mekonium. Ibu

sudah mengetahui tanda bahaya pada BBL.Ibu sudah mengetahuiuntuk

memberikan ASI eksusif pada bayi.Sudah dilakukan pendokumentasian.

3.4.4 Kunjungan Neonatus 28 hari : Tanggal 21 Juni 2022 pukul 13.15 WIB

1. Data Subjektif

Ibu mengatakan jika siang hari dan menjelang sore hari bayinya sering

menangis,bayinya sehat, menyusu kuat, bayi hanya diberi ASI saja, BAB/BAK

lancer tidak ada gangguan.

2. Data objektif :

Keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, Suhu 36,7°C,

Nadi124x/mt,Pernafasan: 45x/mt,tidak ada tanda tanda insfeksi, warna kulit

kemerahan,sklera putih, BB 3000gram, PB 49cm, lingkar kepala 34cm, lingkar

dada 34cm.

3. Analisa,

Diagnosa :Neonatus cukup bulan sesuai umur kehamilan,usia 28 hari

Masalah :Bayi sering menangis pada siang hari dan menjelang sore hari

Kebutuhan: KIE Perawatan Neonatus 28 hari,Pijat bayi.

89
4. Pelaksanaan

Melakukan informed consent dan menjelaskan pada ibu bahwa bayinya

saatini dalam keadaan sehat, keadaan umum baik, dan tidak ada kelainan,

ibumenyetujui dan memahami hasil pemeriksaan. menganjurkan pada ibu untuk

memberikan ASI sesering mungkin, ibu menyusui bayinya setiap saat sesuai

keinginan bayi, bayi menetek kuat. menganjurkan ibu untuk tetap memberikan

ASI eksklusif hingga bayinya berumur 6 bulan dan bisa dilanjutkan sampai bayi

umur2 tahun, ibu mengerti anjuran bidan, dan bayi saat ini hanya di beri ASI

saja,Mengingatkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan memberikan

pakaian yang hangat dan bersih,memakaikan topi,membedong bayi, tidak

menempatkan bayi di dekat jendela,tidak menempatkan bayi di dekat yang dingin

atau terpapar langsung dengan udara dingin, Ibu menjaga kehangatan bayi dengan

memakaikan pakaian bayi, topi, dan membedong bayi. menganjurkan ibu untuk

menjagakebersihan bayi dengan cara memandikan setiap pagi dan sore hari,dan

segeramembersihkan bayi setelah BAB dan BAK,bila bayi bab dan bak ibu

segeramengganti popok bayi,ibu rutin memandikan bayinya setiap pagi dan sore

hari,menjelaskan pada ibu tentang pijat bayi dan manfaatnya : pijat bayi adalah

tindakanpijat bayi dengan sentuhan usapan usapan halus pada tubuh bayi berguna

untukmemberikan kenyamanan pada bayi, bayi lebih rileks, membuat bayi jarang

menangis, tidur lebih nyenyak, membina kasih sayang ibu dengan

bayi,meningkatkan daya tahan tubuh bayi, ibu memahami tentang pijat

bayi,mengajarkan kepada ibu cara melakukan pijat bayi, ibu dapat melakukan

pijat bayi yang di contohkan bidan. Memberitahu ibu tentang jenis jenis imunisasi

pada bayi dan manfaatnya dan menyarankan ibu untuk membawa bayinya ke

90
posyandu gunamendapatkan imunisasi, ibu mengerti saran yang disampaikan

bidan dan akanmembawa bayinya ke posyandu setiap tanggal. memberitahu ibu

untuk membawabayinya ke fasilitas kesehatan/ke bidan jika ada masalah

gangguan kesehatan melakukan pendokumentasian,pendokumentasian tercatat.

5. Evaluasi

Ibu mengerti yang bidan sampaikan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa

secara keseluruhan bayinya dalam keadaan baik dan sehat. Ibu sudah mengetahui

dan ibu bersedia untuk imunisasi bayinya 1 bulan yang akan datang. Ibu mengerti

tanda-tanda demam yaitu suhu tubuh panas 37,5oC dengan pengukur termometer,

bayi tampak rewel, kadang tidak mau menetek. Jika terjadi masalah tersebut

segera konsultasi ke puskesmas atau bidan terdekat.

91
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan di bahas kesenjangan antara teori dan praktik kasus di
lahan.Asuhan Kebidanan Komprehensif yang diterapkan pada klien Ny. S
G1P0A0 sejak kontak pertama pada tanggal 06 April 2022 yaitu dimulai pada
masa kehamilan 32 minggu, persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, dan
masaneonatus dengan pembahasan sebagai berikut :
4.1 Kehamilan

Klien bernama Ny S usia 22 tahun G1P0A0 usia kehamilan 30 minggu

janin tunggal, hidup, intrauteri, presentasi kepala. Selama kehamilan Ny. S

memeriksakan kehamilannya secara teratur sebab Ny. S tidak ingin terjadi

masalah dengan kehamilannya serta menghindari terjadinya masalah pada

persalinan. Pada trimester I Ny S melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 2

kali, pada trimester II sebanyak 4 kali, pada trimester III sebanyak 5 kali. Ibu

diberikan pemeriksaan sesuai standar minimal pelayanan ANC menurut kebijakan

Kemenkes (2016), yaitu timbang berat badan dan ukur tinggi badan, mengukur

tekanan darah, menilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), mengukur tinggi

fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ),

melakukan skrining imunisasi tetanus toxoid (TT), memberikan tablet zat besi

minimal 90 tablet selama kehamilan, melakukan tes laboratorium, tata laksana

kasus dan temu wicara (konseling).Frekuensi pemeriksaan ini telah memenuhi

standar sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa WHO menganjurkan

sedikitnya ibu hamil melakukan 4 kali kunjungan Antenatal Care (ANC) selama

kehamilan yaitu dengan frekuensi pemeriksaan ANC pada trimester I minimal 1

kali, trimester II minimal 1 kali, trimester III minimal 2 kali (Kusmiyanti, 2009).

92
Kepatuhan kunjungan antenatal care (ANC) merupakan ketaatan dalam

melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan oleh ibu hamil sesuai dengan saran

dari petugas kesehatan dengan standar yang sudah di tetapkan yaitu minimal 4

kalidalam masa kehamilan (Purwanti, 2012).

Dampak ketidaksesuaian dengan standar kunjungan ANC dapat

mengakibatkan yaitu Ibu hamil kurang atau tidak mengetahui tentang cara

perawatan selama hamil yang benar, Bahaya kehamilan secara dini tidak

terdeteksi, Anemia pada saat kehamilan yang dapat menyebabkan perdarahan

tidak terdeteksi, Kelainan bentuk panggul, kelainan pada tulang belakang atau

kehamilan ganda yang dapat menyebabkan sulitnya persalinan secara normal tidak

terdeteksi sertakomplikasi atau penyakit penyerta selama masa kehamilan seperti

penyakit kronisyaitu penyakit jantung, paru-paru dan penyakit genetik seperti

diabetes, hipertensi, atau cacat kongenital, preeklamsia tidak dapat terdeteksi

(Depkes, 2012). Menurut Penulis bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan

praktik karena Ny S telah memenuhi standar kunjungan Antanatal Care. Standar

asuhan pelayanan Antenatal care 10 T meliputi; timbang berat badan dan ukur

tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah, menilai status gizi (LILA), mengukur

TFU, menentukan presentasi janin, menghitung denyut jantung janin, skrining

status imunisasi TT, tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan, test

laboratorium seperti pemeriksaan Hb, golongan darah, HbsAg, tata laksana kasus,

dan temu wicara (konseling).

93
4.2 Asuhan Persalinan

Saat memasuki proses persalinan, usia kehamilan Ny. S yaitu 37

minggu hamil anak ke empat datang ke Klinik Pratama Bidan R.Agustina pada 25

Mei 2022didapatkan hasil pemeriksaan dalam yaitu Ny S berada di pembukaan

6cm denganhis yang teratur yaitu 3x/10 menit durasi 40 detik. Menurut (JNPK-

KR, 2017)persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan

cukup bulan(setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Hal ini senada

dengan teoriyang dikemukakan (Benson, 2009) yaitu kehamilan cukup bulan

(aterm) ataupematangan janin terjadi pada minggu 37-40 adalah periode saat

neonatus memilikikemungkinan hidup maksimal.Asuhan persalinan yang ibu

dapatkan sesuai asuhan persalinan normal(APN). Dimana (APN) memiliki tujuan

untuk mengupayakan kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan

yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan

lengkap serta dengan intervensi yang minimal sehingga prinsip keamanan dan

kualitas pelayanan tetap terjaga pada tingkat yangoptimal. Adapun pembahasan

lebih lanjut terkait proses persalinan akan dijelaskansebagai berikut.

Persalinan kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara

pembukaan nol sampai pembukaan lengkap. Pada permulaan his kala I

berlangsungtidak terlalu kuat sehingga ibu masih dapat berjalan-jalan, kontraksi

terjadi teratur minimal 3 kali dalam 10 menit selama 30-40 detik. Lamanya kala I

untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida sekitar 8

jam.Berdasarkan kurva Friedman, diperhitungkan pembukaan primigravida

1cm/jamdan pembukaan multigravida 2 cm/jam (Manuaba, 2012). Asuhan

persalinan kala Iyang diperoleh ibu sesuai dengan standar asuhan persalinan

94
normal menurut JNPKKR (2017), yaitu melakukan pemantauan proses

persalianan, melakukan asuhansayang ibu dan mempersiapkan perlengkapan

untuk menolong persalinan.Pemantauan persalinan yang dilakukan meliputi

pemantauan kemanjuan persalinandan pemantauan kesejahteraan ibu dan janin.

Pemantauan kemajuan persalinanyang dilakukan adalah memantau pembukaan

dan penipisan serviks sertapenurunan kepala janin yang dilakukan setiap empat

jam atau pada denganmelakukan pemeriksaan dalam.

Selain itu pemantauan kemajuan persalinan juga dilakukan dengan

memantau kontraksi uterus. Kontaksi atau his yang adekuat dapat menyebabkan

pembukaan dan penipisan serviks. Pemantauan kesejahteraan ibumeliputi

pemantauan tekanan darah, nadi, suhu, respirasi, eliminasi, dan

hidrasi.Pemantauan kesejahteraan janin meliputi pemeriksaan denyut jantung

janin (DJJ)setiap selesai pemantauan kontraksi, pemeriksaan penyusupan kepala

janin danpemeriksaan selaput ketuban dilakukan setiap 4 jam atau saat

melakukanpemeriksaan dalam dan bila ada indikasi.

Hasil dari pemantauan yang dilakukantercatat di lembar partograf.

Penulis menyimpulkan tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan praktikdari

hasil pemeriksaan tanda-tanda persalinan yang dialami Ny S sesuai dengan teori

yang ada. Pada pukul 06.00 Ny. S memutuskan untuk segera memeriksakandiri ke

Klinik Pratama Bidan R.Agustina kemudian dilakukan pemeriksaan dalam Pada

pukul 07.30 WIB dengan hasil : vulva/vagina tidak ada kelainan, tampak ada

pengeluaran lender bercampur darah, tak ada bekas luka parut dari vagina, portio

konsistensi lunak,dilatasi 6 cm, affacement 25%, ketuban (+) belum pecah, teraba

kepala,molase 0, Ubun-Ubun Kecil kiri depan,penurunan H 3 tidak teraba bagian

95
keciljanin dan tidak teraba tali pusat. Denyut jantung janin 149 x/menit, teratur,

his 3x10menit durasi : 25 detik. Menurut teori (JNPK-KR, 2017) inpartu

ditandaidengan keluarnya lender darah, karena serviks mulai membuka (dilatasi)

dan mendatar (effacement).Berdasarkan kurva friedman pembukaan primi

1cm/jam, sedangkan pada multi2cm/jam. Penulis berpendapat bahwa tidak ada

kesenjangan teori dan praktik pada Ny S Sehingga ibu dan keluarga memutuskan

untuk melahirkan di Klinik Pratama Bidan R.Agustina.

Jadi penulis berpendapat bahwa keputusan Ny S sesuai dengan

standarpelayanan kebidanan.Kala I fase aktif hingga kala II yang dialami Ny S

berlangsung selama 20 menit. Pada tanggal 25 Juni pukul 08.00 WIB , ibu

mengatakan mules semakin kuatseperti ingin BAB dan keluar air dari jalan lahir.

Hasil pemeriksaan diperolehkontraksi lima kali dalam 10 menit dengan durasi 45-

50 detik, DJJ 145 kali/menitkuat dan teratur serta pada pemeriksaan inspeksi

tampak tekanan pada anus,perineum menonjol, dan vulva membuka. Setelah

dilakukan pemeriksaan dalam didapatkan hasil pembukaan lengkap. Persalinan

kala dua dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap atau 10 cm dan

berakhir dengan lahirnya bayi.

Adapun yang menjadi tanda dan gejala kala II yaitu: ibu merasa ingin

meneranbersamaan dengan terjadinya kontraksi, ibu merasakan adanya

peningkatan tekananpada rektum dan atau vaginanya, perineum menonjol, vulva-

vagina dan sfingterani membuka, dan meningkatnya pengeluaran lendir

bercampur darah (JNPK-KR,2017). Berdasarkan teori gejala yang dialami,

memang benar ibu telah memasuki kala II persalinan.Proses persalinan kala II

pada Ny S berlangsung selama 20 menit tanpapenyulit dan komplikasi. Pada

96
primigravida proses persalinan berlangsung selama120 menit dan 60 menit pada

multigravida (JNPK-KR, 2017). Kelancaran prosespersalinan ini didukung

dengan cara meneran yang efektif saat kontraksi danpemilihan posisi setengah

duduk yang memberikan ibu rasa nyaman pada saatpersalinan. Bayi lahir spontan

belakang kepala tanggal 25 Juni pukul 08.00 WIB segera menangis kuat, gerakan

aktif, dan kulit kemerahan dengan jenis kelamin perempuan.

Hasil penilaian awal ini menandakan bahwa bayi ibu dalam kondisi

fisiologis. Berdasarkan hal tersebut proses persalinan kala II ibu berjalan

denganbaik dan lancar serta sudah sesuai dengan teori.Hal ini berdasarkan teori

yang dikemukakan oleh (Widyastuti, 2014) padakala II his semakin sering dan

durasinya lebih lama. Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya

kontraksi, perineum menonjol, vulva membuka, dan meningkatnya pengeluaran

lendir bercampur darah, lamanya kala II untuk primigravida 2 jam dan

multigravida 1 jam.

Menurut penulis tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktik.Pada

kala III, berlangsung 10 menit,pendarahan Kala III Ny. S normal berkisar 150cc.

Hal tersebut didukung oleh teori yang dikemukakan JNPK-KRtahun 2017, bahwa

II selesai atau setelah plasenta lahir. Penulis sependapat dengan pernyataan diatas,

karena dari hasil observasi perdarahan kala III pada Ny. S tidakmelebihi 500cc

yakni berkisar ±150cc. keluarnya bayi hingga pelepasan atau pengeluaran uri

(placenta) yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit (JNPK-KR,2017). Dalam

hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik di lahan padaproses kala III.

Pada kala IV, pukul 08.10 WIB plasenta telah lahir, tidak terdapat laserasipada

97
jalan lahir , keadaan perineum utuh , periksa kembali kontraksi uterus dantanda

adanya perdarahan pervaginam, pastikan kontraksi uterus baik danmelengkapi

patrograf. Pemeriksaan pasca persalinan didapatkan hasil TFU 3 Jaribawah pusat,

kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong, tekanan darah 120/80mmHg, nadi

80

penulis berpendapat tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktiksebab

penulis melakukan observasi setiap 15 menit pada 1 jam pertama pascapersalinan

dan setiap 30 menit pada jam kedua pasca persalinan.Asuhan persalinan kala IV

yang diberikan pada Ny S yaitu pemantauankala IV dan edukasi cara menilai

kontraksi uterus serta teknik massage fundus uteri.Pemantauan kala IV yang

dilakukan meliputi memantau tanda-tanda vital, menilaijumlah perdarahan,

kontraksi uterus, pengukuran tinggi fundus uteri dan menilaikondisi kandung

kemih ibu. Secara keseluruhan hasil dari pemantauan beberapaindikator diatas,

kondisi ibu dalam batas normal. Berdasarkan teori, batasan kalaIV persalinan

dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir setelah dua jam darilahirnya

plasenta (JNPK-KR, 2017).

Pemantauan Kala IV dilakukan setiap 15menit pada jam pertama, dan

setiap 30 menit pada jam ke dua. Keadaan yangdipantau meliputi keadaan umum

ibu, tekanan darah, pernapasan, suhu dan nadi,tinggi fundus uteri, kontraksi,

kandung kemih, dan jumlah darah (Saifuddin, 2009).Pengawasan dan observasi

secara ketat pada kala IV penting untukdilakukan karena sebagian besar kejadian

kesakitan dan kematian ibu disebabkanoleh perdarahan pascapersalinan.

Berdasarkan hasil asuhan yang diberikan dan pendokumentasian asuhan kala IV

di lembar partograf, asuhan yang ibu peroleh sudah sesuai dengan standar asuhan

98
persalinan dan tidak ada kesenangan antara asuhan yang diberikan dan teori yang

ada.

4.3 Asuhan Bayi Baru Lahir

Bayi Ny. S lahir pada tanggal 25 Mei 2022 pukul 08.00 WIB.

Setelahbayi lahir dilakukan penilaian sepintas bayi cukup bulan, bayi tidak

megap- megap,warna kulit tidak cyanosis, bayi bergerak aktif dan Apgar Score

10/10.Hal iniberdasarkan teori yang dikemukakan (Sukarni, 2014) yang

menyatakan bahwasegera setelah bayi lahir lakukan penilaian sepintas secara

cepat dan tepat (0-30detik) untuk membuat diagnosa agar dilakukan asuhan

berikutnya. Yang dinilai :bayi cukup bulan atau tidak, usaha nafas yaitu bayi

menangis keras, warna kulitbayi terlihat cyanosis atau tidak, gerakan aktif atau

tidak, frekuensi jantungnormal/tidak.Menurut penulis tidak terdapat kesenjangan

antara teori dengan praktikkarena penulis telah melakukan penilaian sepintas pada

By. Ny. S dan tidak ditemukannya penyulit.

Hasil penilaian Nilai Apgar Score (AS) By. Ny. S adalah10/10.Hal ini

berdasarkan teori yang di kemukakan oleh Saifuddin (2014) bahwabayi

normal/asfeksia ringan apabila memiliki nilai AS 7-10, asfiksia sedang apabila

nilai AS 4-6, dan bayi asfiksia berat apabila nilai AS 0-3. Dalam hal ini tidak

terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan. Karena nilai AS bayi Ny. S

dalambatas normal yaitu 10/10.Asuhan BBL dilakukan 6 jam setelah lahir.

Penulis melakukan pemeriksaanumum bayi yang terdiri dari

pemeriksaan TTV yaitu Nadi : 110x/ menit, Respirasi: 40x/menit, Suhu : 36,8ºc.

Pemeriksaan antopometri bayi adalah BB 3000gram, PB 49cm, LK 32cm, LD

32cm, dan LILA 11cm, anus +.Pada pemeriksaan antropometri yang di

99
kemukakan oleh Saifuddin (2012)bahwa denyut jantung bayi (110-180 kali per

menit), Suhu tubuh (36,5°C-37°C),Pernafasan (40-60 kali per menit) Pemeriksaan

antropometri menurut Berat badan (2500-4000gram), Panjang badan (44-53cm),

Lingkar kepala (31-36cm), Lingkar dada (30-34cm), Lingkar lengan

(>9,5cm).Menurut penulis tidak ada kesenjangan antara teori dengan

kenyataanbahwa pemeriksaan antropometri pada bayi normal dan tidak ada

masalah.

4.4 Asuhan Masa Nifas

Kunjungan selama masa nifas Ny. S sebanyak 4 kali yaitu pada kunjungan

pertama 6 jam, kunjungan kedua 6 hari, kunjungan ketiga 14 hari dan kunjungan

keempat 28 hari. Pada kunjungan nifas sebanyak 4 kali, kunjungan pertama 6-8

jam,kunjungan kedua 6 hari, kunjungan ketiga 2 minggu, dan kunjungan keempat

6minggu post partum (Manuaba, 2010). Penulis berpendapat kunjungan

nifastersebut sangat penting dilakukan, karena dengan adanya kunjungan nifas

tersebutdapat mendeteksi adanya penyulit saat masa nifas.Sejalan dengan

kebijakan Program Nasional Masa Nifas dalam (Manuaba,2010) yaitu paling

sedikit 4 kali melakukan kunjungan masa nifas dengan tujuanuntuk menilai

kondisi kesehatan ibu dan bayi, pencegahan terhadap kemungkinan adanya

gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya, mendeteksi adanya komplikasiyang

terjadi di masa nifas, serta menangani komplikasi atau masalah yang timbul.

Penulis berpendapat bahwa tidak terjadi kesenjangan antara teori dan

praktik saat kunjungan nifas tersebut. Kunjungan nifas sangat penting dilakukan

karena gunanya untuk mendeteksi adanya penyulit saat masa nifas.

100
4.4.1 Kunjungan Pertama Nifas 6 Jam Post Partum.

Ny. S mengatakan ASI sudah keluar, saat dilakukan pemeriksaan

tandatanda vital normal kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat, lochea

rubra, tidakada robekan jalan lahir, pendarahan normal, Ny. S mengganti

pembalut setiap habis BAK/BAB. Penulis memberikan KIE kepada Ny. S tentang

tanda bahaya ibu nifas, kebutuhan dasar nifas.

Hal ini berdasarkan teori Menurut (Suherni dkk, 2013) bahwa

tujuankunjungan pertama, waktu 6-8 jam setelah post partum : mencegah

perdarahanmasa nifas, mendeteksi dan merawat penyebab perdarahan, memberi

konselingpada ibu atau keluarga cara mencegah terjadinya perdarahan, mobilisasi

dini,pemberian ASI awal, dilakukan rawat gabung ibu untuk melakukan hubungan

awalantara ibu dengan bayi, menjaga bayi agar tetap sehat untuk mencegah

hipotermi.Pada asuhan masa nifas 6 jam tidak tejadi kesenjangan antara teori dan

praktik.

4.4.2 Kunjungan Ke Dua Yaitu Asuhan 6 Hari Post Partum.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kondisi Ny. S secara umum dalam

keadaanbaik. Pengeluaran ASI lancar, kontraksi uterus baik, lochea sanguilenta,

tidakterlihat tanda-tanda infeksi. Menurut (Sukarni, 2013) lochea pada hari ke 3-7

yaitulochea sanguilenta berwarna merah kecoklatan dan berlendir.

Penulis berpendapattidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktik

saat melakukan asuhan yang diberikan pada Ny.S yaitu menganjurkan klien agar

menyusui bayinya seseringmungkin secara ekslusif, dan Memberitahu ibu agar

terus memberikan ASIeksklusif sampai usia 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2

101
tahun, ibu akanmenyusui eksklusif sampai usia 6 bulan dan dilanjut sampai usia 2

tahun.Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi yang

dapatmemperlancar produksi ASI agar kebutuhan ibu dan bayi terpenuhi dengan

baik. Hal ini sesuai dengan teori menurut (Suherni dkk, 2009) tujuan pada asuhan

kunjungan 6 hari yaitu mengevaluasi adanya tanda tanda bahaya nifas,

memastikan ibu menyusui dengan benar dan tidak ada tanda- tanda penyulit,

memastikan ibu cukup makan, minum, personal hygiene, istirahat dan memberi

ibu konselingpengasuhan bayi.

Penulis berpendapat tidak ada kesenjangan antara teori danpraktik

pada hasil pemeriksaan involusi uteri Ny. S berjalan dengan baik dan klienterus

menyusui bayi nya, selain itu kekoperatifan klien yang mau mengikuti sarandari

bidan dalam pelaksanaan asuhan juga mempengaruhi kelancaran masa nifas.

4.4.3 Kunjungan Ke Tiga Yaitu Asuhan 14 Hari Post artum.

Pada 14 hari post partum Hasil pemeriksaan Keadaan umum : baik

Tanda-tanda vital TD : 110/70mmHg, Nadi 88x/menit Suhu :36,7°C,RR : 20x/mt,

kelopamata tidak Oedema,konjungtiva tidak anemis,sklera tidak ikterik Payudara

bersihputing susu menonjol, tidak lecet, produksi ASI banyak, TFU tidak

teraba,kontraksi baik konsistensi lunak.kandung kemih kosong, pengeluaran

locheaserosa tidak ada tanda tanda infeksi. Ekstremitas atas bawah tidak ada

oedema tidak ada varices.

Menurut teori (Sukarni, 2013) dalam hal ini tidak terjadi kesenjangan

antara teori dan praktik.

4.4.4 Kunjungan Ke Empat Yaitu Asuhan 28 Hari Post Partum.

102
Keadaan umum : baik Tanda tanda vital TD : 110/70mmHg,

Nadi84x/menit Suhu 36,5°C, RR 22x/mt, kelopak mata tidak oedema,konjungtiva

tidak anemis,sklera tidak ikterik. Payudara bersih, puting susu menonjol, tidak

lecet,produksi ASI banyak. Abdomen : TFU tidak teraba, kontraksi baik

konsistensi lunak.kandung kemih kosong, Anogenital :pengeluaran lochea alba

tidak ada tanda-tanda infeksi. Ekstremitas atas bawah : Tidak ada oedema tidak

ada varices.Dari hasil pemeriksaan kondisi ibu secara keseluruhan baik, lochea

alba.Menurut teori (Sukarni, 2013) lochea yang muncul pada pada minggu ke 4

postpartum yaitu lochea alba dengan warna putih bening. Penulis berpendapat

tidak terjadi kesenjangan antara teori dan praktik dilahan

4.5 Asuhan Neonatus.

By Ny. S mendapatkan asuhan kebidanan sebanyak 3 kali sesuai

denganTeori yang dikemukakan oleh (Muslihatun, 2010) yaitu kunjungan

neonates dilakukan sebanyak 3 kali yaitu KN-1 dilakukan 6-8 jam, KN-2

dilakukan 3-7 hari,KN-3 dilakukan 8-28 hari. Penulis berpendapat bahwa tidak

ditemukannya kesenjangan antara teori dengan praktik.

4.5.1 Kunjungan Neonatus 6 Jam Setelah Kelahiran Bayi

Penulis melakukan pemantauan, keadaan umum neonatus baik,

nadi,pernafasan, serta suhu tubuh neonatus dalam batas normal, neonatus

menangis kuat, tali pusat tidak terbungkus, neonatus mengkonsumsi ASI dan

neonatus telah BAB 1x berwarna hitam dan BAK 1x kekuningan.

Penulis memberikan KIE pada ibu tanda bahaya BBL, personal hygiene

dan perawatan tali pusat. Hal ini berdasarkan teori yang di kemukakan oleh

(Saifuddin,2014) bahwa pada masaneonatal saluran pencernaan mengeluarkan

103
tinja pertama biasanya dalam dua puluhempat jam pertama berupa mekonium

(berwarna hitam kehijauan), danmengeluarkan urine pertama biasanya berwarna

kekuningan. Menurut penulis tidakterjadi kesenjangan antara teori dan praktik

karena penulis sudah melakukanpemeriksaan sesuai dengan waktu kunjungan

yang di tetapkan dan dari hasil pemeriksaan bahwa By. Ny. S tidak terlihat tanda-

tanda kelainan.

Hasil pemeriksaan neonatus pada daerah wajah bayi dan pada pola

perkembangannya dalam kedaan baik. Menurut teori (Ambarwati, 2009)

tujuankunjungan neonatus untuk mengetahui sedini mungkin bila terdapat

kelainan padabayi atau mengalami masalah seperti tanda bahaya, infeksi,

perawatan tali pusat,asi ekslusif dll.

4.5.2 Kunjungan Neonatus Di Hari Ke 6.

Pada bayi Ny. S tali pusat sudah terlepas, tidak ada tanda tanda

infeksi,bersih dan kering. Asupan nutrisi bayi hanya ASI, Bayi Ny. S telah

mendapatkanimunisasi HB-0 pada 25 Mei 2022 di Klinik Pratama Bidan

R.Agustina . Dalam hal ini takterjadi kesenjangan antara teori dan praktik.

4.5.3 Kunjungan Neonatus ke-14 Hari Setelah Bayi Lahir.

Keadaaan neonatus dalam keadaan sehat dan berat badan bayi meningkat

BB bayi : 3000gram.Bayi hanya di beri ASI saja menyusu kuat. Tidak ada tanda-

tanda kelainan. Menurut (Muslihatun, 2009) Asi Ekslusif yaitu ASI tanpa

diberikantambahan apapun, salah satunya untuk memberikan kekebalan tubuh

pada bayi.Pemenuhan nutrisi dari awal bayi lahir hingga kunjungan ke III berupa

ASI dan ibu pun berencana untuk menyusui bayinya secara ekslusif. Bayi Ny. S

mengalami peningkatan BB. Bayi belum mendapatkan imunisasi BCG dan

104
imunisasi Polio.Menurut pendapat penulis tidak terjadi kesenjangan antara teori

dan praktik.

4.5.4 Kunjungan Neonatus ke-28 hari setelah bayi lahir.

Keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, Suhu 36,7°C,

Nadi124x/mt,Pernafasan: 45x/mt,tidak ada tanda tanda insfeksi, warna

kulitkemerahan,sklera putih, BB 3000gram, PB 49cm, lingkar kepala 34cm,

lingkar dada 34cm.

Menurut penulis tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan praktik,

darihasil pemeriksaan bahwa keadaan bayi sehat sehingga penulis menyarankan

kepada Ny.S untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya dan menjaga bayi agar

tidak terpapar dari sumber penyakit.

105
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan secara

komprehensifmelalui studi kasus continuity of care pada Ny. S usia 22 tahun

dengan masalahresiko tinggi usia dan multipara dari masa kehamilan trimester III,

bersalin, bayibaru lahir, masa neonatus sampai pelayanan nifas, dilakukan

pemantauan intensifkepada Ny S, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

pentingnya melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif sebagai deteksi

dini untuk mengurangi faktorfaktor resiko yang dapat terjadi selama kehamilan,

persalinan, bayi baru lahir, masaneonatus, hingga pelayanan nifas.

5.1.1 Ante natal care

Asuhan kebidanan ante natal care pada Ny. S telah dilaksanakan 3

kalikunjungan ditemukan masalah pada Ny. S yaitu multipara, usia lebih dari 22

tahun.Ny. S. Pada kehamilan di usia 37 minggu 2 hari di dapatkan kepala janin

sudahmasuk PAP. Ny. S tidak mengalami resiko hamil dengan multipara, usia

lebih dari35 tahun, selama dilakukan asuhan kebidanan komprehensif dan Ny. S

mengikuti saran serta anjuran bidan. Walaupun terdapat beberapa masalah namun

dapat diatasi dengan memberikan asuhan kebidanan sesuai dengan masalah dan

kebutuhan klien.

5.1.2 Intra natal care

Asuhan kebidanan intra natal care pada Ny. S dilakukan pada tanggal 25

Mei 2022, kala I dimulai pada pukul 06.30 WIB pembukaan 6cm dan pembukaan

106
lengkap ( 10 ) pada pukul 07.40 WIB. Kemudian dilakukan manajemen aktif kala

III dan evaluasi kala IV. Proses persalinan Ny. S berlangsung normal ditolong

oleh bidan tanpa ada penyulit. Secara psikis Ny. S sangat siap dalam menghadapi

proses persalinan dari fase pembukaan hingga bayi lahir. Penulis dan keluarga

selalu mendampingi dan memberikan support mental kepada Ny. S untuk tetap

tenang dan rileks.

5.1.3 Bayi baru lahir

Asuhan kebidanan bayi baru lahir pada bayi Ny. S dilakukan

secarakomprehensif pukul 08.00 WIB , bayi lahir spontan pervaginam, dalam

keadaannormal, segera menangis kuat, tonus otot baik, seluruh tubuh bayi

tampakkemerahan, dengan nilai Apgar score 10/10 , jenis kelamin perempuan

dengan beratlahir 3000 gram, panjang badan 50 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar

dada 32 cm.Dari hasil pemeriksaan fisik bayi tidak didapatkan adanya kelainan.

5.1.4 Post Natal Care

Pada asuhan nifas dilakukan secara komperehensif pada Ny. S sejak 6

jampost partum dilakukan di Puskesmas, 6 hari, 14 hari dan 28 hari melalui

kunjunganrumah dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan

teknik pendokumentasian SOAP. Kunjungan nifas Ny S dilakukan sebanyak 4

kali. Dari hasil pemeriksaan masa nifas Ny S pada kunjungan pertama sampai ke

empat tidak ditemukan adanya masalah, dan komplikasi .kunjungan berjalan

dengan baik, ibusangat kooperatif.

5.1.5 Neonatus

Asuhan kebidanan neonatus pada Bayi Ny S dilakukan

secarakomprehensif dan telah dilaksanakan 4, kali, 6 jam dilakukan di puskesmas,

107
6 hari,14 hari dan 28 hari melalui kunjungan rumah dengan melakukan

pendekatan menggunakan pendokumentasian SOAP. Selama dilakukan asuhan

pada neonatus pada Ny. S dalam keadaan sehat dan tidak ditemukan adanya

masalah, penyulit dan komplikasi pada neonatus Ny S. Asuhan sudah diberikan

sesuai dengan standar pelayanan.

5.2 Saran

Dengan simpulan diatas, maka penulis menyampaikan saran sebagai

berikut:

5.2.1 Bagi intitusi

Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa

dengan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan

kompetensi mahasiswa sehingga dapat menghasilkan bidan profesi yang

berkualitas.

5.2.2 Bagi puskesmas

Dapat meningkatkan mutu pelayanan khususnya dalam

memberikanstandar pelayanan asuhan pada kehamilan,persalinan nifas dan bayi

baru lahir sertapelayanan ibu nifas dan senantiasa memberikan kepuasan kepada

pelanggandengan pelayanan yang berkualitas.

5.2.3 Bagi Klien dan Masyarakat

a. Agar klien dan keluarga memiliki kesadaran dan berperan aktif untuk selalu

memeriksakan keadaan kesehatannya secara teratur sehingga akan

mendapatkan gambaran tentang pentingnya pengawasan pada saat

hamil,bersalin, bayi baru lahir dan nifas, dengan melakukan pemeriksaan

108
rutindipelayanan kesehatan akan mendapatkan asuhan secara komperhensif

denganbaik sehingga tercapai derajat kesehatan ibu dan bayi secara maksimal.

b. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan pada ibu dan keluarga

tentangperawatan masa hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan neonatus

sehinggadapat menjalaninya tanpa adanya komplikasi.

5.2.4 Bagi Profesi

a. Mampu memberikan asuhan sesuai dengan standar standar pelayanan

kebidanan untuk menghasilkan asuhan kebidanan yang tepat, bermutu

berkualitas dan memuaskan klien.

b. Mampu menjalin komunikasi yang baik dengan klien agar tercipta suasana

yang terbuka dan harmonis, sehingga dapat meningkatkan pelayanan

kebidanan khususnya dalam memberikan pelayanan kebidanan pada

masakehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan masa neonates.

c. Mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dan melaksanakan

asuhankebidanan komprehensif melalui pendidikan dan penatalaksanaan

sertamendapat pengalaman di lapangan agar dapat memberikan

pelayanankebidanan yang lebih efektif dan lebih meningkatkan mutu

pelayanan kebidanan.

109
DAFTAR PUSTAKA

Arsinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta:Graha Ilmu

BKKBN.2015. Rencana Strategis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Nasional Tahun 2015-2019. Jakarta: BKKBN.

Damayanti, Et all (2014). Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ibu Bersalin


dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: Deepublish

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Pedoman Pemberian Tablet


BesiFolat dan Sirup Besi Bagi Petugas 2009.Jakarta: Depkes RI.

Depkes RI. 2014. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR

Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di


Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan Edisi Pertama.Jakarta :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas, Dan Bayi
Baru Lahir Selama Social Distancing. Jakarta: Kemenkes RI

Mandriwati G.A. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Cetakan


Pertama. Jakarta : EGC ; 2008. h. 3; 47.

Mandriwati G.A. Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Cetakan


Pertama. Jakarta : EGC ; 2011. h. 3; 5.

Manuaba, I .2010. Ilmu Kebidanan,penyakit kandungan dan keluarga berencana


untuk pendidikan bidan. Jakarta: EGC.

Manuaba, I. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : EGC.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2016). Peran Tenaga Medis Dalam Pelayanan
Kesehatan Kabupaten Kutai Barat, 4(1), 2127 2140.

Muzaham.(2007). Sosiologi Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.

Nazriah.2009.Konsep Dasar Kebidanan.Banda Aceh: Yayasan Pena

Pratami, E. 2014.Konsep Kebidanan berdasarkan kajian Filosofi dan Sejarah.


Magetan: Forum Ilmiah Kesehatan.

Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan (4thed.). Jakarta: PT Bina Pustaka


Rahmawati, F, Subagio, Wahyu, H. 2012. Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi Folat
pada Ibu Hamil dan Faktor yang Mempengaruhi.
http://eprints.undip.ac.id/38397/. Universitas Diponegoro fakultas
kedokteran. Semarang. Thesis.

Saifuddin, A. 2014.Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharohardjo.

Sari, Rury Narulita.2012.Konsep Kebidanan.Yogyakarta : Graha Ilmu

Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas, Yogyakarta: Andi.

Varney, H., Kriebs, J. M., dan Gegor, C. L. 2010. Buku Saku Asuhan Kebidanan
Varney Edisi 2. Jakarta: EGC
DAFTAR LAMPIRAN

I. Surat permohonan pengambilan data dari FIKes ke tempat


pegambilan klien.
II. Surat balasan dari tempat pengambilan klien.
III. Manajemen asuhan kebidanan pada kehamilan dan SOAP.
IV. Manajemen asuhan kebidanan pada ibu bersalin,SOAP,Partograf.
V. Manajemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir,neonatus dan
SOAP.
VI. Manajemen asuhan kebidanan pada ibu ibu nifas dan SOAP.
VII. Lembar konsul.
VIII. Biodata mahasiswa.
Surat permohonan pengambilan data dari FIKes ke tempat pegambilan klien
Surat balasan dari tempat pengambilan klien
INFORMED CONSENT
Manajemen asuhan kebidanan pada kehamilan dan SOAP

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMILNY S 22


TAHUN G1P0A0 HAMIL 32 MINGGU DI KLINIK PRATAMA BIDAN R.
AGUSTINA, S.TR.KEB KABUPATEN BANDUNG BARAT 2022

Nama : Nur Azizah

NPM : 215491517037

Tempat Praktik : Klinik Pratama Bidan R.Agustina, S.Tr.Keb

Pembimbing : Anni Suciawati, S.H,S.SiT,M.Kes, M H

Tanggal Masuk : 06 April 2022

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS / BIODATA
Nama Ibu : Ny. S Nama suami : Tn. I
Umur : 22 Tahun Umur : 25 Tahun
Suku/Bangsa : Sunda Suku/Bangsa : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat Rumah : Kp. Ciwalahir 01/07 Alamat Rumah : Kp. Ciwalahir 01/07
Telepon :0838xx Telepon : 0831xx

1. DATA SUBYEKTIF
Senin /tanggal 06 April 2022 / pukul 11.30 WIB
Keluhan utama : Ibu mengatakan saat ini adalah jadwal untuk kunjungan
ulang,Ibu mengeluh sering buang air kecil 8-10x sehari.

2. Riwayat Menstruasi :
a. Menarche : 12 Tahun
b. Siklus : 28 - 35 hari, teratur
c. Banyaknya : 1- 2 kali ganti pembalut /hari
d. Lamanya : 6 7 hari
e. Sifat darah : Encer
f. Dismenorhoe : kadang kadang

3. Riwayat perkawinan
a. Status perkawinan : Kawin
b. Kawin : Umur 20 tahun , Suami umur : 27 tahun
c. Lamanya : 2 Tahun
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan belum pernah hamil dan melahirkan sebelumnya

5. Riwayat kehamilan sekarang :


a. HPHT : 25-09-2021
b. TPP : 02-06-2022
c. Hamil muda:
Keluhan : Mual mual kadang kadang muntah
ANC : 2 kali, teratur
Tempat : PMB, Posyandu
Imunisasi : T5
Penyuluhan yang pernah didapat : Gizi ibu hamil dan pola makan
d. Hamil tua :
Keluhan : Sering BAK
ANC : 3 kali
Tempat periksa : Posyandu ,Puskesmas,PMB dan dokterpraktek
Imunisasi : -
Penyuluhan yang pernah didapat : Tanda tanda
bahayakehamilan,tanda tanda persalinan,P4K,IMD dan KB.
6. Riwayat penyakit yang lalu/Operasi : Ibu tidak pernah mengalami operasi
7. Riwayat penyakit keluarga (sistemik):
a. Hipertensi : tidak ada
b. Jantung : tidak ada
c. Diabetes mellitus : tidak ada
d. Hepatitis : tidak ada
e. Ginjal : tidak ada
f. TBC : tidak ada
g. Lain-lain : tidak ada
8. Riwayat ginekologi : Tidak ada
9. Riwayat Keluarga Berencana : Ibu tidak menggunakan KB
10. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Psikososial :
- Perasaan ibu terhadap kehamilan ini:Merasa senangdengankehamilan ini
- Reaksi keluarga : Baik.
- Pengambilan keputusan : Suami
- Tempat melahirkan direncanakan : Klinik
b. Pola nutrisi :
- Frekuensi : 3x sehari
- Jenis makanan : Nasi, lauk pauk dan sayuran kadang
kadangbuah,jenis minuman air putih, sehari lebih dari 6 gelas (+- 1,5
liter ).
- Nafsu makan : Baik
- Pantangan : Tidak ada
- Alergi : Tidak ada
c. Pola eliminasi :
BAK:
- Frekuensi : 8-10x/24jam
- Warna : Jernih
- Keluhan : sering BAK
BAB
- Frekuensi : 1x/24 jam
- Konsistensi : Lembek
- Warna : Kuning
- Bau : Khas
- Keluhan : Tidak ada
d. Pola personal hygiene :
- Mandi : Frekuensi : 2x/24 jam. Pakai sabun: ya
- Oral : sikat gigi 2 x/24 jam
- Cuci rambut : Frekuensi: 1 x/24 jam. Pakai shampo: ya
e. Pola istirahat dan tidur:
- Lama tidur : 7-8 jam/hari. Kebiasaan sebelum tidur: nonton TV
danmembaca doa
- Keluhan : tidak ada
f. Aktivitas:
1. Waktu bekerja : jam/hari. Kegiatan:menjaga warung
2. Keluhan : tidak ada
g. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan : tidak ada
3. Merokok : tidak ,Minum minuman beralkohol : tidak
4. Obat-obatan/jamu : obat obat yang di konsumsi yaitu Fe vitamin Cdan
Kalsium,ibu tidak mengkonsumsi jamu.
h. Seksualitas:
5. Frekuensi : 1-2 x/minggu,kadang kadang 2-3 minggu sekali
bilasuami bekerja diluar kota
6. Keluhan yang dapat mengancam kehamilan: tidak ada
B. DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : Baik ,Kesadaran : Composmentis
2. TB : 154 cm
3. BB sebelum hamil :
4. BB saat ini : 57 Kg, LILA 24 cm.BB sebelum hamil 46 kg.
5. Tanda-tanda vital :
7. Tekanan Darah : 110/70 MmHg
8. Nadi : 88x/mt
9. Pernafasan : 22x/mt
10. Suhu : 36,5 0C
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
a. Rambut :
11. Distribusi : Rata
12. Jumlah : Lebat
13. Kualitas : Baik
14. Kebersihan: Baik
15. Bekas luka : Tidak ada
b. Wajah :
- Simetris : ya
- Warna : Sawo matang
- Oedema : Tidak
- Kloasma : Tidak
c. Mata :
- Simetris : Ya
- Conjungtiva : Merah
- Sklera : Putih
- Kelainan : Tidak ada
d. Telinga :
- Simetris : Ya
- Pendengaran : Baik
- Kebersihan : Bersih
e. Mulut dan kerongkongan :
- Gusi
Berdarah : Tidak
- Bibir
Simestris : Ya
- Lidah
Kebersihan : Bersih
Warna : Merah muda
- Orofaring
Pembesaran tonsil : Tidakada
Tanda infeksi : Tidak ada
Pernafasan bau : Tidak
Warna : Merah muda
Lesi : Tidak
- Gigi
Berlubang : Tidak
Karies : Tidak
Tanggal : Tidak
2. Leher
a. Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada
b. Lain-lain : Tidak ada
3. Dada
a. Simetris : Ya
b. Rithme : Normal
c. Kelainan : Tidak ada
d. Payudara :
1. Simetris : Ya
2. Puting : Menonjol
3. Kolostrum : Ada
e. Jantung :
- Rithme : Teratur
- Kelainan : Tidak ada
4. Abdomen
a. Inspeksi :
- Pembesaran perut: sesuai usia kehamilan
- Bekas operasi : tidak ada
- Striae : Livide
- Linea : Nigra
b. Palpasi :
- Kontraksi uterus : Tidak ada
- TFU Mc. Donald : 29 cm
- Leopold I : TFU 3 jari bawah PX: Fundus teraba 1 bagian bulat lunak
dan tidakmelenting kemungkinan bokong.
- Leopold II : Kiri teraba lurus memanjang kemungkinanpunggung:
Kanan teraba bagian bagian kecil kemumgkinanekstremitas
- Leopold III : Bagian bawah teraba 1 bagian bulat kerasmelenting
kemungkinan kepala.: bagian terendah janin kepala
- Leopold IV : Divergen: Per limaan 4/5
- TBF : ( 29-11) x 155 = 2790 gram
c. Auskultasi :
- DJJ : 149 x/menit
- Rithme : Teratur
5. Anogenital :
a. Vulva & vagina
Inspeksi :
- Varices : Tidak
- Bekas episiotomi : Tidak
- Massa/kista : Tidak
- Pengeluaran cairan : Tidak ada, warna keputihan,tidak ada
Palpasi : Pembesaran kelenjar bartolini: tidak.
Nyeri : tidak
Inspekulo :Tidak dilakukan
Pelvimetri Klinis :Pintu Atas Panggul (PAP)
Promintorium : Tidak dilakukan
Konjugata diagonalis :Tidak dilakukan
- Konjugata vera : Tidak dilakukan
Pintu Tengah Panggul (PTP)
- Spina iskhiadika :Tidak dilakukan
- Distansia interspinarum : Tidak dilakukan
- Os sacrum : Tidak dilakukan
- Dinding samping : Tidak dilakukan
- Linea inominata : Tidak dilakukan
Pintu Bawah Panggul (PBP)
- Arkus pubis : Tidak dilakukan
- Os cocsigys : Tidak dilakukan
b. Anus: Haemoroid: Tidak ada. Lain-lain: Tidak ada
6. Ekstremitas
a. Oedema tangan dan jari : Tidak terdapat oedema
b.Varices tungkai : Tidak ada
c. Gerakan : Bebas
d.Refleks Patella : + / +
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah :
a. Hb : Belum dilakukan
b.Gol. Darah : Belum dilakukan Rhesus : Belum dilakukan
c. HbsAg : Belum dilakukan
d.HIV : Belum dilakukan
e. Syiphilis : Belum dilakukan
2. Pemeriksaan penunjang lain : Tidak dilakukan
II. INTERPRETASI DATA
1. Diagnosa :
Ibu : G1P0A0 UK 32 minggu
Dasar : Ibu mengatakan hamil anak ke 1 belum pernah keguguran.
HPHT : 25-09-2021 TP : 02-06-2022
Janin : Tunggal hidup intra uterin presentasi kepala
Dasar :
- Leopold I : TFU 3 jari bawah PX: Fundus teraba 1 bagian bulat
lunak dan tidak melentingkemungkinan bokong.
- Leopold II : Kiri teraba lurus memanjang kemungkinan punggung:
Kanan teraba bagian bagian kecil kemumgkinanekstremitas
- Leopold III : Bagian bawah teraba 1 bagian bulat keras
melentingkemungkinan kepala: bagian terendah janin kepala
- Leopold IV : Divergen: Per limaan 4/5
- TBJ : ( 29-11) x 155 = 2790 gram Auskultasi :
- DJJ : 149 x/menit
- Rithme : Teratur
2. Masalah : Sering buang air kecil
3. Kebutuhan : KIE tentang sebab dan cara mengatasi sering BAK.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA


Mandiri : KIE ketidaknyamanan trimester III
Kolaborasi : Dengan petugas laboratorium
Rujukan : Tidak dilakukan

V. PERENCANAAN
1. Lakukan Informed consent dan bina hubungan baik
2. Lakukan pemeriksaan kehamilan secara menyeluruh 3. Beritahu ibu
hasil pemeriksaan
3. Lakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium
4. Jelaskan pada ibu fisiologi sering kencing dan cara mengatasinya
5. Jelaskan pada ibu tentang kebersihan diri
6. Jelaskan pada ibu tanda tanda bahaya kehamilan trimester III
7. Jelaskan pada ibu tanda-tanda persalinan
8. Jelaskan pada ibu persiapan persalinan
9. Berikan ibu terapi obat
10. Beritahu ibu jadwal kunjungan ulang.
11. Lakukan dokumentasi asuhan.
VII. PELAKSANAAN
1. Melakukan informed consent dan membina hubungan baik
2. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara menyeluruh sesuai standar
ANC 10 T
3. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin saat ini dalam
keadaan baik yaitu tekanan darah : 110/70 MmHg, nadi : 88
kali/menit,suhu 36.5ºC, respirasi : 22 kali/menit, Djj : 149
kali/menit,letak kepala.
4. Melakukan Kolaborasi dengan petugas laboratorium untuk pemeriksaan
golongan darah dan Triple Eliminasi( pemeriksaan HIV,Sifilis,Hepatitis)
serta Swab Antigen
5. Menjelaskan kepada ibu tentang fisiologis trimester III dan cara
mengatasinya yakni: seperti sering BAK karena hal itu merupakan
halyang normal terjadi pada ibu hamil karena pembesaran rahim dan
turunnya kepala janin ke rongga panggul sehingga menekan kandung
kemih,cara mengatasi sering kencing yaitu, kurangi minum dimalam
hari, perbanyak minum disiang hari, segera berkemih jika ada rasa ingin
berkemih,dan menghindari minuman yang mengandung kafein :
kopi,teh,soda.
6. Menjelaskan pada ibu tentang kebersihan diri yaitu dengan
mandiminimal 2 kali sehari dan ganti pakaian dalam 3 kali sehari atau
bilaterasa lembab. Menganjurkan ibu untuk olah raga ringan
seperti,jongkok, berjalan- jalan di pagi hari.
7. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya kehamilan pada trimester III
sepertisakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, nyeri ulu hati,
pergerakan janin berkurang, perdarahan pervagina.
8. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda persalinan seperti mules yang
teratursetiap 5-10 menit 3-4 kali, keluar air air, keluar lendir campur
darah.
9. Menjelaskan pada ibu persiapan persalinan seperti persiapan untuk
bayidan ibu (amanat persalinan : tanggal taksiran persalinan,
tempat,penolong persalinan,dana / jaminan persalinan, transportasi,
donor darah,rencana KB)
10. Memberikan ibu terapi obat sulfas ferous 60 mg sebanyak 30
tabletdiminum 1x1 tablet,kalsium 500 mg sebanyak 30 tablet
diminum2x1tablet dengan menggunakan air putih hindari minum obat
dengan teh,kopi atau susu.
11. Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang tanggal 06 Juni 2021 atau
jikaada keluhan.
12. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di rekam medik.

VIII. EVALUASI
1. Ibu menyetujui dan menandatangani lembar informed consent,kerjasa
materjalin dengan baik.
2. Pemeriksaan ANC sesuai standar dengan 10T.
3. Ibu memahami dan merasa tenang bahwa keadaan kesehatan
dankehamilannya dalam keadaan baik.
4. Telah di lakukan kolaborasi dengan petugas Laboratorium dengan hasil
pemeriksaan : Hb 11.3 gr %,golongan darah O,Rhesus +. HbsAg
negatif,HIV negatif, Siphilis negatif, swab antigen negatif.
5. Ibu memahami keluhan yang dialami saat ini dan mengerti
caramenanganinya.
6. Ibu senantiasa menjaga kebersihan dirinya.
7. Ibu mampu mengulang kembali tentang tanda tanda bahaya kehamilan
trimester III dan bersedia datang ke petugas kesehatan/Puskesmas
jikaterjadi tanda bahaya kehamilan tersebut.
8. Ibu mengerti dan mampu mengulang kembali tentang tanda
tandapersalinan dan berencana akan bersalin di Puskesmas.
9. Ibu sudah menyiapkan kelengkapan persalinan untuk ibu
danbayinya,lembar P4K sudah disetujui oleh ibu dan petugas.
10. Ibu mendapatkan suplemen sulfas ferous 60mg sebanyak 30
tablet,kalsium 500 mg sebanyak 30 tablet ibu mengetahui cara
minumnya.
11. Ibu menyepakati kunjungan ulang berikutnya yaitu tanggal 6 Juni 2021
12. Pendokumentasian telah tercatat

Bandung, April 2022

CI Lahan Praktik Mahasiswa

(Rosita Agustina, S.Tr.Keb (Nur Azizah)


DOKUMENTASI
Kunjungan ANC ke 2 Tanggal 24 April 2022 Jam 09. 45 WIB

di Klinik Pratama Bidan R. Agustina, S.Tr.Keb

I. DATA SUBJEKTIF

Ibu datang ke Puskesmas bersama keluarganya untuk memeriksakan


kehamilannya, keluhan sering kencing berkurang saat ini ibu mengeluh pegal-
pegal dan sakit punggung.

II. DATA OBJEKTIF

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

BB : 57 Kg

Tanda-tanda vital :

- Tekanan Darah : 110/70 MmHg


- Nadi : 82 x/menit
- Pernafasan : 24 x/menit
- Suhu : 36,5 C
- Mata : Kunjungtiva merah kanan dan kiri, sklera putihkanan dan kiri
- Payudara : bersih kolostrum ada kanan dan kiri
- Kontraksi uterus : Tidak ada kontraksi uterus
- TFU Mc. Donald : 29cm
1) Leopold I : TFU 3 jari bawah PX: Fundus teraba 1 bagian bulat lunak
dan tidak melentingkemungkinan bokong.
2) Leopold II : Kiri teraba lurus memanjang kemungkinan punggung:
Kanan teraba bagian bagian kecil kemumgkinan ekstremitas
3) Leopold III : Bagian bawah teraba 1 bagian bulat keras
melentingkemungkinan kepala.: bagian terendah janin kepala
4) Leopold IV : divergen: Per limaan 4/5
TBJ : ( 29-11) x 155 = 2790 gram
Auskultasi :
- DJJ : 153 x/menit
- Rithme : Teratur

III. ANALISA

Diagnosa

Ibu : G4P3A0 hamil 38 minggu 2hari


Janin : Janin tunggal hidup intra uterina presentasi kepala

Masalah : Sakit punggung .

Kebutuhan : KIE tentang perubahan dan keluhan pada trimester III

IV. PENATALAKSANAAN
- Melakukan informed consent,dan membina hubungan baik ibu bersedia
untuk dilakukan pemeriksaan.
- Menjelaskan hasil pemeriksaaan kepada ibu bahwa ibu dan janin dalam
keadaan baik, ibu memahami hasil pemeriksaan dan bersyukur bahwa
kesehatan dirinya dan janinnya dalam keadaan baik.
- Memberitahu ibu fisiologi pegal pegal pada punggung bawah yaitu
merupakan nyeri punggung yang terjadi pada area lumbosakrul, nyeri
punggung bawah biasanya akan meningkat intensitasnya seiring
pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini disebabkan oleh berat
uterusyang membesar, dan membentuk lordosis, lengkungan ini akan
meregangkan otot sehingga peredaran darah tidak lancar dan meninbulkan
rasa sakit atau nyeri, ibu memahami penjelasan bidan
- Memberitahu ibu cara mengatasi pegel- pegel pada punggang seperti
mengatur posisi tubuh yang baik, hindari bungkuk yang berlebihan saat
mengangkat beban dan berjalan tanpa istirahat,tidak berdiri terus menerus/
dalam jangka waktu lama ,ibu mengerti dan bersedia untuk melakukannya.
- Mengingatkan kembali pada ibu tanda bahaya kehamilan trimester III
seperti sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, nyeri ulu hati,
pergerakan janin berkurang, perdarahan pervagina, ibu mampu mengingat
kembali tanda tanda bahaya kehamilan.
- Mengingatkan kembali kepada ibu tentang persiapan persalinan terutama
jaminan persalinan dan pesyaratan yang diperlukan,BPJS aktif KK, KTP
sudah lengkap ibu berencana bersalin di puskesmas.
- Mengingatkan kembali kepada ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe,
kalsium dan vitamin yang telah di berikan, ibu masih minum setiap
harinya suplemen yang di berikan bidan dan sediaan obat suplemen masih
ada 3 blister lagi.
- Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang tanggal 01 Juni 2022 atau jika
ada keluhan, ibu akan memeriksakan kembali bila ada keluhan atau sesuai
jadwal yang ditentukan oleh bidan.
- Melakukan dokumentasi asuhan,pendokumentasian tercatat dalam bentuk
SOAP.
Bandung, April 2022

CI Lahan Praktik Mahasiswa

(Rosita Agustina, S.Tr.Keb (Nur Azizah)


DOKUMENTASI
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY S 22
TAHUN G1P0A0 HAMIL 37 MINGGU DI KLINIK PRATAMA BIDAN R.
AGUSTINA, S.TR.KEB KABUPATEN BANDUNG BARAT

TAHUN 2021

Nama : Nur Azizah

NPM : 215491517037

Tempat Praktik : Klinik Pratama Bidan R.Agustina, S.Tr.Keb

Pembimbing : Anni Suciawati, S.H,S.SiT,M.Kes, M H

Tanggal Masuk : 25 Mei 2022

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS / BIODATA
Nama Ibu : Ny. S Nama suami : Tn. I
Umur : 22 Tahun Umur : 25 Tahun
Suku/Bangsa : Sunda Suku/Bangsa : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat Rumah : Kp. Ciwalahir 01/07 Alamat Rumah : Kp. Ciwalahir 01/07
Telepon :0838xx Telepon : 0831xx

B. DATA SUBJEKTIF
pada hari Rabu /tanggal 25 MEI 2022 /pukul 06.00 WIB
1. Keluhan utama : Ibu datang ke Klinik bersama keluarga mengeluh mules
mules sejak jam 03.00 belum keluar air air, dan keluar lender bercampur
darah, ini hamil anak ke 4 belum pernah keguguran,HT : 25-09-2020
2. Riwayat persalinan ini:
a. Sakit perut, sejak pukul 03.00 WIB, belum keluar air air
b.Lendir bercampur darah, sejak pukul 03.00 WIB
c. Gerakan janin : aktif
3. Riwayat kesehatan
Penyakit yang sedang atau pernah diderita ibu:
- Jantung : Tidak ada
- Hipertensi : Tidak ada
- Asma : Tidak ada
- TBC : Tidak ada
- Hepatitis : Tidak ada
- PMS : Tidak ada
- HIV / AIDS : Tidak ada
- TORCH : Tidak ada
- Infeksi saluran kencing : Tidak ada
- Lain-lain : Tidak ada
4. Penyakit keluarga yang menular:
- HIV / AIDS : Tidak ada
- Hepatitis : Tidak ada
- TBC : Tidak ada
- PMS : Tidak ada
5. Riwayat penyakit keturunan:
- DM : Tidak ada
- Hipertensi : Tidak ada
- Jantung : Tidak ada
6. Riwayat faktor keturunan:
- Faktor keturunan kembar : Tidak ada
- Kelainan congenital : Tidak ada
- kelainan jiwa : Tidak ada
- kelainan darah : Tidak ada
7. Riwayat perkawinan
1. Perkawinan : 2 kali
2. Lama perkawinan dengan suami sekarang : 2 tahun
3. Pengambilan keputusan : Suami
8. Riwayat menstruasi dan KB :
1. Siklus menstruasi: Teratur, 28-35 hari
2. Lama haid : 6-7 hari
3. Kontrasepsi yang pernah dipakai : Ibu tidak menggunakan KB
selamaperkawinan ke 2 karena ingin punya anak
4. Rencana kontrasepsi yang akan digunakan Implan.
9. Riwayat obstetri lalu: Ibu mengatakan belum pernah hamil dan melahirkan
10. Riwayat kehamilan sekarang
a. HPHT : 10-09-2020
b. TP : 17-06-2021
c. Pemeriksaan sebelumnya: ANC 11 kali, di Posyandu,
Puskesmas,PMB,Dokter Praktek TT 5kali, Suplemen yang didapat Zat
besi,kalsium,asam folat dan vitamin C
d. Gerakan janin dirasakan sejak 5 bulan yang lalu
11. Tanda bahaya kehamilan yang pernah dialami : Tidak ada
12. Perilaku/kebiasaan yang membahayakan kehamilan : ibu tidakmerokok, tidak
minum jamu, tidak minum minuman keras,kontakdengan binatang tidak ada,
ibu tidak menggunakan narkoba,dan tidakpernah diurut dukun.
13. Data biologis, psikologis, sosial
a. Biologis
Nutrisi
- Makan terakhir pukul 06.00 WIB porsi 1 bungkus habis, jenis
nasiuduk
- Minum terakhir pukul 06. 00 jumlah 1 gelas/200 cc, jenis air putih
- Istirahat
- Tidur malam : 7-8 jam,tidak ada keluhan
- Istirahat siang: 1jam, keluhan tidak ada
Eliminasi
- BAB terakhir: pukul 05.00 WIB konsistensi lembek
- BAK terakhir: pukul 05.50 jumlah sekitar 200 cc
b. Psikologis
Siap melahirkan : : ibu siap menghadapi persalinan dan
mengharapkanpersalinannya aman dan lancar.Perasaan ibu saat ini :
tenang dan cooperatif.
c. Sosial
Persiapan persalinan, yang sudah siap: perlengkapan ibu
,perlengkapanbayi, biaya, calon donor, nama : Satiah, pendamping
suami,transportasi : motor/ keluarga

C. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : kompos mentis
3. Keadaan emosi : stabil
4. Antropometri:
- BB saat ini : 58 kg
- BB sebelumnya, tgl : 06-06-2021, 57 kg
- TB : 154 cm
5. Tanda-tanda vital:
- Suhu : 36,7 °C
- Nadi : 84 x/menit
- Respirasi : 20x/menit
- TD : 110/70 mmHg
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
Wajah: tidak ada kelainan, tidak oedema, tidak pucat
Mata:
- Conjugtiva : merah
- Sclera : putih
Mulut
- Mukosa : lembab
- Bibir : segar
- Gigi : bersih , tidak ada karies
Leher : Tidak ada kelainan, tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada
pembendungan vena jugularis, tidak ada Pembesaran kelenjar tiroid,lain lain
tidak ada Dada dan aksila : tidak ada kelainan
Payudara : bersih, simetris tidak ada kelainan ,areola hiperpigmentasi, kedua
puting susu menonjol kolostrum ada pada keduapayudara
Abdomen
2. Inspeksi:
- Pembesaran perut : sesuai usia kehamilan
- Bekas luka operasi : tidak ada
3. Palpasi:
- Leopold I : 3 jari dibawah PX: Fundus teraba tunggal bulat lunak dan
tidakmelenting, kemungkinan bokong
- Leopold II : Kiri teraba lurus memanjang, kemungkinanpunggung:
Kanan teraba bagian-bagian kecil, kemungkinanekstremitas
- Leopold III : Bagian bawah teraba teraba bulat,
keras,melenting,kemungkinan kepala
- Leopold IV : Divergen : Perlimaan 4/5
- TFU Mc.Donald : 30 cm
- TBJ : 2945 gram
- HIS : Frekuensi : 3x/ 10 menit, durasi 25detik
i. Auskultasi : DJJ 149x/menit , teratur
Genetalia dan Anus
Vulva dan vagina
- Inspeksi: Vulva : tidak ada oedema, tidak ada sikatrik, tidak ada
varices,adanyalender bercampur darah
- Vagina : tidak ada tanda tanda infeksi , tidak ada nyeri
- Pemeriksaan dalam: Pukul : 07.00 WIB
Portio : konsistensi: lunak, dilatasi : 3cm
Penipisan : (effacement) : 25%
Selaput ketuban : utuh
Presentasi : Kepala, posisi ubun ubun kecil kiri depan
Moulage : 0
Penurunan : Hodge I
Bagian kecil janin : tidak ada
Tali Pusat : tidak ada
Anus : Haemoroid : tidak ada
Ekstremitas
Tangan : tidak oedema, kuku jari : merah muda
Kaki : simetris, tidak oedema, tidak ada varices, kuku jari:
merahmuda. Refleks patella kanan/kiri +/+
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal : 25 Mei 2022
Darah :
Hb : 11,3 gr%
Gol. Darah : O Rhesus : +
Pemeriksaan penunjang lain : Swab antigen negatif

II. INTERPRETASI DATA


Diagnosa :
Ibu : G1 P0 A0 UK 38 minggu inpartu kala 1 fase laten
Dasar : Ibu mengeluh mules mules sejak jam 03.00 belum keluar air air, dan
keluar lendir bercampur darah, ini hamil anak ke 4 belum pernah
keguguran,HT : 25-09-2020
His : Frekuensi : 3x/ 10 menit, durasi 25detik
Pemeriksaan dalam: Pukul : 07.00 WIB
Portio : konsistensi: lunak, dilatasi : 3cm
Penipisan : (effacement) : 25%
Selaput ketuban : utuh
Presentasi : Kepala, posisi ubun ubun kecil kiri depan.
Moulage : 0
Penurunan : Hodge I
Bagian kecil janin : tidak ada
Tali Pusat : tidak ada
Janin : tunggal hidup intra uterin presentasi kepala
Dasar : Palpasi:
- Leopold I : 3 jari dibawah PX: Fundus teraba tunggal bulat lunak dan
tidakmelenting, kemungkinan bokong
- Leopold II : Kiri teraba lurus memanjang, kemungkinanpunggung: Kanan
teraba bagian-bagian kecil,kemungkinan ekstremitas
- Leopold III : Bagian bawah teraba teraba bulat,
keras,melenting,kemungkinan kepala
- Leopold IV : Divergen: Per limaan 4/5
- TFU Mc.Donald : 30 cm
- TBJ : 2945 gram
- Auskultasi : DJJ 149x/menit , teratur.Masalah : Usia ibu 38 tahun
Kebutuhan : Observasi Kemajuan persalinan

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Perdarahan post partum, Atonia uteri

IV. TINDAKAN SEGERA


1. Mandiri :-
2. Kolaborasi : -
3. Rujukan :-
V. PERENCANAAN
1. Bina hubungan baik dan lakukan informed consent.
2. Jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan.
3. Pantau kemajuan persalinan serta pemeriksaan dalam 4 jam kemudianatau
jika ada indikasi
4. Siapkan ruangan alat alat partus serta obat-obatan dan perlengkapan
ibudan bayi
5. Libatkan pendamping bagi ibu untuk menemani pada saat persalinannanti
6. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya jika ibu
adakeinginan untuk berkemih.
7. Berikan nutrisi dan cairan pada ibu
8. Anjurkan ibu untuk mobilisasi.
9. Lakukan dokumentasi asuhan.

VI. PELAKSANAAN
1. Membina hubungan baik dengan ibu agar tercipta rasa saling percaya
danterbuka dan melakukan informed consent kepada ibu dan keluarga
bahwaibu siap dibantu saat persalinannya
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan. Saat ini bahwa pmbukaan 3 cm
keadaanibu serta janin dalam keadaam baik
3. Memantau kemajuan persalinan serta pemeriksaan dalam 4 jam
kemudianatau jika ada indikasi
4. Menyiapkan ruangan ,alat alat persalinan, obat-obatan ,perlengkapan
ibudan bayi
5. Melibatkan pendamping bagi ibu untuk menemani pada saat
persalinannanti yaitu suami atau keluarga ibu yang akan
mendampinginya.
6. Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya jika ibu
adakeinginan untuk berkemih
7. Memberikan nutrisi dan cairan pada ibu untuk mencegah
terjadinyadehidrasi
8. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi.
9. Melakukan dokumentasi asuhan.

VII. EVALUASI
1. Ibu dan keluarga menandatangani persetujuan tindakan dan maudilakukan
pemeriksaan.
2. Ibu dan keluarga mengerti hasil pemeriksaan
3. Lembar observasi tercatat
4. Ruangan ,alat alat, obat obat persalinan,prlengkapan ibu dan bayi sudah
disiapkan.
5. Ibu didampingi oleh suaminya.
6. Ibu BAK ke kamar mandi.
7. Ibu menghabiskan 2 keping kue kering dan 1 gelas teh manis hangat.
8. Ibu jalan jalan di sekitar ruang bersalin, kadang kadang jongkok.
9. Ibu didampingi oleh suaminya
10. Pendokumentasian tercatat.

Dokumentasi Asuhan Kebidanan Intra Natal Care


Persalinan Kala I
Tanggal/ Tempat/ Waktu : 25 Mei 2022/Klinik Pratama Bidan R.Agustina/
07.00WIB
SUBJEKTIF : ibu mengatakan mules semakin sering dan belum keluar air air
OBJEKTIF : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : kompos mentis
Keadaan emosi : stabil
Tanda-tanda vital:
- Suhu : 36,7 °C
- Nadi : 88 x/menit
- Respirasi : 20x/menit
- TD : 110/70 mmHg
- Leopold I : 3 jari dibawah PX: Fundus teraba tunggal bulat lunak dan
tidakmelenting, kemungkinan bokong
- Leopold II : Kiri teraba lurus memanjang, kemungkinanpunggung: Kanan
teraba bagian-bagian kecil, kemungkinanekstremitas
- Leopold III : Bagian bawah teraba teraba bulat,
keras,melenting,kemungkinan kepala
- Leopold IV : Divergen : Perlimaan 3/5
His : Frekuensi : 3x/ 10 menit, durasi 40 detik
Auskultasi : DJJ 150x/menit , teratur
- Pemeriksaan dalam: Pukul : 07.30 WIB
Portio : konsistensi: lunak, dilatasi : 10cm
Penipisan : (effacement) : 50%
Selaput ketuban : utuh
Presentasi : Kepala, posisi ubun ubun kecil kiri depan
Moulage : 0
Penurunan : Hodge II
Bagian kecil janin : tidak ada
Tali Pusat : tidak ada
ANALISA
Diagnosa
Ibu : G1P0A0 usia kehamilan 39 minggu inpartu kala I fase aktif
Janin : Tunggal hidup intra uterin presentasi kepala
Kebutuhan : cara mengejan

PENATALAKSANAAN :
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu sudah pembukaan
lengkap,keadaan ibu dan janin dalam keadaan baik.
- Memasang infus RL 20 tpm,infus RL sudah terpasang
- Membantu ibu memilih posisi yang nyaman untuk melahirkan,ibu
memilih posisi setengah duduk.
- Mencukupi asupan nutrisi pada ibu seperti makan,minum disaat sela
selakontraksi ibu minum air putih dan teh manis.
- Mengobservasi DJJ dan his,hasil terlampir pada partograf
- Mendekatkan partus set,parus set sudah di dekatkan
- Memimpin ibu meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat,atau
saat
- kontraksi kuat, ibu mampu melakukan dengan benar.
- Melakukan pertolongan persalinan dengan APN,dilakukan pertolongan
persalinan secara APN, pukul 14.20 Bayi lahir spontan bugar, jenis
kelamin perempuan, dilakukan IMD.

Persalinan Kala III


Tanggal/ Tempat/ Waktu : 25 Mei 2022/Puskesmas Munjul/ 08.10 WIB
SUBJEKTIF : Ibu mengatakan lega dan bahagia telah melahikan
anaknyaberjenis kelamin perempuan dan masih merasakan mulespada
perutnya
OBJEKTIF : Bayi lahir spontan cukup bulan, bugar, jenis
kelaminperempuan. TFU setinggi pusat, kontraksi uterus baik,uterus globuler,
kandung kemih kosong, , semburan darahtiba tiba sekitar 100cc,tali pusat
bertambah panjang
ANALISA
Diagnosa : P1A0 Partus Kala III
PENATALAKSANAAN :
- Melakukan palpasi abdomen untuk memastikan tidak adanya janin
kedua,janin tunggal
- Melakukan manajemen aktif kala III, plasenta lahir spontan pukul
08.10WIB, kontraksi uterus baik, tfu 3 jari bawah pusat.
- Memeriksa kelengkapan plasenta, selaput dan kotiledon lengkap insersi
talipusat sentralis
- Memeriksa robekan jalan lahir,tidak terdapat robekan jalan lahir.
- Mengevaluasi perdarahan kala III , jumlah darah ±150 cc
Persalinan Kala IV
Tanggal/ Tempat/ Waktu : 25 Mei 2022/Klinik Pratama Bidan R.Agustina/
10.00 WIB
SUBJEKTIF : ibu merasa lega dan bersyukur proses persalinannyaberjalan
lancar dan senang atas kelahiran bayinya,ibumengatakan perut masih terasa
mulas.
OBJEKTIF : KU baik kesadaran composmentis, TD : 120/ 80 mmHg,
N: 80 kali/menit, S: 37oC R : 20 kali/menit, plasenta lahirlengkap,selaput
plasenta utuh, kotiledon lengkap, TFU 3jari dibawah pusat, kontraksi uterus
baik, perdarahan100cc, tidak ada robekan jalan lahir, kandung kemihkosong.

ANALISA
Diagnosa : P1A0 Partus Kala IV

PENATALAKSANAAN :
- Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, bahwa kondisi
ibusaat ini dalam kadaan baik,ibu dan keluarga mengerti hasil
pemeriksaan.
- Mengajarkan ibu cara melakukan masasse uterus guna mencegah
perdarahan dan menilai kontraksi uterus,dengan cara menggosok fundus
uteri secara sirkuler searah jarum jam menggunakan telapak tangan
hingga teraba keras,ibu dapat melakukan dengan benar cara
massaseuterus,kontraksi uterus baik.
- Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin
0,5%untuk dekontaminasi, alat bekas pakai telah di rendam dalam cairan
klorin
- Membersihkan dan merapihkan ibu, pakaian ibu telah diganti dengan
yangbersih.
- Memberikan kebutuhan nutrisi pada ibu,ibu menghabiskan 1 porsi
makandan minum air putih 1 gelas.
- Memberikan therapi : parasetamol 3x500mg,amoxillin
3x500mg,Fe1x60mg,Vitamin C 1x100 mg,Vitamin A kapsul merah 2x
- Mengobservasi kala IV,hasil terlampir pada lembar partograf.
- Melakukan pendokumentasian,pendokumentasian tercatat
Bandung 25 Mei 2022

CI Lahan Praktik Mahasiswa

(Rosita Agustina, S.Tr.Keb (Nur Azizah)


DOKUMENTASI
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

Nama : Nur Azizah

NPM : 215491517037

Tempat Praktik : Klinik Pratama Bidan R.Agustina, S.Tr.Keb

Pembimbing : Anni Suciawati, S.H,S.SiT,M.Kes, M H

Tanggal Masuk : 25 Mei 2022

VIII. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS / BIODATA
Nama : By. Ny S
Umur : 6 Jam
Tanggal/Jam lahir : 16 Juni 2021/13.00 WIB
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke :1

B. IDENTITAS ORANG TUA


Nama Ibu : Ny. S Nama suami : Tn. I
Umur : 22 Tahun Umur : 25 Tahun
Suku/Bangsa : Sunda Suku/Bangsa : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat Rumah : Kp. Ciwalahir 01/07 Alamat Rumah : Kp. Ciwalahir 01/07
Telepon :0838xx Telepon : 0831xx

C. DATA SUBJEKTIF pada hari Rabu 25 Mei 2022 pukul 13.00 WIB
1. Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang:
b. Kehamilan:
- Usia kehamilan: 40 minggu
- Periksa hamil : TM I:2 kali, TM II: 4 kali, TM III: 5 kali
- Imunisasi TT : T5

Penyakit/komplikasi : Tidak Ada

- Kebiasaan merokok : Tidak Ada


- Kebiasaan konsumsi obat-obatan/jamu: Tidak Ada
c. Persalinan:
- Jenis persalinan : Normal
- Ditolong oleh : Bidan
- Lama persalinan : Kala I: 4 Jam 0 Menit, Kala II: 20Menit
- Ketuban pecah: Spontan :Lamanya: 20 Menit, Warna: JernihBau: Khas
- Komplikasi persalinan : Tidak Ada
- IMD : dilakukan,berhasil dalam waktu 1jam
2. Riwayat kesehatan keluarga (ibu, ayah, saudara kandung ibu&ayah)
Diabetes militus : Tidak ada
Kelainan kongenital : Tidak ada
Penyakit jiwa : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada
Penyakit hati : Tidak ada
Kehamilan kembar : Tidak ada
Epilepsi : Tidak ada
TBC : Tidak ada
Penyakit ginjal : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
D. DATA OBJEKTIF
Penilaian Bayi Segera Setelah Lahir
Nilai Apgar :1 menit: 10 5 menit: 10
Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum: Baik Kesadaran: composmentis
- Respirasi: 40 x/menit. Frekuensi jantung: 110 x/menit. Suhu36,8oC
- Antropometri:
a. BB: 3000 gram. PB: 49 Cm. Lingkar lengan : 11cm
b. Lingkar kepala:
- Sircumferensia suboccipito bregmatika : 32 Cm
- Sircumferensia fronto-occipitalis : 33 Cm
- Sircumferensia mento-occipitalis : 33 Cm
c. Lingkar dada: 32 cm
d. Lingkar perut: 30 cm
Pemeriksaan Fisik Sistematis
Kepala:
a. Bentuk: Bulat Caput succadenium: Tidak ada Cepal haematom: tidak ada
b. Ubun-ubun besar: cembung

Telinga:

a. Struktur telinga : lengkap


b. Letak : simetris
c. Pengeluaran cairan : Tidak Ada

Mata:

a. Letak simetris, warna sklera: Putih


b. Tanda infeksi : Tidak Ada
c. Kelainan : Tidak Ada

Hidung: letak simetris, Cuping hidung : Tidak Ada

Kelainan : Tidak Ada

Mulut dan bibir:

a. Letak : Simetris Warna: Merah Muda


b. Refleks rooting: + Kelainan : Tidak Ada

Leher: Pergerakan leher: Bebas Refleks tonic nack: +

Dada:

a. Bentuk : simetris. Retraksi dada : Tidak Ada


b. Bunyi nafas: Normal Kelainan : Tidak Ada

Perut: Bentuk perut: Normal Tali pusat : Basah

Bahu, lengan, dan tangan:

a. Simetris: Ya, Jumlah jari tangan : Lengkap


b. Warna kuku: Tidak Sianosis Gerakan otot tangan : Aktif
c. Refleks graps: +

Punggung: Benjolan: Tidak Ada Kelainan : Tidak Ada

Anus: Lubang anus: + Kelainan : Tidak Ada

Genitalia:

Perempuan

Lubang vagina : Ada

Lubang uretra : Ada

Labia mayor : ada, sudah menutupi labia minor

Labia minor : ada

- Kelainan : Tidak Ada

Kulit: Verniks caseosa: Tidak Ada Warna kulit: Kemerahan Kaki:

a. Simetris: Ya Jumlah jari kaki: Lengkap Warna kuku: Merah Muda


b. Gerakan otot kaki: Aktif
c. Refleks plantar: + Refleks walking: +
d. Refleks babinsky: + Refleks moro: +

Perawatan Bayi Baru Lahir


1. Pemberian salep mata : Sudah diberikan
2. Pemberian vitamin K1: Sudah diberikan
3. Pemberian HB 0 : Sudah diberikan
4. Pemberian identitas : Sudah diberikan
II. INTERPRETASI DATA

Diagnosa : By. M Neonatus Cukup Bulan umur 6 Jam

Dasar : Bayi Lahir tanggal 16 Juni Jam 14.20 WIB

Kebutuhan : Perawatan Bayi Baru Lahir

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Tidak Ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak Ada

V. PERENCANAAN
1. Lakukan informed consent dan jelaskan pada ibu hasil pemeriksaan
2. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif
3. Anjurkan ibu agar menjaga bayi tetap hangat
4. Jelaskan cara perawatan tali pusat
5. Jelaskan tanda bahaya bayi baru lahir
6. Jadwalkan kunjungan ulang
7. Dokumentasi
VI. PELAKSANAAN
1. Melakukan informed consent dan menjelaskan pada ibu bahwa bayinya
saat ini dalam keadaan sehat, keadaan umum baik, dan tidak ada kelainan.
2. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif hingga bayinya
berumur 6 bulan dan bisa dilanjutkan sampai bayi umur 2 tahun .
3. Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan memberikan
pakaian yang hangat dan bersih,memakaikan topi,membedong bayi, tidak
menempatkan bayi di dekat jendela,tidak menempatkan bayi di dekat
yang dingin atau terpapar langsung dengan udara dingin.
4. Menjelaskan pada ibu cara perawatan tali pusat yaitu jika pada saat
dimandikan tali pusat kena air maka ibu harus mengeringkan tali pusat
bayi menggunakan kain, kasa atau catton bud, kemudian jaga tali pusat
bayi agar tetap kering, ganti kasa pada tali pusat bayi secara berkala,
hindari menggunakan betadin atau apapun pada tali pusat bayi dan jangan
memaksa tali pusat bayi lepas dengan cara menariknya karena tali pusat
akan terlepas dengan sendirinya.
5. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya bayi baru lahir seperti tidak mau
menyususi atau memuntahkan semua yang diminum, kejang, bayi lemah
atau hanya bergerak jika di pegang, sesak nafas, bayi merintih, bayi
demam,bayi diare mata cekung tidak sadar jika kulit perut di cubit akan
kembali lambat dan kulit terlihat kuning < 24 jam setelah lahir .
6. Memberitahu Ibu untuk kunjungan ulang 6 hari lagi yaitu tanggal 01
Juni2022
7. Melakukan pendokumentasian

2. EVALUASI
1. Ibu menyetujui untuk dilakukan pemeriksaan dan mengetahui hasil
pemeriksaan.
2. Ibu mengerti dengan anjuran bidan dan bisa mengulang kembali anjuran
yangdiberikan
3. Ibu menjaga kehangatan bayi dengan memakaikan pakaian bayi, topi,
danmembedong bayi.
4. Ibu mengerti penejelasan bidan dan bisa mengulang kembali cara
perawatan talipusat bayi
5. Ibu mengetahui tanda bahaya pada bayi baru lahir dan bisa mengulang
kembalipenjelasan yang diberikan bidan
6. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan Ulang
7. Pendokumentasian tercatat
Bandung 25 Mei 2022
CI Lahan Praktik Mahasiswa

(Rosita Agustina, S.Tr.Keb (Nur Azizah)


DOKUMENTASI
Kunjungan Neonatus 6 hari : Tanggal 01 Juni 2022 pukul 10.20 WIB

SUBJEKTIF: Ibu mengatakan bayinya sehat, menyusu kuat, bayi hanya diberi
ASI saja, BAB/BAK lancar tidak ada gangguan

OBJEKTIF: Keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, Suhu 36,6oC, Nadi
124x/mt,Pernafasan: 45x/mt,reflek hisap { + }, Tali pusat udah lepas,tidak ada
tanda tanda insfeksi, warna kulit kemerahan,sclera putih, BB 3000 gram PB 49
cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32 cm.

ANALISA

DIAGNOSA: Neonatus cukup bulan sesuai umur kehamilan,usia 6 hari

Kebutuhan : KIE, Perawatan Neonatus 6 hari

PELAKSANAAN

1. Melakukan informed consent dan menjelaskan pada ibu bahwa bayinya saat
ini dalam keadaan sehat, keadaan umum baik, dan tidak ada kelainan, ibu
menyetujui dan memahami hasil pemeriksaan.
2. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin, ibu
menyusui bayinya setiap saat sesuai keinginan bayi.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif hingga bayinya
berumur 6 bulan dan bisa dilanjutkan sampai bayi umur 2 tahun, ibu mengerti
anjuran bidan.
4. Mengingatkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan memberikan
pakaian yang hangat dan bersih,memakaikan topi,membedong bayi, tidak
menempatkan bayi di dekat jendela,tidak menempatkan bayi di dekat yang
dingin atau terpapar langsung dengan udara dingin, Ibu menjaga kehangatan
bayi dengan memakaikan pakaian bayi, topi, dan membedong bayi.
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayi dengan cara memandikan
setiap pagi dan sore hari, ibu rutin memandikan bayinya pagi dan sore hari.
6. Memberitahu ibu kembali tanda bahaya pada bayi dan apabila mengalami
tanda tanda bahaya pada bayi segera menghubungi tenaga kesehatan,ibu
memahami tanda tanda bahaya pada bayi baru lahir.
7. Memberitahu Ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 15 Juni 2021, ibu
menyepakati jadwal kunjungan ulang .
8. Melakukan pendokumentasian ,pendokumentasian tercatat.
Kunjungan Neonatus 14 hari : Tanggal 15 Juni 2021 pukul 11.00 WIB

SUBJEKTIF: Ibu mengatakan bayinya sehat, menyusu kuat, bayi hanya diberi
ASIsaja, BAB/BAK lancar tidak ada gangguan.

OBJEKTIF : Keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, Suhu 36,6oC,


Nadi124x/mt,Pernafasan: 45x/mt,tidak ada tanda tanda insfeksi, warnakulit
kemerahan,sklera putih, BB 3300 gram,PB 49 cm, lingkarkepala 33 cm, lingkar
dada 35 cm.

ANALISA

DIAGNOSA: Neonatus cukup bulan sesuai umur kehamilan,usia 14


hariKebutuhan : KIE, Perawatan Neonatus 14 hari

PELAKSANAAN

1. Melakukan informed consent dan menjelaskan pada ibu bahwa bayinya saatini
dalam keadaan sehat, keadaan umum baik, dan tidak ada kelainan,
ibumenyetujui dan memahami hasil pemeriksaan.
2. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI sesering mungkin,
ibumenyusui bayinya setiap saat sesuai keinginan bayi.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif hingga
bayinyaberumur 6 bulan dan bisa dilanjutkan sampai bayi umur 2 tahun,
ibumengerti anjuran bidan, dan bayi saat ini hanya di beri ASI saja.
4. Mengingatkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi dengan
memberikanpakaian yang hangat dan bersih,memakaikan topi,membedong
bayi, tidakmenempatkan bayi di dekat jendela,tidak menempatkan bayi di
dekat yangdingin atau terpapar langsung dengan udara dingin, Ibu menjaga
kehangatanbayi dengan memakaikan pakaian bayi, topi, dan membedong bayi.
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan bayi dengan cara
memandikansetiap pagi dan sore hari,dan segera membersihkan bayi setelah
BAB danBAK,bila bayi bab dan bak ibu segera mengganti popok bayi,ibu
rutinmemandikan bayinya setiap pagi dan sore hari.
6. Memberitahu ibu tentang imunisasi pada bayi dan manfaatnya
danmenyarankan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu guna
mendapatkanimunisasi, ibu mengerti saran yang disampaikan bidan dan akan
membawabayinya ke posyandu pada tanggal 9 juli 2022
7. Memberitahu Ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 14 Juli 2021,
ibumenyepakati jadwal kunjungan ulang .
8. Melakukan pendokumentasian ,pendokumentasian tercatat.
Bandung 15 Juni 2022
CI Lahan Praktik Mahasiswa

(Rosita Agustina, S.Tr.Keb (Nur Azizah)


DOKUMENTASI
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

Nama : Nur Azizah

NPM : 215491517037

Tempat Praktik : Klinik Pratama Bidan R.Agustina, S.Tr.Keb

Pembimbing : Anni Suciawati, S.H,S.SiT,M.Kes, M H

Tanggal Masuk : 25 Mei 2022

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS / BIODATA
Nama Ibu : Ny. S Nama suami : Tn. I
Umur : 22 Tahun Umur : 25 Tahun
Suku/Bangsa : Sunda Suku/Bangsa : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat Rumah : Kp. Ciwalahir 01/07 Alamat Rumah : Kp. Ciwalahir 01/07
Telepon :0838xx Telepon : 0831xx

B. DATA SUBYEKTIF Pada hari Rabu / 25 Juni 2022 Pukul 13.00 WIB
1. Keluhan utama :

Ibu mengatakan masih merasakan lelah dan senang atas kelahiran anak ke
empatnya ,ibu sudah BAK ke kamar mandi, ibu sudah menyusui bayinya dan bayi
menetek kuat.

2. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang sedang atau pernah diderita ibu:Ibu tidak mengalami penyakit
Jantung, Hipertensi, Asma, TBC,Hepatitis, PMS, HIV / AIDS,TORCH, dan
Infeksi saluran kencing.
b. Penyakit keluarga yang menular:Ibu mengatakan keluarga tidak ada riwayat
penyakit HIV /AIDS,Hepatitis, TBC, PMS
c. Riwayat penyakit keturunan:Tidak ada
d. Riwayat faktor keturunan:Tidak ada
3. Riwayat Menstruasi
- Menarche : 12th
- Siklus : 28-35 hari, teratur
- Banyaknya : 1-2x ganti pembalut/hari
- Lamanya : 6-7 hari
- Sifat darah : encer
- Dismenorhoe: kadang kadang
4. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
5. Riwayat KB:
a. Alat kontrasepsi yang pernah digunakan :ibu tidak ber KB selama 2 tahun
b. Lamanya menggunakan kontrasepsi tersebut : -
c. Keluhan selama penggunaan : -
d. Alasan melepas kontrasepsi : Ingin mempunyai anak
e. Rencana mengunakan kontrasepsi berikutnya : Implant
6. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari:
a. Pola nutrisi setelah melahirkan:
- Makan : makan sudah 2kali (nasi,ayam,sayur bening,dan buah jeruk)
- Minum : -+ 2liter air putih
b. Pola eliminasi setela melahirkan:
- BAK : sudah 2kali
- BAB : belum BAB
- Keluhan : Tidak ada
c. Personal hygiene setelah melahirkan:
- Mandi & gosok gigi : belum dilakukan ibu
- Ganti pakaian : sudah 1 kali
- Ganti pembalut : sudah 2kali
d. Pola istirahat setelah melahirkan:
- Tidur : 1jam selama bayi selesai menyusui
- Keluhan : tidak ada
e. Aktivitas setelah melahirkan : sudah bisa miring kiri, kanan, duduk,
danberjalan ke kamar mandi.
f. Hubungan seksual (keluhan): belum berhubungan
7. Data psikologis:
a. Respon orang tua dengan kehadiran bayi : Ibu dan bapak merasa
senangatas kelahiran bayi yang berjenis kelamin perempuan , bayi
tersebutsangat diharapkan.
b. Respon keluarga dengan kehadira bayi : Keluarga sangat berbahagiabayi
lahir sehat dan selamat.
c. Dukungan keluarga : Keluarga sangat mendukungibu memberikan,ASI
eklusif kepada bayi , dan keluarag akan membantuibu selama masa
pemulihan.
C. DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaraan : Composmentis
Keadaan emosional : Stabil
Tanda-tanda vital :
- Suhu : 37°C Nadi : 82x/menit
- Respirasi : 20x/menit TD : 120/80mmHg
Pemeriksaan Fisik

Kepala

Wajah: Tidak ada kelainan, tidak ada oedema dan tidak pucat .

Mata:

- Conjugtiva : Merah muda


- Sclera : Putih

Mulut

- Mukosa : lembab
- Bibir : segar
- Gigi : bersih, tidak ada karies, dan tidak berlubang

Leher

Tidak ada kelainan tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, tidak ada
pembendungan vena jugularis, dan tidak ada Pembesaran kelenjar tiroid.

Dada dan aksila : tidak ada kelainan.

Payudara: simetris,areola hiperpigmentasi, kolostrum +, tidak ada kelainan

Abdomen

Inspeksi : Tidak ada bekas luka operasi, terdapat linea nigra

Palpasi : TFU 2jari dibawah pusat dan teraba keras

Genetalia dan Anus

Vulva dan vagina

- Inspeksi : Vulva tidak ada kelainan, lochea rubra 20cc.


- Vagina : tidak ada tanda tanda infeksi,
- Anus : tidak ada himoroid

Pemeriksaan Penunjang : Tidak Dilakukan

II. INTERPRETASI DATA


1. Diagnosa :

Ibu : P1A0 Nifas 6 jam


Dasar : ibu mengatakan melahirkan anak ke empat, belum pernah keguguran pada
tanggal 25 Mei 2022 pukul 08:00 WIB

2. Masalah : ibu merasakan mules pada perut


3. Kebutuhan : konseling tentang involusio uteri

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA

Tidak ada

V. PERENCANAAN
1. Lakukan informed consent dan beritahu hasil pemeriksaan.
2. Beritahu ibu tentang involusi uteri
3. Ajarkan ibu dan keluarga cara masase fundus uteri
4. Anjurkan ibu untuk mobilisasi sedini mungkin
5. Beritahu ibu tentang Asi eksklusif
6. Jelaskan tanda tanda bahaya pada ibu nifas.
7. Anjurkan ibu agar menyusui bayinya sesering mungkin
8. Jelaskan cara menyusui yang benar.
9. Beritahu ibu tentang jadwal kunjungan ulang.
10. Lakukan dokumentasi asuhan.

VI. PELAKSANAAN
1. Melakukan informed consent dan memberitahu hasil pemeriksaan.
2. Menjelaskan pada ibu bahwa rasa mules yang dialami ibu adalah hal yang
normal, karena rahim berkontraksi dengan baik yang menyebabkan rahim
kembali mengecil seperti sebelum hamil.
3. Mengajarkan ibu dan keluarga cara masase fundus uteri,selama 15 detik
searah jarum jam.
4. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi sedini mungkin,miring kanan/kiri,duduk,
jalan jalan,ganti pembalut dan kekamar mandi.
5. Memberitahu ibu tentang Asi eksklusif dari bayi lahir sampe usia 6 bulan
tidak boleh diberikan makanan minuman apapun selain ASI saja
6. Menjelaskan tanda tanda bahaya pada ibu nifas, seperti pusing yang
hebat,pandangan kabur,nyeri ulu hati,demam,puting susu lecet,perdarahan
banyak dari jalan lahir,bila ada tanda tanda bahaya nifas tersebut ibu segera
menghubungi bidan atau datang ke fasilitas kesehatan.
7. Menganjurkan ibu agar menyusui bayinya sesering mungkin
8. Menjelaskan cara menyusui yang benar,sebelum menyusui puting susu
dibersihkan terlebih dahulu,bayi menyusu sampai areola masuk seluruhnya
kedalam mulut bayi, setelah disusui bayi di sendawakan dengan cara bayi
ditelungkupkan dibahu dan pundak bayi ditepuk pelan pelan.
9. Memberitahu ibu tentang jadwal kunjungan ulang yaitu tanggal 02 Juni
2. 2022

10. Melakukan dokumentasi asuhan

VII. EVALUASI
1. Ibu bersedia untuk dilakukan pemeriksaan, ibu mengetahui hasil
pemeriksaan.
2. Ibiu memahami penjelasan bidan.
3. Ibu mampu melakukan dengan benar
4. Ibu sudah duduk ,berjalan dan BAK ke kamar mandi
5. Ibu memahami tentang Asi eksklusif dan akan menyusui bayinya secara
eksklusif sampai 6 bulan.
6. Ibu memahami tanda tanda bahaya nifas dan mampu mengulang
kembalitanda tanda bahaya nifas yang disampaikan oleh bidan, dan
akanmenghubungi bidan bila ada tanda tanda bahaya tersebut.
7. Ibu akan menyusui bayinya sesering mungkin
8. Ibu mampu menyusui bayinya dengan benar.
9. Ibu menyepakati jadwal kunjungan ulang.
10. Dokumentasi tercatat.

Kunjungan Nifas 6 hari : Kunjungan Rumah 06 Juni 2022 Pukul 10.20 WIB.

SUBJEKTIF : Ibu mengatakan tidak ada keluhan Bayi hanya di beri ASI saja dan
menetek kuat, BAB, BAK lancar tidak ada gangguan

OBJEKTIF : Keadaan umum : baik Tanda tanda vital TD : 110/70mmHg, Nadi


80x/menit Suhu : 36,5°C,RR : 22x/mt mata : kelopak mata tidak
oedema,konjungtiva tidak anemis,sklera tidak ikterik.Payudara : bersih puting
susu menonjol, tidak lecet, produksi ASI banyak Abdomen:TFU pertenghan pusat
sympisis,kontraksi uterus baik,konsistensi lunak.kandung kemih kosong.
Anogenital :pengeluaran lochea sanguilenta Ekstremitas atas bawah : Tidak ada
oedema tidak ada varices.

ANALISA

Diagnosa : Ny S 22 Tahun P1A0 nifas 6 hari.


PENATALAKSANAAN

1. Melakukan informed consent dan menjelaskan hasil pemeriksaan , ibu


bersedia dilakukan pemeriksaan dan mengetahui kondisi ibu saat ini dalam
keadaan baik.
2. Memberitahu ibu agar terus memberikan ASI eksklusif sampai usia 6 bulan
dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun, ibu akan menyusui eksklusif sampai usia
6 bulan dan dilanjut sampai usia 2 tahun.
3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi yang dapat
memperlancar produksi ASI agar kebutuhan ibu dan bayi terpenuhi dengan
baik,ibu memahami anjuran bidan dan makanan yang di konsumsi ibu sehari
hari nasi lauk pauk sayuran dan buah buahan.
4. Mengingatkan kembali kepada ibu tentang tanda tanda bahaya nifas seperti
pusing yang hebat,pandangan kabur,nyeri ulu hati,demam,puting susu
lecet,perdarahan banyak dari jalan lahir,bila ada tanda tanda bahaya nifas
tersebut ibu segera menghubungi bidan atau datang ke fasilitas kesehatan, ibu
mampu mengingat kembali tanda tanda bahaya nifas dan akan kontrol ke
bidan bila ada tanda tanda bahaya nifas.
5. Menjelaskan pentingnya imunisasi bagi bayi yaitu untuk mencegah penyakit
berbahaya seperti hepatitis,TBC,batuk rejan ( batuk 100 hari),polio, campak ,
ibu memahami penjelasan yang disampaikan bidan dan akan membawa
bayinya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi.
6. Menjadwalkan kunjungan ulang yaitu 2 minggu masa nifas,tanggal 09 Juni
2022,Ibu menyepakati kunjungan ulang.
7. Melakukan pendokumentasian , dokumentasi tercatat dalam bentuk Soap

Kunjungan Nifas 14 hari Post Partum : Kunjungan rumah 09 Juni 2022


Pukul 11.00 WIB

SUBJEKTIF: Ibu mengatakan sehat tidak ada keluhan,pengeluaran ASI lancar,


Bayi hanya di beri ASI saja dan menetek kuat, ibu sudah mulai mengerjakan
pekerjaan rumah tangga seperti semula.BAB, BAK lancar tidak ada
gangguan/keluhan, tidur cukup nafsu makan baik.

OBJEKTIF : Keadaan umum : baik Tanda tanda vital TD : 110/70mmHg, Nadi


88x/menit Suhu : 36,7°C,RR : 20x/mt, mata : kelopak mata tidak
oedema,konjungtiva tidak anemis,sklera tidak ikterik, Payudara :bersih puting
susu menonjol, tidak lecet, produksi ASI banyak,Abdomen : TFU tidak teraba,
kontraksi baik konsistensilunak.kandung kemih kosong, Anogenital :pengeluaran
locheaserosa tidak ada tanda tanda infeksi. ,Ekstremitas atas bawah : Tidakada
oedema tidak ada varices.
ANALISA

Diagnosa : Ny S 22 Tahun P1A0 nifas 14 hari.

PENATALAKSANAAN

1. Melakukan informed consent dan menjelaskan hasil pemeriksaan , ibu


bersediadilakukan pemeriksaan dan mengetahui kondisi ibu saat ini dalam
keadaan baik.
2. Menganjurkan ibu agar tetap memberikan ASI pada bayi sesering
mungkinsecara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2
tahun, ibu akanmenyusui eksklusif sampai 6 bulan dan menyusui bayinya
sampai usia 2 tahun.
3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi yang
dapatmemperlancar produksi ASI agar kebutuhan ibu dan bayi terpenuhi
denganbaik,ibu memahami dan akan mengikuti anjuran bidan.
4. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan diri, ibu mandi sehari
2 xdengan menggunakan sabun, mencuci rambut setiap hari.
5. Mengingatkan kembali kepada ibu tentang tanda tanda bahaya nifas
sepertipusing yang hebat,pandangan kabur,nyeri ulu hati,demam,puting
susulecet,perdarahan banyak dari jalan lahir,payudara bengkak, keras
nyeri, kulit disekitar payudara memerah,bila ada tanda tanda bahaya nifas
tersebut ibu segeramenghubungi bidan atau datang ke fasilitas kesehatan,
ibu mampu menyebutkantanda tanda bahaya nifas dan akan kontrol ke
bidan bila ada tanda tanda bahayanifas tersebut.
6. Memotivasi dan konseling tentang penggunaan KB,Ibu berencana
akanmenggunakan KB implan .
7. Menjadwalkan kunjungan ulang yaitu 2 minggu kembali ,tanggal 24 Juli
2022,Ibu menyepakati kunjungan ulang.
8. Melakukan pendokumentasian , dokumentasi tercatat dalam bentuk Soap
DOKUMENTASI
BIODATA MAHASISWA

Identitas Peneliti

Nama : Nur Azizah

NIM : 215491517037

Jenis Kelamin : Perempuan

TTL : Sukoharjo

Agama : Islam

No HP : 0881023596452

Email :Nurazizahhh991@gmail.com

Alamat : Kp. Kutaluhur RT 003 RW 007 Desa Ciburuy Kec Padalarang

Riwayat Pendidikan

1. Tahun 2005 TK Aisiyah Pandansurat


2. Tahun 2004 SDN Tri Tunggal Mulyo Pringsewu Lampung
3. Tahun 2012 SMP IT AL-MUNIR Sukoharjo Pringsewu Lampung
4. Tahun 2014 SMAS Daar El-Qolam 3 Tangerang Banten
5. Tahun 2017 DIII Kebidanan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lampung
6. Tahun 2020 D IV Kebidanan Universitas Nasional Jakarta

Anda mungkin juga menyukai